Laporan Pendahulua KDP Istirahat Tidur Tiya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP) GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR



OLEH : TIYA RINDIANI NIM. 211133074



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN 2021/2022



I.



Konsep Dasar Penyakit A. Definisi Tidur adalah keadaan gangguan kesadaran yang dapat bangun dikarakterisasikan dengan minimnya aktivitas. Sedangkan Istirahat adalah relaksasi seluruh tubuh atau mungkin hanya melibatkan istirahat untuk bagian tubuh tertentu (Vaughans, 2011). Kebutuhan aktivitas atau pergerakan, istirahat dan tidur merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling memengaruhi. Tubuh membutuhkan aktivitas untuk kegiatn fisiologis dan membutuhkan istirahat dan tidur untuk pemulihan. (Tarwoto, 2011). Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya (Lynda Juall, 2012). Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal. (SDKI, 2016). B. Klasifikasi Kebutuhan Istirahat Tidur Per Hari: 1.



Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit.



2.



Bayi (s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur sepanjang malam.



3.



Todler (1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan tidur sepanjang malam + tidur siang.



4.



Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM



5.



Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM



6.



Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM.



7.



Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM.



8.



Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM.



9.



Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur.



10. Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur. C. Pathway



D. Tanda dan Gejala 1.



Perasaan Lelah.



2.



Gelisah.



3.



Emosi.



4.



Apetis.



5.



Adanya kehitaman di daerah sekitar mata



6.



Konjungtiva merah dan mata perih.



7.



Perhatian tidak fokus.



8.



Sakit kepala.



9.



Mata sayu



10. Kelopak mata bengkak E. Komplikasi Beberapa komplikasi gangguan istirahat dan tidur antara lain : 1.



Lemas dan mengantuk



2.



Mudah marah



3.



Sulit berkonsentrasi saat beraktivitas



F. Pemeriksaan diagnostik 1.



Pemeriksaan laboratorium a.



Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan ini meliputi jumlah sel darah merah, hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht)



b.



Pemeriksaan elektrolit serum Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar natrium, kalium, klorida, ion bikarbonat.



c.



pH dan berat jenis urine. Berat jenis menunjukan kemampuan ginjal untuk mengatur konsentrasi urine. Normalnya Ph urine adalah 4,5 – 8 dan berat jenisnnya 1,003 – 1,030.



d.



Analisis gas darah Biasanya yang diperiksa adalah pH, PO2, HCO3 - , PCO2 dan saturasi O2, .Nilai PCO2 normal 35-40 mmHg, PO2 normal 80 – 100 mmHg, HCO3 - normal 25-29 mEq/ l. sementara saturasi O2 adalah perbandingan oksigen dalam darah dengan jumlah oksigen yang dapt oleh darah, normalnya di arteri ( 95%- 98% ) dan vena (60%- 85%).



2.



Pemeriksaan fisik a.



Tingkat kesadaran



b.



Tremor



c.



Kemampuan berdiri



d.



Electroencephalogram (EEG), alat yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otak dengan hasil berupa lembaran kertas.



e.



Electromyogram (EMG), alat yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik otot rangka.



f.



Electroocologram (EOG), alat yang digunakan untuk mengetahui gerakan bola mata.



(Mubarak, 2015) G. Penatalaksanaan medik



II.



1.



Mengobservasi TTV



2.



Mengobservasi pola waktu istirahat dan tidur



3.



Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang



4.



Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik



Konsep Asuhan Keperawatan A. Pengkajian 1.



Riwayat keperawatan a.



Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan : Waktu tidur, jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah mengalami mimpi yang mengancam.



b.



Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari – hari : Apakah merasa segar saat bangun, apa yang terjadi jika kurang tidur.



c.



Adakah alat bantu tidur : Apa yang lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat – obatan untuk membantu tidur.



d.



Gangguan tidur / faktor – faktor kontribusi : Jenis gangguan tidur, kapan masalah itu terjadi.



2.



Pemeriksaan Fisik a.



Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energi pasien.



b.



Adanya lingkaran hitam di sekitar mata, mata sayu dan konjungtiva merah.



c.



Perilaku Iretabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri, bingung, dan kurang koordinasi.



B. Diagnosa dan Intervensi 1.



MK SDKI : Gangguan Pola Tidur (D.0055) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Aktivitas& istirahat Intervensi : Tujuan: SLKI : Keadekuatan kualitas dan kuantitas tidur membaik (L.05045) Kriteria hasil : - Kemampuan beraktivitas meningkat - Keluhan sulit tidur dan terjaga menurun - Keluhan tidak puas tidur menurun SIKI : Dukungan Tidur ( I.05174) Observasi - Identifikasi pola aktivitas dan istirahat - Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik/psikologis) - Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (kopi, teh alkohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur) - Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi Terapeutik - Modifikasi lingkungan (Pencahayaan, kebisingan, suhu , matras dan tempat tidur) - Batasi waktu tidur siang jika perlu - Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidurTerapkan jadwal tidur rutin



- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur)



- Sesuaikan jadwal pemberian obat untuk menunjang siklus tidur terjaga Edukasi



- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit - Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur - Anjurkan menghindari makan/minum waktu tidur - Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi lainnya Kolaborasi



- Kolaborasi dengan dokter terkait penggunaan obat tidur.



2.



MK SDKI : Keletihan (D. 0057) Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Aktivitas & istirahat Intervensi : Tujuan : SLKI : Tingkat keletihan menurun (L. 05046) Kriteria hasil : - Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat - Motivasi meningkat - Gangguan konsentrasi, sakit kepala menurun - Gelisah menurun - Frekuensi nefas menurun (14- 20x/mnt) - Nafsu makan membaik - Pola nafas dan istirahat membaik SIKI : Manajemen Energi (I. 05178) Observasi - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan - Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola jam tidur - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan



aktivitas Terapeutik - Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus - Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif - Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan - Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan Edukasi - Anjurkan tirah baring - Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap - Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala tidak berkurang - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 3.



MK SDKI : Ansietas (D.0080) Kategori : Psikologis Sub Kategori : Integritas ego Intervensi : Tujuan : SLKI : Tingkat ansietas menurun (L.09093) Kriteria hasil : - Perilaku gelisah menurun - Perilaku tegang menurun - Konsentrasi membaik - Pola tidur membaik SIKI : Reduksi ansietas (I.09314) Observasi - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) - Identifikasi kemampuan ngambil keputusan



- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal) Terapeutik - Ciptakan



suasana



Yang



terapeutik



untuk



menubuhkan



keprcayaan - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan / kalau perlu - Pahami situasi yang membuat ansietas Edukasi - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis - Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi - Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi keteganganlatih teknik relaksasi Kolaborasi - Kolaborasi dalam pemberian obat antiansietas, jika perlu



DAFTAR PUSTAKA Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 13. Jakarta:EGC NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012- 2014. Jakarta: EGC PPNI, 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI, 2019. Standart Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Criteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI, 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI Tarwoto, Wartonah. 2011.kebutuhan dasar manusia dan dan proses keperawatan. Edisi 4. Jakarta: Selemba Medika. Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia definisi dan indikator diagnostik. Jakarta:PPNI Vaughans, Bennita W. 2011. Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Rapha Publishing.