Laporan Penkes Jajanan Sehat Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK TENTANG JAJANAN SEHAT DI SD 9 PALANGKA RAYA



Di susun oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Fitrialiyani Ruly Ramadana Sapta Tetenia Diyanti Windy Widiya Yuni Elia Kartika



(2018.C.10a.0967) (2018.C.10a.0983) (2018.C.10a.0984) (2018.C.10a.0987) (2018.C.10a.0991) (2018.C.10a.0993)



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2019/2020



LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK TENTANG JAJANAN SEHAT DI SD 9 PALANGKA RAYA Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II Program Studi S1 Keperawatan



Di susun oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Fitrialiyani Ruly Ramadana Sapta Tetenia Diyanti Windy Widiya Yuni Elia Kartika



(2018.C.10a.0967) (2018.C.10a.0983) (2018.C.10a.0984) (2018.C.10a.0987) (2018.C.10a.0991) (2018.C.10a.0993)



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2019/2020 i



LEMBAR PENGESAHAN



Laporan kegiatan pendidikan kesehatan disusun oleh Kelompok V Program Studi : S1 Keperawatan Tingkat



: II B



Judul



: Jajanan Sehat



Telah melaksanakan laporan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya



Mengetahui



Pembimbing



Pembimbing



Meilitha Carolina, Ners., M.Kep.



Isna Wiranti, Ners,. S.Kep.



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan karunia-Nya lah kami selaku penulis laporan kegiatan yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Pada Anak Tentang Jajanan Sehat” yang mana laporan kegiatan ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan untuk anak taman kanak-kanak. Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya 2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes Eka Harap Palangka Raya Dan selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II 3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II 4. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab dan Dosen Pembimbing Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan I 5. Secara khusus Pihak Pengurus SD 9 Palangka Raya yang telah memberikan ijin tempat. 6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.



Palangka Raya, 2 November 2019



Penulis iii



DAFTAR ISI Halam an LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. … KATA PENGANTAR ........................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................... BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1.2.1Tujuan Umum .......................................................................................... 1.2.2Tujuan Khusus ......................................................................................... 1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................. 1.3.1Untuk TK Beringin IV ............................................................................. 1.3.2Untuk Institusi Eka Harap ........................................................................ BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Gerakan AMIR (Ayo Minum Air) ................................... .................... 2.2 Kebutuhan Asupan Minum Air Tingkatan Usia……….................................... 2.3 Manfaat Gerakan Ayo Minum Air Putih............................................................ 2.4 Akibat Kekurangan Minum Air Putih…………...………................................. 2.5 Waktu Minum Air Putih Yang Baik…………………………………...……. 2.6 Ciri-Ciri Air Putih Yang Baik…………………………………………….. BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN 3.1 Metode ............................................................................................................... 3.2 Media ................................................................................................................. BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 Tahap Persiapan ................................................................................................ 4.2 Tahap Pelaksanaan ............................................................................................ 4.3 Tahap Evaluasi .................................................................................................. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan........................................................................................................ 5.2 Saran .................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iv



ii iii iv 1 2 2 2 2 2 2 3 3 4 5 7 8 10 11 12 12 12 14 14



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Kebutuhan gizi telah ditetapkan secara nasional dalam widyakarya nasional pangandan gizi (1993) di Jakarta. Keluarga jarang menghitung berapa kalori atau berapa gram protein yang dikonsumsi oleh anggota keluarga. Namun demikian, orang tua dituntut untuk menyediakan makanan anak-anaknya dalam jumlah cukup dan memenuhi persyaratan gizi (Khomsan, 2004). Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hamper semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagai mana kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman. Besar kecilnya konsumsi makanan jajanan akan memberikan konstribusi (sumbangan) zat gizi bagi status gizi seseorang (Titi S, 2004). Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau mineral. Karena ketidak lengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat menggantikan sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk kedalam tubuhnya. Sementara gizi seperti protein, vitamin dan mineral masih sangat kurang (Khomsan,2006). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat gizi. makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, sebaiknya bila makanan yang tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi essensial tertentu (Almatsier, 2001). Hampir semua anak usia sekolah suka jajan (95%-96%) atau (91,1%), selain nilai gizi makanan jajanan yang relatif rendah, keamanan pangan makanan jajanan juga menjadi masalah. Hasil penelitian YLKI (Warta konsumen 2000) menyimpulkan bahwa persentase makanan jajanan anak SD yang dicampur dengan berbagai zat berbahaya masih sangat tinggi sebagai salah satu alternatif makanan bagi anak sekolah, nilai gizi dan nilai keamanan maka makanan jajanan masih perlu mendapat perhatian (Muhilal dkk,2006). Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Nova Scotia Fifth siswa yang banyak mengkonsumsi buah, sayuran, protein, fiber, dan segala makanan yang menyehatkan jarang ada yang gagal dalam ujian. Siswa sekolah yang makan teratur menunjukkan peningkatan kecerdasan yang lebih baik di sekolah (Hakiono, 2008).



1



2 Asupan gizi anak-anak SD di beberapa wilayah Indonesia sangat memprihatinkan. Padahal, asupan gizi yang baik setiap harinya di butuhkan supaya mereka memiliki pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan intelektual yang lebih baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Dari penelitian terhadap 220 anak di 5 (lima) SD diJakarta, asupan kalori anak-anak umumnya di bawah 100 persen dari kebutuhan mereka. Dari total anak yang di teliti, 94.5% mengonsumsikan kalori di bawah batas kecukupan, zat besi sebesar 91.8 persen dan seng sebanyak 98.6 persen di bawah kebutuhan yang seharusnya (Hakiono, 2008). Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor peneliti status gizi seseorang yang dapat berasal dari makanan utama dan makanan jajanan. Makanan jajanan berdampak positif terhadap penganekaragaman makanan dari kecil yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi. Makanan jajajnan memberika kontribusi terhadap tingkat kecukupan energi dan protein, namun tidak di temukan hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein serta antar kontribusi energi dan protein makanan jajanan dengan status gizi anak (Hakiono, 2008). Makanan jajanan (street food ) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan di masyarakat di perkirakan terus meningkat mengingat makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah di dapat, serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan masyarakat (Mudjajanto, 2005). Makanan jajajnan di sekolah juga berperan meningkatkan perekonomian terutama dari sektor informal. Namun, banyak pedagang yang kurang menjaga kebersihan dan tidak mengetahui bahan-bahan yang bisa membahayakan kesehatan. Sehingga perlu adanya peningkatan pengawasan dengan teribat aktif dalam memperbaiki keamanan pangan melalui unit kesehatan sekolah salah satunya dengan cara menginventaris siapa saja pedagang jajanan yang berjualan di sekitar sekolah dan menanyakan bagaimana pengolahan jajanan tersebut (kompas, 2006). Di Indonesia masih banyak permasalahan yang terkait dengan penggunaan bahan tambahan makananan. Meskipun sudah diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 235/Menkes/ Per/ VI/ 79 dan direvisi melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722/ Menkes/Per/ IX/ 88 mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM), penyalah gunaan pemakaian zat pengawet, zat pewarna dan zat pemanis masih sering ditemukan. Berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa besar di Indonesia banyak produsen makanan jajanan baik produk makanan maupun minuman anak-anak menggunakan bahan pewarna dan pemanis buatan. Konsumen yang tergolong rawan pada kasus ini adalah anak sekolah dasar, karena mereka cenderung mengikuti pola kebiasaan makan dilingkungan sekitarnya seperti sekolah mupun



3 rumah tanpa mengetahui sisi baik buruknya dari suatu hal yang baru. Dan anakanak cenderung lebih memperhatikan aspek secara visual dibandingkan fakotrfaktor lain seperti rasa, tekstur, nilai gizi dan mutu mikrobiologisnya.



1.2



Tujuan Penulisan



1.2.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di SD 9 Palangka Raya adalah; Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Anak dapat memahami dan mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama bagaimana mengetahui jajanan sehat yang baik untuk kesehatan. 1.2.2 Tujuan Khusus Setelah diberikan informasi kepada anak-anak dan guru dapat mengerti : 1.2.2.1 Mengetahui Pengertian Jajanan Sehat 1.2.2.2 Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Sehat Dan Hygenis 1.2.2.3 Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat 1.2.2.4 Mengetahui Dampak Jajanan Tidak Sehat 1.2.2.5 Mengetahi Cara Memilih Jajanan Sehat 1.2.2.6 Mengetahi Tips Memilih Jajanan Sehat 1.3



Manfaat Penulisan



1.3.1 Bagi Murid-murid di TK Beringin IV Palangka Raya Murid-murid di SD 9 Palangka Raya mampu mengetahui tentang Jajanan sehat dan mempraktekan prilaku hidup sehat dengan menkonsumsi jajanan sehat. 1.3.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi Jajanan sehat dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menjadi referensi bagi pembaca. 1.3.3 Bagi Penyuluh/Penulis Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang Jajanan sehat, dan sebagai referensi.



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Pengertian Makanan Dan Jajanan Yang Sehat



2.1.1 Definisi Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi. Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak. 2.1.2 Makanan Jajanan Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di persiapkan atau di jual oleh pedagang kaki lima di jalan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi kemudian tanpa pengolahan atau di persiapkan lebih lanjut (Judarwanto, 2004). Makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima diminati selain karena cita rasa yang unit dan kepraktisannya juga karena dapat berperan dalam memperbaiki status gizi masyarakat. Karena kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan jajanan dapat menjadi sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang memahami makanan yang aman (Kompas, 2006). Manfaat dari makanan jajanan adalah : a. Suatu sumber makanan yang murah, praktis dan bergizi yang di konsumsi oleh orang ramai kalangan menengan ke bawah.



4



5 b. Suatu sumber makanan yang menarik dan beraneka ragam. c. Sumber pendapatan utama bagi banyak orang d. Kesempatan untuk berwiraswasta dan mengembangkan keahlian bisnis dengan modal investasi rendah. Makanan merupakan sumber gizi melalui upaya sehari-hari diungkapkan mencukupi kebutuhan tubuh baik dari jumlah atau porsinya maupun mutu kandungan gizinya. Ketersediaan makanan di rumah merupakan langkah positif dalam mencapai makanan yang di ketahui jumlah dan mutunya. Namun dengan gerak kesibukan dan aktifitasnya kadang menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah baik makanan utama maupun makanan jajanan (Khomsan, 2002). Pada umumnya anak sekolah lebih suka mengkonsumsi makanan jajanan dibanding dengan jenis makanan seringan seperti bekas yang dibawa dari rumah. Makanan jajanan merupakan suatu sarana yang baik untuk menambah masuknya zat gizi bagi anak. Penjual makanan di sekitar sekolah menentukan perilaku makan murid sehari-hari dan perilaku tersebut terbentuk pada usia anak-anak kemudian berkembang pada usia selanjutnya (Aceh Nutrition, 2003). Sebenarnya sudah banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mencegah jajanan sekolah berbahaya di beli oleh murid mereka. Salah satunya dengan menyediakan kantin khusus atau menutup pagar sekolah dan melarang penjual jajanan sekolah berjualan didepan sekolah. Tapi seperti yang di sebutkan diatas, anakanak sekolah ini belum paham akan bahaya jajanan sekolah. Alasan satu-satunya karena harga yang murah sehingga uang saku dari orang tuanya bisa di pakai membeli bermacam makanan (Pujiandi, 1993). Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang. Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.



6 2.1.3 Jajanan Anak Sekolah Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerusbangsa, kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Optimalisasi tumbuh dan kembang anak usia sekolah adalah menjadi prioritas utama, salah satu masalah yang sering dialami adalah kesulitan pemberian makan pada anak yang secara langsung menggangu tubuh kembang anak (Anita N,2002). Tumbuh dan perkembangannya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari beberapa hal, diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu di laksanakan dengan faktor kesulitan makan pada anak(Anita, N, 2002). Untuk memberikan makanan yang yang benar pada anak usia sekolah harus di lihat dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, di samping aspek medit dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras dan seimbang(Kompas, 2006). Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, air, mineral dan traceelement. Energi yang metabolisme di hitung dalam kilo kalori (Kka), berasal dari protein (4 kka/gm), kerbohidrat (4 (kka/gm), dan lemak (9 kka/gm). Distribusi kalori pada makanan seimbang harus 7-15% berasal dari protein, 30-35& dari lemak, dan 40-50%dari karbohidrat. Energi makanan harus memenuhi kebutuhan basal metabolisme rote (BMR) (Depkes, 1990). Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin sekolah dari pada makanan yang tersedia di rumah. Kebiasaan jajan sebenarnya memiliki beberapa manfaat/keuntungan antara lain : a. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan energy b. Mengenalkan anak pada diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan c. Meningkatkan gengsi anak di mata teman-temannya Namun, jajan yang terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif, antaralain : a. Nafsu makan menurun



7 b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit. c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak. d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin. e. Pemborosan f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi. Perilaku makan anak di luar sekolah harus di perhatikan dan di cermati. Pada umumnya kebiasaan yang sering menjadi masalah adalah kebiasaan maka di kantin atau warung di sekitar sekolah dan kebiasaan makan fast food (Winarno, 2002). 2.1.4 Jenis-Jenis Makanan Jajanan Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima maupun dikanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang goreng, dan lain sebagainya. b. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie bakso, nasi goreng, dan sebagainya. c. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus buah,dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen. 2.1.5 Jenis-Jenis Makanan Yang Perlu Dihindari a.



Lemak trans



Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bias memper cepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung transfat akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.



8 b. Lemak jenuh



Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia. c. Gula tambahan



Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian. d. Sirup



9 Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahanbahan alami yang dapat memberikan rasa manis. e.



Karbohidrat sederhana



Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.



2.2



Pengertian Kesehatan/Sehat



Pengertian kesehatan menurut beberapa pendapat adalah: 1. Kamus besar Bahasa Indonesia Kesehatan adalah keadaan sehat atau kebaikan keadaan badan. Sedangkan sehat adalah baik seluruh badan, serta bagian-bagiannya, atau keadaan sehat badan. 2. Depkes RI Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Jadi kesehatan atau sehat adalah suatu keadaan di mana tubuh dalam keeadaan fit, baik,normal, sempurna, yang mengakibatkan segala aktivitas dapat berjalan dengan efektif.Sehat juga berarti jauh dari sakit.



10 2.3



Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia.



Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada dalam usia pertumbuhan. 1.



Pengaruh pada kognitif anak Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat



tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan. Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah. Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, dimana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, IQ nya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat ke sekolah. 2.



Pengaruh pada kesehatan anak Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada



kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh



11 pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan postur tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin. Beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti: ●



Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),







Tidak lebih dari satu pemanis,







Menghindari penggunaan asam lemak trans (penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang),







Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,







Aman, enak, serta harganya terjangkau. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan diatas



menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai. Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga berpengaruh kepada kognitif siswa. Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi yang digunakan berpikir tidak ada. Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang



12 akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal ini pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan kandungan gizinya. Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan No.



Protein



Energi



Berat



(g)



(kalori)



(g)



Ukuran



Jajanan



1.



1,7



100



40



1 buah



Bakwan



2.



10,3



100



250



1 porsi



Bakso



3.



0,9



80



16



1 bungkus



Chiki



4



2,0



472



16



1 bungkus



Coklat



5.



0,0



152



25



1 bungkus



Es mambo



6.



6,7



203



150



1 porsi



Gado-gado



7.



0,6



107



50



4 buah



Klepon



8.



0,4



109



50



1 buah



Misro



9.



1,4



132



60



1 buah



Pisang goreng



10.



0,0



100



2



1 buah



Permen



11.



2,1



134



40



1 buah



Risoles



12.



4,4



95



170



1 porsi



Siomai



2.4



Faktor Yang Mempengaruhi Anak Mengkonsumsi Jajanan Tidak Sehat



1.



Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yang senang mengkonsumsi jajan di sekolah.



2.



Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.



3.



Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.



13 4.



Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-siswinya.



2.5



Faktor Anak Suka Jajan Diluar



1.



Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumahtidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di sediakanoleh orang tuanya.



2.



Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk cemilannya. Ini terjadi karena orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di rumah.



3.



Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.



4.



Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan. Orang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikan uang jajan yang lebih.



2.6



Upaya Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan.



Orangtua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak Anda tidak jajan sembarangan di sekolah: 1.



Selalu konsumsi panganan sehat di rumah Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat



dirumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah



14 anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat, kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut. 2.



Bekali anak Anda dengan panganan sehat Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda



para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan yang disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Bila Anak sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang ia sukai. Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya. 3.



Batasi memberikan uang saku Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk



konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja. 4.



Menjelaskan bahaya jajan sembarang Anak zaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan



yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya. Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi jajanan di sekolah.



BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN 3.1 Metode Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada SDN 9 Palangkaraya meliputi: 1. Metode Ceramah Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. 2. Game “Game”diartikan sebagai permainan. Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa. Games sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. 3.



Tanya – Jawab Tanya – jawab dapat merangsang keingintahuan belajar, menstimulasi



imajinasi anak-anak belajar dan memotivasi untuk memperoleh pengetahuan yang baru.



15



16 3.2 Media Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau “pengantar”, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Adapun media yang digunakan dalam kegiatan Penyuluhan kesehatan pada SDN 9 Palangkaraya meliputi : 1. Leaflet 2. PowerPowint



BAB 4 PELAKSANAAN KEGIATAN



Adapun tahap dalam kegiatan yaitu : 4.1 Tahap Persiapan Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi: 1)



Melakukan persiapan bahan yang akan digunakan dalam penyuluhan dua hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.



2)



Melakukan persiapan media yang akan digunakaan dalam penyuluhan dua hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.



3)



Melakukan role play sehari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.



4.2 Tahap Pelaksanaan Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dalam tahap pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi; 1)



Penyuluhan dilakukan pada pukul 07.30 - 08.00 WIB sampai dengan selesai di ruang kelas IIIA SDN 9 Palangka Raya.



2)



Peserta yang hadir sejumlah 24 orang anak SDN 9 Palangkaraya.



3)



Menyiapkan tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di ruang kelas IIIA SDN 9 Palangkaraya.



4)



Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada kegiatan penyuluhan.



5)



Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti oleh anak–anak SDN 9 Palangkaraya.



4.3 Tahap Evaluasi 1)



Evaluasi Struktur a. Mempersiapkan tempat didalam ruang kelas IIIA SDN 9 Palangkaraya dan media sesuai dengan perencanaan. b. Organisasi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.



17



18 2)



Evaluasi Proses a. Penyuluhan dimulai pada pukul 07.30 – 08.00 WIB sesuai dengan waktu yang direncanakan. b. Jumlah anak-anak yang hadir berjumlah 24 orang dan 1 guru.



3)



Evaluasi Hasil a. Semua anak-anak di SDN 9 mengerti apa yang disampaikan oleh penyuluh. b. Anak-anak berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.



BAB 5 PENUTUP



5.1 Kesimpulan Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan topik “Jajanan Sehat” murid SDN 9 Palangkaraya mampu mengetahui dan mengerti topik tersebut, murid SDN 9 Palangkaraya dapat berperan aktif dalam evaluasi penyuluhan tersebut. Guru dapat memahami dan mengerti topik penyuluhan sehingga dapat diterapkan sebagai pendidikan.



5.2 Saran Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan di SDN 9 Palangkaraya dengan topik “Jajanan Sehat” diharapkan : a. Pihak institusi dapat melaksanakan penyuluhan kembali di SDN 9 Palangkaraya. b. Pihak SDN 9 Palangkaraya dapat menerima dengan baik jika diadakan penyuluhan kembali.



19



DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama Anita N. Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah Bogor. Institut Pertanian Bogor. 2002. Azwar, Azrul, Ilmu kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta 2002. Berg, A. 1986. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. CV. Rajawali : Jakarta. Depkes, RI, 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Guhardja S, Madanijah S, Wulandari S, Natal NPS, and Akbar M.The role of street foods in the household food consumption: A survey in Bogor. Proceeding of the 4th ASEAN Food Conference 1992. IPB Press. 1992. Hakiono. Makanan dan Kecerdasan Anak, http://www.indofamily.net, 2008. http://www.bps.go.id. Ketersediaan Bahan Makanan Dan Pengeluaran Penduduk, 2008. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302. Komsan Ali, 2002. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan, Raja Grafindo, Jakarta. Khomsan Ali, 2006. Solusi Makanan Sehat. Raja grafindo Persada ; Jakarta. Notoatmodjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, Rineka Cipta, 2000. Sediaoetama, AD, 1991, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi Jilid I , Dian Rakyat, Jakarta. Winarno, FG. Peranan Positif Makanan Jajanan. Pusat pegembangan teknologi Pangan, IPB Bogor. WHO. Foodborne disease: a focus for health education. World Health Organization, Geneva. 2000.



LAMPIRAN: 1. SAP 2. LEAFLET 3. MEDIA PENYULUHAN 4. DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN 5. SURAT IZIN KE SEKOLAH 6. SURAT TUGAS DOSEN 7. SURAT TUGAS MAHASISWA 8. DAFTAR HADIR PESERTA 9. DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUH 10. LEMBAR KONSULTASI



SATUAN ACARA PENYULUHAN



A.



Topik



B.



Sasaran



: Pendididkan Kesehatan Tentang Jajanan Sehat



Murid SDN 9 Palangkaraya C.



Tujuan



1.



Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari Pendidikan Kesehatan di SD 9 Palangka Raya



adalah; Murid-murid di SD 9 Palangka Raya mampu memahami dan mempraktekan tentang Jajanan sehat. 2.



Tujuan Khusus



1.



Mengetahui pengertian jajanan sehat.



2.



Mengetahui ciri-ciri jajanan sehat dan hygenis.



3.



Mengetahui ciri-ciri jajanan tidak sehat.



4.



Mengetahui dampak jajanan tidak sehat.



5.



Mengetahui cara memilih jajanan sehat.



6.



Mengetahui tips memilih jajanan sehat.



D.



Materi



: Jajanan Sehat



E.



Metode



: Ceramah, Game, dan Tanya-Jawab



F.



Media



: Leaflet, Laptop



G.



Waktu Pelaksanaan



1.



Hari/Tanggal



: Sabtu, 02 November 2019



2.



Pukul



: 07:30 - Selesai



3.



Alokasi Waktu :



No



Kegiatan



1



Pembukaan : 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam 2. Menjelaskan tujuan dari tujuan penyuluhan 3. Menyebutkan materi yang



Waktu



Metode 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan dan memperhatikan



2 menit



4. 2 1. 2. 3. 4. 5. 6.



akan diberikan Kontrak waktu penyampaian materi Pelaksanaan : Menjelaskan tentang : Mengetahui pengertian jajanan sehat Mengetahui ciri-ciri jajanan sehat dan hygenis Mengetahui ciri-ciri jajanan yang tidak sehat Mengetahui dampak dari jajanan tidak sehat Mengetahui cara memilih jajanan sehat Mengetahui tips memilih jajanan sehat



3



Menonton video Jajanan Sehat.



4



Evaluasi : Menanyakan pada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan meminta kembali peserta untuk mengulang materi yang telah disampaikan.



5



Terminasi : 1. Mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta 2. Mengucapkan salam penutup



16 menit



Mendengar, memperhatikan,



4 menit



Menonton bareng



Tanya Jawab 6 menit



1. Mendengarkan 2. Menjawab salam 2 menit



H.



Tugas Pengorganisasian



1)



Leader : Fitrialiyani



1.



Mengkoordinasi seluruh kegiatan



2.



Memimpin jalannya kegiatan dari awal hingga berakhir



3.



Membuat suasana agar lebih tenang dan kondusif



2)



Co Leader : Yuni Elia Kartika



1.



Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan



2.



Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang



3.



Membantu memimpin jalannya kegiatan



4.



Menggantikan leader jika terhalang tugas



3)



Fasilitator : Tetenia Diyanti, Sapta, Windy Widiya



1.



Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan



2.



Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir



3.



Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan



4.



Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan kesehatan



5.



Membagikan konsumsi



5)



Observer : Ruly Ramadana



1.



Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempatdan jalannya acara



2.



Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan evaluasi kelompok



I.



TEMPAT



1.



Setting Tempat



:



Keterangan: : Leader : Co Leader : Peserta



: Observer



: Fasilitator



J.



RENCANA EVALUASI



1. Evaluasi Struktur a.



Tempat dan alat sesuai rencana



b.



Peran dan tugas sesuai rencana



c.



Setting tempat sesuai dengan rencana



2. Evaluasi proses a.



Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan



b.



Selama kegiatan semua peserta aktif



3. Evaluasi Hasil a.



Peserta merasa senang dan bahagia



b.



Peserta



memahami



memperaktekannya



pentingnya



minum



air



putih



dan



dapat



Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan