Konstruksi Kastil Himeji [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Ishigaki (Dinding Batu)



Ishigaki (dinding batu) yang menjadi pondasi dasar bangunan kastil ini dirancang guna mencegah serangan musuh dari luar. Dalam kasus Kastil Himeji, dinding batu dibangung dengan metode konstruksi yang disebutSangizumi karena bagian sudut dinding batu ini mudah rapuh. Ini adalah metode konstruksi yang menggunakan bagian panjang dan pendek dari batu persegi panjang besar. Batu-batu ini kemudian ditumpuk secara berselang-seling.



Untuk mencegah serangan musuh, semakin ke atas bagian dinding batu ini dibuat semakin curam dan membentuk kurva. Konstruksi ini disebut “ogi no kobai (Lereng Kipas)”.



2. Hori (Parit)



Hori (parit) dibuat dengan menggali sekeliling bangunan kastil untuk mencegah serangan musuh. Di sekitar Kastil Himeji ada tiga rangkap hori yang dibuat, yaitu uchi (dalam), naka (tengah), dan soto (luar). Foto di atas adalah hori lapisan dalam yang disebut “Sangokubori”. Jika melihat sosok kastil yang indah pada bayangan di atas permukaan air dalam hori ini, sepertinya kita akan lupa bahwa tujuan awal hori ini dibuat adalah sebagai salah satu bentuk pertahanan. Omong-omong, ada juga “Karabori (parit kosong)”, yaitu hori yang tidak terisi air.



3. Mushadamari (Tempat Berkumpul Para Samurai)



Musha adalah sebutan bagi para prajurit atau samurai. Mushadamari yang berbentuk pagar ini adalah tempat yang dibuat agar para prajurit musuh berkumpul dalam satu tempat. Para prajurit musuh akan keluar satu per satu sehingga tidak dapat menyerang kastil secara bersamaan. Foto di atas adalah mushadamari yang terletak di sekitar jalan menuju nishinomaru dan pada tiga sisinya dikelilingi oleh dinding tanah. Nishinomaru adalah pagar yang terletak di bagian barat kastil.



4. Sama (Lubang Senjata)



Sama adalah lubang yang terdapat di dinding tanah atau menara pengawas kastil Himeji. Lubang ini dirancang sebagai tempat yang aman untuk memanah atau menembak musuh yang datang mendekati kastil.



Bentuk “sama” ini ada bermacam-macam. Ada yang berbentu segitiga, lingkaran, dan persegi.



Lubang ini dibuat dengan rancangan bagian dalam lebih luas daripada bagian luar agar tidak mudah diserang musuh dan untuk memperluas jarak pandang.



5. Gerbang dan Jalan Setapak yang Seperti Labirin



Untuk menghindari penyusup masuk ke bagian utama kastil, dibuatlah jalan yang berliku-liku dan gerbang yang banyak pada kastil-kastil Jepang. Tidak terkecuali Kastil Himeji ini. Untuk mencegah masuknya penyusup dari pihak lawan, dari pintu masuk kastil hingga Tenshukaku (menara kastil) paling terakhir terdapat banyak gerbang dengan berbagai ukuran dan juga jalan-jalan seperti labirin. Ada 21 gerbang di kastil Himeji. Foto di atas adalah gerbang “Nu no Mon”. Ini adalah salah satu gerbang berukuran besar dengan menara pengawas di bagian atasnya.



Foto di atas adalah belokan tajam dekat menara kastil dan terhubung dengan gerbang “Ho no Mon” dan gerbang “Mizu no Ichimon. Ukuran besar dan tinggi gerbang ini kira-kira cukup untuk dilewati 2 orang. Selain itu, dinding tanah di bagian tengah adalah dinding kokoh yang disebut “Aburakabe (dinding minyak)”.



6. Ishiotoshi (Runtuhan Batu)



Tidak hanya rute yang seperti labirin saja, namun disiapkan juga perangkap bagi yang akan mendekati menara kastil. Di bagian atas dinding batu yaitu pada bagian sudut menara kastil terlihat celah kecil memanjang, bukan? Ini adalah Ishiotoshi (runtuhan batu). Ishiotoshi adalah trik menjatuhkan bebatuan dari celah kecil memanjang tersebut. Ini dirancang untuk musuh yang berhasil menyusup sampai ke bawah dinding kastil.



Selanjutnya mari kita lihat ke dekat dinding kastil. Tidak hanya menjatuhkan bebatuan saja, tetapi ada juga lubang yang digunakan untuk memantau dan menembak musuh.



Jika melihat bagian atas “ishiotoshi” dari dalam kastil, kita bisa melihat ada papan penutup terbuat dari kayu yang terpasang di sini. Kisi-kisi jendela yang berwarna putih dan tebal ini juga dirancang untuk pertahanan dari serangan anak panah dan penyusup.



7. Fasilitas Pertahanan di (Mushakakushi dan Bugukake)



Dalam



Bangunan



Kastil



Terakhir, mari kita perhatikan rancangan bagian dalam menara kastil. Pada saat perang, di dalam menara kastil yang menjadi benteng pertahanan terakhir terdapat ruangan yang dapat digunakan oleh para prajurit penjaga kastil untuk bersembunyi sementara dan melawan pasukan musuh. Ruangan ini disebut Mushakakushi (Samurai Tersembunyi).



Di permukaan dinding bagian dalam menara kastil terdapat Bugukake (baju besi) yang digunakan untuk menggantung tombak dan senapan agar dapat dipakai saat melawan musuh. Ini menunjukkan bahwa menara istana juga menjadi gudang senjata.