Laporan Kerja Praktik Bayu Anggara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KERJA PRAKTIK IDENTIFIKASI SEBARAN BATU ANDESIT DI DAERAH RENCANA EKSPANSI PIT 1 BAGIAN TIMUR DAN SELATAN PT. ANDESIT LUMBUNG SEJAHTERA MENGGUNAKAN KONFIGURASI WERNER METODE GEOLISTRIK PEMODELAN 2D



Dipersiapkan Oleh: Bayu Anggara / 118120047



Program Studi Teknik Geofisika Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian Institut Teknologi Sumatera 2020



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Sejarah Instansi ................................................................................................ 1 1.2 Sekilas Instansi ................................................................................................. 2 1.3 Visi dan Misi Instansi....................................................................................... 2 1.3.1 Visi ............................................................................................................ 2 1.3.2 Misi ............................................................................................................ 2 1.4 Struktur Organisasi Instansi ............................................................................. 3 BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK .......................................................... 4 2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................. 4 2.2 Penjelasan Logbook .......................................................................................... 4 2.3 Hasil Pekerjaan Secara Umum .......................................................................... 7 2.3.1 Latar Belakang............................................................................................ 7 2.3.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 8 2.3.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9 2.3.4 Teori Dasar ................................................................................................. 9 2.3.5 Kondisi Geologi Daerah Sekitar ............................................................... 15 2.4 Bukti Hasil Pekerjaan ...................................................................................... 16 2.4.1 Metodologi Penilitian ............................................................................... 16 2.4.2 Hasil .......................................................................................................... 20 2.4.3 Interpretasi ................................................................................................ 21 BAB III HASIL PEMBELAJARAN ........................................................................ 24 3.1 Manfaat kerja praktik ...................................................................................... 24 3.2 Penerapan Ilmu dalam Kerja Praktik .............................................................. 24 BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 25 4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 25 4.2 Saran ................................................................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 26 LAMPIRAN .............................................................. Error! Bookmark not defined.



i



DAFTAR TABEL



Tabel 2. 1 Logbook Pelaksanaan Kerja Praktik ...................................................... 5 Tabel 2. 2 Nilai Resistivitas Batuan ...................................................................... 21 Tabel 2. 3 Nilai Resistivitas Batuan ...................................................................... 21



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Instansi Dilatar belakangi Program Pemerintah Indonesia untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan percepatan pembangunan Indonesia, maka PT.Andesit Lumbung Sejahtera berkomitmen untuk mendukung dan berkontribusi dalam menyukseskan programpembangunan nasional. PT. Andesit Lumbung Sejahtera yang bergerak dibidang pertambangan dan pengolahan batu andesit, berkomitmen untuk menyokong baik perusahaan milik Negara maupun swasta, dengan menyediakan raw material berkualitas dan siap pakai bagi kebutuhan pembangunan di Sumatera bagian Selatan, khususnya Lampung. PT. Andesit Lumbung Sejahtera merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan batu andesit yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP) PT.Andesit Lumbung Sejahtera: No. 540/4225/KEP/II.07/2016 dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah, tanggal 2 Mei 2016. PT. Andesit Lumbung Sejahtera sebagai pemegang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) seluas 48,6 Ha dan kawasan PT. Andesit Lumbung Sejahtera telah mendapatkan izin lokasi lahan dari Bupati Lampung Selatan yang terletak di desa Bandar Dalam Kecamatan Sidumulyo Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Dalam melaksanakan penambangan PT. Andesit Lumbung Sejahtera telah menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) yang telah disetujui oleh kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 15 Februari 2016. Seiring dengan peningkatan produksi karena permintaan pasar dan perluasan market/pasar maka pada tahun 2018 PT. Andesit Lumbung Sejahtera melakukan revisi Studi Kelayakan dan meningkatkan dokumen Lingkungan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) menjadi AMDAL. Proses pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) membutuhkan waktu ± 4 bulan dari proses pengumpulan data sampai dikeluarkan Izin Lingkungan dari Bupati Lampung Selatan. 1



1.2 Sekilas Instansi Proses produksi batu split, yang berlokasi di Site PT. Andesit Lumbung Sejahtera Jalan Raya Lintas Sumatera km 33, Desa Bandar Dalam, Kec. Sidomulyo, Kab. Lampung Selatan, telah dilaksanakan sejak Agustus 2016. Cadangan batu andesit sejumlah 20.629.000 m3 diperkirakan dapat ditambang selama lebih dari 9 tahun. Rencana penambangan dan pelaksanaan produksi batu split dilakukan oleh tenaga professional dan berpengalaman di bidangnya melibatkan kontraktor. Melibatkan pengusaha dalam unit lokal. Secara administratif daerah penyelidikan berada di Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Sedangkan secara geografis terletak pada 105° 27’ 57.619” – 105 ° 28’ 51.336” Bujur Timur dan 5 °32’ 11.271” – 5 ° 32’ 58.201” Lintang Selatan. Lokasi dapat dicapai dari Bandar Udara Raden Intan menuju arah Pelabuhan Bakauheni dengan menelusuri Jl. Lintas Sumatera hingga mencapai lokasi disebelah kiri jalan dengan waktu tempuh ± 2 jam. Lokasi dapat juga dicapai dari Merak menggunakan kapal penumpang menuju Bakauheni dengan waktu tempuh ± 2 jam, dari Bakauheni menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan waktu tempuh ± 2 jam. Nilai-nilai PT. Andesit Lumbung Sejahtera berupa: -



Amanah Jujur dan dapat dipercaya



-



Loyalitas Loyal terhadap perusahaan



-



Unggul



Unggul dalam setiap bidang pekerjaan dan produk yang dihasilkan -



Solid Membangun kerjasama yang solid dan supportif



1.3 Visi dan Misi Instansi 1.3.1



Visi Menjadi supplier batu split dan quarry yang terandal dan terpercaya.



1.3.2



Misi 1.



Bersih



Menciptakan budaya perusahaan yang bersih dan transparan dalam mengambil kebijakan dan policy. 2



2.



Aman



Mengutamakan



prosedur



keamanan



untuk seluruh



pekerja,lingkungan, dan masyarakat. 3.



Profesional



Selalu mengedepankan sikap yang professional dalam mengambil keputusan. 1.4 Struktur Organisasi Instansi



Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Instansi



3



BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK



2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik Kegiatan Kerja Praktik ini dilaksanakan pada: Waktu : 19 Agustus 2021 - 17 September 2021 Tempat : PT. Andesit Lumbung Sejahtera Jl. Lintas Sumatera, Bandar Dalam Kec. Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35353 2.2 Penjelasan Logbook Logbook adalah catatan harian berisi tentang laporan kegiatan selama Kerja Praktik. Dalam logbook dimuat langkah-langkah atau setiap proses dari tahapan kerja yang dilakukan selama masa Kerja Praktik yang ditandatangani oleh Pembimbing Lapangan. Logbook terdiri dari sebuah tabel dengan beberapa kolom yang berisi tentang: Hari,Tanggal/Bulan/Tahun : Hari, Tanggal/Bulan/Tahun Pelaksanaan Kerja Jam Mulai



Praktik : Waktu kedatangan Mahasiswa ke lokasi Kerja Praktik



Jam Selesai



: Waktu selesai Mahasiswa dari lokasi Kerja Praktik



Keterangan : Kegiatan yang dilakukan setiap hari selama Kerja Praktik yang berupa tugas ataupun hasil progress.



TTD Pembimbing



: Tanda tangan Pembimbing lapangan sebagai tanda bukti bahwa yang tertulis dalam logbook benar.



4



Tabel 2. 1 Logbook Pelaksanaan Kerja Praktik



Hari Tanggal Pelaksanaan Waktu keMulai



Selesai



1



14.00



16.30



WIB



WIB



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 1 di



WIB



WIB



PIT 1 PT ALUS



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 1 di PT



WIB



WIB



ALUS



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 2 di PT



WIB



WIB



ALUS



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 2 di PT



WIB



WIB



ALUS



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 3 di PT



WIB



WIB



ALUS



08.00



17.00



Akuisisi lintasan 3 di PT



WIB



WIB



ALUS



08.00



17.00



WIB



WIB



Melakukan studi literatur penelitian



08.00



17.00



WIB



WIB



08.00



13.00



WIB



WIB



2



3



4



5



6



7



8



9



10



19 Agustus 2021



20 Agustus 2021



21 Agustus 2021



22 Agustus 2021



23 Agustus 2021



24 Agustus 2021



25 Agustus 2021



26 Agustus 2021



27 Agustus 2021



28 Agustus 2021



Kegiatan



Survei lokasi pengukuran di site



Melakukan studi literatur penelitian Melakukan pengolahan data lintasan 1 di Ms. Excel



11



29 Agustus 2021



08.00



13.00



WIB



WIB



Melakukan pengolahan data lintasan 1 di Ms. Excel



12



30 Agustus 2021



08.00



13.00



WIB



WIB



Melakukan pengolahan data lintasan 2 di Ms. Excel



5



13



31 Agustus 2021



08.00



13.00



WIB



WIB



Melakukan pengolahan data lintasan 2 di Ms. Excel



14



1 September 2021



08.00



13.00



WIB



WIB



Melakukan pengolahan data lintasan 3 di Ms. Excel



15



2 September 2021



08.00



13.00



WIB



WIB



Melakukan pengolahan data lintasan 3 di Ms. Excel



16



17



18



19



3 September 2021



4 September 2021



5 September 2021



6 September 2021



08.00



17.00



Melakukan pemodelan



WIB



WIB



lintasan 1



08.00



17.00



WIB



WIB



Melakukan pemodelan lintasan 2



08.00



17.00



WIB



WIB



08.00



17.00



WIB



WIB



Melakukan pemodelan lintasan 3 Interpretasi hasil pemodelan pada lintasan 1



20



7 September 2021



08.00



17.00



WIB



WIB



Interpretasi hasil pemodelan pada lintasan 2



21



8 September 2021



08.00



17.00



WIB



WIB



Interpretasi hasil pemodelan pada lintasan 3



22



23



24



9 September 2021



10 September 2021



11 September 2021



12.00



13.00



WIB



WIB



14.00



16.30



WIB



WIB



08.00



17.00



WIB



WIB



Mengikuti proses blasting di PT ALUS Mengikuti proses drilling di PT ALUS Penyusunan laporan akhir



6



25



26



27



28



12 September 2021



13 September 2021



14 September 2021



15 September 2021



08.00



17.00



Penyusunan laporan akhir



WIB



WIB



08.00



17.00



WIB



WIB



08.00



17.00



WIB



WIB



10.00



12.00



Melakukan pemaparan



WIB



WIB



hasil kerja sementara di



Penyusunan laporan akhir Penyusunan laporan akhir



PT ALUS 29



30



16 September 2021



17 September 2021



08.00



17.00



WIB



WIB



09.00



11.00



WIB



WIB



Melakukan penambahan hasil pengerjaan Presentasi hasil akhir di PT ALUS sekaligus penutupan kerja praktik



2.3 Hasil Pekerjaan Secara Umum 2.3.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negeri kepulauan yang subur dan kaya dengan sumber daya alam. Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari lingkungan hidup yang mendukung kehidupan dimuka bumi, dan dibentuk atau di ciptakan oleh alam letaknya menetap pada lokasi tertentu. Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan, antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk secara alamiah, misalkan tanah, air, udara, ruang, mineral, energi, matahari, serta angin. Berbagai upaya ekploitasi sumberdaya alam telah dan akan terus dilakukan oleh manusia untung mempertahankan kelangsungan hidup karena ditujukan untuk menunjang produktivitas pembangunan fisik yaitu untuk meningkatkan fasilitas sosial seperti pembangunan gedung 7



pemerintah, sekolah, rumah sakit, perumahan dan sarana sosial lainnya. Salah satu yang merupakan bahan bangunan fisik dan industri adalah batu andesit. Batu andesit yaitu jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung api. Batuan andesit ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan andesit yang pertama yaitu batuan beku yang membeku atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit yang kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa. (Graha,1987). Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik didalam dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Aliran arus listrik yang mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh adanya air tanah dan garam yang terkandung didalam batuan serta hadirnya mineral logam maupun panas yang tinggi. Dalam hal ini yang di ukur yaitu dalam pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi. Metode geolistrik ini digunakan untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium



atau



formasi



batuan



bawah



permukaan,



terutama



kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik. Dengan adanya metode ini kita dapat memperkirakan sifat kelistrikan bantuan bawah permukaan tanah. Untuk dapat menerapkan metode geolistrik dengan sempurna, maka kita harus dapat mengetahui tata cara penggunaan metode geolistrik. Penggunan metode geolistrik ini dengan menginjeksikan arus listrik di bawah permukaan tanah melalui dua buah elektroda arus listrik. Dengan kita mengetahui metode-metode geolistrik ini, maka kita dapat mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari untuk mengetahui adanya karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sehingga dapat mengetahui kemungkinan adanya lapisan batuan andesit. 2.3.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengetahui persebaran bantuan andesit di PIT 1 PT. Andesit Lumbung Sejahtera? 8



2. Bagaimana persebaran bantuan andesit di PIT 1 PT. Andesit Lumbung Sejahtera? 2.3.3 Tujuan Penelitian Maksud dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah agar mahasiswa dapat memahami mengenai aplikasi teori perkuliahan dalam dunia kerja yang sesuai dengan materi yang diberikan. Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut. 1.



Menjalin kerjasama antara Institut Teknologi Sumatera dengan PT Andesit Lumbung Sejahtera.



2.



Memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah kurikulum dan kelulusan Program Studi Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera.



3.



Mengetahui kualifikasi sarjana lulusan Teknik Geofisika yang diperlukan dalam dunia industri.



4.



Mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh pada perguruan tinggi.



2.3.4 Teori Dasar Metode geolistrik adalah salat satu metode yang mempelajari sifat-sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dari permukaan bumi. Besaran fisis yang dicari adalah tahanan jenis batuan akibat adanya medan potensial dan arus yang diinjeksikan ke bawah permukaan bumi. Pada dasarnya metode ini didekati menggunakan konsep perambatan arus listrik di dalam medium yang homogen isotropis, dimana arus listrik bergerak ke segala arah dengan nilai sama besar. Sehingga jika terjadi penyimpangan dari kondisi ideal (homogen isotropis), maka penyimpangan ini (anomali) yang justru yang diamati. Nilai tahanan jenis batuan berhubungan dengan sifat fisisnya antara lain derajat saturasi air, porositas, permeabilitas, dan formasi batuan. Prinsip kerja dari Metode Geolistrik adalah arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektoda arus. Beda potensial yang terjadi diukur melalui dua buah elektroda potensial, dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda tertentu, dapat ditentukan variasi harga tahanan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur. Umumnya, metode ini hanya baik untuk ekplorasi dangkal dengan kedalaman maksimum sekitar 200 m. Jika kedalaman lapisan lebih dari 9



harga tersebut, maka informasi yang diperoleh kurang akurat, hal ini disebabkan oleh dengan bentangan yang besar dengan maksud mendapatkan penetrasi kedalaman di atas 200 m, maka arus yang mengalir akan semakin lemah dan tidak stabil akibat perubahan bentangan yang semakin besar. Karena itu, metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi dalam, sebagai contoh untuk eksplorasi minyak. Metode Geolistrik ini banyak digunakan di dalam pencarian air tanah, memonitor pencemaran air dan tanah, eksplorasi geothermal, aplikasi geoteknik, pencarian bahan tambang, dan untuk penyelidikan dibidang arkeologi, jadi pada dasarnya metode ini untuk eksplorasi yang tidak terlalu dalam. Aliran konduksi arus listrik didalam batuan/mineral digolongkan atas tiga macam yaitu konduksi dielektrik, konduksi elektrolitik, dan konduksi elektronik. Konduksi dielektrik terjadi jika batuan/mineral bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik (terjadi polarisasi muatan bahan saat bahan dialiri listrik). Konduksi elektrolitik terjadi jika batuan/mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan elektrolitik. Pada kondisi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik. Kondisi elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral oleh elektron bebas. Berdasarkan harga tahanan jenis (ρ) listriknya batuan/mineral digolongkan menjadi tiga yaitu: -



Konduktor baik 10-8 < ρ < 1 Ω m



:



-



Konduktor buruk 1 < ρ < 107 Ω m



:



-



Isolator : ρ > 107 Ω m



Dalam menginterpretasikan pengukuran pada metode geolistrik bumi dianggap homogen isotropis, yaitu setiap lapisan memiliki resistivitas yang sama. Prinsip dasarnya dari metode geolistrik adalah mengukur respon berupa potensial pada suatu elektroda potensial akibat arus listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi melalui elektroda arus, oleh karena itu 10



perumusan teoritis



metode



geolistrik



didasarkan pada prinsip



perhitungan potensial listrik pada suatu medium tertentu akibat suatu sumber arus listrik di permukaan bumi. Jika arus (I) diinjeksikan ke dalam bumi yang homogen dan isotropis melalui sebuah elektroda tunggal, maka arus listrik tersebut akan menyebar ke segala arah dalam permukaanpermukaan ekuipotensial pada bumi berupa permukaan setengah bola seperti yang diilustrasikan (Telford, 1990). Arus listrik



(a) Tampak Atas



(b) Tampak penampang Gambar 2. 1 Aliran Arus Listrik dan Bidang



Ekuipotensial



Apabila dipasang empat buah elektroda dan jarak antara dua elektroda arus tidak terlalu besar, potensial disetiap titik dekat permukaan akan dipengaruhi oleh kedua elektroda arus tersebut, sehingga equipotensial yang dihasilkan dari kedua titik sumber ini bersifat lebih kompleks dibandingkan sumber arus tunggal, akan tetapi pada daerah dekat sumber arus mendekati bola. bila dibuat penampang melalui sumber A dan B, maka terlihat pola distribusi bidang equipotensial seperti pada gambar berikut: 11



Gambar 2. 2 Skema Elekektroda Arus dan Elektroda Potensial (Telford dkk., 1990, Reynolds, 1997) Bila digambarkan garis-garis ekuipotensialnya akan didapatkan tampak atas seperti gambar 2.2. Apabila digambarkan dalam bentuk penampang akan didapatkan seperti gambar 2.3. Perubahan potensial sangat drastis pada daerah dekat sumber arus, sedangkan pada daerah antara A dan B gradien potensial kecil dan mendekati linier. Dari alasan ini, pengukuran potensial paling baik dilakukan pada daerah diantara A dan B yang mempunyai gradien potensial linier. Untuk menentukan perbedaan potensial antara dua titik yang ditimbulkan oleh sumber arus listrik A dan B, maka dua elektroda potensial misalnya M dan N ditempatkan di dekat sumber seperti pada gambar 2.3.



Gambar 2. 3 Garis-Garis Equipotensial Dilihat dari Atas (Telford dkk., 1990) Dengan prinsip bidang ekuipotensial, akan didapatkan bahwa pengukuran potensial di permukaan tanah akan menghasilkan nilai yang sama dengan beda potensial di dalam tanah pada radius yang sama untuk pengukuran beda potensial antara titik M dan N dari sumber arus A dan B di permukaan seperti gambar 2.4. (Telford, 1990, Mudiarto, dkk., 2013) akan didapatkan:



12



Gambar 2. 4 Elektroda Arus dan Elektroda Potensial, Serta Garis-Garis Ekuipotensial Ada berbagai konfigurasi elektroda yang sering dipakai pada Metode Geolistrik, salah satunya adalah konfigurasi Wenner. Gambar 6 memperlihatkan dua konfigurasi elektroda dan faktor geometri yang dikenal dalam metode geolistrik. (Loke, 2000).



Gambar 2. 5 Elektroda Arus dan Elektroda Potensial pada Konfigurasi Wenner



Gambar 2. 6 Konfigurasi Wenner (Loke, 2000) Dengan C1 dan C2 adalah elektoda-elektroda arus, P1 dan P2 adalah elektroda-elektroda potensial, a adalah spasi elektroda, n adalah perbandingan jarak antara elektroda C1 dan P1 dengan spasi “a” K adalah faktor geometri yaitu besaran koreksi letak kedua elektroda potensial terhadap letak kedua elektroda arus.



13



Dengan asumsi bahwa bumi bersifat homogen isotropis, resistivitas yang terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak tergantung atas spasi elektroda. Pada kenyataannya, bumi terdiri dari lapisanlapisan dengan ρ yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan- lapisan tersebut. Maka harga resistivitas yang terukur bukan merupakan harga resistivitas untuk satu lapisan saja, hal ini terutama untuk spasi elektroda yang lebar. Resistivitas semu ini dirumuskan dengan :



Dengan ρa resistivitas semu (apparent resistivity) yang bergantung pada spasi elektroda. Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Sebagai contoh medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis yang mempunyai resistivitas berbeda (ρ1 dan ρ2) dianggap sebagai medium satu lapis homogen yang mempunyai satu harga resistivitas yaitu sebesar ρa, jadi ρa ini merupakan harga semu. Demikian juga dengan konduktansi lapisan fiktif sama dengan jumlah konduktansi masimg-masing lapisan σa = σ1 + σ2.



Gambar 2. 7 Konsep Resistivitas Semu Medium Berlapis



Pada



Metode ini disebut juga dengan metode mapping, digunakan untuk menentukan distribusi resistivitas semu secara vertikal per kedalaman. Pengukurannya dilakukan dengan cara memasang elektroda arus dan potensial pada satu garis lurus dengan spasi tetap, kemudian semua elektroda dipindahkan atau digeser sepanjang permukaan sesuai dengan arah yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk setiap posisi elektroda akan didapatkan harga tahanan jenis semu. Dengan membuat peta kontur tahanan jenis semu akan diperoleh pola kontur yang menggambarkan adanya tahanan jenis 14



(Loke, 2000). Konfigurasi elektroda yang dipakai pada metode ini adalah konfigurasi Wenner.



Gambar 2. 8 Susunan Elektroda Pengukuran 2.3.5 Kondisi Geologi Daerah Sekitar PT.Andesit Lumbung Sejahtera terletak di jalan Lintas Sumatera, Bandar Dalam Kec. Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Sehingga dapat ditetapkan bahwa PT.Andesit Lumbung Sejahtera dengan Formasi Lampung yang telah diketahui sebelumnya merupakan formasi yang berumur Pleistosen, terdiri atas tuff berbatu apung, tuff riolitik, tuff padu tuffit, batu lempung tuffan dan batupasir tuffan. Formasi ini secara umumnya mempunyai tekstur halus menengah dan mempunyai warna putih kelabu. Morfologi pada daerah akusisi didominasi oleh morfologi dengan kelerengan yang tidak terlalu curam dan tidak terlalu landai ditandai dengan kerapatan kontur yang rapat. Pada sisi Tenggara Lampung Selatan, dapat dijumpai batuan sedimen batuan gamping, batu pasir, basalt, daerah Kabupaten Lampung Selatan memiliki formasi sebagian besar berbatuan andesit ditutupi turfazam. Jenis tanah yang terdapat di wilayah kabupaten Lampung Selatan ialah tanah latasal, tanah podsoid, tanah andosal, tanah hidromarf, dan tanah alluvial. (Mangga, dkk,1994). Formasi saat di lapangan, PT. Andesit Lumbung Sejahtera terdiri dari beberapa lapisan antara lain lapisan soil kemudian diikuti lapisan basecourse dan lapisan andesit, lalu terdapat batuan campuran tuff dan breksi.



15



Gambar 2. 9 Peta Geologi Regional Kabupaten Lampung Selatan



Gambar 2. 10 Legenda Formasi Geologi Kabupaten Lampung Selatan



Gambar 2. 11 Peta Geologi PT. Andesit Lumbung Sejahtera 2.4 Bukti Hasil Pekerjaan 2.4.1 Metodologi Penilitian 1. Diagram Alir



16



Gambar 2. 12 Diagram Alir Penelitian 2. Langkah Kerja Penelitian A. Tahap Persiapan Sebelum melakukan akusisi dilakukannya tahap persiapan berupa peminjaman alat kemudian memastikan bahwa alat tersebut dapat digunakan untuk akusisi dan studi literature untuk mempelajari kondisi daerah geologi sekitar.



B. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan akusisi dengan menggunakan metode Electrical Resistivity Imaging (ERI) dan konfigurasi Wenner yang akan menghasilkan keluaran berupa nilai Self Potential (SP), Volt (V) dan juga Arus (I) yang kemudian digunakan memperoleh nilai resistivitas semu suatu batuan dengan bentangan 100 meter dan jarak antar elektroda 5 meter. 17



C. Tahap Pengolahan Data Dari nilai Self Potential (SP), Volt (V) dan juga Arus (I) yang telah didapatkan pada saat akusisi kemudian akan diolah menggunakan Microsoft Excel untuk mendapatkan nilai resistivitas semu. Yang kemudian akan dipindahkan kedalam notepad dengan jenis file .dat yang akan diolah menggunakan software RES2DINV untuk menghasilkan topografi lapisan dibawah permukannya. D. Tahap Interpretasi Data Dari topografi lapisan dibawah permukannya akan diidentifikasi berdasarkan nilai resistivitasnya untuk penentuan lapisan batuannya



berdasarkan



litologi



batuannya.



Dilihat



pada



kedalaman dan ketebalan lapisannya. 3. Alat dan Bahan A. Alat dan Bahan Akuisisi No



Nama Alat



Jumlah



1



Naniura Resistivity Meter



1



2



Colokan Arus dan Potensial



7



3



Elektroda Arus dan Potensial



21



4



Multimeter Eksternal



1



5



Aki



2



6



Kabel Konektor Aki



1



7



Palu



4



8



Meteran (100 meter)



2



9



Kabel Potensial (100 meter)



2



10



Kabel Arus (100 meter)



2



11



Capit Buaya



2



12



Konektor Banana



4



13



GPS Handheld



1



14



Payung



1



15



Handy Talky



5



18



B. Pengolahan Data Software yang di gunakan dalam mengolah data yaitu: 1. RES2DINV 2. Microsoft Excel 3. Google Earth Pro 4. Surfer 5. Notepad



4. Desain Survei Akusisi A. Lokasi Bentangan



Gambar 2. 13 Lintasan 1, 2 dan 3 B. Susunan Elektroda



Gambar 2. 14 Letak Elektroda berdasarkan konfigurasi Wenner 19



Gambar 2. 15 Posisi datum dengan konfigurasi Wenner



2.4.2 Hasil



Gambar 2. 16 Hasil Pengolahan RES2DINV pada lintasan 3



Gambar 2. 17 Hasil Pengolahan Surfer pada lintasan 3



20



Gambar 2. 18 Legenda



2.4.3 Interpretasi Dari akusisi yang telah dilakukan akan dilakukan interpretasi dengan membandingkan data primer yang telah didapatkan dan juga data sekunder yang diberikan oleh PT. Andesit Lumbung Sejahtera guna untuk memperoleh analisa yang tepat. Data primer adalah data yang didapatkan dari akusisi yang kemudian diolah menggunakan software RES2SINV dengan keluaran berupa peta penampang bawah permukaan daerah pengukuran dan resistivitas batuannya. Berdasarkan resistivitas batuan secara umum : Tabel 2. 2 Nilai Resistivitas Batuan (Milson, 2003) Material Resistivitas (Ωm) Topsoil



5 x 101 - 102



Loose Sand



5 x 102 – 5 x 103



Gravel



1 x 102 – 6 x 102



Clay (Lempung)



1 – 102



Weathered Bedrock



102 - 103



Tabel 2. 3 Nilai Resistivitas Batuan (Telford, 1990) Material



Resistivitas (Ωm)



Udara (Air) Pirit (Pyrite) Kuarsa (Quartz)



~ 0.01-100 500-800000



Kalsit (Calcite)



1×1012-1×1013



Garam Batu (Rock Salt)



30-1×10



Granit (Granite)



200-10000



Andesit (Andesite) Basal (Basalt)



1.7×102-45×104 200-10.0000



21



Gamping (Limestone)



500-10000



Batupasir (Sandstnoe)



200-8000



Batu Tulis (Shale)



20-2000



Pasir (Sand)



1-1000



Lempung (Clay)



1-100



Air Tanah (Groundwater) Air Laut (Sea Water) Magnetit (Magnetite) Kerikil Kering (Dry Gravel)



0.5-300 0.2 0.01-1000 600-10000



Aluvim (Alluvim)



10-800



Kerikil (Gravel)



100-600



Berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan penampang bawah permukaan yang mempunyai nilai resistivitas berkisar 40 Ohm.m sampai 450 Ohm.m dengan penetrasi kedalaman 15.9 meter. Pada Gambar 2.16 merupakan hasil data lintasan 1 dengan rentang nilai resistivitas 40 Ohm.m sampai 450 Ohm.m memiliki panjang bentangan sepanjang 100m dan penetrasi kedalaman yang didapatkan 15.9 m . Pada interpretasi data tersebut menunjukan bahwa litologi bawah permukaan di dominasi tanah dengan didominasi mineral lempung di kedalaman 1-6 m , pada kedalaman 1-15.9 mulai disisipi material base course (merupakan scree, radish brown, sandy, contain of silica, andesite, and other rock as free materials) dan pada kedalaman 0 – 15.9 m disisipi batuan andesit yang tidak terdistribusi dengan baik yang diduga bongkahan yang lokasi penelitian ini terletak sebelah timur PIT 1. Kemudian, pada data primer tersebut mengkorelasikan dengan keadaan geologi sekitar PIT 1 dan juga PIT 2 bahwa pada areal tambang ini memiliki distiribusi batuan andesit berbeda-beda pada setiap kedalamannya.



Gambar 2. 19 Struktur Geologi pada arah timur dari PIT 1 22



Pada Gambar 2. 19 titik lokasi ini telah diperoleh pada lapisan bawah permukaan yang telah disingkap dimana soil terdapat pada kedalaman 0 – 2 meter, basecourse terdapat pada kedalaman 2 – 4 meter, dan batu andesit di kedalaman 4-9 meter.



Gambar 2. 20 Kondisi Pengukuran Lintasan 3



Dari hasil yang didapatkan menyimpulkan bahwa persebaran batuan andesit pada lokasi penelitian tidak menunjukan terdistribusi dengan baik secara horizontal melainkan hanya berbentuk bongkahan, hal ini dikarenakan lokasi penelitian berada pada daerah bekas timbunan/penumpukan tanah yang menyebabkan lapisan batuan tidak terlihat. Dan hasil korelasi data primer geolistrik hasil pengukuran di lapangan dengan geologi sekitar dari PIT 1, sehingga dapat disimipulkan bahwa metode geolistrik 2D dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk pendugaan awal dan persebaran batuan andesite di bawah permukaan baik secara vertikal dan horizontal (mapping).



23



BAB III HASIL PEMBELAJARAN



3.1 Manfaat kerja praktik Kerja praktik yang telah dilakukan selama 30 hari di PT. Andesit Lumbung Sejahtera memberikan manfaat kepada mahasiswa yaitu: 1.



Mengenal dunia kerja Selama 30 hari masa kerja praktik, mahasiswa diajarkan untuk mengikuti tata tertip, dan peraturan di kantor mulai dari jam kerja, kedisiplinan, tata karma, aturan dalam berpakaian, kemudia mahasiswa juga mempelajari tugas dan fungsi dari Instansi tempat mahasiswa melaksanakan Kerja Praktik.



2.



Mengaplikasikan pelajaran yang di dapat di kampus PT. Andesit Lumbung Sejahtera memanfaatkan pengetahuan geofisika dan geologi agar dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dimana pengetahuan tentang geofisika dan geologi telah di dapatkan di bangku kuliah seperti pengolahan data geofisika dan pengetahuan geologi dasar.



3.



Membuka wawasan dalam Bidang Keilmuan Dalam pelaksanaan kerja praktik di PT. Andesit Lumbung Sejahtera mahasiswa mempelajari bahwa ilmu teknik geofisika dan geologi sangat diperlukan dan sangat penting dalam dunia pertambangan.



3.2 Penerapan Ilmu dalam Kerja Praktik Ilmu yang di terapkan selama kerja praktik di P PT. Andesit Lumbung Sejahtera sebagai berikut. 1.



Dalam Bidang Geofisika Metode geofisika yang dipilih pada saat kerja praktik yaitu metode geolistrik yang kemudian diolah menggunakan aplikasi RES2DINV, sehingga pelajaran geolistrik pada saat dikelas dan praktikum akan sangat membantu dalam kerja praktik kali ini.



24



2.



Dalam Bidang Geologi Dalam pengolahan data geolistrik dengan menggunakan aplikasi RES2DINV



membutuhkan



pengetahuan



geologi



dasar



untuk



menentukan jenis batuan dan lapisan yang terdapat pada saat pengolahan data, jadi pengetahuan tentang geologi dasar yang di dapatkan di kampus akan sangat membantu dalam kerja praktik kali ini. 3.



Penyusunan Laporan Penerapan dalam mata kuliah ini adalah untuk mengetahui sistematika penulisan yang baik dan benar dalam menyusun suatu laporan.



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dalam mengidentifikasi cadangan Batu Andesit menggunakan Metode Geolistrik Pemodelan 2D di PT. Andesit Lumbung Sejahtera, dapat disimpulkan bahwa: 1.



Metode Geolistrik Pemodelan 2D menggunakan Konfigurasi Wenner dapat digunakan untuk memprediksi pendugaan awal identifikasi litologi bawah permukaan.



2.



Jumlah lapisan yang teridentifikasi disetiap Lintasan adalah 2 lapisan dengan penetrasi kedalaman mencapai 15.9 meter.



3.



Litologi batuan yang teridentifikasi berupa batuan lempung dan andesit.



4.



Dugaan batu andesit pada setiap lintasan dikedalaman >= 10m



4.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan Kerja Praktik, diharapkan mahasiswa mempersiapkan pengetahuan yang dapat menunjang topik Kerja Praktik tersebut. 2. Dapat mengoperasikan alat yang digunakan agar dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan ketika pengukuran dilakukan 3. Dalam melakukan intepretasi pengolahan data, perlu dilakukan studi literature dengan berbagai macam sumber bacaan agar dapat menentukan lapisan model bawah permukaan dengan akurat. 25



DAFTAR PUSTAKA Broto, S. dan Afifah, S.R. 2008. Pengolahan Data Geolistrik dengan Metode Schlumberger. TEKNIK- Vol. 29 No. 2 Tahun 2008, ISSN 08521697. Universitas Diponegoro Loke, M.H. 1999. RES2DINV ver 3.3 for Windows 3.1, 95 and NT : Rapid 3D Resistivity & IP Inversion Using The Least-Squares Method. Penang. Malaysia. Mudiarto, A., Supriyadi dan Sugiyanto, 2013, Pemodelan Fisik Untuk Monitoring Kebocoran Pipa Air Dengan Metode Geolistrik, Unnes Physics Journal, Vol. 1(1): 1-6. Paembonan, Andri Yadi., S.Si., M.Sc. (2020). Modul 2 Processing & Interpretasi Metode Electrical Resistivity Imaging (ERI). Lampung Selatan. Institut Teknologi Sumatera. Reynolds, J. M. 1997. An Introduction to Aplied and Environmental Geophysics. John Wiley and Sons Ltd. Baffins, Chichester, West Susex PO19 IUD. England. Simpen, I Nengah, 2015, Solusi Permasalahan Sumur Bor versus Sumur Gali dengan Metoda Geolistrik dan Uji Pemompaan Sumur (Suatu Studi Kasus di Bugbug Karangasem Bali), Prosiding SeminarNasional Fisika dan Pembelajarannya 2015, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, Malang. Telford, W.M., Goldrat, L.P., dan Sheriff, R.P., 1990, Applied Geophysics 2nd ed, Cambridge University Pres, Cambridge. Wijaya, A.S. (2015). Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya. Jurnal Fisika Indonesia. Volume XIX No 55. ISSN 14102994.



26