12 0 3 MB
LAPORAN KULIAH PRAKTEK BERMASYARKAT / PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( KPB/PKL ) PADA UMKM “SIOMAY BANDUNG” LOKASI KP. KARANG SARI DESA CITALANG KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah KPB pada Program Studi Akuntansi & Manajemen Oleh : 1. Atu Adhayati Solihah
( Nim 030117846 )
2. Ani Liani
( Nim 030217823 )
3. Wildan Nahban Alfaruqi
( Nim 030218014 )
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA 2020
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KPB/PKL
PERSETUJUAN Laporan Berjudul :
Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat / Praktek Kerja Lapangan ( KPB/PKL ) Pada UMKM “Siomay Bandung” Lokasi Kp. Karang Sari Desa Citalang Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta OLEH : 1. Atu Adhayati Solihah
( Nim 030117846 )
2. Ani Liani
( Nim 030217823 )
3. Wildan Nahban Alfaruqi
( Nim 030218014 )
Program Studi Akuntansi & Manajemen
Dinyatakan telah memenuhi syarat adminstratif dan dapat diteruskan untuk diseminarkan dalam penelahan seminar Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat /Praktek Kerja Lapangan ( KPB/ PKL ) tahun 2020. Purwakarta,
Oktober 2020
Dosen Pembimbing,
Indra Maulana., SE., MM
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KPB/PKL
PENGESAHAN Laporan Berjudul :
Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat / Praktek Kerja Lapangan ( KPB/PKL ) Pada UMKM “Siomay Bandung” Lokasi Kp. Karang Sari Desa Citalang Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta OLEH : 1. Atu Adhayati Solihah
( Nim 030117846 )
2. Ani Liani
( Nim 030217823 )
3. Wildan Nahban Alfaruqi
( Nim 030218014 )
Program Studi Akuntansi & Manajemen Laporan ini telah diujikan dan diseminarkan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan mata kuliah KPB / PKL pada Program Studi Akuntansi & Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) DR KHEZ Muttaqien Purwakarta.
Purwakarta,
2020
Mengetahui Penelaah I
(
Penelaah II
)
(
)
Mengetahui Ketua Prodi Manajemen
(
Ketua Prodi Akuntansi
)
(
ii
)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil Kuliah Praktek Bermasyarakat (KPB)/Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan penuh kelancaran. Adapun laporan ini disusun guna melengkapi persyaratan akademis dalam rangka penyempurnaan perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) DR. KHEZ. MUTTAQIEN. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan kami untuk mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. H. Suherman Saleh, Ak., MSc.,CA selaku Ketua STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta. 2. Bapak Iman Sidik Nusannas, SS., ME selaku Pembantu Ketua I STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta. 3. Bapak Dean Subhan Saleh, SE., MM selaku Pembantu Ketua II STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta. 4. Bapak Indra Maulana, SE., MM selaku ketua Program Studi Manajemen STIE DR. Khez Muttaqien Purwakarta. 5. Bapak Sarif Hidayat. SE., MM selaku ketua Program Studi Akuntansi STIE DR. Khez Muttaqien Purwakarta. 6. Bapak Indra Maulana, SE., MM selaku Dosen Pembimbing KPB/PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta. 7. Semua Dosen Program Studi Manajemen dan Studi Akuntansi STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta, penulis ucapkan terimakasih.
iii
8. Ibu Epi Ismawati dengan keluarga, selaku pemilik UMKM Siomay Bandung yang selalu membantu selama KPB/PKL dilaksanakan. 9. Rekan-rekan Mahasiswa/i STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta yang selalu saling membantu dan memberikan inspirasi dan motivasi dalam belajar. 10. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil KPB/PKL ini. Menyadari bahwa isi dalam penyusunan laporan hasil Kuliah Praktek Bermasyarakat (KPB) / Praktek Kerja Lapangan (PKL) jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik dari semua pihak sangat saya harapkan.
Purwakarta,
Oktober 2020
Penyusun
Atu Adhayati
Ani Liani
NIM 030117846
NIM 030217823
Wildan Nahban Alfaruqi NIM 030218014 ABSTRAK Laporan ini merupakan suatu hasil kuliah kerja bermasyarakat yang dilakukan pada sebuah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Purwakarta pada UMKM Siomay iv
Bandung yang berlokasi di Kp. Karang Sari RT 007/002 Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. UMKM menjadi salah satu elemen pergerakan utama perekonomian Indonesia. Masalah utama dalam pengembangan UMKM yaitu mengenai pengelolaan aspekaspek manajemen dan akuntansi dalam usahanya tersebut, karena pengelolaan yang baik memerlukan keterampilan yang baik pula oleh pelaku bisnis UMKM. Padahal dengan adanya aspek-aspek manajemen dan akuntansi akan memungkinkan pemilik memperoleh data dan informasi yang tersusun secara sistematis. Dengan adanya aspek-aspek manajemen dan akuntansi, pemilik dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi sehingga usahanya mampu bersaing dalam dunia bisnis saat ini. Pentingnya penerapan ilmu manajemen dan akuntansi dalam pengelolaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai masih kurang dipahami oleh para pengusaha. Masih banyak pengusaha kecil yang belum melakukan pengembangan secara sistematis dengan menerapkan aspek-aspek manajemen dan akuntansi. Akibatnya, para pelaku usaha ini tidak dapat bersaing dengan usaha lain yang sejenis.
Kata kunci : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), UMKM Siomay Bandung, AspekAspek Manajemen dan Akuntansi
DAFTAR ISI
v
Lembar Persetujuan ……………………………………………………………………………...i Lembar Pengesahan ……………………………………………………………………………..ii Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..iii Abstrak…………………………………………………………………………………………...v Daftar Isi………………………………………………………………………………………...vi Daftar Tabel……………………………………………………………………………………..ix Daftar Gambar………………………………………………………………………………..….x Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………………1 B. Tujuan KPB-PKL…………………………………………………………………3 C. Manfaat KPB-PKL………………………………………………………………..3
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
2.1 Landasan Pustaka…………………………….……………………………………….4 A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah )…………………………………...4 1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)....…………………4 2. Kelemahan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)……………………5 3. Upaya Pengembangan UMKM ((Usaha Mikro Kecil dan Menengah)……….7 B. Aspek Manajemen………………………………….…………………….………8 I. Manajemen Pemasaran………..…………………………………….………….8 1. Pengertian Manajemen Pemasaran…………..………………………….……..8 2. Penegrtiam Strategi Pemasaran……………………………………….……….9 3. Saluran Distribusi Pemasaran…………………………………………….11
vi
4. Jenis-jenis Saluran Distribusi…………………………………………….12 5. Digital Marketing……………………………………..…………………..13 6. Jenis Digital Marketing…………………………………………..…….…14 7. Strategi Digital Marketing……………………………………..………….15 II. Manajemen Operasional……………………………………..………….….17 1. Pengertian Manajemen Operasional………………………..………...….17 2. Tujuan Manajemen Operasional……………………………..……....…..17 3. Tata Letak (Lay Out) …………………………..………..……………....18 4. Manfaat Lay Out Untuk SistemProduksi……………………………......18 5. Model Lay Out……………………….……..….………………….….…19 6. Prinsip-prinsip Dasar Penyusunan Lay Out…..…………………….…..20 C. Aspek Keuangan……………………………..…………………….………..21 I. Laporan Keuangan……………………………..…………………….……..21 1. Pengertian Laporan Keuangan…………………………..…………….…..21 2. Tujuan Laporan Keuangan…………………………..…………...………..22 3. Fungsi Laporan Keuangan………………….………..……….….……….23 4. Macam-macam Laporan Keuangan……….…………………..…….…….25 II. Harga Pokok Produksi……………………….……..………………….……27 1. Pengertian Harga Pokok Produksi……….……………………..…………27 2. Manfaat Harga Pokok Produksi………….…...…..……………………....27 2.2 Profil Perusahaan……………...…..………….………….……………………29
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
vii
A. Kondisi Objektif……………………………………………….…………………30 1. Rencana Kerja………………………………………………...…..….…….….30 2. Realisasi Kerja……………………………………….......………..……….…..31 B. Kondisi Umum dan Pembahasan……………………………………..…………..33 1. Akar Masalah UMKM Siomay Bandung…….…………………..……………33 2. Alternatif Pemecahan Masalah…………………..………………...……….....34 3. Potensi Yang Ada di UMKM Siomay Bandung………………………..….....35 4. Cara Menumbuhkan Potensi UMKM…………………..….………………….36 5. Langkah Implementasi Untuk UMKM Siomay Bandung……………….……37 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………….……………..……….….41 B. Saran………………………………………………………………….…...……...41 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................………..............42 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................………..………....42
DAFTAR TABEL viii
2.1 Legalitas UMKM Siomay Bandung……………………………………………..29
DAFTAR GAMBAR ix
3.1 Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung…………………………………………38 3.2 Implementasi Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung……….…………………39
DAFTAR LAMPIRAN x
Lampiran I Data Keuangan…………………………………………………………………………..49 Lampiran II Form KPB-PKL…………………………………………………………………………61 Lampiran III Dokumentasi……………………………………………………………………………75
xi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan oleh sebagian masyarakat indonesia yang berperan penting untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. UMKM merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan sebagai pengaman (safety) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan alternatif penyaluran kredit maupun dalam hal tenaga kerja. UMKM merupakan suatu kegiatan masyarakat dalam bentuk badan usaha yang menggunakan keterampilan dan inisiatif yang tinggi. Dimana orang yang menjalankan usaha ini harus memiliki sikap dan mental yang besar. Pada era sekarang ini, semakin marak orang yang merambah dunia bisnis mulai dari bisnis berskala kecil, menengah, maupun besar. Hal ini timbul karena minat masyarakat sendiri yang ingin mengembangkan keahlian berwirausaha di tengah sulitnya mendapatkan pekerjaan. Keadaan tersebut mendorong masyarakat berpikir kreatif untuk menciptakan sebuah usaha yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Maka pada saat ini di kota Purwakarta sedang banyak bermunculan berbagai usaha yaitu dalam skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu UMKM yang ada di Purwakarta adalah siomay yang bergerak di industri makanan atau pangan. Siomay adalah salah satu jenis dimsum yang banyak dijual baik di restoran cina maupun pedagang kaki lima. Adaptasi rasa masakan jenis makanan ini menjadikan berbagai jenis variasi siomay seperti daging isian, ada siomay ikan
1
tenggiri, ayam, udang, kepiting dll. Masyarakat Purwakarta banyak yang menyukai siomay karena memiliki rasa yang enak, harga yang murah, selain itu cara pengolahan siomay tergolong mudah serta penyajiannya praktis. Akan tetapi jika dilihat dari perkembangan usaha siomay di Purwakarta saat ini banyak yang menjalankan usaha tersebut, sehingga timbulah persaingan pasar. Jika dilihat dari sistem manajemen dan sistem akuntansi usaha siomay ini belum sepenuhnya menerapkan sistem tersebut. Seperti halnya dari sistem manajemen di bidang pemasaran yang masih menggunakan promosi yang monoton, dan pendistribusian masih dalam lingkup kecil sehingga menimbulkan persaingan pasar. Dan apabila dilhat dari sistem akuntansi para usaha siomay ini belum sepenuhunya menerapkan harga jual yang tepat. Dapat disimpulkan jadi kebanyakan pengusaha siomay khususnya di Kabupaten Purwakarta ini tidak menggunakan informasi tata kelola sistem manajemen dan akuntansi dalam pengelolaan usahanya, seharusnya para pelaku usaha memperhatikan tata kelola sistem manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen operasional dan tata kelola sistem akuntansi dalam melakukan pencatatan atas segala transaksi yang terjadi. Adapun kami selaku mahasiswa sangat bersyukur bisa melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UMKM dan terjun langsung ke lapangan melihat dan membantu apa saja yang menjadi keluhan dan kekurangan dalam menjalankan usaha tersebut. Kami pun berharap dengan dilakukannya penelitian praktek kerja lapangan saat ini mampu membentuk karakter mahasiswa yang mempunyai minat untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya menjadi seorang karyawan serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Maka, melalui penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang diharapkan 2
yaitu UMKM dapat menerapkan system manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, maajemen operasional, dan tata kelola akuntansi. B. TUJUAN KPB PKL Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari pelaksanaan KPB – PKL ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan
manajemen usaha
pada UMKM
Siomay Bandung 2. Untuk mengatasi masalah dan potensi serta menganalisa alternatif pemecahan masalah dan penguatan potensi pada UMKM Siomay Bandung. C. MANFAAT KPB PKL 1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dalam mengembangkan dan dasar peningkatan kualitas diri, peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi teori dan praktek mengenai akuntansi dan manajemen. Dan juga bahan referensi bagi peneliti lainnya terkait masalah yang berhubungan dengan bidang bisnis UMKM. 2. Manfaat Prakis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan bagi pihak UMKM. Guna mengetahui tentang pentingnya penerapan system manajemen dan akuntansi untuk mengembangkan UMKM tersebut.
3
BAB II LANDASAN PUSTAKA A) Landasan Pustaka A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1)
Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro, Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2008 pasal 6, disebutkan : 1. Usaha Mikro Usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro. Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000. 2. Usaha Kecil Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah. 4
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.2.500.000.000,00 (Dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Usaha Menengah Usaha Menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan perundang-undangan. Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp 500.000.000,- hingga Rp 10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp 25.000.000,- milyar sampai Rp 50.000.000.000,-. 2) Kelemahan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1. Keterbatasan Modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keterbatasan modal. Rata-rata UMKM memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Ada sebagian UMKM yang belum memisahkan antara modal pribadi untuk usaha dengan kekayaan pribadinya. 2. Permasalahan kepegawaian
5
Dengan keterbatasan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)tidak mampu membayar gaji yang besar,sehingga mereka tidak memiliki banyak pegawai. Pemilik usaha kecil harus berfokus pada permasalahan sehari-hari dalam menjalankan usahanya,dan kurang memikirkan tujuan atau rencana jangka panjang. 3. Keterbatasan varian usaha Perusahaan besar yang memiliki sektor usaha mungkin saja akan mengalami berbagai hambatan di salah satu usahanya, tetapi mereka akan tetap kuat. Namun untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hanya memiliki sedikit produk, akan rentan jika produk mereka tidak laku, atau jika ada masalah dalam pemasarannya hal ini akan berdampak pada kemajuan usaha tersebut. 4. Biaya langsung yang tinggi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) biaya produksi perunit biasanya lebih tinggi, tetapi pada umumnya biaya operasional (overhead) biasanya lebih rendah. Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku,mesin atau persediaan dengan harga yang murah karena volume pembelian tidak tinggi seperti perusahaan besar dan membeli bahan bakunya sesuai dengan kebutuhan untuk produksi hari itu. 5. Permasalahan Perizinan / Legalitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keterbatasan Perizinan. UMK sendiri adalah bentuk badan usaha yang legal dan mengantongi izin resmi. Segala persyaratan harus dipenuhi untuk mendapatkan Izin Usaha Mikro Kecil
6
(IUMK) sehingga para Pelaku Usaha Kecil Mikro (PUMK) akan lebih lancar dalam menjalankan bisnisnya. 3) Upaya Pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1) Bantu Permodalan Pemerintahan Pemerintahan perlu memperluas bantuan permodalan dengan sistim kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UMKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema pinjaman, leasing dan dana modal ventura. 2) Pelatihan Pemerintah Perlu
meningkatkan
pelatihan
bagi
UMKM
baik
dalam
aspek
kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya teori melalui pengembangan kemitraan rintisan. Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuh kembangkan UMKM den juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM. 3) Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antara UMKM, atau antara UMKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Asosiasi yang ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam
7
pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya. 4) Perlindungan Usaha Adanya perlindungan jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usah golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintahan, baik itu melalui undangan-undangan maupun peraturan pemerintahan yang bermuara kepada saling mengutungkan. 5) Penciptaan Iklim Usaha Yang Kondusif. Pemerintahan perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antar lain dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan berusha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya. 6) Mengembangkan Promosi Hal ini di lakukan guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UMKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan.
B. ASPEK MANAJEMEN I. MANAJEMEN PEMASARAN 1) Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:6) dalam buku Manajemen Pemasaran edisi 13, manajemen pemasaran diartikan sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang
8
umum. Sedangkan Manajeman pemasaran menurut Buchori dan Djaslim (2010:5) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi. Dan Menurut Tjiptono (2011:2), manajemen pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional. Dari ketiga definisi menurut para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam melakukan aktivitas perencanaan, penetapan harga, dan pendistribusian produk kepada pasar sasaran untuk mencapai kepuasan pelanggan. Konsep pemasaran adalah semua kegiatan perusahaan dalam perencanaan pemasaran dalam upaya mencapai kepuasan pelanggan sebagai tujuan perusahaan. Semua aktifitas yang menganut konsep pemasaran akan menentukan bagaimana nantinya manajemen pemasaran tersebut dikelola. Fokus utama proses pemasaran adalah untuk menciptakan serta menangkap kembali nilai pelanggan. 2) Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2014:72), strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Menurut Kurtz (2008:42), strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan program perushaan
9
untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran. Dan Menurut Suharno dan Yudi Sutarso (2010:8) strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu seluruh aktivitas teknis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan ketiga definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah program yang dirancang untuk memuaskan pelanggan dengan memadukan produk, ditribusi, promoi dan harga untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun proses dalam menyusun strategi pemasaran menurut Kotler & Amstrong (2014:73-75) sebgai berikut : 1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation) Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah Segmen pasar sendiri terdiri dari sekelompok konsumen yang merespon dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu. 2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting) Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau
10
sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen. 3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning) Diferensiasi dan Posisi Pasar yaitu, perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya. 3) Saluran Distribusi Pemasaran (Marketing Distribution Channel) Saluran Distribusi menurut Kotler dan Amstrong (2001:7), Saluran distribusi adalah seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan menurut menurut Assauri (1990: 3) menyebutkan bahwa saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang berupa barang maupun jasa dari produsen ke konsumen. Dan menurut menurut Assauri (1990: 3) menyebutkan bahwa saluran distribusi merupakan
11
lembaga-lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang berupa barang maupun jasa dari produsen ke konsumen. Maka dari beberapa pengertian para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa saluran distribusi pemasaran adalah jalur atau rute yang telah ditentukan perusahaan untuk mendistribusikan atau memberikan barang atau layanan dari produsen, kepada para konsumennya. Distribusi sendiri memiliki arti: penyaluran, pembagian dan pengiriman kepada beberapa orang atau tempat. 4) Jenis-Jenis Saluran Distribusi a. Distribusi dari produsen ke konsumen Jenis distribusi dari produsen ke konsumen adalah jenis saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana karena tanpa ada perantara di dalamnya. Seringkali, produsen akan menjual barang atau jasanya kepada konsumen dengan mendatangi langsung ke rumah konsumen. b. Distribusi dari produsen ke pengecer ke konsumen Distribusi ini produsen hanya berperan sebagai pihak yang melayani penjualan besar dan melakukan distribusi ke para pedagang pengecer sehingga mereka tidak melayani penjualan pada konsumen akhir. c. Distribusi dari produsen ke pedagang besar ke pengecer ke konsumen Sistem ini mirip dengan jenis saluran distribusi yang telah dibahas sebelumnya, namun kini produsen hanya melayani penjualan dengan skala besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjualkan produk atau jasanya pada kepada pengecer seperti jenis distribusi di poin kedua.
12
d. Distribusi dari produsen ke agen ke pengecer ke konsumen Jenis saluran yang satu ini, produsen memilih menjualkan produknya kepada agen sebagai penyalur. Kegiatan perdagangan besar dalam proses penjualan oleh produsen hanya dilakukan kepada para agen saja dimana kemudian, agen akan melakukan penjualan kepada pengecer besar. e. Produsen ke agen ke pedagang besar ke pengecer ke konsumen Jenis yang satu ini layaknya kombinasi dari jenis saluran distribusi sebelumnya. Produsen akan menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan produk dan jasa kepada pedagang besar. Selanjutnya, barang akan dijualkan kepada para pengecer, sehingga konsumen dapat menikmati produk dari pengecer atau toko kecil. 5) Digital Marketing Menurut
Ridwan
Sanjaya
&
Josua
Tarigan
(2009)
Digital
marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan media sosial. Sedangkan Kleindl dan Burrow (2005) Digital marketing adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari konsep, ide, harga, promosi dan distribusi. Secara sederhana dapat diartikan sebagai
pembangunan
dan
pemeliharaan
hubungan
yang
saling
menguntungkan antara konsumen dan produsen. Dan menurut Heidrick & Struggles (2009) Digital marketing menggunakan perkembangan dunia digital untuk melakukan periklanan yang tidak digembar-gemborkan secara langsung
13
akan tetapi memiliki efek yang sangat berpengaruh. Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet. 6) Jenis Digital Marketing 1. Website Website sangat
berperan
dalam
menunjukkan
profesionalisme
perusahaan, membantu konsumen mengetahui bisnis promosi yang hemat dan media bisnis yang mudah. 2. Search Engine Marketing Upaya untuk membuat website perusahaan mudah ditemukan dalam sistem mesin pencari. Search Engine Marketing terbagi atas Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). SEO dilakukan sendiri dengan waktu yang lebih lama dan murah sedangkan SEM berbayar tetapi lebih cepat. 3. Social Media Marketing Edarkan platform di media sosial seperti Facebook dan Twitter karena dapat dilakukan dengan biaya yang minim bahkan gratis. Ini tentu saja dapat meningkatkan brand perusahaan. 4. Online Advertising Media promosi melalui internet dengan berbayar. Ini dapat mendapatkan konsumen lebih cepat dan memuaskan namun terbilang lebih mahal dibandingkan jenis yang sebelumnya. 14
5. Email Marketing Memberitahu informasi terbaru mengenai promosi yang sedang berlangsung maupun produk atau jasa terbaru. 6. Video Marketing Cara ini dapat langsung menjelaskan tentang bisnis dan menjelaskan produk juga cara menggunakannya serta menampilkan testimonial pelanggan. 7) Strategi Digital Marketing 1. Search Engine Optimization (SEO) SEO adalah upaya untuk mengoptimasi sebuah situs agar mendapatkan peringkat teratas dari hasil pencarian. Untuk menjadi peringkat teratas, Perlu memahami bagaimana sistem mesin pencari. Media yang dapat digunakan seperti website, blogs dan indografis. 2. Content Marketing Merencanakan,
membuat
serta
membagikan
konten
tentang
perusahaan. Hal tersebut untuk menarik pembaca mengetahui bisnis dan memotivasi mereka untuk menjadi pembeli. Konten ini dapat dibuat dalam bentuk unggahan blog, media sosial, artikel, e-book, indografis serta brosur online. 3. Otomatisasi Pemasaran Otomatisasi Pemasaran merupakan teknik otomatisasi tugas-tugas secara berulang. Tugas-tugas seperti alur pekerjaan, susunan unggahan
15
konten serta laporan kampanye. Otomatisasi ini dapat dilakukan di kanal digital seperti email dan media sosial. 4. Pay Per Klik (PPC) PPC adalah cara untuk mengarahkan traffic ke situs Anda dengan bayaran setiap kliknya. Contohnya Google AdWords, Anda bayar lalu mendapatkan slot teratas setiap pencarian di Google dan dikenakan biaya setiap kliknya. Selain itu, ada juga Facebook Ads dan Pesan Sponsor LinkedIn. 5. Native Advertising Bentuk konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk yang memiliki kemiripan dengan konten media dan penempatannya. Konten yang terlihat dan berfungsi seperti bagian dari media yang terkait. Contohnya Promoted Post di Instagram dan Facebook. 6. Affiliate Marketing Perusahaan bermitra dengan layanan atau situs orang lain untuk membuat komisi dengan merujuk pembaca atau pengunjung ke bisnis kita. Contohnya Hosting video ads dengan Youtube. 7. Sosial Media Marketing Cara mempromosikan brand dan konten di media sosial seperti Facebook, Whatsapp, Twitter, Facebook Messenger. Media sosial merupakan sarana untuk membesar-besarkan brand.
16
II. MANAJEMEN OPERASIONAL 1) Pengertian Manajemen Operasional Menurut
William
J. Stevenson,
(2009;4) pengertian
manajemen
operasional adalah sistem manajemen atau serangkaian proses dalam npembuatan produk atau penyediaan jasa. Sedangkan Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2005;4) pengertian manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dan Menurut Pangestu Subagyo, (2000;1) pengertian manajemen operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien. Dari beberapa definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen operasional adalah suatu kegiatan untuk mengatur/mengelola serangkaian kegitan barang/jasa yang sesuai dengan standar yang diharapkan untuk memenuhi kualitas yang diharapkan produsen dan konsumen. 2) Tujuan Manajemen Operasional Adapun tujuan dari maanjemen operasional sebagai berikut : a. Untuk mengatur dan mengelola kegiatan produksi agar menghasilkan barang dan jasa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan b. Memaksimalkan output barang dengan sumber daya yang minimum c. Meminimalkan biaya produksi barang dannjasayang aka dibuat d. Meminimalkan waktu yang terbuang dalam proses produksi dengan mengurangi waktu keterlambatan e. Memaksimalkan pemanfaatann tenaga kerja 17
3) Tata Letak (Lay Out) Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada di dalam bangunan maupun yang ada di luar. Menurut Littlefield dan Peterson (1956), Tata letak atau layout merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang penyususnan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia. Menurut James M. Apple perencanaan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponenkomponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan Tata letak adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman. 4) Manfaat Lay Out Untuk Sistem Produksi Adapun Manfaat Lay Out Untuk Sistem Produksi yaitu :
18
a. Meningkatkan jumlah produksi. Layout yang baik akan memberikan kelacaran proses produksi, sehingga pada akhirnya memberikan output besar dengan biaya yang sama. b. Mengurangi waktu tunggu. Lay out yang baik akan memberikan keseimbangan waktu beban dan waktu antara mesin dengan mesin lain atau departemen dengan deparetemen lain. c. Mengurangi proses pemindahan bahan. Desain lay out yang baik akan meminimumkan aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi. d. Pengehematan penggunaan ruangan. Perencanaan lay out yang optimum akan menghasilkan penggunaan ruangan yang lebih efisien. e. Efisiensi penggunaan fasilitas. Lay out yang terencana dengan baik dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi. f. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja. Pengaturan lay out secara baik akan menciptakan suasana ruangan dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapih. 5) Model Lay Out Model Layout yaitu merupakan suatu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalm jangka panjang. a. Model Layout yang kami terapkan yaitu layout proses dimana layout proses merupakan pengaturan dan penempatan semua fasilitas perusahaan seperti peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian.
19
b. Layout kelompok adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah daerah atau kelompok peralatan bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama. c. Layout gabungan garis dan bentuk-U ntuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, dapat ditempuh dengan menggabungkan beberapa lini bentuk-U menjadi satu lini terpadu. 6) Prinsip Prinsip Dasar Penyusunan Layout a. Integrasi secara total yaitu menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua factor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar. b. Jarak perpindahan bahan paling minimun yaitu waktu perpindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industry dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum mungkin. c. Memperlancar aliran kerja yaitu material diusahakan bergerak terus ketika proses produksi tanpa adanya interupsi atau gangguan skedul kerja. d. Kepuasan dan keselamatan kerja yaitu suatu layout yang baik apabila pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya. e. Fleksibilitas yaitu suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun
20
kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan memperhatikan prinsip fleksibilitas. C. ASPEK KEUANGAN I. Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2014:7) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009). Menurut Munawir (2010:5) laporan keuangan terdiri dari neraca dan suatu perhitungan laba-rugi serta laporan mengenai perubahan ekuitas. Neraca tersebut menunjukkan atau menggambarkan jumlah suatu aset, kewajiban dan juga mengenai ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
21
Jadi penulis dapat menyimpulkan laporan keuangan merupakan sebuah laporan yang menunjukkan kodisi keuangan dari perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan perubahan ekuitas dimana laporan tersebut menjadi sebuah catatan keuangan perusahan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian perusahaan. 2) Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3) Menurut Kasmir (2014:10), mengungkapkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. 3) Fungsi Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi pada perusahaan yaitu:
22
1. Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja dan Kondisi Keuangan Perusahaan Umumnya sebuah perusahaan melakukan aktifitas usahanya dalam satu periode tertentu. Untuk melihat operasional perusahaan telah berjalan baik atau sebaliknya, dapat dianalisa melalui laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan laba-rugi, nampak berapa laba atau keuntungan perusahaan pada periode yang bersangkutan. Jika laba sesuai dengan atau lebih tinggi dari kisaran laba yang diharapkan, berarti kinerja perusahaan telah berjalan dengan baik atau sesuai rencana. Namun sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian, artinya kinerja perusahaan buruk dan perlu dilakukan evaluasi serta tindakan lanjutan. 2. Sebagai Dasar Untuk Menyusun Perencanaan Operasional Perusahaan Setiap aktifitas perlu disusun perencanaan agar berjalan lancar sesuai ‘rel’-nya. Termasuk juga operasional perusahaan. Penting untuk menyusun
perencanaan
keuangan,
program
kerja, marketing dan
sebagainya agar operasional berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dasar untuk menyusun perencanaan tersebut adalah laporan keuangan. Karena dalam laporan keuangan terdapat posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu sehingga mempermudah penyusunan perencanaan.
23
3. Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Laporan keuangan akan mempermudah pihak manajemen untuk menyusun perencanaan kerja operasional perusahaan. Di mana hal tersebut selanjutnya ditetapkan atau diambil menjadi sebuah keputusan manajemen perusahaan. Tanpa laporan keuangan yang valid dan akurat, keputusan tidak akan bisa diambil secara tepat. 4. Sebagai Alat Untuk Mengendalikan Perusahaan Untuk menghindari terjadinya kerugian hingga kebangkrutan, manajemen perlu melakukan evaluasi-evaluasi kerja sebagai bagian dari proses pengendalian perusahaan. Melalui laporan keuangan, hal tersebut bisa dipenuhi. Karena dalam laporan keuangan juga menampakkan gambaran keuangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang 5. Sebagai Alat Pertimbangan dan Pertanggungjawaban Pada Pihak Eksternal Perusahaan Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan meliputi pihak internal (manajemen) dan pihak eksternal perusahaan. Karena semua perusahaan
memiliki
keterlibatan
dengan pihak
eksternal
dalam
menjalankan usahanya. Seperti investor yang ingin menanamkan modalnya pada perusahaan. Atau kreditur juga perbankan di mana perusahaan meminjam dana kepada mereka. Di sanalah fungsi laporan keuangan
sebagai
bahan
pertimbangan.
Investor
sebagai
bahan
pertimbangan apakah ia jadi melakukan investasi pada perusahaan dengan melihat prospek bisnis yang bagus atau tidak berdasarkan laporan
24
keuangan perusahaan. Atau kreditur serta perbankan sebagai bahan pertimbangan bagi mereka untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utangnya melalui perhitungan rasiorasio tertentu berdasarkan data pada laporan keuangan. 4) Macam-macam Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP (2009), laporan keuangan yang lengkap meliputi: a. Neraca Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: kas dan setara kas; piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset tetap; aset tidak berwujud; utang usaha dan utang lainnya; aset dan kewajiban pajak; kewajiban diestimasi; ekuitas. b. Laporan laba rugi Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: pendapatan; beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas; beban pajak; laba atau rugi neto.
25
c. Laporan perubahan ekuitas Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitasuntuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode. d. Laporan arus kas Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. e. Catatan atas laporan keuangan Yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
26
II. Harga Pokok Produksi 1) Pengertian Harga Pokok Produksi Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Bustami dan Nurlela (2010:49): Kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir. Menurut Mulyadi (2015:14) menjelaskan bahwa: Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga pokok produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual. Jadi Harga Pokok produksi adalah jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan mulai pada saat pengadaan bahan baku hingga proses akhir produk yang siap dijual. 2) Manfaat Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2015:65) manfaat dari perhitungan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Menentukan harga jual produk Perusahaan yang berproduksi bertujuan memproses produknya untuk memenuhi persediaan di gudang dengan demikian biaya produk dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya
27
produksi per satuan produk. Biaya produksi per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan untuk menentukan harga jual produk. 2. Memantau realisasi biaya produksi Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu
digunakan
mengkonsumsi
total
untuk biaya
memantau produksi
apakah sesuai
proses dengan
produksi apa
yang
diperhitungkan sebelumnya. Dalam hal ini, informasi biaya produksi digunakan untuk membandingkan antara perencanaan dengan realisasi. 3. Menghitung laba rugi bruto periodic Laba atau rugi bruto dihitung dengan membandingkan antara harga jual produk per satuan dengan biaya produksi per satuan. Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban secara periodik, manajemen harus menyediakan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi yang didalamnya terdapat informasi harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok persediaan produk dalam proses. Biaya yang melekat pada produk jadi yang belum terjual, dalam neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi.
28
B) Profil Perusahaan Nama usaha yaitu “Siomay Bandung” yang bertempat Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel. Citalang Kec. Purwakarta Kab. Purwakarta. usaha siomay ini telah berdiri sejak tahun 1982. Yang pertama kali didirikan oleh Alm. Bapak Abas. Usaha makanan ini merupakan usaha turunan yang dijalankan oleh keluarga. Sampai saat ini “Siomay Bandung” telah berdiri 2 periode dan diteruskan oleh Anak dari Alm. Bapak Abas yaitu Ibu Epi Ismawati yang berusia 39 tahun selaku pemilik dan Bapak Endang Sukmana yang berusia 51 tahun sebagai pengelola. Bentuk usaha siomay ini yaitu usaha perorangan yang memiliki 4 orang karyawan tetap. Yang menjadi sasaran pelanggan usaha Siomay Bandung ini yaitu semua kalangan masyarakarat. Siomay Bandung ini telah memiliki aspek legal dan ijin usaha berupa surat surat usaha yang sudah lengkap. Dokumen perijinan usaha sebagai berikut : Tabel 2.1 Legalitas UMKM “Siomay Bandung” Deskripsi 1. KTP 2. NPWP
Keterangan Nomor 3214015807810 005 93.176.999.6409.000
Masa Berlaku Seumur Hidup Seumur Hidup
3. SIUP
9120001931453
Selama Menjalankan Usaha
4. Nomor Induk Berusaha (NIB)
9120001931453
Selama Menjalankan Usaha
29
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. KONDISI OBJEKTIF 1) Rencana Kerja Rencana kerja adalah proses mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kerja. Adapun rencana kerja yang telah kami susun sebagai berikut : 1. Silaturahmi dan pemberian surat pengantar 2. Wawancara : Menanyakan sejarah berdirinya perusahaan atau awal memulai usaha 3. Mengecek kelengkapan surat-surat legalitas 4. Wawancara : Praktek membuat produk 5. Wawancara : Mengenai kapasitas produksi , peralatan yang dimiliki, melihat tempat untuk produksi siomay (Tata letak, proses produksi), menanyakan hamabatan dalam berbinis, serta data-data lain yang dibutuhkan oleh peserta KPB/PKL dan Peserta KPB/PKL melihat dan membantu proses pembuatan siomay. 6. Dokumentasi : Membuat dokumentasi
30
2) Realisasi Kerja Realisasi kerja adalah semua tindakan atau proses untuk mewujudkan apa yang sudah direncanakan pada suatu kegitan rencana kerja. Dimulai dari menetapkan target yang ingin dicapai dengan batas waktu tertentu, kemudian dibuat rencana tersebut direlisasikan atau dilaksanakan dalam bentuk tindakan yang nyata. Adapun realisasi kerja yang telah kami susun sebagai berikut : 1. Melakukan perkenalan dengan pemilik usaha, menyampaikan tujuan KPB/PKL. 2. Memberikan surat pengantar untuk mengajukan izin KPB/PKL 3. Menyakan waktu kesiapan dari pemilik untuk di wawancarai KBPKL ke tempat UKM. 4. Wawancara :
Menanyakan sejarah berdirinya perusahaan atau awal memulai bisnis.
Mengetahui dan melihat alur proses produksi.
(Analisis
Sumber
Daya
Manusia)
Mengetahui
informasi
SDM
(karyawan) yang terlibat dalam proses produksi
Mengetahui tata letak (lay out) produksinya.
5. Wawancara :
Mengecek kelengkapan surat-surat legalitas
Peserta KPB/PKL melakukan pengecekan surat-surat yang dimiliki serta mengecek tanggal masa berlakunya.
Mendapatkan informasi mengenai hambatan apa saja yang ada didalam UKM tersebut. 31
(Analisis Pemasaran) Menanyakan kuantitas produk terjual serta target pemesanan.
Mengetahui informasi data keuangan (perbelanjaan atau pengeluaran) setiap bulannya.
6. Wawancara :
Peserta KPB/PKL melakukan wawancara mengenai kapasitas produksi , peralatan yang dimiliki.
Peserta KPB/PKL Memberikan saran terhadap masalah yang dihadapi UKM.
Peserta KPB/PKL dan membantu proses pembuatan siomay
7. Wawancara :
(Analisis Data Keuangan) Menayakan sistem pembukuan untuk pemasukan dan pengeluaran, serta HPP
8. Membuat
Dokumentasi
dan
membuat
gambar
alur
mendokumentasikan kegiatan usaha 9. Memberikan cendramata dan pamitan kepada UMKM Berikut adalah nama peserta KPB-PKL “Siomay Bandung” Nama Peserta KPB-PKL Siomay Bandung Nama Atu Adhayati Solihah Ani Liani Wildan Nahban Alfaruqi
NIM 030117846 030217823 030218014
32
Prodi Akuntansi Manajemen Manajemen
produksi
dan
B. KONDISI UMUM UKM DAN PEMBAHASAN 1) Akar Masalah UMKM Siomay Bandung Pada UMKM Siomay Bandung ini, terdapat beberapa masalah yang terjadi dan kami melakukan identifikasi masalah yang ada di UMKM tersebut diantaranya : 1. Distribusi pemasaran yang masih kurang meluas dan Promosi yang dilakukan masih manual tidak menggunakan teknologi atau media daring (online) Pemilik hanya berfokus terhadap pelanggan lama dan distribusi pemasaran masih belum luas hanya di daerah terdekat saja, belum berkeinginan untuk menambah jumlah konsumen lagi dan Kurangnya pemahaman pemilik UMKM dan karyawan terhadap teknologi media daring atau online sehingga pemilik tidak memanfaatkan teknologi yang ada. 2. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal Pemilik masih belum bisa membuat ruangan produksi lebih tertata dengan baik, sehingga dengan penataan lay out yang kurang tepat dapat menimbulkan ketidaknyamanan karyawan dalam melakukan proses produksi. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal sehingga membuat proses produksinya tidak efektif dan efisien.
3. Tidak adanya pencatatan keuangan
33
Pemilik masih belum bisa membuat catatan keuangan yang sederhana mengakibatkan tidak terkontrolnya pendapatan yang diterima dan pengeluaran untuk pembelian bahan baku sehingga
penggunaan
modalnya menjadi tidak optimal. Sedangkan sebuah usaha itu seharusnya melakukan pencatatan mengenai kegiatan usahanya agar berguna sebagai informasi dasar pengambilan keputusan untuk perkembangan usahanya 2) Alternatif Pemecahan Masalah Adapun solusi berupa alternatif pemecahan masalah dari kami untuk UMKM Siomay Bandung ini yaitu : 1. Distribusi pemasaran yang masih kurang meluas dan Promosi yang dilakukan masih manual tidak menggunakan teknologi atau media daring
Alternatif Pemecahan Masalah : Melakukan riset pasar untuk menentukan daerah yang akan menjadi
target pasar atau pelanggan baru (lebarkan pasar ke daerah baru). Memasarkan produk di wilayah Kecamatan Purwakarta dan mengikuti pameran atau bazar makanan, dan Berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya belajar teknologi atau memanfaatkan media daring dalam berbisnis agar UMKM dapat melakukan pemasaran menggunakan media online dan produk dikenal lebih luas lagi. 2. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal 34
Alternatif Pemecahan Masalah : Memberikan pengetahuan, pemahaman dan gambaran mengenai
pentingnya tata letak ( Lay Out) alur sebuah produksi agar UMKM dapat melakukan produksinya dengan tepat, efektif dan efisien juga membuat karyawan lebih nyaman lagi dalam bekerja. 3. Tidak adanya pencatatan keuangan
Alternatif Pemecahan Masalah : Memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya pelaksanaan pencatatan dan pembukuan dalam suatu usaha, sehingga pemilik bisa mengukur biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima dengan jelas.
3) Potensi Yang Ada di UMKM Siomay Bandung Dibalik permasalahan yang terjadi, adapun potensi yang dimiliki UMKM Siomay Bandung ini diantaranya : 1. Memiliki citra rasa yang khas pada produk Bentuk dari citra rasa yang khas dari Siomay Bandung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. 2. Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul Dengan branding yang sudah dikenal masyarakat sekitar UMKM ini bisa mendapatkan peluang untuk memiliki pelanggan yang loyal terhadap produk yang dihasilkan UMKM.
3. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya 35
UMKM Siomay Bandung memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya, karena ada turun temurun dan warisan dari keluarganya. 4) Cara Menumbuhkan Potensi UMKM Adapun kami mencoba memberikan saran kepada UMKM Siomay Bandung ini untuk mengembangkan beberapa potensi yang di miliki UMKM tersebut diantaranya : 1. Memiliki citra rasa yang khas pada produk
Cara menumbuhkan potensi : UMKM Siomay Bandung harus tetap bisa menjaga keutuhan citra rasa
dari siomay yang khas tersebut dan menjaga proses produksi tanpa harus menggunakan bahan-bahan pengawet dari makanan. 2.
Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul
Cara menumbuhkan potensi : Pangsa pasar akan lebih luas dan dikenal jika UMKM menggunakan
teknologi
internet
untuk
promosi
produknya dan
UMKM
bisa
lebih
memperkenalkan produknya dengan mengikuti seperti acara bazar makanan atau pameran. 3. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya
Cara menumbuhkan potensi : Para karyawan di UMKM Siomay Bandung harus lebih konsisten pada pekerjaannya agar keahlian yang dimiliki tetap bermanfaat untuk produk dan perkembangan usahanya, dan diharapkan pemilik maupun karyawan lebih
36
mengembangkan kreatifitasnya untuk inovasi produk agar memiliki beberapa varian produk yang lebih banyak lagi. 5) Langkah Implementasi Untuk UMKM Siomay Bandung 1. Alternatif I : a. Manajemen Pemasaran : o Memperluas distribusi produk Langkah 1 : Mencari daerah baru untuk memperluas distribusi produk Langkah 2 : Mengikuti pameran atau bazar makanan Langkah 3 : Berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta o Melakukan pemasaran menggunakan media online Langkah 1 : Membuatkan akun-akun media sosial seperti Facebook dan Instagram Langkah 2 : Membantu memasarkan produk dengan media sosial pribadi
37
b. Manajemen Operasional : Menjelaskan alur dan gambaran mengenai tata letak ( lay out) produksi Langkah 1 : Membuatkan alur produksi dengan tata letak (lay out) yang sesuai Langkah 2 : Merubah kondisi tata letak (lay out) sesuai yang telah dibuatkan. Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung Gambar 3.1
Kamar mandi
Penyimpanan barang Jadi Tempat Masak Produk
Tempat Produksi
Kamar tidur karyawan
Pintu
38
Implementasi Lay Out UMKM Siomay Bandung Gambar 3.2
Kamar mandi
Tempat penyimpanan Bahan baku
Tempat Produksi
Tempat penyimpanan produk jadi
Tempat Memasak produk
Pintu
Keterangan : Model lay out yang digunakan pada UMKM ini yaitu model lay out bentuk U. peserta
PKL hanya mengubah tata letak produksi saja yang dimana kami melihat ketidakefektifan dalam sistem produksi sehingga pemilik UMKM tidak bisa memanfaatkan beberapa ruangan yang tersisa sebaiknya digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti kami 39
mengubah tata letak kamar tidur karyawan menjadi tempat penyimpanan bahan baku karena dengan menimpan bahan baku di dalam satu ruangan produksi akan memudahkan karyawan lebih cepat dalam sistem produksi nantinya. Karena untuk tempat kamar tidur karyawanpun pemilik UMKM mengatakan tidak pernah dipakai jadi kami peserta PKL menyarankan kepada pemilik UMKM agar dapat memanfaatkan ruangan tersebut untuk hal yang lebih penting. Dan jika dilihat bahwa model lay out bentuk U ini sangat cocok diterapkan pada UMKM Siomay Bandung ini yang dimana model ini terlihat lebih simpel dan mudah sehingga proses produksi pun mebnjadi efektif dan efisien, selain itu mempersingkat waktu proses produksi, penggunaan fasilitas yag efsien, menghemat ruangan karena tidak ada bahan yang terakumulasi dalam proses jarak, pengurangan kebingungan dari bahan tunggu. selain itu model bentuk U pun berguna untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja dan menggabungkan beberapa lini bentuk U menjadi satu lini terpadu. Maksudnya agar pekerja dapat focus berkerja dalam satu ruangan.
c. Akuntansi : Menjelaskan dan membantu melakukan pencatatan keuangan Langkah 1 : Memberikan pengarahan mengenai cara melakukan catatan laporan keuangan sederhana agar UMKM bisa melakukan pencatatan keuangan dengan baik. Langkah 2 : Dibuatkan catatan laporan keuangan sederhana seperti penerimaan dan pengeluaran kas
40
SIOMAY BANDUNG JURNAL PENGELUARAN KAS BULAN JULI 2020 Debit Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 biaya Listrik Rp 200,000 Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Jumlah pengeluaran Rp 15,461,000 Rp 5,580,000 Rp 200,000 Total
Kredit Kas Rp 3,135,000 Rp 583,250 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 200,000 Rp 3,135,000 Rp 583,250 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 583,250 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 583,250 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 21,241,000 Rp 21,241,000
SIOMAY BANDUNG JURNAL PENGELUARAN KAS BULAN AGUSTUS 2020 Debit Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 biaya Listrik Rp 200,000 Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Jumlah pengeluaran Rp 14,983,000 Rp 5,580,000 Rp 200,000 Total
Kredit Kas Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 200,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 20,763,000 Rp 20,763,000
41
SIOMAY BANDUNG JURNAL PENGELUARAN KAS BULAN AGUSTUS 2020 Debit Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 biaya Listrik Rp 200,000 Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 pembelian Gas Rp 147,000 Jumlah pengeluaran Rp 14,983,000 Rp 5,580,000 Rp 200,000 Total
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4
SIOMAY BANDUNG JURNAL PENERIMAAN KAS Debit Keterangan Kas Pot. Penjualan Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 Total Penerimaan Bulan Juli Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Total Penerimaan Bulan Agustus Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 Total Penerimaan Bulan September
42
Piutang -
Kredit Kas Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 200,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 3,135,000 Rp 463,750 Rp 1,395,000 Rp 147,000 Rp 20,763,000 Rp 20,763,000
Kredit Penjualan Rp 23,250,000 Rp 23,250,000 Rp 23,250,000 Rp 23,250,000 Rp 93,000,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 75,000,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 18,750,000 Rp 75,000,000
Keterangan: Tujuan dari dibuatkannya laporan pengeluaran dan pemasukan sederhana ini agar UMKM dapat melakukan pencatatan setiap transaksi dalam penjualan produksinya dengan seacara sederhana dan mudah dipahami oleh pemilik serta pengelola UMKM.
43
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan kegiatan KPB-PKL di UMKM Siomay Bandung, maka kami selaku peserta KPB-PKL menyimpulkan permasalahan yang ada dan kami mengetahui bagaimana penerapan manajemen usaha pada UMKM tersebut. Yang dimana di UMKM tersebut belum sepenuhnya mencapai tujuan majemen usaha. mengelola suatu usaha bukan hal yang mudah untuk dilakukan, sebgai seorang pengusaha harus memastikan usaha tersebut harus berjalan dengan lancar dan tentunya harus mencapi target yang telah dibuat. Untuk itu melakukan manajemen usaha hal yang wajib dilakukan. Manajemen usaha tidak hanya diterapkan untuk bisnis besar saja, semua lini bisnis dari usaha kecil sebaiknya menerapkan manajemen usaha. Kami selaku peserta KPB-PKL mencoba memberikan pemahaman kepada UMKM Siomay Bandung agar bisa menerapkan manajemen usaha pada usahanya agar usaha kecil ini menjadi berkembang dan sukses, yaitu dengan menetapkan strategi pemasaran yang baik. Selain itu kami selaku peserta KPB-PKL menemukan beberapa masalah yang ada di UMKM Siomay Bandung masalah yang pertama pada penerapan manajemen pemasarannya mengenai distribusi pemasaran masih kurang meluas dan promosi yang dilakukan masih secara manual tidak menggunakan teknologi atau media sosial. Maka dari itu kami selaku peserta KPB-PKL memebantu membuatkan akun akun media sosial seperti facebook, instagram untuk promosi produk, dan juga kami mempromosikan di akun media sosial kami secara pribadi. Masalah yang kedua pada penerapan manajemen operasionalnya yaitu tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal sehingga 44
membuat proses produksinya tidak efektif dan efisien. Maka kami selaku peserta KPBPKL memberikan pemahaman kepada UMKM tentang gambaran tata ketak lay out produksi yang baik, dan kami mencoba menerapkannya pada proses produksi di UMKM tersebut. Dan masalah yang ketiga yaitu pada penerapan sistem akuntansi yang dimana UMKM tersebut tidak mempunyai catatan keuangan sehingga kami selaku peserta KPBPKL memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya sebuah catatan keuangan dan kami membuatkan catatan keuangan sederhana seperti penerimaaan dan pengeluaran kas agar UMKM bisa mengontrol kondisi keuangan diusahanya.
B. SARAN 1.
Bagi Mahasiswa Diharapkan mahasiswa/i lebih memperdalam lagi pengetahuan yang dapat
membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menyalurkan ilmu yang telah diterima untuk membantu industri-industri UMKM dalam mengembangkan dan memperluas usahanya. 2.
Bagi UMKM a. Bagi pemilik sekaligus pengelola hendaknya lebih meningkatkan aspek manajemen pemasaran guna kelancaran dan kemajuan usaha nya. b. Bagi pemilik sekaligus pengelola semoga bisa konsisten dalam penerapan manajemen operasional nya khusus nya memperhatikan tata letak produksi agar lebih efektif dan efisien dan untuk kenyamanan para karyawan juga.
45
c. Diharapkan UMKM Siomay Bandung bisa memahami mengenai pencaratan keuangan sederhana dan UMKM lebih konsisten dalam pencatatan seperti penerimaan dan pengeluaran kas. d. Diharapkan UMKM Siomay Bandung bisa menerapkan beberapa saran yang telah kami ajukan dan semoga karyawan UMKM Siomay Bandung bisa lebih konsisten untuk memperbaiki peningkatan usahanya.
46
DAFTAR PUSTAKA Adi, M Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Andi Offset. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Edisi ke 13. Jilid 2 : Erlangga Heizer, Jay & Rennder, Barry. 2009 “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1” Jakarta : Salemba Empat Bahri, Syaiful.(2016).Pengantar Akuntansi.Yogyakarta:Andi
47
LAMPIRAN – LAMPIRAN sampe bawah
48
Lampiran I SIOMAY BANDUNG HARGA POKOK PRODUKSI BULAN JULI 2020 JUMLAH UNIT HARGA/UNIT
NO KETERANGAN A. Bahan baku dan bahan penolong BBB: Tepung Terigu Ikan Tengiri Tepung Kanji Ayam Total Bahan Baku Bahan Penolong: Kol Tahu Kentang Pare Garam Penyedap Rasa Kacang Tanah Cabe merah Cabe Rawit Gula merah Merica Bawang Daun Bawang Merah Bawang Putih Kecap Total Bahan penolong Total Bahan baku dan bahan penolong B. Biaya tenaga kerja langsung Karyawan produksi BOP 1. BOP variabel: Gas Biaya Listrik C 2. BOP Tetap: Biaya penyusutan Total BOP TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
120 60 100 25
Kg kg kg kg
Rp Rp Rp Rp
28,000 48,000 51,000 48,000
TOTAL
Rp Rp Rp Rp
3,360,000 2,880,000 5,100,000 1,200,000 Rp 12,540,000
15 300 15 15 3
kg biji Kg Kg kg
Rp
12 15 15 8 10 12 10 10 8
kg kg kg kg Pcs Kg Kg Kg pcs
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 35,000 Rp 28,000 Rp 20,000 Rp 14,000 Rp 3,000 Rp 10,000 Rp 22,000 Rp 26,000 Rp 19,000 Rp
90,000 114,000 19,000 42,000 15,000 19,000 420,000 420,000 300,000 112,000 30,000 120,000 220,000 260,000 152,000 Rp 2,333,000 Rp 14,873,000
5
Orang
Rp
Rp Rp
147,000 200,000
Rp
390,930
5,580,000
Rp 737,930 Rp 21,190,930
49
SIOMAY BANDUNG HARGA POKOK PRODUKSI BULAN AGUSTUS 2020 JUMLAH UNIT HARGA/UNIT
NO KETERANGAN A. Bahan baku dan bahan penolong BBB: Tepung Terigu Ikan Tengiri Tepung Kanji Ayam Total Bahan Baku Bahan Penolong: Kol Tahu Kentang Pare Garam Penyedap Rasa Kacang Tanah Cabe merah Cabe Rawit Gula merah Merica Bawang Daun Bawang Merah Bawang Putih Kecap Total Bahan penolong Total Bahan baku dan bahan penolong B. Biaya tenaga kerja langsung Karyawan produksi BOP 1. BOP variabel: Gas Biaya Listrik C 2. BOP Tetap: Biaya penyusutan Total BOP TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
120 60 100 25
Kg kg kg kg
Rp Rp Rp Rp
28,000 48,000 51,000 48,000
TOTAL
Rp 3,360,000 Rp 2,880,000 Rp 5,100,000 Rp 1,200,000 Rp 12,540,000
12 300 10 12 2
kg biji Kg Kg kg
Rp
10 10 10 6 8 9 9 9 6
kg kg kg kg Pcs Kg Kg Kg pcs
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 35,000 Rp 28,000 Rp 20,000 Rp 14,000 Rp 3,000 Rp 10,000 Rp 22,000 Rp 26,000 Rp 19,000 Rp
72,000 114,000 19,000 42,000 15,000 19,000 350,000 280,000 200,000 84,000 24,000 90,000 198,000 234,000 114,000 Rp 1,855,000 Rp 14,395,000
5
Orang
Rp 5,580,000
Rp 147,000 Rp 200,000 Rp 390,930 Rp 737,930 Rp 20,712,930
50
SIOMAY BANDUNG HARGA POKOK PRODUKSI BULAN SEPTEMBER 2020 JUMLAH UNIT HARGA/UNIT
NO KETERANGAN A. Bahan baku dan bahan penolong BBB: Tepung Terigu Ikan Tengiri Tepung Kanji Ayam Total Bahan Baku Bahan Penolong: Kol Tahu Kentang Pare Garam Penyedap Rasa Kacang Tanah Cabe merah Cabe Rawit Gula merah Merica Bawang Daun Bawang Merah Bawang Putih Kecap Total Bahan penolong Total Bahan baku dan bahan penolong B. Biaya tenaga kerja langsung Karyawan produksi BOP 1. BOP variabel: Gas Biaya Listrik C 2. BOP Tetap: Biaya penyusutan Total BOP TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
120 60 100 25
Kg kg kg kg
Rp Rp Rp Rp
28,000 48,000 51,000 48,000
TOTAL
Rp Rp Rp Rp
3,360,000 2,880,000 5,100,000 1,200,000 Rp 12,540,000
12 300 10 12 2
kg biji Kg Kg kg
Rp
10 10 10 6 8 9 9 9 6
kg kg kg kg Pcs Kg Kg Kg pcs
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 35,000 Rp 28,000 Rp 20,000 Rp 14,000 Rp 3,000 Rp 10,000 Rp 22,000 Rp 26,000 Rp 19,000 Rp
72,000 114,000 19,000 42,000 15,000 19,000 350,000 280,000 200,000 84,000 24,000 90,000 198,000 234,000 114,000 Rp 1,855,000 Rp 14,395,000
5
Orang
Rp
Rp Rp
147,000 200,000
Rp
390,930
5,580,000
Rp 737,930 Rp 20,712,930
51
ARUS KAS SIOMAY BANDUNG JULI 2020 I
II
III
Arus Kas Operasi Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Penolong Total kas untuk aktivitas operasi
Rp 12,540,000 Rp 2,333,000
Arus Kas Investasi Wajan Besar Wajan Kecil Kompor Turub Seng Perlengkapan Total kas untuk aktivitas investasi
Rp Rp Rp Rp Rp
Arus Kas Pendanaan Modal Disetor Total kas untuk aktivitas pendanaan
Rp 40,000,000
Kas Bersih
Rp 14,873,000
800,000 300,000 900,000 320,000 269,000 Rp 2,589,000 Rp 17,462,000
Rp 40,000,000 Rp 22,538,000
52
ARUS KAS SIOMAY BANDUNG AGUSTUS 2020 I
II
III
Arus Kas Operasi Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Penolong Total kas untuk aktivitas operasi
Rp 12,540,000 Rp 1,855,000
Arus Kas Investasi Wajan Besar Wajan Kecil Kompor Turub Seng Perlengkapan Total kas untuk aktivitas investasi
Rp Rp Rp Rp Rp
Arus Kas Pendanaan Modal Disetor Total kas untuk aktivitas pendanaan
Rp 40,000,000
Kas Bersih
Rp 14,395,000
800,000 300,000 900,000 320,000 269,000 Rp 2,589,000 Rp 16,984,000
Rp 40,000,000 Rp 23,016,000
53
ARUS KAS SIOMAY BANDUNG Sep-20 I
II
III
Arus Kas Operasi Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Penolong Total kas untuk aktivitas operasi
Rp 12,540,000 Rp 1,855,000
Arus Kas Investasi Wajan Besar Wajan Kecil Kompor Turub Seng Perlengkapan Total kas untuk aktivitas investasi
Rp Rp Rp Rp Rp
Arus Kas Pendanaan Modal Disetor Total kas untuk aktivitas pendanaan
Rp 40,000,000
Kas Bersih
Rp 14,395,000
800,000 300,000 900,000 320,000 269,000 Rp 2,589,000 Rp 16,984,000
Rp 40,000,000 Rp 23,016,000
54
NERACA SIOMAY BANDUNG JULI 2020 ASET Aset Lancar: Kas Persediaan Perlengkapan Total Aset Lancar
Rp Rp Rp
22,538,000 14,873,000 269,000 Rp
Aset Tetap: Tanah Bangunan Peralatan Total Aset Tetap Total Aset
Rp
37,680,000
2,320,000 Rp 2,320,000 Rp 40,000,000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabititas: Ekuitas: Modal Usaha
Rp
Total Liabititas dan Ekuitas
55
40,000,000
Rp 40,000,000
NERACA SIOMAY BANDUNG AGUSTUS 2020 ASET Aset Lancar: Kas Persediaan Perlengkapan Total Aset Lancar
Rp 23,016,000 Rp 14,395,000 Rp 269,000 Rp 37,680,000
Aset Tetap: Tanah Bangunan Peralatan Total Aset Tetap Total Aset
Rp
2,320,000 Rp 2,320,000 Rp 40,000,000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabititas: Ekuitas: Modal Usaha
Rp 40,000,000
Total Liabititas dan Ekuitas
56
Rp 40,000,000
NERACA SIOMAY BANDUNG Sep-20 ASET Aset Lancar: Kas Persediaan Perlengkapan Total Aset Lancar
Rp 23,016,000 Rp 14,395,000 Rp 269,000 Rp
Aset Tetap: Tanah Bangunan Peralatan Total Aset Tetap Total Aset
Rp
37,680,000
2,320,000 Rp 2,320,000 Rp 40,000,000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabititas: Ekuitas: Modal Usaha
Rp
Total Liabititas dan Ekuitas
57
40,000,000
Rp 40,000,000
Penjualan Siomay Bandung Bulan Juli 2020 No VARIAN Qty HARGA JUMLAH 1 Siomay 400 Rp 1,000 Rp 400,000 2 Tahu 120 Rp 1,000 Rp 120,000 3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000 4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000 5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000 Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 620,000 Total 5 Gerobak siomay Rp 3,100,000 Total 1 Bulan Rp 93,000,000 Penjualan Siomay Bandung Bulan Agustus 2020 No VARIAN Qty HARGA JUMLAH 1 Siomay 300 Rp 1,000 Rp 300,000 2 Tahu 100 Rp 1,000 Rp 100,000 3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000 4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000 5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000 Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 500,000 Total 5 Gerobak siomay Rp 2,500,000 Total 1 Bulan Rp 75,000,000
Penjualan Siomay Bandung Bulan September 2020 No VARIAN Qty HARGA JUMLAH 1 Siomay 300 Rp 1,000 Rp 300,000 2 Tahu 100 Rp 1,000 Rp 100,000 3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000 4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000 5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000 Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 500,000 Total 5 Gerobak siomay Rp 2,500,000 Total 1 Bulan Rp 75,000,000 58
SIOMAY BANDUNG LABA RUGI Per Bulan Juli - September 2020 NO 1
2
3
4
KETERANGAN Penjualan Total Pendapatan
Rp Rp
Biaya Tetap BOP
Rp
BULAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER 93,000,000 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000 93,000,000 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000
390,930 Rp
390,930 Rp
390,930
Biaya Variabel Bahan Baku Rp Bahan Penolong Rp BOP Variabel Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp Total Biaya Variabel dan Biaya tetap Rp Laba Kotor Rp
12,540,000 2,333,000 347,000 5,580,000 21,190,930 71,809,070
EBIT pajak 0,5% EAT
35,904 Rp 271,435 Rp 271,435 71,773,166 Rp 54,015,635 Rp 54,015,635
Rp Rp
59
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12,540,000 1,855,000 347,000 5,580,000 20,712,930 54,287,070
Rp 12,540,000 Rp 1,855,000 Rp 347,000 Rp 5,580,000 Rp 20,712,930 Rp 54,287,070
60
Form 1 : PKL-KPB 2020
RENCANA KERJA PESERTA
PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA TAHUN 2020
Nama
: 1. Atu Adhayati Solihah 2. Ani Liani 3. Wildan Nahban Alfaruqi
Nama Perusahaan
: UMKM Siomay Bandung
Alamat Perusahaan
: Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel. Citalang, Purwakarta
NO.
PROGRAM YANG DIRENCANAKAN
1. Silaturahmi
dan
surat pengantar
TARGET YANG DIRENCANAKAN
ALOKASI WAKTU
Pemberian Perkenalan dengan pemilik usaha, 1 kali kunjungan menyampaikan
tujuan
KPB/PKL,
memberikan surat pengantar untuk mengajukan izin KPB/PKL, serta meminta waktu kesiapan dari pemilik untuk di wawancarai.
2. Wawancara
Menanyakan
sejarah
berdirinya
1 kali kunjungan
perusahaan atau awal memulai bisnis.
3. Mengecek kelengkapan surat- Peserta surat legalitas
KPB/PKL
melakukan 1 kali kunjungan
pengecekan surat-surat yang dimiliki serta
mengecek
berlakunya.
61
tanggal
masa
4. Wawancara
Peserta
Praktek Membuat produk
KPB/PKL
wawancara
melakukan kapasitas 1 kali kunjungan
mengenai
produksi , peralatan yang dimiliki, melihat
tempat
untuk
produksi
siomay (Tata letak proses produksi), menanyakan
hamabatan
dalam
berbinis, serta data-data lain yang dibutuhkan oleh peserta KPB/PKL dan Peserta KPB/PKL melihat dan membantu proses pembuatan siomay.
5. Wawancara
(Analisis Pemasaran) Menanyakan
1 kali kunjungan
kuantitas produk terjual serta target pemesanan. (Analisis Sumber Daya Manusia) Mengetahui (karyawan)
informasi yang
SDM
terlibat
dalam
proses produksi. (Analisis
Data
Keuangan)
Menayakan sistem pembukuan untuk pemasukan dan pengeluaran, serta HPP.
6. Dokumentasi
Membuat dokumentasi
1 kali kunjungan
Purwakarta, Mengetahui Suvervisor
(
Oktober 2020
Ketua Kelompok
)
(
62
)
Form 2 : PKL-KPB 2020
RELISASI KERJA PESERTA PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA TAHUN 2020 Nama
: 1. Atu Adhayati Solihah 2. Ani Liani 3. Wildan Nahban Alfaruqi
Nama Perusahaan
: UMKM Siomay Bandung
Alamat Perusahaan
: Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel.Citalang, Purwakarta
NO.
PROGRAM YANG DIRENCANAKAN
1. Tanggal : 15 Agustus 2020 Silaturahmi dan Pemberian surat penganta 2. Tanggal : 19 Agustus 2020 Pemberian surat pengantar
HAMBATAN DAN TINDAK
REALISASI PROGRAM Melakukan
perkenalan
LANJUT dengan
pemilik usaha, menyampaikan tujuan KPB/PKL. Tanggal 19 Agustus 2020, kami memberikan surat pengantar untuk mengajukan menyakan pemilik
-
Karena,
minggu
izin
KPB/PKL
dan
kemarin pemilik UKM
waktu
kesiapan
dari
tidak ada di tempat.
wawancarai
serta meminta waktu
untuk
di
kesiapan dari pemilik
KBPKL ke tempat UKM.
untuk di wawancarai KBPKL
ke
tempat
UKM.
3. Tanggal : 23 Agustus 2020 Wawancara
Menanyakan perusahaan
sejarah atau
awal
berdirinya memulai
-
Kondisi
pada
saat
bertanya sejarah dan
bisnis.
alur produksi sedikit 63
Mengetahui dan melihat alur proses tidak kondusif karena,
produksi.
pemilik UKM sedang
(Analisis Sumber Daya Manusia) Mengetahui (karyawan)
informasi yang
terlibat
SDM
fokus
dalam
produk,
memproduksi sehingga
membuat kami lebih
proses produksi
fokus memperhatikan
Mengetahui tata letak (lay out)
secara
produksinya.
langsung
bagimana proses alur produksi. 4. Tanggal: 6 September 2020 Mengecek kelengkapan suratsurat legalitas
Peserta
KPB/PKL
melakukan
pengecekan surat-surat yang dimiliki serta
mengecek
tanggal
-
UKM
tidak
hambatan apa saja yang ada didalam
sepenuhnya memiliki
UKM tersebut.
data
keuangan
sehingga
membuat
kuantitas produk terjual serta target
kami kesulitan dalam
pemesanan.
menganalisis
Mengetahui informasi data keuangan (perbelanjaan
atau
pengeluaran)
setiap bulannya.
membuat produk
solusi
yang dimiliki UKM
berlakunya.
(Analisis Pemasaran) Menanyakan
Wawancara + Membantu
Memberikan
disetiap akar masalah
masa
Mendapatkan informasi mengenai
Tanggal : 14 September 2020
-
Peserta
KPB/PKL
wawancara
melakukan
mengenai
kapasitas
produksi , peralatan yang dimiliki. Peserta saran
KPB/PKL terhadap
Memberikan
masalah
yang
dihadapi UKM. Peserta KPB/PKL dan membantu proses pembuatan siomay.
64
keuangan
aspek
5. Tanggal : 23 September 2020 Wawancara
(Analisis Data Keuangan) Menayakan sistem pembukuan untuk pemasukan dan
-
UKM
tidak
sepenuhnya memiliki
pengeluaran, serta HPP.
data
keuangan
sehingga
membuat
kami kesulitan dalam menganalisis keuangan
6. Tanggal : 24 September 2020 Dokumentasi
Membuat dokumentasi Membuat gambar alur produksi dan mendokumentasikan kegiatan usaha
7. Tanggal : 05 Oktober 2020 Memberikan cendramata dan pamitan
Peserta KPB-PKL melakukan kunjungan terakhir dan memberikan cendramata kepada UMKM
Purwakarta, Mengetahui Dosen Pembimbing
Ketua Kelompok
( Indra Maulana., SE., MM )
(
65
Okober 2020
)
aspek
Form 3 : PKL-KPB 2020
KARTU KENDALI HARIAN PKL DAN KPB STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN TAHUN 2020 NAMA MAHASISWA
:
1. Atu Adhayati 2. Ani Liani 3. Wildan Nahban Alfaruqi NAMA PERUSAHAAN : UMKM Siomay Bandung NO.
WAKTU
KEGIATAN
1.
1 Jam
Bimbingan Konsultasi PKL
2.
1 jam
Bimbingan Laporan PKL Bab 1-2
3.
1 jam
Bimbingan Laporan PKL Bab 1-4
4.
1 Jam
Bimbingan Revisi
5.
1 jam
TUJUAN Agar lebih memahi maksud dan tujuan PKL Agar mengetahui sejauh mana perkembanagn laporan PKL Agar mengetahui sejauh mana perkembanagn laporan PKL Agar bisa menindaklanjuti keasalahan pada laporan PKL
Agar peserta PKL Bimbingan dan pemberian saran oleh bisa lebih fokus untuk nanti dosen pembimbing persiapan seninar PKL
66
TANDA TANGAN
6.
30 menit
Pengecekan kembali laporan PKL dan pendandatanganan lembar persetujuan
Purwakarta, ….., ………… 2020 Mahasiswa,
Mengetahui, Sipervisor
(
)
(
Form 4 : PKL-KPB 2020 IDENTIFIKASI UMKM I.
PESERTA PKL 67
)
Atu Adhayati Solihah (030117846) NAMA MAHASISWA
:
Ani Liani (030217823) Wildan Nahban Alfaruqi (030218014)
PROGRAM STUDI
:
Akuntansi & Manajemen
No Telepon/HP
:
083816294273
II.
INFORMASI UMUM TENTANG PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
:
Siomay Bandung
Alamat
:
Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel. Citalang Kec. Purwakarta Kab. Purwakarta.
No Telepon
:
083100473380
No Fax
:
Nama Pemilik
:
Epi Ismawati
Nama Pengelola
:
Endang Sukmana
Jenis Kelamin
:
Laki-laki,
Usia (Tahun)
:
50 Tidak Sekolah
SITU Akta Pendirian Akta Perubahan Nomor Induk Berusaha (NIB)
9120001931453
Pertanian
Pertambangan
Perindustrian
Listrik,Gas dan Air
Konstruksi
Perdagangan, Restoran dan Hotel
Pengangkutan dan Pergudangan
Jasa-jasa Dunia Usaha
Jasa-jasa Sosial Masyarakat
Lain-lain
Sebutkan: Industri berbasis daging lumatan dan surimi (siomay)
69
5.4. Jenis Produk Sektor Usaha/ Jasa
1. Siomay 6.
pemasaran
Lokal 7.
8.
NO
%
Regional
Ekspor
%
Jumlah Karyawan selama 3 tahun terakhir
TAHUN
Tahun 1
Tahun 2
Jumlah Karyawan
3
4
Tahun 3
Penjelasan mengenai umur dan pengalaman dibidang usaha yang sama dari pemilik dan pengelola
DESKRIPSI
UMUR
1.
Pemilik
39 tahun
2.
Pengelola
51 tahun
9.
%
PENGALAMAN (TH)
KETERANGAN
Penjelasan mengenai pelanggan dan supplier dalam 3 tahun terakhir. Mencantumkan contact person pelanggan utama dan supplier utama.
Pelanggan Utama
Alamat
Telepon
Sistem Pembayaran
Konsumen Semua Kalangan
Citalang
Langsung
Konsumen Semua Kalangan
Munjul
Langsung
Dst .... Supplier Utama
Alamat
Telepon
Dst ....
70
Sistem Pembayaran
Form 5 : PKL-KPB 2020
IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2020
I.
Masalah Pokok/Potensi Utama Masalah
Potensi
1. Distribusi pemasaran yang masih
1. Memiliki citra rasa yang khas pada
produk
kurang meluas dan Promosi yang dilakukan masih manual tidak
2. Branding cukup kuat sudah di kenal
menggunakan teknologi atau media
di daerah Citalang dan Munjul
daring (online)
3. Tenaga kerja yang ahli dalam
2. Tata Letak ( Lay Out ) produksi
bidangnya
yang kurang optimal 3. Tidak adanya pencatatan keuangan
II.
Kesimpulan Analisa : 1. Pemecahan Masalah : a. Manajemen Pemasaran :
Melakukan riset pasar untuk menentukan daerah yang akan menjadi target pasar atau pelanggan baru (lebarkan pasar ke daerah baru). Memasarkan produk di area kecamatan purwakarta dan mengikuti pameran atau bazar makanan, dan berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta
71
Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya belajar teknologi atau memanfaatkan media daring dalam berbisnis agar UMKM dapat melakukan pemasaran menggunakan media online dan produk dikenal lebih luas lagi.
b. Manajemen Operasional :
Memberikan pengetahuan, pemahaman dan gambaran mengenai pentingnya tata letak ( Lay Out) alur sebuah produksi agar UMKM dapat melakukan produksinya dengan tepat, efektif dan efisien juga membuat karyawan lebih nyaman lagi dalam bekerja.
c. Akuntansi :
Memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya pelaksanaan pencatatan dan pembukuan dalam suatu usaha, sehingga pemilik bisa mengukur biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima dengan jelas.
2. Penguatan Potensi : a. Memiliki citra rasa yang khas pada produk
UMKM Siomay Bandung harus tetap bisa menjaga keutuhan citra rasa dari siomay yang khas tersebut dan menjaga proses produksi tanpa harus menggunakan bahan-bahan pengawet dari makanan.
b. Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul
Pangsa pasar akan lebih luas dan dikenal jika UMKM menggunakan teknologi internet untuk promosi produknya dan
72
UMKM bisa lebih memperkenalkan produknya dengan mengikuti seperti acara bazar makanan atau pameran. c. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya
Para karyawan di UMKM Siomay Bandung harus lebih konsisten pada pekerjaannya agar keahlian yang dimiliki tetap bermanfaat untuk produk dan perkembangan usahanya, dan diharapkan pemilik maupun karyawan lebih mengembangkan kreatifitasnya untuk inovasi produk agar memiliki beberapa varian produk yang lebih banyak lagi.
III. Rekomendasi : 1. Alternatif I :
Manajemen Pemasaran : Memperluas distribusi produk seperti membuka seperti kedai siomay, Mempromosikan produk ke sosial media
Manajemen Operasional : Mengatur kembali tata letak produksi agar lebih efektif
Keuanangan : Membuatkan catatan keuangan sederhana
IV.
Langkah Implementasi : Alternatif I
: Manajemen Pemasaran
Memperluas distribusi produk
Langkah 1 : Mencari daerah baru untuk memperluas distribusi Langkah 2 : Mengikuti pameran atau bazar makanan
73
Langkah 3 : berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta Melakukan pemasaran menggunakan media online Langkah 1 : Membuatkan akun-akun media sosial seperti Facebook dan Instagram Langkah 2 : Membantu memasarkan produk dengan media sosial pribadi Alternatif II
: Manajemen Operasional
Langkah 1 : Membuatkan alur produksi dengan tata letak (lay out) yang sesuai Langkah 2 : Merubah kondisi tata letak (lay out) sesuai yang telah dibuatkan Alternatif III
: Akuntansi
Langkah 1 : : Memberikan pengarahan mengenai cara melakukan catatan laporan keuangan sederhana Langkah 2 : Dibuatkan catatan laporan keuangan sederhana. Purwakarta,
2020
Supervisor
Mahasiswa,
(………………………………….)
(…………………………………. )
74
DOKUMENTASI KPB/PKL STIE DR KHEZ MUUTAQIEN DI UMKM SIOMAY BANDUNG-CITALANG PURWAKARTA
75
76
DOKUMENTASI LEGALITAS UMKM SIOMAY BANDUNG –CITALANG PURWAKARTA
77
78
79
80