Kerangka Acuan Pendampingan Jejriing Rujukan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN PONEK



A. Latar Belakang Indonesia masih memiliki beban masalah kesehatan dalam hal tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Penurunan Angka Kematian Ibu dari 346 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2010 (SP 2010) menjadi 305 per 100.000 per Kelahiran Hidup (SUPAS, 2015) masih belum mencapai pada kondisi yang diinginkan. Begitu juga dengan angka kematian bayi baru lahir dari 19 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012), menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2017) sementara Angka Kematian Bayi dari 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 24 per 1000 Kelahiran Hidup.,5%).



Peran jajaran kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit sangat penting dalam mengefektifkan pelayanan obstetri neonatal emerjensi dasar atau PONED di Puskesmas dan pelayanan obstetri neonatal emerjensi komprehensif atau PONEK di Rumah Sakit. PONED dan PONEK telah dilaksanakan sejak lebih dari satu dasa warsa yang lalu dan dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak – khususnya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu serta angka kematian bayi dan anak. PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih. Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non perawatan disipakan untuk melakukan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED. Sedangkan PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah Sakit. RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK siap 24 jam untuk meberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi



baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED. Pengembangan PONED dan PONEK merupakan bagian dari upaya pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan dapat dinilai melalui berbagai indikator seperti usia harapan hidup, status gizi masyarakat, angka kesakitan ibu, angka kematian bayi dan balita. Percepatan pencapaian MDGs 4 dan 5 terutama angka kematian ibu dan bayi yang merupakan komitmen global melalui upaya promotif dan preventif dan kuratif, salah satu diantaranya yaitu penguatan kolaborasi PONED dan PONEK dalam suatu sistem pembinaan dan rujukan, tanpa mengesampingkan upaya lain yang telah ada termasuk kesetaraan gender, kesehatan reproduksi dan KB serta ANC dan persalinan di faskes. Untuk itu , diperlukan Strategi intervensi yang diterapkan dalam penguatan sistem kesehatan dalam upaya penurunan AKI dan AKB antara lain melalui peningkatan kualitas pelayanan melalui program pembinaan jejaring rujukan Rumah Sakit dengan fasilitas kesehatan lainya. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola klinis manajemen di RS untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Kolaborasi antara PONED dan PONEK RSK Lindimara yang akan dibangun adalah peningkatan kompetensi tatalaksana kegawat daruratan maternal dan neonatal, pelaksnaan IMD, ASI eksklusif dan Perawatan metode kanguru. Dalam sistem kolaborasi ini pasien mulai ditangani tidak hanya sejak dilakukannya rujukan ke PONED ataupun PONEK, melainkan sejak di komunitas. Melalui pembinaan jejaring rujukan ini, petugas kesehatan akan mampu mendeteksi dini adanya faktor risiko terkait obstetri dan neonatus di lingkungan masyarakat. B. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum Menurunnya kematian ibu dan bayi yang bisa dicegah mulai dari Pusksemas sampai Rumah Sakit. 2. Tujuan khusus • Terlaksananya pendampingan kepada jejaring rujukan.



• Terlaksananya pelayanan rujukan ibu dan bayi sesuai standar serta



penguatan sistem rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi mulai dari klinik bersalin, praktek pereseorangan dn Puskesmas. • Terlaksananya pemantauan dan evaluasi upaya pembinaan jejaring rujukan



C. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari kegiatan adalah : 1. Ibu dan bayi 2. Puskesmas 3. Dinas Kesehatan Kabupaten 4. Dinas Kesehatan Provinsi 5. Kementerian Kesehatan



Tim Pendamping Rumah Sakit terdiri dari : 1. Spesialis Obstetri dan Ginekologi 2. Spesialis Anak 3. Bidan 4. Perawat Perinatologi 5. Tenaga IT



D. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Sasaran Sasaran kegiatan adalah Puskesmas wilayah kota Waingapu dan Kambera, 2. Metode Pelaksanaan Kegiatan berupa seminar, praktikum standar pelayanan, monitoring dan evaluasi program pembinan jejaring rujukan.



3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan



Waktu



Narasumber



Pelaksanaan (Tentativ) 14 Juli 2022 08.30-09.00



▪ Absensi Peserta



09.00-09.30



▪ Pembukaan dan Gambaran umum



pelatihan ▪ Seminar tatalaksana kegawat dauratan



09.30-12.00



Dr. Reeves E. Presley, Sp.OG



maternal •



Preeklampsia







Perdarahan Post partum



15 juli 2022 08.30-09.00



▪ Absensi Peserta



09.00-11.00



▪ Seminar tatalaksana kegawat dauratan



Dr. Vania C Estina, Sp.OG



neoatus •



Asfiksia Nonatorum







Hyperilirubinemia



▪ Simulasi



11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-16.00



16.00



▪ ISOMA ▪ Praktik pelaksanaan •



IMD,







ASI Eklusif,







Perawatan payudara,







Perawatan metode kanguru.



Bid. Aflin P. Mika,A.md.Keb Bid. Yetna D. Ledoh A,md.Keb



▪ Penutup



E. Peserta a. Puskesmas Binaan : 1.



Puskesma Waingapu



2.



Puskesms Kambaniru



3.



Puskesmas kawangu



4.



Puskesmas Kanatan



b. Peserta dari RS Pendamping terdiri dari: 1.



Perwakilan Bagian Pelayanan Medis RS



2.



Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi



3.



Dokter Spesialis Anak



4.



Bidan



5.



Perawat Perinatologi



6.



PKRS



F. Biaya Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan dibebankan pada anggaran kegiatan Rumah Sakit Koordinator TIM PONEK RSK Lindimara



PROPOSAL PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN PONEK di PUSKESMAS WAINGAPU, KAMABANIRU, KAMBERA dan KAWANGU



YUMERKRIS Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit-Rumah Sakit Kristen Di Sumba RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA JL. PROF. DR. W. Z JOHANES NO 6 PAYETI WAINGAPU-SUMBA TIMUR Telp : (0387), 61064, 61019



F.