Laporan Diagnostik Dopler Fix PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN DIAGNOSTIK DOPLER



Dosen Pembimbing: Muhammad Ridha Makruf, ST Sumber, MT Disusun oleh : 1. Skolastika Yunarni Juita (P27838113022) 2. Frendy Prasetio



( P27838113030)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA 2014-2015



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Laterbelakang Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk janin



di dalam kandungan. Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan, ibu akan bertanya-tanya bagaimana keadaan janin. Pemantauan janin tentunya tidak bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut jantung janin keras atau lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama saat terjadi kontraksi rahim. Ketika janin stress, denyut jantung yang tadinya berirama dan cepat bisa jadi tidak berirama dan melemah. Hal ini perlu diketahui untuk mengetahui sejauh mana toleransi janin terhadap proses persalinan sehingga dokter atau bidan bisa memutuskan apakan perlu intervensi atau tidak. Sebagai informasi denyut jantung normal janin adalah 120-160 per menit dengan variabilitas 5-25 denyut per menit.



BAB II PEMBAHASAN 2.1.



Dasar Teori



2.1.1.



Pengertian dopler Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam



kandungan sang ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).



Gbr 1. 1 bentuk fisik fetal dopler Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik danorgan yang bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan menginterprestasikan setiap perubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan teknologi mikroprosesor dan output secara digital



2.1.2.



Diagnostik Dopler Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan



dengan menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi



atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift. Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri Doppler maupun



USG. Untuk fetal



Doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ. 2.2.



Sejarah dan Perkembangan Dopler



Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat didokumentasikan. Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada



arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya. Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler. 2.3.



Prinsip Kerja Fetal Dopler



Gbr 2. 2 blok prinsip kerja dopler



Pesawat Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung bayi usia 10-11 minggu, kemudian detak jantung bayi yang berupa frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh tranduser transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali oleh tranduser receiver, lalu sinyal direkam oleh reactivier masuk ke pre-amp untuk dikuatkan akhir oleh Power Amp dan masuk speaker.



kemudian dilakukan penguatan



2.4. Blok Diagram



O B J E K



Transmiter



Ocilator



SPEAKER POWER AMP



Receiver



Preamp



Filter



Gbr 2. 3 blok diagram Cara kerja blok diagram Rangkaian ocilator membangkitkan frekuensi tinggi 2,25 MHz. Frekuensi dipancarkan ke obyek melalui transmiter. Oleh obyek frekuensi dipantulkan dan diterima oleh receiver. Rangkaian pre-amp dan filter akan mengolah pancaran gelombang tersebut, kemudian dikuatkan oleh penguat akhir dan diubah menjai sinyal suara oleh speaker. 2.5.



Sensor Yang Digunakan Pada Dopler



2.5.1.



Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis



(bunyi) menjadi besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak.



Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat.



Gbr 2. 4 sensor ultrasonik 2.5.1.1.



Piezoelektrik Sensor piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi



energi mekanik. Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz. Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator diatur pada frekuensi resonansi piezoelektrik dengan sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.



Gbr 2. 5 piezoelektrik



2.5.1.2.



Transmitter



Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator. 2.5.1.3.



Receiver Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan



piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut. 2.5.2.



Sensor Mikrosound



Tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima, tidak memancarkan,sehingga kurang peka.



Gbr 2.7 sensor mikrosound



2.6.



Pengoperasian Dopler 1. Ambil probe. 2. Tekan Power. 3. Setelah lampu doppler menyala, artinya doppler siap digunakan atau dioperasikan. 4. Oleskan gel pada probe. 5. Tempelkan probe ke perut ibu hamil pada posisi punggung janin. 6. Setelah



terdengar



bunyi



jantung



janin,



volume



doppler



ditingkatkan dan mulai dihitung selama 1 menit. 7. Bunyi yang dideteksi oleh doppler tersebut seperti gerakan janin & bising. 8. Bersihkan gel yang menempel pada perut ibu hamil dan probe. denyut jantung janin normal antara 120-160 kali/menit dengar reguler. 2.7.



Perawatan Fetal Dopler 1. Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaan, menggunakan kain lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan lap lembut yang kering. 2. Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler. 3. Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari binatang – binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti ( semut, nyamuk, dan kecoak ). 4.



Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan lama penggunaannya



2.8.



Pemeliharaan Dopler



2.8.1.



3 Bulanan : 1. Cek dan bersihkan bagian – bagian alat. 2. Cek baterai, ganti bila perlu. 3. Cek dan bersihkan probe dengan kain halus



dan



gunakan



air hangat atau sabun lunak. 4. Cek pengatur volume / sound level. 5. Cek suara keluaran. 6. Cek konektor probe dan bersihkan. 2.8.2.



1 Tahunan : 1. Cek kebocoran arus listrik. 2. Cek hubungan pembumian.



2.9.



Penyimpanan 1.



Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.



2.



Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.



3.



Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai).



4.



Bersihkan probe.



5.



Letakkan probe pada tepatnya.



6.



Pasang penutup debu.



7.



Simpan alat pada tempatnya.



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpualan Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam



kandungan sang ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz). sensor yang paling paling bagus di gunakan untuk membuat fetal dopler adalah ultrasound karena Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan akurat, tetapi harganya lebih mahal.dibandingka denga sensor mikrosount karena Tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima, tidak memancarkan,sehingga kurang peka. 3.2.



Saran Mungkin dalam penulisan laporan



ini masih jauh dari kesempurnaan,



untuk itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA http://fungsidoppleer.blogspot.com/ https://www.scribd.com/doc/207132711/Pengertian-Doppler https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Doppler http://alvianalvin.blogspot.com/2013/05/pemanfaatan-gelombang-ultrasonikefek_8.html https://www.scribd.com/doc/131163532/Fetal-Doppler http://www.asbin.gamplong.com/pengukur-jarak-menggunakan-arduino-dan-sensorultrasonik.html http://indonesian.alibaba.com/product-gs/piezoelectric-transducer_piezo-buzzer752039119.html https://id.wikipedia.org/wiki/Piezoelektrik http://www.kompasiana.com/iinlidia.pm/materialpiezoelektrik_552a167e6ea834eb75552d29 http://nyakgue.blogspot.com/2012/05/makalah-doppler.html http://profil.merdeka.com/mancanegara/c/christian-andreas-doppler/ http://rurudyah.blogspot.com/