Laporan Hematologi Clooting Time [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM HEMATOLOGI II CLOOTING TIME



OLEH : KELOMPOK A1 LINA NUR KHASANAH (2320191006) KARMITA HAMZAH (2320191011) JULIYANTI H.TUNA (2320191007) REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014) PUTRI REGITA KATILI (2320191004) KHUSNUL KHATIMAH (2320191005) CANTIKA OKTAVIA DUKALANG (2320191009) WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017) SUCIYANTIN TAYEB (2320191002) RAHMADINI M.MUKALAP (2320191001) FATMA PAKAYA (2320191010) TRISNANDA PERMATA ALI (2320191003) SRI RAHMATIA RAUF (2320191012) JUNELAN A.S PANDJU (2320191013) MOH RIZAL ARIFIN (2320191016) PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO 2021



1. TUJUAN PRAKTIKUM 1.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum pada praktikum yaitu untuk mengetahui massa pembekuan darah didalam tabung 1.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus pada praktikum yaitu untuk melihat waktu yang diperlukan untuk pembekuan darah 2. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Darah Darah merupakan unsur berupa cairan dalam tubuh manusia yang berperan penting dalammekanisme kerja tubuh yang berfungsi sebagai medium atau transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel – sel itu sendiri, dimana transportasi semacam itu penting untuk memelihara homeostatis. Darah berperan dalam homeostatis atau keseimbangan, berfungsi sebagai medium untuk membawa berbagai bahan ke dan dari sel, menyangga perubahan pH, mengangkut kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk dikerluarkan, berperan penting dalam system perubahan tubuh dan memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pada pembuluh darah, (Andryanto Endro, 2011, Vo. 5, No. 2). Plasma darah merupakan komponen cairan yang mengandung berbagai nutrisimaupun substansi penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh manusia, antara lai protein albumin, globulin,factor-faktor prmbrkuan darah,dan



berbagai macam elektrolit natrium, kalsium, klorida, magnesium, hormon, dan sebagainya, (Novi, 2018). Di dalam darah mengandung sel- sel darah serta cairan yang disebut plasma darah yang berisi berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya. Sekitar 55% darah merupakan komponen cairan atau plasma sisanya yang 45% adalah komponen sel-sel darah. Komponen sel-sel darah yang paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yang jumlahnya 41% rasio volume sel-sel darah terhadap volume darah total disebut henotokrit (Hct). Lebih dari 99% hemotokrit dibentuk oleh eritrosit, (Novi, dkk, 2018). Menurut Agung, dkk tahun 2011 mengemukakan bahwa ada beberapa fungsi dari darah yaitu: 1. Plasma darah berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh 2. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen 3. Membawa sisa metabolism 4. Mengedarkan hormone 5. Menjaga suhu tubuh tetap stabil 6. Keping-keping darah berfungsi untuk menghindarkan tubuh dari infeksi dengan jalan membekukan darah pada luka 7. Sel-sel darah putih berfungsi untuk membunuh kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Darah sangat penting untuk menjeaga kondisi tubuh fisiologis dalam tubuh manusia. Fungsi utama darah yaitu membawa substansi-substansi yang



dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh, antara lain oksigen, produk metbolisme, nutrisi (Glukosa, protein, lemak, vitamin). Dan elektrolit. Darah juga berperan penting dalam penwrusan transmisi sinyal yang membawa berbagai hormon ke organ target, (Novi, dkk, 2018). Trombosit berfungsi menyumbat lubang-lubang kecil pada pembuluh darah, mula-mula sejumlah trambosit melekat ke kolagen yang terpapar dalam dinsing pembuluh darah yang rusak. Trombosit melepaskan ADP yang menyebabkan sejumlah besar trombosit bersatu (pembentukan “sumbat homostatik) dan selanjutnya melepaskan lipid yang diperlukan untuk pembentukan bekuan. Akhirnya trombosit memperkuat bekuan yang terbentuk dengan retraksi bekuan, (Larry, 2001). 2.2 Hemostasis Hemostasis adalah proses penghentian pendarahan yang merupakan mekanisme lokal tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Hemostasis di bagi menjadi 3 tahapan yaitu konstriksi pembuluh darah, pembentukan penyumbatan trombosit, dan koagulasi darah. Proses homestasis merupakan tahap awal penyembuhan luka, (Abedneju, dkk, 2016). Menurut Dewi, dkk Tahun 2017 mengemukakan bahwa proses berhentinya darah ini terbagi atas 3 fase utama yaitu: 1.



Fase Vaskuler Ini merupakan respond yang pertama kali muncul setelah adnya trauma, yaitu terjadinya kontraksi (menyempitnya) dari pembuluh darah di sekitar trauma.



2.



Fase Platelet Trombosit atau platelet akan menyentuh bagan endotel yang kasar atau rusak sehingga akan mengalami proses penempelan satu dengan lainnya. Proses penempelan tersebut berurutan dari proses adhesi, agregasi, dan aglutinasi sehingga terbentuklah suatu massa padat (Plug) yang menyumbat luka tersebut.



3.



Fase koagulasi Fase koagulasi adalah massa dimana akan terbentuknya fibrin, yaitu benang-benang atau jaring yang mengikat sel-sel darah menjadi sebuah bekuan dan sel-sel darah tidak keluar dari pembuluhnya. Pembekuan darah merupakan proses autokatalik dimana sejumah kecil



enzim yang terbentuk pada tiap reaksi akan menimbulkan enzim dalam jumlah besar pada reaksi selanjutnya. Oleh karena itu perlu ada mekanisme kontrol untuk mencegah aktifasi dan pemakaian faktor pembekuan darah secara berlebihan yaitu melalui aliran darah, mekanisme pembersihan seluler dan inhibitor alamiah, (Nikma, 2013). Mekanisme pembekuan darah merupakan inteteraksi antara trombosit, plasma dan komplek endothelium pembuluh darah. Koagulasi darah adalah proses terpenting dari proses hemostasis dengan mengubah fibrinogen terlarut menjadi fibrin, (Stefania, dkk, 2018). 2.3 Proses pembekuan darah Proses pembekuan darah dimulai dari dua jalur intrinsik yang dicetuskan oleh adanya fase kontak dan pembentukan kompleks activator F.X. kemudian jalur ini akan meliputi diaktifkannya F.XII, F,XI, F.IX, F.VIII, High



Molecular Weight Kininogen (HMWK), prekallikrein (PK), PF.3, dan ion kalsium. Jlur ekstrinsik terdiri dari reaksi tunggal yaitu denga adanya ion kalsium, faktor kallikrein, dan faktor tromboplastin jaringan oleh karena adanya pembuluh d (arah yang luka, maka faktor VII akan teraktifasi menjadi faktor VIIa (jalur ekstrinsik), faktor Xia, PF3, ion Ca (jalur intrinsik) akan mengaktifkan faktor X menjadi Xa, serta melibatkan F.V, PF-3, protrombin dan fibrinogen. Rangkaian reaksi koagulasi ini akan membentuk thrombin dan mengubah fibrinogen menjadi benag-beng fibrin yang tidak larut. Fibrin sebagai hasil akhir dari proses pembekuan darah akan menstabilkan sumbatan trombosit, (Nikma, 2013). 2.4 Fibrnolisis Fibrnolisis adalah proses penghancuran deposit fibrin, sehingga aliran darah akan terbuka kembali. Sistem fibrinolisis mulai bekerja sesaat setelah terbentuknya bekuan fibrin. Deposisi fibrin akan merangsang aktivasi plasminogen menjadi plasmin oleh activator plasminogen. Plasmin yang terbentuk akan memecah fibrinogen dan fibrin menjadi Fibrinogen degradation product (FDP). Dengan proses ini fibrin yang tidak diperlukan dilarutkan sehingga hambatan terhadap alian darah dapat dicegah, (Nikma, 2013). Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Metode yang paling banyak digunakan dan dianggap paling baik adalah motode tabung (modifikasi lee dan white). Metode slide lebih banyak digunakan dilaboratorium dengan alasan sampel



yang dibutuhkan lebih sedikit. Dalam tes ini hasinya menjadi ukuran aktivitas faktorfaktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit. Penurunan masa pembekuan terjadi pada penyakit thrombophlebitis, (Eva, 2017). Pemeriksaan clotting time dengan menggunakan darah lengkap sebenarnya satu pemeriksaan yang kasar tetapi diharapkan mampu mewakili proses pembekuan yang terjadi di dalam tubuh secara invitro sehingga di antara pemeriksaan yang menggunakan darah lengkap metode yang paling banyak digunakan dan dianggap paling baik adalah metode tabung , meskupun metode tersebut dianggap paling baik, tetapi masih banyak laboratorium yang tidak menggunakan dan lebih memilih metode slide dengan alasan sampel yang dibutuhkan s edikit yaitu sebanyak 2 tetes darah, prosedur pemeriksaan yang sederhana sehingga membutuhkan waktu yang sedikit dibandingkan dengan metode tabung yang menggunakan sampel sebanyak 4 ml darah dan prosedur pemeriksaan yang kompleks sehingga membutuhkan waktu yang lama, (Eva, 2017).



3. ALAT DAN BAHAN Adapaun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hematologi Pemeriksaan clotting time yaitu tabung reaksi, stopwatch, waterbath, dispo. 4. PROSEDUR KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Ambil darah vena sebanyak 3 ml, pada saat darah tampak di dalam jarum segera jalankan stopwatch. 3. Tuangkan darah sebanyak 1 ml kedalam setiap tabung 1,2,3. 4. Amati tabung 1 setiap 30 detik, angkat tabung 1 keluar dari waterbath dengan posisi tegak lurus. 5. Kemudian miringkan tabung untuk melihat adanya pembekuan 6. Jika tabung 1 sudah membeku, lakukan pengamatan pada tabung 2 dan 3 7. Catat silang waktu setiap tabung 5. Pasca Analitik Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan clotting time yaitu Normal . 



Hasil yang didapat : 6. 30 detik



 Nilai rujukan : 4-10 Menit (37oC) 6. PEMBAHASAN Pemeriksaan masa pembekuan darah adalah salah satu tes laboratorium yang digunakan mendiagnosa beberapa penyakit dan terbagi menjadi dua jenis metode yaitu metode lee-white merupakan metode yang paling tua dan kurang ketelitiannya. Tes ini mengkur waktu yang diperlukan oleh darah untuk membeku



di dalam tabung sedangkan pada metode slide merupakan metode pemeriksaan masa pembekuan darah yang sering digunakan dalam keadaan darurat jika cara tabung dan cara kapiler tidak dilakukan, metode ini dilakukan dengan menggunakan slide dengan cara mengkail darah. Adapun hal pertama yang dilakukan pada praktikum pemeriksaan masa pembekuan darah metode tabung dan metode slide yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu , kemudian diambil darah vena dengan menggunakan spoit 5 cc sebanyak 4 ml dangkan untuk metode slide diambil darah dengan menggunakan spoit 3 cc sebanyak 1ml yang berfungsi agar diperoleh darah vena dan pada saat darah sudah nampak mengalir diujung spoit dinyalakan stopwatch terlebih dahulu yang dimana perlakukan ini berfungsi untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan darah untuk terbentuk bekuan lalu untuk metode tabung dimasukkan darah kedalam masing-masing tabung reaksi yang terdiri dari 4 tabung sebanyak 1 ml, sedangkan untuk metode slide diteteskan darah pada objek glass. Selanjutnya untuk metode tabung, dimiringkan tabung pertama setiap 30 detik yang berfungsi melihat jika sudah terjadi pembekuan pada darah lalu setelah darah pada tabung pertama telah membeku dilanjutkan perlakukan yang sama pada tabung kedua, ketiga, dan keempat sampai terjadi pembekuan pada keempat tabung tersebut. Setelah itu jika pada tabung keempat sudah terjadi pembekuan maka stopwatch dihentikan sedangkan untuk metode slide dikail darah pada objek glass setiap 30 detik sampai terbentuk benang-benag fibrin. Fungsi dilakukan kail pada darah agar mengetahui jika sudah terbentuk benang-benang fibrin kemudian jika sudah terbentuk benang-benang fibrin dihentikan stopwatch dan dilakukan pembacaan



dengan menghitung lamanya waktu yang diperlukan darah untuk terjadi pembekuan atau membentuk benang-benang fibrin. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pemeriksaan masa pembekuan darah metode tabung pada sampel darah Ny.”lina nurkhasanah ” berjenis kelamin perempuan dan berumur 20 tahun diperoleh hasil yaitu 6 menit 30 detik, Adapun beberapa faktor yang dapat memepengaruhi hasil pemeriksaan yaitu tidak tepat waktu menyalakan stopwatch pada saat darah pertama mengalir diujung spoit dan jumlah darah yang digunakan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan. 7. KESIMPULAN Kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pemeriksaan masa pembekuan darah metode tabung pada sampel darah Ny.”Lina nurkhasanah” berjenis kelamin perempuan dan berumur 20 tahun diperoleh hasil yaitu 6 menit 30 detik (normal) .



LEMBAR PENGESAHAN Laporan Hematologi dengan judul clooting time Kertas disusun oleh : Nama



: A1



Kelas



:A



Prodi



: D-III Analis Kesehatan



Pada hari ini.............tanggal.......bulan..............tahun 2021 telah di periksa dan disetujui oleh asisten, maka dengan ini dinyatakan diterima dan dapat mengikuti percobaan berikutnya.



Gorontalo, Pembingbing 1



Nasar AMAK, S.ST,M.Kes



2021



DAFTAR PUSTAKA Abedneju, dkk, Vol.4, No.2, 2016, “Evektifitas Ekstrak Daun Sendok Terhadap (Plantogo L) Terhadap Waktu Perdarahan Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus Novergicus)”, Manado: Universitas Kedokteran. Agung, dkk, 2018, “Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTS 2009 Ipa Terpadu”, Jakarta: Erlangga. Firani Khila N, 2018, “Mengenali Sel-Sel Darah Dan Kelainan Darah”, Malang: UB press. Luvriani Eva, 2017, “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah (Clotting Time) Metode Slide Dengan Metode Tabung (Modifikasi Lee Dan White)”, Surakarta: Universitas Setia Budi Surakarta. Nikma, 2013, “Gambaran Prothombin Time (PT) Dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) Pada Penderita Diabetes Melitus”, Makassar: Universitas Hasanuddin. Stefania, dkk, 2018, “Assessment Of Prothombin Time, Activated Partial Thromboplastin Time And Fibrinogen Concentration On Equine Plasma Sampels Following Different Storage Conditions”, Amerika: University America. Waterburry Larry, 2001, “Buku Saku Hematologi”, Jakarata: EGC