KIMIA - Titrasi Asam Basa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

aaaaaaaaaaaaaaaaKIMIAaaaaaaaaaaaaaaaaa ---------------.Titrasi Asam Basa ------.---------



28 April 2021 Rizki Itsnaini Latiffa Dzaky 26 / XI MIPA 1 suatu prosedur untuk menentukan kemolaran atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi. Titrasi asam-basa dilakukan menggunakan sebuah indikator asam-basa dan zat pentiter.



1. Perubahan pH drastis terjadi sangat singkat. 2. Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan. 3. Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.



Istilah dalam titrasi asam-basa: 1. Pentiter, zat yang mentitrasi suatu asam basa yang akan ditentukan kemolarannya. 2. Daerah perubahan pH drastis, daerah dimana penambahan sedikit tetes pentiter akan mengubah warna indikator asam-basa. 3. Titik ekuivalen, titik dimana asam dan basa tepat habis bereaksi. 4. Titik akhir titrasi, titik dimana indikator asam-basa mengalami perubahan warna.



Prosedur titrasi asam basa: 1. Asam yang akan dititrasi dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi indikator asam-basa yang sesuai dengan trayek pH. 2. Pentiter basa dimasukkan ke dalam buret, dan ditambahkan dalam erlenmeyer setetes demi setetes sambil menghitung berapa volume yang dibutuhkan. 3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).



Indikator asam-basa yang baik untuk titrasi: 1. Punya trayek perubahan pH yang berada disekitar titik ekuivalen. 2. Perubahan warna terlihat jelas dan tajam.



Rumus titrasi yang berlaku: a. Asam-basa monovalen dan asam-basa divalen:



Ma . Va = Mb . Vb b. Asam divalen-basa monovalen



2 . Ma . Va = Mb . Vb c. Basa divalen-asam monovalen



Pada saat larutan basa ditetesi dengan larutan asam, pH larutan akan turun dan berlaku sebaliknya. Jika pH larutan asam atau basa diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa/asam yang diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi dengan menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa, atau sebaliknya.



Ma . Va = 2 . Mb . Vb



Kurva Titrasi Titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya tidak dilakukan karena:



Bentuk kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi. Macam-macam kurva yaitu :



- Asam Kuat Dengan Basa Kuat -



- Basa Lemah Dengan Asam Kuat -



Contoh: HCl dengan NaOH. a. b. c. d.



Zat pentiter adalah basa kuat. Daerah perubahan pH drastis 4 – 10. pH titik ekuivalen 7. Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein (lebih tajam).



Contoh: NH4OH dengan HCl. a. b. c. d.



Zat pentiter adalah asam kuat. Daerah perubahan pH drastis 4 – 7. pH titik ekuivalen 5 – 6. Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah.



- Basa Kuat Dengan Asam Lemah - Basa Kuat Dengan Asam Kuat -



Contoh: NaOH dengan HCl. a. b. c. d.



Zat pentiter adalah asam kuat. Daerah perubahan pH drastis 4 – 10. pH titik ekuivalen 7. Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein (lebih tajam).



Contoh: NaOH dengan CH3COOH. a. b. c. d.



Zat pentiter adalah asam lemah. Daerah perubahan pH drastis 7 – 10. pH titik ekuivalen 8 – 9. Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein.



- Asam Lemah Dengan Basa Kuat -



- Asam Kuat Dengan Basa Lemah -



Contoh: CH3COOH dengan NaOH. Contoh: HCl dengan NH4OH. a. b. c. d.



Zat pentiter adalah basa lemah. Daerah perubahan pH drastis 4 – 7. pH titik ekuivalen 5 – 6. Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah.



a. b. c. d.



Zat pentiter adalah basa kuat. Daerah perubahan pH drastis 7 – 10. pH titik ekuivalen 8 – 9. Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein.