Isi Proposal Jajanan Sehat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Kebutuhan gizi telah ditetapkan secara nasional dalam widyakarya nasional



pangan dan gizi. Keluarga jarang menghitung berapa kalori atau berapa gram protein yang dikonsumsi oleh anggota keluarga. Namun demikian, orang tua dituntut untuk menyediakan makanan anak-anaknya dalam jumlah cukup dan memenuhi persyarayan gizi (Khomsan, 2004). Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagaimana kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman. Besar kecilnya konsumsi makanan jajanan akan memberikan konstribusi (sumbangan) zat gizi bagi status gizi seseorang (Titi S, 2004).Makanan jajanan seringkali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin atau mineral. Karena ketidak lengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat menggantikan sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk kedalam tubuhnya.Sementara gizi seperti protein, vitamin dan mineral masih sangat kurang (Khomsan,2006). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat gizi. makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, sebaiknya bila makanan yang tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi essensial tertentu (Almatsier, 2001). Asupan gizi anak-anak SD di beberapa wilayah Indonesia sangat memprihatinkan. Padahal, asupan gizi yang baik setiap harinya di butuhkan supaya mereka memiliki pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan intelektual yang lebih baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Dari penelitian terhadap 220 anak di 5 (lima) SD diJakarta, asupan kalori anak-anak umumnya di bawah 100 persen dari kebutuhan mereka.Dari total anak yang di teliti, 94.5% mengonsumsikan kalori di bawah batas kecukupan,zat besi sebesar



1



91.8 persen dan seng sebanyak 98.6 persen di bawah kebutuhan yang seharusnya (Hakiono, 2008). Siapa yang tidak tertarik dengan jajanan, apalagi anak-anak usia SD, mereka sangat tertarik dengan jajanan dengan berbagai macam bentuk dan beraneka warna. Berdasarkan survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2008, pangan jajanan ternyata memberikan asupan energi dan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa pangan jajanan berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan energi sebesar 31,1% dan protein sebesar 27,4%. Hasil survei juga menunjukkan bahwa sejumlah 78% anak sekolah, jajan di lingkungan sekolah, baik kantin maupun dari penjaja di sekitar sekolah. Ironisnya, anak-anak yang seharusnya diberikan asupan gizi yang baik justru diracuni dengan zat-zat berbahaya pada tubuh yang ada pada makananmakanan tersebut. Menurut hasil pengawasan BPOM pada tahun 2008 hingga 2010, masih terdapat 40-44 persen jajanan yang mengandung zat yang berbahaya. Tidak dapat dipungkiri, pangan jajanan anak sekolah (PJAS) masih diliputi dengan zat-zat berbahaya seperti pemanis buatan, boraks, formalin, dan pewarna tekstil. Selain itu, lokasi pedagang menjajakan makanannya bukanlah merupakan tempat yang higenis dengan sistem sanitasi yang baik. Ini mengakibatkan tercemarnya jajanan dengan mikroba. (VIVAnews, Kamis, 21 April 2011). Survei BPOM tahun 2010 dari 4.500 SD di berbagai daerah, sebesar 30 % di antaranya menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. (Rakyat merdeka, 17 Januari 2010). Sebagian besar kantin sekolah sudah menyediakan makanan yang aman, namun di luar gerbang sekolah tidak ada jaminan terhadap makanan dan jajanan yang dijual. Di Indonesia masih banyak permasalahan yang terkait dengan penggunaan bahan



tambahan



makananan.



Meskipun



sudah



diatur



melalui



SK



Menteri Kesehatan RI No. 235/Menkes/ Per/ VI/ 79 dan direvisi melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722/ Menkes/Per/ IX/ 88 mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM), penyalah gunaan pemakaian zat pengawet, zat pewarna dan zat pemanis masih sering ditemukan. Berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa besar di Indonesia banyak produsen makanan jajanan baik produk makanan maupun minuman anak-anak menggunakan bahan pewarna dan pemanis buatan. Konsumen yang tergolong rawan pada kasus ini adalah anak sekolah dasar, karena



2



mereka cenderung mengikuti pola kebiasaan makan dilingkungan sekitarnya seperti sekolah mupun rumah tanpa mengetahui sisi baik buruknya dari suatu hal yang baru. Dan anak-anak cenderung lebih memperhatikan aspek secara visual dibandingkan fakotr-faktor lain seperti rasa, tekstur, nilai gizi dan mutu mikrobiologisnya. Oleh karena itu, anak-anak Indonesia membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dan tidak hanya BPOM untuk menunjang tumbuh kembangnya sebagai generasi penerus bangsa. Jaminan atas keamanan, mutu, dan gizi pangan akan berkontribusi besar pada pembentukan kualitas sumber daya insan suatu bangsa. Jajanan anak-anak tersebut sebenarnya tidaklah menjadi soal, karena berarti juga membuka lapangan pekerjaan terhadap masyarakat sekitar untuk berjualan di area sekolah, apalagi ketika mereka (para penjual) dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, maka hal itu akan lebih baik lagi. Permasalahan yang kemudian muncul ketika makanan atau jajanan yang dijual ternyata tidak memenuhi standar kesehatan, dan tidak higienis. Apalagi ketika makanan atau jajanan itu tidak halal (hal ini sering kurang diperhatikan oleh mayoritas kita). Maka kemudian hal itu menjadi masalah tersendiri bagi pihakpihak yang bersangkutan. Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok kami tertarik untuk memberikan pendidikan kesehatan pada anak usia dini pada anak kelas dua SD Negri – 4 Langkai tentang “ Jajanan Sehat”. 1.2



Rumusan Masalah Bedasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam proposal ini



adalah : 1. Apa Pengertian Makanan Dan Makanan Yang Sehat ? 2. Makanan Tidak Sehat Seperti Apa Yang Perlu Dihindari ? 3. Apa Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar ? 4. Bagaimana Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat ? 5. Bagaimana Upaya Orang tua Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan ?



3



1.3



Tujuan



1.3.1 Tujuan Umum Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Jajanan Sehat Pada Anak Kelas Dua Di SD Negeri – 4 Langkai Palangka Raya”. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui Pengertian Makanan Dan Makanan Yang Sehat 2. Mengetahui Makanan Tidak Sehat Seperti Apa Yang Perlu Dihindari 3. Mengetahui Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar 4. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat 5. Menjelaskan Upaya Orang tua Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan 1.4



Manfaat Penulisan



1.4.1 Manfaat Bagi Guru Memberikan informasi kepada guru tentang pentingnya pendidikan kesehatan tentang meningkatkan pengetahuan tentang jajanan sehat. 1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah Menambah referensi, bahan literature atau pustaka khususnya tentang meningkatkan pengetahuan tentang jajanan sehat. 1.4.3 Manfaat Bagi Pembaca/Mahasiswa Mengedukasi



pembaca



agar



lebih



memahami



materi



pentingnya



meningkatkan pengetahuan tentang jajanan sehat. Sejak Usia Dini, serta dapat menjadi referensi bagi pembaca. 1.4.2 Manfaat Bagi Penyuluh/Penulis Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang meningkatkan pengetahuan tentang jajanan sehat sejak usia dini.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Pengertian Makanan Dan Makanan Yang Sehat Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-



hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi. Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buahbuahan serta makanan berserattinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak. Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah : 1. Dr. Suparyanto, M. KesMakanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makananyang seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental. 2. Hulme Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan makanan penunjang, yang disebut dengan gizi seimbang. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di persiapkan atau di jual oleh pedagang kaki lima di jalan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi kemudian tanpa pengolahan atau di persiapkan lebih lanjut(Judarwanto, 2004). Makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima diminati selain karena cita rasa yangunit dan kepraktisannya juga karena



5



dapat berperan dalam memperbaiki status gizimasyarakat. Karena kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan jajanan dapat menjadi sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang memahami makanan yang aman (Kompas, 2006). Makanan jajanan adalah : a. Suatu sumber makanan yang murah, praktis dan bergizi yang di konsumsi oleh orang ramai kalangan menengan ke bawah. b. Suatu sumber makanan yang menarik dan beraneka ragam. c. Sumber pendapatan utama bagi banyak orang. d. Kesempatan untuk berwiraswasta dan mengembangkan keahlian bisnis denganmodal investasi rendah. Makanan merupakan sumber gizi melalui upaya sehari-hari diungkapkan mencukupi



kebutuhan tubuh baik dari jumlah atau porsinya maupun mutu



kandungan gizinya. Ketersediaan makanan di rumah merupakan langkah positif dalam mencapai makananyang di ketahui jumlah dan mutunya. Namun dengan gerak kesibukan dan aktifitasnyakadang menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah baik makanan utama maupun makanan jajanan (Khomsan, 2002). Pada umumnya anak sekolah lebih suka mengkonsumsi makanan jajanan dibanding dengan jenis makanan seringan seperti bekas yang dibawa dari rumah. Makanan jajanan merupakan suatu sarana yang baik untuk menambah masuknya zat gizi bagi anak. Penjual makanan di sekitar sekolah menentukan perilaku makan murid sehari-hari dan perilaku tersebut terbentuk pada usia anak-anak kemudian berkembang pada usia selanjutnya (Aceh Nutrition, 2003). Sebenarnya sudah banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mencegah jajanan sekolah berbahaya di beli oleh murid mereka. Salah satunya dengan menyediakan kantin khusus atau menutup pagar sekolah dan melarang penjual jajanan sekolah berjualan didepan sekolah. Tapi seperti yang di sebutkan diatas, anak-anak sekolah ini belum pahamakan bahaya jajanan sekolah. Alasan satu-satunya karena harga yang murah sehinggauang saku dari orang tuanya bisa di pakai membeli bermacam makanan (Pujiandi, 1993). Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan



6



cocok dengan selera semua orang. Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang yangberjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya. Jajanan Anak Sekolah Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa, kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Optimalisasi tumbuh dan kembang anak usia sekolah adalah menjadi prioritas utama, salah satu masalah yang sering dialami adalah kesulitan pemberian makan pada anak yang secara langsung menggangu tubuh kembang anak (Anita N,2002). Tumbuh dan perkembangannya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari beberapa hal, diantaranya adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu di laksanakan dengan faktor kesulitan makan pada anak (Anita, N, 2002).Untuk memberikan makanan yang yang benar pada anak usia sekolah harus di lihat dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, di samping aspek medit dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras dan seimbang (Kompas, 2006). Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, air, mineral dan traceelement. Energi yang metabolisme di hitung dalam kilo kalori (Kka), berasal dari protein(4 kka/gm), kerbohidrat (4 (kka/gm), dan lemak (9 kka/gm). Distribusi kalori pada makanan seimbang harus 7-15% berasal dari protein, 30-35& dari lemak, dan 40-50%dari karbohidrat. Energi makanan harus memenuhi kebutuhan basal metabolisme rote(BMR) (Depkes, 1990). Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus buah,dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen. 2.2



Makanan Tidak Sehat Yang Perlu Dihindari Makanan tidak sehat adalah berbagai jenis atau bahan makanan yang



mengandung gizi tidak seimbang. Umumnya, makanan tidak sehat hanya



7



mengandung sedikit zat dan sedikit serat yang dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Selain itu, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif. seperti timbulnya penyakit, menghambat perkembangan tubuh, mengurangi kecerdasan otak, mengurangi fungsi gerak anggota badan, bahkan dapat menimbulkan kematian. a. Lemak trans Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen. b. Lemak jenuh Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia. c. Gula tambahan Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian. d. Sirup Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis. e. Karbohidrat sederhana Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya tidak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal. Kamus besar Bahasa Indonesia Kesehatan adalah keadaan sehat atau kebaikan keadaan badan. Sedangkan sehat adalah baik seluruh badan,



8



serta bagian-bagiannya, atau keadaan sehat badan. Menurut Depkes RI Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi Jadi kesehatan atau sehat adalah suatu keadaan di mana tubuh dalam keeadaan fit, baik, normal, sempurna, yang mengakibatkan segala aktivitas dapat berjalan dengan efektif. Sehat juga berarti jauh dari sakit. 2.3 Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswasiswa sekolah dasar yang berada dalam usia pertumbuhan, yaitu : 1. Pengaruh pada kognitif anak Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat tinggi,



hal



ini dikarenakan



pada



usia



ini,



siswa-siswi



berada



dalam



fase pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan. Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah. Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, dimana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, Iq nya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkatke sekolah. 2. Pengaruh pada kesehatan anak



9



Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada kesehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan postur tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin. Beberapa syarat makanan jajananyang baik, yang harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti : 1. Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah), 2. Tidak lebih dari satu pemanis, 3. Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang), 4. Rendah kandunngan gula, minyak dan garam, 5. Aman, enak, serta harganya terjangkau. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan diatas menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai. Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi anak. Jajanan



yang



kadarkarbohidrat



diperdagangkan yang tinggi.



di



kantin



Karbohidrat



sekolah tersebut



kesehatan juga berpengaruh kepada kognitif siswa.



10



umumnya



memiliki



selain berbahaya



bagi



Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi yang digunakan berpikir tidak ada. Banyak orang yang menyepelekan



sarapan.



Padahal



tidak



mengkonsumsi



apapun



di pagi



hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal inipun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadarkarbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan kandungan gizinya. Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan 2.4



Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak



sehat Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak – anak mengonsumsi jajanan yang tidak sehat terutama untuk anak – anak SD, hal ini menyebabbak beberapa permasalahan. Faktor tersebut adalah : 1. Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yangsenang mengkonsumsi jajan di sekolah. 2. Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yangdidapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku. 3. Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok. 4. Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-siswinya.



11



Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di sediakan oleh orang tuanya. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk cemilannya. In terjadi karena orang tua membiasakan anak mengemil, atau pun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di rumah. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja makanan. Ditambah bila orang tua jarang memasak dirumah untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan. Rang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikanuang jajan yang lebih. 2.5



Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan.



Orangtua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak Anda tidak jajan sembarangan di sekolah: 1. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat dirumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat, kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut. 2. Bekali anak Anda dengan panganan sehat Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan



yang



disukai



oleh



anak-anak



12



agar



mereka



tertarik



untuk



mengkonsumsinya. Bila Anak sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang dia sukai. Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya. 3. Batasi memberikan uang saku Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja. 4. Menjelaskan bahaya jajan sembarang Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya. Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahanbahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan juga selalumengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi jajanan di sekolah. Kesehatan itu penting, apalagi untuk buah hati kita yang kelak dapat menjadi penerus bangsa, maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus.



13



BAB III RENCANA KEGIATAN 5.1



Satuan Acara Penyuluhan



5.1.1 Topik “Meningkatkan Pengetahuan Tentang Jajanan Sehat” 5.1.2 Sasaran Anak – anak kelas dua (2) SD Negeri – 4 Langkai Palangka Raya 5.1.3 Program Meningkatkan Pengetahuan tentang jajanan sehat yang baik untuk anak sekolah khususnya pada murid sekolah dasar (SD) 5.1.4 Tujuan 1.



Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari pendidikan kesehatan di SD Negeri – 4 Langkai



Palangka Raya adalah : Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Jajanan Sehat Pada Anak Kelas Dua Di SD Negeri – 4 Langkai Palangka Raya, sehingga dapat mengurangi jajanan yang kurang sehat di sekolah pada anak – anak SD Negeri – 4 Langkai Palangka Raya 2.



Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari pendidikan kesehatan di SD Negeri – 4 Langkai



ini adalah : 1. Mengetahui Pengertian Jajanan Sehat 2. Mengetahui Ciri-ciri Makanan Sehat dan higenis 3. Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat 4. Mengetahui Dampak Jajanan Tidak Sehat 5. Mengetahui Cara Memilih Makanan Sehat 6. Mengetahui Tips Memilih Jajanan Sehat 5.1.5 Materi Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah : 1. Menjelaskan Pengertian Jajanan Sehat 2. Menjelaskan Ciri-ciri Makanan Sehat dan higenis 3. Menjelaskan Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat 14



4. Menjelaskan Dampak Jajanan Tidak Sehat 5. Menjelaskan Cara Memilih Makanan Sehat 6. Menjelaskan Tips Memilih Jajanan Sehat 5.1.6 Metode Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang Mewarnai Pada Anak – anak PAUD dan TK Bahalap Mutiara Hati Palangka Raya Oleh Mahasiswa/i Stikes Eka Harap Palangka Raya meliputi : 1.



Ceramah Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-



petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. 2.



Tanya jawab Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara



mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun sebaliknya. 5.1.7 Media Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang Mewarnai Pada Anak – anak PAUD dan TK Bahalap Mutiara Hati Palangka Raya ini meliputi : 1.



Leaflet Leaflet merupaka bentuk publikasi singkat dalam bentuk selebaran yang



berisi informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. 2.



Kertas Karton Tempat Penempelan Materi Kertas karton yang disedikan akan di tambahi materi – materi yang akan



disampaikan



15



3.1.8 Waktu Pelaksanaan 1. Hari/Tanggal



: Sabtu, 02 November 2019



2 .Pukul



: 08.00 S/d Selesai



3. Alokasi Waktu



: 45 menit



No



Waktu



Kegiatan



Kegiatan peserta



Metode



1. Menjawab salam 2. Memperhatikan 3. Mendengarkan



1. Ceramah



1. Memperhatikan 2. Mendengarkan 3. Aktif dalam pertanyaan



1. Ceramah 2. Tanya jawab



1



5 Menit



Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam 2. Memperkenalkan anggota kelompok 3. Menjelaskan latar belakang dan tujuan 4. Kontrak waktu dengan menanyakan kesediaan peserta dalam mengikuti kegiatan 4. Menjelaskan secara garis besar tentang hal yang akan diinformasikan. 5. Mempersilahkan penyaji untuk memparkan materi



2



30 menit



Pelaksanaan 1. Penyaji menyampaikan materi dengan menggunakan media yang telah disediakan. 2. Setelah selesai memparkan materi ada sesi tanya jawab yang akan dipandu oleh moderator 3. Peserta berperan aktif dalam sesi tanya jawab



16



3



5 menit



4



5 menit



Evalusi 1. Menanyakan bagaimana perasaan peserta 2. Menanyakan kembali tentang materi yang telah dipaparkan 3. Menanyakan apakah peserta paham dengan materi yang telah disampaikan Terminasi 1. Membagikan bingkisan. 2. Menutup kegiatan dengan mengucapkan salam penutup



1. Menjawab pertanyaan



1. Tanya jawab



1. Mendengarkan 1.Ceramah 2. Menjawab 2. Tanya jawab



5.1.9 Tugas Pengorganisasian 1)



Moderator : Rama Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin



sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah. Tugas : 1. Membuka acara penyuluhan 2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok 3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan 4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi 5. Mengatur jalannya diskusi 2)



Penyaji : Igo Gunawan Penyaji



adalah



menyajikan



materi



diskusi



kepada



peserta



dan



memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya. Tugas :



17



1. Menyampaikan materi penyuluhan 2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan 3. Mengucapkan salam penutup 3)



Fasilitator : Oktaviona dan Melatia Paska Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami



tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Tugas : 1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan 2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir 3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan 4. Membagikan konsumsi 4)



Dokumentator : Octavia Maretanse Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang



berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip. Tugas : 1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan kesehatan. 5)



Notulen : Mewan Tony Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan,



seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara. Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat hal-hal penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta kegiatan. Tugas : 1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung. 2. Mencatat



pertanyaan-pertanyaan



penyuluhan.



18



dari



audience



dalam



kegiatan



5.1.10 Denah Pelaksanaan Setting Tempat:



Keterangan: : Moderator dan Penyaji : Fasilitator



: Peserta



: Fasilitator : Notulen



19



DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Anita N. 2002. Mutu mikrobiologis minuman jajanan kantin di tiga sekolah wilayah Bogor .Institut Pertanian Bogor Azwar, Azrul. 2002. Ilmu kesehatan Masyarakat . Jakarta : Rineka Cipta, Berg, A. 1986. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional . Jakarta : CV. Rajawali Depkes, RI, 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan . Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Guhardja S, Madanijah S, Wulandari S, Natal NPS, and Akbar M. Ketersediaan Bahan Makanan Dan Pengeluaran Penduduk ,2008.http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302. Khomsan, Ali. 2006. Solusi Makanan Sehat Jakarta : Raja grafindo Persada Foodborne disease: a focus for health education Organization, Geneva. 2000.WHO/ICD/SEAMEO.



20



.



World



Health