Laporan Individu Ika Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KDK INJEKSI MELALUI SELANG INFUS PADA PASIEN DI RUANG ALI IBNU ABI THOLIB RSI SUNAN KUDUS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Praktik KDK Di Akademi Kebidanan Kudus



Disusun oleh : 1. Nurun Nandhifah (15.013) 2. Risma Dia Ayu Wulandari (15.015) 3. Rizatul Umami (15.016) 4. Silviatul Amalia (15.017)



AKA DEMI KEBIDANAN KUDUS TAHUN 2016



i KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat ALLAh SWT atas segala Rahmat, hidayah serta inayahNYA penulis dapat menyelesaikan laporan hasil perasat dalam praktik KDK tahun ajaran 2015-2016 yang merupakan hasil praktik lahan di RSI Sunan Kudus.Terselenggarakannya laporan ini berdasarkan beberapa petunjuk dari berbagai pihak dan untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. H.Trisno Suwandi , S.Pd, MM, selaku Direktur Akademi KebidananKudus. 2. Direktur Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. 3. Nuzulul ni’mah selaku pembimbing lahan di Ruang Ali Ibnu Abi Tholib RSI Sunan Kudus 4. Intan permata dewi S.ST Selaku pembimbing Akademi Kebidanan Kudus. 5. Seluruh dosen dan staff Akademi Kebidanan Kudus yang telah bersedia membagikan ilmu yang dimiliki pada penulis. 6. Bapak Ibu dan Keluarga tercinta yang telah memberikan do’a kepada penulis. 7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisa laporan ini.. Oleh Karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Kudus,13 Juni 2016



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.........................................................................................................



I



HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................



Ii



KATA PENGANTAR.......................................................................................................



Iii



DAFTAR ISI......................................................................................................................



Iv



BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang.......................................................................................................



1



A. Tujuan praktik KDK..............................................................................................



2



B. Ruang Lingkup......................................................................................................



2



BAB II



TINJUAN TEORI



A. Pengertian .............................................................................................................



3



B. Tujuan Tindakan...................................................................................................



3



C. Persiapan Tindakan Cara Pelaksanaan..................................................................



3



D. Cara Pelaksanaan...................................................................................................



3



E. Pengertian Kasus....................................................................................................



4



BAB III



LAPORAN PELAKSANAAN PERASAT



A. Pengertian..............................................................................................................



8



B. Tujuan ..................................................................................................................



8



C. Persiapan Alat.......................................................................................................



9



D. Cara Pelaksanaan Tindakan .................................................................................



9



E. Evaluasi Pelaksanaan Prasat.................................................................................



10



BAB IV



PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM LEWAT NGT



BAB V



PENUTUP



11



A. Kesimpulan...........................................................................................................



13



B. Saran......................................................................................................................



13



Daftar Pustaka



15



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit.Obat telah di gunakan manusia sejak peradapankuno. Misalnya orang – orang Mesir pada zaman dahulu telah menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat.( Priharjo Robert : 1-2 ) Jalur vena dipakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat dimasukkan ke vena sehinga obat langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat dibanding dengan cara enternal atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi. Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak dipasang infus, obat diinjeksikan langsung pada vena.Biasanya dicari vena besar yaitu vena basilika atau vena sefalika pada lengan.Pada pasien yang dipasang infus, obat dapat di berikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk memasukkan obat. Untuk memasukkan obat melalui vena, tenaga kesehatan harus mempunyai



pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan



dalam pelaksanaan.Jangan lakukan penusukan sebelum yakin mendapatkan vena yang mudah ditusuk. Pengulangan tusukan dapat menyebabkan rasa sakit pada pasien.( Priharjo Robert : 67- 69 ).



B. Ruang Lingkup 1. Lingkup Tempat Pengambilan perasat injeksi IV melalui selang infus pada laporan ini berasal dari ruang Ali ibnu Abi Tholib kamar 2.3 2. Lingkup waktu Pemberian injeksi melalui selang infuse dilakukan pada tanggal 5 Mei 2016 pukul 14.30 WIB. 3. Lingkup Materi Materi yang diharapkan dalam pembuatan laporan prasat ini yaitu materi yang berhubungan dengan perasat injeksi melalui selang infuse yang di ambil dari salah satu ruang di RSI Sunan Kudus. 4. Lingkup Subjek Penelitian Pengambilan perasat injeksi IV melalui selang infuse pada laporan ini dilakukan pada : Nama



: Ny.N



Umur



:33 tahun



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



:Islam



Alamat



: kudus



Diagnosa



: Febris typoid



C. Tujuan Praktik KDK 1. Tujuan Umum Mahasiswa diharapkan dapat memahami dam menerapkan teori KDK dan Praktik yang telah diberikan untuk dipraktikkan disetiap ruang dan memberikan laporan prasat tentang apa yang dilakukan selama praktik.



2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa bisa menerapkan teori KDK kedalam praktik dalam pemberian obat yang dilakukan dengan injeksi melalui selang infuse. b. Mahasiswa dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari praktik pemberian obat yang dilakukan dengan injeksi melalui selang infuse. c. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan pelaksanaan injeksi melalui selang infuse antara teori dan di lahan praktek KDK. d. Mahasiswa lebih percaya diri dalam melakukan praktik KDK. D. Manfaat Dengan adanya praktik KDK ini mahasiswa dapat memahami bahwa praktik injeksi melalui selang infuse sangat penting dan banyak manfaatnya bagi profesi kebidanan sehingga : 1. Mahasiswa dapat mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan obat injeksi melalui selang infuse 2. Mahasiswa mendapat gambaran secara langsung



dan jelas mengenai



asuhan keperawatan yaitu injeksi melalui selang infuse. Mempermudah pemberian obat pada pasien yaitu dengan cara injeksi melalui selang infuse sehingga mengurangi rasa sakit yang dirasakan pasien .



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Pengertian Pemberian obat melalui IV selang infuse merupakan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatankepada pasien dengan cara memasukkan obat yang sudah ditentukan dosis obat dan jenis obatnya. Kemudian disuntikkan kedalam vena melalui selang infuse pada pasien. (A.Aziz Alimatul Hidayat dan Musrifatul Hidayat, Keterampilan Dasar Praktek Klinik, 2008). B.



Macam - macam injeksi IV 1.



Injeksi Intravena Secara Langsungcara pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti, vena saphenosus, vena jugularis, vena frontalis yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk ke dalam pembuluh darah.



2.



Injeksi Intravena Tidak Langsung ( melalui selang infus ) dengan pelantaraan Infus Intravena, maka cairan atau darah dapat dimasukaan ke dalam pembulu vena. Cairan yang di masukkan dengan cara demikian ini harus di alirkan perlahan – lahan masuk ke dalam pembuluh vena bersangkutan.



3.



Injeksi Intravena Melalui Wadah memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.



C.



Lokasi - lokasi yang digunakan dalam injeksi IV Vena mediana cubitus / cephalika ( daerah lengan ), Vena saphenosus ( tungkai ), Vena jugularis ( leher ),Vena frontalis / temporalis di daerah frontalis dan temporal dari kepala.



D. Obat yang digunakan dalam melakukan injeksi IV diperlukan obat - obat yang sesuai dengan jenis penyakit pasien. Adapun obat yang digunakan untuk injeksi IV untuk pasien febris typoid adalah antibiotik golongan Cloramphenicol dengan dosis 3 - 4 x 500 mg/hari. E. Tujuan Tindakan Untuk memberikan obat injeksi kepada pasien sesuai program terapi dan memenuhi prinsip 6B(benar obat,benar pasien,benar dosis,benar cara, benar, waktu,benar dokumentasi) F.



Persiapan Alat 1.



Persiapa Alat dan Bahan a. Spuit dan jarum b. Obat sesuai program terapi c. Kapas alkohol d. Bak instrumen e. APD f. Aquabides g. Catatan medis pasien



2.



Persiapan Penolong a. Mempersiapkan alat – alat yang akan dibutuhkan b. Mempersiapkan pasien



3.



Persiapan Ruangan Ruangan keadaan tertutup dan penerangan cukup



G.



Cara Pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Memakai APD 3. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan 4. Periksa dan laksanakan 6B (benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara, benar pasien,benar dokumentasi). Kemudian ambil obat dan masukkan obat kedalam spuit. 5. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intra vena. 6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran infus 7. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan kedalam selang intra vena 8. Setelah selesai tarik spuit 9.



Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat



10. Cuci tangan 11. Dokumentasikan. 7



BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengertian Pemberian obat dengan menambahkan / memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena.Pemberian obat intravena ditujukan untuk mempercepat reaksi obat, sehingga obat langsung masuk ke sistem sirkulasi darah.Pemberian obat intravena ini dapat dilakukan langsung pada vena atau pada pasien yan dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus dengan dosis yang sesuai dengan penyakit pasien. B. Tujuan 1. Untuk menjalankan program terapi yang sudah ditentukan 2. Untuk mengobati keluhan pasien berdasarkan pada advice dokter. C.



Dokumentasi Hasil Identitas Pasien : Nama



: Ny.N



Umur



:33 tahun



Jenis Kelamin : Perempuan Agama



:Islam



Alamat



: kudus



Diagnosa



: Febris typoid



D. Data Subyektif Pasien masuk ke ruang Ali ibnu abi tholib pada tanggal 5 Mei 2016, sejak semalam pasien sampai di rawat inap mengeluh badan panas, mual, muntah, perut kembung. Sudah lama daerah ulu hati terasa nyeri saat ditekan. E.



Data Obyektif Tanda-tanda Vital: TD



:100/70 mmHg



S



: 37,80C



N



: 80/mnt



Rr



: 20/mnt



Terapi 



Infus RL 30 tpm







Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul ( jam 08.00, jam 16.00, jam 24.00) untuk dyspepsi







Injeksi pamol 2 x 140 mg (jam 04.00, jam 16.00) untuk penurun panas







Injeksi lapixime 2 x 200 mg (jam 04.00 , jam 16.00) untuk antibiotik



F. Persiapan Alat dan Bahan a. Spuit dan jarum b. Kapas alkohol c. Alat tulis d. Bak Instrumen e. APD f. Aquabides g. Catatan Medis h. Obat injeksi sesuai program dan prinsip 6B



G. Cara pelaksanaan perasat 1. Membaca program terapi 2. Cuci tangan 3. Mengambil obat injeksi (pamol140 mg ,ranitidin 1 ampul dan lapixime 200 mg ) dan spuit 4. Masukkan pada bak instrumen 5. Menyapa pasien, menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan 6. Pastikan tidak ada udara dalam spuit 7. Hapus hamakan selang infus yang akan disuntikkan dengan mengusap bagian karet dengan kapas alkohol sekali dan searah 8. Kemudian tusukkan spuit kebagian karet selang infus tekuk/ klem lalu suntikkan pelan-pelan sampai obat masuk semua 9. Lalu tarik spuit pelan-pelan keluar 10. Cuci tangan 11. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan



H.



Evaluasi pelaksanaan perasat Setelah dilakukan injeksi melalui selang infus pasien merasa nyerinya berkurang. Ketika obat dimasukkan melalui selang karet pasien merasakan nyeri pada area tangannya,itu merupakan tanda obat yang telah diinjeksi mulai masuk/mengalir melalui pembulu darah dan badan pasien tidak terjadi alergi dan tidak menggigil.



BAB IV PEMBAHASAN A. Kesenjangan antara Teori dan Praktik 1. Persiapan Alat a.



Teori  Spuit dan jarum  Kapas alkohol  Alat tulis  Bak instrumen  APD (alat perlindungan diri)  Aquabides  Catatan medis  Bengkok  Obat injeksi sesuai program dan prinsip 6B b.



Praktek Alat yang disiapkan sudah sesuai dengan teori ( tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek )



2. Cara Pelaksana a. Teori 1)



Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Dalam pelaksanaannya cuci tangan sebelum tindakan telah dilakukan namun cuci tangan sesudah tindakan tidak dilakukan karena waktu yang terlalu sebentar, setelah tindakan langsung melakukan tindakan lain yaitu melakukan TTV (tanda - tanda vital)



2)



Spuit diletakkan di dalam bak instrumen



3)



Sebelum melakukan tindakan menggunakan handscoon



4)



Usap menggunakan kapas alkohol lokasi yang akan dilakukan injeksi untuk menghapus hamakan



5)



Kapas alkohol yang sudah terpakai diletakkan dalam bengkok



6)



Setelah melakukan tindakan kemudian didokumentasikan.



b. praktik Hanya menggunakan hanshop dan alkoholpeds



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.



Injeksi



intravena



memasukkanobat



adalah ke



dalam



pemberian



obat



dengan



pembuluh



darah



vena



cara dengan



menggunakan spuit. 2.



Tujuan injeksi intravena adalah untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar air terapeutik dalam darah.



3.



Tempat injeksi intravena antara lain vena medianana cubitus / cephalika, vena saphenosus, vena jugularis , dan vena frontalis / temporalis.



4.



Macam-macam injeksi intravena yaitu injeksi intravena langsung, injeksi intravena tidak langsung, dan injeksi intravena melalui wadah.



5.



Dosis yang digunakan untuk penyakit febris dan dyspepsi adalah pamol dan didampingi obat antibiotik.



B. Saran Diharapkan dapat melakukan tindakan yang berhubungan dengan program medis yang menyangkut kesehatan manusia, para petugas kesehatan harus lebih mengutamakan prinsip 6B, prinsip kesterilan, benar komunikasi perlindungan diri.



DAFTAR PUSTAKA



Hidayat,A.Aziz Ahmul,S.kp.Misrifatul Ulisa,S,kp 2010.Kebutuhan Dasar Manusia.Buku kedokteran : Jakarta Ulia,Musrifatul,S,.kp,A.Aziz Ulimul Hidayat,S.kp.2012.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.Salemba medika :Jakarta



14