Laporan Lengkap - Revisi 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE PIECES DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG



TUGAS AKHIR



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Rekam Medis Jurusan Kesehatan



Oleh :



PITRA RAHARDHINI NIM. G41120595



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2016



i



EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE PIECES DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG



TUGAS AKHIR



Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi D-IV Rekam Medik Jurusan Kesehatan



Oleh : PITRA RAHARDHINI NIM. G41120595



HALAMAN JUDUL



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2016



i



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER



HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL HALAMAN PENGESAHAN



1. Judul



: Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang Tahun 2016 2. Identitas Pelaksana a. Nama Lengkap : Pitra Rahardhini b. NIM : G41120595 c. Jurusan / Program Studi : Kesehatan/Rekam Medik 3. Lokasi : Rumah Sakit Islam Lumajang 4. Identitas Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing I a. Nama Lengkap : Feby Erawantini, S.KM.,M.PH b. NIP : 19840108 201404 2 001 c. Jurusan /Program Studi : Kesehatan/Rekam Medik Dosen Pembimbing II a. Nama Lengkap :Rossalina Adi Wijayanti, S.KM.,M.Kes b. NIP : 19840219 210504 2 002 c. Jurusan /Program Studi : Kesehatan/Rekam Medik 5. Lama Kegiatan : 8 (delapan) Bulan Jember, 18 Januari 2016



Menyetujui : Dosen Pembimbing I,



Dosen Pembimbing II,



Pelaksana,



Feby Erawantini, S.KM., M.PH NIP. 19840108 201404 2 001



Rossalina Adi W, S.KM.,M.Kes NIP. 19840219 210504 2 002



Pitra Rahardhini NIM G41120595



Mengetahui : Koordinator Skripsi



Feby Erawantini, S. KM.,M. PH NIP 19840108 201404 2 001



ii



HALAMAN PERSEMBAHAN Laporan Praktek Kerja Lapang ini saya persembahkan untuk : 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan praktek kerja lapang di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah. 2. Orang tua saya yang selalu medoakan dan memberi support dalam Praktek Kerja Lapangan dan pembuatan laporan ini. 3. Ibu Ida Nurmawati, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan dalam proses Pratek Kerja Lapangan ini. 4. Bapak Roni Rohman, A.Md PK selaku kepala instalasi Rekam Medis di RSUD



Tugurejo



Jawa



Tengah



yang



selalu



mengarahankan



dan



membimbingan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini. 5. Seluruh staf Instalasi Rekam Medik RSUD Tugurejo Jawa Tengah yang membantu memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam Praktek Kerja Lapangan ini. 6. Dosen-dosen dari Politeknik Negeri Jember dan Ibu/Bapak praktisi rekam medis di RSUD Tugurejo Jawa Tengah. 7. Sahabat-sahabat penyemangat dari Jember Mbak Dita, Adek Nita, Elda, Diaz, dan Nindi serta yang Terkasih yang selalu sabar dana menyemangati. 8. Teman-teman Seperantauan Praktek Kerja Lapang di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah : Yuli teman sekamar yang selalu saya susahkan, Estu yang selalu promosi jualan, Puput teman dandan sekamar, Sofyan dengan tatacara tawa yang aneh, Krisna yang suka menerjang maut di jalanan, dan Aziz si guru ngaji yang sering menghilang. Terimakasih sudah membantu, mengerti, dan memahami tingkah laku saya. 9. Teman-teman seperjuangan Rekam Medik Polije 2012.



iii



MOTTO “ Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharap kepada Tuhanmu.” (Q.S Al Insyirah : 6-8)



iv



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER



SURAT PERNYATAAN



Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



: Pitra Rahardhini



NIM



: G41120595



Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam skripsi yang berjudul “EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE PIECES DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TAHUN 2016” merupakan gagasan dan hasil karya sendiri dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.



Jember, 18 Januari 2016



Pitra Rahardhini NIM G41120595



v



ABSTRAK



Tinjauan Perbedaan Biaya Riil Rumah Sakit Dengan Tarif INA-CBG’s Kasus Chronic Kidney Disease (CKD) Pada Rawat Inap Di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, Pitra Rahardhini, NIM G41120595, Tahun 2012. 87 hlm, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Ida Nurmawati, S.KM,M.Kes (Pembimbing Praketek Kerja Lapang). Rumah sakit sebagai penyelenggara layanan kesehatan mempunyai beban tersendiri untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan adil bagi masyarakat. Hal ini mendorong seluruh elemen baik pihak rumah sakit maupun stakeholder (provider atau pemerintah) untuk menghitung secara tepat berapa biaya pelayanan yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan biaya rill rumah sakit dengan tarif INA-CBG’s kasus Chronic Kidney Disease (CKD) pada rawat inap di Rumah Sakit TuguRejo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Cara pengumpulan data didapat dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan langsung dengan pengelolaan rekam medis. Berdasarkan dari praktek kerja lapang di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah seringkali terdapat selisih yang besar antara tarif paket INA-CBG’S versi 4.1 dengan biaya riil rumah sakit salah satunya pada kasus Chronic Kidney Disease (CKD). Hasil dari perbedaan tarif INA-CBG’s rata-rata biaya berdasarkan tarif RSUD Tugurejo pada perawatan CKD lebih rendah dari biaya Riil rumah sakit sendiri. Sehingga terjadi kerugian di setiap tingkat keparahan pada kasus CKD.



Kata Kunci : Tinjauan, Perbedaan Biaya, Kasus CKD



vi



PRAKATA Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan Skripsi yang berjudul “EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DENGAN METODE PIECES DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TAHUN 2016” dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan pendidikan di Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan, Program Studi Rekam Medik. Namun demikian, laporan ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, sehingga diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan di kemudian hari. Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kedua orang tua saya yeng telah memberikan motivasi dan semangat dalam proses pengerjaan proposal skripi ini. 2. Ibu Feby Erawantini,S. KM, M. PH selaku pembimbing I. 3. Ibu Rossalina Adi Wijayanti,S.KM., M.Kes selaku pembimbing II. 4. Staf, dan karyawan di Rumah Sakit Islam Lumajang yang telah membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan. 5. Teman-teman Rekam Medik angkatan 2012 yang telah memberikan motivasi selama proses pengerjaan proposal skripsi ini.



Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini banyak memberikan manfaat kepada penulis sendiri khususnya dan pembaca sekalian umumnya.



Jember, 18 Januari 2016



Penulis vii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL ......................................ii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................iii MOTTO ................................................................................................................... iv SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................... vi PRAKATA ..............................................................................................................vii DAFTAR ISI ..........................................................................................................viii DAFTAR TABEL .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xii DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................xiii BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4 1.3.1 1.3.2



Tujuan Umum ................................................................................................................ 4 Tujuan Khusus................................................................................................................ 4



1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4 1.4.1 1.4.1 1.4.2 1.4.3



Bagi Institusi Rumah Sakit ............................................................................................. 4 Bagi Institusi Pendidikan................................................................................................ 4 Bagi Peneliti ................................................................................................................... 4 Bagi Peneliti Lain ........................................................................................................... 5



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 6 2.2 State of The Art .................................................................................................. 7 2.3 Rumah Sakit...................................................................................................... 8 2.3.1 Rawat Jalan ......................................................................................................................... 9



2.4 Sistem Informasi Manajemen ............................................................................ 9 2.4.1



Sistem ............................................................................................................................. 9



viii



2.4.2 2.4.3 2.4.4 2.4.5 2.4.6



Konsep Informasi ......................................................................................................... 11 Sistem Informasi .......................................................................................................... 12 Sistem Informasi Manajemen ....................................................................................... 13 Operasionalisasi SIM ................................................................................................... 15 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ............................................................. 17



2.5 Evaluasi Sistem Informasi ............................................................................... 18 2.5.1 Evaluasi ........................................................................................................................ 18 2.5.2 Tujuan Evaluasi Sistem Informasi ................................................................................ 19 2.5.2 Model Evaluasi ................................................................................................................. 19 2.5.3 Metode Evaluasi Sistem Informasi ............................................................................... 19



2.6 Kerangka Konsep ............................................................................................ 28



BAB 3. METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 29 3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 29 3.2 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 29 3.2.1 Populasi ............................................................................................................................ 29 3.2.2 Sampel .......................................................................................................................... 29



3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................... 29 3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 30 3.5 Definisi Operasional ................................................ Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36 3.7 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 36 3.8 Pengolahan Data dan Analisis Data ................................................................. 36 3.9 Teknik Penyajian Data .................................................................................... 39 3.10



Alur Penelitian ........................................................................................... 40



BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 46 1.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 46 4.2 Saran ............................................................................................................... 47



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 48



ix



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Karya Tulis Ilmiah .......................................... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .................. Error! Bookmark not defined.



x



DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Sistem Informasi Manajemen.............................................................. 15 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 28 Gambar 3.2 Alur Penelitian...................................................................................... 41



xi



DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lembar Informed ................................................................................. 50 Lampiran 2. Consent ................................................................................................ 51 Lampiran 3. Lembar Kuesioner ............................................................................... 52 Lampiran 4. Lembar Wawancara ............................................................................. 58 Lampiran 5. Lembar Observasi ................................................................................ 62 Lampiran 6. Jadwal Kegiatan .................................................................................. 63



xii



DAFTAR SINGKATAN APBD



: Anggaran Pendapatan Badan Daerah



APBN



: Anggaran Pendapatan Badan Negara



BUN



: Blood Urea Nitrogen



CKD



: Chronic Kidney Disease



DAU



: Dana Alokasi Umum



FFS



: Fee For Service



GGK



: Gagal Ginjal Kronik



HCU



: High Care Unit



ICD 9 CM



: International Statistical Classification of Disease and Relate Health Problem – 9 Clinical Modification



ICD-X



: International Statistical Classification of Disease and Relate Health Problem – 10



ICU



: Intensive Care Unit



IHD



: Ischaemic Hearth Disease



INA-CBG’S



: Indonesia - Case Based Group’s



JKN



: Jaminan Kesehatan Nasional



LFG



: Laju Filtrasi Glomerulus



LOS



: Length Of Stay



NICU



: Neonatal Intensive Care Unit



NIDDM



: Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus



PDRB



: Pendapatan Domestik Regional Bruto



PICU



: Pediartric Intensive Care Unit



RJ



: Rawat Jalan



RM



: Rekam Medis



RSUD



: Rumah Sakit Umum Daerah



SIMRS



: Sistem Informasi Menejemen Rumah Sakit



SL



: Severity Level



SPO



: Standar Prosedur Oprasional



THT



: Telinga Hidung Tenggorokan



xiii



UNU



: United Nations University



VCT



: Voluntary Counselling and Testing



WHO



: World Health Organization



xiv



BAB 1. PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Rumah



sakit



sebagai



institusi



pelayanan



kesehatan



yang



menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat (Depkes RI, 2009) memiliki kewajiban untuk dapat membangun sebuah sistem tatakelolah rumah sakit yang baik. Upaya ini dapat menentukan bertahan lama atau tidaknya suatu suatu rumah sakit dengan kualitas pelayanan yang tetap prima, sehingga informasi antar bagian rumah sakit menjadi sesuatu yang penting. Rumah sakit memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang biasa disebut SIMRS, yang merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsifungsi menejemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Riana, 2006). Sayangnya adopsi sistem informasi dibidang kesehatan masih ketinggalan dibandingkan sektor lain seperti perbankan dan keuangan, pelayananan transportasi penerbangan dan industri telekomunikasi. Survei Tahun 2008 menunjukkan hanya kurang lebih 10 % rumah sakit umum di AS sudah menggunakan sistem Electronic Health Record (EHR) baik yang komprehensif maupun dasar (Hariana, 2013). Angka adopsi ini kurang lebih sama dinegara-negara Eropa. Survei Tahun 2007 hanya sekitar 11,9% rumah sakit umum di Austria dan 70 % di Rumah Sakit Jerman menggunakan EHR yang komprehensif. Pada tahun yang sama, baru sekitar 10,0 % Rumah Sakit di Jepang telah mengadopsi EHR. Rumah Sakit Korea sendiri, kurang lebih 80,3 % dari rumah sakit pendidikan dan rumah sakit umum menggunakan Computerized Physician Order Entry (CPOE) tetapi hanya 9 % yang menggunakan EHR secara komperhensif. Indonesia sendiri terdapat berbagai tipe dan kepemilikan rumah sakit, namun belum diketahui sampai sejauh mana sistem informasi berbasis elektronik telah digunakan (Hariana, 2013). Pemerintah mewajibkan setiap rumah sakit melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem



1



2



Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (Kemenkes RI, 2009). Rumah Sakit Islam (RSI) Lumajang merupakan rumah sakit swasta tipe D yang berdiri sejak tahun 2003. Hingga saat ini, pelayanan rawat jalan di RSI Lumajang sudah terdapat 5 poliklinik dengan unit penunjang utaa berupa laboratorium dan radiologi. Pada hasil kinerja RS tahun 2012 hingga tahun 2014 diperoleh jumlah kunjungan rawat jalan mengalami penurunan. Ketertarikan pasien untuk berkunjung ke rumah sakit pastilah didukung dengan kepercayaan akan mutu pelayanan rumah sakit salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan adalah SIMRS. Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa Rumah Sakit Islam Lumajang telah menerapkan SIMRS. Sejak Tahun 2010 RS Islam Lumajang telah menerapkan aplikasi Microsoft Visual Foxpro yang sudah mengunakan billing system. Instalasi rawat jalan sendiri merupakan gerbang utama untuk pelayanan dan menentukan apakah pasien memerlukan perawatan inap atau tidak, atau membutuhkan rujukan ketempat lain. Selain itu di rawat jalan register pasien dibuat dan kebanyakan inputan berawal dari proses pelayanana rawat jalan. Input yang dihasilkan dari SIMRS ini terdiri dari data-data pasien dan kunjungan pasien. Diagnosa dan tindakan dilakukan langsung setelah pasien melakukan kunjungan poli yang kemudian diinput ke komputer. Untuk input nomor rekam medis masih manual akibatnya rawan terjadi duplikasi nomor rekam medis karena tidak tersediannya bank nomor. Sedangkan output masih menampilakan data-data yang harus diproses dahulu, sehingga masih berupa data mentah. Akibatnya petugas membuat laporan secara manual yang masih membutuhkan proses guna pelaporan di direktur. Output harus jelas dan memenuhi ciri-ciri informasi yang baik. Ouput merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu informasi yang sesuai dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan penerima. Menurut



Kemenkes



RI



(2013)



pelaksanaan



pengelolahan



dan



pengembangan SIMRS harus mampu meningkatkan dan mendukung proses pelayanan kesehatan di rumah sakit yang meliputi kecepatan pengambilan keputusan, peningkatan pealyanan, kemudahan pelaporan. Adanya laporan yang



3



harus diproses menunjukkan kekurangan pada SIMRS, sehingga perlu diadakannya evaluasi. Menurut Laporan SIRS online dampak fitur-fitur SIMRS yang tidak di evaluasi ini akan menurukan kualitas pelayanan, menurunkan kualiatas keputusan manajemen rumah sakit, fungsi kontrol yang tidak lengkap,dll (Kemenkes RI, 2011). Metode PIECES (Performace, Information, Economic, Control/security, Efficiency, dan



Service) adalah salah satu metode yang



digunakan untuk mengevaluasi SIMRS. Berdasarkan hasil survei ditemukan laporan yang masih perlu diproses. Sehingga data yang masih diproses dapat diartikan terdapat kekurangan. Menurut Kemenkes RI, 2013 SIMRS harus memiliki kemampuan komunikasi data salah satunya dengan pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Riana, 2006 menjelaskan metode PIECES dapat memberikan referensi dan kontrol untuk perubahan sistem itu sendiri. Permasalahan yang ditemukan pada kemampuan komunikasi data berupa Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) membuktikan bahwa metode PIECES dapat digunakan pada indikator performace. Permasalahan lain yaitu pada penyediaan bank nomor rekam medis yang belum ada pada SIMRS, sehingga rawan terjadinya duplikasi nomor rekam medis. Hal ini dapat dinilai menggunakan indikator Informtion dari metode PIECES. Evaluasi sistem belum pernah dilakukan setelah 5 tahun berjalannya SIMRS, keluahan oleh user hanya disampaikan ke petugas TI. Berdasarkan uaraian diatas penulis tertarik melakukan evaluasi SIMRS rawat jalan dengan metode PIECES di Rumah Sakit Islam Lumajang untuk memberikan penilaian apakah SIMRS masih layak dijalankan, perlu perbaikan, ataukah SIMRS kurang suksesnya sistem sehingga perlu diganti.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut sehingga didapat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang ?”



4



1.3



Tujuan Penelitian



1.3.1



Tujuan Umum Melakukan evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)



dengan metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang. 1.3.2



Tujuan Khusus 1. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Performance di Rawat Jalan RS Islam Lumajang. 2. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Information di Rawat Jalan RS Islam Lumajang. 3. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Control/Security di Rawat Jalan RS Islam Lumajang. 4. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Economic di Rawat Jalan RS Islam Lumajang. 5. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Efficiency di Rawat Jalan RS Islam Lumajang. 6. Mengevaluasi SIMRS berdasarkan aspek Service di Rawat Jalan RS Islam Lumajang.



1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1



Bagi Institusi Rumah Sakit 1. Diperoleh gambaran tentang Sistem Informasi Yang sedang berjalan 2. Dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan keijakan mengenai SIMRS Rawat Jalan.



1.4.1



Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakna sebagai bahan bacaan, dan bahan sumbangan pemikiran



tentang evaluasi sitem informasi manajemen. 1.4.2



Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dibidang evaluasi



sistem.



5



1.4.3



Bagi Peneliti Lain 1. Diperolehnya data sebagai referensi untuk penelitian serupa yang ada pada institusi lain. 2. Dapat dijadikan acuan untuk pengembangan penelitian yang lebih luas.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Penelitian Terdahulu 1. “Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Ditinjau dari Aspek Persepsi Pengguna dalam mendukung Proses manajemen di Rumah Sakit PKU Muhammadyah Yogyakarta”. (Apit Riana. 2006. Semarang: Universitas Diponegoro). Penelitian ini evaluasi sistem informasi pada Rumah Sakit PKU Muhammadyah Yogyakarta merencanakan perubahan sistem operasi yang berjalan. Adanya rencana perubahan sistem operasi tersebut perlu diadakannya suatu evaluasi guna menangkap segala permasalahan yang ada agar sistem baru yang akan diterapkan menjadi lebih baik. Salah satu evaluasi yang mengacu 6 aspek yaitu performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi, dan pelayanana ini dapat digunakan untuk menilai kinerja sistem berdasarkan persepsi pengguna. Sehingga masalah pada sistem operasi yang sekarang berjalan dapat dievaluasi dari 6 aspek tersebut. 2. “Evaluasi Implementasi Sistem Electronic health Record (EHR)di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Metode Analisis PIECES”. (Nuryati dan Widyanti, Nurzara A. 2015. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada) Rumah Sakit Akademik UGM masih dalam tahap pengembangan EHR agar dapat sesuai dengan kebutuhan dan harapan rumah sakit. Perlu dilakukan evaluasi sistem untuk mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi EHR. Penggunaan model evaluasi PIECES mampu menganalisisi sistem dari segi kekuatan maupun kelemahan berdasarkan aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi, dan pelayanan. Adanya evaluasi ini diharapkan agar RS Akademik UGM dapat mengetahui dan lebih memahami hambatan-hambatan maupun keuntungan dari penggunaan sistem yang selama ini berjalan.



6



7



2.2 State of The Art Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Karya Tulis Ilmiah Peneliti Apit Riana (2006)



Nuryati dan Nurzara Anggara (2015) Pitra Rahardhini (2016)



Judul Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen ditinjau dari Aspek Persepsi Pengguna dalam mendukung proses manajemen di Rumah sakit PKU Muhammadyah Yogyakarta Evaluasi Implementasi Sistem Electronic Health Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada berdasarkan Metode Analisis PIECES Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang Tahun 2015



Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadyah Yogyakarta



Metode Penelitian Deskriptif Evaluatif dengan data primer didapat dari pengisian kuesioner tentang presepsi responden.



Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta



Deskriptif Kuantitatif dengan metode analisis PIECES



Rumah Sakit Islam Lumajang



Deskriptif Kualitatif dengan Metode PIECES



Apit Riana pada Tahun 2006 dengan tesis yang berjudul Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen ditinjau dari Aspek Persepsi Pengguna dalam mendukung proses manajemen di Rumah sakit PKU Muhammadyah Yogyakarta dengan tujuan untuk mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi sistem nformasi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif evaluatf dengan pendekatan cross secsional dengan teknik pengumpulan data melalui Kuesioner, Wawancara, dan Observasi. Kemudian hasil penelitian diolah dan dianalisis, menggunakan analisis statistik dengan bantuan SPSS for windows. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan standar kualitas sistem informasi. Nuryati dan Nurzara Anggara pada Tahun 2006 dengan jurnal yang berjudul berjudul Evaluasi Implementasi Sistem Electronic Health Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada berdasarkan Metode Analisis PIECES dengan tujuan untuk melakukan evaluasi sistem Electronic Health Record (EHR) di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada ditinjau berdasarkan metode analisis PIECES guna mengetahui aspek performance, information, economic, control, efficiency, dan service. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross



8



secsional. Penelitian ini diukut dengan instrumen angket (Kuesioner) dan menggunakan skala likert. Hasil penelitian diolah dan dianalisis, menggunakan analisis statistik dengan bantuan SPSS for windows. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Pitra Rahardhini pada Tahun 2016 dengan jurnal yang berjudul Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang Tahun 2015 dengan tujuan untuk melakukan evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang guna mengetahui aspek performance, information, economic, control, efficiency, dan service. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian diolah dan dianalisis kemuadian dibandingkan dengan standar kualitas sistem informasi.



2.3 Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1957, rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat keehatan yang setinggi-tingginya. (Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009). Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, raawat jalan dan gawat darurat (Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009).



9



2.3.1 Rawat Jalan Secara sederhana, perawatan rawat jalan dapat didefinisikan sebagai perawatan kedokteran bagi pasien yang tidak membutuhkan rawat inap. Berdasarkan Kemenkes RI (2007) tentang pola tarif rumah sakit, pelayanan rawat jalan rumah sakit, bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehailitas medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit. Instalasi rawat jalan merupakan gerbang utama untuk menentukan apakah pasien memerlukan perawatan inap atau tidak, atau membutuhkan rujukan ke tempat pelayanan kesehatan lain atau tidak. Alur pada pasien rumah sakit berbeda-beda tergantung pada kebijakan rumah sakit. Namun demikian, secara umum alur rawat jalan rumah sakit terdiri dari pendaftaran, poliklinik, dan dilanjutkan dengan pembayaran, baik disertai atau tanpa pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Selanjutnya pasien mengambil obat dibagian farmasi. 2.4 Sistem Informasi Manajemen 2.4.1



Sistem Sistem merupakan suatu kesatuan yang untuk dan terdiri dari berbagai



faktor yang berhubungan atau diperkirakan serta satu sama saling mempengaruhi, yang kesemuanya dengan sadar dipersiapan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi sistem mempunyai ciri : adanya tujuan yang jelas, mempunyai struktur tertentu, dan terdiri dari satu kesatuan usaha dari bagian-bagian yang saling tergantung dan berinteraksi satu sama lain (Sabarguna, 2003). Menurut Rustiyanto (2010) Sistem adalah sekumpulan unsur yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya sedemikian rupa berproses mencapai tujuan tertentu, atau sesuai tatanan dimana terjadi suatu kesatuan dari berbagai unsur yang saling beerkaitan secara teratur menuju pencapaian unsur dalam batas lingkungan tertentu. Ciri-ciri sistem: 1. Pencapaian suatu tujuan 2. Satuan usaha 3. Adanya unsur fungsional (input, proses, output, feedback) 4. Saling berhubungan



10



5. Berstruktur 6. Berjenjang Tujuan dari sistem : 1. Setiap sistem memiliki tujuan (goal) 2. Tujuan berfungsi sebagai pengarah sistem 3. Tujuan utama sistem informasi : a. Mendukung fungsi kepengurusan manejemen, b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen, c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan 4. Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani. Komponen-komponen sistem : 1. Input a) Segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diperoses. b) Masukkan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masuan yang bewujud adalah bahan metah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan). c) Pada sistem informasi, masukkan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan). 2. Proses a) Aktifitas untuk menstranformasi input manjadi output b) Bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukkan menjadi keluaran c) Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan seperti : meringkas data, melakukkan perhitungan, mengurutkan data, dll 3. Output a) Menjadi tujuan dari sistem merupakan hasil pemprosesan b) Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainnya



11



4. Feedback (Umpan Balik) a) Output yang dikirim kembali sebagai input yang selanjutnya dimasukkan dalam proses b) Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan c) Pada sistem informasi, umpan balik dapat dieroleh dari setiap pemakai, dengan cara Program yang saah diperbaiki, program diseuaikan dengan keluaran yang dikehendaki. 5. Lingkungan Lingkungan maksudnya disini adalah ruang lingkup dimana sistem itu dijalankan, karena kita membahas tentang lingkungan rah sakit, maka lingkungan didalam komponen sistemnya adalah rumah sakit. 2.4.2



Konsep Informasi Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi



pemakainnya. Data diproses kemudian akan menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi pemakai. Informasi merupakan sarana penting bagi manajemen dalam tahap perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan (Jaya, 2011). Menurut Jogiyanto dalam Jaya (2011) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya. Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal : 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyelesatkan karena dari sumber informasi sampai penerimaan informasi kemungkinana banyak terjadi gangguan yang dapat merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu Informasi tidak boleh terlambat, karena informasi yang usang tidak adan mempunyai nilai tinggi. 3. Relevan Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainnya.



12



2.4.3



Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk



menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. Komponen yang berkaitan dengan sistem informasi adalah : Pemakai, tujuan, masukan – proses – output, data, teknologi, model, dan pengendali. Semua komponen tersebut saling berkaitan, bila dat salah, maka hasilnya akan merupakan informasi yang salah juga. Informasi yang canggih seperti angka statistik yang rumit, tidak ada gunanya bila pemakaian tak bisa mengerti, maka komponen ini harus dipertimbangkan secara keseluruhan. Berikut ini penjelasan masing-masng komponen. a. Data



: Data harus akurat, dan yang penting data benar, jangan



data berupa sampah. b. Masukkan



: Data harus dikode dengan jelas sesuai kebutuhan dan



dengan cara tertentu. Misalnya, data untuk mebuat grafik dibentuk dalam gambaran tabel. c. Proses : Harus jelas diproses dengan cara apa, dan alat apa, perangkat keras dan perangkat lunak serta teknisi yang sesuai. d. Keluaran



: Keluaran harus jelas dan memenuhi ciri-ciri informasi



yang baik. e. Tujuan : Keluaran yang dihasilkan harus sesuai dengan tujuan, agar dapat dimanfaatkan. f. Pemakai



: Pemakai harus terlatih memanfaatkan informasi yang



terbentuk. g. Model : Cara pengolahan, dengan logika, perhitungan atau pengolahan kata, atau tata letak. h. Teknologi



: Komputer jenis apa, atau manual.



i. Pengendali



: Bagaimana mencegah kecurian data, atau kehilangan data.



Teknologi Informasi (hardware dan software) adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpanannya.



13



Sedangkan menurut Rustiyanto (2010) informasi adalah sesuatu yang dapat memberikan makna dan manfaat sebagai bahan pengambilan keputusan bagi para manejer. JA Willan dalam buku Hospital Management (1990) mengemukakan bahwa informasi dapat digunakan untuk mengambil keputusan melalui 7 tahap, yaitu : 1. Mendefinisikan masalah secara jelas. 2. Mengumpulkan informasi yang relevan. 3. Mencari informasi dengan konsultasi pihak lain. 4. Evaluasi informasi 5. Mengembangkan alternatif keputusan. 6. Menentukan pilihan keputusan terbaik berdasarkan informasi. 7. Mengimplementasikan keputusan. Menurut Rustiyanto (2010) Informasi-informasi yang dihasilkan dapat digunakan berbagai keperluan yaitu : 1. Meniai mutu pelayanan dengan cara mencocokkan kesesuaian dengan standart, mengevaluasi kepuasan pelanggan dan proses pelayanan yang berkesinambungan. 2. Mengevaluasi akuntabilitas, misal cost efektif, cost benefit, cos utility. 3. Mengevaluasi kelangsungan pengembangan organisasi, pemasaran, cost leader dan lain-lain. 4. Mengevaluasi kinerja rumah sakit meliputi produktivitasnya, proses pelayanan, mutu pelayanan, probabilitas, likuiditas, sovabilitas, dan kepuasan custemer internal dan eksternal.



2.4.4



Sistem Informasi Manajemen Sistem



Informasi



Manajemen



adalah



perangkat



prosedur



yang



terorganisasi, apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian (Shelly, 2012). Menurut Riana (2006) bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah



14



sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan serta sebuah “database”. Beberapa teori tentang sistem informasi manajemen, didapat kesimpulan bahwa SIM merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan (Rustiyanto, 2010). Data-data tersebut diolah oleh manajemen untuk menjadi sebuah informasi. Berdasarkan definisi diatas, terlihat ada sedikit perbedaan antara sistem informasi biasa dengan sistem informasi manajemen (SIM), dimana perbedaan yang mendasar adalah bahwa SIM dapat mendukung fungsi operasi, mannajemen dan pengambilan keputusan. JR Griffith (1987) dalam Rustiyanto (2010) menyebutkan bahwa sistem informasi manajemen mempunyai peran penting dalam sistem pengawasan melalui tiga pendekatan : 1.



SIM akan mempercepat dan meningkatkan akurasi transaksi karenaaa semuannya terekam dan terkomunikasikan antar berbagai unit.



2.



SIM dapat menyajikan data mutakhir yang ada dan membandingkannya dengan ekspetasi/rencana/standar.



3.



SIM dapat merekam data yang benar sehingga memungkinkan pemahaman yang menyeluruh untuk penyesuaian bila diperlukan.



Sistem informasi manajemen digambarakan sabagaia bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainnya, lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari, lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk pengendalian perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen, dan lapisan puncak tersiri dari sumber daa informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat puncak (Riana, 2006). Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dari gambar barikut ini :



15



Gambar 2.1. Sistem Informasi Manajemen (Gordon.B. Davis, 1984 dalam Riana, 2006). Manajemen SIM dapat dibagi menjadi tiga level yaitu : 1) Top Management, tugas yang dilakukan adalah : Perencanaan meliputi, perencanaan keuangan, perencanaan untuk pengembangan organisasi serta perencanaan strategik lainnya. 2) Middle Management, tugas yang dilakukan adalah : a. Bertanggung jawab terhadap performance produksi. b. Perencanaan taktis c. Pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. 3) Lower Management, tugas yang dilakukan adalah : a. Pekerjaan lebih banyak menangani kontrol terhadap jalannya organisasi b. Pengolahan transaksi c. Perencanaan untuk mendukung operasi manajemen sehari-hari.



2.4.5



Operasionalisasi SIM Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang



menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, dan orang-orang yang membuat produk,



16



menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut. Unsur dalam pengoperasian SIM adalah suatu cara untuk menjelaskan tetntang SIM yang pada dasanya dibedakan menjadi 3 aspek tinjauan, yaitu : a. Komponen fisik 1) Hardware Perangkat dari suatu SIM yang terdiri dari komputer (terdiri dari



pusat



pengelolahan



unit



masukan



dari



keluaran,



unit



penyimpanan, peralatan, penyiapan data dan terminal masukan) Input, Proses, Output. 2) Software Dibagi menjadi 3 golongan : a) Perangkat lunak sistem operasi b) Perangkat lnak bahasa c) Perangkat lunak sistem aplikasi 3) File Berisikan program dan data merupakan komponen fisik, hal ini membuktikan dengan adanya mediaa penyimpanan fisik (pita magnetik), magnetik tape dan Hard disk tercetak dan catatan-catatan lain diatas kertas mikrofil daln lain-lain (disimpan dengan basis data). 4) Prosedur Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan seperti buku panduan petunjuk dan instruksi untuk pemakaina (manual) penyiapan masukan dan pengoprasian untuk karyawan yang memakai komputer. 5) Brainware Yaitu operator komputer, sistem analisis, pembuat program, personalia, penyiapan data, dan pimpinansistem informasi. b. Fungsi pengelolahan 1) Pengolahan transaksi 2) Memelihara file histori 3) Menghasilkan laporan (keluaran lain)



17



4) Interaksi dengan lainnya c. Keluaran untuk pemakai 1) Dokumen transaksi 2) Laporan yang terencana 3) Jawaban atas pertanyaan terencana 4) Laporan



2.4.6



Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu



rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah sakit (Rustiyanto, 2010). Peran sistem informasi didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah membantu dan mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan sistem informasi seorang pemimpin rumah sakit dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipimpinnya. SIMRS saat ini berfungsi sebagai sarana penunjang operasional layanan medis yang terdiri dari instalasi-instalasi sebagai front office yang langsung melayani para pelanggan (pasien) rumah sakit baik administrasi, catatan medik, dan farmasi (Shelly, 2012). SIMRS digunakan pada back office sebagai sarana penunjang kegiatan administrasi secara struktural rumah sakit. Pihak yang berperan dalam pengelolaan dan penggunaan SIMRS adalah sebagai berikut: a. End User Pengguna akhir SIMRS dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Operator, sebagai pengguna langsung SIMRS yang bertugas untuk memasukkan data ke sistem yaitu seluruh karyawan disetiap unit.



18



2) Pengguna Informasi yang dihasilkan oleh SIMRS, sebagai pengguna tidak langsung SIMRS seperti Pimpinan Instalasi, Asisten Manajer dan Manajer Unit Instalasi. b. Vendor, sebagai penyedia SIMRS baik secara perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komputer, memberikan dukungan teknis jika diperlukan. c. Penanggung Jawab, penanggung jawab SIMRS adalah Unit Teknologi Informasi Rumah Sakit yang merupakan sub bagian dari Bagian Manajemen Kepegawaian dan Admin, unit TI bertugas untuk menjembatani antara pengguna akhir dengan pihak penyedia SIMRS.



2.5 Evaluasi Sistem Informasi 2.5.1 Evaluasi Evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan - harapan yang ingin diperoleh (Riana, 2006). Evaluasi adalah suatu penilaian yang objektif mengenai derajat dari seluruh pelayanan atau bagian-bagian komponennya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Elemen yang perlu mendapat perhatian adalah evaluasi yang memerlukan perbandingan dari pencapaian suatu pelayanan atau prosedur denganbeberapa standar yang bersifat absolut dan penilaian bersifat objektif (Davis,1999 dalam Shelly, 2012). Evaluasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk menilai perbedaan antara hasil yang benar-benar dicapai dengan pekerjaan yang seharusnya dapat dicapai menurut rencana. Kemudian penilaian digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya (Scott, 2002 dalam Shelly, 2012).



19



2.5.2



Tujuan Evaluasi Sistem Informasi a. Menentukan peningkatan yang diperlukan dalam produk individu tunggal atau tim. b. Mengkonfirmasi



bagian



bagian



dari



sebuah



produk



dimana



peningkatan tidak diperlukan atau dibutuhkan. c. Mencapai kerja kualitas teknik yang lebih baik, paling tidak lebih seragam dan lebih dapat diprediksi dan untuk membuat kinerja teknis menjadi lebih dapat diatur.



2.5.2 Model Evaluasi Ada beberapa model, yang dapat dipakai dalam melakukan evaluasi, yaitu : a. System assesment, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi suatu sistem. b. Program planning, yaitu evaluasi yang membantu pemilihan aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya. c. Program implementation, yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti direncanakan. d. Program improvement, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang bagaimana program bekerja, bagaimana program berfungsi, dan bagaimana mengantisipasi masalah yang dapat menganggu pelaksanaan kegiatan. e. Program certification, yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program



2.5.3



Metode Evaluasi Sistem Informasi Banyak Ukuran yang dapat digunakan untuk menilai Sistem informasi



diantaranya Technology Acceptance Model (TAM), End-User Computing (EUC)



20



Satification, Task Technology Fit (TTF), Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model, dan Metode PIECES. Metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (Whitten dalam Apit Riana 2006). Masing- masing kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa kriteria, yakni : a. Performance/Kinerja, Menilai apakah kinerja, proses atau prosedur pada sistem informasi yang ada masih memungkinkan ditingkatkan kinerjanya. Analisa performance ditujukankan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu, jumlah produksi merupakan jumlah perkerjaan yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata - rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi berikutnya, dalam hal ini dinilai dari : 1. Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja yang dilakukan pada beberapa periode waktu. Menurut (Riana, 2013) dari hasil penelitian kelengkapan sistem informasi dinilai baik karena sebagian besar pengguna menganggap output yang dihasilkan oleh sistem sangat banyak. 2. Respon time, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan Output/deliverable (laksono dan wibowo,2014) . Menurut penelitian (Riana, 2013) kecepatan kerja pada sistem dinilai baik, karena sebagian besar merasakan proses kerja komputer cepat. Dan proses kerja komputer dirasa lambat atau tidak baik jika pengguna merasa terburu-buru. 3. Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa. Apabila sistem memiliki audibilitas maka mudah



21



bagi



seseorang



untuk



memeriksa,



memverifikasi,



atau



menunjukkan penampilannya/kinerja (Al Fatta, 2007) 4. Kelaziman komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan bandwith digunakan. 5. Kelengkapan, yaitu derajat di mana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan telah tercapai. 6. Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak. 7. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan. 8. Generalitas, yaitu luas aplikasi potensial dari komponen program. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pemeliti menyimpulkan performan adalah hasil kinerja sistem yang dapat dinilai dengan througput, respon time, audibilitas, kelaziman komunikasi, kelengkapan, dan toleransi kesalahan. b. Information and Data / Informasi dan Data, Untuk menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari : 1. Accuracy (akurat), dimana Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan tinggi. “Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakurasian adalah bias dan kesalahan acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika dapat diukur, dihimpun, diproses atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat transaksi merupakan penyebab ketidak akurasian informasi yang dihasilkan” (Kadir dalam Syihab, 2012) 2. Relevansi



Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai



dengan kebutuhan. Relavan berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap



22



pemakai berbeda-beda” (Kadir dalam Syihab, 2012). Menurut hasil penelitian (Irtisyam, dkk, 2013) ketidak akuratan hasil rekapitulasi laporan menyebabkan ketidak sesuaian relevansi informasi yakni informasi/output yang dihasilkan sistem tidak sesuai dengan kebutukan pelaporan.



3. Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai. Pemilihan bentuk penyajian informasi akan sangat mempengaruhi keberhasila pembaca informasi dalam memahami informasi tersebut. Syarat-syarat bentuk penyajian informasi yang baik antara lain : a) Kejelasan (clarity), seberapa jelas dan tajam informasi dapat dipahami pembaca. b) Rincian (detail) laporan, artinya laporan harus dapat ditampilkan atua dapat desediakan bila diperlukan oleh pembacanya. c) Urutan (order) penyajian informasi, penyajian informasi harus memperhatikan urutan dari informasi yang disajikan misla



urutan



nama/



angka,



tanggal,



dll



sehingga



mempermudah pembaca informasi. d) Cara Penyajian (presentation), penyajian informasi harus melihat kecocokan informasi dengan cara penyajian. e) Sarana (media) pelaporan yang tepat. 4. Fleksibilitas Data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan . menurut Irtisyam, dkk. (2013) untuk kemudahan akses data, para pengimput di bagian rawat inap dan pengguna dibiagian rekam medik merasa mudah dalam mengakses data maupun informasi. Kemudahan akses data semakin meringankan beban kerja petugas dalam menjalankan tugasnya. 5. Kelaziman data, yaitu penggunaan struktur dan tipe data standar pada seluruh Program.



23



6. Ekspandibilitas, yaitu tingkat dimana arsitektur, data, atau desain prosedural dapat diperluas. Menurut (brurch dan Gary dalam Lestari,dkk. 2014) kualitas suatu informasi tergantung pada tiga hal , yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktu (timeliness), dan relevan (Relevance). Meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambahakan jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi : 1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang. 2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang 3. Kurangnya informasi yang tepat waktu 4. Terlalu banyak informasi Berdasarkan beberapa pendapat peneliti menyimpulkan bahwa information adalah kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang dapat dilihat dari akurasi, relevansi, penyajian informasi, dan fleksibilitas data. c. Economic / Ekonomi Penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapatkan dari system yang dikembangkan. Sistem ini akan memberikan penghematan operasonal dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Penghematan didapat melalui pengurangan bahan baku dan perawatan. Sedangkan keuntungan didapat dari peningkatan nilai informasi dan keputusan yang dihasilkan (Al Fatta, 2007). Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya. Terdiri dari : 1. Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.



24



2. Sumber Daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi. Peningkatan



terhadap



manfaat-manfaat



atau



keuntungan-



keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi, sorot utama pada sistem informasi ini adalah paperless (whitten,dkk dalam Lestari, 2014). Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa Ekonomi ialah peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi yang dilihat dari reusabilitas dan sumberdaya. d. Control and Security / Kontrol dan Keamanan Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik dan kemampuan untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin baik pula. Hal ini dapat dinilai dari: 1. Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol. hak akses sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku dinilai baik oleh pengguna, Nuryati,dkk. (2015) 2. Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi. Menurut penelitian Nuryati,dkk. (2015) sistem dinilai cukup sehingga sistem yang berjalan belum dapat menjaga privasi pasien karena dapat diakses oleh siapapun Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan(Al fatta, 2007). Menurut Indra,dkk. (2013) adapun yang diperhatikan dalam keamanan sistem/ kontrol yaitu : Keamanann atau kontrol yang lemah : a) Input data tidak diteliti dengan cukup



25



b) Kejahatan (Pengelapan atau pencurian) terhadap data c) Pelanggaran etika pada data atau informasi (kewenangan akses) d) Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data. e) Terjadi error saat pemrosesan (Oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak) Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa Control/ Security yaitu Usaha meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, dan menjamin keamanana yang dinilai dari aspek keamanan dan kontrol data (Integritas). e. Efficiency / Efisiensi Bagaimana



sistem



mengasilkan



output



sebanyak-banyaknya



dengan input yang sekecil mungkin (Al Fatta, 2007). Kualitas perangkat lunak dari model ISO 9126 sendiri salah satunya dapat di lihat dari usabilitas, efisiensi, dan maintabilitas (Reza dan Hanum, tanpa tahun). 1. Usabilitas,



Usaha



yang



dibutuhkan



untuk



mempelajari,



mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program. Hasil penelitian, Nuryati,dkk. (2015) Usability mudah dipelajari ketika pengguna tidak merasa menemui kesulitan. Kemudahan penggunaan ini didukung dengan user interface yang mudah dipahami oleh pengguna sistem. 2. Maintanabilitas, Usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program. Dari hasil penelitian Irtisyam, dkk. (2013) Dalam sistem informasi yang baik sistem harus



dapat meminimalkan terjadinya kesalahan akibat kesalahan input karena diharapkan sistem dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya serta dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Penginputan dirasakan mudah dalam mencari kesalahan input data karena sistem sudah mampu untuk mendeteksi terjadinya kesalahan input data dengan adanya sistem



26



pendeteksi kesalahan input yang dapat meminimalisir duplikasi input data. Menurut Indra,dkk. (2013) berikut ini adalah suau indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien: 1) Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer. 2) Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan 3) Data diproses secara berlebihan 4) Informasi dihasilkan secara berlebihan 5) Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan 6) Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan Berdasarkan pendapat-pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa Effisiency yaitu menilai sistem informasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari Usabilitas dan maintabilitas. f. Service / Pelayanan Mengetahui



bagaimana



meningkatkan



kepuasan



pelanggan,



pegawai dan manajemen. Sistem yang baik harus dapat memenuhi kepuasan pelanggan, pegawai dan menejemen yaitu sistem dapat digunkan secara benar, hasil akurat, cepat dan mudah di pahami (James dan Nicholas dalam Irtisyam, dkk. 2013). Syarat kualitas informasi adalah akurat, relevan, reliable, complete dan tepat waktu (Jogiyanto dalam Irtisyam, dkk. 2013) 1. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol. 2. Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi yang diminta. 3. Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran. Menurut (Indra, hayatullah, dan Sujana, 2013) berikut ini adalah penilian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk: 1) Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat



27



2) Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten 3) Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya. 4) Sistem tidak mudah dipelajari 5) Sistem tidak mudah digunakan 6) Sistem canggung untuk digunakan 7) Sistem tidak fleksibel Berdasarkan



pendapat-pendapat



diatas



peneliti



dapat



menyimpulkan bahwa service yaitu bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen dengan dilihat dari akurasi.



28



2.6 Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP A.Performance  Througput  Respon time  Audibilitas  Kelaziman komunikasi  Toleransi kesalahan  Kelengkapan B. Information  Accurancy  Relevansi informasi  Fleksibilitas data  Penyajian informasi  Kelaziman data C. Economic  Sumber daya manusia  Reusabilitas D. Control/security  Integritas  Keamanan E. Efficiency  Usabilitas  Maintanabilitas F. Service  Reliabilitas  Akurasi  Kesederhanaan Gambar 3.1 Kerangka Konsep



Kinerja SIMRS



29



BAB 3. METODELOGI PENELITIAN



3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam (in dept invervie), dan Kuesioner.



3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiawan dan Prasetyo, 2015), Maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua petugas yang ada di unit rumah sakit berjumlah 35 orang yang menggunakan sistem informasi rumah sakit.



3.2.2



Sampel Dalam sebuah penelitian keberadaan sampel memiliki peran yang



sangat vital. Hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai sumber pengambilan data baik secara kuantitatif atau kualitatif. Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2014). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2014) jumlah populasi kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.



3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tentang evaluasi SIMRS dengan metode PIECES dirawat jalan dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Lumajang di Jalan Kyai Muksin No. 19



29



30



Lumajang dan waktu penelitian dilakukan mulai Juni Tahun 2015 sampai Mei Tahun 2016. 3.4 Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini terdiri dari : a) Aspek performance Menilai apakah kinerja, proses atau prosedur pada sistem informasi yang ada masih memungkinkan ditingkatkan kinerjanya. Analisa performance ditujukankan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan b) Aspek Information Untuk menilai informasi yang



dihasilkan dan data yang



digunakan, terdiri dari akuratan, relevansi informasi, penyajian informasi, fleksibilitas data, kelaziman data dan ekspandibilita. c) Aspek Economic Penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapatkan dari system yang dikembangkan. d) Aspek Control Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik dan kemampuan untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakin baik pula. e) Aspek Efficiency Bagaimana



sistem



mengasilkan



output



sebanyak-banyaknya



dengan input yang sekecil mungkin. f) Aspek Service Mengetahui



bagaimana



meningkatkan



kepuasan



pelanggan,



pegawai dan manajemen. Sistem yang baik harus dapat memenuhi kepuasan pelanggan, pegawai dan menejemen yaitu sistem dapat digunkan secara benar, hasil akurat, cepat dan mudah di pahami



31



3.5 Definisi Operasional Adapun definisi operasional variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel a) Perfomance



Indikator



Definisi Operasional Hasil kinerja sistem yang dapat diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap



Skala Ordinal



Pengumpulan data Kuesioner, Observasi nomor 1, dan Wawancara nomor 2, 6, 7, 8



Kriteria Penilaian 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Throughput



Banyaknya output yang dihasilkan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna berupa laporan, rekap data untuk statistik,



1 : Sangat Sedikit 2 : Sedikit 3 : Agak Banyak 4 : Banyak 5 : Sangat Banyak



Respon time



Kecepatan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pendaftaran pasien, proses coding untuk mengasilakan output berupa laporan dan data statistik



1 : Sangat Lambat 2 : Lambat 3 : Agak Cepat 4 : Cepat 5 : Sangat Cepat



Audabilitas



Kesesuaian terhadap standar yang digunakan seperti SOP, Juknis,dll



1 : Sangat Tidak Sesuai 2 : Tidak Sesuai 3 : Agak Sesuai 4 : Sesuai 5 : Sangat Sesuai



Kelaziman Komunikasi



Kemudahan tampilan sistem untuk dipahami pengguna



1 : Sangat sulit dipahami 2 : Sulit dipahami 3 : Agak mudah dipahami



31



32



4 : Mudah dipahami 5 : Sangat mudah dipahami



Variabel



Indikator



Definisi Operasional



Skala



Pengumpulan data



Kriteria Penilaian



Kelengkapan



Lengkap tidaknya fungsi kerja yang dilakukan sistem sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan



1 : Sangat Tidak Lengkap 2 : Tidak Lengkap 3 : Agak Lengkap 4 : Lengkap 5 : Sangat Lengkap



Toleransi Kesalahan



Sedikit banyakanya kerusakan yang terjadi pada saat sistem melakukan kesalahan



1 : Sangat Banyak 2 : Banyak 3 : Agak Sedikit 4 : Sedikit 5 : Sangat Sedikit



Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang dapat dilihat dari akurasi, relevansi, penyajian informasi, dan fleksibilitas data.



b) Information / Data



Ordinal



Kuesioner, Observasi nomor 2, dan wawancara nomor 9



1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Akurasi



Derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi



1 : Sangat Tidak Benar 2 : Tidak Benar 3 : Agak Benar 4 : Benar 5 : Sangat Benar



Relevasi Informasi



Informasi yang memeiliki maanfaat bagi pemakainnya sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.



1 : Sangat Tidak Sesuai 2 : Tidak Sesuai 3 : Agak Sesuai 4 : Sesuai



33



5 : Sangat Sesuai Penyajian Informasi



Variabel



Indikator Fleksibilitas Data



c)



Informasi yang disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu dengan syarat kejelasa, rincian, urutan,cara penyajian, dan saran



Definisi Operasional



Skala



Pengumpulan data



Kemudahan dalam mengakses data



Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi dilihat dari reusabilitas dan sumberdaya



Economic



1 : Sangat Tidak Sesuai 2 : Tidak Sesuai 3 : Agak Sesuai 4 : Sesuai 5 : Sangat Sesuai



Kriteria Penilaian 1 : Sangat Tidak Mudah 2 : Tidak Mudah 3 : Agak Mudah 4 : Mudah 5 : Sangat Mudah



Ordinal



Kuesioner dan Observasi nomor 3



1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Reusabilitas



Banyak atau tidaknya sebuah program untuk dikembangkan kembali



1 : Sangat Sedikit 2 : Sedikit 3 : Agak Banyak 4 : Banyak 5 : Sangat Banyak



Sumbar Daya



Banyak atau tidaknya sumber daya yang diperlukan dalam mengembangkan sistem ini



1 : Sangat Sedikit 2 : Sedikit 3 : Agak Banyak 4 : Banyak 5 : Sangat Banyak



34



Usaha meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, dan menjamin keamanana yang dinilai dari aspek keamanan dan kontrol data (Integritas)



d) Control / Security



Integritas



Variabel



Indikator Keamanan



e)



Kuesioner, Observasi nomor 2, dan wawancara nomor 9



Tingkatan akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol



Definisi Operasional



1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Skala



Pengumpulan data



Mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi



Bagaimana sistem mengasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin yang meliputi maintanabilitas dan usabilitas



Effisiency



Ordinal



Kriteria Penilaian 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Ordinal



Kuesioner, Observasi nomor 2, dan wawancara nomor 9



1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju



Usabilitas



Sulit tidaknya usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, daan menginterpretasikan output suatu program



1 : Sangat Sulit 2 : Sulit 3 : Agak Mudah 4 : Mudah 5 : Sangat Mudah



Maintanabilitas



Mudah tidaknya usaha yang diperlukan



1 : Sangat Sulit



35



untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program



f)



Bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen yang dilihat dari akurasi



Service



Akurasi



Teliti tidaknya sistem dalam melakukan proses kerja



2 : Sulit 3 : Agak Mudah 4 : Mudah 5 : Sangat Mudah Ordinal



Kuesioner, Observasi nomor 2, dan wawancara nomor 9



1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Kurang Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju 1 : Sangat Tidak Teliti 2 : Tidak Teliti 3 : Agak Teliti 4 : Teliti 5 : Sangat Teliti



36



3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian ini didapatkan melalui hasil pengisian kuesioner yang menggunakan skala likert, observasi terhadap perangkat keras dalam sistem informasi manajemen rumah sakit, dan wawancara terhadap responden. 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder digunakan untuk menunjang data primer, khususnya dalam mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan SIMRS di RS Islam Lumajang. Data ini berupa dokumen penunjang, yaitu Kebijakan yang terkait SIMRS dan profil RS yang diambil dari unit administrasi Rumah Sakit, struktur organisasi, Standart Oprasional Procedur (SOP) dari pelaksanaan SIMRS, dan Profil RS Islam Lumajang. 3.6 Instrumen Penelitian Penelitian yang dilakukan



berjenis



penelitian deskriptif



kuantitatif.



Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer yang merupakan data jawaban dari hasil kuesioner dalam skala likert yang telah disebarkan kepada responden. Pengujian terhadap variabel-variabel dalam desain penelitian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah



kuisioner



Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. (Setiawan dan Prasetyo, 2015). Responden mengisi kuesioner dengan memberi tanda (√) chek list untuk menjawab pertanyaan di lembar kuesioner. 3.7 Pengolahan Data dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan meliputi : 1.



Editing



36



37



Dilakukan pada saat pengumpulan data. Editing ini bertujuan untuk memeriksakan apakah ada data yang belum lengkap atau terdapat kekeliruan dalam pengisisan kuesioner. 2.



Coding Pemberian tanda/kode/symbol untuk tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.



3.



Entry Entry data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan dilakukan setelah semua data manual terkumpul dan setelah dilakukan pengkodean untuk pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner.



3.7.2 Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan komponen- komponen yang ada yaitu Banyak Ukuran yang dapat digunakan untuk menilai Sistem informasi diantaranya adalah dengan metode PIECES yang terdiri



dari



Performance,



Information/Data,



Economic,



Control/Security,



Efficiency, Efficiency. Performance menilai apakah kinerja, proses atau prosedur pada sistem informasi yang ada masih memungkinkan ditingkatkan kinerjanya. Information/Data untuk menilai informasi yang digunakan. Economic keuntungan



yang



dihasilkan dan data yang



merupakan penilaian sistem didalam pengurangan dan



akan



didapatkan



dari



system



yang



dikembangkan.



Control/Security menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik dan kemampuan untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan menjadi semakn baik pula. Efficiency ialah bagaimana sistem mengasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Efficiency mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Karakteristik responden terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengalaman kerja dan pengalaman memakai komputer.



38



a. Umur adalah jumlah tahun lamanya kehidupan responden dihitung sejak kelahiran sampai saat penelitian dilakukan. Skala pengukuran: Ordinal b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden. Skala: Nominal. Kriteria : Laki-laki dan Perempuan. c. Pendidikan terakhir adalah jenjang atau tingkat pendidikan terakhir formal responden saat penelitian dilakukan. Skala pengukuran: Ordinal. Kriteria : SMA, D1, D3, S1, S2 dan lainnya. d. Pengalaman kerja adalah waktu mulai awal mulai melaksanakan tugas di Rumah sakit / tempat responden bekerja dalam satuan tahun sampai saat penelitian dilakukan. Skala pengukuran : Ordinal. Kriteria: < 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun, > 16 tahun. e. Pengalaman



memakai



komputer



adalah



waktu



awal



responden



menggunakan komputer dalam satuan tahun sampai saat penelitian dilakukan. Slaka pengukuran: Ordinal. Kriteria: < 1 tahun, 1 – 5 tahun, > 5 tahun. Dalam hubungan



teknik



pengumpulan



data angket, instrument



disebarkan kepada beberapa responden yang telah ditetapkan sebelumnya. Lalu kemudian menghitung



skor dengan



cara



mengalihkan skor



total



pernyataan dengan nilai pernyataan yang telah ditentukan. Contoh untuk 70 responden. Jumlah skor untuk 2 orang menjawab sangat setuju (5)



: 2 x 5 = 10



Jumlah skor untuk 8 orang menjawab setuju (4)



: 8 x 4 = 32



Jumlah skor untuk 15 orang menjawab cukup (3)



: 15 x 3 = 45



Jumlah skor untuk 25 orang menjawab tidak setuju (2)



: 25 x 2 = 50



Jumlah skor untuk 20 orang menjawab sangat tidak setuju (1)



: 20 x 1 = 20 Jumlah = 157



Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi)



= 5x1x70 = 350 (SS)



Jumlah skor rendah



= 1x1x70 = 70 (STS)



39



Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 70 responden, dihasilkan yaitu : (157/350) x 100% = 44,86 % tergolong cukup. Prosentase kelompok responden tersebut dapat dilihat seperti : Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor Angka 0% - 20%



= Sangat lemah



Angka 21%- 40%



= lemah



Angka 41% - 60%



= cukup



Angka 61% - 80%



= kuat



Angka 81% - 100% = Sangat kuat Sumber : Ridwan, 2013 3.8 Teknik Penyajian Data Teknik penyajian data dalam penelitian ini akan menggunakan statistik deskriptif



merupakan



statistik



yang berfungsi mendeskripsikan atau



memaparkan hasil dari penelitian. Pengolahan data dari hasil kuesioner menggunakan Microsoft Excel yang disajikan dalam bentuk



tabel. Penggunaan



tabel



ini bertujuan untuk



memudahkan dalam melihat distribusi dari responden yang ada



40



3.9 Alur Penelitian Studi Lapangan



Identifikasi Masalah



Studi Pustaka



Rumusan Masalah



Tujuan Penelitian



Identifikasi Variabel Penelitian



Identifikasi Populasi Penelitian



Penyusunan Kuesioner



Penyebaran Kuesioner Awal Tidak



Uji Validitas dan Reabilitias Ya Pengumpulan Data Kuesioner



A



41



A



Pengumpulan Data



Pengolahan Data dengan metode PIECES



Penyajian Hasil



Pembahasan



Kesimpulan dan Saran



Gambar 3.2 Alur Penelitian



Deskripsi alur penelitian tersebut sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah Tahap awal dari penelitian ini adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah didapat dari survei pendahuluan di RS Islam Lumajang. Peneliti menemukan beberapa permasalahan dari penerapan SIMRS salah satunnya masalah pada output. Berdasarkan permasalahan yang didapat pada tahap ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. 2. Tujuan penelitian Tujuan penelitian digunakan untuk mempertajam pembahasan serta untuk memberikan arah yang tepat dalam proses penelitian dan menyusun hasil penelitian. Sehingga penelitian akan lebih terarah pada kerangka



42



yang telah ditentukan dan tujuan dari diadakannya penelitian ini dapat tercapai. 3. Studi Pustaka Langkah kegiatan untuk memperoleh informasi–informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Tujuannya



untuk



memperluas



dan



memperdalam



pengetahuan peneliti tentang teori – teori



wawasan



dan



yang berhubungan dengan



masalah yang sedang diteliti dan teori tersebut kemudian dijadikan dasar untuk pengolahan data. 4. Studi Lapang Studi lapang adalah kegiatan pengumpulan data secara langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari obyek yang diteliti. Sehingga peneliti memiliki obyek yang jelas tentang penelitiannya. Studi lapang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan analisa pembahasan masalah dan pemecahan masalahnya. 5. Identifikasi Variabel Penelitian Mengidentifikasi variabel atau karakteristik yang pilih untuk diteliti sesuai dengan tujuan penelitian. Variabelnya adalah aspek performance, aspek Information, aspek Economic, aspek Control, aspek Efficiency, dan aspek Service dari SIMRS yang ada di RS Islam Lumajang. 6. Identifikasi populasi Penelitian Pada tahap ini dilakukan penentuan sampel yang akan diteliti. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri atas petugas di rumah sakit yang menangani langsung sistem informasi rumah sakit. 7. Penyusunan Kuesioner Kuesioner disusun berdasarkan variabel-variabel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Kueisoner ini berisi evaluasi sistem rumah sakit berdasar tingkat kemanfaatan teknologi sistem informasi rumah sakit.



43



Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban yang dikemukakan oleh responden (petugas rumah sakit) akan diberi skor sesuai dengan skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi responden. 8. Penyebaran Kuesioner Awal Untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang diinginkan serta menunjukkan sejauh mana skor atau nilai atau ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin diukur. 9. Uji Validitas dan Reliabilitas Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dapat didefinisikan sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen (Budiman, 2013). Uji Validitas dalam penelitian ini yaitu uji validitas yang menggunakan seluruh petugas yang mengunakan sistem informasi yaitu 35 responden. Cara untuk menghitung uji validitas adalah : 1. Melakukan uji coba pada responden. Dengan melibatkan seluruh populasi yaitu 35 responden. 2. Mempersiapkan tabel tabulasi. 3. Menghitung nilai antara masing-masing skor butir jawaban. Perhitung ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu : 𝑅=



𝑁 (∑𝑋𝑌)−(∑𝑋 ∑𝑌) √{𝑁∑𝑋²−(∑𝑋)2 } {𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)²}



................. 3.2



Keterangan : rxy



= koefisien Product Moment



N



= Jumlah Subjek



∑X



= Jumlah nilai tiap butir



∑Y



= Jumlah nilai total butir



44



∑XY = Jumlah perkalian antara skor butir dengan sskor total X2



= Jumlah Kuadrat skor butir



Y2



= Jumlah Kuadrat skor total



Hasil penelusuran r dengan menggunakan banyaknya data N= 30 dan α= 5%, diperoleh nilai r= 0,361. Maka dapat dikatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai > 0,361, apabila