Laporan Pendahuluan - Kebersihan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP) A. Definisi Personal Hygiene berasalh dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat . Personal Hygiene adalah sutu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan [sikis ( Wartonah, 2004 ) Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan , baik secara fisik maupun psikologis Praktik personal hygiene bertujuan untuk peniingkatan kesehatan dimana Kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi . Dengan Implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu makan akan menambah tingkat kesembuhan pasien Pemeliharaan personal hygiene berate tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseoorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal Hygine baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan kerapigan pakaiannya . B. Anatomi Fisiologi 1. Perawatan Kulit Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature dan sensasi sehiggga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya . Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisipasi dan memahami metode perawatan kulit. 2. Mandi Memandikan pasien merupakan perawtan diri total. Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik Mandi di tempat tidur yang lengkap



diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan personal Hygiene total . 3. Hygiene mulut Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut secara mandiri, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkatakibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan.Tujuan perawatan mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut yang terhidrasi dengan baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut. 4. Perawatan Rambut Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri,dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatanrambut. 5. Kuku Menjaga



kebersihan



kuku penting



dalam



mempertahankan personal



hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kukuseharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih. 6. Genitalia Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling butuh perawatan genetalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh



infeksi.



terjadinya infeksi,



Tujuan perawatan genitalia mempertahankan



kebersihan



kenyamanan serta mempertahankan personal higiene



adalah untuk mencegah genitalia, meningkatkan



C. Proses Kebutuhan Manusia Susuai Kasus a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang b. Memelihara kebersihan diri seseorang c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang d. Pencegahan penyakit e. Meningkatkan percaya diri seseorang f. Menciptakan keindahan dan memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan (Potter & Perry. 2005). D. Patway Hambatan Mandi Makan Berhias



Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri



Ketidak mampuan membasuh tubuh



Ketidakmampuan melakukan hygiene yang tepat



Hambatan mengambil pakaian



Defisit perawatan diri mandi



Difisit keperawatan diri Eleminasi



Difisit keperawatan diri berpakainan



Penyakit kronis



Risiko infeksi



E. Faktor – factor yang mempengaruhi Menurut (Potter & Perry, 2009), pilihan hygiene klien terpenuhi oleh beberapa faktor sehingga individu memiliki pariasi praktik hygiene. Faktor-faktor tersebut antara



lain: a. Citra tubuh (body image) Body image seseorang berpengaruh dalam pemenuhan personal hygiene karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak perduli dengan kebersihannya. Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya personal hygiene pada orang tersebut. b. Praktik sosial Kelompok sosial mempengaruhi bagaimana pasien dalam melaksanakan praktik personal hygiene. Termasuk produk dan frekuensi perawatan pribadi. Selama masa kanak-kanak, kebiasaan keluarga mempengaruhi personal hygiene, misal frekuensi mandi, waktu mandi dan jenis hygiene mulut. Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengaruhi oleh teman. Misalnya remaja wanita mulai tertarik ada penampian pribadi dan mulai memakai riasan wajah. Pada masa dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan pribai sedangkan pada lansia beberapa praktik hygiene berubah karena hidupnya dan sumber yang tersdia . pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka 11 kemungkinan akan menjadi perubahan pola personal hygiene, beberapa praktik hygiene pada lansia berubah karena kondisi hidunya dan sumber yang tersedia. c. Status sosial dan ekonomi Status ekonomi akan mempengaruhi jenis dan sejauh mana praktek hygiene dilakukan. Kondidi sosisl ekonomi seseorang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mempertahankan kebersihan diri. d. Pengetahuan dan motivasi kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan dan implikasinya bagi kesehatan dapat mempengaruhi praktek hygiene. Meskipun demikian, pengetahuan sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotifasi untuk memelihara kesehatan diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit mampu mendorong klien untuk meningkatan hygine e. Variabel



budaya Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai



pribadi



mempengaruhi perawatan hygine. Orang dari luar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek keperawatan diri yang berbeda f. Kebiasaan atau pilihan pribadi Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Klien memiliki produk yang berbeda (misalnya sampho, sabun mandi, pasta gigi) menurut



pilihan dan kebutuhan pribadi. klien juga memiliki pilihan mengenai bagaimana melakukan hygiene. g. Kondisi fisik seseorang Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya atau yang menjalani oprasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. seseorang klien yang mengguanakan gips pada tangannya atau mengguanakan traksi membutuhkan bantuan mandi yang lengkap. F. Manifestasi klinis/batasan karakteristik Menurut Depkes ( 2010 ), manifestasi klien dengan gangguan perawatan diri adalah sebagai berikut : 1. Fisik -



Kulit kepala kotor, rambut kusam dan acak-acakan.



-



Hidung dan telinga kotor.



-



Gigi kotor disertai mulut bau.



-



Kulit kusam dan tidak terawatt



-



Kuku panjang dan tidak terawat



-



Badan kotor, baud an pakaian kotor.



-



Penampilan tidak rapi



2. Psikologi -



Malas, tidak ada inisiatif



-



Menarik diri, isolasi diri.



-



Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina



3. Sosial -



Interaksi kurang .



-



Kegiatan kurang .



-



Tidak mampu berperilaku sesuai norma .



-



Cara makan tidak teratur .



-



BAB/BAK disemberangan tempat .



G.Diagnosa Keperawatan yang berhubungan



Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau responden individu, keluarga, atau komunitas pada masalah keperawatan, pada resiko masalah keperawatan atau pada proses kehidupan (PPNI, 2018). Menurut PPNI, 2018 diagnosa yang muncul pada kasus personal hygiene yang bekaitan dengan kondisi klinis atritis reumotoid adalah: a. Defisit perawatan diri 1) Definisi: tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri 2) Penyebab/etiologi a) Gangguan muskuloskeletal b) Gangguan neuro muskular c) Kelemahan d) Gangguan pisikologis dan/atau pisikotik penurunan motivasi atau minat 3) Gejala Dan Tanda Mayor Gejala dan tanda mayor subjektif yaitu klien menolak melakukan perawatan diri. Objektif yaitu: klien tidak mampu mandi, mengenakan pakaian, makan, ke toilet, berhias secara mandiri dan minat melakukan perawatan dari kurang 4) Gejala dan tanda minor Gejala dan tanda mayor baik subjektif mauoun objktif tidak tersedia. 5) Kondisi klinis terkait a) Stroke b) Cidera medula spinalis c) Depresi d) Atritis reumotoid e) Retardasi mental f) Delirium g) Demensia h) Gangguan amnestik i) Skizofrenia dan gangguan pisikotik lain 17 j) Fungsi penilaian terganggn 6) Keterangan Diagnosis ini dispesifikasikan mejadi salah satu atau lebih dari: a) Mandi b) Makan



c) Berpakaian d) Toileting e) Berhias E.Intervensi Keperawatan Intervensi kperawatan merupakan segala bentuk tepi yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan, dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga, dan komunitas (PPNI, 2018). Menurut PPNI, 2018 intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene adalah sebagai berikut: a. Observasi 1) Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan 2) Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan 3) Monitor kebersihan tubuh (misalnya: Sabun, rambut, mulut, kulit, kuku) 4) Monitor integritas kulit. b. Teraupetik 1) Sediakan peralatan mandi (Sabun, sikat gigi, shamphoo, pelembab kuit) 2) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman 3) Fasilitasi menggosok gigi, sesuai kebutuhan 4) Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan 5) Pertahankan kebiasaan kebersihan diri 6) Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian c. Edukasi 1) Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan 2) Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien jika perlu.



1. Kebersihan diri Seorang anak An. D berumur 4 tahun. Sudah 2hari ia dirawat diruangan rawat inap. Diagnosa medis Dengue Haemorragik Fever (DHF) Suhu 38.0ºC, RR 22 x/menit, HR 115x/menit. Pasien terlihat lemas, terdapat infus Asering 20tpm di metacarpal sinistra. Tadi malam pasien sempat menggigil. Ners Juliant yang berdinas pagi hendak melakukan morning care pada An. D. 1. Analisa Data No 1.



Data Ds : -



Diagnosa Keperawatan Hipertermi berhubungan dengan proses Orangtua pasien mengatakan infeksi virus dengue anaknya demam sudah 2 hari Semalam pasien sempat menggigil



Do : -



2.



Ds : Do:



3.



Kesadaran CM TD ; 110/80 T : 38 C RR : 22x/ Menit HR : 115x/Menit



-



Resiko Syok Hipovolemia berhubungan Orangtua pasien mengatakan dengan kehilangan cairan secara aktif pasien agak sedikit lemas



-



Pasien terlihat lemas Terpasang infus Asering Demam 38’C



-



Orangtua pasien mengatakan pasien belum mandi selama dirawat disini



-



Pasien terlihat tampak tidak rapoh Rambut pasien terlihat kotor Badan agak sedikit kotor



Ds :



Do :



Defisit Perawatan diri



-



2. Perencanaan No



Hari



/ Diagnosa



Tujuan & Kriteria Intervensi



1



Tanggal Keperawatan Rabu , Hipertermi 14/10/2021 berhubungan dengan proses infeksi virus dengue ditandai dengan suhu tubuh diatas norma, kulit terasa hangat



2.



Rabu 14/10/2021



3.



Rabu 14/10/2021



Resiko Syok hypovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif



Hasil Termeregulasi Pengobatan deman : Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tindakan sesering keperawatan 3x24 mungkin jam diharapkan suhu 2. Berikan anti tubuh pasien dala piretik rentang normal 3. Kompres pada Dengan kriteria lipatan paha hasil : dan aksila 1. Suhu Tubuh 4. Kolaborasikan dalam dalam rentang pemberian normal cairan 2. Nadi dan RR intervena dalam rentang normal



Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3x 24 jam diharapkan pasien dapat terhindar dari resiko hypovolemia dengan kriteria hasil 1. Nadi dalam batas normal 2. Frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan 3. Demam tidak ditemukan Defisit Setelah dilakukan perawatan diri perawatan tindakan : Mandi selama 3 x 24 jam klien diharapkan 1. Klien dapat melakukan kebersihan diri 2. Klien dapat melaksanaka n berdandan / berhias



Pencegahan Syok 1. Monitor fungsi neurologis 2. Monitor suhu dan pernafasan 3. Pantau nilai lab HB , HT 4. Monitor tanda dan gejala asites 5. Monitor status cairan input dan output Bantuan perawatan diri : Mandi / Kebersihan 1. Tentukan jumlah dan tipe terkait dengan bantuan yang diperlukan 2. Letakan handuk serta perlengkapan



3.



4.



5.



6.



mandi lainnya di sisi tempat tidur . Sediakan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan kehangatan , suasana rileks, privasi dan pengalaman pribadi Fasilitasi pasein untuk menggosok gigi dengan benar Fasilitasi pasien untuk menggosok gigi dengan benar Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri



3. Implementasi NO. Dx 1



Tanggal / Jam 14/10/2021 11.00 11.30



11.45



Implementasi 1. Bina hubungan saling percaya 2. Menganjurkan orangtua untuk memberikan pakaian tipis dan menyerap kerinat 3. Menganjurkan orangtua untuk meningkatkan asupan cairan



TTD



12.00



12.00



2



14/10/2021 07.30 08.20



08.25 08.30



09.00



09.50 11.00 11.30 3.



pada pasien 4. Mengajarkan cara mengompres pada bagian lipatan paha dan aksila menggunakan air biasa 5. Mengobservas i TTV setiap 2 jam pada pasien 1. Monitor suhu sesering mungkin 2. Anjurkan untuk meningkatkan intake cairan 3. Montiro tanda dan gejala asites 4. Mengkompres pasien pada lipatan paha dan aksila 5. Melakkan pemberian cairan intravena 6. Memberikan anti piretik 7. Catat nilai HB dan HT 8. Monitor nilai lab trombosit



14/10/2021 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri 2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri dan cara mandi



3. Membantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri