10 0 160 KB
Tanggal Terbit : 4 Januari 2022
KERANGKA ACUAN PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BATUMARMAR
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) PUSKESMAS BATUMARMAR A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai pelayanan yang prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan memperhatikan kualitas pelayanan dan kesehatan setiap orang yang ada di dalam lingkungan puskesmas khususnya petugas kesehatan. Seperti yang kita ketahui pengendalian infeksi di puskesmas merupakan rangkaian aktifitas kegiatan yang wajib dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang merupakan tuntutan untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi di lingkungan puskesmas atau dikenal dengan infeksi nosocomial atau Healthcare Associated Infection (HAIs). Infeksi nosokomial (HAIs) terjadi karena adanya transmisi mikroba pathogen yang bersumber dari lingkungan fasilitas kesehatan dan perangkatnya. Akibat lainnya yang juga cukup merugikan adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban biaya menjadi semakin besar, serta akan membahayakan petugas di fasilitas pelayanan kesehatan. Infeksi nosokomial yang saat ini disebut sebagai healthcare associated Infection (HAIs) merupakan masalah serius bagi semua sarana pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia. B. LATAR BELAKANG Infeksi nosokomial merupakan infeksi silang yang terjadi akibat perpindahan mikroorganisme melalui petugas kesehatan dan alat yang dipergunakan saat melakukan tindakan. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di fasyankes dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk fasyankes dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk fasyankes, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada di fasyankes baru disebut infeksi nosokomial.
Healthcare Associated Infections (HAIs) banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 puskesmas dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%. Infeksi nosokomial dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau
auto
infection,
sementara
infeksi
eksogen
(cross
infection) disebabkan
oleh
mikroorganisme yang berasal dari fasyankes dan dari satu pasien ke pasien lainnya. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu pelayanan fasyankes. Sebab salah satu indikator mutu pelayanan fasyankes adalah rendahnya angka infeksi di fasyankes. Untuk mencapai rendahnya angka infeksi, maka perlu dibuat suatu program PPI puskesmas. Puskesmas adalah tempat pasien mendapatkan terapi dan perawatan agar sembuh dari penyakit yang diderita. Selain untuk mencari kesembuhan, puskesmas juga merupakan sumber bagi berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan puskesmas seperti udara, air, lantai, makanan, dan bendabenda medis maupun non medis. Terjadinya HAIs akan menimbulkan banyak kerugian, antara lainnya adalah lama hari perawatan bertambah panjang, penderitaan bertambah dan biaya meningkat. HAIs masih merupakan masalah diseluruh dunia termasuk Indonesia. Data insiden rate menurut WHO sekitar 3-21 % dengan rata-rata 9%, dan data di Indonesia belum ada secara
nasional. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang
terjadi akibat interaksi yang berlangsung di puskesmas (nosokomial) merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data tahun 2005 menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di seluruh dunia meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap di puskesmas di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial.
Proses penularan kuman penyebab infeksi bisa terjadi lewat berbagai mekanisme. Kuman penyebab infeksi dapat menular lewat interaksi langsung maupun tidak langsung antara petugas medis kepada pasien, pasien satu kepada pasien lain, maupun pasien kepada orang yang berkunjung. Kuman penyebab infeksi dapat menular lewat droplet (batuk, bersin, bicara), di mana kontak jarak dekat sekitar 60 cm – 1 m dapat mempermudah transmisi ini. Kuman penyebab infeksi juga dapat menular lewat inhalasi, di mana bakteri berukuran lebih kecil dari 5 mm dapat bertahan hidup di udara dalam jangka waktu panjang dan berpindah dengan jarak yang jauh. Hingga kini infeksi nosokomial masih menjadi persoalan di seluruh dunia. Kondisi ini juga terjadi di klinik di Indonesia.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS C. 1. Tujuan Umum : Terlaksananya identifikasi & penurunan risiko infeksi yg didapat & ditularkan diantara pasien, karyawan puskesmas, dan pengunjung. C. 2. Tujuan Khusus : a.
Sebagai pedoman untuk melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disetiap unit dan fasilitas penunjang lainnya yang berada di Puskesmas
b.
Menggerakkan semua sumber daya yang ada di puskesmas secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan, pencegahan dan pengendalian Infeksi.
c.
Mengetahui dan menurunkan angka kejadian infeksi di puskesmas dan melaksanakan analisa dan tindak lanjutnya untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar biasa (KLB).
d.
Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
D. TATA NILAI 1. Bersih lingkungan kerja Petugas berpenampilan bersih dan rapi dalam berpakaian ketika kegiatan desa siaga 2. Ramah dalam memberikan pelayanan Petugas bertanya dengan ramah terhadap masyarakat
3. Integritas dan disiplin dalam melaksanakan tugas Petugas mempunyai integritas yang tinggi dan disiplin dalam melaksanakan tugas baik di internal maupun eksternal. E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Kegiatan pokok a. Pengembangan sumber daya manusia b. Kegiatan audit peningkatan mutu c. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi d. Pemeriksaan kesehatan karyawan 2. Rincian kegiatan A. Pengembangan sumber daya manusia 1) Edukasi dan refreshing kepada seluruh karyawan a) Edukasi kebersihan tangan, etika batuk, dan APD b) Refreshing pencegahan phelibitis, ISK dan ILO c) Pembekalan karyawan baru tentang PPI 2) Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung a) Pembuatan Pamflet/ Poster PPI b) Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung 3) Pelatihan dan peningkatan kemampuan petugas a) Pelatihan PPI Dasar B. Kegiatan monitoring/audit guna peningkatan mutu 1) Monitoring kebersihan tangan 2) Monitoring pemakaian alat pelindung diri (APD) 3) Monitoring dekontaminasi peralatan perawatan pasien 4) Monitoring pengendalian lingkungan 5) Monitoring pengelolaan limbah medis dan medis 6) Monitoring pengelolaan limbah benda tajam C. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi 1) Surveilans HAIs 2) Pembuatan ICRA 3) Pembuatan ICRA bangunan (jika ada kegiatan renovasi)
D. Pemeriksaan kesehatan karyawan 1) Pelaporan kejadian pajanan benda tajam 2) Pemeriksaan
kesehatan
karyawan
secara
rutin
(pemeriksaan
laboratorium terkait penyakit menular seperti pemeriksaan hepatitis, HIV dan TBC)
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No. A
Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan
Cara Melaksanakan Kegiatan
Edukasi dan Refreshing kepada karyawan Puskesmas Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan APD
Meningkatkan pengetahuan karyawan tentang hand hygiene, etika batuk, dan APD
b
Refreshing pengetahuan pencegahan Phelibitis, ISK dan ILO
Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang pencegahan Phelibitis ISK, dan ILO
c
Pembekalan karyawan baru tentang PPI
2 a
Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung Pembuatan Pamflet/Poster PPI
Meningkatkan pengetahuan karyawan baru tentang PPI di puskesmas
IPCN mengadakan pertemuan dengan karyawan puskesmas untuk memberikan edukasi/sosialisasi/refreshing mengenai Hand hygine, Etika Batuk, dan pemakaian APD IPCN mengadakan pertemuan dengan karyawan puskesmas untuk memberikan edukasi/sosialisasi/refreshing mengenai HAIs yang terdiri dari phlebitis, ISK, dan ILO Setia pada karyawan baru/magang IPCN dan/atau ketua Tim PPI memberikan materi orientasi mengenai PPI
b
Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung
3 a
1 a
Tersedianya pamflet/poster PPI bagi pasien, keluarga, dan pengunjung Peningkatan pengetahuan keluarga pasien dan pengunjung tentang PPI
Tim PPI mencetak poster mengenai PPI dan ditempel di berbagai lokasi untuk memberikan edukasi IPCN melakuikan penyuluhan/edukasi kepada keluarga pasien/pengunjung puskesmas
Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan Petugas Pelatihan PPI Dasar
Peningkatan pengetahuan petugas tentang PPI dasar
B
Kegiatan Audit Peningkatan Mutu
Tim PPI melakukan pengajuan dan untuk diikutsertakan dalam pelatihan PPI dasar
1
Monitoring kebersihan tangan
Memperoleh data monitoring PPI kebersihan tangan
2
Monitoring pemakaian alat pelindung diri (APD)
Memperoleh data monitoring PPI pemakaian alat pelindung diri (APD)
3
Monitoring dekontaminasi peralatan perawatan pasien
Memperoleh data monitoring PPI dekontaminasi peralatan perawatan pasien
IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah tersedia IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah tersedia IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah
4
Monitoring pengendalian lingkungan
Memperoleh data monitoring PPI pengendalian lingkungan
5
Monitoring pengelolaan limbah medis dan. Non
Memperoleh data monitoring PPI pengelolaan limbah
medis 6
Monitoring pengelolaan limbah benda tajam
Memperoleh data monitoring PPI penatalaksanaan linen
C
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1
Surveilans HAIs
Memperoleh data angka kejadian HAIs (Phelibitis, ISK dan ILT)
2
Pembuatan ICRA PPI
3
Pembuatan ICRA Bangunan
Memperoleh data penilaian risiko infeksi di Puskesmas Menilai risiko infeksi pada setiap kegiatan renovasi/ konstruksi agar dapat menentukan tindakan pencegahan infeksi yang diperlukan
1
Kesehatan Karyawan Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam
2
Pemeriksaan kesehatan petugas kesehatan secara rutin (pemeriksaan laboratorium terkait penyakit menular seperti pemeriksaan hepatitis, HIV dan TBC)
G. SASARAN
Mengetahui kejadian pajanan benda tajam di Puskesmas dan menentukan rencana tindak lanjut yang diperlukan Mengetahui jika ada petugas kesehatan yg memiliki penyakit hepatitis, HIV dan TBC agar dapat di obati
tersedia IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah tersedia IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah tersedia IPCN melakukkan monitoring secara regular setiap bulannya menggunakan form monitoring yang sudah tersedia IPCN memberikan formular surveilans HAIs kepada perawat IGD dan rawat inap untuk diisi sesuai pasien dengan Tindakan yang dimaksud kemudian dilakukan rekap laporan setiap bulannya IPCN membuat dokumen ICRA berdasarkan data monitoring dan surveilans yang diperoleh IPCN membuat dokumen ICRA Bangunan jika ada pembangunan/renovasi yang dilakukan di lingkungan Puskesmas Tim PPI membuatkan SOP dan alur pengaduan jika terjadi Pajanan Benda Tajam terhadap petugas, kemudian kejadian di rekap dan dilaporkan Tim PPI melakukan pengajuan kepada pimpinan puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan terkait penyakit menular terhadap petugas yang berisiko tertular saat melakukan pelayanan secara regular dan bergantian
No. A 1 a b c 2
Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Edukasi dan Refreshing kepada karyawan Puskesmas Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan APD Refreshing pengetahuan pencegahan Phelibitis, ISK dan ILO Pembekalan karyawan baru tentang PPI
Tujuan
Sasaran Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan karyawan tentang hand hygiene, etika batuk, dan APD Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang pencegahan Phelibitis ISK, dan ILO Meningkatkan pengetahuan karyawan baru tentang PPI di puskesmas
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
Tersedianya pamflet/poster PPI bagi pasien, keluarga, dan pengunjung Peningkatan pengetahuan keluarga pasien dan pengunjung tentang PPI
Seluruh karyawan dan pengunjung Puskesmas Batumarmar Keluarga pasien/pengunjung puskesmas
IPCN
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar Karyawan baru/magang
a
Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung Pembuatan Pamflet/Poster PPI
b
Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung
3 a
Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan Petugas Pelatihan PPI Dasar
Peningkatan pengetahuan petugas tentang PPI dasar
B
Kegiatan Audit Peningkatan Mutu
1
Monitoring kebersihan tangan
Memperoleh data monitoring PPI kebersihan tangan
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
2
Monitoring pemakaian alat pelindung diri (APD)
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
3
Monitoring dekontaminasi peralatan perawatan pasien
4
Monitoring pengendalian lingkungan
5
Monitoring pengelolaan limbah medis dan. Non
Memperoleh data monitoring PPI pemakaian alat pelindung diri (APD) Memperoleh data monitoring PPI dekontaminasi peralatan perawatan pasien Memperoleh data monitoring PPI pengendalian lingkungan Memperoleh data monitoring PPI pengelolaan limbah Memperoleh data monitoring PPI penatalaksanaan linen
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
Memperoleh data angka kejadian HAIs (Phelibitis, ISK dan ILT) Memperoleh data penilaian risiko infeksi di Puskesmas
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar Seluruh karyawan Puskesmas Batumarmar
medis 6
Monitoring pengelolaan limbah benda tajam
C
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1
Surveilans HAIs
2
Pembuatan ICRA PPI
Pelayanan di Puskesmas Batumarmar
3
Pembuatan ICRA Bangunan
1
Kesehatan Karyawan Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam
2
Pemeriksaan kesehatan petugas kesehatan secara rutin (pemeriksaan laboratorium terkait penyakit menular seperti pemeriksaan hepatitis, HIV dan TBC)
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Menilai risiko infeksi pada setiap kegiatan renovasi/ konstruksi agar dapat menentukan tindakan pencegahan infeksi yang diperlukan
Pelayanan di Puskesmas Batumarmar
Mengetahui kejadian pajanan benda tajam di Puskesmas dan menentukan rencana tindak lanjut yang diperlukan Mengetahui jika ada petugas kesehatan yg memiliki penyakit hepatitis, HIV dan TBC agar dapat di obati
Karyawan yang berisiko tinggi Karyawan yang berisiko tinggi
No.
Nama Kegiatan
A 1 a b c 2 a b 3 a B 1
Pengembangan Sumber Daya Manusia Edukasi dan Refreshing kepada karyawan Puskesmas Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan APD Refreshing pengetahuan pencegahan Phelibitis, ISK dan ILT Pembekalan karyawan baru/magang tentang PPI Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung Pembuatan Pamflet/Poster PPI Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan Petugas Pelatihan PPI Dasar Kegiatan Audit Peningkatan Mutu Monitoring kebersihan tangan
2
1
2
2022 6 7 8 9 10 11 v v Sewaktu-waktu, bila ada karyawan baru
3
4
5
v v
v
v
12
v
Penanggung Jawab IPCN + Ketua Tim PPI IPCN + Ketua Tim PPI IPCN + Ketua Tim PPI IPCN IPCN Kepegawaian/Kepala Puskesmas
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Monitoring pemakaian alat pelindung diri (APD)
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
IPCN IPCN
3
Monitoring dekontaminasi peralatan perawatan pasien
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
IPCN
4
Monitoring pengendalian lingkungan
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
5
Monitoring pengelolaan limbah medis dan non medis
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
IPCN IPCN
6
Monitoring pengelolaan limbah benda tajam
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
IPCN
C 1 2 3 D
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Surveilans HAIs Pembuatan ICRA PPI Pembuatan ICRA Bangunan Kesehatan Karyawan
1
Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam
2
Pemeriksaan kesehatan petugas kesehatan secara rutin (pemeriksaan laboratorium terkait penyakit menular seperti pemeriksaan hepatitis, HIV dan TBC)
v
v v v v v v v v v v v v Sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi/renovasi Sewaktu-waktu bila terjadi kejadian pajanan benda tajam dan jarum
v
IPCN IPCN IPCN IPCN
IPCN
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Kegiatan ini di evaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas Batumarmar dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas setiap 3 bulan. Pemantauan yang tepat dan baik akan mendapatkan hasil program secara akurat. Untuk pencatatan
dilakukan
pada
lembar
monitoring
yang
sudah
dibuat
sebelumnya dan dibantu dengan penggunaan aplikasi untuk mempermudah kerja dari IPCN
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pelaporan disusun secara sistematis setiap periode 3 bulan dan dibukukan untuk dijadikan bahan evaluasi bagi pimpinan puskesmas. Selain itu pelaporan secara
online juga dilakukan melalui PKP online dan juga pelaporan INM setiap bulannya.
Ketua Tim PPI
Ketua Tim Mutu
dr. Suaydiy Okdiyanzah
drg. Feny Ariska
Mengetahui Kepala Puskesmas Batumarmar
Abdurasid, S.Kep, Ns. MM NIP 19670905 199103 1 010