5 0 1 MB
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
MENINGKATKAN PEMBIASAAN AKHLAKUL KARIMAH DENGAN PEMBELAJARAN INOVATIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KAJEKSAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
Nama Penulis
: Eti Mayasari, S.Pd.I
NIP
: 19871222 201902 2 003
Angkatan/ No absen
: CCXXXV / 28
Jabatan
: Guru Pendidikan Agama Islam
SKPD/ Instansi
: SD Negeri Kajeksan
Coach
: Suharno, SP, M.Si
Mentor
: Salamun, S.Pd.I
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN CCXXXV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN Judul
:
Meningkatkan Pembiasaan Akhlakul Karimah Dengan Pembelajaran Inovatif Di Sekolah Dasar Negeri Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada : Hari
: Selasa
Tanggal
: 1 Oktober 2019
Tempat
: Balatkop dan UMKM Jawa Tengah
Semarang, 30 September 2019 Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Eti Mayasari, S.Pd.I. NIP. 19871222 201902 2 003
Menyetujui, Coach
Mentor
Suharno, SP, M.Si Widyaiswara Ahli Madya NIP. 19620901 198503 1 014
Salamun, S.Pd.I Kepala Sekolah NIP. 19690315 199702 1 005
ii
HALAMAN PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Judul
:
Meningkatkan Pembiasaan Akhlakul Karimah Dengan Pembelajaran Inovatif Di Sekolah Dasar Negeri Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020
Telah diseminarkan pada
:
Hari
:
Selasa
Tanggal
:
1 Oktober 2019
Tempat
:
Balatkop dan UMKM Semarang
Semarang, 1 Oktober 2019 Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Eti Mayasari, S.Pd.I. NIP. 19871222 201902 2 003
Mengetahui dan Menyetujui, Coach
Mentor
Suharno, SP, M.Si Widyaiswara Ahli Madya NIP. 19620901 198503 1 014
Salamun, S.Pd.I Kepala Sekolah NIP. 19690315 199702 1 005
Narasumber
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kajeksan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten. Wonosobo. Penyusunan rancangan aktualiasasi ini tidak lepas dari bantuan, arahan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Suharno, SP, M.Si coach yang telah memberikan motivasi dan bimbingan.
2.
Salamun, S.Pd.I selaku mentor yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan.
3.
Ir. Djoko Sutrisno, M.Si selaku narasumber yang memberikan masukan dan bimbingan.
4.
Para Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat .
5.
Seluruh Binsuh yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi.
6.
Keluarga besar SD Negeri Kajeksan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo atas bimbingan dan kerjasamanya.
7.
Rekan-rekan penulis Diklat Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCXXXV Tahun 2019.
8.
Nenek Yen, Kakek Gino, Uti, Kakung, Uwo, Bapak Herman, Mourin, Mouza, Mouna dan saudara/i penulis tersayang yang telah memberikan pengorbanan, dukungan dan doa yang luar biasa. Penulis sadar bahwa Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan serta saran demi perbaikan selanjutnya. Semarang, 1 Oktober 2019 Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iii
PRAKATA……. ...................................................................................
iv
DAFTAR ISI ........................................................................................
v
DAFTAR TABEL .................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
viii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN ................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................
2
B. identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah ............
2
1. Identifikasi Isu ............................................................
6
2. Dampak .....................................................................
6
3. Rumusan Masalah ......................................................
3
C. Tujuan ............................................................................
7
D. Manfaat ..........................................................................
7
LANDASAN TEORI ...........................................................
9
A. Sikap Perilaku Bela Negara ...........................................
9
B. Nilai Dasar PNS ..............................................................
11
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI........................
16
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PENULIS ..................
22
A. Profil Organisasi .............................................................
22
1. Dasar hukum Pembentukan Organisasi .....................
22
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi .......................
23
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .......................
24
4. Deskripsi SDM dan Sarpras .......................................
27
B. Tugas Jabatan Peserta Diklatsar ....................................
28
C. Role Model Sebagai Inspirator........................................
30
v
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ........................
32
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA ....................................................
32
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .....................................
46
C. Antisipasi dan strategi Menghadapi Kendala ..................
46
PENUTUP ...........................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................
55
BAB V
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 1.1
Identifikasi Isu .................................................................. 2
Tabel 1.2
Analisis Isu Strategis ........................................................ 5
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2019/2010........................... 27
Tabel 3.2
Data Guru dan Karyawan ................................................. 28
Table 3.3
Sarana dan Prasarana ..................................................... 28
Tabel 4.1
Rancangan Aktualisasi di SD Negeri Kajeksan ................ 34
Tabel 4.2
Jadwal Rancangan Kegiatan ........................................... 46
Tabel 4.3
Identifikasi Potensi Dampak ............................................. 48
Tabel 4.4
Antisipasi dan Strategi Mnghadapi Kendala Aktualisasi.. 50
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi .............................................. 26 Gambar 3.2 Gambar Role Model ......................................................... 30
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, dan serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme seperti yang tercantum dalam Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 12. Peran tersebut dapat terwujud salah satunya dengan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yang diberikan dalam kegiatan Pelatihan Dasar. Kegiatan Pelatihan Dasar merupakan kegiatan wajib bagi CPNS sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang
Pelatihan
Dasar
Calon
Pegawai
Negeri
Sipil.
Berdasarkan Pasal 5 ayat 2, CPNS harus dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Dasardasar tersebut yang menjadi latar belakang disusunnya rancangan aktualisasi oleh penulis yang akan diterapkan di instansi tempat berkerja. Kini, masyarakat mulai menyadari pentingnya penerapan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah peran sekolah sangat diharapkan masyarakat dalam memberikan pendampingan kepada anak-anaknya untuk melakukan pembiasaan akhlak mulia. Sebagai Guru Pendidikan Agama Islam, penulis memiliki tanggung jawab lebih dalam
penerapan
nilai
agama
di
sekolah
untuk
selanjutnya
diaplikasikan di rumah. Pada tahap pembelajaran aktualisasi, sebagai penulis pelatihan penulis dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menetapkan isu. Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu, unit kerja
maupun
organisasi.
Penulis
1
merupakan
seorang
guru
Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. Hasil pengamatan penulis, isu yang terjadi dikaitkan dengan pencapaian visi misi SD Negeri Kajeksan antara lain: 1. Belum optimalnya pendampingan praktik ibadah di sekolah. 2. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah. 3. Kurangnya penerapan slogan makan sambil duduk. 4. Kurang optimalnya minat baca siswa terhadap sumber bacaan. 5. Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah. Di era saat ini dengan hadirnya informasi yang begitu cepat. Siswa sangat mudah terpengaruh oleh sifat dan sikap yang kurang baik di luar sekolah dan lingkungan rumahnya. Satu core issue yang harus diprioritaskan dalam rancangan aktualisasi akan dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
B. Identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Isu Adanya kesenjangan antara kondisi yang terjadi di SD Negeri Kajeksan dengan kondisi yang diharapkan, memunculkan isu atau masalah. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik adalah: Tabel 1.1. Identifikasi Isu No. 1.
Identifikasi Belum optimalnya pendampingan praktik ibadah di sekolah.
Sumber Isu Pelayanan Publik
Kondisi Saat Ini Sebagian siswa belum melaksanakan praktik ibadah di sekolah dengan optimal karena kurangnya 2
Kondisi yang Diharapkan Seluruh siswa melaksanakan praktik ibadah di sekolah dengan optimal meskipun tanpa pendampingan
No.
Identifikasi
Sumber Isu
Kondisi Saat Ini pendampingan sehingga tampak pada nilai ujian praktik PAI yang kurang memuaskan.
Belum adanya kesadaran partisipasi orangtua terhadap pendidikan anak
Whole of Government
3.
Kurangnya penerapan slogan makan sambil duduk
Etika Publik
4.
Kurang Pelayanan optimalnya Publik minat baca siswa terhadap sumber bacaan
2.
5.
Belum optimalnya upaya pembiasaan akhlakul karimah
Etika Publik, Manajemen ASN, Whole of Government
Peran serta masyarakat dan orangtua terhadap kegiatan anak di sekolah belum hadir. Tidak adanya kesamaan presepsi antara orangtua dan pihak sekolah. Pihak orangtua hanya pasrah terhadap sekolah. Sebagian siswa kurang sadar akan pentingnya makan sambil duduk.
Kondisi yang Diharapkan sehingga bukan hanya mendapat nilai ujian praktik PAI yang memuaskan, tetapi juga sebagai bekal utama manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Terbentuknya pamong kelas untuk menunjang kegiatan sekolah dan adanya keseimbangan anatara pihak sekolah dan orangtua untuk mengoptimalkan potensi anak.
Seluruh warga sekolah bekerja sama dalam mewujudkan akhlakul karimah dengan makan sambil duduk Buku-buku yang Adanya pojok baca ada di kelas kurang sendiri dan siswa menarik bagi siswa membawa buku dan tempat yang menarik dari membaca kurang rumah untuk saling menarik sehingga bertukar di siswa merasa sekolah. enggan untuk membaca. Belum optimalnya Siswa menjadi pembiasaan generasi sholih akhlakul karimah di sholihah yang lingkungan sekolah santun, berakhlak maupun mulia dan lingkungan rumah berkepribadian terpuji (Sumber: Data dielaborasi oleh penulis, 2019)
3
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa: a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) APKL
memiliki
4
kriteria
penilaian
yaitu
Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. 1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. 2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. 3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan 4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) Analisis
USG
(Urgency,
Seriousness,
dan
Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5. 1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. 2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya. 3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah
4
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis Prinsip ASN Pelayanan Publik
Manajemen ASN
Etika Publik
Pelayanan Publik
Etika Publik
Identifikasi Isu Belum optimalnya pendampingan praktik ibadah di sekolah. Belum adanya kesadaran partisipasi orangtua terhadap pendidikan anak Kurangnya penerapan slogan makan sambil duduk Kurang optimalnya minat baca siswa terhadap sumber bacaan Belum optimalnya upaya pembiasaan akhlakul karimah
Kriteria A A P K L Ket
Kriteria B U S G ∑
+
+
+
+ Memenuhi syarat
4
5
5
14
+
+
-
+ Tidak memenuhi syarat
+
+
+
-
Memenuhi syarat
4
4
5
13
+
+
+
-
Tidak memenuhi syarat
+
+
+
+ Memenuhi syarat
5
5
5
15
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut: a. Belum optimalnya pendampingan praktik ibadah di sekolah. b. Kurangnya penerapan slogan makan sambil duduk c. Belum optimalnya upaya pembiasaan akhlakul karimah Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni, Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah dengan perolehan skor USG 15.
5
2. Dampak Isu Tidak Diselesaikan Dampak apabila isu “Belum optimalnya upaya pembiasaan akhlakul karimah ” tidak diselesaikan, yaitu dengan pendampingan pembiasaan akhlakul karimah, menyebabkan siswa akan memiliki perilaku dan sifat yang tidak terpuji, hal tersebut tentu sangat disayangkan jika terjadi pada siswa di tingkat dasar. Siswa juga akan mengalami hambatan dalam pembentukan karakter. Karena akhlak melatih kedisiplinan, kejujuran, dan kepercayaan diri. Anak- anak dengan akhlak terpuji di sekolah dan dirumah
juga
menambah
daya
tarik
sehingga
berdampak
kepercayaan masyarakat pada sekolah. Otomatis hal tersebut diharapkan berdampak pada meningkatnya jumlah pendaftar. Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah juga berdampak pada
kurangnya
penerapan
Pancasila
sila
pertama
yaitu,
Ketuhanan yang Maha Esa. 3. Rumusan Masalah Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni belum optimalnya upaya pembiasaan Akhlakul karimah . Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi adalah: 1. Bagaimana mengoptimalisasikan upaya pembiasaan Akhlakul Karimah ? 2. Bagaimana
Nilai-nilai
diimplementasikan
Dasar
selama
PNS
kegiatan
(ANEKA) aktualisasi
dapat melalui
habituasi di unit kerja? Gagasan Pemecahan Isu pada SD Negeri Kajeksan adalah Optimalisasi Pembiasaan Akhlakul Karimah di SD Negeri Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.
6
C. Tujuan Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai ANEKA pada setiap kegiatan yang dilakukan di satuan kerja untuk membetuk siswa yang santun. 2. Memperkuat karakter siswa sebagai masyarakat Indonesia yang berpedoman pada Pancasila yaitu sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua. 3. Mempersiapkan siswa sebagai generasi yang patut diteladani sehingga memiliki nilai lebih di mata masyarakat. 4. Memperdalam Kurikulum 2013 tentang penilaian aspek sprititual dan aspek keterampilan atau praktik. Jika terbiasa menjadi anak yang berkarakter akhlakul karimah , siswa akan mendapatkan nilai yang memuaskan dalam ujian praktik Pendidikan Agama Islam.
D. Manfaat Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut: 1. Bagi Organisasi Membantu terwujudnya visi instansi yaitu, Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi pekerti. Optimalisasi pembiasaan akhlakul karimah bagi siswa akan berdampak positif bagi perkembangan karakter mereka. Para orang tua dan masyarakat juga akan merasa puas terhadap pelayanan publik sekolah dan memandangnya sebagai nilai lebih. Hal ini diharapkan akan memberikan dampak positif misalnya meningkatnya jumlah siswa baru di tahun-tahun mendatang. 2. Bagi Siswa Pembiasaan
Akhlakul
Karimah
di
sekolah
bagi
siswa
meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya bersikap sopan
7
santun dan menghargai sesama. Siswa lebih bisa menyesuaikan diri dalam pergaulan sehari hari sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Siswa juga dapat meningkatkan nilai praktik ibadah yang termuat dalam Kompetensi Inti 4 dalam Kurikulum 2013. 3. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Meningkatkan implementasikan
pemahaman nilai-nilai
dan dasar
mampu ANEKA
untuk
meng-
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara Kesadaran
bela
negara
merupakan
upaya
untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada
hakikatnya
terkait
dengan
pembangunan
kesadaran
berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia. 2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali penulis dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami
modal
insani
dalam
menghadapi
perubahan
lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
9
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya. 3. Kesiapsiagaan Bela Negara Pasal
27
dan
Pasal
30
UUD
Negara
RI
1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang
sama
untuk
melakukan
bela
negara
sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut. Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti : a. kegiatan olah raga dan kesehatan fisik; b. kesiapsiagaan dan kecerdasan mental; c. kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara; d. keprotokolan; e. fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan; f. kegiatan ketangkasan dan permainan.
10
B. Nilai Dasar CPNS Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan
dari
kelima
nilai
dasar
ANEKA
yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah: a Kepemimpinan Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut. b Transparansi Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi. c Integritas Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. 11
d Tanggung jawab Tanggungjawab
merupakan
kesadaran
manusia
akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. e Keadilan Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang. f Kepercayaan Rasa
keadilan membawa
pada
sebuah
kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas. g Keseimbangan Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan
antara
akuntabilitas
dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki. h Kejelasan Fokus
utama
untuk
kejelasan
adalah
mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi. i Konsistensi Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir. 2. Nasionalisme Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
12
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilainilai
Pancasila
yang
diarahkan
agar
bangsa
Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. 3. Etika Publik Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut: a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila; b. setia dalam mempertahankan UUD 1945; c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak; d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
13
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik; h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah; i.
memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j.
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama; l.
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan n. meningkatkan
efektivitas
sistem
pemerintahan
yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilainilai komitmen mutu antara lain: a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target; b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan; c. inovasi,
yaitu
penemuan
sesuatu
yang
baru
atau
mengandung kebaruan; d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa. 5. Anti Korupsi Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan
yang
melawan
norma–norma
dengan
tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara,
suap-menyuap,
14
pemerasan,
perbuatan
curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi: a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat; b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil; c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan; d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur; e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain; f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma); g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun; h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita; i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
15
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola
professional.
aparatur
sipil
Undang-undang
manajemen
aparatur
membangun
aparat
sipil sipil
ini
negara
merupakan
negara negara
menjadi
yang yang
semakin
dasar
dalam
bertujuan
untuk
memiliki
integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. 1. Manajemen ASN Manajemen
ASN
adalah
pengelolaan
ASN
untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain: a. kepastian hukum; b. profesionalitas; c. proporsionalitas; d. keterpaduan; e. delegasi; f.
netralitas;
g. akuntabilitas; h. efektif dan efisien; i.
keterbukaan;
j.
non diskriminatif;
k. persatuan; l.
kesetaraan;
16
m. keadilan; n. kesejahteraan. 2. Pelayanan Publik Pelayanan Negara
adalah
Publik segala
menurut bentuk
Lembaga pelayanan
Administrasi umum
yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: a. Partisipatif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. b. Transparan Dalam
penyelenggaraan
sebagai
pelayanan
penyelenggara
publik,
pelayanan
pemerintah
publik
harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut. c. Responsif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka
layanan,
jam
butuhkan,
mekanisme
pelayanan,
penyelenggaraan
prosedur,
dan
biaya
penyelenggaraan pelayanan. d. Tidak Diskriminatif Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
17
e. Mudah dan Murah Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah
tidak
dimaksudkan
untuk
mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi. f. Efektif dan Efisien Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah. g. Aksesibel Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat
dijangkau
oleh
warga
negara
yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut. h. Akuntabel Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan
secara
terbuka
kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik. i. Berkeadilan Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
18
3. Whole Of Government Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Pendekatan berdasarkan
WoG
perbedaan
dapat
dilihat
kategori
dan
dibedakan
hubungan
antara
kelembagaan yang terlibat sebagai berikut: a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi: 1) penyertaan,
yaitu
pengembangan
strategi
dengan
mempertimbangkan dampak; 2) dialog atau pertukaran informasi; 3) joint
planning,
yaitu
perencanaan
bersama
untuk
kerjasama sementara. b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi: 1) joint working, atau kolaborasi sementara; 2) joint
ventrure,
yaitu
perencanaan
jangka
panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama; 3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif. c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi: 1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama; 2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
19
4. Akhlakul Karimah Istilah akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, serta kebiasaan. Sedangkan karimah adalah artinya mulia, terpuji, baik. Maka yang dimaksud dengan akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau sebuah perangai yang mulia. Sebuah akhlak memiliki tujuan agar setiap orang bertingkah laku atau bertabiat sesuai dengan adat istiadatnya yang baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Terdapat dasar-dasar akhlak yang perlu kita ketahui sebagai umat yang beragama. Dimana di dalam agama Islam yang menjadi dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau buruknya adalah Al Quran dan As Sunnah. Apa yang baik menurut Al Quran dan As Sunnah itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut Al Quran dan As Sunnah berarti itu tidak baik dan harus di jauhi 5. Pembelajaran Inovatif Dari segi definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran pembelajaran
inovatif yang
lebih
bepusat
mengarah pada
siswa.
pada Proses
pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat
pada siswa,
pemahaman
konteks siswa
menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah seluruh perancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan 20
yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa sehingga subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif. Pembelajaran inovatif sebagai inovasi pembelajaran dapat mencakup modifikasi pembelajaran, baik dari segi sarana dan prasarana maupun model pembelajaran yang
diterapkan.
Pembelajaran
inovatif
bersifat
menyenangkan (rekreatif) dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga
lebih
efektif
dalam
pencapaian
tujuan
pembelajaran. Dalam berbagai kegiatan inovasi yang dilakukan guru lebih ditekankan pada penerapan gagasan yang lebih praktis dan mudah. Dengan demikian kegiatankegiatan inovasi yang dilakukan oleh guru dapat berupa gagasan kreatif dan kegiatan sederhana ditingkat kelas yang
dianggap
dapat
mengatasi
permasalahan-
permasalahan pendidikan di kelas dan di sekolah pada umumnya.
21
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PENULIS
A. Profil Organisasi 1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi Berdasarkan dari dokumen KTSP tahun 2019 disebutkan bahwa unit kerja penulis adalah sebuah sekolah dasar di Desa Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. Lokasinya lebih kurang 10 km dari kantor kecamatan dan 19 km dari kantor kabupaten. Berikut penjelasannya: a. Identitas Sekolah Nama Sekolah
: SD Negeri Kajeksan
NPSN/ NSS
: 20306907 / 101030705030
Jenjang Pendidikan
: SD
Status Sekolah
: Negeri
b. Lokasi Sekolah Alamat
: Dukuh Slatri
Desa/ Kelurahan
: Kajeksan
Kode Pos
: 56363
Kecamatan
: Sukoharjo
Lintang/ Bujur
: -7,3889 / 109,8272
c. Data Pelengkap Sekolah SK Izin Operasional
: 4212/033/N/64/84
Tgl SK Izin Operasional
: 1 Desember 1984
Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 2013 Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
Status Kepemilikan
: Pemerintah Daerah
Luas Bangunan
: 2400 m 2
22
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi a. Visi SD Negeri Kajeksan Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Visi SD Negeri Kajeksan yang berbunyi: “ Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti “. b. Misi SD N Kajeksan Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. Untuk mencapai visi SD Negeri Kajeksan diperlukan
sebuah
pernyataan,
yaitu
misi-misi
yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai sehingga kita fokus untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Berikut ini merupakan misi-misi SD Negeri Kajeksan yang dirumuskan berdasarkan visi yang telah ditetapkan: 1) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama melalui
pembiasaan
berakhlak
mulia
berdasarkan
keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Mengembangkan sikap partisipatif peserta didik 3) Melaksanakan misi pendidik dan tenaga kependidikan 4) Mengoptimalkan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler 5) Memotivasi belajar peserta didik guna meningkatkan prestasi akademik dan non akademik 6) Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya bagi masyarakat
23
c. Nilai-nilai Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Merujuk kepada nilai dan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar, maka dirumuskan nilai-nilai yang dicapai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu: 1) Memiliki Integritas Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan. 2) Kreatif dan Inovatif Memiliki
daya
cipta;
memiliki
kemampuan
untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,metode, atau alat). 3) Inisiatif Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi dari yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. 4) Pembelajar Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. 5) Menjunjung Meritrokasi Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang berkompetensi. 6) Terlibat Aktif Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 7) Tanpa Pamrih Bekerja dengan penuh ikhlas dan penuh dedikasi. d. Tujuan SD N Kajeksan Tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Kajeksan adalah Sekolah dapat mengantarkan siswa agar: 1) Memperoleh nilai secara optimal, minimal di atas Standar Ketuntasan Minimal, Standar Ketuntasan Kelompok Mata Pelajaran dan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan, dengan indikator :
24
a) Rata-rata nilai rapor siswa klas I s.d VI meningkat minimal sama dengan KKM b) Rata-rata nilai Ujian siswa klas VI meningkat, minimal sama dengan SKL c) Semakin
meningkat
Standar
Kompetensi
Lulusan
dibanding tahun lalu d) Tingkat kelulusan siswa klas VI mencapai 100% 2) Memiliki kemampuan dasar sebagai bekal melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan lebih tinggi, sehingga prosentase
jumlah
siswa
yang
diterima
di
SLTP
Negeri/Unggulan meningkat dibanding tahun lalu. 3) Memperoleh kejuaraan minimal satu kejuaraan dari berbagai macam lomba yang diselenggarakan di tingkat gugus sekolah/kecamatan/kabupaten atau provinsi. 4) Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa daerah dengan indikator minimal 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan konteks. 5) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya. 6) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan upacara bendera dan pramuka 7) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dasar kecakapan hidup (life skill) sebagai modal dasar hidup mandiri di masyarakat. 8) Memiliki
jiwa
toleransi
antar
umat
beragama
dan
menjalankan ibadah sesuai ajaran agama yang dianut dalam praktik kehidupan sehari-hari secara rutin. 9) Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 10) Memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan dasar kecakapan hidup (life skill) sebagai modal dasar hidup mandiri di masyarakat.
25
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama (Wikipedia). Job description adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu jabatan/tugas, uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan sehingga tujuan unit kerja dapat tercapai. SD Negeri Kajeksan merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang di dalamnya tersusun organisasi dan pembagian tugas demi berlangsungnya visi, misi, dan tujuan sekolah. a. Struktur Organisasi Berikut adalah bagan struktur organisasi SD Negeri Kajeksan SD NEGERI KAJEKSAN Kepala Sekolah Salamun, S.Pd.I
Guru Kelas VI Budi Harto, S.Pd.SD
Guru Kelas V Puji R, S.Pd.SD
Guru Kelas IV Siti Nur, S.Pd.SD
Guru Kelas III Puji W, S.Pd.SD
Guru Kelas II Purwati, S,Pd,SD
Guru Kelas I Khomsiyah, S.Pd.SD
Guru Agama Islam Eti Mayasari, S.Pd.I
Guru Penjasorkes Sutarto, S.Pd
Tenaga Perpustakaan Hernawati, A.Md.Pust
Siswa SD N Kajeksan
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi
26
b. Job Diskripsi Penulis Dikslatsar merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki tugas dan kewajiban tertentu. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen mencantumkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: a. Merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara
berkelanjutan
sejalan
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; c. Bertindak
objektif
dan
tidak
diskriminatif
atas
dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Deskripsi SDM dan Sarpras a. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia di SD Negeri Kajeksan terdiri dari tenaga pendidik, karyawan, dan siswa. 1) Data Siswa Tabel 3.1 Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2019/2020 Kelas/ Nama Rombel
Total
I
II
III
IV
V
VI
L
9
17
23
15
19
12
95
P
15
13
15
20
7
20
90
Jumlah
24
30
38
35
26
32
185
27
2)Data Guru dan Karyawan Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan No
Status Kepegawaian
SMP
SMA
D2
D3
S1
S2
Jml
1.
Kepala Sekolah
-
-
-
-
1
-
1
2.
Guru Tetap
-
-
-
-
7
-
7
3.
Guru Tidak Tetap
-
-
-
-
3
-
3
4.
Tenaga Perpustakaan
-
-
-
1
-
-
1
-
-
-
1
11
-
12
Jumlah
b. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah. Di SD N Kajeksan merupakan SD yang berlokasi satu komplek dengan TK dan PAUD Desa Kajeksan, juga satu komplek dengan kantor pemerintah
Desa
prasarana
lainnya
Kajeksan.
Semua
untuk
sarana
dapat dikatakan baik dan memadai.
Keterangan lebih jelas tercantum pada tabel berikut: Table 3.3 Sarana dan Prasarana No.
dan
Nama Prasarana
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang kelas
6
Baik
2.
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
3.
Ruang Guru dan Tamu
1
Baik
4.
Mushola
1
Baik
5.
Perpustakaan
1
Baik
6.
UKS
1
Baik
7.
Kantin Sekolah
3
Baik
8.
Kamar kecil
5
Baik
9.
Musola
1
Baik
28
B. Tugas Jabatan Peserta Diklatsar Peserta merupakan seorang Guru Pendidikan Agama Islam yang
memiliki
tugas
dan
kewajiban
tertentu.
Peserta
telah
menentukan target yang akan dicapai yang dituangkan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Beberapa tugas yang sesuai dengan SKP tersebut yaitu: 1. Melaksanakan proses pembelajaran; 2. Melaksanakan evaluasi pembelajaran dan analisis hasil evaluasi; 3. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan; 4. Membimbing dan melaksanakan Bimbingan Konseling di kelas; 5. Mengikuti kegiatan kolektif melalui KKG sebagai peningkatan kompetensi guru. Sedangkan
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Agama
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah, “Guru Pendidikan Agama adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan mengevaluasi peserta didik.”
29
C. Role Model
KH. Muntaha al-Hafidz lahir di desa Kalibeber kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo dan wafat di RSU Tlogorejo Semarang, Rabu 29 Desember 2004 dalam usia 94 tahun.
Mbah
Muntaha lahir pada tanggal 9 Juli 1912.. Sejak kecil KH.Muntaha mendapat pendidikan langsung dari kedua orang tuanya, KH.Asy'ari dan Ibu Nyai Hj. Safinah.Selain dari kedua orang tuanya tersebut, KH.Muntaha juga menimba banyak ilmu dari sejumlah Ulama Kyai dari berbagai Pesantren ke Pesantren lainnya di tanah air. Lahir dalam keluarga Pesantren, KH. Muntaha banyak memperoleh didikan berharga dari Ayah dan Ibundanya seperti membaca al-Quran dan ilmu-ilmu ke-Islaman. Kedua orang tuanya memang dikenal sangat telaten dan sabar dalam mendidikan putra-putrinya. Alkisah saat usia beliau masih belia, beliau berangkat menuntut ilmu ke Pesantren Kaliwungu, Pesantren Krapyak dan Pesantren Termas, ia tempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Melakukan riyadhah demi mencari ilmu semacam itu dilakukannya dengan niatan ikhlas demi memperoleh keberkahan ilmu. Di setiap melakukan perjalanan menuju Pesantren, KH.Mutaha selalu memanfaatkan waktu sambil mengkhatamkan bacaan al-Quran saat beristirahat untuk melepas lelah.Kisah ini menunjukkan betapa kemauan keras dan motivasi spiritual yang tinggi yang dimiliki beliau dalam mencari ilmu. Setelah berkelana dari Pesantren yang satu ke Pesantren yang lainnya, kembalilah beliau ke Kalibeber pada tahun 1950.Ia kemudian meneruskan kepemimpinan ayahnya dalam mengembangkan alAsy'ariyyah di desa kelahirannya, Kalibeber, Wonosobo. Di bawah kepemimpinan Mbah Muntaha inilah, al-Asy'ariyyah berkembang pesat.Berbagai kemajuan signifikan terjadi masa ini.
30
Dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, KH.Muntaha adalah pribadi yang bersahaja.Mbah Muntaha sangat sayang kepada keluarga, santri dan juga para tetangga, serta masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Dan puncak realisasi kecintaan KH.Muntaha terhadap al-Quran ditunjukkan dengan perealisasian idenya tentang penulisan Mushhaf al-Quran dalam ukuran raksasa yang sering disebut dengan al-Quran Akbar 30 juz. Al-Quran akbar itu ditulis oleh dua santri beliau yang juga mahasiswa IIQ yaitu H. Hayatuddin dari Grobogan dan H. Abdul Malik dari Yogyakarta. Ketika penulisan al-Quran akbar yang kertasnya merupakan bantuan dari Menteri Penerangan (H. Harmoko di kala itu) itu selesai, al-Quran itu pun diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk kemudian di Istana Negara. Dari hal-hal yang sudah disebutkan, menjadi jelas bahwa sosok dan pribadi KH.Muntaha al-Hafidz adalah sosok yang sangat mencintai al-Quran secara fisik maupu batin.Seluruh hidupnya diperuntukkan untuk berdakwah menyebarkan nilai-nilai al-Quran ke masyarakat. Kecintaan KH. Muntaha al-Hafidz terhadap al-Quran tak dapat diragukan lagi.Hampir seluruh usianya dihabiskan untuk menyebarkan dan menghidupkan Alquran.Banyak hal yang bisa penulis teladani dari sosok mbah Munt.Hal pertama yang dapat penulis ambil adalah bahwa pendidikan merupakan modal utama dalam membangun sebuah peradaban. Keluarga yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas, seperti mbah munt yang tumbuh dalam keluarga agamis. Kemudian karakter yang menonjol dari mbah munt adalah karakter. Dimanapun beliau ditempatkan pasti akan menorehkan sebuah catatan keberhasilan yang gemilang, terbukti dari penghargaan dan prestasi-prestasi yang telah diterima. Mbah Muntaha
tokoh yang
pantas untuk diteladani, terlebih lagi sebagai ASN, banyak hal yang bisa kita teladani diantaranya yaitu, kedisiplinan pantang menyerah, religius, amanah dan cinta Al-Qur’an.
31
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai ANEKA Berdasarkan hasil analisis dengan metode AKPL dan USG, dari keenam isu tersebut yang paling dominan dengan skor 15 adalah belum optimalnya upaya Untuk mengatasi masalah belum optimalnya praktik ibadah di sekolah, ditemukan gagasan pemecah isu yaitu Meningkatkan Pembelajaran
Pembiasaan Inovatif
di
Akhlakul
Sekolah
Dasar
Karimah
Dengan
Negeri
Kajeksan
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. Pembelajaran akhlakul karimah dengan video ( Pak Ari ) 2. Melaksanakan Literasi buku cerita akhlak teladan ( Lik Ela ) 3. Pembiasaan berbicara dengan bahasa krama ( Bibi Ema ) 4. Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa) 5. Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa 6. Evaluasi kegiatan
32
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Nama Lengkap
: Eti Mayasari, S.Pd.I
Jabatan
: Guru Agama Islam Ahli Pertama
Unit Kerja
: SD Negeri Kajeksan
Coach
: Suharno, SP, M.Si
Mentor
: Salamun, S.Pd.I
Identifikasi Isu
:
1. Belum optimalnya pendampingan praktik ibadah di sekolah. 2. Belum adanya kesadaran partisipasi orangtua terhadap pendidikan anak 3. Kurangnya penerapan slogan makan sambil duduk. 4. Kurang optimalnya minat baca siswa terhadap sumber bacaan. 5. Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah. Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah Judul
: Meningkatkan Pembiasaan Akhlakul Karimah Dengan Pembelajaran Inovatif Di Sekolah Dasar Negeri Kajeksan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020
33
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi No
1 1.
Kegiatan
2 Pembelajaran akhlakul karimah dengan video ( Pak Ari ) Sumber Kegiatan : Inovasi)
Tahapan Kegiatan
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Output
3 Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai ide pembelajaran akhlakul karimah dengan video
4 Pemberian Izin atau masukan dari kepala sekolah tentang pembelajaran akhlakul karimah dengan video dengan bukti : Catatan bimbingan Dokumentasi
Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai pembelajaran akhlakul karimah dengan video
Dukungan rekan kerja dalam pembelajaran video akhlakul karimah di sekolah Notulen Daftar Hadir Dokumentasi
34
5
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
6 Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan visi SD Negeri Kajeksan yaitu “Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti”.
Saya berkonsultasi dengan kepala sekolah, bersikap tanggungjawab (Akuntabilitas), sopan (Etika publik), dan menghormati keputusan (Nasionalisme Serta perwujudan Sila Ke-2) misi kesatu yaitu : “Menumbuhkan Saya berdiskusi penghayatan dengan rekan kerja, menjunjung terhadap ajaran agama melalui tinggi nilai pembiasaan kebersamaan berakhlak mulia (Etika public) berdasarkan tanggung jawab keimanan, ( Akuntabilitas) ketaqwaan kepada bermusyawarah Tuhan Yang Maha (Nasionalisme Esa” sila Ke-5)
Penguatan nilainilai organisasi
7 Nilai yang terwujud dari kegiatan ini adalah “Nilai integritas, Kreatif dan inovatif, serta Inisiatif”
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
1
2
3
4
5
6
7
Membuat video pembelajaran Tersedianya akhlakul karimah dengan video materi di sekolah pembelajaran akhlakul karimah File video
Menyiapkan LCD Proyektor yang akan digunakan sebagai media pembelajaran Tersedianya media tayang
Melaksanakan proses pembelajaran akhlakul
35
Saya membuat materi video menggunakan media, penokohan dan kegiatan dilingkungan sekolah sehingga tidak terjadi pemborosan, efisien serta inovatif (Komitmen mutu)
Saya bekerja sama dengan teman sejawat untuk menyiapkan media (Komitmen Mutu) (Nasionalisme sila Ke-5)
No
Kegiatan
1
2
Tahapan Kegiatan
3 karimah medengan video
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
4
5
6
7
Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan visi SD Negeri Kajeksan yaitu “Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti”.
Nilai yang terwujud dari kegiatan ini adalah “Nilai integritas, Kreatif dan inovatif, serta Inisiatif”
Terlaksananya kegiatan pembelajaran
2.
Melaksanakan Literasi Berkonsultasi dengan kepala buku cerita akhlak sekolah mengenai literasi teladan ( Lik Ela ) buku cerita akhlak teladan (Sumber kegiatan: Inovasi)
Daftar Hadir Dokumentasi
Saya memilih pemeran video tanpa memandang later belakang (anti korupsi) Transparan (akuntabilitas)
Pemberian izin atau masukan dari kepala sekolah tentang mengenai literasi buku cerita akhlak teladan Catatan bimbingan Dokumentasi
36
Saya berkonsultasi dengan kepala sekolah, bersikap tanggungjawab (Akuntabilitas), sopan (Etika publik), dan menghormati keputusan kepala sekolah (Nasionalisme Sila Ke-2)
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
1
2
3
4
5
6
7
Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai literasi buku cerita akhlak teladan
Dukungan rekan kerja dalam literasi buku cerita akhlak teladan Notulen Dokumentasi
Saya berdiskusi dengan rekan kerja, menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Etika public) tanggung jawab ( Akuntabilitas) bermusyawarah (Nasionalisme sila Ke-5)
Menyiapkan buku cerita akhlak teladan berupa buku kisah teladan yang menarik
Tersedianya buku cerita akhlak
Saya menggunakan buku yang tersedia di perpustakaan sehingga tidak pemborosan, efisien serta inovatif (Komitmen mutu)
Buku cerita akhlak
37
Serta perwujudan misi kesatu yaitu : “Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama melalui pembiasaan berakhlak mulia berdasarkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
4 Terlaksananya kegiatan literasi buku cerita akhlak teladan Daftar hadir
5 Saya membagikan lembar cerita tanpa memilih siswa yang menerimanya (anti korupsi)
6
7
Mengacak salah satu siswa untuk menceritakan ulang apa yang dibacanya
Terlaksananya kegiatan bercerita akhlak teladan oleh siswa Jurnal Akhlak
Saya memilih siswa untuk membaca di depan tanpa memandang siapa dia (anti korupsi)
Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai pembiasaan berbicara dengan bahasa krama
Pemberian izin atau masukan dari kepala sekolah tentang pembiasaan berbicara dengan bahasa krama Catatan bimbingan
Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan visi SD Negeri Kajeksan yaitu “Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti”.
Nilai yang terwujud dari kegiatan ini adalah “Nilai integritas, Kreatif dan inovatif, serta Inisiatif”
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1
2
3 Membagikan buku cerita akhlak kepada siswa secara acak dan siswa diminta untuk membaca dan memahaminya
3.
Pembiasaan berbicara dengan bahasa krama ( Bibi Ema ) (Sumber kegiatan: Inovasi)
Output
Dokumentasi
38
Saya berkonsultasi dengan kepala sekolah, bersikap tanggungjawab (Akuntabilitas), .dan menghormati keputusan kepala sekolah (Nasionalisme Sila Ke-2)
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
1
2
3
4
5
6
7
Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai pembiasaan berbicara dengan bahasa krama
Dukungan rekan kerja dalam pembiasaan berbicara dengan bahasa krama
Saya berdiskusi dengan rekan kerja, menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Etika public) Tanggung jawab ( Akuntabilitas) bermusyawarah (Nasionalisme sila Ke-5)
Menyiapkan poster tentang pembiasaan berbicara dengan bahasa krama
Tersedianya Saya membuat poster sendiri materi pembiasaan poster dan lagu berbicara dengan (Mandiri) tentang bahasa krama pembiasaan Poster Bahasa berbicara dengan Krama bahasa jawa Teks lagu (Komitmen mutu)
Memasang poster pembiasaan berbahasa krama di kelas
Terlaksananya kegiatan pemasangan poster Dokumentasi
39
Saya bersama siswa memasang poster di kelas (Etika Publik)
Serta perwujudan misi kesatu yaitu : “Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama melalui pembiasaan berakhlak mulia berdasarkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
1
2
3
4
5
6
7
Mempublikasikan kepada siswa tentang adanya poster pembiasaan berbahasa krama yang dapat mereka jadikan panduan.
Siswa mengetahui adanya poster pembiasaan berbahasa krama sehingga mereka bersemangat
Melaksanakan praktek pembiasaan berbahasa krama di lingkungan sekolah
Dokumentasi
Terlaksananya kegiatan pembiasaan berbahasa krama
Saya menyampaikan isi poster dengan Kejelasan (Akuntabilitas)
Daftar hadir Dokumentasi
40
Saya menyampaikan materi dengan kejelasan sehingga anak mudah memahami (Akuntabilitas) Transparan (akuntabilitas)
No
1 4
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
2 3 Pendampingan sholat Berkonsultasi dengan kepala dhuhur “Satu anak sekolah mengenai satu mukena” (Dhu Pendampingan sholat dhuhur Sasa) “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
4 Pemberian izin atau masukan dari kepala sekolah tentang pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa) Catatan bimbingan
Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai kegiatan Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Output
Dokumentasi
Dukungan rekan kerja dalam pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
41
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
5 Saya berkonsultasi dengan kepala sekolah, bersikap tanggungjawab (Akuntabilitas), sopan (Etika publik), dan menghormati keputusan kepala sekolah (Nasionalisme Sila Ke-2)
6 Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan visi SD Negeri Kajeksan yaitu “Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti”.
Saya berdiskusi dengan rekan kerja, menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Etika public) Tanggung jawab ( Akuntabilitas) bermusyawarah (Nasionalisme sila Ke-5)
Serta perwujudan misi kesatu yaitu : “Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama melalui pembiasaan berakhlak mulia berdasarkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
Penguatan nilainilai organisasi
7 Nilai yang terwujud dari kegiatan ini adalah “Nilai integritas, Kreatif dan inovatif, serta Inisiatif”
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
1
2
3 Mensosialisasikan kepada siswa tentang adanya Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
Output
4 Siswa mengetahui adanya sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
Daftar hadir Dokumentasi
Menyiapkan mushola yang akan digunakan sebagai tempat sholat dzuhur berjamaah
Siapnya mushola yang akan digunakan sebagai tempat sholat dzuhur berjamaah
Melaksanakan shalat dzuhur berjamaah
Terlaksananya kegiatan shalat dzuhur berjamaah di mushola Dokumentasi Daftar hadir
42
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
5
6
7
Saya menyampaikan materi dengan kejelasan sehingga anak mudah memahami (Akuntabilitas) Transparan (Akuntabilitas)
Saya memanfaatkan waktu pada saat istirahat secara efisien untuk bekerja sama menyiapkan mushola untuk tempat sholat dzuhur (Komitmen Mutu) (Nasionalisme sila Ke-5) Saya melaksanakan sholat dhuhur (Nasionalisme sila ke -1)
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
1
2
3
4
5
6
7
Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
Pemberian izin atau masukan dari kepala sekolah tentang program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU)yait u kegiatan untuk mengontrol shalat siswa Catatan bimbingan Dokumentasi
Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan visi SD Negeri Kajeksan yaitu “Terwujudnya Insan Yang Bertaqwa, Mandiri, Berprestasi dan Luhur dalam Budi Pekerti”.
Nilai yang terwujud dari kegiatan ini adalah “Nilai integritas, Kreatif dan inovatif, serta Inisiatif”
Berdiskusi dengan rekan kerja mengenai program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
Dukungan rekan kerja dalam Pembiasaan bersalaman dengan teman sekelas ( Mba Dea )
5
Notulen Dokumentasi
43
Saya berkonsultasi dengan kepala sekolah, bersikap tanggungjawab (Akuntabilitas) dan menghormati keputusan kepala sekolah (Nasionalisme Sila Ke-2)
Saya berdiskusi dengan rekan kerja, menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Etika public) Tanggung jawab ( Akuntabilitas) bermusyawarah (Nasionalisme sila Ke-5)
Serta perwujudan misi kesatu yaitu : “Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama melalui pembiasaan berakhlak mulia berdasarkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”
No
Kegiatan
1
2
Tahapan Kegiatan
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Output
3 Menyiapkan kartu kontrol sholat lima waktu
4 Tersedianya kartu kontrol sholat untuk siswa
5 Saya membuat sendiri kartu kontrol sholat Mandiri (Anti Korupsi)
Mensosialisasikan kepada siswa program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
Siswa mengetahui adanya program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa Dokumentasi Daftar hadir
Saya menyampaikan materi dengan kejelasan sehingga anak mudah memahami (Akuntabilitas) Transparan (Akuntabilitas)
Saya bertanggung jawab untuk mengawasi cheklist siswa (Anti Korupsi)
Siswa mengisi kartu sesuai petunjuk yaitu memberikan tanda cheklist pada sholat yang sudah dilakukannya
Terlaksananya kegiatan mengisi kartu selama 1 periode
44
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
6
7
No
1 6
Kegiatan
2 Evaluasi kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output
3 Mengumpulkan data semua kegiatan selama proses pelaksanaan habituasi
4 Terkumpulnya data kegiatan selama proses habituasi
Menganalisis data yang sudah terkumpul
Diperoleh hasil data kegiatan habituasi
45
Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan nilainilai organisasi
5
6
7
Saya bertanggung jawab untuk mengumpulkan data (Akuntabilitas )
Saya menganalisis data yang terkumpul dengan cermat, jujur dan adil
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
46
47
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan SD Negeri Kajeksan pada tanggal 3 Oktober sampai dengan 8 November 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut: Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
1
2
3
Pembelajaran akhlakul karimah dengan video ( Pak Ari )
Melaksanakan Literasi buku cerita akhlak teladan (Lik Ela) Pembiasaan berbicara dengan bahasa karma (Bibi Ema )
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
48
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
8
7
6
5
4
3
2
1
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
November 19
18
17
16
15
14
13
12
11
9
8
7
6
5
4
KEGIATAN 3
NO
10
Oktober
BUKTI KEGIATAN
√ √ √ √ √
Catatan Bimbingan Jurnal Akhlak Foto, video
√ √ √
Catatan Bimbingan Buku Kontrol Akhlak
√ √ √ √ √
Catatan Bimbingan Poster foto, video
4
5
6
8
7
6
5
4
3
2
1
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
November 19
18
17
16
15
14
13
12
11
9
8
7
6
5
4
KEGIATAN 3
NO
10
Oktober
BUKTI KEGIATAN
Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa)
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
Catatan Bimbingan Daftar hadir foto, video
Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Catatan Bimbingan foto, video
√
Catatan Bimbingan foto, video
Evaluasi kegiatan
49
Tabel 4.3 Identifikasi Potensi Dampak No.
Kegiatan
Nilai Dasar
Dampak
1.
Pembelajaran akhlakul 1.1 Nasionalisme karimah dengan video Menyampaikan pendapat (Sila ( Pak Ari ) keempat)) 1.2 Akuntabilitas Tanggung jawab 1.3 Anti Korupsi Disiplin
1.1 Kegiatan tidak akan tersampaikan dengan baik sehingga ada kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. 1.2 Kegiatan tidak akan terwujud jika tidak ada pertanggungjawaban. 1.3 Kegiatan tidak akan terlaksana tepat waktu jika tidak ada kedisiplinan baik dari guru maupun siswa.
2.
Melaksanakan Literasi 2.1 Etika Publik buku cerita akhlak Komunikasi, konsultasi, dan teladan ( Lik Ela ) kerjasama 2.2 Komitmen Mutu Efektif dan efisien 2.3 Anti Korupsi Kerja keras dan kejelasan
2.1 Kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak terjadi komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 2.2 Kegiatan tidak tepat sasaran. 2.3 Kegiatan tidak akan berjalan dengan sesegera mungkin jika tidak berkomitmen
3.
Pembiasaan berbicara dengan bahasa karma (Bibi Ema )
3.1 Kegiatan tidak akan terwujud jika saling memaksakan kehendak. 3.2 Kegiatan akan monoton. 3.3 Kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada rasa kepedulian.
3.1 Nasionalisme: Menghormati keputusan 3.2 Komitmen Mutu Inovasi 3.3 Anti Korupsi Peduli
50
4.
Pendampingan sholat 4.1 Etika Publik dhuhur “Satu anak Hormat dan santun satu mukena” (Dhu 4.2 Akuntabilitas Sasa) Transparansi 4.3 Etika Publik Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
4.1 Kegiatan tidak akan berjalan lancar tanpa sikap hormat dan santun. 4.2 Kegiatan tidak akan terlaksana tanpa adanya transparansi hasil konsultasi.kemauan yang kuat 4.3 tidak akan berjalan dengan baik tanpa pendampingan yang prima dari guru untuk siswa.
5.
Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
5.1 Etika Publik: Komunikasi, konsultasi, dan kerja sama. 5.2 Anti Korupsi Kerja keras dan mandiri 5.3 Akuntabilitas Kejelasan dan konsisten
5.1 Kegiatan tidak akan berjalan lancar tanpa komunikasi, konsultasi dan kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat. 5.2 Kegiatan tidak akan terlaksana tanpa adanya transparansi hasil konsultasi. 5.3 Kegiatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa pelayanan yang prima dari guru untuk siswa.
6.
Evaluasi Kegiatan
6.1 Akuntabilitas Transparansi
4.4 6.1 Kegiatan tidak akan terlaksana tanpa adanya transparansi hasil konsultasi.kemauan yang kuat
51
B. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Segala sesuatu akan menghasilkan hasil yang baik jka direncanakan. Namun, kendala dan hambatan dalam setiap kegiatan tidak bisa kita cegah. Oleh karena itu, penulis menyusun Tabel 4.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Aktualisasi untuk menjawab kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan aktualisasi. Tabel 4.4 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Aktualisasi No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kegiatan Pembelajaran akhlakul karimah dengan video ( Pak Ari ) Melaksanakan Literasi buku cerita akhlak teladan ( Lik Ela ) Pembiasaan berbicara dengan bahasa karma (Bibi Ema ) Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa) Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa Evaluasi Kegiatan
Kendala Video kurang menarik minat siswa untuk menyimaknya Kurangnya minat siwa dalam membaca Siswa terbiasa menggunakan bahasa kesehariannya dalam berkomunikasi Siswa lupa untuk membawa alat sholat Dilakukan dengan rutin sehingga ada kemungkinan siswa lupa mengisinya Tidak lengkapnya data karena tercecer
Strategi Menghadapi Kendala Penulis akan mencari referensi video Penulis mengolah video hasil dengan bantuan mesin pencarian. mesin pencarian dari internet sesuai dengan kebutuhan. Penulis akan mencari referensi buku Penulis meminta bantuan dari perpustaan kadaerah pihak ke 3 untuk membantu menyediakan buku Memberikan banyak contoh pada Penulis mengolah poster siswa tentang pentingnya berbahasa yang menarik untuk siswa santun Antisipasi Menghadapi Kendala
Membuat kesepakatan untuk selalu membawa perlengkapan sholat sesuai jadwal Kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan membuat kesepakatan agar siswa sabar dan hormat pada teman – temannya
Siswa yang memiliki mukena lebih dari satu agar menyimpannya di kelas Memberikan reward agar siswa termotivasi.
Mengumpulkan data serapi mungkin
Menginput data langsung ke laptop setiap tahapan
52
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Rancangan
aktualisasi
melalui
habituasi
di
unit
kerja
merupakan rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada berasal dari individu, unit kerja maupun dari organisasi. Isu yang diangkat yaitu Belum optimalnya pembiasaan akhlakul karimah Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut: 1. Pembelajaran akhlakul karimah dengan video ( Pak Ari ) 2. Melaksanakan Literasi buku cerita akhlak teladan ( Lik Ela ) 3. Pembiasaan berbicara dengan bahasa krama ( Bibi Ema ) 4. Pendampingan sholat dhuhur “Satu anak satu mukena” (Dhu Sasa) 5. Membuat program Ayo sholat lima waktu (ASHOLATU) yaitu kegiatan untuk mengontrol shalat siswa
51
Dalam aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (ANEKA), Manajemen ASN, Whole of Goverment, dan Pelayanan Publik di unit kerja masing-masing, penulis akan menerapkan nilai-nilai ANEKA, yaitu: Akuntabilitas
: tanggung jawab, kejelasan, konsisten, transparansi dan mendahulukan kepentingan publik
Nasionalisme
: menghargai pendapat orang lain, menghormati keputusan, kepentingan bersama, saling menghormati, kerja sama, religius, dan mendengarkan pendapat
Etika publik
: komunikasi, konsultasi, kerjasama, sopan, hormat, teliti, sopan, cermat, dan memberikan layanan kepada publik.
Komitmen mutu
: efisien, efektif, berorientasi mutu, dan inovasi.
Anti korupsi
: bekerja keras, disiplin, mandiri, dan peduli.
B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi 1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dilaksanakan Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat karena menjadi pedoman dan panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam kegiatan yang dirancang. Dengan adanya pembuatan Rancangan Aktualisasi, diharapkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan perencanaan. Selain itu dengan membuat Rancangan Aktualisasi, penulis
juga
dapat
lebih
memahami
nilai-nilai
dasar
ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai organisasi.
52
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dilaksanakan Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dilaksanakan maka pemahaman
mengenai
nilai-nilai
dasar
ANEKA
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada implementasi nilai-nilai tersebut. Selanjutnya unit kerja mengalami kendala pencapaian visi dan misinya. Unit kerja juga kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat sehingga berpengaruh pada penerimaan siswa baru yang mengalami penurunan. Siswa yang kurang mendapat pendampingan akhlaknya akan terbiasa melakukan tidakan tanpa memperhatikan ketentuan. Hal tersebut
mempengaruhi
karakter
siswa
misalnya
kurangnya
kedisiplinan, kurang percaya diri, dan rendahnya kepedulian. Selain itu berdampak pada sikap perilaku kesehariannya.
53
DAFTAR PUSTAKA
PerkaLAN RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda 2 ANEKA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Panduan Penyusunan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. LAN RI. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: LAN RI ______. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: LAN RI ______. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS. Jakarta: LAN RI Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. LAN RI.2015. Akuntabilitas: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI. ______. 2015. Nasionalisme: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI. ______. 2015. Etika publik: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI. ______. 2015. Komitmen mutu: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI. ______. 2015. Anti korupsi: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/04/pengertian-akhlakul-karimahdan-jenis-akhlak-lengkap.html / diakses tgl 30 September 2019 https://hidayatakhmadtitinstkippgrisda.wordpress.com/2014/06/25/pembelajaran -inovatif-2/ diakses tgl 30 September 2019
54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Nama Lengkap
:
Eti Mayasari, S.Pd.I
2.
TTL
:
Wonosobo, 22 Desember 1987
3.
Jenis Kelamin
:
Perempuan
4.
Agama
:
Islam
5.
Status Perkawinan
:
Kawin
6.
Alamat
:
Mergosari RT 01 RW 01 Sukoharjo Kabupaten Wonosobo
7.
Jabatan
:
Guru Agama Islam Ahli Pertama
8.
NIP
:
19871222 201902 2 003
9.
Unit Kerja
:
SD Negeri Kajeksan
10.
Nomor HP
:
0852 0153 4999
11.
E-mail
:
[email protected]
12.
Riwayat Pendidikan
:
1. SD Inpres Mergosari 2. SLTPN Sigaluh Banjarnegara 3. SMK 1 Wonosobo
: 13.
Riwayat Pekerjaan
4. S1 Fakutas PAI UNSIQ Wonosobo MTs Ma’arif Sukoharjo a. 2009 - 2019 SD Negeri Kajeksan 2019 - Sekarang
55