KOS SMK N 1 Bakam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah



: SMK NEGERI 1 BAKAM



2. Koordinat Geografis



: Latitude LS



= -1.96892 S 1° 56’8,324’



Longtitude LE



= 105.86672 E 105° 51’59,808’



3. NSS/NPSN



: 33127010501 / 69830142



4. Status Sekolah



: Negeri



5. KBM



: Pagi Hari



6. SK Pendirian Sekolah



: 188.45/671.4/Dik/2013 (tanggal 17 Desember 2013)



7. Luas Tanah



: 23.038 m2 (2,31 Hektar)



8. Status Tanah



: Sertifikat Hak Milik Pemerintah Provinsi Kep. Babel Nomor 19.02.05.06.4.00380 SU 00231/Bakam /2014



9. Status Bangunan Milik



: Pemerintah Propinsi kepulauan Bangka Belitung NIB : 29.02.05.06.00123



10. Nilai Akreditasi Sekolah : B (Baik) Akreditasi 2018 11. Bidang Keahlian



: 1. Teknologi Manufaktur dan Rekayasa 2. Teknologi Informasi



12. Program Keahlian



: 1. Teknik Otomotif (TO) 2. Tel. Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT)



13. Alamat Sekolah



: Jl. Raya Pangkalpinang -Mentok, KM 38



Desa



: Bakam



Kecamatan



: Bakam



Kabupaten



: Bangka



Surel



: [email protected]



Laman Web



: www.smkn1bakam-babel.sch.id



14. Kepala Sekolah NIP Pangkat/Golongan NUPTK



: Achmad Hidajat, M.Pd 19700109 199703 1 004 : PEMBINA / IV.A 3441 7486 4920 0002



NUKS



: 17023 L 02090 11410 36028



Nomor SK Kepsek



: 800/896/BKPSDM/2020 tanggal 22 April



2020 Pendidikan terakhir : Mangister Pendidikan Matematika / S.2



i



LEMBAR VERIFIKASI Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi; dan Teknik Otomotif telah diverifikasi oleh Pengawas Cabang Dinas Wilayah II Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2021/2022.



Bakam,



Juli 2021



Pengawas Pembina,



Eko Rianto, SP NIP. 19700827 199303 1 005



ii



LEMBAR PENGESAHAN Dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi; dan Teknik Otomotif telah mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2021/2022. Ditetapkan di : Bakam Pada tanggal : Mengetahui: Komite Sekolah,



Juli 2021



Kepala SMK Negeri 1 Bakam,



Achmad Hidajat, M.Pd NIP. 19700109 199703 1 004



Samsuri



Mengesahkan: Kepala Caband Dinas Pendidikan Wilayah II Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung



Hendry, S.AP NIP. 19660308 198803 1 001



iii



KATA PENGANTAR Dengan mengucapk syukur, Alhamdulillah penyusunan dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Bakam dapat diselesaikan. Penyusunan dokumen Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Bakam merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik saat ini maupun di masa depan. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat Keunggulan dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021 tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan merupakan landasan yang digunakan SMK Negeri 1 Bakam dalam mengembangkan kurikulum dengan



menggunakan



pendekatan



desentralistik



sesuai



dengan



fleksibilitas.



Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK Negeri 1 Bakam memperhatikan kebutuhan dan situasi sosial-budaya lokal di daerah Kabupaten Bangka, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta karakteristik peserta didik. SMK Negeri 1 Bakam bersama-sama dengan Komite Sekolah, Dunia Kerja serta Industri yang ada menganggap pentingnya melakukan revisi untuk pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) yang berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan kebutuhan DUDIKA. Besar harapan kami kurikulum ini dapat dipergunakan, khususnya para guru di lingkungan SMK Negeri 1 Bakam dalam pelaksanaan penyelengaraan pembelajaran pada setiap mata pelajaran dala rangka memaksimalkan penyelenggaraan Pendidikan. Bakam,



Juli 2021



Tim Pengembang Kuriklum,



iv



DAFTAR ISI IDENTITAS SEKOLAH...............................................................................................i LEMBAR VERIFIKASI...............................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................iii KATA PENGANTAR...................................................................................................iv DAFTAR ISI.................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................1 B. Karakteristik SMK Negeri 1 Bakam.................................................................4 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN.............................................................................8 A. Visi.....................................................................................................................8 B. Misi....................................................................................................................8 C. Tujuan SMK Negeri 1 Bakam...........................................................................8 D. Tujuan Program Keahlian..................................................................................9 BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN................................................12 A. Intrakurikuler.....................................................................................................12 B. Capaian Pembelajaran.......................................................................................20 C. Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila Dan Budaya Kerja.....................30 D. Praktik Kerja Lapangan.....................................................................................35 E. Ekstrakurikuler..................................................................................................40 BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN.....................................................................43 A. Rencana Pembelajaran.......................................................................................43 B. Peraturan Pendidikan........................................................................................45 C. Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Bakam.....................................................58 BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME...................................................................................................61 A. Pendampingan...................................................................................................61 B. Eavluasi.............................................................................................................65 C. Pengembangan Profesionalisem........................................................................67 BAB VI PENUTUP.......................................................................................................69



v



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan



pembelajaran



untuk mencapai



tujuan



pendidikan



tertentu



(UU



Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan. Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Dokumen panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama peserta didik dalam mencapai Proyek Penguatan



Profil



Pelajar



Pancasila



dan



Capaian



Pembelajaran.



Prinsip



pengembangan kurikulum operasional sekolah ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional sekolah. Buku ini memberikan



gambaran



mengenai



prinsip-prinsip



dalam



merencanakan,



melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional, serta contoh- contoh yang bisa



dijadikan



inspirasi.



Satuan



pendidikan



memiliki



kebebasan



untuk



mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasional adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta 1



potensi internal sekolah dan dunia kerja. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di SMK Negeri 1 Bakam: 1. Berpusat pada Peserta Didik Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. 2. Kontekstual Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industry untuk SMK 3.



Esensial Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat



kembali



misalnya



lampiran



Kepmendikbud



seperti



Capaian



Pembelajaran (CP), struktur, dan lain-lain, dalam dokumen kurikulum operasional. 4. Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. 5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang



tua,



organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya. Kerangka Dasar Kurikulum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan SNP. Kerangka berisi tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam konteks luas dan jangka panjang. Diharapkan kerangka dasar ini menjadi kompas dalam menunjukkan arah pendidikan Indonesia. Berikut sekilas penjelasan mengenai dokumen pendukung atau dokumen yang selalu 2



menjadi rujukan ketika mengembangkan kurikulum satuan pendidikan. Kerangka Dasar Kurikulum meliputi : 1. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam



penyelenggaraan



pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah diterjemahkan dalam Profil Pelajar Pancasila. 2. Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (luaran jangka panjang). Profil Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan Pendidikan Nasional dan visi pendidikan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan dan kurikulum 3. Standar Nasional Pendidikan Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran 4. Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan sekolah untuk mengembangkan kurikulum menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila. 5. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan asesmen di sekolah. 6. Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan fase perkembangannya.



3



SMK Negeri 1 Bakam melakukan Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kontek karakteristik satuan pendidikan Kurikulum oprasional satuan pendidikan disusun berdasarkan Peserta Didik sebagai subyek utama jangka panjang sehingga dalam poroses menyususn kurikulum harus didahului kegiatan menganalisis kontek baik dari sisi, Peserta Didik, guru, sumber daya , sumber dana, sarana prasarana, kearifan lokal dan kebijakan pemerintah daerah 2. Merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah Tahun ini SMK Negeri 1 Bakam melakukan peninjauan visi, misi, dan tujuan sekolah yang dianggap masih relevan sehingga belum perlu untuk melakukan perubahan visi misi dan tujuan tersebut secara sporadis. 3. Menentukan pengorganisian pembelajaran Sekolah mengatur pembelajaran selama satu tahun ke depan, baik pengaturan kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler, Praktek kerja lapangan dan pelayanan bimbingan dan konseling. 4. Menyususn rencana pembelajaran Sekolah menyusun rencana pembelajaran setahun ke depan yang berisi penjelasan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai Capaian pembelajaran, Kalender akakademik dan peraturan akademik. 5. Merancang pendampingan, evaluasi dan pengembanagan profesional Sekolah



mengatur proses pendampingan,



evaluasi



dan pengembangan



professional dengan supervisi dan supervisi klinis dan lain-lain. B. Karakteristik SMK Negeri 1 Bakam SMK Negeri 1 Bakam merupakan salah satu sekolah kejuruan yang memiliki 2 Program Keahlian: Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta Teknik Otomotif. Berlokasi di Jl. Raya Pangkalpinang – Mentok KM 38 Desa Bakam, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Menempati lahan seluas kurang lebih 22.000 m 2, berada di sekitar lingkungan desa dan komplek pemerintahan kecamatan, relatif jauh dengan pusat pemerintahan kabupaten maupun provinsi. Letak geografis sekolah berada di lintasan jalan utama 4



menjadikan sekolah merupakan jalur yang ramai untuk akses



masyarakat



sekitarnya. Sedangkan untuk lingkungan sekolah memiliki bangunan yang bisa dipergunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan nyaman dan tenang, taman yang hijau dan rindang, serta area tempat bermain untuk peserta didik yang aman. Dengan demikian SMK negeri 1 Bakam menjadi salah satu sekolah pilihan dan kepercayaan masyarakat untuk putra putrinya bersekolah. SMK Negeri 1 Bakam mulai tahun pelajaran 2021/2022 mendapatkan dana bantuan untuk pengembangan sekolah Pusat Keunggulan sehingga wajib menerapkan



kurikulum



untuk



sekolah



Pusat



Keunggulan.



Pembaharuan



pembelajaran di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulumkurikulum sebelumnya. Hal ini merupakan tantangan internal yang harus dipacu dengan pengembangan SDM maupun sarana prasarana lainnya untuk menunjang proses pembelajaran tetap berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Jika dilihat dari sisi keadaan sosial yang berkaitan dengan pola kehidupan hubungan antar sesama baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat sekitarnya, dapat disimpulkan bahwa keadaan sosial Peserta Didik siswi SMK Negeri 1 Bakam tergolong baik. Tentu saja hal ini akan berdampak bagi pandangan dan semangat belajar Peserta Didik yang pada akhirnya akan bermuara pada prestasi belajar Peserta Didik. Lingkungan sosial Peserta Didik yang baik tercermin dari jarangnya masalah yang timbul dalam kaitannya dengan sekolah, jika ada permasalahan Peserta Didik yang terjadi yang berkaitan dengan sekolah biasanya permasalahan-permasalahan yang bersifat kenakalan remaja dan bisa ditangani oleh orang tua Peserta Didik dan pihak sekolah. Secara umum sebagian besar anak-anak yang bersekolah di SMK adalah anak-anak yang ingin cepat bekerja, hal ini didorong oleh latar belakang ekonomi orang tua yang sebagian besar tergolong ekonomi menengah ke bawah. Tempaan ekonomi tersebut justru mampu menjadi pemantik samangat bagi para peserta didik untuk memperjuangkan sebuah kehidupan yang lebih baik. Walaupun tidak menutup kemungkinan hal ini juga mendatangkan permasalahan tersendiri bagi peserta didik, misalnya yang berkaitan dengan fasilitas belajar dan beban psikologis yang dialami oleh Peserta Didik siswi. Tetapi secara realitas selama ini yang terjadi, dampak 5



negatif tersebut dapat diatasi dengan baik. Artinya keadaan ekonomi tersebut selama ini tidak begitu signifikan berpengaruh negatif pada prestasi belajar Peserta Didik, sebaliknya hal tersebut justru memicu semangat belajar Peserta Didik. Ketika kita mendengar sebutan SMK maka secara otomatis pikiran kita akan tertuju pada sebuah sekolah yang peserta didik belajar bidang keterampilan tertentu untuk masuk dunia kerja. Tentu itu tidak salah, tetapi ketika kita melihat lulusan peserta didik SMK Negeri 1 Bakam, disamping tamatannya langsung bekerja tetapi juga tidak sedikit yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Hal ini adalah suatu nilai positif tersendiri karena setelah lulus peserta didik yang terserap ke dunia kerja langsung bisa bekerja, yang mengembangkan usaha juga bisa membuka usahanya dan yang mau melanjutkan ke Perguruan Tinggi, ternyata Peserta Didik yang telah lulus juga mampu bersaing untuk merebut kesempatan melanjutkan belajarnya di Perguruan Tinggi. SMK Negeri 1 Bakam memiliki Kepala Sekolah, tenaga guru, tenaga administrasi, tenaga perpustkaaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah. Kepala SMK Negeri 1 Bakam berlatarbelakang sebagai tenaga pendidik dengan sertifikasi Matematika dengan pengalaman mengajar selama 24 tahun, dan memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. Secara umum tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah bekerja sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Tenaga perpustakaan sudah ada yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan tetapi belum menempati jabatan kepala perpustakaan karena masih berstatus honorer. Untuk tenaga laboratorium sudah memiliki sertifikat diklat kepala laboratorium. Dan sekolah masih perlu mengajukan kebutuhan guru produktif berstatus PNS, untuk memudahkan koordinasi dan pengembangan masing-masing program keahlian. Untuk tenaga kebersihan memiliki 1 orang, terkadang belum mencukupi kebutuhan untuk membersihakan lingkungan sekolah dan semua ruangan. Sehingga dapat mempertahankan dan memelihara kebersihan dan kerapihan ruangan



dan



lingkungan sekolah. Sekolah memiliki guru dengan jumlah 27 orang, meliputi ASN dan GTT. Guru yang sudah bersertifikasi atau meneriman tunjangan profesi guru ada 5 orang guru, jumlah GTT 21 guru, jumlah tenaga kependidikan ada 10 orang, meliputi 1 ASN, 9 PTT. 6



Sebagai salah satu sekolah kejuruan pusat keunggulan maka sekolah harus berusaha untuk meningkatkan SDM yang ada sesuai dengan kompetensi masingmasing, khususnya adalah kompentensi keahlian yang diunggulkan. Dalam hal ini sekolah mengajukan bidang Ekonomi Kreatif untuk Program keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta Teknik Otomotif. Sehingga sekolah berusaha untuk memberikan kesempatan guru-guru mapel produktif untuk mengikuti program pelatihan Upskilling dan Reskilling dilanjutkan dengan magang industri yang diselenggarakan oleh pihak BPPMVP/BBPPMVP. Sehingga guru memiliki SDM yang memadai dan dapat memberikan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang sudah link and match dengan Dudika.



7



BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 BAKAM A. Visi Visi SMK N 1 Bakam adalah sebagai berikut: Menghasilkan tenaga terdidik yang kompeten, mandiri, Siap kerja, disiplin, santun dalam berprilaku dan berwawasan lingkungan. B. Misi Misi SMK N 1 Bakam adalah sebagai berikut : 1. Memberdayakan potensi sekolah untuk melaksanakan proses pendidikan yang menyiapkan lulusan yang kompeten. 2. Melayani peserta didik agar kompeten, memasuki dunia kerja, melalui Pengembangan Kurikulum dan proses Pembelajaran yang Praktis, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). 3. Mengupayakan peran serta dunia kerja dan orang tua sebagai bagian dari stakeholder penyelenggara pendidikan 4. Mengupayakan penerapan budaya kerja dan nilai karakter profil pelajar pancasila di kalangan peserta didik agar tercipta lingkungan sekolah yang kondusif. C. Tujuan SMK Negeri 1 Bakam Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah kejuruan mengacu pada tujuan umum pendidikan menengah kejuruan. Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah yang dijiwai dengan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, maka tujuan pendidikan di SMK Negeri 1 Bakam adalah: 1. Memberikan pendalaman, pemahaman dan Implementasi kemandirian, Siap kerja, disiplin, santun dalam berprilaku dan berwawasan lingkungan di kalangan peserta didik. 2. Memberikan layanan memperoleh pendidikan, dan kesempatan meningkatkan prestasi peserta didik di segala bidang.



8



3. Meluluskan peserta didik yang kompeten sesuai kebutuhan dunia kerja untuk berwirausaha, bekerja ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi. 4. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dengan menerapkan budaya kerja dan karakter profil pelajar pancasila bagi seluruh warga sekolah. D. Tujuan Program Keahlian 1. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Tujuan Telekomunikasi



Program untuk



Keahlian



Teknik



membekali



peserta



Jaringan didik



Komputer



dengan



dan



seperangkat



pengetahuan, keterampilan, mempelajari di bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, antara lain: a. Membentuk Peserta Didik Memiliki Keahlian Pada Bidang Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi; b. Meningkatkan Lebih



Lanjut



Kemampuan



Logika



Dan



Teknologi



Digital (Computational Thinking); c. Membentuk



Peserta



Didik



Dalam



Bernalar Kritis Dalam Menghadapi Permasalahan,



Membiasakan Bekerja



Mandiri,



Serta Kreatif Dalam Menemukan Solusi Permasalahan Kehidupan; d. Peserta Didik Memahami Proses Bisnis Pada Bidang Teknik Komputer Dan Telekomunikasi, Meliputi Perencanaan, Analisis Kebutuhan Pelanggan, Strategi Implementasi (Instalasi Dan Konfigurasi), Dan



Perancangan



Prosedur Kepuasan Pelanggan Termasuk Di Dalamnya Penerapan Budaya Mutu; e. Peserta Didik Mampu Mengikuti Perkembangan Teknologi Pada Perangkat Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi Termasuk 5G, Microwave Link, IPV6, Teknologi Serat Optik Terkini, Sistem Sensor, Iot, Smart Device, Smart Home, Smart City, Cloud Computing, Serta Menganalisis Isu-Isu Implementasi Teknologi Jaringan Dan Telekomunikasi Terkini Antara Lain Keamanan Informasi, Penetrasi Internet; f. Peserta Didik Mampu Memahami Jenis-Jenis Profesi Kewirausahaan (JobProfile Dan Technopreneurship) Serta Peluang Usaha Di Bidang Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi, Untuk Membangun Vision Dan 9



Passion, Dengan Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek Nyata Sebagai Simulasi Proyek Kewirausahaan; g. Peserta Didik Mampu Menggunakan Peralatan/Teknologi Di



Bidang



Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi Antara Lain Komputer, Router, Manageable Switch, OTDR, Firewall, Server, dan lain-lain; h. Peserta Didik Mampu Menerapkan K3LH Dan Budaya Kerja Industri, Antara Lain: Praktik-Praktik Kerja Yang Aman, Bahaya-Bahaya Di Tempat Kerja, Prosedur-Prosedur Dalam Keadaan Darurat, Dan Penerapan Budaya Kerja Industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Termasuk Pencegahan Kecelakaan Kerja Di Tempat Tinggi Dan Prosedur Kerja Di Tempat Tinggi (Pemanjatan tiang/tower); i. Peserta Didik Mampu Memahami Prinsip Dasar Sistem IPV4/IPV6, TCP IP, Networking Service, Sistem Keamanan Jaringan Telekomunikasi, Sistem Seluler, Sistem Microwave, Sistem VSAT IP, Sistem Optik, Dan Sistem WLAN; j. Peserta Didik Mampu Menggunakan Alat Ukur, Termasuk Pemeliharaan Alat Ukur Untuk Seluruh Jaringan Komputer Dan Sistem Telekomunikasi; k. Peserta Didik Mahir Dalam Menginstalasi Perangkat Komputer Personal Dan Menginstall Sistem Operasi Dan Aplikasi; l. Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Local Dan Perangkat Jaringan Berbasis Luas; dan m. Merancang Bangun Dan mengadministrasi jaringan berbasis luas. 2. Program Keahlian Teknik Otomotif Tujuan Program Keahlian Teknik Otomotif untuk membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, mempelajari di bidangnya, antara lain: a. Menerapkan secara langsung budaya kerja industri dan implementasi profil pelajar pancasila dalam keseharian di lingkungan sekolah; b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan relasi, memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat; 1



c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi rekayasa untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien; d. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam menangani kendaraan otomotif dalam hal asenembeling perawatan dan perbaikan kendaraan; dan e. Mengembangkan sikap kompetitif, sesuai kopetensi keahlian dengan semangat kewirausahaan dalam menjalankan profesi tenaga teknik otomotif secara profesional.



1



BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A. Intrakurikuler 1. Penetapan Konsentrasi Konsentrasi keahlian adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program keahlian pada fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi keahlian mempelajari kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempati oleh lulusan. Peserta didik hanya diperbolehkan mengambil satu konsentrasi, karena konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha. Di SMK Negeri 1 Bakam penetapan konsentrasi pada masing-masing Program Keahlian sebagai berikut: a. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, saat ini hanya membuka 1 konsentrasi keahlian, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). b. Program Keahlian Teknik Otomotif Sampai saat ini, Program Keahlian Teknik Otomotif membuka 2 konsentrasi, yaitu Tekni Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dan Teknik Roda Dua Otomotif (TRDO). Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing Program Keahlian, baik Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi maupun Teknik Otomotif; antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, dan fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolahnya juga dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.



1



Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut cara pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan peserta didik didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada saat melakukan asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang tua dalam bentuk buku Laporan Pencapaian Hasil Belajar. 2. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian muatan pembelajaran dalam bentuk mata pelajaran dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja, dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah. Struktur kurikulum berisi mata pelajaran yang mewakili sekumpulan muatan pembelajaran tertentu baik berdasarkan disiplin ilmu (subject matter) maupun berdasarkan kumpulan tema dan/atau kompetensi dari berbagai disiplin ilmu yang diintegrasikan (integrated curriculum). Struktur kurikulum mengatur beban belajar untuk setiap muatan ataumata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau dikenal dengan sistem blok. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel dimana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu sama dalam 1 tahun. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan peserta didik, dunia kerja dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah secara fleksibel termasuk kurikulum muatan lokal. Perubahan pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan diawali dengan penataan ulang spektrum keahlian SMK sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta 1



perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK merupakan acuan dalam pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program keahlian pada SMK. Perubahan yang mendasar pada spektrum keahlian tersebut adalah perancangan acuan secara nasional hanya pada bidang keahlian dan program keahlian. Adapun kompetensi keahlian yang selanjutnya disebut konsentrasi keahlian dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dunia kerja yang menjadi mitra sekolah, potensi daerah, dan kondisi masing-masing sekolah. Struktur Kurikulum SMK Pusat Keunggulan: MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan a. Dasar-Dasar Kejuruan b. Mata Pelajaran Kejuruan 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan 8. Mata Pelajaran Pilihan Jumlah B Jumlah A dan B Muatan Lokal C. Projek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



ALOKASI WAKTU 270*)



180 306 180 144 72 1152 306 234 144 216 1062 216 846 270 792 252 3276 4428 180 504



1



a.



Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Konsentrasi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan ALOKASI WAKTU



MATA PELAJARAN



A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan a. Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi b. Mata Pelajaran Kejuruan 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan 8. Mata Pelajaran Pilihan Jumlah B Jumlah A dan B Muatan Lokal C. Projek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



270*)



180 306 180 144 72 1152 306 234 144 216 1062 216 846 270 792 252 3276 4428 180 504



Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Persemester KELAS



MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti



1 3



X



2



1



XI 2



1



3



3



3



3



XII 2 -



1



Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. PJOK 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika Kejuruan 2. Bahasa Inggris Kejuruan 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Konsentrasi Keahlian Tek. Komputer dan Jaringan Dasar Tek. Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian: 1) Perawatan dan Perbaikan Peralatan Komputer 2) Teknologi Telekomunikasi 3) Administrasi Infrastruktur Jaringan 4) Administrasi Sistem Jaringan 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mata Pelajaran Pilihan: 8. 1) Internet Of Things (IoT) 2) Desain Grafis Percetakan 3) Mobile Programming with Python 4) Data Science Jumlah B Jumlah A+B Muatan Lokal C. Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



2 4 3 2 2 22



2 4 3 2 2 22



4 2 4 6 6 6 -



2 3 2 2 12



2 3 8



-



3 3 17 -



-



-



4 3 3 2 3 3 4 - 6 - 6 15 15 6 - 3 3 4 4 4 4 4 4 - 5 5 - - - 4 4



16 38 2 8



16 38 2 8



34 42 2 4



30 42 2 4



2 3 2 2 12



30 42 2 4



3 4 6 4 5 - 44 6 -



44 44 -



b. Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik



Otomotif Konsentrasi Keahlian: Teknik Roda Dua Otomotif MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti



ALOKASI WAKTU 270*)



1



Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan a. Dasar Teknik Otomotif b. Mata Pelajaran Kejuruan 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan 8. Mata Pelajaran Pilihan Jumlah B Jumlah A dan B Muatan Lokal C. Projek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



180 306 180 144 72 1152 306 234 144 216 1062 216 846 270 792 252 3276 4428 180 504



Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Persemester KELAS



MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. PJOK 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika Kejuruan 2. Bahasa Inggris Kejuruan



2



1



XI 2



1



3



3



3



3



3



-



2 4 3 2 2 22



2 4 3 2 2 22



2 3 2 2 12



2 3 2 2 12



2 3 8



-



4 2



4 2



3 3



3 3



3 3



-



1



X



XII 2



1



3. 4. 5.



Informatika Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Konsentrasi Keahlian Teknik Roda Dua Otomotif Dasar Teknik Otomotif Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian: 1) Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 2) Pemeliharan Sasis Sepeda Motor 3) Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor 4) Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mata Pelajaran Pilihan: 8. 1) Pemeliharaan dan Perbaikan Kelistrikan Bodi dan Assesories 2) Pengecatan Bodi Otomotif Jumlah B Jumlah A+B Muatan Lokal C. Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



4 6 6 6 -



17 -



-



4 - 6 - 6 15 15 6 - 4 4 4 4 4 4 3 3 - 5 5 - - - 4 4



16 38 2 8



16 38 2 8



34 42 2 4



30 42 2 4



30 42 2 4



-



5 5 4 3 5 - 44 6 -



44 44 -



c. Struktur Kurikulum Program Keahlian Teknik Otomotif



Konsentrasi Keahlian: Teknik Kendaraan Ringan Otomotif MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Kejuruan



ALOKASI WAKTU 270*)



180 306 180 144 72 1152 306 234 144 216 1062



1



a. Dasar Teknik Otomotif b. Mata Pelajaran Kejuruan 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan 8. Mata Pelajaran Pilihan



216 846 270 792 252 3276 4428 180 504



Jumlah B Jumlah A dan B



Muatan Lokal C. Projek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Persemester KELAS



MATA PELAJARAN A. UMUM 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. PJOK 5. Sejarah 6. Seni Jumlah A B. KEJURUAN 1. Matematika Kejuruan 2. Bahasa Inggris Kejuruan 3. Informatika 4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5. Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Dasar Teknik Otomotif Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian: 1) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 2) Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 3) Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga 6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 7. Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mata Pelajaran Pilihan: 8. 1) Perbaikan Panel Bodi 2) Pengecatan Bodi Otomotif



2



1



XI 2



1



3



3



3



3



3



-



2 4 3 2 2 22



2 4 3 2 2 22



2 3 2 2 12



2 3 2 2 12



2 3 8



-



4 2 4 6 6



4 3 2 3 4 6 6 15



3 3 15



3 3 17



-



6 -



6 -



-



-



-



-



-



5 5 5 5 4



5 5 5 5 4



-



7 5 5 5 - 44 6 -



1



X



XII 2



1



Jumlah B Jumlah A+B Muatan Lokal C. Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja



16 38 2 8



16 38 2 8



30 42 2 4



30 42 2 4



34 42 2 4



44 44 -



B. Capaian Pembelajaran 1. Kelompok Umum a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 2) Pendidikan Agama Kristendan Budi Pekerti* 3) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4) Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 5) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 6) Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 7) Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Budi Pekerti* b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan c. Bahasa Indonesia d. Pendidikan Jasmani e. Olahraga, dan Kesehatan f. Sejarah g. Seni 1) Seni Musik 2) Seni Rupa 3) Seni Teater 4) Seni Tari 2. Kelompok Kejuruan



a. Matematika b. Bahasa Inggris c. Informatika d. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial e. Kejuruan:



2



1) Dasar-dasar Kejuruan 2) Mapel Konsetrasi Keahlian f. Projek Kreatif dan Kewirausahaan g. Praktik Kerja Lapangan h. Mata Pelajaran Pilihan i. Muatan Lokal Link Capaian Pembelajaran: https://bit.ly/Perangkat_SMKPK 3. Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Mata Pelajaran



: Perawatan dan Perbaikan Peralatan



Komputer Jam Pelajaran : 162 JP (@ 45 Menit) Elemen Pengantar Perangkat Keras PC



Capaian Pembelajaran Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memilih komponen komputer yang sesuai untuk membuat, memperbaiki, atau meningkatkan kinerja PC; menjelaskan bagaimana komponen PC bekerja; menjelaskan fitur dan fungsi perangkat keras; Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menginstalasi Perakitan PC komponen untuk membangun, memperbaiki, atau meningkatkan PC. Perangkat Keras PC Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menginstalasi dan Tingkat Lanjut mengkonfigurasikan perangkat keras untuk memutakhirkan komputer; menjelaskan cara memverifikasi pengaturan BIOS dan UEFI; menjelaskan tentang daya listrik; menjelaskan fungsi komputer; memilih komponen untuk meningkatkan komputer agar memenuhi persyaratan; menjelaskan prosedur yang diperlukan untuk melindungi lingkungan kerja. Pemeliharaan dan Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melakukan troubleshooting komputer perawatan dan troubleshooting pada PC; menjelaskan pemeliharaan preventif harus dilakukan pada komputer pribadi; melakukan pemecahan masalah dengan PC dan perangkat Periferal. Laptop dan perangkat Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menjelaskan cara seluler lainnya mengatasi masalah Laptop dan perangkat seluler lainnya; menjelaskan fitur dan fungsi laptop dan perangkat mobile lainnya; menjelaskan cara mengkonfigurasi pengaturan daya laptop dan pengaturan nirkabel; menjelaskan cara melepas dan memasang komponen laptop; menjelaskan tujuan dan karakteristik perangkat mobile lainnya; menjelaskan cara mengkonfigurasi konektivitas jaringan dan email pada perangkat seluler; menggunakan teknik pemeliharaan preventif umum untuk Laptop dan perangkat seluler lainnya; menjelaskan cara mengatasi



2



Printer



Virtualisasi dan komputasi awan Instalasi Sistem Windows



Operasi



Konfigurasi system operasi windows



Sistem Operasi Linux, dan OSX



Profesional IT



Seluler,



masalah laptop dan perangkat seluler lainnya. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menginstalasi printer untuk memenuhi persyaratan; menjelaskan tujuan dan karakteristik dari berbagai jenis printer; membandingkan berbagai jenis printer; menginstalasi dan konfigurasi printer; menjelaskan cara meningkatkan ketersediaan printer. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menjelaskan virtualisasi dan komputasi awan; membandingkan dan mengkontraskan konsep komputasi awan. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menginstalasi sistem operasi windows; menjelaskan kebutuhan sistem operasi; membuat partisi di Windows menggunakan Disk Management Utility; menginstalasi Sistem Operasi Windows Pada akhir Fase F, peserta didik mampu melakukan pengelolaan dan pemeliharaan sistem operasi Windows; mengkonfigurasikan Desktop Windows dan File Explorer; mengkonfigurasi Windows dengan Control Panel; menggunakan alat dan utilitas Windows untuk mengelola sistem Windows;menggunakan alat baris perintah Microsoft Windows; mengkonfigurasikan komputer Windows untuk bekerja di jaringan; menggunakan pemeliharaan preventif umum pada komputer menggunakan alat Microsoft Windows; menjelaskan cara mengatasi masalah sistem operasi Microsoft Windows. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menjelaskan cara mengonfigurasi, mengamankan, dan memecahkan masalah sistem operasi seluler, Mac, dan Linux; menjelaskan tujuan dan karakteristik sistem operasi mobile; menjelaskan metode untuk mengamankan perangkat seluler; menjelaskan tujuan dan karakteristik sistem operasi macOS dan Linux; menjelaskan cara memecahkan masalah sistem operasi lain. Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menjelaskan peran dan tanggung jawab Profesional IT; menjelaskan mengapa keterampilan komunikasi yang baik merupakan bagian penting dari pekerjaan IT; menjelaskan bagaimana mengelola perubahan dan gangguan yang tidak direncanakan dalam lingkungan bisnis; menjelaskan perilaku yang tepat ketika menghadapi masalah hukum dan etika yang muncul di industri IT; menjelaskan lingkungan call center dan tanggung jawab teknisi



2



Mata Pelajaran



: Teknologi Telekomunikasi



Jam Pelajaran



: 216 JP (@ 45 menit)



Elemen



Capaian Pembelajaran



Mengkonfigurasi nirkabel



jaringan



Menginstalasi CCTV



jaringan



Menginstalasi jaringan Softswitch, PBX, dan VoIP Menginstalasi jaringa Fiber To n The Home (FTTH) atau layana internet ke Rumah n Memperbaiki jaringa Fiber To n The Home (FTTH) atau layana internet ke n Rumah Mengkonfigurasi perangkat aktif OLT, Switch Manageable, Router dan Access Point pada layanan internet ke rumah (FTTH) Memperbaiki perangkat aktif OLT, Switch Manageable, Router dan Access Point pada layanan internet ke rumah (FTTH)



Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi dan mengkonfigurasi serta melakukan pengujian jaringan nirkabel untuk koneksi point to point dan point to multipoint Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan CCTV di perumahan, perkantoran , ruko dan gudang, serta area publik lainnya Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan softswitch, PBX, dan VoIP untuk sekala perusahaan dan kantor kecil (SOHO) Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi dan melakukan penyambungan layanan internet serat optik ke rumah dan perkantoran meliputi pemasangan perangkat pasif konektor, penyambungan kabel, penarikan kabel drop wire, dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu memperbaiki layanan internet serat optik ke rumah dan perkantoran meliputi penyambungan kabel serat optik yang putus menggunakan Fusion Splicer, dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengkonfigurasi dan menguji perangkat aktif ONT, Switch Manageable, Router dan Access Point pada layanan internet ke rumah (FTTH) Pada ahir fase F, peserta didik mampu memperbaiki dan mengganti perangkat aktif yang rusak seperti ONT, Switch Manageable, Router dan Access Point pada layanan internet ke rumah (FTTH)



Mata Pelajaran



: Administrasi Infrastruktur Jaringan



Jam Pelajaran



: 252 JP (@ 45 menit)



Elemen Pengenalan Routherboard Mikrotik Manajemen Jaringan (DHCP) Wireless



Bridging



Capaian Pembelajaran Pada Fase F, peserta didik memahami dan melakukan konfigurasi dasar routerboard mikrotik. Pada Fase F, peserta didik mampu konsep DHCP; melakukan konfigurasi DHCP server dan client; konfigurasi Address Resolution Protocol (ARP). Pada Fase F, peserta didik memahami wireless; mengkonfigurasi wireless AP dan station; wireless tool; virtual access point; wireless MAC Filtering; Konfigurasi wireless nstream. Pada Fase F, peserta didik mampu melakukan konfigurasi



2



wireless bridging. Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkonfigurasi VLAN pada jaringan. Pada Fase F, peserta didik mampu memahami proses routing; jenis-jenis routing; Mengkonfigurasi routing statis. Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi routing Routing dinamis dinamis; mengkonfigurasi routing dinamis; mengevaluasi permasalahan routing dinamis; memperbaiki konfigurasi routing dinamis Internet gateway dan Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi internet Network Address gateway; mengkonfigurasi NAT; menganalisis Translation (NAT) permasalahan internet gateway; memperbaiki konfigurasi NAT. Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi firewall Firewall jaringan; mengkonfigurasi firewall jaringan; menganalisis permasalahan firewall; memperbaiki konfigurasi firewall. Manajemen bandwidth Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi (QoS) manajemen bandwidth; mengkonfigurasi manajemen bandwidth; menganalisis permasalahan manajemen bandwidth; memperbaiki konfigurasi manajemen bandwidth; konfigurasi simple queue; dan konfigurasi simple queue dengan PCQ. Load balancing Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi load balancing; mengkonfigurasi load balancing; mengevaluasi permasalahan load balancing; memperbaiki konfigurasi load balancing. Proxy server Pada Fase F, peserta didik mampu mengevaluasi Proxy Server; mengkonfigurasi Proxy Server; menganalisis permasalahan Proxy Server; memperbaiki konfigurasi Proxy Server. Tunneling Pada Fase F, peserta didik memahami tunnel; konfigurasi tunnel EOIP; tunnel PPTP; tunnel L2TP; dan tunnel PPOE Virtual Local Network (VLAN) Routing statis



Area



Mata Pelajaran



: Administrasi Sistem Jaringan



Jam Pelajaran



: 216 JP (@ 45 menit)



Elemen



Capaian Pembelajaran



Menginstalasi Operasi Server



Sistem



Mengkonfigurasi Server



DHCP



Mengkonfigurasi Server



FTP



Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi berbagai sistem operasi server berbasis Linux dan Microsoft Windows Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi dan menguji layanan DHCP server untuk jaringan Lokal Area Network (LAN) Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi dan menguji layanan FTP server untuk akses pada jaringan Lokal Area Network (LAN) dan internet



2



Mengkonfigurasi Server



Remote



Mengkonfigurasi Server



File



Mengkonfigurasi Server



Web



Mengkonfigurasi DNS Server Mengkonfigurasi Database Server Mengkonfigurasi Server



Mail



Mengkonfigurasi Panel Hosting



Control



Mengkonfigurasi Virtual Private Server Mengkonfigurasi Virtual Private Network Server Mengkonfigurasi sistem kontrol dan monitoring Mengkonfigurasi keamanan jaringan



sistem



Menggunakan layanan Komputasi Awan (Cloud Computing) Menggunakan Hacking Tool pada bidang Cyber Security



Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi dan menguji Remote server berbasis protokol telnet dan SSH pada jaringan Lokal Area Network (LAN) dan internet Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi dan menguji layanan File server berbasis sistem operasi Linux server dan Microsoft Windows server Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji layanan Web server berbasis Apache dan Nginx Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji layanan DNS server Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi , dan menguji layanan Database server berbasis RDBMS MySQL Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji layanan Mail server seperti Squirrel Mail, Round Cube, dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji layanan Control Panel Hosting seperti CPanel, dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji layanan VPS Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi mengkonfigurasi, dan menguji layanan VPN server Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji sistem kontrol dan monitoring seperti Cacti, Wireshark, dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi, mengkonfigurasi, dan menguji sistem keamanan jaringan menggunakan firewall iptables dan lain-lain Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggunakan layanan Komputasi Awan (Cloud Computing) untuk berbagai macam keperluan, seperti penyimpanan data, berbagi data dan mengakses data Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggunakan berbagai macam Hacking Tool untuk melakukan penetrasi internet, bug hunter, software tester, mengamankan jaringan dan informasi, dan lain-lain



2



4. Konsentrasi Keahlian Teknik Roda Dua Otomotif Mata Pelajaran



: Pemeliharaan Mesin Sepeda



Motor Jam Pelajaran : 234 JP (@ 45 menit)



Elemen



Capaian Pembelajaran



Perawatan Mesin sepeda Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses motor dan gas buang overhoul mesin dan gas buang sepeda motor Perawatan sistim bahan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses bakar konvensional dan overhoul sistim bahna bakar konvensional dan injeksi injeksi sepeda motor Perawatan sistim transmisi Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses manual dan otomatis sepeda overhoul sistim transmisi manual dan otomatis sepeda motor motor Perawatan kopling manual Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses dan otomatis overhoul kopling manual dan otomatos sepeda motor Mendiagnosis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis mesin sepeda motor kerusakan mesin sepeda motor karburator dan injeksi kaeburator dan injeksi Mendiagnosis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis sistim transmisi manual dan kerusakan sistim transmisi manual dan otomatis sepeda motor otomasis Diagnosis kerusakan sistim PPada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis kopling manual dan kerusakan kopling manual dan otomatis sepeda motor otomatis



Mata Pelajaran



: Pemeliharaan Listrik Sepeda



Motor Jam Pelajaran : 216 JP (@ 45 menit)



Elemen



Capaian Pembelajaran



Perawatan sistim Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami perawatan penerangan sepeda motor sistim penerangan sepeda motor Perawatan sistim instrumen Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses dan sinyal sepeda motor sistim instrumen dan sinyal sepeda motor Perawatan sistim kerja stater Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses sepeda motor sistim kerja stater sepeda motor Perawatan sistim kerja Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses pengapian konvensional dan kerja pengapian konvensional dan elektonik sepeda motor elektronik sepeda motor



2



Perawatan sistim kerja Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami kerja pengisian dan pengaman sistim pengisian dan pengamanan sepeda motor. sepeda motor Perawatan perawatan sensor Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami perawatan elektronik injeksi sensor elektronik injeksi sepeda motor Diagnosis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu kelistrikan sepeda motor kerusakan kelistrikan sepeda motor



Mata Pelajaran



: Pemeliharan Sasis Sepeda Motor



Jam Pelajaran



: 234 JP (@ 45 Menit)



Elemen



mendiagnosis



Capaian Pembelajaran



Perawatan sistim kerja rem Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses mekanik dan hidrolik sepeda overhoul mesin dan gas buang sepeda motor motor Perawatan sistim kerja rem Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses ABS sepeda motor overhoul sistim bahna bakar konvensional dan injeksi Perawatan sistim pelek dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses ban sepeda motor overhoul sistim transmisi manual dan otomatis sepeda motor Perawatan sistim kerja Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses suspensi dan penggerak overhoul kopling manual dan otomatos sepeda motor belakang roda sepeda motor Perawatan sistim dan jenis jenis sepeda motor



kemudi Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis rangka kerusakan mesin sepeda motor karburator dan injeksi



Mendiagnosis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis rem pada sepeda motor kerusakan sistim transmisi manual dan otomatis sepeda motor Diagnosis kerusakan PPada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis suspensi, kemudi dan rangka kerusakan kopling manual dan otomatis sepeda motor sepeda motor



Mata Pelajaran



: Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor



Jam Pelajaran



: 162 JP (@ 45 Menit)



Elemen Struktur organisasi bengkel



Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat struktur organisasi bengkel otomotif; mendata faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bengkel; menjelaskan jenisjenis layanan bengkel: menentukan tata laksana bengkel; dan melaksanakan alur kerja di bengkel.



2



Ketenagakerjaan



Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan Undang-Undangan ketenagakerjaan; mengatasi macam kecelakaan kerja; Melakukan penanganan keadaan darurat; melakukan penanganan limbah bengkel perawatan otomotif. Perawatan berkala Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan peralatan perawatan berkala peralatan. Mekanik professional Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan prinsip-prinsip mekanik profesional Tim work Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan kerja tim (team work). Kontrol kualitas kerja Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggunakan metode pengontrol kualitas kerja; membuat perencanaan kerja. Menganalisis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis awal awal kendaraan konsumen kerusakan pada sistem kendaraan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengevaluasi Laporan pekerjaan laporan pencapaian kerja dan melakukan penanganan complain.



5. Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Mata Pelajaran



: Perbaikan Mesin Kendaraan Ringan



Jam Pelajaran



: 306 JP (@ 45 Menit)



Elemen



Capaian Pembelajaran



Perawatan Mesin Bensin Kendaraan Ringan



Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses overhoul engine konvensional dan injeksi, melakukan Perbaikkan engine bensin konvensional dan injeksi dan dapat melakukan tune up engine bensin konvensional dan injeksi 10.000 KM Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses overhoul engine konvensional dan common real, melakukan Perbaikkan engine diesel konvensional dan common real. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses overhoul sistim bahan bakar mesin bensin konvensional dan injeksi, melakukan Perbaikkan engine diesel konvensional dan injeksi. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses overhoul sistim bahan bakar mesin diesel konvensional dan injeksi, melakukan Perbaikkan engine diesel konvensional dan common real. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses perawatan berkala engine management sistim.



Perawatan Mesin Kendaraan



Diesel



Perawatan sistim bahan bakar mesin bensin kendaraan ringan Perawatan sistim bakar mesin kendaraan ringan Engine Sistem



bahan diesel



Management



Mendiagnosis kerusakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis mesin bensin konvensional kerusakan mesin bensin konvensional dan injeksi. dan injeksi



2



Diagnosis Engine Diesel Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis konvensional dan Common kerusakan mesin diesel konvensional dan common real. Real



Mata Pelajaran



: Perbaikkan Kelistrikan Kendaraan



Ringan Jam Pelajaran : 270 JP (@ 45 Menit) Elemen



Capaian Pembelajaran



Perbaikan kelistrikan body



Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses Perbaikan kelistrikan body menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan. Pemeliharaan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memasang perbaikan Perlengkapan perlengkapan kelstirkan tambhan (Asesoris) melalui kelistrikan tambahan pengenalan dan praktik singkat (Asesoris) Pemeliharaan komponen- Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi komponen kelsitrikan meliputi pemeliharaan dan penggantian komponen mencakup dan tidak terbatas pada engine, chasis kelistrikan, dan bodi kendaraan. Perawatan dan Perbaikan Pada akhir fase F, peserta didik mampu Sistem AC (Air mengidentifikasi komponen utama dan menjelaskan proses kerja Sistem A/C (Air Conditioner) Conditioner) menerapkan persiapan form pemeriksaan, manual perbaikan,menerapkan pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual perbaikan serta menyimpan hasil pemeriksaan Pekerjaan elektronika Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami komponen elektronika dasar, termasuk fungsi dan cara kerja komponen-komponen elektronika dasar, perakitan, diagnosa gangguan, perawatan komponen-komponen elektronika, serta pematrian komponen sesuai prosedur manual perbaikan, pemeriksaan hasil pematrian secara visual, dan pengujian fungsi komponen hasil pematrian Evaluasi hasil perbaikann pemeliharaan dan perbaikan yang terkait dengan seluruh kelistirkan kendaraan proses bidang otomotif. Lingkup Electrical Otomotif ringan Mobile



Mata Pelajaran Jam Pelajaran Perbaikan rem (kompensional dan ABS )



Perbaikan Roda dan Ban



: Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga : 270 JP (@45 menit) Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami proses Perawatan berkala system rem konvensional dan system Rem ABS secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan, serta Mampu Memperbaiki system Rem Konvensional dan system ABS Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami kegunaan Roda dan Ban yang sesuai di medan nya, serta mampu memperbaiki Ban dan Roda di setiap Kendaraan.



2



Perbaikan Suspensi dan Kemudi Perawatan Kopling



Perawatan dan Perbaikan Transmisi Manual



Perawatan dan Perbaikan Transmisi Otomatis



Perawatan dan Perbaikan Propeler saft Perbaikan Gardan



Spooring dan Balancing



Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami peroses pembongkaran system suspensi dan kemudi, Serta siswa juga mampu Memperbaiki system Suspensi dan Kemudi. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami cara pembongkaran kopling dan mengenalkan komponenkomponen kopling di kendaraan, serta mampu memperbaikidan penggantian kampas Kopling. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami cara pembongkaran system transmisi manual dan mengenalkan komponen-komponen yang ada di transmisi manual, sertan peserta didik mampu memperbaiki transmisi manual. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami cara pembongkaran system transmisi aoutomatik dan mengenalkan komponen-komponen yang ada di transmisi aoutometik, sertan peserta didik mampu memperbaiki transmisi Aoutometik. Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami perawatan propelersaft dan cara pembongkaran, serta mampu memperbaiki dan mendiaknosis kerusakan yang terjadi di propeller saft Pada akhir fase F, peserta didik mampu Mengidentifikasi kerusakan garden dan bisa membongkar garden sesuai urutan. mengetahui juga komponenkomponen di dalam garden, Serta mampu memperbaiki gardan Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengoprasionalkan alat spooring dan bancing yang secara berurutan. Sehingga kelak mereka bisa membuka usaha sendiri



C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu visi dan misi Kemendikbud Ristek Dikti sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Profil Pelajar Pancasila adalah Perwujudan Pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif Dimensi Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi sebagaimana tersebut diatas yang penjelasannya sebagi berikut:



3



1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara 2. Berkebinekaan global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi



dengan



sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. 3. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi 4. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri 5. Bernalar kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan 3



6. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Ada 9 Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, yang meliputi 7 tema pilihan yaitu tema 1 sd 7 dan 2 tema wajib yaitu tema 8 dan 9. Adapun 9 tema tersebut adalah: 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal 3. Bhineka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya 5. Suara Demokrasi 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI 7. Kewirausahaan 8. Kebekerjaan 9. Budaya Kerja Tema 1 sd 7 merupakan tema pilihan dan sekolah boleh mengambil minimal 1 tema serta tema 8 dan 9 merupakan tema wajib yang harus dilaksanakan pada setiap tahun pelajaran. Adapun Implementasinya di sekolah dilaksanakan setiap hari jum’at khususnya untuk peserta didik kelas X dengan mengambil 2 tema wajib dan 1 tema pilihan, Total jumlah jam untuk 3 tema adalah 288 JP, berarti setiap tema memiliki alokasi waktu sebesar ( 288 JP : 3 tema ) = 96 JP. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: Pilihan Tema di SMK Negeru 1 Bakam Tahun Pelajaran 2021/2022 No 1 2 3 4 5 6



Tema Pilihan Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal Bhineka Tunggal Ika Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Berekayasa dan Berteknologi



Kelas X XI √ √ √



XII Keterangan 1. Untuk kelas X jmlh = 288 JP dilakukan √ dengan system √ blok.dengan √ alokasi waktu



3



No



Tema Pilihan untuk membangun NKRI Kewirausahaan Tema Wajib Kebekerjaan Budaya Kerja



7 8 9



Kelas X XI



XII Keterangan setiap temanya (288JP : 3 tema) = 96 JP √ √ 2. Kelas X = 144 JP dilakukan di dalam kelas



√ √ √



√ √



288 144



72



3. Kelas XII = 72 JP dilakukan di dalam kelas



Didalam melaksanakan 3 tema di atas dalam pembelajarannya menerapkan Project Based Learning dengan melibatkan peserta didik dalam kerja dan dalam melaksanakan projek social. Peserta didik dapat mengimplementasikan sesuai kompetensinya dalam menyelesaikan permasalahan skitar dengan memaksimalkan fungsi Ruang Praktek Peserta Didik (RPS) sebagai Teaching Factory. SMK Negeri 1 Bakam berdasarkan hasil rapat dinas sekolah dalam Implementasi Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja memutuskan mengambil 3 tema yang akan dilaksakan pada tahun pelajaran 2021/2022 adalah: 1. Kewirausahaan: dengan judul proyek “Menerapkan nilai-nilai kewirausahaan untuk pengalaman berwirausaha di lingkungan SMK Negeri 1 Bakam” No



Tahapan Implementasi



1



Tahap Perkenalan 1) Pengenalan Kewirausahaan 2) Pilih Tema Usaha Tahap Konstektual 1) Pengenalan Produk (object, packaging) 2) Digital Marketing (endorsement, content creator) 3) e-Commerce Tahap Pelaksanaan Persiapan, Pembiasaan, dan Berwirausaha



2



3



Alokasi Waktu (JP)



Keterangan



8 8



Pertemuan 1 Pertemuan 2



8



Pertemuan 3



8



Pertemuan 4



8



Pertemuan 5



8



Pertemuan 6



3



4



Tahap Aksi Pembiasaan Berwirausaha



16



5



Tahap Refleksi 1) Report Kegiatan 2) Pembuatan Video Dokumentasi 3) Presensi



Pertemuan 7 dan 8



8 8 8



Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11



2. Kebekerjaan: dengan judul Projek “Membangun Mimpi, Visi, dan Passion” No



Tahapan Implementasi



1



Tahap Persiapan 1) Mengenal Diri Sendiri 2) Mengenal Map of Dream 3) Membangun Pemahaman tentang Berbagai Macam Profesi 4) Mengenal Profesionalitas dan Integritas Tahap Pelaksanaan 1) Peserta didik menganalisis dan mendeskripsikan diri mereka sendiri ke dalam sebuah tulisan 2) Peserta didik membuat resume tentang berbagai macam profesi yang menurutnya possible untuk dijalani 3) Peserta didik membuat Map of Dream: Langkah-langkah menuju impiannya 4) Peserta didik melakukan wawancara kepada beberapa orang yang berprofesi seperti yang mereka inginkan 5) Peserta didik menerapkan hasil wawancara dalam kehidupan sehari-hari dan mendokumentasikannya Refleksi



2



3



Alokasi Waktu (JP)



Keterangan



4 4 8



Pertemuan 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2



8



Pertemuan 3



8



Pertemuan 4



8



Pertemuan 5



8



Pertemuan 6



16



Pertemuan 7 & 8



16



Pertemuan 9 & 10



16



Pertemuan 11



3. Budaya Kerja: dengan judul Projek “Penerapan 5R dan K3LH di SMK Negeri 1 Bakam” No



Tahapan Implementasi



Alokasi Waktu (JP)



Keterangan



3



1



2



3 4 5



Tahap Pengenalan 1) Mengenal Budaya Kerja 2) Wawancara dengan orang yang sudah bekerja mengenai pengalamannya bekerja 3) Mengenal Budaya Kerja di bidang IT/Manufaktur dan Rekayasa 4) Mencoba menerapkan budaya kerja di bidang IT/ Manufaktur dan Rekayasa dalam kehidupan seharihari Tahap Konstektual 1) Konsep 5R dan K3LH 2) Konsep 5R dan K3LH dan DUDIKA Tahap Pelaksanaan Mendokumentasikan Penerapan 5R dan K3LH selama 1 minggu Tahap Aksi Mempresentasikan penerapan 5R dan K3LH Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut 1) Refleksi penerapan 5R dan K3LH dalam Budaya Kerja dan mempersiapkan solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat penerapan 5R dan K3LH 2) Membuat Poster / Solusi untuk permasalahan yang ditemukan di poin refleksi



4 4



Pertemuan 1 Pertemuan 1



8



Pertemuan 2



8



Pertemuan 3



8 8



Pertemuan 4 Pertemuan 5



8



Pertemuan 6



8



Pertemuan 7



4



Pertemuan 8



4



Pertemuan 8



D. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pembelajaran



yang



dilakukan di dunia usaha, dunia industry dan dunia kerja (DUDIKA), badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, Instansi pemerintah atau lapangan kerja lain dalam rangka penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL di SMK Negeri 1 Bakam melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya dalam memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan dan pendampingan peserta didik pada saat praktik kerja lapangan.



3



Penyelenggaraan PKL juga melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan konsentrasi yang dipilih peserta didik, juga dimaksudkan memberikan



kesempatan



dalam



menghayati



dan



untuk



mengamalkan



serta



menginternalisasi nilai-nilai positif kebekerjaan, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang kompeten dalam aspek soft skills, hard skills, dan karakter. Untuk itu SMK Negeri 1 Bakam sebagai sekolah kejuruan berkomitmen mempersiapkan lulusannya untuk siap terjun pada dunia kerja sesuai dengan bidang dan kompetensinya atau pada bidang-bidang pekerjaan lainnya yang lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan zaman. Di dalam Permendikbud nomor 50 tahun 2020 dikatakan bahwa PKL merupakan pembelajaran bagi peserta didik SMK yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. SMK Negeri 1 Bakam merencanakan pelaksanaan PKL di kelas XII pada semester akhir selama 6 bulan yang diakhiri dengan sertifikasi dari pihak industri, tempat peserta didik melaksanakan kegiatan. 1. Maksud dan Tujan Praktik Kerja Lapangan PKL merupakan metode pembelajaran yang ditujukan terutama untuk mengajarkan proses-proses yang para ahli terapkan dalam menangani tugastugas yang kompleks di dunia kerja. Metode pembelajaran ini merupakan cara belajar melalui pengalaman untuk memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terjadi di dunia kerja yang relevan dengan kompetensi yang dipilih oleh peserta didik. Tujuan Umum a. Menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional pada Peserta Didik b. Meningkatkan



kompetensi



Peserta



Didik



sesuai kurikulum



dan



kebutuhan dunia kerja c. Menyiapkan



kemandirian



Peserta



Didik



untuk



bekerja



dan/atau



berwirausaha. Tujuan Khusus



3



a.



Memberikan pengalaman kerja secara langsung/nyata kepada peserta didik dalam rangka menanamkan dan menginternalisasi iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu, waktu, proses, biaya, dan hasil kerja.



b.



Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan mengembangkan karakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni.



c.



Menghasilkan lulusan yang kompeten, yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.



d.



Memperoleh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK) dengan dunia kerja.



e.



Meningkatkan



efisiensi



proses



pendidikan



dan



pelatihan



lulusan



yang berkualitas dan profesional. f.



Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan dan pelatihan.



g.



Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.



h.



Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan.



i.



Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK/MAK dan Institusi Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK/MAK ) dengan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja.



2. Pelaksanaan PKL di SMK Negeri 1 Bakam Penyelenggaraan PKL di SMK Negeri 1 Bakam dilaksanakan secara luring atau terjun langsung di DUDIKA sesuai dengan program keahliannya, namun dalam keadaan tertentu/darurat misalnya karena Pandemi Covid 19, bencana alam, bencana non alam maka PKL di SMKN 1 Bakam dapat dilaksanakan secara daring baik pada pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi maupun pembelajaran pada program keahlian lain dengan persetujuan dari DUDIKA sebagi pengganti PKL. 3



Terkait bagaimana peserta didik melaksanakan PKL, terdapat 3 jenis pelaksanaan PKL. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi pandemic serta memperhatikan kondisi peserta didik, izin dari orang tua peserta didik serta penerapan protokol Kesehatan yang dilaksanakan oleh industri dan kondisi daerah setempat. a.



PKL pengganti dengan Project Work Mengikuti arahan surat edaran Dirjen Vokasi Nomor 1 Tahun 2020, dimana peserta didik melaksanakan pembuatan project work dengan bimbingan dari guru di program keahlian.



b.



PKL Work From Office (WFO) Peserta didik melaksanakan PKL di perusahaan dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat.



c.



PKL Work From Home (WFH) Peserta didik melaksanakan PKL di perusahaan, namun tidak datang ke perusahaan disebabkan kondisi pandemi dan tidak memungkinkan peserta didik untuk segera ditarik kembali ke sekolah. Bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL tentu harus



dikoordinasikan dan harus mendapatkan persetujuan dari DUDIKA, bentuk pembelajaran tersebut dapat berupa kegiatan kewirausahaan sesuai dengan program keahlian yang ditempuh atau pembelajaran



berbasis



proyek



berdasarkan kebutuhan dunia kerja. Sebelum peserta didik di terjunkan ke DUDIKA, sekolah menyusun tahapan-tahapan pelaksanaan PKL meliputi: a. Perencanaan Perencanaan PKL tersebut di atas meliputi: 1) Pemetaan program keahlian peserta didik 2) Penetapan lokasi PKL 3) Penetapan jangka waktu PKL 4) Pemetaan penempatan peserta didik seauai dengan program 5) keahliannya 6) Penetapan pembimbing 7) Pembekalan peserta didik b. Pelaksanaan 3



Pelaksanaan PKL meliputi : 1)



Penempatan peserta didik di dunia kerja ssuai kompetensinya



2)



Penerjunan PKL



3)



Mentoring oleh pembimbing PKL dari DUDIKA



c. Penilaian Penilaian PKL dimaksudkan untuk mengukur tingkat capaian pembelajaran meliputi : 1)



Sikap



2)



Pengetahuan



3)



Keterampilan



d. Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi meliputi : 1) Monitoring terhadap pelaksanaan PKL 2) Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL 3. Pembekalan PKL di SMK Negeri 1 Bakam Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan setiap peserta didik mempunyai sikap disiplin serta mampu mengikuti kegiatan kerja dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia Usaha, dunia Industri ataupun dunia kerja dengan baik, dan diharapkan mampu



menunjukan



kinerjanya secara maksimal. Untuk mecapai tujuan tersebut, kami menyelenggarakan kegiatan Kesemaptaan serta kuliah umum atau pembekalan mengenai Petunjuk Teknis PKL, Tata Aturan kerja Industri, Karakterisitik dan Budaya kerja Industri sehingga diharapkan mampu sebagai bekal, bagi peserta didik yang akan melaksanakan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Adapun Maksud dan Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut: a. Mempunyai Sikap disiplin agar peserta didik patuh dan taat serta memiliki dedikasi tinggi; b. Mengetahui petunjuk teknis Praktik Kerja Lapangan agar peserta didik mampu mengerjakan Jurnal harian; 3



c. Mengetahui tata aturan kerja Industri, agar peserta didik dapat menunjukan kinerjanya secara maksimal; d. Mengetahui Karakterisitik dan Budaya kerja Industri agar peserta didik bisa membiasakan diri dengan budaya yang ada di dunia Industri. 4. Hasil yang diharapkan setelah PKL a. Bagi Peserta Didik Peserta didik mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja pada Dudika maupun instansi pemerintahan. Melalui praktik kerja lapangan siswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia kerja. Selain itu, Peserta didik akan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya melalui praktik kerja lapangan. b. Bagi Sekolah Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri/dunia kerja, Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan Instansi Pemerintahan. Praktik Kerja Lapangan dapat mempromosikan keberadaan SMK di lingkungan dunia kerja. c. Bagi Dudika Dunia kerja dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan akademi dari praktik kerja industri tersebut. DUDIKA atau institusi kerja tersebut akan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Kemudian laporan praktik kerja lapangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi mengenai situasi umum institusi tempat praktik tersebut. E. Ekstra Kurikuler Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler. 4



Berdasarkan pelaksanaannya ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi 2, yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut, dalam hal ini peserta didik fase E. Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK). Untuk memberikan layanan pengembangan minat, bakat serta renjana peserta didik diluar jam pelajaran, difasilitasi melalui kegiatan ekstrakurikuler, adapun ekstrakurikuler yang difasilitasi adalah pada bidang: 1. Ekstrakurikuler Bidang Kejuruan Merupakan ekstrakurikuler bidang kejuruan dibawah binaan program keahlian untuk membina dan memfasilitasi siswa yang memiliki minat, bakat dan rencana bidang kejuruan sesuai dengan program keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Bakam, diantaranya untuk pembinaan peserta lomba kompetensi siswa dan kejuran. 2. Ekstrakurikuler Bidang Pembangun Karakter dan Kepemimpinan Merupakan ekstrakurikuler yang membina peserta didik untuk pengembangan karakter dan kepemimpinan diantaranya adalah Pramuka, Paskriba, sejenisnya dengan adanya eksul bidang pembangun karakter dan kepemimpinan maka dapat mewadahi pengembangan karakter, soft skill serta kepeminpinan dan kerja sama siswa dalam rangka siap bersaing. 3. Ekstrakurikuler Bidang Olah Raga Mewadahi kegiatan pembinaan bidang keolahragaan, peserta didik yang memiliki minat dan bakat pada bisang olah raga dapat dibina melalui wadah ini. Dengan demikian pembianaan prestasi pada bidang keolahragaan dapat terpelihara contohnya untuk kegiatam O2SN. 4. Ekstrakurikuler Bidang Keagamaan Mewadahi peserta didik yang memiliki minat serta renjana bidang keagamaan, peserta didik dapat diberikan pembinaan secara menyeluruh unuk bidang keagaamaan sehingga dapat menjadi stimulus iklim religius di sekolah. 5. Ekstrakurikuler Bidang Seni 4



Mewadahi siswa yang memiliki minat dan bakat pada bidang seni, sehingga peserta didik dapat tersalurkan dan terarahkan untuk menyalurkan bidang minat dan bakat pada bidang seni secara positif dan produktif.



4



BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN A. Rencana Pembelajaran Pemerintah telah menyiapkan Capaian Pembelajaran (CP) melalui surat keputusan dari menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, baik untuk mapel umum maupun mapel kejuruan. Untuk mapel umum Capaian Pembelajaran telah disiapkan baik untuk kelas X, XI dan XII, sedangkan untuk mapel kejuruan hanya Capaian Pembelajaran kelas X saja yang disiapkan oleh pemerintah. Hal ini untuk memberi kemerdekaan kepada satuan pendidikan untuk menyusun struktur kurikulum sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha, dunia industry dan dunia kerja, sehingga nama mapel disusun oleh sekolah bersama instruktur industry beserta capaian pembelajaran yang akan dicapai di setiap fase. Masing-masing capaian pembelajaran suatu mapel terdapat beberapa elemen elemen yang kemudian akan di rumuskan tjuan pembelajaran disetiap elemennya, satu



elemen dapat dirumuskan



menjadi beberapa



tujuan



pembelajaran diakhir setiap fase. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan tahapan-tahapan yang yang harus ditempuh dan di rumuskan menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Semua rangkaian dari Capaian Pembelajaran sampai penentuan tujuan dan dibuat scenario pembelajaran yang sistimatis yang disebut sebagai modul ajar. Untuk mencapai setiap pembelajaran maka sekolah menetapkan pengelolaan baik untuk cpaian pembelajaran, guru,Peserta Didik dan DUDIKA sebagai berikut : 1. Pengelolaan Capaian Pembelajaran a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis kedalaman dan keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang harus kuasai oleh peserta didik, meliputi soft skills, hard skills, dan karakter sesuai bidangnya b. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan prosentase pembelajaran aspek soft skills dan hard skills. Untuk kelas X, semester 1, muatan soft skills 80% dan hard skills 20%, sedangkan semester 2, muatan soft skills 70% dan hard skills 30%. 4



c. Guru atau guru bersama instruktur industri mengurutkan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik; d. Guru atau guru bersama instruktur industri mengidentifikasi kalender pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk sinkronisasi dengan kegiatan belajar peserta didik; e. Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal pelajaran sesuai urutan kegiatan belajar peserta didik dan kalender pendidikan; f. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan strategi



pembelajaran,



meliputi:



(1)



tempat



belajar,



di



kelas,



bengkel/studio, industri; (2) belajar kelompok dan individu; (3) luring dan daring; g. Guru atau guru bersama instruktur industri menginventarisir sumbersumber belajar, antara lain sumber belajar berupa cetak, audio, dan audio visual untuk mendukung ketercapaian pembelajaran; h. Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri. 2. Pengelolaan Peserta Didik a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganilis karakter belajar peserta didik; b. Guru atau guru bersama instruktur industri mengelompokan peserta didik berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya, seperti task planning groups,



teaching



groups,



seating



groups,



joint



learning



groups,



collaborative-groups; c. Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri. 3. Pengelolaan Guru a. Guru atau guru bersama instruktur industri menganalisis dan menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan instruktur industri; b. Guru atau guru bersama instruktur industri membuat jadwal pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan instruktur industri; 4



c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri. 4. Pengelolaan Sumber Belajar a. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-sumber belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industry; b. Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal pembuatan sumber-sumber belajar; c. Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada instruktur industri. 5. Pengelolaan Industri Mitra (Link and Match) a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek soft skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai kebutuhan DUDIKA; b. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PjBL) sejak awal. Memastikan hard skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat; c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan, minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian; d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester; e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik bagi lulusan maupun guru; f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDIKA untuk proses belajar mengajar; g. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi dengan DUDIKA dan stakeholders; h. Kerjasama penyaluran serapan lulusan oleh DUDIKA. B. Peraturan Akademik 1. Pemilihan Konsentrasi Keahlian



4



Pemilihan Konsentrasi Keahlian di SMK N 1 Bakam dilakukan berdasarkan minat bakat Peserta Didik yang dipilih pada saat pendaftaran peserta didik baru. Sehingga sejak kelas X Peserta Didik sudah di masukkan ke kelas sesuai konsentrasi keahlihan yang dipilih. SMK N 1 Bakam mempunyai 2 Program Keahlian, yaitu: 1) Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi; dan 2) Teknik Otomotif. 2. Assesmen Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan sekolah sebagai berikut: a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui assesmen diaknoktis , assesmen non diaknoktis dan assesmen formatif dengan tahapan sebagai berikut: 1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada Capaian Pembelajaran. 2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran yang sama. 3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai. 4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya. 5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta didik maupun tingkat kelas. 6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial, pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan. 7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar. b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui assessmen sumatif pada akhir semester dengan tahapan sebagai berikut. 4



1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya. 2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan pendidikan. 3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan teknik yang sesuai. 4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas. 5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan. 6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka dan/atau deskripsi. 3. Uji Kompetensi Keahlian Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh, memfasilitasi siswa SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dan/atau sertifikat uji kompetensi, mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi pada capaian kompetensi lulusan SMK sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, memfasilitasi kerjasama SMK dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai kebutuhan. Uji Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan dengan



pendidikan



terakreditasi



memperhatikan



bersama



paspor



mitra



keterampilan



dunia



usaha/industri



dan/atau



portofolio.



UKK adalah proses penilaian melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah



seseorang



kompeten



atau



belum



kompeten



pada suatu kualifikasi tertentu. Semua program keahlian/ Konsentrasi Keahlian melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian secara bersama-sama dengan bekerja sama dunia Usaha dan dunia Industri di masing-masing program keahlian. 4



Peserta Didik yang dinyatakan kompeten akan mendapatkan sertifat Uji kompetensi dari dunia usaha dan dunia industri. 4.



Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria ketuntasan hasil belajar diperlukan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar peserta didik. Penentuan ketuntasan hasil belajar dilakukan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan.Nilai ketuntasan minimal untuk Capaian Pembelajaran pada mata pelajaran baik di kelompok muatan Umum (A), muatan kejuruan (B), maupun muatan Profil Pelajar Pancasila adalah minimal 75 (Kategori Baik) sesuai ketentuan dalam Permendikbud No 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah meliputi 3 (tiga) kategori, yaitu Kategori ‘Kurang/belum mencapai KKM( N ≥ 90



menunjukkan pemahaman



A-



90 > N ≥ 85



yang mendalam pada semua



Kompeten



materi. B+



85 > N ≥ 80



Peserta didik secara konsisten



B



80 > N ≥ 75



menunjukkan pemahaman



B-



75 > N ≥ 70



yang mendalam pada sebagian



Kompeten



besar materi. C



Peserta didik menunjukkan



Cukup



Kelompok A



pemahaman yang cukup pada



Kompeten



70 > N ≥ 60



semua materi.



 Mata pelajaran



 Mata pelajaran muatan Kejuruan(B) 70 > N ≥ 65 D



 Mata pelajaran Peserta didik belum muatan Umum



menunjukkan pemahaman



A



yang cukup pada sebagian



N < 60



besar materi.



Tidak Kompeten



 Mata pelajaran muatan Kejuruan (B) N < 65



5



Mapel Adaptif dan



Predikat/Kategori



Mapel Produktif



Normatif



A+



≥95



≥95



A



90-94



90-94



A-



85-89



85-89



B+



80-84



80-84



B



75-79



75-79



B-



70-74



70-74



C



60-69



65-69



D