Keterampilan Generik Sains [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterampilan Generik Sains” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Fisika I yang diampu oleh Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd. Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memahami dan mengembangkan keterampilan generik sains dalam ilmu Fisika. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembaca.



Indralaya, 24 Januari 2018



Kelompok 7



Keterampilan Generik Sains | i



DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................... ii Pendahuluan Latar Belakang ........................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 3 Pembahasan Pengertian Keterampilan Generik Sains .................................................................... 3 Indikator Keterampilan Generik Sains ....................................................................... 4 Hubungan Jenis Konsep dan Keterampilan Generik Sains ....................................... 11 Penerapan Keterampilan Generik Sains dalam Pembelajaran Fisika ....................... 12 Manfaat Penggunaan Keterampilan Generik Sains dalam Pembelajaran Sains ....... 14 Penutup Kesimpulan ............................................................................................................... 15 Daftar Pustaka ................................................................................................................ 16 Lampiran ........................................................................................................................ 17



Keterampilan Generik Sains | ii



Keterampilan Generik Sains | i



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Rendahnya kualitas pembelajaran merupakan salah satu permasalahan penting yang sering sekali ditemukan dalam pembelajaran fisika. Pengaruhnya dapat terlihat dari rendahnya daya serap dan hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika, salah satunya adalah guru. Pada kenyataannya, aspek pola pikir siswa jarang sekali diperhatikan oleh guru karena faktor ketidaktahuan. Guru memandang bahwa model pembelajaran tradisional merupakan suatu prosedur yang efektif dalam mengajarkan materi pembelajaran. Pembelajaran fisika didominasi oleh ceramah, tanya jawab dan penyelesaian soal. Guru jarang mengajarkan fisika melalui laboratorium disebabkan banyak alasan, antara lain karena guru kurang terampil melaksanakan praktikum, tidak adanya ruang laboratorium di sekolah, dan fasilitas alat-alat praktikum yang kurang memadai. Seharusnya fisika yang merupakan bagian dari sains, didukung dengan kegiatan praktikum di dalam proses pembelajarannya. Adanya kegiatan praktikum dapat meningkatkan penguasaan konsep, kemampuan memecahkan masalah, keterampilan-keterampilan ilmiah, memahami bagaimana ilmuwan bekerja, menumbuhkan minat, serta melatih keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir yang dapat dikembangkan antara lain keterampilan generik sains. Penting bagi guru untuk memahami dan memiliki keterampilan generik sains



karena



dapat



menunjang



kegiatan



pembelajaran



dalam



kegiatan



laboratorium. Hal ini disebabkan oleh pentingnya penguasaan keterampilan laboratorium dalam merancang dan melaksanakan kegiatan praktikum oleh guru. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membuat suatu makalah yang menjelaskan tentang keterampilan generik sains. Dalam makalah ini akan



Keterampilan Generik Sains | 1



membahas tentang keterampilan generik sains serta pengaruhnya dalam proses pembelajaran fisika.



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan generik sains? 2. Apa indikator-indikator dalam keterampilan generik sains? 3. Apa hubungan jenis konsep dengan kemampuan generik sains? 4. Apakah keterampilan generik sains dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika? 5. Apa manfaat pengembangan keterampilan generik dalam sains?



C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan pengertian dari keterampilan generik sains 2. Memahami indikator-indikator dalam keterampilan generik sains 3. Mengetahui hubungan jenis konsep dengan kemampuan generik sains 4. Pentingnya kemampuan generik sains dalam pembelajaran sains khususnya fisika. 5. Memahami manfaat pengembangan keterampilan generik sains dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran fisika



Keterampilan Generik Sains | 2



BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Keterampilan Generik Sains Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan sesuatu



yang berupa aktivitas kognitif atau perilaku dengan baik, biasanya diperoleh melalui latihan. Aktivitas fisik maupun mental tersebut terkadang mudah dilihat dan terkadang kurang terlihat tetapi dapat diduga melalui perilakunya. Jika membicarakan



keterampilan,



seringkali



dikesankan



menyangkut



wilayah



keterampilan spesifik. Keterampilan atau kemampuan generik dikenal pula dengan sebutan kemampuan kunci, kemampuan inti (core skill/core abilyti), kemampuan esensial, dan kemampuan dasar. Kemampuan generik ada yang secara spesifik berhubungan dengan pekerjaan, ada yang relevan dengan aspek sosial. Keterampilan generik antara lain meliputi keterampilan : komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, inisiatif dan usaha (initiative and enterprise) merencanakan dan mengorganisasi, manajemen diri, keterampilan belajar, dan keterampilan teknologi. Banyak pakar pendidikan yang telah memberi batasan tentang definisi keterampilan generik beberapa diantaranya adalah Vahonov, (2009) mengatakan bahwa: “Keterampilan generik merupakan kemampuan employability yang digunakan untuk menerapkan pengetahuan. Kemampuan ini bukan kemampuan bidang pekerjaan tertentu, namun kemampuan yang melintasi semua bidang pekerjaan pada arah horizontal dan melintasi segala tingkatan mulai dari tingkat pemula hingga manajer eksekutif pada arah yang vertikal”. Selain pendapat di atas Gibb, (2002) juga mengatakan bahwa: “Keterampilan generik merupakan kemampuan intelektual hasil perpaduan atau interaksi kompleks antara pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan tersebut tidak bergantung kepada domain atau disiplin ilmu tetapi mengacu pada strategi kognitif”. Pendapat lain mengatakan bahwa: “Keterampilan generik merupakan kemampuan



yang dapat



diterapkan



pada



berbagai



bidang dan



untuk



Keterampilan Generik Sains | 3



memperolehnya diperlukan waktu yang relatif lama. Lebih lanjut Brotosiswoyo, (2001) mengatakan bahwa: “Keterampilan generik merupakan sesuatu yang tertinggal setelah belajar sains”. Dari beberapa uraian yang dikemukakan di atas, diambil satu kesimpulan bahwa keterampilan generik sains adalah kemampuan dasar / generik yang dapat ditumbuhkan ketika peserta didik menjalani proses belajar ilmu fisika yang bermanfaat sebagai bekal meniti karir dalam bidang yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan pendapat (Liliasari, 2007) yang mengatakan bahwa: “Keterampilan generik sains merupakan kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya yang diperoleh dari hasil belajar sains”. Sains sangat penting dalam segala aspek kehidupan, karena itu perlu dipelajari agar semua insan Indonesia mencapai literasi sains, sehingga membentuk masyarakat yang sadar sains namun tetap berkarakter bangsa. Pendidikan sains bertanggungjawab atas pencapaian literasi sains anak bangsa, karena itu perlu ditingkatkan kualitasnya Peningkatan kualitas pendidikan sains dilakukan melalui berpikir sains atau pengembangan keterampilan generik sains. Pengembangan berpikir sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Sains yang bersifat unity in diversity sejalan dengan falsafah bangsa indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika, dengan demikian melalui belajar sains dapat pula dikembangkan karakter bangsa.



B. Indikator Keterampilan Generik Sains Menurut Gagne komponen utama dari keterampilan generik adalah keterampilan



berpikir



(seperti



teknik



memecahkan



masalah),



strategi



pembelajaran (seperti membuat mnemonik untuk membantu mengingat sesuatu), dan keterampilan metakognitif (seperti memonitor dan merevisi teknik memecahkan masalah atau teknik membuat mnemonik).



Keterampilan Generik Sains | 4



Menurut Brotosiswoyo (2001), ada sembilan keterampilan generik sains yang disertai dengan indikator-indikator ketercapaian keterampilan generik sains tersebut yang dinyatakan dengan tabel di bawah ini. Tabel 1. Keterampilan generik sains dan indikator No



Keterampilan Generik Sains Indikator



1.



Pengamatan langsung



1. Menggunakan sebanyak mungkin indera dalam mengamati percobaan/fenomena alam 2. Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan atau fenomena alam 3. Mencari perbedaan dan persamaan



2.



Pengamatan tidak langsung



1. Menggunakan alat ukur sebagai alat bantu indera dalam mengamati percobaan/gejala alam 2. Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan fisika atau fenomena alam 3. Mencari perbedaan dan persamaan



3.



Kesadaran tentang skala



Menyadari obyek-obyek alam dan kepekaan yang tinggi



terhadap



besaran/ukuran



skala skala



numerik



sebagai



mikroskopis



ataupun



makroskopis 4.



Bahasa simbolik



1. Memahami simbol, lambang, dan istilah 2. Memahami makna kuantitatif satuan dan besaran dari persamaan 3.Menggunakan



aturan



matematis



untuk



memecahkan masalah/fenomena gejala alam 4. Membaca suatu grafik/diagram, tabel, serta tanda matematis 5.



Kerangka



logis(logical Mencari hubungan logis antara dua aturan



frame) 6.



Konsistensi logis



1. Memahami aturan-aturan (logical frame) 2. Mencari hubungan logis antara dua aturan



Keterampilan Generik Sains | 5



3. Berargumentasi berdasarkan aturan 4. Menjelaskan masalah berdasarkan aturan 5.Menarik



kesimpulan



dari



suatu



gejala



berdasarkan aturan/hukum-hukum terdahulu 7.



Hukum sebab akibat



1. Menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih dalam suatu gejala alam tertentu 2. Memperkirakan penyebab gejala alam



8.



Pemodelan matematis



1. Mengungkapkan



fenomena/masalah



dalam



bentuk sketsa gambar/grafik 2. Mengungkap fenomena dalam bentuk Rumusan 3. Mengajukan alternatif penyelesaian masalah 9.



Membangun konsep



Menambah konsep baru



Pembelajaran berbasis keterampilan generik memiliki tiga komponen sebagai berikut : 1. Kegiatan awal meliputi pemodelan (Modeling) antara lain berupa menunjukkan contoh atau demonstrasi penggunaan alat. 2. Kegiatan inti, berupa pelatihan (coaching), scaffolding, dan artikulasi (articulation). 3. Kegiatan penutup, berupa refleksi, dan eksplorasi. Adapun penilaian terhadap keterampilan generik dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang berbeda, yaitu : penilaian holistik, portofolio siswa, penilaian berdasarkan pengalaman kerja, dan penilaian dengan menggunakan instrumen tujuan khusus seperti alat untuk menilai pemecahan masalah. Keterampilan generik dapat dinilai dalam konteks tugas ‘kerja keseluruhan’ atau dalam unit-unit kompetensi yang terpisah Gibb, (2002). Penjabaran mengenai indikator-indikator keterampilan generik sains sebagai berikut:



Keterampilan Generik Sains | 6



1. Pengamatan Langsung Pengamatan langsung yaitu mengamati objek yang diamati secara langsung. Aspek pendidikan penting yang diperoleh dari melakukan pengamatan langsung adalah bersikap jujur terhadap hasil pengamatan, serta sadar akan batas-batas ketelitian yang dilakukan. Contoh: a. Mengukur



dampak percepatan



gravitasi



Bumi pada



posisi



benda saatdemi saat, misal di laboratorium fisika dasar, seperti alat atwood. b. Melihat dua sinar putih yang dilewatkan sebuah prisma mengahsilkanuraian warna-warna pelangi. 2. Pengamatan Tak Langsung Keterbatasan indra menyebabkan banyak gejala dan perilaku alam tidak dapat diamati secara langsung dan hanya dapat diketahui melalui pengukuran dengan menggunakan suatu alat tertentu. Contoh: a. Pada pokok bahasan listrik merupakan salah satu objek alam yang ada tetapi tidak dapat dilihat, didengar, atau dicium baunya sehingga



pengukuran



dilakukan



menggunakan



alat



seperti



voltmeter, amperemeter, test-pen, dan lain-lain. b.



Pada pokok bahasan fisika modern, topik-topik dalam fisika modern penuh dengan objek-objek yang tidak dapat dilihat mata, seperti molekul atom, proton, electron, dan sebagainya. Sebaiknya dalam



mengajarkan



materi



ini,



pengajar



jujur



akan



ketidakmampuan dalam melihat objek. 3. Kesadaran tentang Skala (Sense of Scale) Ilmu fisika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki cakupan paling luas. Dalam skala ruang ukuran, objek yang digunakan terentang dari yang sangat besar (jagat raya), sampai yang sangat kecil



Keterampilan Generik Sains | 7



(elektron). Ilmu fisika juga membahas ukuran skala waktu yang sangat kecil seperti waktu paruh dari pasangan positron-elektron. Padahal, mata kita hanya bisa membedakan signal yang muncul kira-kira 1/30 detik. Mengacu pada contoh-contoh diatas, maka perlu ditanamkan sense



of



scale. Tanpa



kesadaran



tentang sense



of



scales, bahasan itu akan kurang dipahami makna konkretnya. 4.



Bahasa Simbolik Banyak perilaku alam, khusunya perilaku yang dapat diungkapkan



secara kuantitatif, yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari. Sifat kuantitatif tersebut menyebabkan adanya keperluan untuk menggunakan bahasa yang kuantitatif juga. Dalam matematika, ada aljabar sederhana yang dapat digunakan. Misalnya pada materi optika geometri untuk melukiskan pembesaran atau pengecilan. Contoh lainnya, adalah persamaan diferensial untuk menggambarkan pergerakan suatu benda. 5. Kerangka Logis Matematika sebagai “bahasa” yang sangat cermat memiliki sifat yang memudahkan kita menguji ketaat-azasan (self consistency). Ada keyakinan



dalam



ilmu



fisika,



berdasarkan



pengalaman



yang



cukup panjang, bahwa aturan alam memiliki sifat taat-asas secara logika (logically self-consistent). Sebagai contoh adalah keganjilan hukum mekanika newton dengan elektrodinamika Maxwell. Elektrodinamika elektromagnetik tidak



meramalkan akan



bahwa



terpengaruh



kecepatan oleh gerak



gelombang sumber



maupun pengamatnya, sedangkan mekanika newton memperbolehkan kecepatan objek bertambah atau berkurang sesuai dengan gerak sunber atau pengamatnya. Keganjilan itu melahirkan teori relativitas enstein.



Keterampilan Generik Sains | 8



Sehingga mekanika newton harus dikoreksi agar keduanya taat azas secara logika. 6. Konsistensi Logis Keyakinan



akan peran



logika dalam



pengendalian hukum-



hukum alam menyebabkan matematika menjadi “bahasa” hukum alam yang sangat ampuh. Dari sebuah aturan yang diungkapkan dalam matematika, kita dapat menggali konsekuensi-konsekuensi logis yang dilahirkan melalui



konsistensi



logis.



Tanpa



melihat



bagaimana



sesungguhnya makna konkretnya, langkah ini sering dilakukan dalam ilmu fisika. Inferensi



merupakan



kemampuan



generik



yang



ditujukan



untuk membuat suatu generalisasi atau mengambil suatu kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik dapat berupa penjelasan atau interpretasi dari hasil suatu observasi atau suatu kajian atau berupa kesimpulan terhadap persoalan baru sebagai akibat logis dari kesimpulan-kesimpulan atau



teori-teori



yang



ada,



tanpamelihat



bagaimana



makna



konkret sesungguhnya. Contohnya adalah pada pembahasan relativitas enstein yang membahas kecepatan cahaya sampai pada kesimpulan bahwa ada ekivalensi antara massa benda dan energy (E=mc2). Hasil inferensi logika itu bukan ilusi belaka, karena percobaan konkret dalam alam ini ternyata menunjukan kebenaran kesimpulan dari inferensi logika enstein. 7. Hubungan Sebab Akibat Sebagian besar dari aturan fisika yang disebut “hukum” adalah hukumsebab akibat. Pada bagian-bagian tertentu dari ilmu fisika juga dikenal dengan istilah “korelasi” antara gejala alam, tetapi itu tidak disimpulkan sebagai sebab-akibat. Sebagai contoh, hukum Faraday yang disimpulkan dari pengamatan empiris, yang menyatakan bahwa jika ada kumparan yang melingkari medan magnet, maka pada kumparan tersebut



Keterampilan Generik Sains | 9



akan timbul arus listrik. Besarnya arus listrik yang timbul, sebanding dengan cepatnya perubahan medan magnet itu. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah dengan secara sadar dan dengan variasi yang berbeda-beda, mengubah kuat perubahan medan magnet itu dan kemudian mengukur besar arus yang terjadi. Pengamatan pada kumparan selalu menunjukkan bahwa arus listrik yang timbul tepat seperti yang dilukiskan oleh aturan tersebut. Berdasarkan contoh di atas, maka sebuahaturan



dapat



dinyatakan



sebagai



hukum



sebab-



akibat apabila ada “reproducibility” dari akibat sebagai fungsi dari penyebabnya, yang dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja. 8. Pemodelan Matematis Rumus-rumus yang melukiskan hokum-hukum alam dalam fisika adalah buatan manusia yang ingin melukiskan gejala dan perangai alam tersebut, baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Latihan pemodelan matematis gejala-gejala alam dapat diajarkan dengan membuat objek-objek yang sederhana. Sebagai contoh dalam fisika, dikenal peluruhan bahan radioaktif, penentuan penurunan besar suhu secangkir kopi panas, dan lain-lain. 9. Membangun Konsep Tidak semua gejala alam dapat dipahami dengan menggunakan bahasasehari-hari. Seringkali kita membangun sebuah konsep atau pengertian baru yang tidak ada hubungannya dengan pengertianpengertian yang sudah ada. Sebagai contoh, istilah energi awalnya bukan istilah sehari-hari. Dari aturan mekanika newton, yang bertolak dari pengertian gaya, kemudian dibangunlah sebuah konsep energy yang didefinisikan sebagai ukuran sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan suatu kerja atau usaha. Namun, sekarang istilah ini memasyarakat dan dapat diartikan sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan.



Keterampilan Generik Sains | 10



C. Hubungan Jenis Konsep dan Keterampilan Generik Sains Dengan berkembang pesatnya pengetahuan SAINS, maka pertambahan konsep-konsep SAINS yang perlu dipelajari siswa juga sangat besar. Sebagai akibatnya perlu ada pemilihan konsep-konsep esensial yang dipelajari siswa. Konsep-konsep esensial dipilih berdasarkan pada pentingnya konsep tersebut untuk kehidupan siswa dan pentingnya memberi pengalaman belajar tertentu kepada siswa, agar memperoleh bekal keterampilan generik SAINS yang memadai. Untuk menentukan pengetahuan SAINS yang perlu dipelajari siswa, pengajar perlu terlebih dahulu melakukan analisis konsep SAINS yang ingin dipelajari (Liliasari, 2007). Analisis lebih lanjut dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara jenis konsep-konsep



SAINS



dengan



keterampilan



generik



SAINS



yang



dikembangkan.Secara lebih rinci, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Hubungan Jenis Konsep dengan Kemampuan Generik Sains. No



Kemampuan Generik SAINS



Konsep



1.



Pengamatan langsung



Konsep Konkrit



2.



Pengamatan langsung/ tak langsung, konsistensi logis Pengamatan tak langsung, konsistensi logis Kerangka logis, hukum sebab akibat, konsistensi logis Bahasa simbolik, pemodelan matematis Pengamatan langsung/tak langsung, hukum sebab akibat, kerangka logis, konsistensi logika Pengamatan langsung/ tak langsung, hukum sebab akibat, kerangka logis, konsistensi logis



Konsep abstrak dengan contoh konkrit Konsep Abstrak



3. 4. 5. 6.



7.



Konsep berdasarkan prinsip Konsep yang menyatakan simbol Konsep menyatakan proses



Konsep menyatakan sifat



Keterampilan Generik Sains | 11



Dalam mempelajari konsep-konsep SAINS dibekalkan kemampuan berpikir yang kompleks. Pada umumnya setiap konsep SAINS dapat mengembangkan lebih dari satu macam keterampilan generik SAINS, karena itu mempelajari



konsep



SAINS



pada



hakekatnya



adalah



mengembangkan



keterampilan berpikir SAINS, yang merupakan berpikir tingkat tinggi. (Liliasari dkk, 2007) D. Penerapan Keterampilan Generik Sains dalam Pembelajaran Fisika Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan keterampilan generik sains dalam pembelajaran fisika.



Tabel 3. Aplikasi Generik Sains Dalam Fisika No



Topik



Keterampilan Generik Sains



1.



Rangkaian arus bolak-balik Pengamatan tak langsung, kesadaran akan dan medan magnet



skala besaran, konsistensi logika, hukum sebab



akibat,



membangun



konsep,



pemodelan matematis 2.



Elastisitas, Fluida, Suhu Bahasa simbolik, pemodelan matematis, dan Kalor



menerapkan dan melaksanakan metode yang



dipilih,



pengamatan



langsung,



kerangka logis, hukum sebab akibat 3.



Fisika Kuantum



Pengamatan



tak



langsung,



pengamatan



langsung, bahasa simbolik, hukum sebab akibat, pemodelan matematis, konsistensi logika, kerangka logis, kesadaran akan skala besaran, membangun konsep



Adapun



contoh



pengembangan



kemampuan



generik



sains



pada



pembelajaran Fisika yang dapat kita identifikasi yaitu Gerak Lurus. Banyak sekali aspek-aspek kemampuan generic sains yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran materi “Gerak Lurus”. Deskripsi singkat mengenai pembelajaran ini



Keterampilan Generik Sains | 12



beserta identifikasi keterampilan generik sains dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5 sebagai berikut: Tabel 4. Identifikasi keterampilan generik sains pada Materi Gerak Lurus Beraturan Sub Topik



Gerak Lurus Beraturan



Konsep



Kecepatan Tetap



Uraian



Melalui pengkajian hasil percobaan, siswa dapat memahami konsep GLB serta dapat, menggambar grafik hubungan x-t dan v-t, serta menginterpretasi grafik atau representasi ilmiah lainnya dan mengaplikasi pengetahuannya dalam beberapa kasus



KGS yang



Kemampuan



menginferensi



logika,



mendeskripsikan



Teridentifikasi pengetahuan secara kualitatif atau kuantitatif, menginterpretasi representasi ilmiah, kemampuan mengaplikasikan konsep



Tabel 5. Identifikasi keterampilan generik sains pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan Sub Topik



Gerak Lurus Berubah Beraturan



Konsep



Percepatan Tetap



Uraian



Melalui pengkajian hasil percobaan, siswa dapat memahami konsep GLBB serta dapat ,menggambar grafik hubungan x-t, v-t, dan a-t serta menginterpretasi grafik atau representasi ilmiah lainnya dan mengaplikasi pengetahuannya dalam beberapa kasus



KGS



yang Kemampuan



menginferensi



logika,



Mendeskripsikan



Teridentifikasi pengetahuan secara kualitatif atau kuantitatif , menginterpretasi representasi ilmiah, kemampuan mengaplikasikan konsep



Keterampilan Generik Sains | 13



E. Manfaat Penggunaan Keterampilan Generik dalam Pembelajaran SAINS Pendidikan sains dapat bermanfaat menolong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan kebiasaan berpikir yang diperlukan sebagai manusia yang memiliki tenggang rasa yang dapat berpikir untuk dirinya sendiri dan bangsanya. Pendidikan sains juga harus mempersenjatai mereka ketika berpartisipasi menyumbangkan pemikiran dengan sesama warganegara untuk melindungi masyarakat yang sangat terbuka, sehingga dalam keadaan bahaya (Rutherford and Ahlgren, 1990). Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Terbentuknya karakter peserta didik yang kuat dan kokoh diyakini merupakan hal penting dan mutlak dimiliki anak didik untuk menghadapi tantangan hidup masa depan. Berpikir sains dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini dapat dibekalkan untuk membentuk karakter bangsa . Misalnya bila warganegara mampu berpikir kritis, maka tak akan begitu mudah terjadi benturan kelompok sosial seperti tawuran, karena setiap individu dalam masyarakat tidak akan mudah tertipu oleh isu. Adapun keterampilan generik yang dikaitkan dengan pendidikan di perguruan tinggi melingkupi kemampuan tingkat tinggi dalam hal komunikasi lisan dan tertulis, berpikir kritis dan analitis, pemecahan masalah, bekerjasama, belajar mandiri, sadar informasi, kemampuan interpersonal, serta etika dan nilainilai.



Keterampilan Generik Sains | 14



BAB III PENUTUP



KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keterampilan generik sains adalah merupakan kemampuan berpikir dan bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang dimilikinya yang diperoleh dari hasil belajar sains 2. Menurut Brotosiswoyo, ada sembilan keterampilan generik sains yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, kesadaran tentang skala, bahasa simbolik, kerangka logis(logical frame), konsistensi logis, hukum sebab akibat, pemodelan matematis dan membangun konsep. 3. Keterampilan generik sains dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika karena fisika adalah merupakan cabang dari sains yang pada hakikatnya mempelajari fenomena alam semesta yang mengacu pada observasi, pengukuran, percobaan, memerlukan bukti, kebenaran dan kenyatan yang sistimatis dan metodis. Hal ini sesuai dengan indikator yang ada dalam keterampilan generik sains. 4. Manfaat pengembangan keterampilan generik sains adalah membentuk karakter bangsa yang berkemampuan tingkat tinggi dalam hal komunikasi lisan dan tertulis, berpikir kritis dan analitis, pemecahan masalah, bekerjasama, belajar mandiri, sadar informasi, kemampuan interpersonal, serta etika dan nilai-nilai.



Keterampilan Generik Sains | 15



DAFTAR PUSTAKA



Brotosiswoyo, B.S. 2001. Kiat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Gibbs, Raymond. 2012. Embodiment and Cognitive Science. New York: Cambridge University Press. Liliasari, dkk. 2007. Scientific Concepts and Generic Science Skill Relationship in The 21st Century Science Education. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional I SPs UPI, Bandung. Rutherford, F. James and Ahlgren, Andrew. 1990. Science for All Americans, New York: American Associate for The Advance of Science. Suyana, Iyon. 2011. Kemampuan Mendeskripsikan Hubungan Antar Konsep Fisika Siswa SMP dalam Pembelajaran Berbasis Free Inquiry dalam Upaya Meningkatkan



Kemampuan



Generik



Sains.



Vol



16,



No



1.



fpmipa.upi.edu/journal/v1/index.php/jpmipa/article/view/277.



Keterampilan Generik Sains | 16



LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-kisi Instrument Soal Pengembangan Kemampuan Generik Sains Mata pelajaran : Fisika Topik



: Gerak Lurus (GLB dan GLBB)



Tabel 5. Kisi-kisi Instrument Soal Pengembangan Kemampuan Generik Sains Indikator Penguasaan Konsep Siswa mampu konsep GLB



Indikator KGS



menjelaskan Membangun konsep



Nomor Soal 1



Siswa mampu mengaplikasikan Membangun konsep, kerangka contoh GLB dalam kehidupan logis, konsistensi logis, hukum sehari-hari sebab akibat



1



Siswa mampu membedakan Membangun konsep, kesadaran pengertian jarak dan tentang skala, pemodelan perpindahan matematis



2



Siswa mampu membedakan Membangun konsep, pemodelan pengertian kecepatan dan matematis, pengamatan tak kelajuan langsung



3



Siswa mampu menggambarkan grafik hubungan v-t Siswa mampu mendefinisikan konsep jarak total, kecepatan rata-rata, dan percepatan ratarata



tentang skala besaran, bahasa simbolik, konsistensi logis Membangun konsep, pemodelan matematis, konsistensi logis



4



Siswa mampu membaca dan Pengamatan langsung, kesadaran menganalisis grafik hubungan skala besaran, konsistensi logis, v-t membangun konsep



5



4



Keterampilan Generik Sains | 17



Lampiran 2 Instrumen Soal Kemampuan Generik Sains Mata pelajaran



: Fisika



Topik



: Gerak Lurus (GLB dan GLBB)



1. Dapatkah di alam ini, suatu benda bergerak lurus beraturan secara terus menerus? Berikan alasan beserta contoh dari jawaban yang anda kemukakan!(Skor 4) 2. Pagi ini, Ani berangkat ke kampus dengan jalan kaki. Kampus ani, berada tepat di sebelah timur rumahnya yang berjarak 1 km. Ani berjalan melewati sebuah gang kecil, dimana gang tersebut tepat lurus menuju ke kampusnya. Ternyata, setelah berjalan sejauh 400 m, buku ani tertinggal di rumah dan ia memutuskan untuk kembali lagi kerumahnya. Berdasarkan kejadian di atas, berapa jarak dan perpindahan yang ditempuh ani dari rumah ke kampusnya? (Skor 4) 3. Sebuah kereta ekspres, berangkat dari stasiun Bandung ke stasiun Semarang dan langsung kembali lagi ke Stasiun Bandung. Dari Stasiun Bandung, kereta berangkat pukul 13.00 WIB dan sampai di Stasiun Semarang pukul 21.00 WIB. Kemudian, pada pukul 21.30 WIB, kereta berangkat kembali ke Stasiun Bandung, dan tiba di Stasiun Bandung pukul 05.30 WIB. Jika jarak antara kedua Stasiun tersebut adalah 500 km, berapa kecepatan dan kelajuan yang dialami oleh kereta tersebut? (Skor 4) 4. Sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan awal 50 km/jam ke arah timur. Setelah bergerak selama 20 detik, kecepatan mobil berubah menjadi 70 km/jam ke arah timur. Lalu, 10 detik kemudian mobil kecepatan mobil berkurang menjadi 30 km/jam pada arah yang sama, dan selanjutnya mobil tersebut berhenti 5 detik kemudian. Beradasarkan keterangan tersebut,



Keterampilan Generik Sains | 18



a. gambarkan grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu tempuh mobil! (Skor 4) b. hitung jarak total yang ditempuh oleh mobil tersebut? (Skor 1.5) c. hitung besar kecepatan rata-rata mobil tersebut! (Skor 1.5) d. hitung besar percepatan rata-rata yang dialami oleh mobil! (Skor 1.5) 5. Diberikan sebuah ilustrasi gerak mobil seperti di bawah ini



Dari ilustrasi di atas, apa yang dapat kalian jelaskan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) apabila dihitung dari grafik ke atas, mendatar kemudian menurun?



Keterampilan Generik Sains | 19