Kontrasepsi Non Hormonal [PDF]

  • Author / Uploaded
  • fajar
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONTRASEPSI NON HORMONAL



Disusun Oleh : 1. Desy.Widya. M 2. Julaila 3. Khoiratul Jannah 4. Ayu Sinta 5. Wulandari 6. Fajar Pratama 7. Feblina Yanti 8. Okta Riano 9. Ostalia Oselita 10. Ninuk



Kontrasepsi adalah usaha – usaha untuk mencegah kehamilan. Usaha itu bersifat sementara dapat juga bersifat permanen. Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi yang ideal itu harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : Kontrasepsi di bagi 2 yaitu : 1. Kontrasepsi hormonal 2. Kontrasepsi non hormonal Kontrasepsi non hormonal ada 6, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) Metode Keluarga Berencana Alamiah ( KBA) Senggama terputus Metode barrier Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) Kontrasepsi Mantap



1. Metode Amenorea Laktasi ( MAL) a. Pengertian Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya di berikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apa pun lain nya. b. Mekanisme kerja : Menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat menyusui, hormone yang berperan adalah prolactin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka kadar prolactin meningkat dan hormone gonadotropin melepas hormone penghambat. c. Indikasi  Wanita menyusui secara ekslusif  Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari 6 



bulan Ibu belum mendapatkan haid setelah melahirkan



d. Kontraindikasi  Ibu sudah mendapatkan haid setelah bersalin



  



Tidak menyusui secara eksklusif Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan Bekerja dan berpisah dari bayinya lebih dari 6 jam



2. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) A. Metode kalender a. Pengertian Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau lebih di kenal dengan system kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan senggama pada masa subur b. Teknik metode kalender Haid hari pertama di hitung sebagai ke 1. Masa subur adalah hari ke 12 hingga hari ke 16 dalam siklus haid. Seorang wanita menentukan masa suburnya tidak teratur dengan :  Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk 



menentukan awal masa suburnya Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk



menentukan akhir dari masa suburnya. B. Metode suhu basal a. Pengertian Suatu metode yang dilakukan dengan mengukur suhu mengetahui suhu tubuh basal, menentukan masa ovulasi. Karena progesterone yang di hasilkan corpus luteum, menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh di pertimbangkan sebagai masa ovulsi, suhu tubuh terjadi peningkatan sedikitnya 0,2-0,5 derajat celcius di atas 6 kali perubahan suhu sebelumnya yang di ukur. b. Teknik metode suhu basal  Umum nya di gunakan thermometer khusus dengan kalibrasi yang diperbesar







Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sekitar 3-5 jam serta masih dalam keadaan istirahat mutlak Pengukuran di lakukan secara : oral 3 menit, rektal 1







menit,paling baik vaginal. C. Metode lender serviks a. Dasar Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Perubahan silkus dari lender servik yang terjadi karena perubahan kadar esterogen. Untuk menguji lender, masukan jari anda ke dalam vagina kemudian perlahan-lahan tarik ke luar. Apabila lender nya jernih, lembab dan kental, dalam dekat anda mungkin akan mengalami ovulasi. Maka tidak di anjurkan melakukan hubungan seksual dalam 24-72 jam berikutnya.  Hari-hari kering : setelah darah haid kering, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat 



adanya lender dan daerah vagina terasa kering. Hari-hari subur : ketika terobsesi adanya lender sebelum ovulasi, ibu di anggap subur ketika terlihat adanya lender, walaupun jenis lender yang kental dan lengket. Lender subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di







servik Hari puncak : hari terakhir adanya lender licin,mulur dan



adanya persaan basah D. Metode symtothermal a.Dasar Kombinasi antara bermacam metode KB alamiah untuk menentukan masa subur/ovulasi yaitu melakukan dengan mengamati perubahan lender dan perubahan suhu badan tubuh dan perhitungan masa subur melalui metode kalender



3. Senggama terputus a. Pengertian Metode keluarga berencana tradisional, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi. b. Cara kerja Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat cegah. 4. Metode barrier A. Kondom Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks(karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. a. Cara kerja  Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak 



tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/ AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain



B. DIAFRAGMA Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. a. Cara kerja



Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida. b. Manfaat  Efektif bila digunakan dengan benar  Tidak menggganggu produksi asi  Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang 



smapai 6 jam sebelumnya. Tidak mengganggu kesehatan klien



C. SPERMISIDA Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma, yang biasanya dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vagina, suppositoria, dan krim. a. Cara kerja Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur. b. Manfaat  efektif seketika (busa dan krim)  tidak mengganggu produksi ASI  bisa digunakan sebagai pendukung metode lain  tidak mengganggu kesehatan klien  meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual  tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus 5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Adalah Alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak Cara kerja metode ini adalah mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi



6. Alat kontrasepsi mantap A. Pengertian Kontrasepsi Mantap Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela B. Jenis- Jenis Kontrasepsi Mantap a. Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. b. Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi