Laporan Motor Starter Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN DAN PERBAIKAN “ MOTOR STARTER PADA MESIN DIESEL”



Disusun Oleh :



Rahardiyan Anggoro



(3.22.13.1.18)



Rosikh Arsad



(3.22.13.1.19)



Susanti



(3.22.13.1.20)



PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2016



I. Tujuan 1. Mengetahui Sistem Starter 2. Mengetahui fungsi dari Komponen Komponen Sistem Starter 3. Mengetahui prinsip kerja Sistem Starter



II. Dasar Teori Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesintersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol danmembantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada kendaraaa, mobil padaumumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yangmemindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar (dan juga poros engkol). Pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan untuk menghidupkan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol, selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya lebih baik. Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah, motor seri DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.



A. Pengertian Sistem Starter Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar. B. Fungsi Sistem Starter



Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya : 1. Tekanan kompresi 2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak 3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.



 Komponen Motor Starter



a. Field Coil ( Kumparan Medan) Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet. b. Armature (jangkar) Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar. Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).



Gambar II.2. Armature c. Yoke dan Pole Core Yoke (rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.



Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.



Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil d. Brush (Sikat) Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua. · Dua buah disebut dengan brush positif. · Dua buah disebut dengan brush negative.



Gambar II.4. Brush e. Sarter Clutch Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.



Gambar II.5. Starter Clutch f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch) Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.



Gambar II.6. Sakelar Magnet g. Armetur Brake Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.



Gambar II.7. Armetur Brake



h. Driver Lever Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.



Gambar II.8. Driver Lever



 Prinsip Kerja Motor Stater Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.



Gambar II.14. Prinsip Kerja Motor starter



 Pemeriksaan Motor Starter a. Melakukan pelepasan dan pembongkaran motor starter. b. Melakukan pemeriksaan komutator terhadap perubahan warna. Lempengan komutator yang berubah warna secara berpasangan menunjukkan adanya hubungan singkat pada kumparan armatur. c. Melakukan pemeriksaan bantalan, meliputi : 1) Cincin dalam bantalan harus duduk erat pada komutator. 2) Cincin luar bantalan harus berputar dengan halus tanpa suara. d. Melakukan pemeriksaan kumparan armatur : 1) Memeriksa kontinuitas antar lempengan komutator. Spesifikasi : Harus ada kontinuitas antar lempengan komutator. 2) Memeriksa kebocoran/kontinuitas kumparan armature dengan poros armatur. Spesifikasi : Tidak boleh ada kontinuitas. e. Memeriksa sikat-sikat : 1) Memeriksa Sikat-sikat terhadap keausan atau kerusakan. Batas servis : Panjang sikat min. 3,5 mm. 2) Memeriksa pegas-pegas sikat terhadap keletihan atau keausan. 3) Memeriksa hubungan singkat terminal kabel dengan pemegang sikat (body). Spesifikasi : Tidak boleh ada kontinuitas. 4) Memeriksa kontinuitas terminal kabel dengan sikat. Spesifikasi : Harus ada kontiunitas.



III. Alat Dan Bahan 1. Motor Starter 2. Obeng 3. Kunci pas ring 5. Palu besi 6. Tang 7. Kain lap 8. Multimeter 9. Aki 10. Kabel



IV. Langkah Kerja 1.



Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan



2.



Melakukan pembongkaran satu per satu bagian



3.



Pertama mengeluarkan saklar magnet (magnetic switch)



4.



Mengeluarkan armature dari yoke (rumahan starter)



5.



Mengecek brush pada rumah starter



6.



Mengecek kontinuitas pada kumparan armatur



7.



Menguji kemagnetan magnetic switch



8.



Jika sudah selesai, melakukan pemasangan kembali bagian dari urutan yang berkebalikan dengan langkah pembongkaran



9.



Mengembalikan dan merapikan peralatan seperti semula



V.Analisa VI. Kesimpulan