17 0 405 KB
Laporan Kasus “Tonsilitis Akut” PUSKESMAS BANJAR 1
OLEH Tiara Andarini 2014730090 PEMBIMBING dr. Rida Nengsih KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM 1 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
STATUS PASIEN A. Anamnesis Autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 26 Maret 2018 pukul 11.00 WIB 1. Identitas Nama
: An. DO
Usia
: 11,5 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Karang Tengah 25/9
Pekerjaan
: Pelajar
Status Perkawinan
: Belum menikah
Jenis Anamnesis
: Autoanamnesis
Tanggal Pemeriksaan : 26 Maret 2018 Jam Pemeriksaan
: 11.00 WIB
2. Keluhan Utama Nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu. 3. Keluhan Tambahan Sulit menelan, rasa penuh di tenggorokan, tidak nafsu makan dan lemas 4. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Balai Pengobatan (BP) Puskesmas Banjar 1 tanggal 26 Maret 2018 jam 11.00 WIB diantar oleh ayah nya dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu baik makanan padat maupun cair, rasa kering disertai lemas. Nyeri saat menelan awalnya dirasakan pasien sejak pasien sering minum jajanan es, gorengan, mie instan di sekolahnya, yang semakin lama nyeri dirasakan menetap serta rasa penuh di tenggorokan. Bapak pasien juga mengatakan nafsu makan pasien saat ini menurun. Namun pasien juga menyangkal adanya rasa panas dan gatal pada tenggorokan, suara serak dan riwayat infeksi telinga sebelumnya. Adanya demam (+) pada siang hari disertai rasa pusing (+). 5. Riwayat Penyakit Dahulu Bapak pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengalami keluhan yang sama ± 5 bulan yang lalu yang disertai pembesaran tonsil kiri. 6. Riwayat Pengobatan Pasien belum menjalani pengobatan apapun.
7. Riwayat Penyakit Keluarga Gejala seperti ini dirasakan oleh anggota keluarga disangkal (-) 8. Riwayat Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, minuman, obat-obatan, dingin dsb. 9. Riwayat Psikososial Pasien masih duduk di bangku SD dan bapak pasien mengatakan pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, namun pasien sering membeli jajanan es, goreng-gorengan, dan mie instan disekolah. 10. Riwayat Lingkungan Orang di sekitar pasien mengalami gejala yang sama disangkal (-) B. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran
Tampak sakit ringan Composmentis
TANDA-TANDA VITAL Suhu Tekanan Darah Pernafasan Nadi Berat Badan Tinggi Badan STATUS GENERALISATA Kepala
Normocephal
Mata
Rambut hitam tidak rontok Konjungtiva anemis (+)/(+)
38˚C Tidak dilakukan 20 x/menit, teratur 154 x/menit, teratur, kuat angkat 35 Kg 135 cm
Sklera ikterik (-)/(-) Pupil bulat isokor Hidung Mulut
Reflek Pupil (+)(+) Sekret/darah (-)(-) Bibir sianosis (-) Faring & tonsil hiperemis (+)
Telinga Leher Dada:
Paru
Tonsil T2-T1 Sekret/darah (-)(-) Pembesaran KGB (-) Inspeksi : Dinding dada simetris +/+ Retraksi dinding dada -/Palpasi :
Vocal fremitus simetris Nyeri tekan (-) Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler, kanan = kiri Wheezing -/Ronkhi -/-
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung kiri pada mid klavikula sinistra. Batas jantung kanan pada linea parasternalis Auskultasi : Bunyi jantung I & II (+) regular, murmur (-),
Abdomen
gallop (-) Inspeksi : Distensi abdomen (-) Asites (-) Tidak ada bekas luka Auskultasi : Bising usus (+) Palpasi : Nyeri epigastrium (-) Nyeri tekan 4 kuadran abdomen (-) Perkusi :
Ektremitas
Timpani di 4 kuadran abdomen Akral hangat Sianosis (-) CRT < 2 detik Edema ekstremitas (-)
Kulit
Tidak ada kelainan
C. Status Lokalis THT -
Telinga AD Normotia, hematoma (-),
Aurikula
AS Normotia, hematoma (-),
perikondritis (-),edema (-), nyeri
perikondritis (-),edema (-), nyeri
tekan tragus (-), nyeri tarik (-)
tekan tragus (-), nyeri tarik (-)
Peradangan (-), pus (-), nyeri
Preaurikula
tekan (-), Pembesaran KGB (-) Peradangan (-), pus (-), nyeri
tekan (-), Pembesaran KGB (-) Retroaurikula
tekan (-), Pembesaran KGB (-) Tidak dilakukan
Peradangan (-), pus (-), nyeri
Peradangan (-), pus (-), nyeri tekan (-), Pembesaran KGB (-)
CAE
Tidak dilakukan
Membran timpani Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
-
Hidung
Pemeriksaan Hidung Luar
Kelainan Deformitas Kelainan Kongenital Trauma Radang Massa
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Rhinoskopi Anterior Dextra Hiperemis (-) Edema (-) (-) Eutrofi,berwarna merah muda, permukaan licin Massa (-) (+)
Rinoskopi anterior Mukosa Sekret Konka inferior
Sinistra Hiperemis (-) Edema (-) (-) Eutrofi,berwarna merah muda,
Kavum Passase udara Septum Deviasi (-)
permukaan licin Massa (-) (+)
Rhinskopi Posterior Khoana Mukosa Konka superior Muara tuba eustachius Massa Post nasal drip
Dekstra Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Sinistra Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Tabel Pemeriksaan Orofaring Dextra
Pemeriksaan Orofaring Mulut
Sinistra
Tenang Simetris (normal) bersih Simetris (normal) bersih
Mukosa mulut Lidah Palatum molle
Tenang Simetris (normal) bersih Simetris (normal) bersih
Karies (-) Simetris (normal) bersih Hiperemis (+)
Gigi geligi Uvula Tonsil Mukosa
T2
Karies (-) Simetris (normal) bersih Hiperemis (-)
T1
Normal
Kripta
Normal
Merah muda
Faring Mukosa
Merah muda
Pemeriksaan Sinus Paranasal
Pemeriksaan Maksila Frontalis Etmoidal Sphenoid
Dekstra Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sinistra Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Kelenjar Tiroid dan Kelenjar Getah Bening (KGB) Dextra
Pemeriksaan
Sinistra
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Tiroid Kelenjar submental
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
Kelenjar submandibular
Pembesaran (-)
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Kelenjar jugularis superior Kelenjar jugularis media
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
Kelenjar jugularis inferior
Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
Kelenjar suprasternal
Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
Kelenjar supraklavikularis
Pembesaran (-)
D. RESUME Pasien datang ke Balai Pengobatan (BP) Puskesmas Banjar 1 tanggal 26 Maret 2018 jam 11.00 WIB diantar oleh ayah nya dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang lalu baik makanan padat maupun cair, rasa kering disertai lemas (+). Adanya demam (+) pada siang hari disertai rasa pusing (+). Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang sama ± 5 bulan yang lalu yang disertai pembesaran tonsil kiri. Pasien masih duduk di bangku SD dan bapak pasien mengatakan pasien jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, namun pasien sering membeli jajanan es, goreng-gorengan, dan mie instan disekolah. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
: Nadi : 154x/menit Suhu : 38ºC Pernapasan:
20x/menit BB/TB
: 28 kg/135 cm
Status Lokalis -
Mulut dan
: Tonsil dextra hiperemis tonsil
(T2-T1),
Kripta
tidak
melebar, detritus (-) E. Diagnosis Kerja Tonsilitis Akut Dextra F. Rencana Penatalaksanaan Non-Medikamentosa -
Menjelaskan bahwa salah satu sumber infeksi adalah pada infeksi saluran pernapasan atas yang dialami pasien sehingga infeksi tersebut harus diobati
-
Menjaga hygiene mulut
-
Mengurangi jajan sembarangan terutama minuman seperti es, dan lainnya
-
Menjelaskan keluarga untuk tetap memberikan perhatian makan makanan bergizi.
-
Menjelaskan jika ada keluhan berulang dan mengganggu maka disarankan ke dokter spesialis THT untuk dilakukan tonsilektomi
Medikamentosa Tonsilitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group A, diberikan antibiotik yaitu Penicillin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4x500 mg/hari. Selain antibiotik juga diberikan kortikosteroid karena steroid telah menunjukkan perbaikan klinis yang dapat menekan reaksi inflamasi. Steroid yang dapat diberikan berupa deksametason 3x0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi 3 kali pemberian selama 3 hari. Dan untuk mengurangi gejala bisa diberikan Paracetamol 3x500 mg/hari. Karena keterbatasan persediaan obat-obatan, maka resep yang diberikan pada pasien tersebut menyesuaikan kondisi farmasi puskesmas, obatobatan yang bisa diberikan seperti: -
Amoxicillin tablet 500 mg no. X 3 dd 1 (habiskan)
-
Paracetamol tablet 500 mg no.X 3 dd 1
-
Vitamin B complex tablet no.X 3 dd 1
Rencana penatalaksaan penunjang -
Pemeriksaan laboratorium (leukosit) untuk mengetahui penyebab karena bakteri atau virus
-
Kultur mikrobiologi (mengetahui morfologi kuman penyebab)
G. Prognosis -
Ad vitam
: ad bonam
-
Ad sanationam
: ad bonam
-
Ad fungsionam
: ad bonam