Laporan PI Bella FIX Terakhir PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI



PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID PANTAI BARU PANDANSIMO KABUPATEN BANTUL



PEMANFAATAN PHOTO VOLTAIC 240 V SEBAGAI POMPA AIR KAWASAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID PANDASIMO BANTUL YOGYAKARTA



DISUSUN OLEH : Bella Vinnizha (13501244009)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015



i



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI



PEMANFAATAN PHOTO VOLTAIC 240 V SEBAGAI POMPA AIR KAWASAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID PANDASIMO BANTUL YOGYAKARTA Bella Vinnizha 13501244009 Laporan ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Peryaratan Menempuh Mata Kuliah Praktik Industri Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY



Menyetujui / Mengesahkan :



Pembimbing Industri,



Dosen Pembimbing,



Chriswantoro, B.E NIP. 19590829 198703 1 004



Sigit Yatmono, M.T. NIP. 19731025 199903 1 001



Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta



Koordinator Praktik Industri Jurusan Pendidikan Teknik Elektro



Dr. Widarto, M.Pd. NIP. 19631230 198812 1 001



Muhammad Ali, M.T. NIP. 19741127 200003 1 005



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Industri di PLTH Pantai Baru Pandansimo Kabupaten Bantul. Laporan Praktik Industri ini disusun untuk memenuhi prasyarat kelulusan mata kuliah Praktik Industri di program studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta. Laporan ini ditulis berdasarkan proses kegiatan yang dilakukan selama menjalani Praktik Industri di Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pantai Baru Pandansimo, Kabupaten Bantul pada tanggal 1 Juli 2015 sampai 30 Agustus 2015 dan tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2. Bapak Dr. Sunaryo Soenarto, M.Pd selaku wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 3. Bapak Putut Hargiyarto, M.Pd. selaku Koordinator Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 4. Bapak Muhamad Ali, ST.,M.T. selaku Koordinator Praktik Industri Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 5. Bapak Sigit Yatmono, ST.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktik Industri, 6. Bapak Chriswantoro B.E selaku Koordinator PLTH Srandakan yang selalu memberikan bantuan, waktu diskusi dan pengetahuan tentang sistem dan kinerja PLTH selama Praktik Industri, 7. Mas Iwan Fahmi H. selaku Wakil Koordinator PLTH yang selalu memberikan bantuan dan ilmunya selama Praktik Industri, 8. Bapak Murjito, Bapak Tembong, Bapak Widjiyo, Mas Aar, Mas Jefri, Mas Arif, Mas Ryo dan seluruh pengurus PLTH yang selalu memberikan hiburan dan membantu serta mendampingi selama Praktik Industri. 9. Orang tua, kakak, dan teman-teman yang telah memberikan dorongan moril dan material dalam pelaksanaan Praktik Industri.



iii



10. Penghuni Mess Workshop PLTH Pantai Baru baik dari Sanatha Dharma, UNSOED, dan adik-adik SMK yang bersedia berbagi suka duka bersama, 11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Praktik Industri ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Praktik Industri ini, sesehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk dapat menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberi masukan dan memperluas wawasan bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.



Yogyakarta, 30 Agustus 2015 Penulis



Bella Vinnizha 13501244009



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL



i



HALAMAN PENGESAHAN



ii



KATA PENGANTAR



iii



DAFTAR ISI



v



DAFTAR GAMBAR



vi



DAFTAR TABEL



vii



DAFTAR LAMPIRAN



viii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



1



1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri



1



2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari



1



B. Tujuan Praktik Industri



2



C. Manfaat Praktik Industri



3



BAB II PROFIL INDUSTRI A. Managemen Industri



5



1. Profil PLTH Bayu Baru



5



2. Visi dan Misi PLTH Bayu Baru



5



3. Struktur Organisasi



6



4. Sejarah PLTH Bayu Baru



6



5. Unit-Unit Produksi di PLTH Bayu Baru



8



B. Data Teknis PLTH Bayu Baru 1. Data Teknis Grup Pembangkit Energi Listrik PLTH Bayu Baru



9 9



2. Biogas



13



3. Workshop PLTH Bayu Baru



14



BAB III KEGIATAN KEAHLIAN A. Kegiatan Mahasiswa Praktik di Industri



16



1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya



16



2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin/ Bayu



26



v



B. Sistem Pompa Air Bossco OLTH Bayu Baru



33



1. Komponen Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru



34



2. Prinsip Kerja Pompa air Bossco PLTH Bayu Baru



42



3. Pemanfaatan Air PLTH Bayu Baru



43



C. Hasil Pengujian Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru 1. Data Hasil Pengamatan Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



47 47



2. Data Perhitungan Daya Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru



48



3. Perhitungan Debit dan Volume Air Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru



50



4. Perhitungan secara Ekonomi Sistem Pompa Air di PLTH Bayu Baru



51



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan



55



B. Saran



56



DAFTAR PUSTAKA



58



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Denah Lokasi PLTH Bayu Baru



5



Gambar 2. Struktur Organisasi PLTH Bayu Baru



6



Gambar 3. Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



13



Gambar 4. Skema Produksi Biogas PLTH Bayu Baru



14



Gambar 5. Modul Panel Surya Rangkaian Seri



17



Gambar 6. Struktur Sel Surya Komersial Material Silikon



17



Gambar 7. Junction Antara Semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N



20



Gambar 8. Ilustrasi Cara Kerja Sel Surya Prinsip P-N Junction



21



Gambar 9. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Tegangan dan Arus



24



Gambar 10. Grafik Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Tegangan dan Arus



24



Gambar 11. Ekstra Luasan Panel PV dalam Posisi Datar



25



Gambar 12. Grafik Karakteristik Turbin Angin



27



Gambar 13. Prinsip Kerja Turbin Angin



28



Gambar 14. Pembangkitan Gaya Gerak Listrik



28



Gambar 15. Bagian-Bagian Turbin Angin



30



Gambar 16. Panel Surya untuk Sistem Pompa Air PLTH Bayu



34



Gambar 17. Penamaan Panel Surya Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



35



Gambar 18. Sistem Baterai Grup Timur Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



37



Gambar 19. Spesifikasi Pompa Air PLTH Bayu Baru



38



Gambar 20. Inverter Pompa Air PLTH Bayu Baru



39



Gambar 21. Booster Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



39



Gambar 22. Pipa Air untuk Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



40



Gambar 23. Embung PLTH Bayu Baru



40



Gambar 24. Sumur Renteng PLTH Bayu Baru



41



Gambar 25. Sumber Air dari Embung PLTH Bayu Baru



41



Gambar 26. Warung Kuliner Pantai Baru Pandansimo



44



Gambar 27. Petani Menyiram Tanaman di Pertanian PLTH Bayu Baru



45



Gambar 28. Kolam Ikan di PLTH Bayu Baru



46



vii



DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Pembangkit Energi Listrik PLTH Bayu Baru



10



Tabel 2. Data Penyimpanan Energi Listrik PLTH Bayu Baru



11



Tabel 3. Data Penggunaan Listrik PLTH Bayu Baru



12



Tabel 4. Data Teknis Pembuatan Biogas PLTH Bayu



14



Tabel 5. Spesifikasi Panel Surya SYK 100 W M



35



Tabel 6. Spesifikasi Panel Surya SY-100P



36



Tabel 7. Data Pengamatan PV 240 V untuk Sistem Pompa Air



47



Tabel 8. Data Perhitungan Daya Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



49



Tabel 9. Data Daya Pompa Air saat f=34



52



viii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Piagam Lulus Pembekalan Praktik Industri Lampiran 2. Surat Ijin/Tugas dari Dekan Lampiran 3. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Industri Lampiran 4. Catatan Kegiatan Harian Praktik Industri Lampiran 5. Matriks Program Kegiatan Praktik Industri Lampiran 6. Kesan dan Rekomendasi Industri Lampiran 7. Ucapan Terima Kasih dari Fakultas kepada Industri Lampiran 8. Kartu Bimbingan Praktik Industridengan Pembimbing Industri dan Dosen Pembimbing Lampiran 9. Peralatan yang Digunakan untuk Menguji Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Lampiran 10. Dokumentasi Kegiatan Praktik Industri



ix



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang 1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri PLTH Pandansimo yang berada di pantai Pandansimo Dusun Ngentak, Pocosari, Srandakan Kabupaten Bantul melibatkan beberapa lembaga dalam pelaksanaan operasionalnya, antara lain Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Kementrian Perikanan dan Kelautan (KKP), Pemerintah Kabupaten Bantul dan Universitas Gadjah Mada. Teknologi energi hybrid yang berasal dari turbin angin dan solar cell di PLTH ini merupakan proyek percontohan yang dapat dikembangkan di daerah terpencil di Indonesia yang belum terjangkau oleh aliran listrik. Harapannya kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat menjadi Merata. Lokasi praktek industri di kawasan PLTH Pandansimo diharapkan dapat menjadi tempat belajar tentang Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid dari sumber energi alternatif, khususnya angin dan matahari yang kemudian hari dapat diterapkan di tempat-tempat potensial yang belum teraliri listrik dari PLN. 2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari Seiring dengan semakin pesatnya penggunaan energi diseluruh dunia terutama penggunaan bahan bakar fosil (nonrenewable) mengakibatkan eksploitasi sumber-sumber energi fosil semakin meningkat. Energi fosil mempunyai peranan terbesar sebagai penyumbang pemanasan global yang terus mengancam lapisan ozon bumi kita. Maka dari itu diperlukan suatu jalan alternatif guna mengganti sumber energi tersebut dengan sumber energi yang terbarukan (renewable). Berdasarkan kondisi diatas maka diperlukan energi seperti energi air, panas matahari, geothermal dan angin yang ketersediaannya melimpah, hanya



1



2



saja masih kurang dalam pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan energi manusia khususnya dalam hal energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) Pandasimo dapat menjadi salahsatu solusi atau penghasil energi alternatif yang dapat kita manfaatkan utuk mengurangi atau menggantikan penggunaan bahan bakar fosil (nonrenewable). PLTH Pandasimo mampu menghasilkan energi listrik yang berasal dari turbin angin dan panel surya. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTH pandasimo sangat mendukung sektor pertanian, perikanan, dan sektor pariwista yang saat ini sedang dikembangkan di Pantai Baru Pandasimo. B. Tujuan Praktik Industri Adapun tujuan dari Praktik Industri yang dilakukan di PLTH Pantai Baru Pandansimo adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum a. Memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Industri pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta. b. Mengaplikaskian ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dunia industri. c. Mendapatkan pengalaman kerja dan mengenal dunia kerja beserta dinamikanya. d. Melatih kemampuan berorganisasi dan berkomunikasi yang baik dalam kerja baik individual maupun dalam tim. e. Melatih kemampuan menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di dunia kerja, baik secara individu maupun dalam tim. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus adalah sebagai berikut : a. Memahami prinsip kerja teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid dengan sumber energi alternatif. b. Mengasah keterampilan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem pembangkit listrik dan sumber energi alternatif. c. Mempelajari sistem pendistribusian listrik dari battery di PLTH.



2



3



d. Mempelajari sistem safety dan charge controller pada turbin agin. e. Mempelajari sistem photo voltaic 240 V. C. Manfaat Praktik Industri Manfaat yang dapat diambil setelah melaksanakan praktik industri antara lain : 1. Bagi Mahasiswa a. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tidak didapatkan dalam kegiatan pembelajaran. b. Terbentuknya sifat atau karakter mahasiswa dalam pembentukan sikap di dunia kerja sehingga mampu beradaptasi dan mampu bersikap dengan teknisi di PLTH Bayu Baru dan warga sekitar. c. Menambah relasi atau jaringan untuk menjalin silaturahmi serta berbagi ilmu pengetahuan. d. Memperdalam kemampuan penggunaan alat yang digunakan untuk kegiatan di PLTH Bayu Baru. e. Mampu menghargai pekerjaan atau hasil kerja orang lain. f. Mampu meningkatkan kerjasama (teamwork) dalam menyelesaikan pekerjaan. g. Mampu berkomunikasi dengan orang lain yaitu teknisi, masyarakat sekitar dan juga siswa PI lainnya di PLTH Bayu Baru. h. Melatih respon mahasiswa atau ketanggapan ketika ada kegiatan atau aktivitas di PLTH Bayu Baru. 2. Bagi Perguruan Tinggi a. Dapat menjalin kerjasama yang baik dengan dunia industri khususnya PLTH Bayu Baru. b. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat mengetahui seberapa jauh materi yang diajarkan, yang digunakan dalam dunia industri. c. Sebagai upaya peningkatkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam dunia industri dan setelah lulus nanti dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan dunia industri.



3



4



d. Meningkatkan kualitas siswa khususnya kegiatan praktik dalam bidang kelistrikan. 3. Bagi PLTH Bayu Baru a. Sebagai wujud kepedulian PLTH Bayu Baru terhadap sosiokultural terhadap kualitas sumber daya manusia khususnya kemampuan pada bidang kelistrikan. b. Kegiatan dan suasana di PLTH Bayu Baru menjadi berubah, serta kegiatan yang dilaksanakan semakin menarik karena banyak yang membantu. c. Sebagai bentuk kerja sama simbiosis mutualisme dalam melaksanakan aktivitas atau kegiatan di PLTH Bayu Baru. d. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan teori yang sudah ada dan teori yang akan diadopsi dari dunia pendidikan. e. Terbantunya operasional pelayanan dan kegiatan PLTH Bayu Baru.



4



BAB II PROFIL PLTH PANTAI BARU



A. Manajemen Industri



Gambar 1. Denah Lokasi PLTH Bayu Baru 1. Profil PLTH Bayu Baru Nama



: Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) Pantai Baru Pandansimo.



Alamat Workshop PLTH : Jln. Raya Pandansimo KM. 2 Kedungbule Trimurti Srandakan, Kab.Bantul, Yogyakarta Alamat Site PLTH



: Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Kab.Bantul, Yogyakarta



2. Visi dan Misi PLTH Bayu Baru Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penguasaan energi terbarukan dengan wawasan pendidikan untuk kemakmuran masyarakat.



5



6



3. Struktur Organisasi Hampir semua operator dan teknisi yang bertanggung jawab dalam sistem hybrid direkrut dari warga sekitar Pantai Baru Pandansimo, kecuali koordinator dan wakil koordinator yang awalnya pegawai pemerintah LAPAN. Gambar dibawah menunjukkan struktur organisasi yang bertanggungjawab di PLTH Pantai Baru Pandansimo.



PENANGGUNG JAWAB BAPPEDA/SDA/DKP KETUA PENGELOLA CHRISWANTORO,B.E SEKRETARIS ARIF NOVIANTO



WAKIL IWAN FAHMI R. PLTH. BIOGAS & WORKSHOP SUTARTO



PLTH WACHID RYO A. JEFRI SUPARJIYO



BIOGAS HANINDIYO WIJIYO



WORKSHOP AAR FAISAL A. MURJITO



Gambar 2. Struktur Organisasi PLTH Bayu Baru Pandansimo



4. Sejarah PLTH Bayu Baru



Awal dari terbentuknya Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid merupakan evaluasi dari proyek percobaan (pilot project) yang dipimpin oleh Kementrian Riset dan instansi yang lain, meliputi : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementrian Riset dan Teknologi (RISTEK), Pemkab Bantul, Universitas Gadjah Mada (UGM), E-Wind Energy dan Komonitas Ilmuwan dan Ahli Teknologi Indonesia. Sistem ini di bangun pada tanggal 27 Juli 2010, ditandai dengan tanda Momerandum of Understanding (MoU) antara Kementrian Riset dan Teknologi, Pemkab Bantul, LAPAN, dan UGM.



6



7



Kementrian Riset dan Teknologi adalah kepala fondasi Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pandansimo. Dengan idenya untuk membangun sebuah pembangkit dengan energi terbarukan yang dapat memberi listrik didaerah terpencil yang kurang suplai listrik dari pemerintah. Sampai saat ini, RISTEK masih menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan sistem yang ada di pembangkit maupun workshop karena uang yang dikumpulkan dari daya dan pembuatan es tidak cukup untuk menutupi biaya semua itu. Kementrian Kelautan dan Perikanan juga lembaga yang utama mendasari proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Pandansimo. KKP juga memiliki sebuah proyek untuk pengembangan komunitas nelayan yang kurang mampu di Pandansimo. Proyek pertama tersebut adalah berkolaborasi dengan RISTEK, yaitu menyediakan es balok dengan harga murah bagi nelayan, sehingga nelayan tersebut tidak terbebani dengan harga tersebut saat digunakan untuk mengawetkan ikan saat digunakan. Mesin es kristal yang dipasang dari Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid dengan sistem, 240 V pada Photovoltaic (PV) dan turbin angin 48 V grup timur. LAPAN merupakan pelaksanaan utama dari PLTH ini. Lembaga ini bertanggung jawab atas sistem operasional dan manajemen harian, dan juga meningkatkan data untuk komunitas individu atau akademik riset di sistem hybrid. Tugas utama LAPAN adalah menginstalasi turbin angin buatan sendiri untuk perbaikan itu sendiri. Tujuan utama dari pembangkit ini adalah untuk meningkatkan informasi tentang perfoma dari turbin angin dan panel surya, dalam rangka memberikan energi pada daerah terpencil. Untuk mendapatkan informasi sebuah



lembaga



menganalisis



akademis



sistem



dan



UGM membuat



mengadakan beberapa



penelitian



untuk



rekomendasi



untuk



meningkatkan efisiensi sistem. MITI atau lebih diikenal dengan “Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia”. Komunitas ini berkontribusi pada PLTH Pandansimo dalam



7



8



bentuk riset produk, sistem inovasi, dan rekomendasi untuk perbaikan yang lebih baik dari sistem. E-Wind Energy adalah perubahan local yang menyediakan turbin angin untuk sistem hybrid tersebut, dan untuk meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap PLTH Pandansimo tersebut dan perusahaan ini mewakili masyarakat setempat, yang berarti bahwa masyarakat memiliki beberapa kontribusi terhadap pemeliharaan daerah di sekitar pembangkit. Hybrid system atau Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) merupakan gabungan dari dua atau lebih pembangkit listrik yang terpasang menjadi satu rangkaian. PLTH merupakan salah satu alternative system pembangkit yang tepat diaplikasikan pada daerah yang sulit dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau PLTD. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid, renewable energy saat ini lazim digunakan. PLTH dari sumber energi terbarukan berasal dari energi matahari, angin, dan lain-lain yang satu sama lain dikombinasikan sehingga menjadi suatu pembangkit yang lebih efisien, efektif dan handal. Sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik baik sebagai penerangan rumah atau kebutuhan peralatan listrik yang lain seperti TV, pompa air, setrika listrik serta kebutuhan industri kecil didaerah tersebut. Dengan adanya kombinasi dari sumber-sumber energi tersebut, diharapkan dapat menyediakan catu daya listrik yang kontinyu dengan efisiensi optimal. 5. Unit-Unit Produksi di PLTH Bayu Baru a. Pabrik Es Produksi listrik yang dihasilkan PLTH Pandansimo salah satunya dimanfaatkan untuk memproduksi es kristal dan es balok. Dengan adanya mesin es ini dapat membantu masayarakat sekitar karena mayoritas penduduk memerlukan untuk mengawetkan ikan para nelayan dan digunakan untuk kebutuhan konsumsi di kawasan wisata disekitar PLTH Pandansimo. Setiap 1 kg es yang dijual dihargai Rp



8



9



1.000. Dana hasil penjualan es kristal dan balok ini digunakan untuk menunjang perawatan mesin es di PLTH Pandansimo. b. Penerangan Warung dan PJU Produksi listrik yang dihasilkan PLTH Pandansimo juga digunakan untuk penerangan warung dikawasan wisata dan juga untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) di sekitar jalan menuju pantai Pandansimo. Untuk penggunaan listrik ini para pemilik warung dikenakan retribusi sebesar Rp 300/Kwh, lebih terjangkau untuk para pedagang dibandingan jika menggunakan listrik PLN yang tarifnya sekitar Rp 700/Kwh. c. Budidaya Ikan dan Irigasi Perkebunan Listrik PLTH Pandansimo juga dimanfaatkan untuk memompa air bawah tanah yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan untuk irigasi lahan pertanian disekitar PLTH Pandansimo. Selain itu air yang dipompa juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar PLTH termasuk Rumah Kontrol. d. Biogas Selain menghasilkan listrik, PLTH Pandansimo juga mengelola produksi Biogas yang dihasikan dari kotoran sapi. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan selanjutnya dimasukkan dalam digaster yang berjumlah 3 buah, kemudian menunggu untuk proses fermentasi dimana gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyalakkan kompor gas. Selain untuk menyalakan kompor, program yang sudah disiapkan oleh pengelola biogas yaitu akan digunakan sebagai bahan bakar untuk menyalakan generator listrik agar dapat digunakan untuk masayarkat sekitar. B. Data Teknis PLTH Bayu Baru 1. Data Teknis Grup Pembangkit Energi Listrik PLTH Bayu Baru PLTH Bayu Baru ini menghasilkan atau memproduksi listrik dari dua jenis pembangkit yaitu pembangkit listrik tenaga bayu dan tenaga surya.



9



10



Pembangkit di PLTH Bayu Baru ini dibagi menjadi beberapa grup yaitu Grup Barat, Grup Timur dan Grup KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) yang terperinci sebagai berikut : Tabel 1. Data Pembangkit Energi Listrik PLTH Bayu Baru Jenis Pembangkit



Grup Timur



Grup Barat



Grup KKP



Sitem 48 Volt



Turbin Angin1 KW/48 Volt (Tri Angle) Turbin Angin 1 KW/48 Volt (Lattice)



Sistem 240 Volt



Turbin Angin 2,5 KW/240 Volt (Lattice) Turbin Angin 10 KW/240 Volt (Lattice) Turbin Angin 10 KW/ 240 Volt (Tri Angle) Turbin Angin 5 KW/240 Volt (Lattice) Panel Surya 4KW/240 Volt



Jumlah Unit



Jumlah Daya



4 Unit



4 KW



2 Unit



2 KW



2 unit



5 KW



1 unit



10 KW



1 unit



10 KW



1 unit



5 KW



40 unit @100 W



4 KW



Sistem 120 Volt



Turbin Angin 2 KW/120 Volt ( Lattice)



2 unit



4 KW



Sistem 240 Volt



Turbin Angin 1KW/240 Volt (Lattice)



21 Unit



21 KW



Sistem 120 Volt



Panel Surya 15 KW/120 Volt



Sistem 48 Volt



Panel Surya 10 KW/48 Volt



Total Pembangkit Energi Listrik



10



150 unit @100W/ 12V 48 unit @220W/ 24V



15 KW



10 KW 90 KW



11



Panas matahari dan kecepatan angin sangat berpengaruh pada proses pembangkitan listrik di PLTH Bayu Baru. Angin yang buruk tidak dapat menghasilkan listrik yang maksimal, jika angin buruk maka panas matahari diharapkan mampu memberikan suplai energi ke baterai untuk disimpan. Sebaliknya, ketika sinar matahari yang buruk, angin diharapkan mampu menyuplai energi listrik untuk disimpan di dalam baterai. energi angin dan matahari yangBayu burukBaru maka baterai Tabel 2.Sumber Data Penyimpanan Energi Listrik PLTH tidak tersupai atau terisi, namun listrik masih bisa digunakan karena disimpan dalam baterai. Penyimpanan energi listrik di PLTH Bayu Baru dapat dirinci sebagai berikut : Tabel 2. Data Penyimpanan Energi Listrik PLTH Bayu Baru Jumlah



Baterai (ACCU)



Kapasitas



Grup Timur



120 Ah/12V (kering)



40 unit



240 Ah/ 240 V



100 Ah/12 V (basah)



60 unit



300 Ah/240 V



180 Ah/12 V (basah)



40 unit



720 Ah/120 V



1000 Ah/2V (kering)



72 unit



3000 Ah/48 V



Grup Barat Grup KKP



Unit



Total Penyimpanan Energi Listrik



Jumlah (Ah)



4260 Ah



Energi listrik yang disimpan di dalam baterai diproses dalam inverter. Inverter merupakan alat yang digunakan untuk merubah listrik DC (direct current) menjadi AC (alternating current). Perubahan menjadi listrik AC agar bisa digunakan untuk peralatan yang bersumber listrik AC. Energi Listrik yang dihasilkan PLTH Bayu Baru ini digunakan untuk mendukung sektor pertanian, pariwisata dan sektor perikanan yang ada di Pantai Baru Pandansimo.



11



12



Penggunaan listrik PLTH Bayu Baru dapat dirinci sebagai berikut : Tabel 3. Data Penggunaan Listrik PLTH Bayu Baru Inverter



Beban



3,5 KW/48 V (1 phase)



Grup Timur



3,5 KW/48 V (1 phase)



Grup Tengah



Jenis Beban  20 Warung Kuliner  14 lampu PJU  20 Warung Kuliner  14 lampu PJU  20 Warung Kuliner



3,5 KW/48 V (1 phase)



Grup Barat



7,5 KW/120 V (1



Produksi Es



phase)



Kristal



7,5 KW/120 V (1



Produksi Es



 1 unit mesin es kristal



phase)



kristal



 1 unit water streilizer



5 KW/240 V (1 phase)



Kantor



2 KW/48 V (1phase)



Grup timur



2 KW/48 V (1phase)



Grup Tengah



2 KW/48 V (1phase)



Grup barat



 14 lampu PJU  2 unit mesin es kristal



 Lampu, TV & dispenser  20 Warung Kuliner  14 lampu PJU  20 Warung Kuliner  14 lampu PJU  20 Warung Kuliner  14 lampu PJU



Pemanfaatan listrik yang dihasilkan PLTH Bayu Baru selain digunakan untuk penerangan juga digunakan untuk pengangkatan air bersih dengan menggunakan sistem pompa air tenaga hybrid (panel surya dan kincir angin). Air tersebut berguna untuk pertanian lahan pasir dan kolam budidaya ikan air tawar di sekitar lokasi PLTH Bayu Baru.



12



13



Gambar 3. Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru 2. Biogas Kawasan wisata Pantai Baru selain terdapat PLTH Bayu Baru yang terdiri dari kincir angin dan panel surya terdapat juga BIOGAS dari kotoran sapi. Hasil gas digunakan untuk sebagian warung kuliner untuk memasak, merebus air dan lain sebagainya. Lokasi biogas ini terletak di area kandang Kelompok Ternak Pandan Mulyo yang terdiri dari 110 kandang sapi dengan jumlah ternak 150 ekor sapi. Kotoran sapi digunakan sebagai bahan dasar pembuatan BIOGAS, proses pembuatan gas menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah pembuatan gas ini dimanfaatkan untuk pupuk organik.



13



14



Data Teknis Tabel 4. Data Teknis Pembuatan Biogas PLTH Bayu Baru No. Nama Ukuran



Jumlah unit



7mx5m



3 unit



4mx4m



1 unit



Ø 90cmx300cm



3 unit



1.



Digester / Reaktor gas



2.



Tabung Transit Gas



3.



Filter Penyaring



3 unit



4.



Kompor Gas



34 unit



5.



Genset



2 unit



6.



Oven



1 unit



7.



Pencetak Pelet



1 unit



8.



Gilingan Tepung



1 unit



Gambar 4. Skema Produksi Biogas PLTH Bayu Baru 3. Workshop PLTH Bayu Baru PLTH Bayu Baru terletak di Pantai Baru Pandansimo, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. PLTH Bayu Baru juga memiliki workshop yang terletak di Kedung Bule, Trimurti, Srandakan, Bantul.



14



15



Workshop PLTH Bayu Baru berfungsi untuk : a. Fasilitas penunjang untuk perbaikan komponen-komponen sistem PLTH Bayu Baru. b. Tempat untuk memproduksi kincir angin di PLTH Bayu Baru atau instansi lain. c. Sarana transfer ilmu mengenai EBT (Energi Baru Terbarukan) kepada masyarakat. d. Wadah bagi kalangan akdemisi untuk melaksanakan praktik industri atau penelitian. e. Tempat Pelatihan Cara Perawatan dan Instalasi Listrik. Workshop PLTH Bayu Baru memiliki beberapa bengkel yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional di PLTH Bayu Baru antara lain : 1) Bengkel Elektrik Bengkel elektrik berfungsi sebagai tempat untuk memperbaiki atau membuat komponen dan rangkaian PLTH seperti Kontrol Kincir Angin, Inverter, Generator dan rangkaian elektrik lainnya. 2) Bengkel Mekanik Bengkel mekanik berfungsi sebagai tempat untuk memperbaiki komponen PLTH seperti orientasi (slipring), ekor dan juga pembuatan menara kincir. 3) Bengkel Komposit Bengkel komposit berfungsi sebagai tempat pembuatan balingbaling atau sudu kincir angin serta komponen lain yang tebuat dari material fiberglass.



15



BAB III KEGIATAN KEAHLIAN A. Kegiatan Mahasiswa Praktik Industri 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya a. Sel Surya (Photovoltaic) Sel surya atau juga sering disebut Photovoltaic adalah divais yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya dapat disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga dapat dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal. Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm². Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan DC sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut dapat digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya (Riko, 2014).



16



17



Gambar 5. Modul Panel Surya Rangkaian Seri b. Struktur Sel Surya Sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Riko, 2014).



Gambar 6. Struktur Sel Surya Komersial Material Silikon Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagianbagiannya. Secara umum terdiri dari : 1) Substrat/ Metal backing Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam



17



18



seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO) (Riko, 2014). 2) Material Semikonduktor Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide). Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipen, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya” (Riko, 2014). 3) Kontak Metal / Contact Grid Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negative (Riko, 2014).



18



19



4) Lapisan Antireflektif Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali (Riko, 2014). 5) Enkapsulasi / Cover Glass Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran (Riko, 2014). c. Cara Kerja Sel Surya Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut dapat terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor (Riko, 2014).



19



20



Gambar 7. Junction Antara Semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) dapat diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang (Riko, 2014).



20



21



Gambar 8. Ilustrasi Cara Kerja Sel Surya Prinsip P-N Junction d. Efisiensi Sel Surya Intensitas energi suatu sumber cahaya terhadap sel surya dapat dihtung menggunakan rumus (Satwiko dan Anita, 2010) : 1 𝑅2 = Intensitas cahaya (Watt/m2) 𝐽≈



Dimana : J R



= Jari-jari lingkaran (m)



Jika luas permukaan sel surya (A) dengan itensitas tertentu maka daya input sel surya dapat dihitung menggunakan rumus : 𝑃𝑖𝑛 = 𝐽. 𝐴 Dimana : Pin



= Daya input sel surya (Watt)



J



= Intensitas cahaya (Watt/m2)



A



= Luas bidang sel surya (m2)



Semakin besar daya input yang diberikan, maka daya listrik yang dapat dihasilkan oleh sel surya semakin besar. Daya listrik adalah besaran yang diturunkan dari nilai tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan bagian dari kelistrikan yang dimiliki oleh sel surya.



Daya listrik yang diberikan oleh sel surya dapat dihitung menggunakan rumus : 𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑠𝑒𝑙 = 𝑉𝑠𝑒𝑙 𝐼𝑠𝑒𝑙 21



22



Dimana : Pout/ Psel



= Daya keluaran sel surya (Watt)



Vsel



= Tegangan sel surya (Volt)



Isel



= Arus sel surya (Ampere)



Efisiensi



keluaran



maksimum



(η)



didefinisikan



sebagai



perbandingan daya keluaran optimum terhadap energi cahaya yang digunakan, yang dituliskan : 𝜂= Dimana : η



𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑃𝑖𝑛



= Efisiensi sel surya



Pout



= Daya keluaran sel surya(Watt)



Pin



= Daya input sel surya (Watt)



e. Komponen Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komponen-komponen yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga surya antara lain : 1) Modul surya Komponen utama dari PLTS adalah panel surya atau modul surya. Panel surya menghasilkan ennergi listrik DC. Panel surya terbuat dari bahan semikonduktor, biasanya sillicon. Bahan semikonduktor ini apabila disinari oleh cahya matahari dapat menghasilkan listrik (Hasnawiya, 2012). 2) Baterai/Aki Baterai atau aki adalah penyimpanan energi listrik pada saat sinar matahari tidak ada. Baterai yang cocok digunakan adalah baterai deep cyle lead acid yang mampu menampung kapasitas 100 Ah, 12 V dengan efisiensi 80%. Waktu pengisisan baterai selama 12-16 jam (Hasnawiya, 2012). 3) Regulator Baterai Regulator baterai merupakan alat yang mengatur pengisisan arus listrik dari modul surya ke baterai. Isi baterai tersisa 20% sampai 30% maka regulator akan memutus beban yang dihubungkan dengan baterai. Regulator baterai juga mengatur kelebihan mengisi



22



23



baterai dan kelebihan tegangan dari modul surya. Manfaat dari regulator baterai adalah menghindari full dishcharge dan overloading serta memonitor suhu baterai. Kelebihan tegangan dan pengisian dapat menyebabkan baterai cepat rusak. Regulator ini dilengkapi dengan diode protection yang menghindarkan arus DC dari baterai agar tidak masuk lagi ke panel surya lagi (Hasnawiya, 2012). 4) Inverter Inverter adalah alat yang mengubah arus DC menjadi arus AC sesuai dengan kebuthan beban yang digunakan. Alat ini mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC untuk kebutuhan beban-beban yang membutuhkan sumber arus AC (Hasnawiya, 2012). 5) Kabel Instalasi Kabel yang digunakan untuk instalasi photovoltaic (PV) adalah kabel khusus yang dapat mengurangi loss (kehilangan) daya pemanasan pada kabel dan kerusakan pada perangkat (Hasnawiya, 2012). f. Faktor yang Mempengaruhi Pengoperasian Sel Surya Faktor-faktor yang mempengaruhi pengoperasian sel surya antara lain (Danny, 2000) : 1) Ambient Air Temperature Sebuah sel surya dapat beroperasi secara maksimum jika temperatur sel tetap normal (pada 250 C). Kenaikan temperatur lebih tinggi



dari temperatur normal pada PV, sel akan melemahkan



tegangan/voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur sel surya 10C (dari 250C) akan berkurang sekitar 0,4% pada total tenaga yang dihasilkan atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikkan temperatur sel per 100C.



23



24



Gambar 9. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Tegangan dan Arus 2) Radiasi Solar Matahari (Insolation) Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariasi dan sangat tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada arus(I) dan sedikit pada volt (Danny, 2000).



Gambar 10. Grafik Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Tegangan dan Arus 3) Kecepatan Angin Bertiup Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan temperatur kaca-kaca PV array.



24



25



4) Keadaan Atmosfer Bumi Keadaan atmosfer bumi-berawan, mendung, jenis partikel debu udara, asap, uap air udara (Rh), kabut dan polusi sangat menetukan hasil maksimum arus listrik dari deretan PV. 5) Orientasi Panel atau Array PV Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maksimum. Selain arah orientasi, sudut orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maksimum. Sebagai pedoman : untuk lokasi yang terletak di belahan utara latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke selatan, orientasi ke timur-barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/deretan PV, tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. 6) Posisi Letak Sel Surya (Array) terhadap Matahari (Tilt Angle) Tilt angle (sudut orientasi matahari) mempertahankan matahari jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan mendapatkan energi maksimum ± 1000W/m2 atau 1 kW/m2. Kalau tidak dapat mempertahankan ketegaklurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka ekstra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun latitude yang berubah setiap jam dalam sehari).



Gambar 11. Ekstra Luasan Panel PV dalam Posisi Datar



25



26



Solar Panel PV pada Equator (latitude 00) yang diletakkan mendatar (tilt angle =0) akan menghasilkan energi maksimum, sedangkan untuk lokasi dengan latitude berbeda harus dicarikan tilt angle yang optimum. Perusahaan BP solar telah mengembangkan sebuah software untuk menghitung dan memperkirakan energi optimum dengan letak latitude, longitude dan optimum tilt angle untuk setiap lokasi di seluruh dunia. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin/ Bayu a. Turbin Angin Turbin angin merupakan sebuah alat yang digunakan dalam Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Turbin angin berfungsi merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik berupa putaran poros. Putaran poros tersebut kemudian digunakan untuk beberapa hal sesuai dengan kebutuhan seperti memutar dinamo atau generator untuk menghasilkan listrik atau menggerakkan pompa untuk pengairan. Pemanfaatan energi angin telah dilakukan sejak lama (Marizka, 2010). Pertama kali digunakan untuk menggerakkan perahu di Sungai Nil sekitar 5000 SM. Penggunaan kincir sederhana telah dimulai sejak permulaan abad ke-7 dan tersebar di berbagai negara seperti Persia, Mesir, dan Cina dengan berbagai desain. Di Eropa, kincir angin mulai dikenal sekitar abad ke-11 dan berkembang pesat saat revolusi industri pada awal abad ke-19 (Ajao dan Mahamood, 2009).



26



27



b. Karakteristik Turbin Angin



Gambar 12. Grafik Karakteristik Turbin Angin Gambar 15 menunjukkan pembagian daerah kerja dari turbin angin. Berdasarkan gambar diatas, daerah kerja angin dapat dibagi menjadi 3 yaitu cut in speed, kecepatan kerja angin rata-rata dan cut-out speed. Secara ideal turbin angin dirancang dengan kecepatan cut in yang seminimal mungkin, kecepatan nominal yang sesuai dengan potensi angin lokal dan kecepatan cut out yang seminimal mungkin. Secara mekanik kondisi yang diingikan tersebut sulit diwujudkan karena kompensasi dari perancangan turbin angin dengan nilai kecepatan maksimal (Vcutoff) yang besar adalah Vcut dan Vrated yang relatif besar pula (Ridlwan dan Susatyo, 2014). c. Prinsip Kerja Turbin Angin Prinsip dasar kerja turbin angin adalah mengubah energi gerak angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik (Ruzita dan Aidil, 2013).



27



28



Gambar 13. Prinsip Kerja Turbin Angin Komponen yang menghasilkan listrik pada rangkaian turbin angin pembangkit listrik adalah generator. Prinsip kerja generator adalah memakai kaidah Hukum Faraday, yaitu apabila sebuah pengahantar digerakkan di dalam sebuah medan magnet, maka kedua ujung penghantar tersebut akan timbul ggl (gaya gerak listrik) induksi. Bila kedua ujungnya dihubungkan dengan beban, misalnya sebuah lampu, maka akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik. Daya pembangkitan ggl seperti gambar 17 (Ruzita dan Aidil, 2013).



Gambar 14. Pembangkitan Gaya Gerak Listrik



28



29



d. Daya Turbin Angin Rotor satu sumbu dengan poros dimana daya poros dihitung dengan persamaan berikut (Ruzita dan Aidil, 2013) : 𝑃 = 𝑇. 𝜔 Dimana : P



= Daya turbin angin (Watt)



T



= Torsi poros (Nm)



ω



= Kecepatan sudut (rad/s)



Brake Horse Power (BHP) Brake Horse Power adalah daya dari turbin yang diukur setelah mengalami pembebanan yang disebabkan oleh generator, gear box, pompa atau perangkat lainnya. Brake yang dimaksud adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memberikan beban pada turbin sehingga perputarannya dapat terjaga secara konstan. BHP diukur dengan menggunakan generator listrik (Ruzita dan Aidil, 2013). Bila mengukur besarnya tegangan yang dihasilkan, dapat diketahui besarnya daya generator seperti rumus berikut : 𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑉. 𝐼 Dimana : Pgenerator



= Daya generator listrik(Watt)



V



= Tegangan generator Listrik (Volt)



I



= Arus listrik (Ampere)



Besarnya BHP dapat dihitung setelah didapatkan harga Pgenerator dengan rumus sebagai berikut : 𝐵𝐻𝑃 = Dimana : BHP



𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝜂𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘



= Brake Horse Power (Watt)



Pgenerator



= Daya generator listrik (Watt)



η



= Efisiensi generator



29



30



Torsi (T) Torsi biasa disebut momen atau gaya yang menyatakan benda berputar pada suatu sumbu. Torsi didefinisikan ukuran keaktivannya gaya tersebut dalam menghasilkan putaran atau rotasi mengelilingi sumbu putaran (Ruzita dan Aidil, 2013). Besar torsi dapat dihitungkan dengan mengunakan rumus : 𝑇= Dimana : T



𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 2𝜋. 𝑛⁄60



= Torsi (Nm)



Pgenerator



= Daya generator (Watt)



n



= Putaran generator (rpm)



e. Komponen PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) Komponen-komponen PLTB antara lain sebagai berikut (Herlina, 2009) :



Gambar 15. Bagian-Bagian Turbin Angin 1) Anemometer Anemometer berguna untuk mengukur kecepatan angin dan mengetahui arah angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.



30



31



2) Blades (Bilah Kipas) Biasanya turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang berhempus menyebabkan turbin berputar. 3) Brake (Rem) Rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan hidrolik maupun tenaga listrik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat. Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gear box agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator akan menghasilkan energi listrik yang maksimal ketika bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Angin yang kecepatannya tidak terduga dapat menyebabkan putaran yang cepat pada poros generator sehingga jika tidak diatasi putaran ini dapat menyebabkan kerusakan generator. Akibat dari putaran yang berlebih antara lain overheat,



rotor



breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang besar. 4) Alat Pengontrol/ Controller Alat pengontrol ini menstart turbin pada kecepatan angin kirakira 12-25 km/jam dan mematikannya pada kecepatan angin 90 km/jam. Turbin angin tidak beroperasi pada kecepatan angin 90 km/jam karena angin dengan kecepatan sekian dapat merusak turbin angin. 5) Gear Box (Roda Gigi) Roda gigi berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya gear box yang digunakan sekitar 1:60. Gear box menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar generator. 6) High-Speed Shaft (Poros Putaran Tinggi) Bagian ini berfungsi untuk menggerakkan generator.



31



32



7) Low-Speed Shaft (Poros Putaran Rendah) Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm. 8) Generator Generator berfungsi sebagai pembangkit listrik, generator atau alternator biasanya arus bolak-balik. Generator merupakan komponen terpenting dalam turbin angin karena generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah dengan menggunakan teori medan magnet. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen, di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisiknya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Poros generator yang berputar menyebabkan terjadi perubahan fluks pada stator, perubahan fluks ini akan menghasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik kemudian disalurkan ke alat pengontrol agar disearahkan oleh rangkaian penyearah. Listrik yang dihasilkan turbin angin adalah listrik AC, diubah menjasi listrik DC agar dapat disimpan di aki/baterai. Listrik dari baterai kemudian diinverterkan agar menjadi listrik AC lagi dan dapat digunakan ke pengguna, melalui kabel jaringan. 9) Nacelle (Rumah Mesin) Rumah mesin terletak di atas menara. Rumah mesin berisi gearbox, poros putaran tinggi/rendah generator, alat pengontrolan dan alat pengereman. 10) Pitch (Sudut Bilah Kipas) Bilah kipas dapat diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan yang dikehendaki tergantung angin terlalu kencang atau terlalu lambat. 11) Rotor Bilah kipas dan rotornya dinamakan dengan rotor.



32



33



12) Tower (Menara) Menara dapat dibuat dari bahan pipa baja, beton dan rangka besi. Kecepatan angin bertambah dengan ketinggian, semakin tinggi menara maka energi listrik yang didapat semakin besar. 13) Wind Direction(Arah Angin) Gambar tersebut merupakan turbin yang menghadap angin, desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang. 14) Wind Vane ( Tebeng Angin) Komponen



ini



berguna



untuk



mengukur



arah



angin,



berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin. 15) Yaw Drive (Penggerak Arah) Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tidak membutuhkan alat ini. 16) Yaw Motor ( Motor Penggerak Arah) Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah. B. Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru Kondisi



alam



Pantai



Baru



Pandansimo



yang



baik



mendukung



berkembangnya pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH). Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari yang baik juga kondisi angin yang baik. Letak geografis ini sangat menguntungkan untuk menghasilkan listrik yang maksimal. Listrik yang maksimal harus dimanfaatkan dengan baik agar tidak terjadi kerugian daya listrik yang dihasilkan . Pemanfaatan yang dilakukan oleh PLTH Bayu Baru adalah memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan untuk mengangkat air dari dalam tanah. Air yang dihasilkan pompa ini diharapkan mampu membantu kegiatan di sekitar wilayah PLTH Bayu Baru antara lain membantu untuk warung kuliner, untuk pertanian dan untuk perikanan.



33



34



PLTH Bayu Baru menggunakan pompa air dengan model pompa air celup, pompa dengan model celup ini dipasang tercelup air di sumur. Pemilihan penggunaan pompa air ini karena lebih mudah perawatannya karena pompa tidak mati jika terkena air dan juga dapat digunakan untuk daerah yang jauh dari jangkauan listrik, karena dapat dioperasikan menggunakan energi panel surya. Biaya perawatan juga tidak mahal karena pompa tersebut terbuat dari bahan anti karat. 1. Komponen Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru a. Panel Surya Panel surya Grup Timur terdiri dari 40 unit panel surya dengan kapasitas daya permodulnya adalah 100W/24V. 10 unit panel surya dirangkai secara seri, kemudian 4 rangkaian seri tersebut dihubungkan secara paralel. Sehingga total kapasitas yang dihasilkan yaitu 4KW/240 Volt. Keluaran tegangan yang keluar dari panel surya tersebut langsung disimpan di dalam aki atau baterai, karena tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sudah tegangan dan arus DC.



Gambar 16. Panel Surya untuk Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



34



35



PV 1 Panel Surya SYK-100 W M



PV 2



Panel Surya SY-100P



Gambar 17. Penamaan Panel Surya Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Ada 2 jenis panel surya yang digunakan untuk menghidupkan pompa air. 1) Spesifikasi Panel Surya SYK-100 W M Tabel 5. Spesifikasi Panel Surya SYK 100 W M ELECTRICAL SPESIFICATION Model



Solar Panel SYK-100W M



Peak circiut voltage (Voc)



40,2 V



Max. Power Volatage (Vmp)



34,2 V



Short Circuit Current (Isc)



3,6A



Power Tolerance Range



2,93 A



Maximum System Voltage



Positive Allowance



Wind Resistance



DC1000V



STC: Irradiance 1000W/m2 ; Temperature 250 C AM 1,5 PHYSICAL SPECIFICATION Weight



15 Kg



Dimension



1580 x 808 x 35 mm



All Technical Data Standard Test 35 mm Condition -400 C up to 850 C



Temperature Range



35



36



2) Spesifikasi Panel Surya SY-100P Tabel 6. Spesifikasi Panel Surya SY-100P STC : Irrandiance 1000W/m2



Model Temperature 250 C



AM 1.5 spectrum Maximum power at SCT (Wp)



100 W



Optimum operating voltage (Vmp)



18 V



Optimum operating current (Imp)



5,56 A



Open circuit voltage (Voc)



22,36 V



Short circuit current (Isc)



6,17 A



NOCT : Nominal Operating Cell 45±20 C Temperature (the data only for reference) Temperature coeficient of Pm (%)



-0,47/0C



Temperature coeficient of Voc (%)



-0,34/0C



Temperature coeficient of Isc(%)



0,045/0C



Operation temperature



-400C to 850C



Maximum system volatge



1000V DC



Power tolerance



>0%



Surface Maximum Load Capacity



60m/s (2000kg/sq.m)



b. Baterai Instalasi grup timur ini memiliki kapasitas penyimpanan energi berupa baterai yang berjumlah 20 unit baterai atau aki yang dirangkai seri. Kapasitas setiap baterai adalah 120Ah/12V, sehingga keluaran dari rangkaian baterai dalah 120Ah/240V. Jenis aki yang digunakan di Grup Timur untuk sistem pompa yaitu aki kering. Baterai atau aki memiliki proses pengisisan dan pengosongan. Tegangan sebenarnya pada baterai atau aki 12 V adalah 13,8 Volt -14,7 Volt. Kondisi aki atau baterai tergantung pada suhu, suhu yang tinggi akan menyebabkan aki atau baterai cepat rusak. Pengisian baterai pada suhu ruangan yang melebihi 36



37



30⁰ C, tegangan yang direkomendasikan baterai adalah 14,1 Volt. Saat proses pengisian dan suhu ruangan dibawah 30⁰C



maka tegangan



charger yang disarankan 14,4 V- 14,7 V. Jika proses charging melebihi 14,7, secara otomatis baterai akan menghentikan proses charging. Kapasitas baterai 120Ah berarti arus baterai akan habis dalam satu jam jika beban yang terpasang menggunakan arus sebesar 120A.



Gambar 18. Sistem Baterai Grup Timur Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Proses pengosongan baterai, level yang direkomendasikan adalah sampai tegangan baterainya 10,5 volt, setelah tegangan baterai mencapai 10,5 volt maka proses pengosongan akan dihentikan. Bila tegangan baterai dibawah 10,5 Volt baterai akan cepat rusak untuk baterai dengan spesifikasi 12 Volt. c. Pompa Air Pompa air merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan air dari dalam sumur sampai ke permukaan. Sistem yang digunakan yaitu pompa dorong. Pompa yang digunakan yaitu pompa celup dengan merk Bossco dengan daya 750 Watt.



37



38



Berikut spesifikasi pompa yang digunakan :



Gambar 19. Spesifikasi Pompa Air PLTH Bayu Baru d. Inverter Pompa Inverter adalah rangkaian yanng digunakan untuk mengubah tegangan input DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Current). Model inverter yang digunakan yaitu VFD022EL21A. Inputnya tegangan 1 phasa sebesar 200 V-240 V, dengan frekuensi 5- Hz – 60 Hz. Output dari inverter ini adalah tegangan 3 phasa sebesar 240 V dan dayanya 2,2 KW untuk 3 phasa.



38



0 V-



39



Gambar 20. Inverter Pompa Air PLTH Bayu Baru Sistem pompa air PLTH Bayu Baru ini menggunakan inverter untuk mengubah tegangan DC yang berasal dari baterai atau aki untuk diubah menjadi tegangan AC. Tegangan AC ini yang kemudian disalurkan ke pompa air. Tegangan baterai ini berasal dari tegangan sel surya dan tegangan kincir angin yang sudah disearahkan. Keluaran tegangan dari inverter ini tergantung pada pengaturan f pada inverter. e. Booster Booster merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan tekanan air yang dikeluarkan dari pompa yang diinterkoneksikan.



Gambar 21. Booster Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru



39



40



f. Pipa Air Pipa merupakan saluran yang digunakan untuk mengalirkan hasil air untuk diditribusikan ke pengguna atau ke tempat penampungan air.



Gambar 22. Pipa Air untuk Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru g. Embung (Tempat Penampung Air) Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (Sungai, Danau) (Wikipedia, 2013). Embung di PLTH Bayu Baru ini digunakan untuk menjaga kualitas kadar garam air dari sumur, karena air ini digunakan mengairi pertanian lahan pasir di sekitar PLTH Bayu Baru.



Gambar 23. Embung PLTH Bayu Baru



40



41



h. Sumur Renteng Sistem irigasi sumur renteng merupakan rekayasa penerapan efisiensi tenaga dan penggunaan air, sesuai kondisi tanaman dan lokasi. Agar berkelanjutan dan mudah operasionalnya, maka penempatan sumur renteng harus memperhatikan kelompok tani yang eksis, kecukupan air sungai atau air tanah untuk disedot ke bak penampung yang selanjutnya diditribusikan ke sumur renteng dan ketersediaan diesel. Hal tersebut penting karena menjadi bahan pertimbangan karena modal awal yang dibutuhkan cukup mahal, seperti pompa air, bangunan dan instalasi irigasinya (BPTP, 2006).



Gambar 24. Sumur Renteng PLTH Bayu Baru



Gambar 25. Sumber Air dari Embung PLTH Bayu Baru



41



42



2. Prinsip Kerja Pompa Air Bossco di PLTH Bayu Baru Proses pemompaan air ini dimulai dari proses pembangkitan listrik yang menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga hibryd yaitu gabungan dari energi matahari dan energi angin. Energi listrik yang berasal dari energi matahari menggunakan alat atau komponen sel surya. Prinsip kerja dari sel surya adalah photon-photon dari sinar matahari yang jatuh pada permukaan bahan sel surya (absorbser), akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan begitu saja dan hanya photon yang mempunyai tingkat energi tertentu yang mampu membebaskan elektron dari ikatan atomnya. Tingkat energi ini disebut dengan energi band-gap yang dapat diartikan sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan kovalennya. Sehingga terjadilah arus listrik. Pembebasan elektron dari ikatan atomnya inilah yang menyebabkan adanya arus listrik. Elektron dari pita valensi dapat berpindah ke pita konduksi. Elektron yang menjadi pembawa n dan meninggalkan hole pembawa p. Pembawa p dan pembawa n akan bergerak menuju persambungan, perpindahan tersebut menghasilkan beda potensial. Arus dan daya yang dihasilkan photovoltaic ini dapat dialirkan ke rangkaian luar (Budi, 2005). Arus, tegangan dan daya inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam baterai/ aki yang disusun secara seri agar menjadi baterai dengan sistem 240 V. Proses pembangkitan listrik yang berasal dari energi angin dilakukan oleh turbin angin. Prinsip kerja dari turbin angin adalah mengubah energi gerak angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik (Ruzita dan Aidil, 2013). Listrik yang dihasilkan turbin angin ini kemudian masuk ke kontrol kincir. Kontrol kincir ini berisi rangakain penyearah (rectifier). Rangkaian ini berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC yang berasal dari turbin angin menjadi tegangan DC yang akan disimpan ke baterai dengan Sistem 240 V.



42



43



Baterai atau aki merupakan tempat untuk menghibryd atau menggabungkan energi listrik yang dibangkitkan dari sumber energi yang berbeda. Tegangan atau sumber listrik ini kemudian masuk ke inverter pompa, tegangan AC yang berasal dari inverter ini kemudian disalurkan ke pompa dan membuat pompa bekerja. Pompa bekerja menaikkan air dari sumur ke permukaan. Besarnya air yang dihasilkan dapat diatur melalui inverter pompa yaitu dengan mengatur besarnya f pada inverter, semakin besar f maka semakin besar pula daya pompa dan juga debit air yang dihasilkan pompa. Air yang dihasilkan ini disalurkan ke warung kuliner Pantai Baru, Kantor PLTH Bayu Baru, dan disalurkan ke embung. Hasil air yang ada di embung digunakan untuk pertanian PANDAN ASIH II dan perikanan di sekitar PLTH Bayu Baru. Embung yang digunakan sebanyak 2 unit, ukuran embung ini berbeda-beda. Satu unit dengan kapasitas ukuran 12 m x 12 m x 1,5 m dan satunya berukuran 6 m x 8 m x 1,5 m. 3. Pemanfaatan Air PLTH Bayu Baru a. Warung Kuliner Pantai Baru Pandansimo merupakan salah satu tempat unggulan pariwisata di Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan Pantai Baru merupakan pantai selatan jawa yang memiliki berbagai macam keindahan alam dan juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran. Keindahan alam pantai selatan yang disajikan dan juga ditambah dengan pembudidayaan penyu oleh pemuda sekitar Pantai Baru merupakan daya tarik dari pantai selatan jawa ini. Pantai Baru juga dapat digunakan untuk sebagai sarana belajar karena adanya PLTH Bayu Baru. Selain hal di atas, wisata kuliner diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata Pantai Baru. Warung Kuliner yang ada di Pantai baru ini terdapat sekitar 60 warung yang terbagi dalam 3 Grup. Tiga grup tersebut yaitu Grup Barat sebanyak 20 warung, Grup Tengah sebanyak 20 warung dan Grup Timur sebanyak 20 warung. Warung kuliner di Pantai Baru ini suplai airnya berasal dari sistem pompa PLTH Bayu Baru.Air ini didistribusikan



43



44



menggunakn pipa ke warung kuliner. Air yang ada diwarung kuliner digunakan untuk memasak, mencuci sayuran, membersihkan ikan, mencuci peralatan dan lain-lain.



Gambar 26. Warung Kuliner Pantai Baru Pandansimo b. Pertanian Pendistribusian hasil air dari sistem pompa air PLTH Bayu Baru salah satunya adalah ke embung. Salah satu pendistribusian Air dari embung adalah ke sektor pertanian lahan pasir yang ada di Desa Poncosari. Air yang dari embung ditampung pada sistem sumur renteng. Sumur-sumur renteng ini dihubungkan mengunakan pipa, Prinsip sumur renteng seperti bejana berhubungan. Sumur renteng diletakkan di sekitar lahan pertanian dengan ketinggian dan jarak tertentu dengan maksud mendekatkan air dengan tanaman. Sistem pemberian air ke tanaman menggunakan gembor. Masih dibutuhkan selang untuk menyalurkan air dari sumur renteng ke tanaman. Tanaman yang di tanam antara lain cabai, kangkung, terong, timun dan lain-lain. Luas area lahan pertanian awalnya adalah 8,5 ha namun karena sebagian lahan sudah digunakan untuk kebutuhan lain saat ini lahan pertanian tersisa sekitar 2,5 ha. Pengembangan sektor pertanian awalnya mengalami kendala karena masalah angin dan juga masalah air. Hal ini disebabkan letaknya berada di wilayah pesisir maka angin yang berhembus relatif kencang sehingga dapat mengganggu tanaman yang dikembangkan. Kendala ini dapat diatasi dengan 44



45



menanam pohon-pohon di sekitar lahan pertanian pasir. Permasalahan selanjutnya adalah masalah air. Terlebih pompa yang bekerja pada saat ini hanya satu (Denny,2013). Pompa satu ini kadang hanya sedikit yang dialirkan ke embung karena sebagian besar hasil air dialirkan ke warung kuliner. Solusi ketika embung tidak mencukupi untuk dialirkan ke lahan pertanian adalah petani membuat sumur pantai. Untuk menaikkan air di sumur pantai ini menggunakan Genset.



Gambar 27. Petani Menyiram Tanaman di Pertanian PLTH Bayu Baru c. Perikanan Air dari embung selain didistribusikan ke pertanian lahan pasir juga digunakan untuk perikanan yaitu pembudidayaan ikan air tawar. Ukuran dari kolam ini sekitar 8m x 4m x 1,5m dengan jumlah lebih dari 40 kolam. Bagi masyarakat yang mempunyai kolam ikan ini, Sistem Pompa Air Bayu Baru ini sangat membantu sektor perikanan. Ikan air tawar yang dibudidayakan antara lain ikan gurame, ikan lele, ikan emas dan ikan nila. Pemilik kolam pembudidayaan ikan ini mendirikan kelompok “Mina Mulia Sari” agar pengelolaan kolam lebih mudah dan berjalan dengan baik. Proses pengisian air di kolam ini menggunakan air yang berasal dari embung dan untuk satu kali pengisian kolam ikan dikenai biaya Rp10000,00.



45



46



Gambar 28. Kolam Ikan di PLTH Bayu Baru d. Kantor PLTH Bayu Baru Kantor PLTH ini menggunakan air hasil dari sistem pompa air PLTH Bayu Baru tanpa melalui embung. Air yang disimpan di bak penampung (water torn) ini kemudian dialirkan ke wilayah kantor. Air ini digunakan untuk kamar mandi, untuk mencuci peralatan, untuk menyiram tanaman dan lain-lain.



46



47



C. Hasil Pengujian Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru 1. Data Hasil Pengamatan Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru a. Data Pengamatan PV 240 V untuk Sistem Pompa Air Pantai Baru Pandansimo Tabel 7. Data Pengamatan PV 240 V untuk Sistem Pompa Air PLTH Blok I Jam I PV



Blok II I PV



(Ampere) (Ampere)



V Baterai



I Baterai



V Pompa



I Pompa



(Volt)



(Ampere)



(Volt)



(Ampere)



Suhu (Celcius)



07.00



1.70



2.10



229.10



2.00



152.90



1.24



22.40



07.30



2.05



2.97



232.80



1.95



153.00



1.25



23.30



08.00



2.56



4.10



236.80



1.30



153.50



1.10



25.40



08.30



2.00



3.90



240.90



1.20



132.80



1.00



21.00



09.00



2.50



4.50



245.90



1.00



132.70



1.00



27.70



09.30



2.80



4.90



253.50



1.00



132.80



1.00



28.10



10.00



3.40



5.30



258.40



1.10



133.00



1.00



27.70



10.30



5.50



5.40



263.70



1.00



133.00



1.00



28.10



11.00



5.40



5.40



266.50



1.00



132.80



1.00



26.00



11.30



3.80



5.30



243.50



1.00



132.70



1.00



29.90



12.00



3.80



5.50



244.30



1.10



132.80



1.00



30.50



12.30



3.60



5.50



275.60



1.20



133.00



1.00



29.60



13.00



3.30



5.50



270.70



1.20



133.00



1.00



33.70



13.30



2.30



4.30



269.80



1.10



133.00



1.00



30.40



14.00



2.40



4.20



267.30



1.50



133.00



1.00



28.60



14.30



2.50



4.00



265.70



1.20



133.00



1.00



27.80



15.00



2.30



3.40



259.40



1.20



132.80



1.00



27.40



15.30



1.70



2.00



250.30



1.20



132.70



1.00



26.80



16.00



1.40



1.10



242.90



1.10



132.70



1.00



25.50



16.30



0.70



0.60



238.70



1.10



132.60



1.00



25.00



17.00



0.50



0.60



237.10



1.20



132.60



1.00



24.50



17.30



0.20



0.30



236.00



1.20



132.70



1.00



24.50



18.00



0.10



0.10



235.60



1.00



132.70



1.00



24.20



47



48



2. Data Perhitungan Daya Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru a. Perhitungan Daya Sel Surya Rumus yang digunakan untuk perhitungan daya pada sel surya sebagai berikut: 𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑠𝑒𝑙 = 𝑉𝑠𝑒𝑙 . 𝐼𝑠𝑒𝑙 Dengan : Pout



= Daya keluaran sel surya (Watt)



Vsel



= Tegangan sel surya (Volt)



Isel



= Arus sel surya (Ampere)



Tegangan (V) sel surya sama dengan tegangan baterai untuk pompa air. b. Perhitungan Daya Baterai (Teori Dasar Listrik P3B Jawa Bali) Rumus yang digunakan untuk perhitungan daya pada baterai sebagai berikut : 𝑃𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 = 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 . 𝐼𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 Dengan : Pbaterai



= Daya baterai (Watt)



Vbaterai



= Tegangan baterai (Volt)



Ibaterai



= Arus baterai (Ampere)



c. Perhitungan Daya Pompa Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pompa seperti rumus untuk menghitung daya kincir angin: 𝑃𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑉𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 . 𝐼𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 Dengan : Ppompa



= Daya pompa air (Watt)



Vpompa



= Tegangan pompa air (Volt)



Ipompa



= Arus pompa air (Ampere)



48



49



d. Data Perhitungan Daya Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Tabel 8. Data Perhitungan Daya Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Daya PV I



Daya PV II



Daya Baterai



Daya Pompa



(Watt)



(Watt)



(Watt)



(Watt)



I PV. V Baterai 389.47



I PV. V Baterai 481.11



I Baterai. V Baterai 228.70



I Pompa. V Pompa 189.60



477.24



691.42



458.20



191.25



606.208



970.88



453.96



168.85



481.80



939.51



307.84



132.80



614.75



1106.55



289.08



132.70



709.80



1242.15



245.90



132.80



878.56



1369.52



253.50



133.00



1450.35



1423.98



284.24



133.00



1439.10



1439.10



263.70



132.80



925.30



1290.55



266.50



132.70



928.34



1343.65



243.50



132.80



992.16



1515.80



268.73



133.00



893.31



1488.85



330.72



133.00



620.54



1160.14



324.84



133.00



641.52



1122.66



296.78



133.00



664.25



1062.8



400.95



133.00



596.62



881.96



318.84



132.80



425.51



500.60



311.28



132.70



340.06



267.19



300.36



132.70



167.09



143.22



267.19



132.60



118.55



142.26



262.57



132.60



47.20



70.80



284.52



132.70



23.56



23.56



283.20



132.70



49



50



3. Perhitungan Debit dan Volume Air Sistem Pompa Air Bossco PLTH Bayu Baru a. Rumus Perhitungan Debit dan Volume air Debit air adalah kecepatan aliran zat cair per satuan waktu (Rahmah, 2012). Rumus yang digunakan untuk menghitung debit air adalah sebagai berikut: 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 =



𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢



Konversi satuan waktu: 1 jam = 60 menit 1 menit = 60 detik 1 jam = 3600 detik 1 menit = 1/60 jam 1 detik = 1/60 menit 1 detik = 1/3600 jam Konversi satuan waktu : 1 liter= 1 dm3=1000 cm3= 1000000 mm3=0,001 m3 1cc = 1 ml = 1cm3 Jumlah volume air yang dihasilkan pompa air dapat dihitung menggunakan rumus berikut: 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 b. Perhitungan Debit dan Volume air Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Saat f = 34 pada inverter f = 34 bekerja pada pukul 07.00 WIB 20 Agustus 2015 sampai pukul 18.00 WIB 20 Agustus 2015. Air yang dihasilkan 41,8 liter selama satu menit. Debit air dari pompa air PLTH Bayu Baru: 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 =



𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 41,8 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡



= 41,8 liter/ menit



50



51



Volume air yang dihasilkan PLTH Bayu Baru adalah : Pompa bekerja pada f=34 dan 11 jam= 660 menit. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 41,8 liter/menit x 660 menit = 27588 liter Pompa bekerja pada f=34 dan 24 jam= 1440 menit. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 41,8 liter/menit x 1440 menit = 60192 liter 4. Perhitungan secara Ekonomi Sistem Pompa Air di PLTH Bayu Baru a. Perhitungan Daya Listrik 1) Rumus yang Digunakan untuk Perhitungan Daya Listrik Daya listrik adalah besar kecepatan energi listrik yang diubah menjadi energi lain (Shrie Laksmi). Rumus dari daya listrik adalah sebagai berikut : 𝑃 = 𝑉. 𝐼 Dimana : P



= Daya Listrik (Watt)



V



= Tegangan Listrik (Volt)



I



= Arus listrik (Ampere)



Karena pengambilan data lebih dari satu, maka lebih baik diambil rata-rata dayannya. Rata-rata daya dapat dicari menggunakan rumus berikut : 𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎



Energi listrik adalah daya yang digunakan tiap satuan waktu (Shrie Laksmi). Rumus yang digunakan untuk menghitung energi listrik adalah : 𝑊 =𝑃×𝑡 Dimana : W



= Energi listrik (kWh)



P



= Daya listrik (Watt)



t



= Waktu (jam/hour)



51



52



2) Perhitungan Daya listrik a) Daya pompa saat f pada inverter= 34, bekerja dari pukul 07.00 WIB 20 Agustus 2015 sampai pukul 18.00 WIB 20 Agustus 2015. Tabel 9. Data Daya Pompa Air saat f=34 Daya Pompa Jam



(Watt)



07.00 07.30 08.00 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30 11.00 11.30 12.00 12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30 17.00 17.30 18.00 Jumlah



I Pompa. V Pompa 189.60 191.25 168.85 132.80 132.70 132.80 133.00 133.00 132.80 132.70 132.80 133.00 133.00 133.00 133.00 133.00 132.80 132.70 132.70 132.60 132.60 132.70 132.70 3206.1



52



53



𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =



𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎



= 3206,10 Watt / 23 = 139,40 Watt Energi listrik yang dibutuhkan untuk sistem pompa air dengan f=34, yang hidup selama 11 jam adalah : W (Energi)



=Pxt = 139,40 Watt x 11 jam = 1533,40 Wh = 1,53340 kWh



Energi listrik yang dibutuhkan untuk sistem pompa air dengan f=34, yang hidup selama 24 jam adalah : W (Energi)



=Pxt = 139,40 Watt x 24 jam = 3345,60 Wh = 3,34560 kWh



3) Perhitungan biaya listrik Untuk mengetahui besarnya biaya listrik yang digunakan maka harus diketahui besarnya energi yang digunakan dan besarnya biaya yang dibuthkan untuk 1 kWh. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besarnya biaya yang digunakan untuk sistem pompa PLTH Bayu Baru jika melalui PLN (Perusahaan Listrik Negara). Biaya untuk 1 kWh tahun sejak 4 Maret 2015 adalah sebesar Rp 1352,00 / kWh (Kelik, 2015). Biaya listrik sistem PLTH Bayu Baru jika melalui listrik PLN adalah : Biaya listrik



= Jumlah energi (kWh) x Biaya energi = 3,34560 kWh x Rp 1352,00/kWh = Rp 4523,25



Jadi biaya listrik untuk sistem pompa air PLTH Bayu Baru jika menggunakan listrik dari PLN adalah Rp 4523,25



53



54



b. Perhitungan Hasil Air Hasil dari sistem pompa air adalah air, jika jumlah volume air dapat dihitung, maka jumlah harga air yang dihasilkan juga dapat dihitung. Perhitungan harga air ini digunakan agar mengetahui kerugian atau keuntungan yang diperoleh dari sistem pompa air PLTH Bayu Baru. Volume air yang dihasilkan sistem pompa air PLTH Bayu Baru selama 24 jam adalah 60192 liter dan harga air dari PDAM Bantul pada tahun 2014 adalah Rp 2000/m3 (Heri, 2014). Volume air yang dihasilkan sistem pompa air sebaiknya dikonversikan ke satuan m3 terlebih dahulu. Volume air = 60192 liter = 60192 dm3= 60,192 m3 Harga air yang dihasilkan sistem pompa air PLTH Bayu Baru selama 24 jam adalah : Harga air



= volume air x harga air PDAM = 60,192 m3 x Rp 2000/m3 = Rp 120384,00



Jadi hasil dari sistem pompa air PLTH Bayu Baru jika dihitung secara ekonomis adalah Rp 120384,00 c. Perhitungan Ekonomis Sistem Pompa Air PLTH Bayu Baru Perhitungan biaya ekonomis ini berguna agar mengetahui kerugian atau keuntungan sistem pompa air. Keuntungan atau kerugian ini dapat dihitung apabila biaya untuk memproduksi air dan harga produk air diketahui. Hasil akhir atau hasil bersih yang diperoleh PLTH Bayu Baru dari sistem pompa air selama 24 jam adalah : Hasil akhir



= Harga jual akhir – harga listrik yang dibayar. = Rp 120384,00 – Rp 4523,25 = Rp 115860,75



54



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) Pandasimo dapat menjadi salah satu solusi atau penghasil energi alternatif yang dapat kita manfaatkan utuk mengurangi atau menggantikan penggunaan bahan bakar fosil (nonrenewable). PLTH Pandasimo mampu menghasilkan energi listrik yang berasal dari turbin angin dan panel surya. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTH pandasimo sangat mendukung sektor pertanian, perikanan, dan sektor pariwista yang saat ini sedang dikembangkan di Pantai Baru Pandasimo. Pemanfaatan PV 240 V pada PLTH Pandansimo sangat bermanfaat guna mengangkat air bersih dengan menggunakan Pompa Air Tenaga Matahari (panel surya). Yang nantinya air tersebut digunakan untuk pengairan di pertanian lahan pasir dan kolam budidaya ikan air tawar disekitar lokasi PLTH. Dengan demikian kawasan Pandansimo dapat menjadi kawasan yang kaya hasil pertanian dan perikanan, serta pariwisatanya. Secara kesulurahyan dapat disimpulkan bahwa : 1. Prinsip kerja dari sistem pompa air PLTH Bayu Baru adalah dimulai dari proses pembangkitan listrik oleh tenaga surya dan tenaga bayu/ angin. Proses pembangkitan listrik oleh tenaga surya melalui sel surya dan tenaga angin oleh kincir angin. Listrik yang dihasilkan sel surya disimpan dalam baterai dan listrik yang dihasilkan generator masuk ke kontrol kincir dilanjutkan disimpan di dalam baterai. Dari baterai dialirkan ke inverter kemudian masuk ke pompa, dan membuat pompa bekerja. 2. Komponen-komponen yang digunakan dalam sistem pompa air PLTH Bayu Baru antara lain turbin angin serta kontrol kincir berjumlah masing-masing 2 buah, panel surya (PV) sebanyak 40 buah ,baterai



55



56



dengan sistem 240 volt, pompa air BOSSCO, inverter pompa, booster, pipa air, embung (tempat penampung air) dan sumur renteng. 3. Menguji sistem pompa air PLTH Bayu Baru peralatan yang digunakan adalah multimeter, ember dan juga timbangan yang berguna untuk mengukur debit. Pengukuran dilaksanakan selama 11 jam pada tanggal 20 Agustus 2015 pukul 07.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Yang diamati antara lain arus PV, tegangan dan arus baterai, tegangan dan arus pompa air. Selain itu juga dilakukan pengukuran debit air dari air yang dihasilkan pompa. 4. Analisa hasil pengamatan dan pengujian yang dilaksanakan yaitu analisa tentang daya yang dibutuhkan pompa, daya yang dihasilkan pembangkit dan daya penyimpanan baterai. Selain analisa daya, analisa secara ekonomi tentang sistem pompa PLTH Bayu Baru, mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem pompa dan juga harga air yang dihasilkan oleh sistem pompa. 5. Manfaat atau kegunaan air yang dihasilkan oleh sistem pompa air PLTH Bayu Baru adalah untuk pertanian lahan pasir, untuk warung kuliner Pantai Baru Pandansimo, untuk perikanan sekitar PLTH Bayu Baru dan juga untuk kantor PLTH Bayu Baru. B. Saran Harapannya Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pandansimo dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan, sehingga wilayah penyaluran listriknya dapat diperluas dan dioptimalkan, dan dapat menjadi contoh untuk kawasan lain yang ada di Indonesia. Sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara maju. Serta harapannya : 1. Pembagian alat antara PLTH Bayu Baru dan juga workshop dapat dibagi secara merata dan sesuai kebutuhan agar kegiatan operasional berjalan lebih baik lagi. 2. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) lebih ditingkatkan lagi agar tetap aman, sehat dan juga kegiatan operasional berjalan dengan lancar.



56



57



3. Teknisi lebih sabar lagi saat mengajari atau melatih anak praktik industri karena anak praktik industri banyak yang belum mengerti dunia kerja dan proses beradaptasi selalu dibutuhkan setiap orang. 4. Perawatan dan perbaikan harus dilaksankan secara rutin agar listrik yang dihasilkan tetap terjaga dan lancar. 5. Keramahan masing-masing individu harus ditingkatkan agar terciipta komunikasi yang baik dan lancar serta silaturahmi lebih terjaga. 6. Data yang lengkap tentang peralatan, komponen , teknisi serta segala hal yang berhubungan dengan PLTH Bayu Baru harus diarsipkan dan segera diperbarui ketika terjadi perubahan, agar terjaga kelancaran kegiatan terutama saat ada kunjungan ke PLTH Bayu Baru.



57



58



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. (2013). Embung.Wikipedia. Diambil tanggal 14 September 2015 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Embung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. (2006). Sistim Pengairan Sumur Renteng. Yogyakarta. Diambil tanggal 14 September 2015 dari http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Sistem%20Irigasi%20Su mur%20Renteng.pdf Budi Yuwono. (2005). Optimalisasi Panel Sel Surya dengan Menggunakan Sistem Pelacak Berbasis Mikrokontroler AT89C51. UNS. Diambil tanggal 15 Agustus 2015 dari http://eprints.uns.ac.id/ 4138/1/ 61511306200908101.pdf J. Hendra Riko. (2014). Makalahteknologi Energi Dan Lingkungan Energi Terbarukan (PLTS). Diambil tanggal 15 Agustus 2015 dari http://www.scribd.com/doc/283455700/plts-pdf#scribd Danny Santoso Mintorogo. (2000). Strategi Aplikasi Sel Surya (Photovoltaic Cells) pada Perumahan dan Bangunan Komersial. Universitas Petra Kristen Surabaya. Diambil tanggal 11 September 2009 dari http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/viewFile/15736/15728 Dra. Shrie Laksmi,M.Pd. Listrik dan Magnet (Daya Listrik). Bandung. Diambil tanggal 12 September 2015 dari http://www.p4tkipa.org/banner/artikel/dayalistrik.pdf Hasnawiya Hasan. (2012). Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Saugi. Universitas Hasanuddin. Diambil tanggal 30 Agustus 2015 dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj a&uact=8&ved=0CBoQFjAAahUKEwin1d6wianIAhVMCo4KHfGIBmA&url=h ttp%3A%2F%2Fjournal.unhas.ac.id%2Findex.php%2Fjrtk%2Farticle%2Fdownlo ad%2F862%2F744&usg=AFQjCNEjcegi3VwnehjnZNFc3a8IYYZ4oA&sig2=Yb 0ImElJHEELHCUTDABySA 58



59



Heri Sidik. (2014). PDAM Bantul akan Perluas Jaringan Pelayanan. Yogyakarta. Diambil tanggal 12 September 2015 dari http://www.antarayogya.com/berita/323115/pdam-bantul-akan-perluas-jaringanpelayanan Herlina. (2009). Analisis Dampak Literatur. FT UI. Diambil tanggal 30 Agustus 2015 dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rj a&uact=8&ved=0CEkQFjAIahUKEwjgsavy3dDHAhWLSI4KHY3tAPs&url=htt p%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F122611T%252025909-Analisis%2520dampakLiteratur.pdf&ei=GO3iVeDFHYuRuQSN24PYDw&usg=AFQjCNEueN_HH6IH SuFyqcVqs5bt6IvXoA&sig2=LKWOczWooL6Zlws_2gF-bQ Kelik Dewanto. (2015). Penyesuaian Tarif Listrik 1300 VA Diberlakukan Mei. Diambil tanggal 13 September 2015 dari http://www.antaranews.com/berita/489109/penyesuaian-tarif-listrik-1300-vadiberlakukan-mei Marizka Lustia Dewi. (2010). Analisis Kerja Turbin Angin Poros Vertikal dengan Modifikasi Rotor Savonius L untuk Optimasi Kerja Turbin. UNS . Diambil tanggal 15 Agustus 2015 dari http://core.ac.uk/download/pdf/12352108.pdf Nugroho Dwi Prasetyo. (2013). Sistem Sel Surya pada Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Hibryd di PLTH Pandansimo Ngentak Poncosari Srandakan Bantul Yogyakarta. UNY. PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali. Teori Dasar Listrik. Diambil tanggal 12 September 2015 dari http://bops.pln-jawabali.co.id/artikel/teoridasarlistrik01.pdf Rahmah. (2012). Menentukan Debit, Volume dan Waktu.Bogor. Diambil tanggal 12 September



2015



darihttp://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/03/menentukan-



debit-volume-dan-waktu.html 59



60



Ridlwan Zein Wahyudi N dan Susatyo H, ST.MT. (2014). Proses Pembangkitan Energi Listrik Tenaga Angin Grup Barat PLTH Pandansimo. UNDIP. Diambbil tanggal 30 Agustus 2015 dari http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/L2F008096_MKP.pdf Ruzita Sumiati dan Aidil Zamri. (2013). Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin Pembangkit Listrik untuk Media Pembelajaran. Politeknik Negeri Padang. Diambil tanggal 15 Agustus 2015 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=128710&val=5449 Satwiko Sidopekso dan Anita Eka Febtiwiyanti. (2010). Studi Peningkatan Output Modul Surya dengan Menggunakan Reflektor. UNJ. Diambil tanggal 11 September 2015 dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj a&uact=8&ved=0CBoQFjAAahUKEwip3vvQh6nIAhUHGY4KHXeVD14&url= http%3A%2F%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Fberkala_fisika%2Farticl e%2Fdownload%2F2767%2Fpdf&usg=AFQjCNFsQbxpZTxKuVDoo58Po43iC AM0IQ&sig2=-u3L7eFqs10qD-Jnbf-YSA Tim Praktik Industri FT UNY. (2015). Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. FT UNY. Wilman Septina (2013). Sel Surya : Struktur dan Cara Kerja. Diambil tanggal 7 September 2015 dari https://teknologisurya.wordpress.com/ dasar-teknologi-selsurya/prinsip-kerja-sel-surya/ Irawan. (2011). Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid. Diambil tanggal 11 September 2015



dari



http://irawancorporation.blogspot.co.id/2011/12/pembangkit-listrik-



hybrid.html Tommy Apriando. (2014). Pembangkit Listrik Hibrid Bantul, Solusi Kedaulatan Energi



Berkelanjutan.



Diambil



tanggal



11



September



2015



dari



http://www.mongabay.co.id/2014/05/07/pembangkit-listrik-hibrid-bantul-solusikedaulatan-energi-berkelanjutan/



60



61



Guru Baru Fest. (2015). Kincir Angin di Pantai Baru dan Pandansimo. Teladan Energi Terbarukan Indonesia. Diambil tanggal 11 September 2015 dari http://burubaru.com/kincir-angin-di-pantai-baru-dan-pandansimo-teladan-energiterbarukan-indonesia/ Abarky. (2012). Pembangkit listrik Tenaga Hybrid. Diambil tanggal 11 September 2015



dari



http://abarky.blogspot.co.id/2012/10/pembangkit-listrik-tenaga-



hibrid.html



61



PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI SISTEM POMPA AIR PLTH BAYU BARU



Multimeter



Neraca



Ember Kecil



Bak Penampung



DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI