6 0 153 KB
LAPORAN PENDAHULUAN
I.
KASUS ( MASALAH UTAMA ) : Waham
II. PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Pengertian. Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Abdul Muhith, 2015). Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasa; dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control . Waham adalah suatu seyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksetrnal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999). 2. Rentang Respon
Pikiran logis Persepsi akurat Emosi konsisten dengan pengalaman Perilaku sesuai Hubungan sosial
Kadang-kadang proses pikir terganggu Ilusi Emosi berlebihan Perilaku yang tidak biasa Menarik diri
Gangguan isi Halusinasi Perubahan proses emosi Perilaku tidak terorganisasi Isolasi sosial
Gambar : rentang perubahan proses pikir waham, sumber Keliat, 1999. 3. Penyebab Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah. Waham dipengaruhi oleh factor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya. Waham dapat dicetuskan oleh tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai perasaan tidak berguna, putus asa, tidak berdaya. Tanda dan gejala: a. Perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. b. Merasa gagal mencapai keinginan (Tim Direktorat Keswa, 2000).
Pikiran logis
c. Rasa bersalah terhadap diri sendiri d. Merendahkan martabat e. Gangguan hubungan sosial f. Percaya diri kurang g. Mencederai diri Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya waham diantaranya yaitu : Faktor predisposisi 1. Faktor perkembangan Hambatan
perkembangan
akan
mengganggu
hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien menakan perasaannya sehingga pengamatan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif. 2. Faktor sosial budaya Sesorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham 3. Faktor psikologis Hubungan
yang
tidak
harmonis,
peran
ganda/bertentangan,
dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan peningkaran terhadap kenyataan 4. Faktor biolgis Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran vertical di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbic. 5. Faktor genetik Faktor presipitasi 1. Faktor sosial budaya Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok 2. Faktor biokimia Dopamine, neropinerpin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang 3. Faktor psikologis Kecemasan yang memandang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan. 4. Tanda dan gejala Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai beriku : 1. Menolak makan 2. Tidak ada perhatian pada perawatan diri 3. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
4. Gerakan tidak terkontrol 5. Mudah tersinggung 6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan 7. Menghindar dari orang lain 8. Mendominasi pembicaraan 9. Berbicara kasar 10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan 5. Akibat Ketikas seseorang memiliki gangguan proses pola pikir waham akan dapatbmenyebabkan beberapa perilaku-perilaku yang tidak diinginkan oleh seseorang yang bersifat merugikan seperti perilaku kekerasan
III. A. POHON MASALA
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI Masalah keperawatan
Perubahan prose pikir : waham
Data yang perlu dikaji
Subjektif : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebat Klien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus.
Objektif : Klien terlihat terus ngoceh tentang kemampuan yang dimilikinya Pembicaraan klien cenderung berulang Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko tinggi perilaku kekerasan 2. Perubahan proses pikir : waham 3. Isolasi sosial 4. Harga diri rendah
V.
RENCANA KEPERAWATAN SPTK : Tujuan
Kriteria evaluasi
Pasien mampu : Berorientasi
Setelah ……..x
SP 1 Identifikasi
kepada pertemuan, pasien
realitas
secara dapat memenuhi
bertahap
Bicara konteks realita
kebutuhannya orang
(tidak mendukung atau
lain
membantah
dan lingkungan Menggunakan dengan
prinsip
kebutuhan
pasien
Mampu berinteraksi dengan
Intervensi
waham
pasien) Latih
obat 6
pasien
untuk
memenuhi
benar
kebutuhannya “dasar” Masukkan dalam jadwal harian pasien SP 2
Setelah …….x
Evaluasi kegiatan yang
pertemuan, pasien mampu :
lalu (SP1)
Menyebutkan
kegiatan Identifikasi
yang sudah dilakukan Mampu
menyebutkan
serta kemampuan
potensi/kemampuan yang dimiliki
memilih Pilih yang
dimiliki
dan
potensi
latih
/kemampuan
yang dimiliki Masukkan
dalam
Setelah …….x
jadual kegiatan pasien SP 3
pertemuan, pasien dapat
Evaluasi kegiatan yang
menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu memilih kemampuan lain yang dimiliki
lalu (SP1 2) Pilih kemampuan yang dapat dilakukan Pilih potensi
dan
latih
/kemampuan
lain yang dimiliki
Masukkan
dalam
Keluarga mampu :
Setelah …… x
jadual kegiatan pasien SP 1
Mengidentifikasi
pertemuan, keluarga
Identifikasi
waham pasien Memfasilitas pasien untuk
memenuhi
kebutuhannya Mempertahankan
masalah
mampu
keluarga
mengidentifikasi
merawa pasien
masalah dan menjelaskan cara merawat pasien
dalam
Jelaskan
proses
terjadinya waham Jelaskan tentang cara
program pengobatan
merawat pasien waham
pasien secara optimal
Latih (stimulasi) cara merawat RTL
keluarga/jadwal
merawat pasien Setelah …….x
SP 2
pertemuan, keluarga
Evaluasi kegiatan yang
mampu : Menyebutkan
lalu (SP1) Latih
keluarga
cara
kegiatan yang sesuai
merawat
dilakukan
(langsung ke pasien)
Mampu
pasien
RTL Keluarga
memperagakan cara merawat pasien Setelah……x pertemuan, keluarga mampu mengidentifikasi masalah dan mampu menjelaskan cara merawat pasien
DAFTAR PUSTAKA
SP 3 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP2) Evaluasi
kemampuan
pasien RTL Keluarga -
Follow up
-
Rujukan