Laporan Percobaan Efek Rumah Kaca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN  1.1.  Latar Belakang             Salah satu isu global yang sering diangkat oleh aktivitas lingkungan hidup ialah pemanasan global. Menurut para ahli  hal ini dikarenakan meningkatnya Jumlah Emisi Gas Rumah Kaca Di Atmosfer yang pada  Akhirnya Menyebabkan Meningkatnya Suhu Rata-Rata Permukaan Bumi. Aplikasi radiasi benda hitam berkaitan pada gejala pemanasan global efek rumah kaca. 1.2.  Rumusan Masalah         Bagaimana Aplikasi Radiasi Benda Hitam Pada Gejala Pemanasan Global Efek Rumah Kaca?  1.3. Tujuan Penelitian                           1.     



Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan radiasi benda hitam dan efek rumah



2.     



Untuk mengetahui bagaimana  penerapan radiasi benda hitam dalam kehidupan sehari-hari dalam contoh mekanisme efek rumah kaca pada permukaan bumi



1.4. Manfaat Penelitian Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya.



                     



1



BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Efek Rumah Kaca



A.      Pengenalan efek rumah kaca             Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, efek rumah kaca merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca        Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.   Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah Gas Rumah Kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di



2



bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.              Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut Gas Rumah Kaca atau ”green house gases”. B.      Pengaruh efek rumah kaca             Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer             Gas Rumah Kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet).



3



Selama masa abad ke-20, gas-gas ini telah terakumulasi di atmosfer, tetapi sejak 1995, untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan dalam Protokol Montreal tentang Substansi-substansi yang Menipiskan Lapisan Ozon, konsentrasi gas-gas ini mulai makin sedikit dilepas ke udara. C.      Mekanisme Terjadinya Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserap oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca. D.      Dampak Rumah Kaca Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya



4



permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.



2.2. Radiasi Benda Hitam Dalam fisika, benda hitam (black body) adalah obyek yang menyerap seluruh radiasi yang jatuh kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau di pantulkannya. Namun demikian, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam  haruslah juga memancarkan seluruh panjang gelombang energy yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat diukur. Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar hitam karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam dengan suhu di bawah sekitar 700 kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam panjang gelombang tampak. Semakin tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan dalam panjang gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.             Istilah "Benda Hitam" pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff  pada tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam. Benda ada yang mudah  menyerap radiasi, ada pula yang mudah memancarkan radiasi dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut sebagai benda hitam. Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga dengan celah bukaan yang sangat kecil. Jika ada radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang, radiasi tersebut akan dipantulkan berulang-ulang oleh dinding dalam rongga sehingga terserap habis energinya. Tidak ada radiasi yang terpantul memancarkan keluar lubang karena lubang sangat kecil-kecil. Jadi, rongga berlubang kecil ini berkelakuan sebagai benda hitam karena dapat



5



menyerap seluruh radiasi yang diterimanya. Demikian pula jika rongga ini memancarkan radiasi, tak ada radiasi yang kembali ke rongga. Dengan demikian, rongga juga akan memancarkan seluruh energi yang dikeluarkannya.             Menemukan benda hitam sempurna di alam itu sulit. Namun ada contohnya, yaitu Latar Belakang Gelombang Mikro Kosmik (CMB). Spektrum Planck terukur di setiap posisi di peta ini. Ada sedikit ingsutan dalam suhu pada posisi berbeda menghasilkan sedikit perbedaan kurva Planck dalam posisi berbeda. Kurva Planck rata-rata global diberikan dalam gambar berikut dan sesuai dengan suhu 2.73 Kelvin. a)      Hukum Stefan-Boltzmann Energi radiasi setiap detik per satuan luas disebut sebagai intensitas radiasi yang diberi lambang I.  Kemampuan sebuah benda untuk menyerap radiasi kalor berkaitan dengan kemampuannya untuk memancarkan radiasi. Benda hitam merupakan penyerap dan pemancar radiasi terbaik. Energi persatuan luas dan persatuan waktu atau intensitas radiasi total yang dipancarkan oleh benda hitam dari seluruh spektrum energi yang dipancarkan dapat dinyatakan dengan hukum Stefan-Boltzmann, yang dituliskan sebagai berikut. Besarnya fluks radiasi yang dipancarkan suatu benda setara dengan pangkat empat suhu mutlak tersebut Tetapan



Stefan-Boltzmann



besarnya



5,67



x



10-8 Wm-2K-4 dan



T adalah



suhu  mutlak benda dalam satuan kelvin (K). Dari persamaan diatasdapat ditentukan satuan intensitas radiasi (I) adalah watt meter-2(Wm-2).  eadalah koefisien emisivitas yang memiliki nilai antara 0 dan 1. Untuk benda hitam sempurna, e = 1. Adapun Nilai emisivitas (e) berbeda-beda untuk tiap jenis dan keadaan permukaan bahan.. b)      Pergeseran Wien             Dengan meninjau kembali sebuah lubang pada kotak berongga yang diasumsikan sebagai benda hitam. Jika kotak dipanaskan, atom-atom pada dinding



6



kotak akan menyerap energi panas dan bergetar. Atom-atom yang bergetar ini akan berlaku sebagai osilator harmonik yang menimbulkan gelombang elektromagnetik. Setiap gelombang yang ditimbulkan oleh osilator akan dipantulkan bolak-balik oleh dinding kotak dan membentuk gelombang berdiri. Kejadian ini hampir sama dengan proses terbentuknya gelombang berdiri pada tali yang digetarkan.Suatu gelombang elektromagnetik terdiri atas spektrum gelombang-gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Para fisikawan meneliti intensitas radiasi untuk panjang gelombang tertentu. Alat yang digunakan dalam percobaan tersebut didasarkan pada prinsip penguraian cahaya (dispersi) oleh prisma menjadi spektrumnya. Radiasi yang dipancarkan benda hitam dilewatkan melalui celah agar diperoleh berkas gelombang yang sempit. Gelombang tersebut kemudian terdispersi menurut panjang gelombang masingmasing. Untuk mengukur intensitas dan  panjang gelombang setiap spektrum, digunakan detektor yang dapat digeser menurut sudut deviasi berkas gelombang terdispersi. Percobaan tersebut dilakukan berulang pada suhu benda hitam yang berbeda.Dari percobaan yang dilakukan pada beberapa suhu yang berbeda tersebut maka didapat bahwa intensitas radiasi yang dipancarkan benda hitam pada suhu tertentu ditunjukkan oleh grafik yang selalu berbentuk garis lengkung. Intensitas radiasi maksimun terjadi pada panjang gelombang tertentu. Dan luas daerah yang dibatasi oleh garis lengkung dan sumbu panjang gelombang menunjukkan intensitas radiasi total I maks dan suhu mutlak merupakan suatu bilangan konstan. maks pada radiasi benda hitam disebut Pergeseran Wien. Wien juga menemukan bahwa hasil kali antara intensitas pada maks semakin bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Gejala pergeseran intensitas cahaya maks



akan



mengalami



pergeseran.



Semakin



tinggi



suhu,



intensitas maks. Terlihat pula pada grafik bahwa jika suhu berubah, Dari grafik hasil percobaan menunjukkan bahwa jika suhu dinaikkan, intensitas radiasi akan meningkat dan dalam setiap nilai suhu ada panjang gelombang yang memiliki nilai maksimum,



7



c)      Teori Max Planck             Kegagalan teori Rayleigh-Jeans mendorong seorang fisikawan jerman Max Planck (1858-1947) untuk mencoba melakukan pendekatan lain.Planck menyadari pentingnya untuk memasukkan konsep energi maksimum dalam perhitungan teoritis radiasi benda hitam. Menurut Planck, energi yang diserap atau yang dipancarkan oleh getaran-getaran yang timbul di dalam rongga benda hitam merupakan paket-paket atau kuanta. Besarnya energi setiap paket merupakan kelipatan bilangan asli dari hf dengan h adalah tetapan Planck yang besarnya 6,63 x 10-34 Js dan f adalah frekuensi paket energi. Secara matematis, perumusan Planck dapat dituliskan menjadi : E = nhf (dengan n adalah kelipatan bilangan asli). Dimana f dapat dijabarkan lagi sebagai : c/λ (c : kecepatan cahaya, λ : panjang gelombang). Sehingga dapat di dapat rumus :                         E = hc/λ Planck membuat aturan bahwa energi setiap modus getar tidak boleh lebih dari energi rata-rata yang dimiliki radiasi (kT). Akan tetapi, karena energi yang mungkin dimilki oleh modus getar nhf, berarti semakin tinggi frekuensi, semakin kecil kemungkinan untuk tidak melebihi kT. Hubungan kuantum Planck menunjukkan bahwa ekuipartisi energi dan setiap jenis getaran memiliki energi total yang berbeda-beda. Menurut Planck, teori klasik gagal menjelaskan  radiasi benda hitam  pada panjang gelombang pendek karena pada daerah  itu kuanta energinya sangat besar sehingga hanya sedikit jenis getaran



yang



tereksitasi.



Berkurangnya



jenis



getaran



yang



tereksitasi



mengakibatkan getaran tertekan dan radiasi akan menurun menuju nol pada frekuensi yang tinggi. Oleh karena itu rumus Planck dapat terhindar dari catastropi ultraviolet.



8



Persamaan yang menujukkan besarnya energi per satuan luas yang dipancarkan oleh suatu benda hitam yang terdistribusi diantara berbagai panjangnya telah diturunkan oleh Max Planck pada 1900 dengan menggunakan teori kuantum, yaitu sebagai berikut, E=(2πc2 h)/λ2 [1/(e^(hc/λkT)1) adalah panjang gelombang cahaya dan T adalah suhu mutlak permukaan benda hitam. Konstanta k dan h dihitung berdasarkan data eksperimen, yakni kPada persamaan tersebut, c adalah kecepatan rambat cahaya, k = 1,38 x 10-23 JK-1¬ (disebut konstanta Boltzmann) h = 6,63 x 10-34 Js (disebut konstanta Planck)maks T = 2,898 x 10-3¬¬ mK.maks) dan suhu mutlak (T) suatu benda hitam telah diturunkan oleh Wien yang disebut sebagai hukum pergeseran wien, yakni Hubungan antara panjang gelombang energi maksimum (Menurut Planck, atom-atom pada dinding rongga benda hitam memiliki sifat seperti osilator harmonik. Energi yang dimiliki oleh osilator-osilator harmonik tersebut hanya pada nilai-nilai f tertentu. Nilai-nilai tersebut merupakan kelipatan bilangan asli dari hf, yakni hf, 2hf, 3hf, dan seterusnya. Osilator harmonik tersebut tidak boleh memiliki energi selain harga-harga tersebut. Oleh Planck energi osilator itu dikatakan terkuantisasi.



9



BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian             Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir,2003). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat                       : Halaman Rumah Waktu                         : Minggu ,15 Februari 2015 3.3. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan Bahan :             1. Pasir Kering             2. Kotak Sepatu             3. Termometer Ruangan 3.4. Cara Kerja Penelitian 1.      Jemur pasir hingga kering  (±18 jam) 2.      Sediakan dua buah kotak  sepatu 3.       Letakkan  pasir kering kedalam kotak 1 dan kotak 2 hingga mengisi setengah bagian kotak,  kotak 1 biarkan terbuka dan kotak dua ditutup dengan tutup kotak sepatu yang  transparan      ( dapat dilubangi dan ditambahkan dengan plastik) agar memudahkan proses penelitiaan perubahan suhu dalam kotak



10



4.       Masukkan termometer dalam kedua kotak tersebut dan beri label keterangan  pada  kotak  yang akan diletakkan dengan kondisi terbuka , dan label keterangan  pada kotak yang akan diletakkan dalam kondisi tertutup 5.      Catat perubahan suhu yang tampak dalam termometer secara berkala



BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1. Tabel dan Data Hasil Penelitian No/Waktu/Suhu 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



12.0 0



12.1 0



12.2 0



12.3 0



12.4 0



12.5 0



13.0 0



13.1 0



13.2 0



13.30



Kotak terbuka



30



33



35



36



36



35



33



35



35



36



Kotak tertutup



30



33



35



38



40



38



38



41



42



44



Kotak



11



4.2. Pembahasan              Pembahasan mengenai praktikum ini yaitu tentang benda yang memiliki karakteristik penyerap sempurna terhadap radiasi yang mengenainya. Secara praktis kita dapat mengilustrasikan benda hitam sebagai sebuah kotak dengan lubang kecil sedemikian sehingga sembarang radiasi yang masuk ke dalam benda hitam melalui lubang kecil, akan terpantul pantul diantara dinding bagian dalam benda hitam dan tidak ada kemungkinan lolos keluar (karakteristik penyerap sempurna) lewat lubang.             Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali sehingga semua energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga. Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakan dengan setimbang termal (setimbang termodinamik). Hal ini berkaitan dengan aplikasi radiasi benda hitam pada gejala pemanasan global efek rumah kaca. Salah satu penyebab dari pemanasan global adalah peningkatan Gas Rumah Kaca (greenhouse effect). Efek rumah kaca telah



12



meningkatkan suhu bumi rata-rata 1 hingga 5 derajat Celcius. Analogi sederhana untuk menggambarkan efek rumah kaca adalah ketika kita meletakkan kotak yang  berisi pasir   di tempat terbukapada siang hari. Ketika kita mengukur suhu kotak yang tertutup,  suhu di dalam  kotak tertutup lebih tinggi ketimbang suhu didalam kotak terbuka. Hal ini dikarenakan sebagian energi panas dari matahari telah di serap oleh pasir didalam kotak tertutup. Ketika pasir tersebut melepaskan energi panas tersebut, tidak semuanya dapat keluar tetapi sebagian dipantulkan kembali. Penyebabnya adalah perbedaan panjang gelombang sinar matahari yang memasuki kotak dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh pasir .Sehingga jumlah energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar. Akibatnya kenaikan bertahap pada suhu di dalam kotak tertutup .             .            



13



4.3 . Grafik Hasil Data Penelitian



14



BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan     Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global



15



5.2. Saran             Efek rumah kaca yang merupakan penyebab dalam pemanasan global apabila tidak kita antisipasi maka akan sangat berbahaya untuk generasi mendatang. Marilah dari sekarang kita melakukan upaya untuk mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global ini .Misalnya dengan cara membatasi penggunaan listrik, plastic dan kertas.Lestarikan lah bumi hijau kita.



16



DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca http://id.wikipedia.org/wiki/Benda_hitam http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/04/radiasi-benda-hitam-danpenerapannya.html http://sidik-nulhaq.blogspot.com/2011/02/radiasi-benda-hitam.html



17