Laporan Mini Riset Pancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MINI RISET PANCASILA PERSEPSI PEMIMPIN TERHADAP PANCASILA (ULAMA) DISUSUN OLEH :



KELOMPOK 6 ELSA KHORIAH SAQINA



NIM 0105191074



DINA IKA SINTIA



NIM 0105191088



CAHYA KHAIRANI



NIM 0105192004



PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA UTARA 2019



A. PROFIL NARASUMBER



Nama



: Ahmad Muhklis



Tempat dan Tanggal Lahir



: Medan, 27 Mei 1978



Pekerjaan



: Ulama dan Staf Pengajar



Agama



: Islam



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Status Perkawinan



: Menikah



Alamat



: Desa Marindal I, Jalan Sejati Kecamatan Patmbak Kabupaten Deli Serdang.



Telepon



: 081263265144



B. Topik Wawancara “Persepsi Pemimpin pada Pancasila” C. Waktu dan Tempat Wawancara Kegiatan ini dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Jumat, 29 November 2019 Pukul



: 13.30 WIB



Tempat



: Marindal I Pasar V Dusun IV Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. (Rumah Kepala Dusun)



D. Kronologi Bertemu Narasumber Sebelum melakukan wawancara kami meminta izin terlebih dahulu kepada narasumber dan mencoba menentukan hari, tempat, dan tanggal. Lalu, ketemulah waktu yang tepat yaitu hari jumat tanggal 29 November 2019, mengingat narasumber menjadi khotib sholat jumat kami pun memutuskan akan melakukan wawancara setelah sholat jumat. Jarak yang harus kami tempuh dari UIN Sumatera Utara ke lokasi wawancara yaitu Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang sekitar 14 KM dengan waktu tempuh 40 menit. Kami pun berangkat dengan dua sepeda motor. Untuk menghemat ongkos, sebelumnya kami meminta tolong kepada Putri Ashikin untuk memboncengkan salah satu anggota kelompok kami karena kebetulan lokasi wawancara ini satu arah dengan rumah Putri. Kami sudah berencana membawakan buah tangan untuk narasumber, oleh sebab itu ketika di pertengahan perjalanan kami pun memutuskan untuk berhenti di salah satu toko roti. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan, tidak lama kemudian kami pun tiba di salon milik orang tua Cahya. Kami memang sudah berdiskusi untuk menunggu disana karena mengingat jarak salon ibunya Cahya hanya beberapa rumah dari lokasi wawancara. Kami tiba pukul 11.30, sambil menunggu ba’da sholat jumat kami pun makan siang dan mengobrol santai. Pukul 13.00 kami pun bergegas menuju rumah narasumber (Pak Saman). Ternyata beliau belum pulang dan kami pun disuruh menunggu oleh istri beliau. Tidak lama kemudian beliau pulang lengkap dengan gamis dan peci. Lalu, kami disuruh menunggu beliau mengganti pakaiannya. Pak Saman pun menemui kami sambil mengatakan kekurangpahaman beliau terhadap Pancasila, “Saya rasa saya kurang ahli dengan pembahasan yang akan kalian tanyakan nanti. Daripada nilai kalian jelek kita tunggu saja ahlinya, Ustad Muhklis. Beliau lebih ngerti dibanding saya, ini udah saya telepon katanya masih di jalan. Sabar sebentar ya.” Sehingga kami pun menunggu Ustad Muhklis. Lalu sampailah beliau dan duduk dibangku yang disediakan. Kami pun memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan kami datang ke rumah pak Saman. Lalu, mengeluarkan buah tangan yan sudah kami persiapkan dan setelah itu lanjut berdiskusi. Setelah selesai, tidak lupa untuk melakukan foto-foto sebagai dokumentasi. Setelah dirasa cukup kami pun berpamitan kepada Ustad Muhklis sebagai narasumber baru dan pak Saman selaku tuan rumah.



E. Hasil Wawancara 1. Apa makna pancasila bagi narasumber ? Jawaban Narasumber : “Makna pancasila bagi saya adalah bukan hanya sebagai ideologi, tetapi juga sebagai pandangan hidup. Sebisa mungkin saya menjalankan pancasila seperti saya menjalankan kitab suci Alqur’an. Selain itu, pancasila kan juga berperan sebagai landasan dan dasar bagi kita untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara.” 2. Bagaimana implementasi atau pengamalan pancasila dalam pekerjaan sehari-hari narasumber? Jawaban Narasumber : “Ya yang saya terapkan dalam pekerjaan saya sebagai pemuka agama adalah nilai-nilai pancasila itu sendiri, seperti sikap agamis dan religius, saling toleransi antar umat agama karena kita kan disini harus hidup berdampingan dengan suku maupun agama lain, ya jadi jangan sampai ada perpecahan antar umat agama. Saya rasa itu aja sih yang penting.” 3. Apa masalah pengamalan atau pelaksanaan pancasila yang terjadi di masyarakat saat ini? Jawaban Narasumber: “Saat ini itu kita seperti dipecah belah menjadi dua kubu semenjak pilpres. Masalah SARA banyak digoreng oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Semua mengatasnamakan pancasila tetapi ntah nilai pancasila yang mana yang dianut.” 4. Sila pancasila mana yang paling sulit dilaksanakan saat ini? Jawaban Narasumber: “Menurut saya itu sila ke lima. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena sila ini berbanding terbalik dengan kondisi dan harapan negara kita saat ini, kesenjangan sosial dimana-mana. Praktek disriminasi masih banyak dijumpai, hukum masih pandang bulu. Intinya ya, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.“ 5. Apa saran narasumber agar pancasila benar-benar dilaksanakan oleh masyarakat? Jawaban Narasumber: “Masyarakat harus kembali kepada nilai-nilai pancasila, yaitu antar umat beragama harus saling menghormati, memperlakukan sesama manusia dengan adil, jangan mudah terpecah belah apalagi dengan hoax-hoax saat ini, bangkitkan kembali jiwa-jiwa bermusyawarah, dan tegakkan persamaan hak. 6. Apa saran narsumber agar pancasila benar-benar dilaksanakan oleh mahasiwa?



Jawaban Narasumber: “Kalian sebagai mahasiswa jangan mau terprovokasi oleh segelintir orang yang ingin menguntungkan dirinya sendiri. Bekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan pancasila, perkuat jati diri, terapkan nilai-nilanya, lakukan pengabdian kepada masyarakat, karena masa depan bangsa ini ada di kalian jadi mulailah belajar dari sekarang.” F. Hasil Analisis Berdasarkan jawaban-jawaban dari narasumber mengenai persepsi ulama pada pancasila kami simpulkan bahwa pancasila dalam penerapannya sebisa mungkin diterapkan seperti Alquran, karena banyak niai-nilai Alqur’an yang termaktub di dalam pancasila sehingga tidak diragukan lagi untuk diamalkan. Misalnya saja, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Di dalam Alqur’an juga tertulis di Surah Al-ikhlas ayat 1 "Qul huallahu ahad" yang artinya "Katakanlah, bahwa Allah itu Esa". Berarti negara Indonesia mengakui adanya Tuhan. Jika,tidak bertuhan maka bukanlah warga Indonesia. Meskipun banyak nilai-nilai pancasila yang terdapat dari Alquran, kita juga harus meningkatkan toleransi kita sebagai umat beragama. Pancasila menjadi pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara jadi apapun agamanya aplikasikan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan sehari-hari agar senantiasa cita-cita dari bangsa ini dapat segera terwujud.



Lampiran