Laporan Penyelesaian Masalah FZ2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENYELESAIAN MASALAH PENGHEMATAN ENERGI DALAM PENGURANGAN KADAR AIR DARI BUTIRAN GARAM BASAH DENGAN PENGERINGAN DI DALAM FLUIDIZED BED DRYER Hari Kelompok Nama Praktikan



: Senin :2 : 1. Fikri Hakim



(2311 100 161)



2. Lalitya Syifalia (2313 100 027) I.



Problem Statement Pengeringan serbuk padatan biasanya dilakukan dengan fluidized bed dryer. Energi panas untuk pengeringan disediakan oleh gas panas untuk fluidisasi yang didapatkan dari pemanas. Heater bisa ditempatkan didalah atau diluar fluidized bed. Ada pendapat yang mengatakan bahwa penempatan heater di dalam fluidized bed lebih ekonomis daripada di luar. Sebuah pabrik memproduksi 500 kg per jam butiran kering garam halus dari butiran garam basah dengan pengeringan di dalam fluidized bed. Kandungan air dalam garam mula mula adalah 20% (dry basis) dan akhirnya adalah 10 % (dry basis). Temperatur didalam fluidized bed adalah 40⁰C. Suplai energi dibutuhkan untuk mengeringkan dan mempertahankan temperatur bed, udara fluidisasi dipanaskan hingga 120⁰C. 34 kW dari energi panas diperlukan untuk permasalahan ini. Energi yang diperlukan diperoleh dari sirkulasi hot oil yang melewati plate heat exchanger pada 145⁰C. Plate heat exchanger ditempatkan diluar dryer dan panas ambient udara dari 30⁰C - 120⁰C. Total area perpindahan panas adalah 50 m 2 dan koefisien heat transfer overall adalah 11 W/⁰C-m2. Konsumsi energi dianggap tidak efisien dan sebuah program hemat energi diusulkan.



II.



III.



Penyelesaian Masalah - Memindahkan heater dari luar ke dalam Fluidized Bed Dryer.



Alat dan Cara Kerja



1



Gambar 1. Rangkaian Alat Fluidized Bed Heat Transfer -



IV.



Cara Kerja Alat:  Udara dari kompresor memasuki alat fluidized bed dryer melalui rotameter dan dapat dibaca kecepatan udara yang masuk. Setelah itu, udara melalui bed dan keluar melalui saluran excess pressure release.  Tegangan listrik diatur melalui voltmeter, dan arus listrik dibaca melalui amperemeter.  Suhu heater di dalam bed dapat diatur melalui high temperature control.  Suhu heater dan bed dapat dibaca dari temperature indicator.



Hasil Dengan heater berada di dalam fluidized bed dryer dan dengan diatur suhu heater 120 oC serta tegangan listrik 30 V, didapatkan suhu bed sebesar 40 oC, arus listrik sebesar 0,4 A, dan heat transfer coefficient adalah 120 W/oC m2.



V.



Kesimpulan Dengan dipindahnya heater dari luar ke dalam fludized bed dryer, maka nilai Overall Heat Transfer Coefficient pada proses pengeringan lebih besar, yaitu dari 11 W/oC m2 menjadi 120 W/oC m2 dengan demikian proses berjalan lebih efisien.



2