Kisi2 Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Anak berjenis kelamin laki-laki berusia 8 tahun datang ke unit rawat jalan untuk mendapatkan imunisasi ulangan. Hari ini adalah hari kedua anak bersekolah di Sekolah Dasar (SD) kelas 2. Ayah menanyakan kepada perawat apakah anak akan mengalami gangguan tidur di masa usia sekolah ini. Hasil pengkajian: Suhu 36,6 0C, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 25x/menit. Pertanyaan soal Apakah bentuk gangguan tidur yang dapat terjadi dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Penyakit somatis dapat mengganggu tidur anak. b. Anak akan merasakan rasa gelisah diawal sesi tidur. c. Anak cenderung banyak bermain untuk menunda waktu tidur. d. Anak usia sekolah lebih banyak tidur daripada anak usia sekolah. e. Adanya mimpi buruk yang sampai membuat anak terbangun dari tidur. 2. Balita perempuan berusia 4 tahun 7 bulan diantar oleh perawat UGD menuju ruang perawatan. Ayah mengatakan anak baru pertama kali dirawat. Anak tampak sedih, menangis dan ingin selalu digendong oleh ayahnya. Anak mengatakan tidak mau dirawat dan mau pulang saja karena nanti pasti badannya sakit jika disuntik. Hasil pengkajian: Suhu 38,4 0C, frekuensi nadi 125x/ menit, frekuensi napas 22x/ menit, skala nyeri 2. Pertanyaan soal Apakah intervensi keperawatan yang tepat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Jelaskan kepada orang tua bahwa semua anak yang dirawat akan sedih dan menangis. b. Bantu anak menerima perasaan nyeri yang berhubungan dengan tindakan medis. c. Persiapkan anak menjalani proses perpisahan dengan orang tua selama dirawat. d. Bantu anak menerima perasaan kehilangan kontrol selama dirawat. e. Persiapkan anak sebelum pengobatan atau tindakan apapun.



3. Anak perempuan berusia 12 tahun dirawat di RS. Perawat ingin mengecek Gula Darah Sewaktu (GDS) pada pukul 16.00. Perawat menggunakan sisi pinggir jari daripada di ujung jari pasien sebagai lokasi penusukan. Hasil pengkajian: suhu 36,3◦C, frekuensi nadi 91x/ menit, frekuensi napas 27x/ menit. Skala nyeri 0. Diagnosis sementara anak yaitu Diabetes Mellitus (DM) tipe 1. Pertanyaan soal Apakah rasional yang tepat dari implementasi tersebut? Pilihan jawaban a. Area tersebut lebih mudah ditusuk. b. Area tersebut jarang terkena infeksi. c. Area tersebut memiliki sedikit pembuluh darah. d. Area tersebut memiliki persarafan yang lebih sedikit. e. Area tersebut sudah biasa digunakan untuk lokasi penusukan pengecekan GDS.



4. Bayi perempuan berusia 10 bulan dirawat di RS. Perawat akan memberikan obat penurun demam dalam sediaan sirup. Anak tampak rewel dan menangis memeluk Ibu nya. Hasil pengkajian: Suhu 38.5◦C, frekuensi nadi 115x/ menit, frekuensi napas 35x/ menit. Diagnosis sementara yaitu Bronkopneumonia. Pertanyaan soal Apakah pendekatan yang tepat dilakukan untuk meminimalkan risiko aspirasi dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Memberikan obat dengan pipet melalui salah satu sisi mulut bayi. b. Mencampur obat dengan. makanan dan menyuapinya dengan sendok. c. Mengekang anak lalu memberikan obat secepat mungkin dengan cangkir. d. Mencampur obat dengan susu formula lalu memberikannya dengan dot botol bayi. e. Mempertahankan posisi bayi tetap tegak dan memencet hidung 30 detik setelah pemberian obat. 5. Anak tampak sesak, ada retraksi dinding dada, dan gelisah. Auskultasi terdengar mengi di kedua lapang paru. Setelah kondisi membaik, perawat memberi edukasi tentang perawatan anak asma di rumah. Hasil pengkajian: Suhu 37.1◦C, frekuensi nadi 95x/ menit, frekuensi napas 28x/ menit. Diagnosis sementara yaitu asma bronkial. Pertanyaan soal Manakah pernyataan orang tua yang membutuhkan edukasi lanjutan? Pilihan jawaban a. “Anak harus meningkatkan asupan cairan dengan teratur agar produksi sekretnya lebih encer”. b. “Kami akan memastikan anak menghindari latihan fisik agar dapat mencegah serangan”. c. “Anak menggunakan inhaler jenis bronkodilator dahulu sebelum inhaler jenis steroid” d. “Kami harus bersikap tenang dan tidak panik saat anak mengalami serangan”. e. “Kami harus mengidentifikasi hal apa saja yang memicu serangan asma”. 6. Neonatus baru lahir berada di ruang transisi. Perawat melakukan persiapan untuk memberikan injeksi vitamin K. Ibu bertanya mengapa bayinya perlu diberikan suntikan vitamin K. Hasil pengkajian: Suhu 37.2◦C, frekuensi nadi 139x/ menit, frekuensi napas 51x/ menit. BB bayi 3750 gr. Pertanyaan soal Apakah respon yang tepat diberikan perawat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban a. “Vitamin K dibutuhkan untuk melindungi tubuh bayi agar tidak mengalami hiperbilirubinemia”. b. “Bayi mengalami kekurangan vitamin K dan injeksi ini mencegah perdarahan yang abnormal”. c. “Bayi membutuhkan vitamin K untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan”. d. “Bayi anda membutuhkan vitamin K untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya”. e. “Usus bayi masih bersifat steril dan vitamin K memicu pertumbuhan bakteri di usus”. 7. Batita perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang ke unit rawat jalan untuk mendapatkan vaksinasi. Anak tampak aktif berteriak-teriak dan tidak menuruti petunjuk ibunya. Ibu tampak kesal dan frustasi lalu menghampiri perawat untuk berkonsultasi akan perubahan perilaku anaknya akhir-akhir



ini. Ibu mengatakan anak kerap kali berkata “tidak”, dan bersikap tidak patuh terhadap permintaan orang tua. Pertanyaan soal Apakah edukasi yang tepat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban a. Perilaku anak ini menunjukkan anak dalam kondisi sakit. b. Kondisi ini dinamakan negativism dan perilaku ini normal.   c. Orang tua harus segera menginformasikan kepada dokter spesialis anak.           d. Anak sebaiknya dirujuk untuk untuk mendapatkan terapi atas perubahan perilakunya ini e. Orang tua dapat mengabaikan perilaku tidak menyenangkan ini dan tidak perlu terlalu memikirkan hal ini. 8. sulit bernapas. Anak tampak asites dan sesak. Hasil pemeriksaan fisik: frekuensi napas 36x/menit, frekuensi nadi 121x/menit dan hasil X-ray toraks menunjukkan gambaran efusi pleura. Diagnosis sementara anak adalah sindrom nefrotik. Apakah tindakan yang tepat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban



a. b. c. d. e.



Atur posisi semifowler Kaji status pernapasan Longgarkan pakaian anak Berikan oksigen sesuai order Kolaborasi pemberian diuretik



9. Seorang anak laki-laki usia 16 tahun datang ke RS untuk melanjutkan program tranfusi rutin. Pasien mengatakan sudah bosan, lelah dengan terapi yang dijalaninya serta merasa berbeda dengan remaja yang lain. Diagnosis medis anak tersebut yaitu thalassemia. Pertanyaan soal Apakah implementasi yang tepat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban



a. b. c. d. e.



Memberdayakan keluarganya untuk tetap menjalani tranfusi Memberikan kesempatan untuk menentukan keputusannya Menjelaskan kembali pentingnya transfusi bagi dirinya Melibatkan dalam komunitas remaja thalassemia Memaksa untuk tetap menjalani tranfusi



10. Bayi perempuan berusia 6 bulan dirawat di RS dan direncanakan dilakukan pemasangan ventriculoperitoneal shunt (VP Shunt). Ibu merasa sedih karena bayinya merupakan anak pertama dari usia 5 tahun pernikahannya. Ibu merasa khawatir dan mengatakan tidak mempunyai biaya yang cukup untuk operasi. Diagnosis medis bayi tersebut yaitu hidrosefalus. Pertanyaan soal Apakah intervensi yang tepat dalam kasus tersebut?



Pilihan jawaban



a. b. c. d. e.



Berikan informasi tentang perawatan. Identifikasi sumber kekuatan keluarga. Berikan informasi tentang prosedur operasi. Hormati apapun keputusan yang diambil keluarga. Yakinkan keluarga bahwa anaknya akan baik-baik saja.



11. Bayi perempuan usia 2 bulan akan menjalani tindakan operasi labioplasty. Bayi tampak tenang dan ibu pasien memberikan ASI menggunakan sendok. Hasil pengkajian: frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu 37,6˚C. Diagnosis medis bayi tersebut yaitu labiopalatoschizis uniletarel complex. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan yang tepat dalam kasus tersebut? Pilihan jawaban



a. b. c. d. e.



Risiko infeksi Risiko aspirasi Risiko kekurangan nutrisi Risiko defisit volume cairan Risiko gangguan termoregulasi