Laporan Manajemen Individu Dahlia 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN FUNGSI PERENCANAAN DI RUANG DAHLIA 4 RSUD TUGUREJO SEMARANG



OLEH : NUR KHOLIFAH 010113a087



PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM ILMU KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2016



BAB III ANALISA MASALAH MANAJEMEN RUANGAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN FUNGSI PERENCANAAN DATA BIOGRAFI KEPALA RUANG DAHLIA 4 RSUD TUGUREJO SEMARANG. Nama



: Herni Andariyani S.Kep.,Ns.



Umur



: 35 tahun



Pendidikan terakhir keperawatan : Profesi Ners Lama bekerja sebagai perawat



: 11 tahun, 6 bulan



Jabatan saat ini



: Kepala Ruang



Tempat tugas



: Ruang Dahlia 4 RSUD Tugurejo



Semarang Lama tugas di ruangan ini



: 1 tahunan



Pelatihan yang pernah diikuti



: Pelatihan Preseptor Ship (Pembimbing



Klinik) a. Program pendidikan lanjut Hasil pengkajian dengan metode wawancara dengan , ketua tim dan PJ shif di ruangan dahlia 4: Wawancara dengan ketua tim: Ibu katim mengatakan bahwa untuk masalah pendidikan lanjut bagi para perawat di ruangan Dahlia 4 hanya boleh maksimal 2 orang dan untuk biayanya ditanggung oleh individu yang bersangkutan serta dengan inisiatif sendiri. Tidak ada penunjukan atau pemilihan secara langsung dari ruangan untuk peningkatan jenjang pendidikan perawat ruangan. Contohnya penunjukan perawat dengan perestasi di ruangan untuk mengikuti jenjang pendidikan lebih lanjut.



b. Identifikasi masalah dan analisa data Data fokus



N



Masalah



o Wawancara : dari hasil wawancara dengan ketua tim



bahwa



untuk



masalah



pendidikan



1. Resiko tidak efek tifnya rencana



lanjut bagi perawat di dahlia 4 adalah maksimal



asuhan keperawa



hanya diperbolehkan 2 orang saja dalam ruangan



tan ruangan



dan untuk biayayanya ditanggung oleh individu yang bersangkutan serta pendidikan lanjut dilaku kan atas dasar inisiatif individu tanpa adanya dorongan dari ruangan. Tidak ada penunjukan atau pemilihan secara langsung dari ruangan untuk peningkatan jenjang pendidikan perawat ruangan. Contohnya penunjukan perawat dengan perestasi di ruangan untuk mengikuti jenjang pendidikan lebih lanjut. Observasi : dari hasil pengkajian di dapatkan bahwa di ruangan dahlia 4 sesuai dengan struktur organisasi yang terpasang didapatkan perawat dengan jenjang pendidikan Profesi sebanyak 5 orang. D III keperawatan sebanyak 6 orang. D III kebidanan sebanyak 3 orang.



c. Analisa SWOT Analisa SWOT Ketenagaan dan Sarana Prasarana Strength Weakness Opportunity Threatened (Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)  Perawat diijinkan Proses  Adanya  Kurang efektifnya untuk



mengikuti



pendidikan



lebih



lanjut.



peniongkatan



kesempatan bagi



jenjang



perawat



pendidikan harus



mengikuti



dengan



pendidikan lebih



inisiatif



sendiri.  Adanya



kebijakan



direktur Tidak adanya Rumah Sakit pemilihan secara dalam perekrutan langsung dari tenaga kepala ruang keperawatan ataupun katim kepada



berprestasi



untuk



mengikuti



keperawatan asing



 Adanya tinggi



tuntutan dari



Adanya kebijakan



masyarakat



untuk



pemerintrah



pelayanan



yang



tentang



lebih professional



profesionalisasi perawat



perawat



yang



asuhan



untuk keperawatan.  Adanya tenaga



lanjut.



dari



proses



jenjang pendidikan lebih lanjut.



d. Alternatif cara penyelesaian masalah



Penyebab masalah - Belum optimalnya



Rencana penyelesaian - Mengoptimalkan sosialisasi



sosialisasi tentang



mengenai pentingnya



pentingnya profesionalisasi



profesionalisasi perawat.



perawat sesuai dengan



-



kebijakan pemerintah.



Memberikan kesempatan kepada perawat ruangan yang berprestasi unuk mengikuti jenjang pendidikan lenih lanjut



-



Mengoptimalisasi rencana asuhan keperawatan ruangan yang profesional



e. Diagram fishbone Man:Adanya perawat yang dengan jenjang pendidikan di bawah S1 ners.



Mesin:



Resiko tidak



Pengukuran



Efektifnya rencana asuhan keperawatan



ruangan Lingkungan Material



Methode: Belum



optimalnya



profesionalisasi perawat BAB IV PENUTUP



sosialisasi



A. Kesimpulan Manajemen keperawatan adalah suatu penerapan konsep manajemen dimana kita menerapkan berbagai fungsi yang ada dalam manajemen terhadap suatu pelayanan kepeerawatan secara nyata. Penggunaan ketrampilan manajemen dalam membikan pelayanan keperawatan secara menyeluruh dan berkualitas. Lingkup manajemen keperawatannya meliputi teknik kepemimpinan dalam pengelolaan ruangan yang ada di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap. Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), pengendalian (controling) aktifitas-aktifitas keperawatan (Swanburg, 2000). Pada dasarnya manajemen keperawatan adalah proses dimana seorang perawat menjalankan profesi keperawatannya. Segala bentuk dari organisasi perawatan kesehatan memerlukan manajemen keperawatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut ini adalah pembahasan fungsi-fungsi manajemen secara lebih mendalam : Fungsi Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990). Sedangkan menurut Fayol didalam Swansburg (2000) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah membuat suatu rencana untuk memberikan pandangan kedepan. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang penting karena mengurangi risiko pembuatan keputusan yang kurang tepat atau membantu mengantisipasi jika suatu proses tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perencanaan juga dapat menolong pekerja-pekerja mencapai kepuasan dalam bekerja.selain itu perencanaan juga membantu penggunaan waktu yang efektif. Dalam suatu perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan yang mengacu kepada proses, unsur, dan standar dari suatu perencanaan. Selain hal tersebut juga perlu didalami



ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan perencanaan sehingga perencanaan yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal. Suatu perencanaan yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar dan bersifat fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia lebih dahulu (Swansburg, 2000). Dengan menjalankan prinsip-prinsip yang ada dalam perencanaan ini, maka diharapkan tujuan dapat tercapai dengan efektif baik dalam penggunaan sumber daya manusia maupun sumber daya material. Dalam manajemen keperawatan, perencanaan dimulai dengan kegiatan menentukan tujuan, mengumpulkan data, menganalisis dan mengorganisasiukan data-data yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dan menentukan sumbersumber untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu perencanaan juga membantu untuk menjamin bahwa klien dapat menerima pelayanan yang mereka inginkan serta mereka butuhkan. Selain itu sumber daya yang digunakan dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Didalama suatu fungsi perencanaan terdapat beberapa pengkajian diataranya adalah sebagai berikut : 1. Visi dan misi organisasi a. Visi dan Misi Rumah Sakit b. Visi dan Misi keperawatan c. Keterkaitan visi dan misi keperawatan dengan Rumah sakit 2. Filosofi Organisasi a. Filosofi Rumah sakit b. Filosofi Keperawatan 3. Kebijakan dan prosedur organisasi a. Kebijakan dan prosedur Rumah sakit



b. Kebijakan dan prosedur terkait dengan keperawatan Dalam poin pengkajian yang ketiga inilah dibahas mengenai kebijakan dan prosedur terkait dengan perencanaan pendidikan lanjut bagi para karyawan (perawat) . Pengkajian dikakukan dengan metode wawancara dengan Katim dan juga penanggung jawab shift dalam ruangan dahlia 4. Wawancar dilakukan pada orang yang berbeda dan dengan tingkat pendidikan yang berbeda guna untuk mengetahui perbedaan dalan pemberian asuhan keperawatan maupun dalam pencapaian kompetensi ketrampilan. 4. Peraturan organisasi a. Peraturan rumah sakit b. Peraturan yang terkait dengan keperawatan 5. Perencanaan strategi organisasi a. Perencanaan strategi rumah sakit (jangka panjang) b. Rencana operasional -



Rencana jangka pendek (tahunan,bulanan,mingguan,harian)



-



Manajemen Waktu bekerja



-



Perencanaan keuangan



c. Keterlibatan perawat dalam rencana kegiatan ruangan



B. Saran Untuk masalah kebijakan pendidikan lanjut bagi para karyawan seharuskan lebih sisolisasikan lagi dan untuk pembiayaannya bisa dilakukan perencanaan terkait dengan rumah sakit guna untuk meringankan para karawayan dan meningkatkan jenjang karir serta peningkatan kompetensi bagi para karyawan nantinya.



DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. (1996). Menuju pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Jakarta : Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. Colton. (2000). Quality improvement in healthcare, hlm.20, http//www.ehp.sagepub.com, diakses tanggal 10 Mei 2016 DepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia : WB Saunders. Nursalam (2011). Manajemen Keperawatan Profesional. Jakarta. Sitorus, Ratna.2006.Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit:Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat.Jakarta: EGC