Laporan Pendahuluan Batuk Pilek [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Piani
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PENYULUHAN BATUK PILEK KELURAHAN MARGAHAYU KOTA BEKASI



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH 2020



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut WHO, setiap tahuunya sekitar 2,2 juta jiwa di negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang bersih, sanitasi lingkungan yang tidak bersih, Pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan sampah yang memadai dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat (MDGs, 2015). Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Hasil Riskesdas Tahun 2018 ada tiga indikator GERMAS pada indikator PHBS yang masih menjadi masalah dan belum menunjukan perbaikan dibanding hasil Riskesdas Tahun 2013. Indikator pertama yaitu prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18 tahun sebesar 9,1%, mengalami kenaikan dibanding Riskesdas Tahun 2013 sebesar 7,2%, Indikator kedua adalah proporsi aktivitas fisik kurang pada 3 penduduk umur ≥ 10 tahun rata-rata Nasional sebesar 33,5%, dan indikator ketiga adalah proporsi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur ≥ 25 tahun ratarata Nasional sebesar 95,5%. Menurut Dinas Kesehatan Kota Bekasi tahun 2019 dari 618 ribu jumlah kepala keluarga, dari 137 ribu kepala keluarga yang dipantau terdapat 84 ribu kepala keluarga yang telah menerapkan PHBS.



Perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak dijalankan dapat menimbulkan beberapa penyakit diantaranya diare, TB, ISPA, dan lain-lain (Wiharto, 2015). ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas adalah infeksi yang terdapat pada saluran nafas atas maupun saluran nafas bagian bawah, infeksi akut ini menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adeksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Depkes RI, 2012). Penderita ISPA memiliki gejala hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas ataupun demam, batuk, dan pilek. Berdasarkan hasil pengkajian dari 199 KK yang telah dilakukan pada bulan November di RT 01, 02, dan 04 RW 04 kelurahan Margahayu Bekasi Timur didapatkan data tambahan berupa masalah batuk pilek dalam 2 bulan ini masyarakat mengeluh batuk pilek , masyarakat mengatakan batuk pilek ini mungkin bisa jadi efek dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang ada diwilayah RT 04. B. TUJUAN PENYULUHAN I.



Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan tersebut, masyarakat diharapkan dapat mengetahui tentang konsep penanganan kejadian batuk pilek.



II.



Tujuan Khusus 1. Masyarakat mampu menjelaskan kembali pengertian batuk pilek 2. Masyarakat mampu menjelaskan kembali penyebab batuk pilek 3. Masyarakat mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala batuk pilek 4. Masyarakat mampu menjelaskan kembali pencegahan batuk pilek 5. Masyarakat mampu menjelaskan kembali penanganan batuk pilek



C. MANFAAT NELITIAN 1) Bagi Masyarakat 



Memberikan pengetahuan mengenai konsep penanganan kejadian batuk pilek.



2) Bagi Institusi 



Memberikan masukan dalam hal pemantauan kejadian batuk pilek pada masyarakat di Rt 04.



BAB II Tinjauan Pustaka a.



Definisi Common Cold Common cold merupakan salah satu jenis penyakit infeksi saluran pernapasan akut



(ISPA) atau infeksi virus. Common cold atau salesma, pada masyarakat sering diidentifikasi sebagai batuk pilek. Selesma adalah iritasi atau peradangan selaput lendir hidung akibat infeksi dari suatu virus. Selaput lendir yang meradang memproduksi banyak lendir sehingga hidung menjadi tersumbat dan sulit bernafas. Tandanya di antaranya pilek, mata mengeluarkan banyak air, kepala pusing dan seringkali demam ringan. Lendir yang terbentuk mengakibatkan batuk dan bersin. Virus yang menyebabkan adalah rhinovirus (dalam bahasa Yunani, Rhino adalah hidung, dan virus adalah jasad renik terkecil dengan ukuran 0,02 – 0,3 mikron jauh lebih kecil dari bakteri biasa) b.



Etiologi dan Patogenesis Common cold sebagian besar (90%) disebabkan oleh virus saluran pernapasan



(umumnya rhinovirus), dan penderita dapat sembuh sendiri (self limiting disease) bergantung pada daya tahan tubuhnya. Puncak gejala biasanya sekitar hari ke-3 atau ke-4, dengan rhinorrhoea yang awalnya berupa cairan bening, kemudian dapat berubah menjadi lebih kental, kemungkinan dapat didiagnosis keliru (misdiagnosed) sebagai infeksi sinus bakterial. Common cold merupakan penyakit menular yang dapat bertransmisi lewat partikel udara dan terletak di traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran nafas. Virus common cold dapat menular melalui inhalasi, kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Seseorang yang terserang dengan dosis infeksi 10 virus/droplet, 50% akan menderita common cold . c. Gejala dan Perbedaan Common Cold dan Influenza Common cold berbeda dengan influenza, perbedaan di antara kedua penyakit ini sebagai berikut:



Gejala Nyeri kepala Nyeri badan Lesu dan kelelahan



Common cold Tidak ada atau ringan Ringan , jika ada Ringan , jika ada



Influenza Hampir selalu ada Sering berat Kelelahan bisa berat dapat



berlangsung 2-3 minggu Mampet Hampir selalu Kadang-kadang Bersin Sangat selalu Kadang-kadang Nyeri tenggorokan Sering Kadang-kadang Dada tidak nyaman Ringan sampai sedang, hacking Sering , bisa berat dan batuk



cough



Demam



Tidak ada atau tidak tinggi



Sering ( tinggi), biasanya 3-4 hari



d.



Penatalaksanaan



Common cold merupakan penyakit yang disebabkan oleh rhinovirus yang bersifat akan sembuh dengan sendirinya saat virus mati karena masa hidup virus terbatas atau disebut self limiting disease bergantung pada daya tahan tubuhnya. Namun, karena belum ditemukan antivirus khususnya untuk rhinovirus ini, maka hanya gejala-gejala yang muncul saja yang diobati jika dirasakan mengganggu penderita. Jadi pengobatan hanya bersifat meringankan atau menghilangkan gejala saja, tanpa membunuh virus penyebabnya . e.



Terapi Selesma



Tidak ada obat khusus untuk pilek. Tujuan terapi ini adalah untuk mengurangi gejala yang muncul dan dirasa mengganggu. Terdapat 2 terapi pada selesma yaitu farmakologi dan non farmakologi. 1.



Terapi Non Farmakologi



Terapi tanpa obat untuk anak mencakup peningkatan retensi cairan, istirahat cukup, makan bernutrisi, termasuk hati-hati membersihkan saluran hidung, meningkatkan kelembaban udara atau penguapan hangat, larutan garam, dan larutan nasal. Larutan garam 7 dapat membantu membran mukosa mengeluarkan mukus. Makanan dan minuman seperti teh dengan lemon dan madu, sop ayam, dan air daging hangat membantu meredakan pilek dan meningkatkan retensi cairan .



2.



Terapi Farmakologi



Dekongestan merupakan pilihan terapi untuk pilek. Hidung tersumbat diobati dengan dekongestan topikal atau oral. Antihistamin dapat mengurangi bersin, sedangkan batuk biasanya sembuh sendiri, tetapi dapat diobati dengan dextromethorpan atau antitusif, dan demam diobati dengan antipiretik .



SATUAN ACARA PENYULUHAN



(SAP) Hari/Tanggal : Senin, 21 Desember 2020 Waktu



: 10.00-selesai



Tempat



: RT 04 (di rumah Klien)



Sasaran



: Warga RT 04



Penyuluh



: Mahasiswa Stikes Bani Saleh



A. Tujuan 1. Tujuan umum Setelah dilaksanakan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang konsep penanganan kejadian batuk pilek. 2. Tujuan khusus a. Masyarakat mampu menjelaskan kembali pengertian batuk pilek b. Masyarakat mampu menjelaskan kembali penyebab batuk pilek c. Masyarakat mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala batuk pilek d. Masyarakat mampu menjelaskan kembali pencegahan batuk pilek e. Masyarakat mampu menjelaskan kembali penanganan batuk pilek



B. Pokok Bahasan : Batuk Pilek C. Materi : terlampir D. Metode : diskusi dan tanya jawab



E. Strategi pelaksanaan No Tahap Waktu 1 Fase orientasi 5 menit



Kegiatan penyuluhan  Memberi salam 



2



Fase kerja



20 menit



Kegiatan peserta  Mendengarkan



Menjelaskan proses



dan



penyuluhan



memperhatikan



1. Menjelaskan pengertan







Menjawab soal







Mendengarkan



batuk pilek



dan



2. Menjelaskan penyebab batuk pilek



memperhatikan 



3. Menjelaskan tanda dan gejala batuk pilek 4. Menjelaskan pencegahan batuk pilek



Menjawab pertanyaan







Memberikan komentar atau pertanyaan



5. Menjelaskan penanganan batuk pilek



3



Terminasi



5 menit



Memberikan salam penutup dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan



F. Media



: Leaflet dan lembar balik



G. Kritria Evaluasi 1) Evaluasi struktur 



peserta hadir di tempat penyuluhan







lembar balik dan leaflet







kesiapan materi penyajii







tempat yang digunakan nyaman dan mendukung



Mendengarkan dan memperhatikan



2) Evaluasi proses 



masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan







materi sudah sesuai jadwal







peserta berperan aktif







media sudah efektif







penyaji sudah memahami materi







petugas dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggungjawab



3) Evaluasi hasil Warga RT 04 dapat mengetahui pengertian dari batuk pilek, menyebutkan penyebab batuk pilek, Masyarakat dapat menyebutkan tanda dan gejala batuk pilek, Masyarakat dapat menyebutkan pencegahan batuk pilek, Masyarakat dapat menyebutkan penanganan batuk pilek.



H. Penutup Demikian laporan pendahuluan kegiatan ini kami sampaikan, kritik dan saran sangat kami harapkan agar kegiatan ini bermanfaat bagi warga sekitar dan berjalan dengan baik. Atas perhatian dan partisipasi dari pihak yang terkait kami sampaikan terima kasih.



.



DAFTAR PUSTAKA WHO. Cough and cold remedies for the treatment of acute respiratory infections in young children. WHO/FCH/CAH/01.02 Marry E. Rimsza, Susan Newberry. Unexpected Infant Deaths Associated With Use Of Cough and Cold Medications. Pediatrics 2008; 122; e318. Melissa K. Schaefer, Nadine Shehab, Adam L. Cohen, Daniel S. Budnitz. Adverse Events From Cough and Cold Medications in Children. Pediatrics 2008; 121; 783.