Korosi Dan Pengendaliannya Di Pipa Air Minum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Korosi dan Pengendaliannya di Pipa Air Minum (PDAM)



1. Pendahuluan Korosi lebih dikenal dengan istilah pengkaratan logam yang merupakan hasil dari reaksi kimia bahan logam dengan kondisi lingkungan. Korosi merupakan reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung secara spontan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataupun dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses kerusakannya. Faktor yang mengendalikan korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dari bahan dan dari lingkungan. Pada saluran pipa di PDAM, korosi terjadi karena bahan pipa tersebut berasal dari besi, karena besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh dan berpori. Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi karat. Proses berkarat dipengaruhi oleh lingkungan, yaitu kelembaban dan adanya oksigen. Beberapa bakteri juga dapat menghasilkan enzim oksidasi yang dapat mempercepat terjadi karat. 2. Jenis Material Pipa PDAM Ada dua bahan yang tersedia untuk sistem pipa air: bahan logam dan nonlogam. Dari bahan yang paling umum digunakan untuk pipa air minum adalah baja galvanis atau besi, tembaga, polibutilena, polivinilklorida tidak dilapisi (PVC), polivinilklorida terklorinasi (CPVC) dan polietilen (PE). Paduan logam, yang jauh melebihi spesifikasi kinerja masing-masing bahan induknya, juga banyak digunakan.  Baja Galvanis atau Besi Penggunaan baja galvanis atau besi sebagai saluran air minum adalah masalah yang lebih besar dimana aliran airnya lambat atau statis untuk periode waktu karena perubahan warna karat yang disebabkan oleh korosi internal. Pipa baja galvanis atau besi juga bisa memberikan rasa dan bau yang tidak enak untuk air yang disampaikan dalam kondisi korosif. Sistem perpipaan baja galvanis umumnya diterima untuk penggunaan di luar ruangan.  Besi Cor Pipa besi cor juga biasa digunakan di air sistem distribusi dibandingkan dengan baja yang memiliki kekuatan lebih rendah. Oleh karena itu, dibuat di bagian yang lebih berat. Sedangkan Pipa baja yang kerap bergabung dengan pengelasan, pipa besi cor harus memiliki mechanical joints.  Paduan Logam Baja tahan karat (Stainless Steel) digunakan oleh industri pengolahan air dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yang diberikan di bawah ini



1. Kromium baja (mengandung 12 persen atau lebih Cr) yang ditunjuk oleh American Iron and Steel Institute (AISI) sebagai Tipe 400 series (contoh yang paling terkenal adalah Tipe 410 dan 430). 2. Baja tahan karat 18-8 kromium, yang ditunjuk AISI Tipe 300 series, dimana Tipe 301, 302, dan 304 sering bekas. 3. Baja tahan karat AISI Type 316 dengan komposisi nominal 18% Cr, 12% Ni, dan 2,5% Mo. Kuningan yang umum adalah paduan tembaga dengan seng 10 sampai 50 persen. Sejumlah elemen lainnya dapat ditambahkan baik secara tunggal maupun kombinasi. Seng larut dalam tembaga hingga 39 persen untuk menghasilkan paduan fasa tunggal, a kuningan, paduan fasa tunggal lainnya, kuningan s, dibentuk dengan seng 47-50 persen. 



















Semen Asbes Semen asbes Semen asbes sering digunakan untuk perpipaan dalam sistem distribusi air domestik. Semen asbes tidak tahan terhadap tanah asam dengan pH rendah (