Konsep Dasar Keterampilan Belajar DKB Dan PR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Konsep dasar keterampilan belajar 1. Pengertian keterampilan dasar  Menurut nirwana, (2006: 131 ). Keterampilan belajar adalah suatu kterampilan yang sudah dikuasai oleh siswa untuk dapat sukses dalam menjalani pembelajaran dikampus atau sukses akademik dengan menguasai materi yang dipelajari.pedoman yang dapat dijadikan paduan dalam kegiatan belajar dalam Sagatsu 3 SCPD ( 1997 : 18) : 1. Memilih tempat duduk dalam ruang kelas 2. Mencatat materi kuliah 3. Bertanya dan menjawab 4. Mengemukakan pendapat 5. Berupaya menghindarkan diri dari berbagai pengaruh yang menggangu konsentrasi belajar  Budiardjo,( 2007 : 19) keterampilan merupakan kecakapan melakukan suatu tugas tertentu yang diperolehn dengan cara berlatih terus menerus, karena keterampilan tidak datang senduri secara otomatis melaikan secara sengaja diprogramkan melalui latihan terus menerus. Jika dikaitkan dengan makna belajar diatas, keterampilan belajar adalah keahlian yang didapatkan oleh seorang individu melalui proses latihan yang continue dan mencangkup aspek optimalisasi cara-cara belajar baik dalam domain kognitif, afektif maupun psikomotor.  Buadiarjo (2007 : 6) mengemukakan bahwa melalui keterampilan belajar, seseorang memeiliki kemampuan menetapkan langkahlangkah yang akan ia lalui suatu memasuki aktifitas belajar. Misalnya, sewaktu akan menghafal suatu definisi seseorang tau langkah pertama yang harus dilakukan sebelum hafal.  Surya ( 1912:28) mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat neuromuscular, artinya menuntut kesadaran yang tingi.  Prayitno . menurut prayitno ( 1997 : 59). Mengatakan yang menjadai dasar perlunyanya keterampilan belajar bagi siswa dalam rangka memperoleh prestasi belajar yang lebih baik adalah : 1. Keterampilan belajar meru pakan suatu hal yang menjadi dasar bagi kesuksesan siswa dalam sekolah maupun kehidupan mereka selanjutnya 2. Keterampilan belajar sangat mendorong siswa apabila dilakasanakn lebih awal 3. Guru pembimbing dapat memberikan materi keterampilan belajar untuk semua siswa sesuai dengan keperluanya.



4. Melalui program keterampilan belajar guru pembimbing dapat mengali masalah siswa atau membina hubungan konseling yang lebih mendalam Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan belajar adalah suatu system, metode dan teknik yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkas, afektif dan efisien, yang tentunya keterampilan belajar tersebut harus dilatihkan sehingga siswa menjadi terampil dalam menjalani pmbelajran disekolah. 2. Aspek- aspek dalam keterampilan belajar Keterampilan belajar meliputi beberapa aspek yang berbeda. Baron dkk (1983) membagi keterampilan belajar menjadi 3 aspek yaitu : 1. Penentuan tujuan, 2. Strategi belajar, 3. Kebiasaan belajar. Selanjutnya, towle (1982) mengemukakan 4 tahapan strategis yang harus dimiliki siswa untuk belajar bagaimana caranya belajar (learning how to learn) yaitu : pemprosesan informasi, belajar mengorganisasi informasi, megulang informasi, Serta Memanggil dan menggunakan informasi. Dalam hal ini, tahapan towle cukup menarik karena disamping komponen proses juga menyertakan komponen keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan proses itu sendiri. Dan juga menekankan pada keterampilan manajemen diri (self manajement skill), diarahkan kepada kebutuhan siswa untuk mengatur dan mengontrol dirinya dalam lingkungan belajarnya. Termasuk diantaranya manajemen kecemasan, konsentrasi, penjadwalan, manajemen waktu, sistem reward dan memprioritaskan tugas (djamal, 2006 : 35). Keterampilan belajar sebagai suatu kemampuan yang berhubungan dengan mencatat, mengorganisasi, mensintesa, mengingat kembali dan kemampuan menggunakan informasi dan gagasan yang diperoleh. Kemudian keterampilan belajar dipandang sebagai sumber strategis untuk mengajar bagaimana belajar. Belajar menurut pendapat ini adalah merupakan keterampilan dan kompetensi siswa untuk : 1. Mengumpulkan gagasan dan informasi baru. Kemampuan ini diperoleh melalui keterampilan mendengarkan dan membaca



2. mencatat apa yang hendak diperoleh, keterampilan ini dapat melalui keterampilan mencatat, membuat outline, dan membuat kesimpulan 3. meningkatkan pemahaman, keterampilan ini diperoleh sintesa materi dan membuat hubungan dengan pelajaran sebelumnya 4. mengorganisasi materi, keterampilan ini dapat membuat outline, membuat bagan, menulis dan mencatat 5. mengingat, keterampilan ini dapat dilakukan melalui organisasi memori, dan menyampaikan kembali 6. keterampilan menggunakan informasi dan ide-ide baru, keterampilan ini dapat melalui keterampilan membuat laporan dan keterampilan melakukan tes atau ujian. Keterampilan keterampilan-keterampilan tersebut Merupakan metode dan teknik dalam memahami materi pelajaran, oleh karena itu perlu dilatihkan secara terstruktur kepada siswa di sekolah. B. Jenis-jenis keterampilan belajar Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses serta output (hasil) belajar. Artinya keterampilan belajar merupakan persyaratan untuk terciptanya proses belajar. Dan juga keterampilan belajar sebagai suatu kesiapan yang membutuhkan kesadaran tinggi dari siswa di dalam belajar atau suatu kondisi awal dalam belajar yang membutuhkan kesadaran serta harus dipenuhi sarana dalam menciptakan belajar yang efektif yang mencakup keterampilan mendengar, membaca, mencatatat, membut outline, mengorganisasi bahan, membuat kesimpulan, mengingat, membuat laporan, mempersiapkan ujian, mengatasi kejenuhan dan membangkitkan motivasi. Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Keberhasilan belajar bagi siswa dapat dieroleh jika siswa tersebut memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkan dalam belajar. Satgasus 3SCPD (2002: 2) mengatakan bahwa dalam belajar, siswa harus menguasai beberapa keterampilan belajar antara lain: a. Keterampilan dalam menjalani proses belajar Agar siswa dapat menjalani proses pembelajaran secara efektif dan efisien, kepada siswa diharuskan dan mampu mengembangkan sikap dan pandangan yang positif terhadap proses belajar mengajar yang dijalani siswa dan guru. Pandangan dan sikap siswa terhadap pelajaran dalam batas-batas tertentu dapat mempengaruhi kegairahan dan aktivitas siswa berkenaan dengan pelajaran yang dikutinya. Sikap dan pandangan positif siswa terhadap pelajaran, guru yang Suei



uegduea Rserbuau sr mengajar, tugas yang akan dikerjakan, fasilitas dan sumber yang diperlukan dapat mendorong siswa untuk bekerja keras sehubungan dengan berbagai kegiatan pelajaran yang akan uep dijalaninya. Oleh karena itu sikap optimis dan pandangan positif uendu terhadap kegiatan belajar harus diciptakan untuk mencapai hasil maksimal. uees Sebelum mengikuti pelajaran, siswa dapat mempersiapkan materi pelajaran dengan cara membaca kembali catatan sebelumnya dan membaca bahan yang akan dipelajari serta menemukan hubungannya. Selain itu, siswa juga pertu melakukan persiapan fisik. Dalyono (1997:55) mengemukakan bahwa kesehatan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Senada yang dikemukakan Satgasus 3SCPD (2002.6) bahwasanya dalam keterampilan hal yang harus diperhatikan oleh siswa yaitu mengupayakan terpeliharanya kesehatan dan kebugaran untuk se Sap dan tetap bergairah dalam menjalani berbagai aktivitas belajar. Surya (2011:92) mengemukakan "keefektifan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh kesiapan belajarnya". Selanjutnya, keterampilan lain yang harus diperhatikan oleh siswa agar bisa belajar dengan efektif dan efisien yaitu memilih tempat duduk yang nyaman dan strategis juga mempengaruhi proses belajar siswa. Selama mengikus pelajaran siswa dapat mencatat berbagai materi penting. menanyakan materi yang belum đipahami, menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan mengemukakan pendapat, Duduk di depan merupakan posisi yang terbaik sebab mau tidak mau siswa dapat memperhatikan secara sungguh-sungguh penjelasan guru atau sajan diskusi dari teman-teman yang menyajikan. Duduk di depan juga dapat mencegah siswa agar tidak mengantuk, sebab siswa yang duduk di depan langsung berhadapan dengan guru sehingga pandangan guru sering terarah kepadanya yang memaksanya untuk tidak berani mengantuk. Agar materi yang telah dipelajari tidak lupa, maka yang dapat dilakukan siswa setelah mengikuti pelajaran adalah menuliskan materi tersebut dalam kartu khusus, diskusi dengan teman dan mencari sumber belajar lainnya. Slameto (1995:70) menyatakan belajar yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan strategi belajar yang tepat untuk dapat mencapal hasil yang semaksimal mungkin. Satgasus 3SCPD (2002:8) mengemukakan uraian yang berhubungan dengan kegiatan dan keterampilan dalam menjalani proses belajar sehingga hal yang tersebut di atas dapat dikuasai oleh siswa: 1) Sikap terhadap belajar Pandangan dan sikap siswa terhadap proses belajar dalam batas-batas tertentu mempengaruhi kegairahan dan aktifitas siswa yang bersangkutan. Sikap dan pandangan yang posif terhadap belajar akan dapat mendorong siswa untuk mau bekerja keras sehubungan dengan berbagai kegiatan belajar yang akan dijalani.



Agar siswa dapat menjalani proses belajar secara efektif dan efisien, siswa di tuntut untuk dapat mengembangkan sikap dan pandangan yang positif terhadap proses belajar yang dijalaninya yaitu: (0) Persepsi yang positif terhadap program studi Siswa hendaknya menaruh sikap dan pandangan yang positif terhadap program studi yang dijalaninya. Sikap dan pandangan seperti itu akan mendorong siswa untuk mencintai program studi yang dimaksudkan sehingga dimaksudkan dampak-dampak yang menguntungkan terhadap aktifitas belajar siswa. (b) Sikap dan pandangan yang positif terhadap kehadiran dalam belajar Keyakinan yang benar dan positif terhadap kehadiran mengikuti proses belajar adalah suatu yang amat mendukung terhadap keberhasilan belajar Berikut ini beberapa hal yang menyangkut sikap post siswa yang perlu dikembangkan terhadap kehadiran dalam belajar adalah: V Tanamkan dalam diri bahwa pembelajaran yang adala akan diikuti sangat penting bagi kelanjutan studi, mera V Berupaya mencari berbagai keterangan tentang sifat akh dan hakekat pembelajaran yang akan diikuti. v Berusahalah mengaitkan sifat 3) Me pembelajaran yang telah diperoleh itu dengan diri ueniny vep sendiri. (c) Sikap dan pandangan terhadop guru Sikap dan pandangan yang positif terhadap guru akan mendorong siswa untuk mampu berkomunikasi secara efektif sehingga siswa dapat menggali berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap berkenaan dengan mata pelajaran yang dipegangnya. (d) Sikap dan pandangan yang positif terhadop bahan dan fasilitas pembelojaran Pertu dipaharmi bahwa berbagai bahan dan tasiltans pembelajaran seperti bukubuku sumber, jurral, hand out, perpustakaan adalah sumber yang dapat membartu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran. 2) Menyiapkan diri mengikuti proses belajar Mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar adalah penting, sebab dengan persiapan yang matang siswa merasa mantap untuk hadir dalam pembelajaran yang akhimya memudahkan siswa untuk berkonsentrasi, 3) Mengikuti proses belajar Banyak siswa datang ke sekolah dengan tujuan yang tidak absen, hanya untuk berbeda-beda yaitu menandatangani daftar hadir, bahkan ada siswa yang tidak hadir tetapi menyuruh temannya menandatangani daftar nadr. Untuk sampai pada tujuan yang hendak dicapai dalam mengikuti pembelajaran sejumlah pedoman dapat dijadikan panduan dalam setiap kali mengikuti pembelajaran, yaitu: (1) memilih tempat duduk dalam kelas, (2) mencatat materi pelaijaran, (3) bertanya dan menjawab, (4) mengemukakan. pendapat, (5) berupaya menghindarkan din dari berbas pengaruh yang mengganggu konsentrasi belajar,



B.



Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam belajar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam belaj perlu didukung dengan kemampuan mengingat, konsentras dan ketahanan tinggi. Kemampuan mengingat sangat pentino elad dalam belajar, tanpa mengingat sesuatu yang dipelajari akan hilang begitu saja tanpa bekas. Tanpa mengingat hidup akan geyhanya berarti untuk sesaat yang amat singkat saja, tidak mempunyai masa lalu dan tidak memerlukan masa depan. Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:128) mengungkapkan bahwa mengingat harus didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut. Secara paula ideal materi yang dipelajari hendaknya dapat dingat dalam kualitas yang tinggi. Ellis C. Henry (1990:5) menyatakan bahwa "Memory refers to storing information and to accessing or retrieving information. More generally, memory encompasses three basic processes: encoding, storage, and retrieval". Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding yang berarti pemberian kode tertentu terhadap materi yang akan Tanpa konsentrasi belajar, maka hasi belajar lent sangat rendah atau tidak optimal. Jka seseorang selalu mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika belajar, bagaimana mau berharap menjadi siswa yang berprestasi. Menunrut Surya (2011:110) Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari derigan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari". nocolnib Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar, Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik dengan kata lain ia harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Thabrany (1995:32) mengatakan bahwa dalam setiap langkah belajar, di dalam kelas maupun di rumah, tatkala kita belajar sendiri diperlukan konsentrasi pikiran yang tinggi. Konsentrasi adalah kunci keberhasilan dalam belajar dan kemampuan berkonsentrasi akan mempengaruhi hasil belajar siswa. psysu usaha yang keras dan konsentrasi yang tinggi, sehingga bouny Kegiatan belajar memerlukan waktu yang cukup panjang, sislad dibutuhkan ketahanan fisik dan mental yang baik. Satgasus (2) (S) le 3SCPD (2002:35) menyebukan bahwa kegiatan belajar memerlukan kemampuan mental seperti, menangkap pesan, mengingat, berpikir, konsentrasi, yang semuanya terwujud dalam bentuk mendengar, menulis, bicara dan diskusi. Surya (2011:116) mengemukakan "Cara membangun konsentrasi belajar antara lain: (1) lingkungan belajar harus kondusif, (2) kesiapan belajar, (3) menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan imajinasi E



C. Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca Kemampuan membaca yang tinggi tidak datang dengan berpikir dan aktif bertanya. sendirinya, dan tidak



akan meningkat dari waktu ke waktu secara otomatis. Peningkatan itu harus diupayakan dengan kemauan yang kuat dan dengan usaha yang keras. 1) Minat dan semangat untuk membaca Minat dan semangat untuk membaca tergantung pada sejumlah hal, yang paling pokok di antaranya: a) Pentingnya materi bahan yang harus dibaca b) Kemenarikan bahan bacaan ) C.)Kesegeraan penyelesaian membaca ) D)Tuntutan yang dikenakan atas hasil bacaan E) Adanya bahan yang akan dibaca Tempat dan suasana G) Kemampua membaca 2) Isi bacaan Keadaan yang diharapkan pada bagian isi bacaan ini adalah semua istilah dan kalimat dalam bacaan itu dapat dimengerti secara tepat sesuai dengan konteks dan maksudnya, demikian juga ide-ide pokoknya dapat ditangkap dengan jelas. 3) Membaca cermat dan lengkap Sesuatu tidak akan lengkap apabila proses melengkapi tidak disertai kecermatan. Hasil yang dicapai dianggap lengkap, tetapi kurang terinci dan rincian yang ada banyak yang keliru, hal itu disebabkan karena prosesnya tidak disertai kecermatan. Membaca secara cermat berarti memperhatikan segenap rincian yang ada dalam bacaan itu; rincian yang ada itu pun dipahami sedalam-dalamnya. Sedangkan membaca secara lengkap berarti membaca seluruh bahan, tidak meloncat- loncat, dan tidak ada yang dilampaui. Membaca secara cemat dan lengkap berarti berusaha memahami seluruh bahan dengan segenap rinciannya. 4 Kecepatan membaca Kecermatan dan kelengkapan membaca petu diring deh kecepatan membeca. Membaca yang benar-benar efe dan efisien tidak akan tercapai apabila sdak diserta dengan kecepatan yang memadai. Modal pertama dan utama untuk membaca cepat dan juga dicapainya mutu hasil becaan yang inggi adalah konsentrasi. Seluruh konsentrasi hendaknya darahkan kepada bahan yang hendak dbaca 5 Hasil bacaan s depeu ueesenbuad yee equau ueebey s bacaan yang semuanya itu dapat dijelaskan dalam berbagai definisi dan istilah, kalimat dan uraian, ide pokok dan numus, gambar, grafik, tabel, diagram dan penampilan lainnya. ) Sumber lain Hasi kegiatan membeca yang telah drekam, baik dalam pikran atau dalam catatan, hendaknya idak tersimpan atau mengendap begitu saja. Jika dibiarkan demikian, maka hasi bacaan itu akan segera menghilang dari rekaman. D. Keterampilan dalam penyusunan dan peryelesalan tugas sebni Siswa yang sedang menjalani studi atau belajar dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas terteritu untuk setiap reta pelajaran. Salah satu faktor penentu kesuksesan siswa dalam



belajar adalah sejauh mana siswa dapat mmenyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang dituntut oleh guru. Tugas-tugas dalam setiap pelajaran yang diikuti siswa bukan hanya sekedar dapat diselesaikan seadanya saja tetapi hendaknya dapat memenuhi mutu dan kriteria yang diharapkan di samping dapat diselesaikan pada waktu yang ditetapkan. Kemampuan dalam membuat tugas-tugas tersebut tidak dapat meningkat dengan sendirinya tetapi perlu diupayakan melalui kerja keras dengan semangat dan kemauan yang kuat. 1) Memahami tugas Berbagai bentuk tugas yang akan dikerjakan, terlebih dahulu tugas itu harus betul-betul dimengerti. Tugas yang tidak dimengerti dapat menurunkan semangat dalam menyelesaikannya. Untuk itu, meminta penjelasan kepada guru atau teman tentang tugas yang akan dikerjakan. Dua hal yang perlu diperhatikan tentang tugas yang akan dikerjakan adalah: - Materi tentang apa, sampai ke mana - Bentuk dan cara mengerjakannya bagaimana 2) Menyiapkan sumber dalam mengerjakan tugas Tugas yang dikerjakan dengan baik dan dapat diselesaikan pada waktunya apabila ditunjang oleh bahan yang diperlukan untuk itu. Oleh sebab itu, kegiatan pertama dalam mengerjakan tugas adalah EMSIS beg mempersiapkan bahan-bahan atau materi dengan lengkap dan relevan. Pentingnya pemahaman tugas secara lengkap dan penyiapan sumbersumber akan memudahkan siswa dalam pembuatan tugas. 3) Penyelesaian tugas Tugas yang telah didaftarkan dalam daftar tugas beserta sumber, waktu pengerjaan, dan penyerahannya akan menjadi tidak berarti jika tidak direalisasikan. Prayitno, dkk (2002:8) mengemukakan "Dalam kaitan dengan penyelesaian tugas ada dua hal penting yang pertu diperhatikan, yaitu: (1) mutu tugas, dan (2) waktu pengerjaan dan penyelesaiannya'. 4) Penyerahan tugas Tugas yang telah dikerjakan perlu diserahkan kepada guru dengan perhitungan yang matang. Bagusnya mutu isi dan tampilan tugas yang dikerjakan oleh siswa, namun tugas tersebut belum akan mendapatkan nilai jika tugas tersebut belum sampai ke tangan guru seperti yang direncanakan. Satgasus 3SCPD (2002:11) mengemukakan bahwa sewaktu tugas tersebut akan diserahkan kepada guru, siswa perlu mempertimbangkan hal-hal berikut, yaitu: (1) waktu, tempat tugas itu diserahkan, dan (2) bentuk penyerahan tugas tersebut. 5) Tindak lanjut Tindak lanjut dari tugas yang telah diserahkan kemudian dinilai oleh guru dikembalikan kepada siswa dapat membantu pemahaman dan penguasaan belajar materi belajar, ada dua bentuk tindak lanjut yang perlu dilakukan siswa. Pertama, siswa perlu menindaklanjuti tugas yang diserahkan karena tugas tersebut masih belum lengkap dan belum memenuhi kriteria. Kedua, memanfaatkan tugas yang dimaksudkan untuk kepentingan ujian dan tugas-tugas berikutnya.



E. Keterampilan belajar dari dan bersama orang lain. Kegiatan belajar memerlukan sejumlah keterampilan dari siswa agar mereka memperoleh hasil yang optimal. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh siswa adalah melalui belajar dari dan bersama orang lain atau lebih dikenal dengan kelompok belajar. Knapper, Christopher K. dkk (2000:135) mengutarakan bahwa: Furthermore, some of the common components of study skills courses do deal with aptitudes that are perfectly consistent with lifelong leaming such as the ability to organize study; manage time, learm from peers, communicate with other, read and write reports and so on. Kegiatan kelompok belajar dapat dilakukan oleh sejumlah atau sekelompok siswa yang melakukan aktivitas bersama dan saling membantu dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan belajar di luar jadwal pelajaran resmi. Menurut Satgasus 3SCPD (2002:1) secara umum kegiatan kelompok belajar ini memiliki tujuan yang dapat membantu siswa dalam upaya mengembangkan berbagai potensi belajarnya secara optimal. Dalam melakukan kegiatan kelompok belajar, peserta berusaha mengembangkan kegiatan belajar dan memecahkan berbagai permasalahan belajar yang mereka alami sewaktu belajar di sekolah maupun di luar sekolah, Satgasus 3SCPD (2002 4) hal-hal yang dharagkan pada keterampitan belajar dari dan bersama orang lain setagal 1) Memiliki kehendak untuk bolajar dalarmn kelompok Motivasi (kehendak) merupakan bagian yang sangat perting dalam menciptakan usaha belajar. Belajar yang dibarengi dengan motivasi tinggi dimungkinkan siswa akan memporoleh prestasi yang memuaskan, 2) Aktif dalam mengikuti pembentukan kolormpok 3) Hadir dan mengikuti kogiatan kolompok 4) Mengaplikasikan secara langsung hasil kegiatan kelompok 5) Mengikuti secara aktif kegiatan lanjutan kelompok. 6) Ketorampilan bertanya Keaktifan siswa dalam proses belajar tampak apabila siswa memberikan komentar terhadap materi yang dibahas, bertanya tentang bahan-bahan yang tidak dipahami dan berusaha menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru atau dari teman sekelas. Keterampilan bertanya merupakan unsur penting yang perku dikuasai oleh siswa, mengingat bahwa siswa perlu mendalami materi yang dibahas dalam proses belajar. Bertanya tujuannya adalah mengetahui dan memahami materi polajaran yang belum dipahami, dan atau mencek kebenaran konsep atau pengertian yang dimiliki siswa. Dengan demikian sesuatu yang ditanyakan hendaknya bagian yang tidak jelas, tidak dimengerti, atau siswa melihat hubungan yang tidak jelas atau logis antara satu aspek dengan aspek lainnya. Menurut Prayitno, dkk (2002:28) untuk dapat bertanya secara efektif dikemukakan rambu-rambu sebagai berikut: 1) Ikuti proses belajar dari awal agar yang ditanyakan tersebut memang belum dibahas atau dibicarakan pada waktu-waktu sebelumnya. 2) Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul- betul belum



memahaminya atau bagian yang tidak dapat ditemukan hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya atau jika terdapat hubungan antara satu bagian dengan lainnya, namun hubungan tersebut tidaklan logis menurut pikiran. 3) Untuk tahap awal, yaitu siswa yang baru belajar bertanya'. tulislah pertanyaan yang akan diajukan tersebut. 4) Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan cara mengacungkan tangan. 5) Apabila sudah diberi kesempatan untuk bertanya, ajukanlah pertanyaan yang telah dirumuskan terşebut dengan nada menguji atau menyalahkan orang lain. epeu uetuap -os uebuel uep nye utiu eens . F. Keterampilan mencatat Mencatat pelajaran merupakan suatu bentuk keterampilan yang perlu ditingkatkan. Untuk itu diperlukan keterampilan khusus untuk kegiatan mencatat. Menurut Gie (1995:23) pembacaan buku yang dilakukan siswa kebanyakan akan menjadi sia-sia kalau ia tidak membuat catatan-catatan dari bahan bacaannya, karena pikiran tidak dapat seketika mengingat begitu banyak butir pengetahuan tanpa berulang- ulang menghafalnya. Oleh sebab itu membuat aneka catatan yang diperlukan untuk studi selanjutnya merupakan suatu keharusan setelah selesai membaca buku. * Silvia (2004: 33) mengatakan bahwa ingatan pada manusia seperti memori pada komputer yang dapat menyimpan semua hal yang diberikan padanya, tetapi tidak otomatis dapat dengan mudah diingat kembali. Manusia akan lupa 80% dari apa yang didengar dan dilihat. Tanpa membuat catatan pelajaran yang telah dipelajari akan sulit untuk diingat kembali dan kualitas dari ingatan tersebut tidaklah sempuma tanpa dilengkapi dengan catatan. Kegiatan mencatat sangat berperan dalam membantu siswa mengingat dan memahami materi pelajaran, hal ini akan membantu proses mengulang kembali materi yang telah di pelajari sebelumnya. Dalam proses belajar catatan pelajaran merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Irsyad dan Elfi (2004: 25) mengatakan bahwa "dalam setiap proses belajar, kegiatan mencatat merupakan kegiatan penting". Kegiatan mencatat merupakan proses dimana siswa mencoba memahami materi pelajaran dengan pemahamannya sendiri yang diungkapkan Secara tulisan. Dalam kegiatan mencatat pelajaran seluruh aktifitas belajar siswa akan berjalan secara bersamaaan. Hal ini erat kaitannya dengan pendapat Porter dan Hernacki (alih bahasa Alawyan Abdurahman, 2000: 113) yang mengemukakan bahwa melaksanakan kegitan psikomotorik, mendengar, berfikir, dan "dalam mencatat seseorang menulis atau visual, auditorial, dan kinestetik." Tim Satgasus 3SCPD (2002: 20) menguraikan ada beberapa pedoman dalam membuat catatan yaitu: (1) mencatat pelajaran secara ringkas, (2) mencatat pelajaran secara cermat, () mencatat pelajaran secara tepat, (4) menindak lanjuti catatan.



1) Mencatat secara ringkas Ada beberapa langkah yang dapat diakukan dalam mencatat secara ringkas, menunut Tim Satgasus 3SCPD (2002: 21) langkah tersebut yaitu; a) Catatlah istilah-istilah penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus atau yang tidak diketahui, Catatlah garis besar atau pokok-pokok, gambar, diagram atau tabel yang ditulis oleh guru di papan tulis, b) Catatlah kata kunci yang disampaikan oleh guru, tidak perlu mencatat keseluruhan perkataan guru melainkan mencatat intisari atau kesimpulan dari materi yang dibahas. c) Gunakan kode/singkatan kata untuk mempercepat proses mencatat dan konsep-konsep yang tidak penting atau yang sudah dipahami tidak perlu dicalat. 2) Mencatat secara cermat dan tepat Menurut Tim Satgasus 3SCPD (2002: 23) "kecermatan dalam mencatat mengandung arti teliti, yaitu tidak meninggalkan hal-hal penting untuk dicatat, sedangkan ketepatan mengacu kepada benar salahnya apa yang dicatat". Kecermatan dapat dilihat dalam dua hal yaitu: (1) kejelasan urutan, dan (2) kejelasan penggunaan kata atau kalimat dalam mencatat. Untuk itu ada beberapa pedoman dalam untuk mencatat secara cermat dan tepat yaitu: V Temukan hal penting dalam materi yang dibahas, kemudian catat dalam buku catatan secara jelas. Jangan melewatkan bagian yang penting seperti bahan yang sering diulang guru atau guru mengatakan "ingatlah bahwa", "yang porlu diketahui ialah", dan sebagainya. Jika tertinggal mencatat bagian yang penting jangan berhenti, tetapi kosongkan untuk dilengkapi setelah proses penyajian atau menanyakan secara langsung kepada guru atau teman sekelas. * Catatlah kesimpulan yang ditarik dari uarian yang dikemukakan guru. Untuk menarik kesimpulan caranya adalah dengan memperhatikan betul uraian guru dan kemudian mengolahnya sendiri dengan segera. Kesimpulan dapat ditarik secara butir perbutir pada akhir setiap sub pokok bahasan * Catatlah konsep-konsep pokok yang dikemukakan guru. Biasanya konsep tersebut ditulis guru di papan tulis. Untuk mencatat hasil bacaan dengan ringkas dan menyeluruh dapat dilakukan dengan teknik peta pikiran. Hal ini sesuai dengan pendapat Das dan Elfi (2004: 46) bahwa keunggulan dari peta pikiran adalah : (1) dapat menangkap seluruh konsep, (2) dapat menyusun bahan dan informasi secara praktis, (3) dapat memperlihatkan hubungan konsep dan gagasan, (4) dapat megingat kembali dengan mudah, dan (5) merangsang kreatifitas. 3) Menindak Lanjuti Catatan Kegiatan menindak lanjuti catatan bertujuan untuk memahami pelajaran secara mendalam, untuk dingat dan dilengkapi. Untuk menindak lanjuti catatan ini Tim Satgasus 3SCPD (2002:25) mengemukakan beberapa langkahnya a) Lakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan ketepatan catatan yang telah dibuat, dapat dilakukan dengan menanyakan secara langsung kepada guru atau teman mengenai materi yang lupa mencatatnya. b) Menambah catatan dengan sumber lainnya, seperti menambahkan contoh dari sumber lain dan



melengkapi berbagai pengertian lain dari istilah yang terdapat dalam catatan. Untuk mendalami dan memperluas pemahaman terhadap materi yang dicatat diharapkan mendiskusikannya dengan teman, dapat dilakukan dengan telaah silang untuk saling melengkapi catatan c) Catatan harus dibuat secara rapi dan pokok penting dan materi pelajaran ada yang perlu ditulis secara khususđan ditandai seperti menggaris bawahi atau member wana agar menjadi menarik untuk dibaca. G. Keterampllan menjawab Kemampuan menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat secara lisan, apalagi di depan orang banyak, merupakan suatu hal yang amat baik. Apalagi sebagai seorang siswa yang memiliki berbagai ide atau pendapat terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman. Siswa harus berani dan percaya diri terhadap jawaban yang akan ia kemukakan. Untuk dapat menjawab pertanyaan secara efektif dalam proses belajar baik pertanyaan tersebut diajukan dleh guru atau teman-teman di kelas, siswa perlu menerapkan berbagai kegiatan dan keterampilan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu. Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penyiapan diri untuk belajar dan segenap sikap, aktifitas dan keterampilan yang dituntut dalam mengikuti proses belajar perlu dipedomani, dihayati dan diamalkan oleh siswa. Rambu- rambu berikut dapat membantu anda menjawab pertanyaan secara baik, benar dan efektif: 1) Perhatikan dan pahami isi, maksud, dan sifat dari pertanyaan yang diajukan tersebut. 2) Untuk dapat menjawab perlanyaon secara efektif ande dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang apa isi yang ditanyakan itu. 3) Perlu disadari bahwa pomahaman yang baik saja tontang apa yang ditanyakan belumlah cukup untuk menghaslkan jawaban yang benar, baik dan bermutu, Anda peru memperhatikan cara-cara berkornunikasi yang baik dan benar dalam menjawab pertanyaan. Penguasaan terhadap berbagai keterampilan belajar merupakan suatu kunci keberhasilan belajar siswa pada mater pelajaran yang lebih tínggi. Kemampuan menguasai berbagai keterampilan belajar dengan baik menggambarkan kualitas atau mutu belajar siswa. Selanjutnya pendapat yang sama (Prayitno, 1998:8 dan Gie, 1998:3) tentang keterampilan belajar yang harus dimiliki peserta didik antara lain sebagai berikut: 1) Keterampilan pokok/dasar yang meliputi keterampilan membaca dan menulis 2) Keterampilan akademis yang meliputi keterampilan mengikuti pelajaran, keterampilan mencatat bacaan, keterampilan memakai perpustakaan dan keterampilan Perpustakaan dan keterampilan menempuh 3) Keterampilan pendukung yang meliputi; keterampilan konsentrasi, keterampilan menghafal pelajaran, keterampilan mengelola waktu studi dan keteramplan mengatur diri.