Konsep Mendengar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP DASAR MENDENGARKAN (Jenis-Jenis, Tingkatan Dan Strategi Mendengarkan) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa



Disusun oleh : 1. 2. 3. 4.



Azmi Tahmidah (D97218074) Dewi Nur Syafitri (D97218078) Durroh Nasihatul Ummah (D97218079) Eva Alfina Rohmatin (D97218083) Dosen Pembimbing : Khusnul Munfaati, M,Pd.



PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2019



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “(Konsep Dasar Mendengarkan)” dengan hambatan dan kendala yang bisa terselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa tahun akademik 2019 di UIN Sunan Ampel Surabaya. Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah adalah memperluas wawasan pengetahuan. Sehingga besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan berkah sehingga menjadi referensi bagi pembaca dan menambah hasanah pendidikan khususnya kami selaku penulis. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : Khusnul Munfaati, M,Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kepada tim kami yang telah bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kami juga menyadari bahwasanya terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun agar bisa memperbaiki segala kekurangan sehingga dalam penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.



Surabaya, 26 Agustus 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..........................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 A.



Latar Belakang.......................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah..................................................................................................1



C.



Tujuan....................................................................................................................1



BAB II...............................................................................................................................2 PEMBAHASAN................................................................................................................2 A.



Jenis-Jenis Mendengarkan......................................................................................2



B.



Tingkatan Mendengarkan.......................................................................................9



C.



Strategi Mendengarkan...........................................................................................9



BAB III............................................................................................................................11 PENUTUP.......................................................................................................................11 A.



Kesimpulan..........................................................................................................11



B.



Saran....................................................................................................................11



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menjalin komunikasi antar sesama. Kepandaian dalam berkomunikasi yang baik tidak serta merta bisa berbicara dengan baik dengan siapapun, akan tetapi juga harus memiliki tata nilai yang sopan dan santun sesuai ajaran moral agama. Aspek keterampilan berbahasa mencakup mendengar atau menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam makalah ini penulis akan sedikit memaparkan keterampilan mendengarkan yang merupakan keterampilan dasar sejak dalam kandungan dan akan terus berkembang dalam proses pembelajaran khususnya jenjang MI/SD. Alasan mendengar menjadi keterampilan yang mendasari kemahiran dalam berbahasa adalah tanpa mendengar manusia tidak akan pernah tahu bahasa. Karena pada umumnya bahasa berbentuk lisan lebih banyak daripada berbentuk tulisan. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis-jenis dalam mendengarkan? 2. Bagaimana tingkatan dalam mendengarkan? 3. Bagaimana strategi yang digunakan dalam mendengarkan? C. Tujuan 1. Untuk mengetauhi jenis-jenis mendengarkan. 2. Untuk memahami tingkatan dalam mendengarkan. 3. Untum mengetauhi strategi yang digunakan dalam mendengarakan.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Jenis-Jenis Mendengarkan Manusia diberi anugerah berupa telinga yang berfungsi untuk mendengarkan berbagai macam suara, mulai dari suara hewan, suara manusia, musik dan lain sebagainya. Dari mulai suara dengan frekuensi yang rendah sampai yang tinggi sekalipun. Mendengar memiliki jenis yang bermacammacam dan dapat dikeompokkan berdasarkan variabelnya: 1. Jenis Mendengarkan Berdasarkan Tipe Teks Mendengarkan berdasarkan tipe teks dibagi menjadi 2, yakni mendengarkan monolog dan mendengarkan dialog: a.



Mendengarkan Monolog Mendengarkan monolog adalah mendengarkan yang hanya dari satu pembicara. Misalnya mendengarkan kuliah, mendengarkan ceramah dan mendengarkan pembacaan berita. Mendengarkan monolog terbagi menjadi 2 , yakni monolog yang direncanakan seperti mendengarkan siaran media dan ceramah. Sedangkan monolog yang tidak direncanakan mencakup anekdot, narasi dan ekstemporisasi (pembicaraan tanpa persiapan).



b.



Mendengarkan Dialog Mendengarkan



dialog adalah mendengarkan percakapan



antara 2 orang orang atau lebih. Mendengarkan dapat dikelompokkan berdasarkan



tujuan,



dialog-dialog



tersebut



lebih



bersifat



ke



sosial/interpersonal atau transaksional. Unruk dialog interoersonal dapat diklasifikan menurut tingkat ketidak asingan antara individu yang terlibat. 1



1



Jauharoti Alfin,Keterampilan Berbahasa, (Surabaya:Pustaka Intelektual,2009) hlm.14



2



2. Jenis Mendengarkan Berdasarkan Tujuan Mendengarkan



berdasarkan



tujuan



dibagi



menjadi



3



,



mendengarkan komprehensif, mendengarkan kritis, dan mendengarkan apresiatif. a. Mendengarkan Komprehensif ,adalah mendengarkan untuk memahami sebuah



pesan. Berikut faktor-faktor penentu pendengar dapat



memahami pesan: 1) Menyimak latar belakang pengetahuan yang berkaitan dengan isi pesan dan menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. 2) Menggunakan berbagai strategi untuk lebih membantu ingatan mengorganisir pesan. 3) Menerapkan apa yang baru saja disimak, agar pesan/informasi dapat lebih lama tersimpan. b. Mendengarkan kritis, mendengarkan



yang



bertujuan



untuk



mengarahkan pendengar lebih bersikap kritis terhadap hal-hal yang disimak. Untuk siswa sebaiknya jenis mendengarkan ini harus mulai dikembangkan saat berada disekolah dasar.2 Mendengarkan kritis dapat melatih kepeekaan, menilai validitas informasi dan membedakan antara fakta dan opini c. Mendengarkan apresiatif, jenis mendengarkan yang menghasilkan rasa senang



dan



menikmati



terhadap



apa



yang



disimak,



seperti



mendengarkan pusis, musik cerita, komedi dsb. Mendengarkan apresiatif dapat digunakan untuk melatih siswa dalam mereaksi prosa/puisi, menunjukkan kesenangan terhadap persajakan dalam puisi, kepekaan imajinasi, dan kepekaan suasana. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk melaksanakan pengajaran mendengarkan apresiatif : 1) Memperdengarkan cerita atau memutar video yang berisi cerita, mengenalkan kosakata serta kalimat yang digunakan, membuat siswa mampu memahami cerita yang terlalu sulit untuk disimak.



2



Jauharoti Alfin, Op. Cit. hlm.16



3



2)



Mendengarkan secara berulang-ulang dapat membantu siswa melakukan kontrol terhadap bagian-bagian tertentu dari cerita dan menggabungkan bagian-bagian cerita kedalam keseluruhan cerita secara lebih baik.



3. Jenis Mendengarkan Berdasarkan Cara Menurut Rost3 rmendengarkan dibedakan menjadi empat bagian, mendengarkan atentif, mendengarkan intensif, mendengarkan selektif, dan mendengarkan interaktif. a. Mendengarkan



Atentif,



adalah



proses



mendengarkan



dengan



memberikan jawaban singkat kepada lawan bicara baik secara verbal maupun non verbal. Mendengarkan atentif berfungsi untuk melatih aspek kebahasaan (kata kunci), aspek non kebahasaan (gambar, foto, musik) dan aspek interaksi (membuat repetisi, parafrase, konfirmasi). 4 Berikut merupakan contoh kegiatan mendengarkan atentif: 1) Demonstrasi (menjelaskan bagaimana cara membuat sesuatu ) 2) Pengimajinasian musik ( menuliskan imajinasi tentang lagu setelah mendengarkan musik ) 3) Wawancara (menanyakan topik-topik tertentu ) b. Mendengarkan Intensif, merupakan mendnegarkan



dengan



memfokuskan perhatian pada bentuk kebahasaan, tujuannya untuk membangkitkan kesadaran pendengar bahwa perbedaan bunyi, struktur, dan pilihan kata dapat menyebabkan perbedaan makna. Berikut merupakan contoh kegiatan mendengarkan intensif: 1) Menceritakan kembali (menyampaikan pesan ) 2) Diskrimasi (mengidentifikasi kosa kata yang diperdengarkan ) 3) Percakapan satu pihak (melengkapi percakapan ) 4) Dikte (menuliskan kembali apa yang diucapkan oleh guru ) c. Mendengarkan Selektif, adalah mendengar dengan mengarahkan fokus pendengar pada kata-kata kunci, urutan wacana, atau struktur informasi agar dapat mengidentifikasi tujuan mereka mendegarkan. Berikut merupakan contoh kegiatan mendengarkan selektif : 3



M. Rost, Listening in Action: Activities for Developing Listening in Langguage Teaching, (New York:Prentice Hall,1991), hlm 10 4 Jauharoti Alfin, Op. Cit. hlm.17



4



1) Permainan isyarat (mendengarkan dan mencoba menebak kosakata sasaran melalui kata-kata kunci) 2) Permainan ingatan (mendengarkan sambil mengamati gambar, kemudian membenarkan atau menyalahkan apa yang dijelaskan oleh guru) 3) Peta cerita (mendengarkan cerita dan menyusun peta cerita dengan memberi inisial karakter, setting masalah tujuan, cara pemecahan masalah dan hasil ) 4) Talk show (mendengarkan talk show dan mengidentifikasi topiktopik yang dibicarakan ) d. Mendengarkan interaktif, mendengrakan dengan tujuan agar para pembelajar berperan aktif dalam berinteraksi (meskipun menjadi penyimak). Berkut beberapa contoh kegiatan mendengarkan interaktif. 1) Survei kelomppok (memperbincangkan suatu topik) 2) Perkenalan diri (mendengarkan perkenalan teman, dan mencatat hasil simanakan) 3) Perbedaan gambar (menemukan hal-hal yang berbeda dari dua bauh gambar) 4) Tertimoni (saling bertukar informasi dengan kelompok lain) Tarigan5 membagi jenis mendengarkan menjadi dua jenis yaitu mendengarkan ekstensif, dan mendengarkan



intensif.6 Adapun jenis



mendengarkan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Mendengarkan ekstensif Merupakan proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya. Ada beberapa jenis kegiatan mendengarkan ekstensif: Mendengarkan sekunder terjadi secara kebetulan, misalnya seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orang lain, suara siaran radio, suara TV, dan sebagainya.



5



H.G.Tarigan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa,1985), hlm 22. 6



Keterampilan mendengarkan, http://seputarbahasaindonesia.blogspot.com/2012/01/keterampilanberbicara.html diakses pada 09/09/2019 pada pukul 14.41



5



Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia terganggu oleh suara tersebut. a. Mendengarkan sosial, dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan ini lebih menekankan pada factor status sosial, dan b.



tingkatan dalam masyarakat. Mendengarkan estetika,



sering



disebut



mendengarkan



apresiatif.Mendengarkan estetika ialah kegaiatan mendengarkan untuk menikmati dan menghayati sesuatu, misalnya; mendengarkan pembacaan puisi, mendengarkan rekaman drama, mendengarkan cerita, mendengarkan syair lagu, dan sebagainya. c. Mendengarkan pasif, ialah mendengarkan suatu bahasa yang dilakukan tanpa upaya sadar, misalnya; dalam kehidupan sehari-hari pembelajar mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir menggunakan bahasa daerah. Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan tanpa sengaja dan tanpa sadar. Namun, pada akhirnya, pembelajar dapat menggunakan bahasa dengan baik. 2. Mendengarkan intensif Jenis-jenis mendengarkan intensif adalah mendengarkan kritis, mendengarkan konsentratif, mendengarkan eksploratif, mendengarkan interogatif, mendengarkan selektif, dan mendengarkan kreatif. a.



Mendengarkan kritis, adalah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangankekurangannya. Hal-hal yang diperhatikan dalam mendengarkan kritis: 1) Mengamati ketepatan ujaran pembicara, 2) Mencari jawaban atas pertanyaan “mengapa mendengarkan” 3) Dapatkah mendengarkan membedakan antara fakta dan opini dalam mendengarkan 4) Dapatkah menjawab



mengambil



mendengarkan



6



kesimpulan



dari



hasil



5) Dapatkah penyimak menafsirkan makna idiom, ungkapan, dan b.



majas dalam kegaiatan mendengarkan.7 Mendengarkan konsentratif, adalah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang diperdengarkan. Kegiatan mendengarkan konsentratif bertujuan untuk: 1) Mengikuti petunjuk-petunjuk, misalnya petunjuk untuk mengisi formulir pendaftaran 2) Mencari hubungan antarunsur dalam mendengarkan, misalnya;



c. d.



unsure-unsur dalam bahasa 3) Mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen 4) Mencari hal-hal penting dalam kegiatan mendengarkan 5) Mencari urutan penyajian dalam bahan mendengarkan, dan Mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak.8 Mendengarkan eksploratif, adalah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan inormasi baru. Pada akhir kegiatan mendengarkan, penyimak dapat menemukan gagasan baru, menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, penyimak dapat menemukan topik-topik baru yang dapat dikembangkan pada masa yang akan dating,penyimak



e.



dapat menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.9 Mendengarkan interogatif ialah kegiatan mendengarkan



yang



bertujuan untuk memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.kegiatanmendengarkan interogatif bertujuan untuk : 1) Mendapatkan fakta-fakta dari pembicara. 2) Mendengarkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik 3) Penyimak ingin mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.



7



Kamidjan, Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Pelajaran Menyimak, (Jakarta : Depdiknas,2002), hlm 13. 8



Kamidjan, Op. Cit. hlm 14



9



7



f.



Mendengarkan selektif adalah kegiatan mendengarkan pasif yang dilakukan secara selektif dan berfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase,



g.



kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk bahasa yang sedang dipelajari. Mendengarkan kreatif adalah kegaiatan mendengarkan yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas belajar. Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara: 1) Menirukan lafal atau bunyi bahasa asing atau daerah, misalnya; bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan sebagainya 2) Penyimak dapat mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara, namun menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda 3) Penyimak dapat merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak 4) Penyimak dapat menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.



B. Tingkatan Mendengarkan Mendengarkan terbagi dalam 4 tingkatan, yakni : 1. Mendengarkan Marginal Mendengarkan marginal adalah mendengarkan suara dengan latar suasana yang gaduh10. Misalnya, mendengarkan suara seseorang di pasar. Kegiatan mendengarkan marginal melatih siswa jika terjadi kegaduhan didalam siswa dapat tetap fokus belajar, karena beberapa siswa hanya 2.



dapat belajar dalam keadaan tenang. Mendengarkan Apresiatif Merupakan kegiatan mendengarakan untuk mendapat kesenangan,



3.



misalnya mendengarkan lagu, puisi, dan cerita. Mendengarkan Atentif Mendnegarkan atentif adalah mendengarkan ntuk memahami dan menginterpretasikan pesan penutur.contoh kegiatan mendnegarkan atentif adlah mendengarkan petunjuk-petunjuk lisan melalui berbagai sarana seperti berita televisi, mendengarkan nomor telefon dari jarak yang jauh, mendengarkan perkuliahan dan sebagainya. Untuk menerima pesan



10



Jauharoti alfin,keterampilan berbahasa, (Surabaya:Pustaka Intelektual,2009) hlm.20



8



tersebut dibutuhkan strategi tertentu, misalnya pendengar hendaknya 4.



mengetahui tujuan didengarkannya. Mendengarkan kritis dan analitis Kegiatan mendengarkan untuk mengevalusi dan menetapkan apa yang disimaknya. Mendengarkan kritis 11



C. Strategi Mendengarkan Adapun strategi yang digunakan pendengar yang efektif ada 4: 1.



Strategi sosial Dengan strategi ini, pendengar menyiapkan strategi tentang cara menghadapi situasi, hubungannya dengan pembicara, apakah ada cara



2.



untuk klarifikasi, dan sebagainya. Strategi tujuan Dengan strategi ini, pendengar mulai berpikir tentang berbagai rencana seperti bagaimana dia mengorganisasikan apa yang didengar, bagaimana dia merencanakan jawaban jika ada kesempatan, dan menegaskan pada



3.



dirinya apa sebenarnya tujuanya mendengarkan. Strategi linguistik Dengan strategi ini, pendengar mengaktifkan pengetauhan bahasanya, seperti kata-kata apa yang harus diperhatikan, kata-kata dan ekspresi apa



4.



yang dapat ditebak, dan sebagainya. Strategi bahan/isi Dengan strategi ini, pendengar mengaktifkan pengetauhan isi atau bahan yang dia simak. Jika bahan simakan sejalan dengan pengetauhan yang dia miliki, maka akan mudah baginya untuk memahami materi simakan. Selain itu, pendengar juga harus mampu memprediksi apa yang dia simak.12



11 12



Ibid. hlm 21 Jauharoti Alfin,E-Book Keterampilan Berbahasa, (Surabaya:Digilib Uinsa,2011) hlm.14



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Jenis mendengarkan sangat beragam. Dilihat dari tipe teks yang didengar, mendengarkan digolongkan menjadi 2: mendengarkan monolog dan mendengarkan dialog. 2. Dilihat dari tujuannya,



mendengarkan



dapat



dibedakan



atas:



mendengarkan komperehensif, mendengarkan kritis, mendengarkan apresiatif. 3. Dilihat dari caranya, mendengar dibedakan dalam 4 bagian: mendengarkan atentif, mendengarkan intensif, mendengarkan selektif, mendengarkan interaktif. 4. Mendengarkan dibagi menjadi 4 tingkatan, diantaranya: mendengarkan marginal, mendengarkan apresiati, mendengarkan atentif, mendengarkan kritis dan analitis. 5. Dalam proses mendengar harus mampu menggunakan strategi baik strategi sosial, strategi tujuan, strategi linguistik, dan strategi bahan/isi. B. Saran Mendengar adalah ilmu yang harus di perhatikan karena sering kali disepelekan, padahal dengan mendengar seseorang akan mendapat ilmu dan bahasa baru. Kepandaian mendengar tidak hanya diukur dari cara menangkap pesan dan merespon orang lain yang berbicara, namun juga sopan dan santun dalam mendengar sesuai aturan norma agama.



DAFTAR PUSTAKA



10



Alfin,Jauharoti. E-Book Keterampilan Berbahasa. Surabaya :Digilib Uinsa. 2011. Alfin,Jauharoti. Keterampilan Berbahasa. Surabaya:Pustaka Intelektual,2009. Kamidjan. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Pelajaran Menyimak. Jakarta : Depdiknas. 2002. Rost,M. Listening in Action: Activities for Developing Listening in Langguage Teaching. New York:Prentice Hall. 1991. Tarigan,H.G. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. 1985 Keterampilan mendengarkan, http://seputarbahasaindonesia.blogspot.com/2012/01/keterampilanberbicara.html diakses pada 09/09/2019 pada pukul 14.41



11