Konsep Keperawatan Gerontik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Daftar Isi



Daftar Isi ........................................................................................... i Kata Pengantar .................................................................................. ii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 2 A. B. C. D. E.



Pengertian Keperawatan Gerontik .............................................. 2 Tujuan Keperawatan Gerontik .................................................... 2 Fungsi Keperawatan Gerontik ..................................................... 2 Sifat Pelayanan Keperawatan Gerontik....................................... 3 Model Pelayanan Keperawatan Gerontik .................................... 3



BAB III PENUTUP ........................................................................... 5 A. Kesimpulan.................................................................................. 5 B. Saran ............................................................................................ 5 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 6



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu Gerontik ini tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sampai setengah abad yang lalu, ilmu memang belum dikenal. Padahal ilmu kesehatan anak (pediatri) berkembang pesatnya. Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (Lansia), Yaitu Gerontologi, Geriatri serta keperawatan gerontik, dan keperawatan geriatrik (Gerontological Nursing and Geriatric Nursing). Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia sehingga perlu dibedakan pengertian antara Gerontologi dan Geriatri, walaupun berobjek sama, yaitu Lansia. Gerontologi berasal dari kata “ GEROS” latin yang artinnya Lanjut Usia dan “Logos” yang berarti Ilmu. 1. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai masalah/faktor yang menyangkut lansia. 2. Gerontology is Comprehensive study of Ageing and the Problem of the Aged.(Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari proses menua dan masalahnya. 3. Gerontologi adalah pengetahuan yang mencakup segala bidang persoalan mengenai orang berusia lanjut, yang di dasarkan pada hasil penyelidikan ilmu ; antropologi, antropometri, sosiologi, pekerjaan sosial, kedokteran geriatrik, psikiatrik geriatrik, psikologi, dan ekonomi (menurut Pergeri). 4. Gerontologi menurut Kozier, 1987 adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua. 5. Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lanjut usia (Miller, 1990) 6. Gerontic Nursing / Gerontological Nursing, adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang dapat menjalankan perannya pada setiap tatanan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif. Oleh karena itu perawatan lansia yang menderita penyakit (Geriatric Nursing), dan dirawat di rumah sakit merupakan Gerontic Nursing. B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud gerontik dan keperawatan gerontik 2. Apa tujuan dari keperawatan gerontik 3. Apa fungsi keperawatan gerontik 2



4. Apa sifat pelayanan keperawatan gerontik 5. Apa saja model pelayanan keperawatan gerontik



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Keperawatan Gerontik Keperawatan gerontik atau keperawatan gerontologi adalah spesialis keperawatan lanjut usia menjalankan peran dan tanggung jawab terhadap tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, teknologi, dan seni dalam merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif. Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang professional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang telag berusia ˃60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. B. Tujuan Keperawatan Gerontik 1. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari hari secara mandiri dan produktif 2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia seoptimal mungkin 3. Membantu mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup lansia 4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit 5. Memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin C. Fungsi Keperawatan Gerontik 1. Membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat 2. Menghilangkan perasaan takut tua 3. Menghormati hak orang dewasa yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama 4. Memantau dan mendorong kualitas pelayanan 5. Memperhatikan serta mengurangi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan 6. Mendidik dan mendorong pemberi pelayanan kesehatan 7. Membuka kesempatan lansia agar mampu berkembang sesuai kapasitasnya 8. Mendengarkan semua keluhan lansia dan memberi dukungan 9. Memberikan semangat, dukungan dan harapan pada lansia 10. Menerapkan hasil penelitian, dan mengembangkan layanan keperawatan melalui kegiatan penelitian 3



11. Melakukan upaya pemeliharaan dan pemulihan kesehatan 12. Melakukan koordinasi dan manajemen keperawatan 13. Melakukan pengkajian, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan individu dan perawatan secara menyeluruh 14. Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan 15. Membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya. 16. Saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual. 17. Mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempat bekerja 18. Memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian 19. Mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal D. Sifat pelayanan keperawatan Gerontik 1. Independent (mandiri) Pelayanan keperawatan gerontik independent atau mandiri yaitu asuhan yang dilakukan secara mandiri oleh profesi keperawatan untuk membantu lansia dalam pemenuhan kebutuhan dasar lansia. 2. Interdependent (kolaborasi) Pelayanan keperawatan gerontik interdependent atau kolaborasi yaitu saling menunjang dengan disiplin lain dalam mengatasi masalah kesehatan lansia. 3. Humanistic (manusiawi) Pelayanan keperawatan humanistic yaitu didasarkan nilai nilai kemanusiaan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap lansia. 4. Holistic (menyeluruh) Pelayannan keperawatan gerontik holistic yaitu bagian dari lingkungan yang luas, yaitu masyarakat dan keluarga, sehingga asuhan keperawatana terhadap lansia memperhatikan aspek sosial budaya keluarga dan masyarakat. E. Model Pelayanan Keperawatan Gerontik Model pelayanan keperawatan menurut Maryam, R. Siti (2008) sebagai berikut: 1. Promotion (peningkatan) Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit. Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga professional, dan masyarakat terhadap praktik kesehatan yang positif menjadi normanorma sosial. Upaya promotif dilakukan untuk membantu orang-orang untuk mengubah gaya hidup mereka dan bergerak kea rah keadaan kesehatan yang optimal



4



serta mendukung pemberdayaan seseorang untuk membuat pilihan yang sehat tentang perilaku hidup mereka. 2. Prevention (pencegahan) Mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier. a. Pencegahan primer : meliputi pencegahan pada lansia sehat, terdapat faktor resiko, tidak ada penyakit dan promosi kesehatan. b. Pencegahan sekunder : meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala, dari awal penyakit hingga terjadi gejala penyakit belum tampak secara klinis, dan mengidap faktor risiko. c. Pencegahan tersier : dilakukan sesudah terdapat gejala penyakit dan cacat, mencegah cacat bertambah dan ketergantungan, serta perawatan bertahan, yaitu tahap (1) perawatan di rumah sakit, (2) rehabilitasi klien rawat jalan, dan (3) perawatan jangka panjang.



3. Early diagnosis prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan) Diagnosis dini dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas professional dan petugas institusi 4. Disability limitation (pembatasn kecacatan) Langkah-langkah yang dilakukan adalah a Pemeriksaan (assessment) b Identifikasi masalah (problem identification) c Perencanaan (planning) d Pelaksanaan (implementation) e Penilaian (evaluation) 5. Rehabilitation (pemulihan) Pelaksana rehabilitasi adalah tim rehabilitasi (petugas medis, petugas paramedic, serta petugas nonmedis).



5



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Keperawatan gerontik atau keperawatan gerontologi adalah spesialis keperawatan lanjut usia menjalankan peran dan tanggung jawab terhadap tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, teknologi, dan seni dalam merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif. Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang professional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang telag berusia ˃60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. B. Saran 1. Perawat Sebagai perawat dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, perawat harus lebih tanggap dalam mengidentifikasi masalah – masalah apa saja yang terkait dengan keluarga lanjut usia, sehingga dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan tahap lanjut usia serta perawat menjadi fasilitator dalam membantu penyelesaian masalah. 2. Pasien Pasien diharapkan agar menjalankan tugas perkembangan sesuai dengan tahap lanjut usia, dapat menjaga keharmonisan keluarga, juga menjaga kesehatan dengan menkonsumsi makanan-makanan yang bernutrisi tinggi serta mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. 3. Masyarakat Sebagai masyarakat juga harus memahami tentang masalah-masalah yang sering terjadi pada lansia serta perawatannya pada masing-masing masalah tersebut dengan mengikuti pendidikan kesehatan yang diadakan oleh perawat sehingga apabila dikeluarga masyarakat terdapat keluarga dengan tahap lanjut usia, masyarakat dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat pada lansia-lansia yang ada disekitar masyarakat itu sendiri.



6



DAFTAR PUSTAKA



Sunaryo. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV Andi Offset Muhith, Abdul. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV Andi Offset Rosidawati. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatnya. Jakarta : Salemba Medika



7