Laporan PKL Wedang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WEDANG UWUH KHAS IMOGIRI DALAM PEMBERDAYAAN SDM DAN PEREKONOMIAN DESA WONOKROMO PLERET BANTUL 27 JANUARI 2021–25 FEBRUARI 2021 ACC u/ Ujian PKL 08 April 2021



OLEH:



HASIM ASNGARI



NIM :



18108010052



DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN: RISWANTI BUDI SEKARINGSIH, S.E., M.Sc PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2021



i



HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN



Bismillahirrahmanirrahim



Setelah memberikan pengarahan, koreksi dan perbaikan seperlunya atas laporan akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Studi Strata 1 Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta dari mahasiswa: Nama : Hasim Asngari NIM



: 18108010052



Lokasi : Weeka Wedang uwuh. Jl. Imogiri Timur KM 10, RT 04, Wonokromo I, Wonokromo, Kec. Pleret, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut, dipandang telah memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk dipertanggung jawabkan dalam ujian Praktik Kerja Lapangan (PKL) Prodi Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga dan diterima serta disahkan sebagai salah satu syarat program studi sehingga dapat diajukan sebagai tugas akhir PKL. Demikian persetujuan ini kami berikan, untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya Yogyakarta, 06 April 2021 Dosen Pembimbing lapangan



Riswanti Budi Sekaringsih, S.E., M.Sc



ii



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN



Bismillahirrahmanirraim Laporan akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul: PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WEDANG UWUH KHAS IMOGIRI DALAM PEMBERDAYAAN SDM DAN PEREKONOMIAN DESA WONOKROMO PLERET BANTUL Weeka Wedang uwuh Jl. Imogiri Timur KM 10, RT 04, Wonokromo I, Wonokromo, Kec. Pleret, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun Oleh: Hasim Asngari NIM: 18108010052 Telah diujikan di depan sidang ujian PKL Prodi Ekonomi Syari’ah pada...........................................dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai laporan akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta, 06 April 2021 Dosen Pembimbing Lapangan



Dosen Penguji



Riswanti Budi Sekaringsih, S.E., M.Sc NIP: 198510092018012001



Dr. Taosige Wau, SE., M.Si NIP:198409192019031008



Mengetahui, Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam



Dr. Abdul Qoyum, S.E.I, M.Sc.Fin. NIP:198506302015031007 iii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis limpahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis selalu diberikan kesabaran, kesehatan dan kelancaran dalam berfikir untuk menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau. Semoga kita diakui sebagai umatnya di dunia maupun kelak di akhirat. Perkembangan peradaban manusia sebagai makhluk sosial, tentunya tidak akan lepas dari segala aspek dalam kehidupan bersama terlebih aspek perekonomian, manusia selalu membutuhkan ekonomi sebagai penopang kehidupannya di dunia dan menjadikan ekonomi sebagai jembatan untuk mencari bekal kelak di akhirat. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai solusi dari pemenuhan kebutuhan masyarakat. Harapan dalam usaha yang dilakukan tersebut bisa dijadikan sebagai sarana dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan pengembangan diri agar bisa menjadi manusia yang lebih mandiri dan maju. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan moral dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, antara lain kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan melancarkan segala kegiatan PKL dan penyusunan laporan PKL hingga selesai. 2. Weeka Group dan Weeka Wedang Uwuh yang telah mengizinkan penulis untuk belajar, berbagi dan menimba ilmu. 3. Ibu Riswanti Budi Sekaringsih, S.E., M.Sc yang telah membantu dan terus memberikan dorongan agar penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini. 4. Semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan dan laporan PKL. Penulis



menyadari



masih



banyak



kekurangan-kekurangan



dalam



penyusunan laporan PKL sehingga belum sepenuhnya laporan ini dikatakan sempurna. Maka dari itu penulis selalu membuka masukan baik saran ataupun kritik



iv



dari pihak manapun demi menyempurnakan lagi dalam penulisan laporan PKL ini. Dari kesederhanaan penulisan laporan ini, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dan bagi rekan-rekan yang membutuhkannya.



Yogyakarta, 26 Maret 2021 Penyusun



Hasim Asngari



v



DAFTAR ISI LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) ........................................... i HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN .......................................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN .......................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. B. C. D. E. F. G.



Latar Belakang ........................................................................................... 1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ................................................................. 2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ............................................................... 3 Ruang Lingkup Pembahasan ...................................................................... 4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ........................ 4 Sistematika Laporan ................................................................................... 4 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 5



BAB II TINJAUAN UMUM OBYEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN............ 6 A. B. C. D.



Sejarah Weeka Wedang Uwuh................................................................... 6 Visi Dan Misi Weeka Wedang Uwuh ........................................................ 6 Sistem Kerja Weeka Wedang Uwuh .......................................................... 7 Struktur Organisasi Weeka Wedang Uwuh ............................................... 8



BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................... 9 A. Kegiatan PKL ............................................................................................. 9 B. Mekanisme PKL ........................................................................................ 15 C. Peran UMKM Weeka Wedang Uwuh Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Sekitar ........................................................................................................ 16 D. Kendala Yang Dihadapi Selama Kegiatan PKL ........................................ 19 E. Solusi .......................................................................................................... 20 BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 21 A. Kesimpulan ................................................................................................ 21 B. Saran........................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 23 LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................... 24



vi



DAFTAR TABEL 1.1 Jadwal Kegiatan Harian ................................................................................... 9



vii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran UMKM di Indonesia dalam peningkatan perekonomian masih sangat besar, Karena dengan adanya UMKM ini pendapatan masyarakat akan meningkat dan dalam tahap selanjutnya akan meningkatkan perekonomian negara. Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga membantu negara dalam mengurangi jumlah pengangguran. UMKM sendiri ialah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, dikelola dan dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dalam semua sektor ekonomi. Baik dalam memproduksi barang siap pakai, barang setengah jadi maupun unit usaha yang menyediakan jasa. Adanya UMKM diharapkan dapat menjadi tonggak utama dalam mengatasi masalah perekonomian di Indonesia khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, serta seluruh aspek perekonomian yang tidak baik. Menjadi tonggak utama ini karena UMKM sendiri cenderung lebih kuat untuk menghadapi krisis ekonomi dibandingkan dengan perekonomian seperti pasar modal dan lain sebagainya. Ini dikarenakan pertama, sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Kedua, modal yang digunakan dalam mengelola UMKM sebagian besar adalah modal milik sendiri tanpa meminjam dari lembaga keuangan atau yang lainnya. Sehingga ketika terjadi guncangan dalam perekonomian seperti berubahnya suku bunga ataupun yang lainnya maka tidak akan mempengaruhi kinerja dari UMKM tersebut. Kontribusi UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) akan terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertumbuhan yang terus menerus. Pemberdayaan UMKM dinilai semakin strategis dalam peningkatan produktifitas masyarakat. Penyediaan lapangan pekerjaan yang semakin luas berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Tetapi dibalik semua keunggulan yang ada pada UMKM dalam menigkatkan perekonomian, ternyata sektor ini



1



memiliki kelemahan yang menyebabkan UMKM belum mampu untuk tampil maksimal dan bersaing dengan usaha-usaha sektor lain. Diantaranya ialah: 1. Kelemahan atau keterbatasan akses modal 2. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen keuangan 3. Lemahnya dalam mengakses pasar 4. Minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni 5. Lemahnya pengetauan dalam akses teknologi guna mengembangkan usaha. Dari beberapa kelemahan yang disebutkan di atas, ada satu kelemahan yang menjadi kunci utama dalam keterpurukan UMKM yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Kurangnya pengetahuan tentang memanajemen SDM yang baik, menjadikan beberapa usaha milik masyarakat termakan oleh zaman ataupun kalah saing dengan usaha-usaha lain yang lebih termanajemen. Oleh karena itu, perlunya pemberdayaan dan pengajaran terhadap masyarakat agar lebih melek terhadap usaha dan lebih memperhatikan sektor perekonomian agar tidak selalu bergantung kepada negara maupun bergantung kepada nasib saja. Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis tertarik untuk belajar dan menimba ilmu tentang bagaimana pemberdayaan masyarakat dalam sektor Usaha Mikro Kecil Menengah. Memaksimalkan sumberdaya yang ada agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ketertarikan ini juga didasari dengan keingintahuan tentang dunia usaha sesungguhnya. Tentunya segala teori ataupun ilmu yang didapatkan di dalam kelas tidak sepenuhnya sama dengan apa yang terjadi langsung dalam masyarakat. B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan wajib mata kuliah yang di selenggarakan oleh Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan PKL ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa dengan dunia sesunggunya tentang perekonomian di masyarakat. Adapun tujuan dari PKL ini ialah sebagai berikut:



2



1. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa perkuliahan pada kegiatan yang lebih nyata, agar mampu memahami kekurangan maupun kelebihan dari ilmu yang telah dicapai dengan dunia usaha nyata. 2. Memperkenalkan kepada mahasiswa agar lebih tahu tentang dunia usaha dan mempelajarinya secara langsung. 3. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk nantinya dapat terjun di lingkungan kerja. 4. Menjadikan pribadi yang jujur, kreatif, disiplin, dan profesional untuk meningkatkan etos kerja. C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini ialah sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa Mengukur sejauh mana pemahaman terhadap teori yang selama ini diajarkan di dalam kelas dengan penerapan secara langsung. Memberikan pengalaman dan keterampilan terhadap dunia kerja agar dimasa yang akan datang, mahasiswa diharapkan mampu menghadapinya. Melatih diri agar tanggap dan peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di masa yang akan datang. Serta memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki. 2. Bagi perguruan tinggi Manfaat adanya program atau mata kuliah PKL ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mencetak tenaga kerja yang trampil dan jujur dalam menjalankan tugas. Mencetak para pengusaha yang siap untuk membantu negara dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan adanya PKL ini diharapkan juga dapat memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Dan terakhir manfaat dari adanya PKL ini bagi perguruan tinggi ialah menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan FEBI UIN Sunan Kalijaga khususnya Program Studi Ekonomi



3



Syariah kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Program Studi Ekonomi Syariah. 3. Bagi instansi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memanfaatkan sumberdaya potensial untuk membantu mengembangkan usaha. Tentunya dengan peran mahasiswa dalam membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Serta menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara instansi dengan Prodi Ekonomi Syariah di masa yang akan datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja dan menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Program Studi Ekonomi Syariah. D. Ruang Lingkup Pembahasan Bidang yang akan dibahas dalam obyek Praktik Kerja Lapangan di Wedang Uwuh Weeka meliputi segala aktifitas yang telah dilaksanakan, program-program yang telah tercapai selama melaksanakan PKL serta penjelasan tentang mekanisme kegiatan yang telah dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan. E. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Nama Isntansi



: Weeka Wedang Uwuh



Bidang



: Usaha Mikro Kecil Menengah



Tanggal Pelaksanaan



: 25 Januari 2021 sampai 27 Februari 2021



Alamat



: Jl. Imogiri Timur KM 10, RT 04, Wonokromo I, Wonokromo, Kec. Pleret, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta



F. Sistematika Penulisan Laporan Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang yang menjelaskan aspek Praktik Kerja Lapangan dan informasi instansi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, ruang lingkup pembahasan laporan Praktik Kerja Lapangan.



4



Bab II menjelaskan tentang tinjauan umum dari objek Praktik Kerja Lapangan yang berisi tentang sejarah Weeka Wedang Uwuh, Visi dan Misi Weeka Wedang Uwuh, sistem kerja Weeka Wedang Uwuh dan susunan organisasi Weeka Wedang Uwuh. Bab III merupakan hasil yang menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan ketika Praktik Kerja Lapangan, mekanisme kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan, dan kendala atau masalah yang dihadapi ketika melaksanakan praktik kerja lapangan. Bab IV adalah bagian penutup. Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan laporan sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang bersangkutan dalam pelaksanaan PKL ini. Kemudian pada bagian akhir dicantumkan pula daftar pustaka yang menjadi referensi dalam penulisan laporan ini beserta lampiran-lampiran. G. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada 27 Januari sampai 25 Februari selama 30 hari. PKL dilakukan ± 4 minggu. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Weeka Wedang Uwuh.



5



BAB II TINJAUAN UMUM OBYEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Sejarah Weeka Wedang Uwuh Wedang uwuh adalah minuman khas Yogyakarta, tepatnya di daerah Imogiri Bantul. Minuman ini terbuat dari beberapa rempah-rempah dan dedaunan yang dapat dijadikan sebagai minuman kesehatan. Adapun komposisi dari minuman wedang uwuh adalah daun kayu manis, daun pala, daun cengkeh, cengkeh, kapulaga, jahe, dan secang. Kesemua komposisi ini memiliki manfaat masing-masing untuk kesehatan tubuh. Weeka Wedang uwuh didirikan pada tanggal 14 Januari 2013 oleh Ragil Suryo Pronoto S.I.Kom dan Euis Nurdiyawati, S.Gz. Berawal dari sering mengkonsumsi wedang uwuh mereka berdua memiliki inisiatif untuk bisnis ini, hanya diolah sedemikian rupa sehingga konsumen langsung bisa merasakan hangatnya wedang uwuh tanpa harus membersihkan atau mencucinya terlebih dahulu. Selama tujuh tahun ini berbagai halangan dihadapi, namun dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara bisnis ini terus berlanjut. Saat ini produk Weeka Wedang uwuh telah mencapai ke beberapa pulau di Indonesia. Bahkan, produk Weeka telah mencapai tingkat internasional, seperti Cina, Taiwan, Hongkong, Amerika, Sudan, Belanda dan lain-lain. Produk wedang uwuh dari Weeka ini terjamin dalam kualitasnya. Dimana seluruh bahan baku dalam pembuatan wedang uwuh tersebut (selain gula batu) selalu di cuci. Pencucian ini dimaksudkan agar seluruh bahan tidak terkontaminasi oleh debu dan material lainnya. Sehingga ketika dikonsumsi akan lebih terasa kealamiannya tanpa ada yang mencampuri. Setelah itu baru dikeringkan dengan oven dan langsung di kemas agar terjaga kehigenisannya. Karena keunggulan yang dijual dalam produk wedang uwuh ialah kehigenisannya. Menggunakan keunggulan seperti ini, tentunya menjadikan produk Weeka Wedang uwuh berani bersaing dengan para produsen lainnya yang ada di kota jogja maupun luar jogja, khususnya wedang uwuh. B. Visi dan Misi Weeka Wedang uwuh 1. Visi Weeka Wedang uwuh



6



Visi dari Weeka Wedang uwuh Ialah “Menduniakan Produk Lokal” 2. Misi Weeka Wedang uwuh Misi dari Weeka Wedang uwuh adalah sebagai berikut: a. Menjaga kualitas produk b. Menjaga loyalitas konsumen c. Disiplin waktu d. Ramah dan santun kepada konsumen C. Sistem Kerja Weeka Wedang uwuh Sistem kerja Weeka Wedang Uwuh dibagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja tetap dan pekerja borongan. Sistem pekerja tetap ini sama seperti pekerja pada umumnya, yaitu datang setiap hari pukul 07:00 pagi dan melakukan evalusi setiap 1 bulan sekali. Para pekerja mengawali pekerjaan mereka dengan mencuci seluruh bahan baku dari wedang uwuh, yang selanjutnya akan langsung di keringkan dengan cara mengovennya. Karena pengovenannya memakan waktu yang cukup lama maka, para pekerja melanjutkan aktifitasnya dengan mengemas bahan-bahan yang sudah dikeringkan kemarin dengan tugas dan bagiannya masingmasing. dan ada pula pekerja yang khusus pada pengemasan kedalam packaging ataupun bertugas dalam merekatkan kemasan kecil menggunakan mesin. Pekerja borongan di UMKM wedang uwuh ini ialah para pekerja yang bertugas mengupas ataupun memotong bahan-bahan dari komposisi wedang uwuh. Pekerja borongan ini bukan termasuk karyawan tetap sebagaimana pekerja tetap. Para pekerja borongan biasanya hanya akan mengambil barang dari tempat produksi kemudian dibawa pulang dan di kerjakan di rumah masing-masing. Lalu setelah selesai, barang-barang tadi akan dibawa kembali ke tempat produksi. Weeka Wedang Uwuh memberdayakan masyarakat sekitar dengan adanya pekerja borongan seperti ini. Jika ada bahan baku mentah maka yang di panggil pertama kali adalah masyarakat sekitar untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Pemberdayaan ini sangat membantu bagi masyarakat sekitar khususnya kaum ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan pengahasilan tambahan namun tetap bisa mengurus rumah tangga seperti biasa tanpa terikat waktu.



7



D. Struktur Organisasi Weeka Wedang Uwuh



Kepala Ragil Suryo Pronoto, S.I.Kom



Manajer Pemasaran



Manajer Produksi Euis Nurdiyawati, S.Gz



Ragil Suryo Pronoto, S.I.Kom



Admin Gudang



Kepala Produksi



Koordinator Produksi



Nur Fatihah



Hanifah



Munadah



Anggota Seluruh karyawan



8



BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Kegiatan PKL Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang penulis lakukan bersifat semi online, karena pandemi yang sedang melanda sekarang, maka dari pihak Weeka Wedang uwuh tidak mengizinkan untuk bertatap muka setiap hari, dan tugas PKL yang penulis dapatkan secara garis besar ialah membuat konten untuk media sosial dari Weeka Wedang uwuh. Berikut adalah jadwal waktu pelaksanaan PKL dan kegiatan harian selama PKL yang dijabarkan dalam tabel 1.1 berikut ini: No



Tanggal Kegiatan



Kegiatan



1



27 Januari 2020



Hari pertama dan arahan dari Weeka



2



28 Jan 2020-3 Feb 2021



Riset online tentang emosional dan perilaku



3



4 Februari 2021



Presentasi dan evaluasi



4



5-12 Februari 2021



Riset online melalui kuisioner tentang habbit



5



13 Februari 2021



Prensentasi dan evaluasi



Uraian Kami melakukan perkenalan dan mendapatkan arahan dari pihak Weeka Kelompok PKL ditugaskan untuk melakukan riset tentang emosional dan perilaku seseorang yang berumur 30-60 tahun ke atas Kelompok PKL mempresentasikan hasil riset dan evaluasi bersama Kami melakukan riset untuk mencari tahu tentang habbit seseorang di masa pandemi melalui kuisioner online Kelompok PKL mempresentasikan hasil riset dan evaluasi bersama



Pendamping



Lokasi



Ragil Suryo



Kantor Weeka



Ragil Suryo



Rumah masingmasing



Ragil Suryo



Kantor Weeka



Ragil Suryo



Rumah masingmasing



Ragil Suryo



Kantor Weeka



9



6



14-16 Februari 2021



Membuat headline dan copywrite untuk konten media sosial



7



17 Februari 2021



Presentasi dan evaluasi



8



18 Februari 2021



Foto produk di studio weeka



9



19 Februari 2021



libur



Kelompok PKL di tugaskan untuk membuat headline dan copywrite yang akan dijadikan sebagai konten media sosial, berdasarkan hasil kuisioner Kelompok PKL mempresentasikan hasil riset dan evaluasi bersama Kami melakukan pemotretan produk-produk Weeka untuk memperbarui katalog foto produk milik Weeka libur karena hujan Kami melakukan pemotretan untuk produk Weeka yang bertema Asmara dan Kesenian Kelompok PKL melakukan pemotretan foto bertema yang digunakan untuk konten produk Weeka dengan tema Olahraga, Pekerjaan, Wisata, Alam



10



20 Februari 2021



Foto produk bertema di studio Weeka



11



21 Februari 2021



Mencari foto bertema secara outdoor



12



22 Februari 2021



Menyerahkan foto hasil Kami jepretan menyerahkan hasil sekaligus foto kepada Weeka evaluasi



Ragil Suryo



Rumah masingmasing



Ragil suryo



Kantor Weeka



Ragil suryo



Studio Weeka



-



-



Ragil Suryo



Studio Weeka



Ragil Suryo



Keliling kota jogja



Ragil Suryo



Kantor Weeka



10



13



23-24 Februari 2021



Mulai membuat konten



14



25 Februari 2021



Perpisahan



Kelompok PKL mulai membuat seluruh konten berdasarkan foto bertema dan memasukan headline beserta copywrite Kami melakukan perpisahan dengan Weeka beserta penyerahan kenang-kenangan dan lembar penilaian



Ragil Suryo



Rumah masingmasing



Ragil Suryo



Kantor Weeka



Pada hari Kamis, tanggal 27 Januari 2020 pelaksanaan PKL, penulis bersama kelompok berangkat menuju kantor Weeka Wedang Uwuh untuk mulai mengikuti kegiatan. Setelah berada dilokasi, penulis langsung memperkenalkan diri bersama kelompok. Kepala Weeka langsung menyambut kami dengan senang hati, memperkenalkan diri sekaligus memberikan arahan tentang segala tugas kepada seluruh anggota kelompok. Kegiatan pengenalan tersebut dimulai dari pukul 09:00 sampai pukul 13:00. Pada hari Jumat, tanggal 28 Januari 2020 sampai hari Rabu, tanggal 3 Februari 2021 penulis bersama kelompok PKL melakukan riset online tentang perilaku dan emosional seseorang yang sudah berumur 30-45 tahun dan umur 46 tahun ke atas. Riset ini bertujuan untuk melihat perilaku orang dewasa dan orang lansia atau lanjut usia. Dikarenakan para konsumen wedang uwuh sebagian bersar sudah berumur 30 tahun ke atas. Dan dengan mengetahui emosional beserta perilakunya diharapkan penulis bisa membuat iklan di media sosial yang sesuai dengan hasil riset. Kegiatan riset ini dilakukan secara online dan bertempat di rumah masing-masing. Untuk waktu riset pun fleksibel, tergantung masing-masing anggota kelompok dalam melaksanakan riset setiap harinya. Hari Kamis, tanggal 4 Februari penulis bersama kelompok PKL kembali berangkat ke kantor Weeka pukul 09:00 WIB. Di kantor Weeka penulis bersama kelompok langsung melakukan presentasi hasil riset kecil-kecilan tentang perilaku



11



dan emosional seseorang umur 30-45 tahun dan 46 tahun ke atas. Setelah selesai melakukan presentasi, langsung di lanjutkan dengan penjelasan dan arahan dari Ragil Suryo tentang hasil yang kami dapatkan. Setelah berbincang cukup lama, lalu penulis dan kelompok diberi arahan untuk melakukan riset lagi melalui kuisioner google form dengan terget minimal 100 orang. Dengan isi kuisioner yang lebih berfokus kepada habbit seseorang di masa pandemi. Setelah penjelasan selsai, kemudian penulis pulang bersama kelompok pada pukul 13:30 WIB. Pada hari Jum’at, tanggal 5 Februari sampai tanggal 12 Februari penulis beserta kelompok mulai membuat kuesioner sekaligus menyebarkannya. Dan mengusahakan agar target kuisioner tersebut bisa mencapai 100 orang yang mengisi sudah berumur di atas 20 tahun. Karena hasil kuesioner tersebut akan dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan iklan. Pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 penulis dan kelompok kembali berangkat ke kantor Weeka Wedang Uwuh yang beralamatkan di jalan Imogiri Timur, Kabupaten Bantul untuk melakukan presentasi dari hasil kuesioner dan evaluasi bersama. Dari hasil kuisioner yang mendapatkan responden sebanyak 111 orang, oleh penulis dan kelompok di ringkas menjadi poin-poin penting dan dijadikan rujukan dalam pembuatan headline dan copywrite. Setelah melakukan presentasi, kami malakukan evaluasi bersama Ragil Suryo Suryo dan menjelaskan langkah selanjutnya, yaitu membuat headline dan copywrite. Tatapi sebelum itu penulis dan kelompok diberi tugas untuk membuat foto yang akan dijadikan sebagai konten. Pada tanggal 14 sampai 16 Februari, penulis dan kelompok mulai mengerjakan pembuatan headline dan copywrite untuk dipasang sebagai konten yang akan di posting di sosial media Weeka Wedang uwuh. Masing-masing dari kami membuat minimal 20 headline dan copywrite. Pembuatan ini dilakukan di rumah masing-masing dengan waktu yang fleksibel. Kerena PKL yang kami lakukan bersifat semi online. Yang selanjutnya akan di presentasikan dan di evaluasi bersama di kantor Weeka. Pada tanggal 17 Februari 2021, kami datang ke kantor Weeka Wedang uwuh pada pukul 09:00 dan langsung melakukan evaluasi dari hasil headline dan copywrite yang sudah kami buat. Setelah dilihat dan dievaluasi oleh Ragil Suryo,



12



kemudian headline dan copywrite tersebut di kerucutkan kembali menjadi 7 tema yaitu asmara, pekerjaan, wisata, olahraga, pekerjaan, kebersamaan, dan kesenian dimana masing-masing tema berisikan 3 tulisan caption. Dengan pengerucutan itu maka untuk pembuatan foto yang akan dijadikan konten pun harus berupa 7 tema tadi, di tambah dengan foto produk yang baru. Pada tanggal 18 Februari 2021, penulis bersama kelompok pergi ke studio foto milik Weeka Wedang uwuh. Kami datang pada pukul 09:00 dan langsung menyiapkan properti yang digunakan untuk melakukan foto produk. Karena memang pada hari itu jadwal kami ialah melakukan foto produk wedang uwuh dari Weeka. Dengan menggunakan kamera yang telah di sediakan, kami memulai melakukan pemotretan masing-masing produk milik Weeka dan foto seluruh produk dalam satu bingkai. Dimana foto ini nantinya akan dijadikan sebagai pengganti dari foto katalog produk Weeka yang sudah ada di media sosial. Setelah selesai melakukan foto produk, kami berpamitan untuk pulang pada pukul 15:00 WIB. Dan akan merencanakan foto konten bertema pada hari Jumat besok tanggal 19 Februari. Akan tetapi pada hari itu terjadi hujan lebat di daerah Imogiri dan Kota Jogja bagian selatan yang menjadikan pemotretan pada hari itu ditunda dan digantikan hari selanjutnya. Pada hari sabtu, tanggal 20 Februari 2021, penulis dan kelompok melakukan pengambilan gambar untuk konten di studio Weeka. Kami datang pada pukul 09:00 dan langsung melakukan persiapan untuk pemotretan yang bertemakan asmara, kesenian dan foto produk lainnya. Foto konten yang bertemakan asmara, penulis membuatnya dengan model sepasang kekasih yang sedang duduk bercengkrama sambil memegang segelas wedang uwuh. Untuk foto yang bertemakan seni, kami membuatnya dengan model yang sedang bermain wayang kulit dan model yang sedang bermain gitar dengan ditemani kehangatan wedang uwuh. Pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021, penulis kembali melakukan take foto untuk membuat konten wedang uwuh. Akan tetapi untuk tema kali ini berbeda, karena tema yang akan di cari ialah tema pekerjaan, wisata, alam, olahraga, dan taman. Dari ke lima tema tersebut semuanya merupaka tema outdoor. Jadi, penulis beserta kelompok melakukan traveling ke daerah Bantul, dan kota



13



Yogyakarta bagian selatan untuk mencari foto-foto tema tersebut. Tentunya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Tempat yang penulis dan kelompok kunjungi antara lain: Lapangan Karang Kotagede, Taman Mrican Giwangan, Stadion Mandala Krida, Puncak Bibis Bantul, dan kawasan Pengrajin Grabah Kasongan Bantul. Kegiatan pengambilan foto tersebut dilakukan dari pukul 07:00 pagi sampai jam 15:00 sore. Tanggal 22 Februari yang bertepatan pada hari Senin, penulis dan kelompok berangkat lagi ke kantor Weeka Wedang uwuh untuk menyerahkan hasil pemotretan atau hasil foto-foto yang sudah kami kumpulkan. Kami berangkat pukul 09:00 dan langsung menyetorkan hasil foto dan melakukann evaluasi kembali. Pada sesi evaluasi tersebut kami di arahkan untuk membuat template konten yang akan di upload di media sosial. Template tersebut dibuat sekalian dengan headline dan copywritenya. Dan hasil foto yang sudah di dapatkan kemarin akan di edit sendiri olah Ragil Suryo dan peng-uploadan konten juga akan dilakukan oleh tim dari Weeka Wedang Uwuh sendiri. Setelah melakukan evaluasi dan berbincang kami pun pamit untuk pulang dan mulai mengerjakan pembuatan template beserta headline dan copywritenya. Kami pulang pada pukul 12:00. Pada tanggal 23 sampai 24 Februari penulis beserta kelompok melakukan pembuatan template untuk konten. Pengerjaannya dilakukan dirumah masingmasing dan waktunya pun fleksibel. Masing-masing anggota kelompok membuat template untuk tujuh tema yang sudah ada. Dengan headline dan copywrite yang sesuai dengan 7 tema tadi. Hari Kamis, tanggal 25 Februari adalah hari terakhir penulis bersama kelompok melaksanakan kegiatan PKL. Pada hari ini kami sekelompok berangkat ke kantor Weeka Wedang Uwuh untuk menyerahkan hasil pembuatan template lengkap kepada Ragil Suryo. Dan juga melakukan evaluasi pada kinerja yang telah dilakukan oleh kelompok. Setelah melakukan evaluasi, kami pun langsung melakukan perpisahan dengan Weeka Wedang Uwuh. Dimulai dengan pemberian kenang-kenangan, penyerahan formulir penilaian instansi untuk memberikan nilai kepada kami, dan melakukan sesi foto bersama. Setelah melakukan sesi foto



14



bersama kami sekelompok pun berpamitan dengan seluruh karyawan dari Weeka Wedang Uwuh dan pulang. B. Mekanisme Pelaksanaan PKL Masa pandemi adalah masa yang cukup sulit bagi seluruh kegiatan manusia, bukan hanya di indonesia, akan tetapi di luar negeri pun begitu. Kesulitan karena pandemi ini menyerang kegiatan masyarakat kelas atas maupun kalangan bawah. Baik secara sosial, kemasyarakatan, ekonomi maupun kegiatan belajar dan mengajar. Pembatasan kegiatan ini juga berdampak pada sektor perkantoran maupun UMKM. Dimana sektor-sektor pekerjaan tersebut lebih membatasi dan tidak semuanya menerima tamu dari luar khususnya kegiatan-kegiatan yang memerlukan akses setiap hari seperti kegiatan Praktik kerja Lapangan (PKL). Karena peraturan dari pemerintah yang mewajibkan daerah-daerah di Indonesia khususnya Jawa dan Bali melakukan PSBB. Maka kegiatan PKL yang seharusnya bisa dilakukan secara normal seperti tahun-tahun sebelumnya menjadi agak berbeda. Salah satunya ialah kegiatan PKl yang dilakukan oleh penulis dan kelomkpok yaitu bersifat semi online. Dimana kegiatan atau pekerjaan hampir seluruhnya dilakukan di rumah masing-masing. Hanya kegiatan evaluasi dan sebagian take foto yang dilakukan secara tatap muka di kantor Weeka Wedang Uwuh. Tugas yang kami dapatkan ialah meliputi riset pasar, pembuatan foto produk, dan pembuatan konten untuk media sosial yang mencangkup pembuatan headline dan copywrite. Selain kegiatan tersebut, penulis dan kelompok pun menyempatkan untuk mengetahui dan belajar dalam proses pembuatan atau pengemasan wedang uwuh milik Weeka ini. Lewat penjelasan maupun pemberian pengalaman yang di sampaikan oleh Ragil Suryo selaku kepala Weeka Wedang Uwuh. Pada hari terakhir sebelum melakukan kegiatan perpisahan, kami sekelompok pun sempat membantu dalam proses pengemasan Weeka Wedang Uwuh. Kegiatan yang kami lakukan semuanya sesuai arahan atau keinginan dari Ragil Suryo. Akan tetapi kami juga ikut memberikan ide-ide ataupun usulan dalam kegiatan PKL. Kami diberi tugas setiap minggunya dan melakukan evaluasi pada saat tugas tersebut sudah selesai. Evaluasi ini biasanya dibarengi dengan berbagi pengalaman ataupun



15



berbagi ilmu dalam lingkup kegiatan berekonomi. Khusunya tetang berjualan online dimasa pandemi ini. C. Peran UMKM Weeka Wedang Uwuh terhadap perekonomian masyarakat sekitar Terwujudnya sebuah keberhasilan pembangunan nasional adalah sebuah cita-cita yang bagi seluruh rakyat maupun pemerintahan di Indonesia. Dengan terciptanya sebuah pembangunan nasional yang berhasil dan maju tentunya akan menjadikan negara tersebut terpadang dan bermartabat. Pembangunan nasional di Indonesia bisa dilakukan dengan salah satu cara yaitu pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan di sini ialah pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat UMKM. Penggunaan UMKM dikarenakan terbuktinya ketahanan sektor usaha kecil tersebut bisa tahan akan guncangan perekonomian pada tahun 1998 dan krisis global pada tahun 2008 (Pradnya Paramita Hapsari, 2014). Peran penting UMKM ini berdasarkan pada bahwa sektornya tergolong lebih mampu di jangkau oleh masyarakat kecil dimana para pelakunya cenderung masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Karena asalan tersebut juga sektor UMKM lebih bisa untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat indonesia terutama mereka yang masih awam dengan berbisnis. Menurut Totok Mardikanto dalam bukunya, beliau menyebutkan bahwa arti dari sebuah pemberdayaan ialah perubahan mutu hidup masyarakat ke arah yang lebih baik atau sejahtera (Mardikanto, 2012). Ini di jabarkan dalam beberapa poin sebagai berikut: 1. Perbaikan ekonomi individu terutama kecukupan dalam pangan. 2. Perbaikan dalam kesejahteraan sosial terutama pendidikan dan kesehatan. 3. Bebas dari segala bentuk penindasan dengan kata lain disebut merdeka. 4. Terjaminnya rasa keamanan. 5. Bebas dari rasa takut karena setiap individu memiliki hak asasi manusia. Pembangunan ini didukung dengan adanya 5 langkah startegis yang di programkan oleh Teten Masduki sebagai Mentri Koperasi dan UKM tahun 2020-2024. Dimana ke lima strategi tersebut ialah:



16



1. Meningkatkan kemitraan usaha antara usaha Mikro Kecil dan Usaha Besar, mencangkup pengembangan kapasitas usaha dan kualitas produk, penguatan kapasitas kelembagaan dan perluasan kemitraan usaha. 2. Peningkatan kapasitas usaha yang dibarengi dengan adanya akses pembiayaan bagi wirausaha. 3. Meningkatkan seluruh kapasitas, inovasi, dan jangkauan koprasi yang mencangkup peningkatan wawasan bagi manajemen dan pengurus koprasi. 4. Memperbanyak dan meningkatkan penciptaan lapangan usaha dan start-up yang dilaksanakan melalui pelatihan, pendampingan usaha, dan lain sebagainya. 5. Meningkatkan nilai tambah dalam usaha yang di tingkatkan melalui pendampingan dalam akses permodalan, peningkatan kapasitas produksi dan adanya filtrasi kepada pengadaan barang dan jasa pemerintah1. Dengan adanya masyarakat yang terdukung untuk mengembangkan usaha mereka, diharapkan dapat memacu terus sektor perekonomian dari tingkat bawah seperti UKM maupun koprasi ke tingkat atas seperti usaha-usaha besar maupun perusahaan multi nasional. Peningkatan seperti ini tentunya menjadi sebuah langkah yang bisa dikatakan cocok bagi negara Indonesia. Karena negara yang menganut sistem demokrasi ini tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumbuhan tidak akan lepas dari peran masyarakatnya. Pemberdayaan masyarakat yang semula tradisional agar terpacu mejadi masyarakat yang produkif dan memiliki peran dalam perekonomian untuk mengembangkan negara agar menjadi negara maju. Pernyataan ini sesuai dengan teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Walt Whitman Rostow. Menurut beliau tahap pembangunan ekonomi suatu masyarakat di dalam suatu negara itu terbagi menjadi lima tahapan yaitu: 1. Masyarakat tradisional (the traditional soceity) 2. Masyarakat pra lepas landas (the precondition of the take-off) 3. Masyarakat lepas landas (the take-off)



1



www.depkop.go.id di akses pada tanggal 11 Februari 2021 pukul 11:15 WIB.



17



4. Masyarakat menuju kedewasaan (the drive to maturity) 5. Masyarakat masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumtion). Syarat tahapan ke dua yaitu pra lepas landas, Rostow menjelaskan bahwa kondisi tersebut ialah sebuah masa transisi bagi masyarakat untuk bersiap-siap menjadi masyarakat yang lepas landas atau lebih maju. Pada masa ini di tandai dengan kemandirian masyarakat dalam melakukan sistem perekonomian (Siahan, Purba, & Simanggusong, 2001). Lebih jauh lagi Rostow menjelaskan bahwa pada masa ini perlu adanya penekanan bagi masyarakat agar lebih melek atau lebih memperhatikan tentang ilmu pengetahuan secara luas, teknologi-teknologi modern, dan segala faktor yang mendukung untuk menjadi masyarakat yang siap lepas landas. Tentunya dengan lebih sadarnya masyarakat akan ilmu pengetahuan modern dan teknologi-teknologi terbaru bisa berdampak baik bagi pertumbuhan perekonomian. Dimana faktor-faktor produksi ikut menjadi lebih modern yang berakibat pada peningkatan pendapatan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Weeka Wedang Uwuh juga sebagai salah satu dari bentuk kemandirian masyarakat dalam perekonomian. Dengan adanya UMKM Weeka Wedang Uwuh ini secara tidak langsung dapat membantu negara dalam penyerapan tenaga kerja, dan menjadi tonggak utama bagi perekonomian masyarakat Dusun Wonokromo. Melalui pemberdayaan warga sekitar terutama ibu-ibu yang semulanya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, kini bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha UMKM tersebut. Baik yang bekerja sebagai karyawan tetap ataupun sebagai karyawan borongan. Pekerja tetap yang berada di Weeka Wedang Uwuh ini berjumlah 13 orang. Sedangkan pekerja borongan yang diambil dari Dusun Wonokromo sendiri berjumlah 16 orang, jumlah tersebut sudah mencapai hampir 85% dari ibu-ibu yang berada di Dusun setempat. Para pekerja borongan ini juga terkadang di ambil dari Dusun sebelah ketika ibu-ibu dari Dusun Wonokromo ada yang berhalangan atau sedang melakukan pekerjaan yang belum selesai. Pemberdayaan ini perlahan akan membentuk suatu masyarakat yang bisa digolongkan dalam tahap ke dua dalam teori W.W. Rostow yaitu masyarakat pra lepas landas. Dimana masyarakat di Dusun Wonokromo yang semulanya hanya sebagai petani dan ibu rumah tangga



18



saja, kini sudah mulai mengenal dengan adanya teknologi dalam proses produksi wedang Uwuh dan mendapatkan penghasilan tambahan dari proses produksi tersebut. Pertambahan penghasilan para karyawan Weeka Wedang Uwuh tersebut bisa dilihat dari para ibu-ibu rumah tangga yang bekerja di sana. Bahwa setiap hari mereka selalu membeli jajanan pasar seperti cemilan, gorengan atau sayuran kepada penjual keliling yang selalu mampir rumah produksi wedang uwuh tersebut. Dengan ibu-ibu yang bekerja di Weeka Wedang Uwuh membeli dagangan dari penjual makanan dan sayur keliling itu secara tidak langsung akan membantu meningkatkan perekonomian penjual tadi, dan ketika penjual tadi mendapatkan penghasilann yang meningkat, maka penjual camilan dan sayur tadi pun akan membeli suatu barang kebutuhan ke toko atau penjual lain sehingga dalam rantai yang panjang akan saling meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini semua di awali dari sebuah usaha UMKM yang diikuti oleh msyarakat Dusun Wonokromo. D. Kendala yang dihadapi selama kegiatan PKL 1. Keterbatasan untuk selalu datang ke tempat PKL karena masih dalam musim pandemi. 2. Keterbatasan wawasan kelompok tentang periklanan dan pembuatan konten. Menjadikan kelambatan kelompok dalam pelaksanaan setiap tugas. 3. Tidak adanya batasan waktu keterlambatan bagi kelompok PKL ketika akan datang ke kantor Weeka untuk berevaluasi, yang menyebabkan terjadinya kesiangan diantara kami sekelompok. 4. Bimbingan yang dilakukan oleh UMKM tidak terlalu maksimal, karena pelaksanaan kegiatan PKL yang dilakukan penulis bersama kelompok itu bertepatan dengan adanya orderan wedang uwuh yang berjumlah 12.000 box dan itu pertama kalinya. sehingga Ragil Suryo selaku kepala Weeka Wedang uwuh sedang banyak pikiran. 5. Sempat terjadi masalah pada bahan-bahan wedang uwuh. Ada salah satu bahan, yaitu serutan kayu secang ada yang masih tertempel kotoran ayam kering. Padahal sudah melewati proses pencucian. Dan itu pertama kali ada masalah seperti ini di UMKM Weeka tersebut.



19



E. Solusi 1. PKL dilaksanaan secara semi online. Pelaksanaan online di gunakan dalam kegiatan atau tugas sesuai arahan, dan offline di gunakan ketika evaluasi kinerja bersama di kantor Weeka. 2. Mengikuti arahan dari Ragil Suryo, selalu bertanya tentang tugas yang di amanatkan, dan mencari info tentang tugas di media online 3. Melakukan pembatasan jam berangkat sendiri sebagai inisiatif agar semua anggota kelompok bisa berangkat tepat waktu, walaupun masih ada yang mengalami keterlambatan. 4. Ragil Suryo sempat beberapa kali meninggalkan kami sekelompok untuk melakukan kegiatan PKL di kantor sendiri. Agar terjalin kemandirian anakanak PKL dan Ragil Suryo bisa mengerjakan sesuatu yang lain. Dengan membuat tim khusus yang membimbing kegiatan seperti PKL, penelitian, ataupun wawancara mungkin bisa menjadi solusi dari ketidakmaksimalan dalam bimbingan yang dilakukan oleh Ragil Suryo. 5. Ragil Suryo langsung menyuruh seluruh karyawan untuk membongkar ulang seluruh pack wedang uwuh. Dan di ganti secangnya, lalu di cuci ulang seluruh secang yang masuk pada hari itu.



20



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Melaksanakan kegiatan PKL adalah suatu kebahagiaan dan kesempatan yang luar biasa. Karena selain sebagai mata kuliah yang di wajibkan oleh pihak fakultas, kegiatan PKL yang dilaksanakan di Weeka Wedang uwuh ini juga memberikan banyak pengalaman kepada penulis. Pengetahuan dan seluruh yang terkait dengan wawasan kerja. Tentunya segala ilmu ataupun teori yang didapatkan di dalam kelas akan bisa terealisasi dengan adanya praktik dan implementasi secara langsung kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan atau makul PKL ini penulis yang masih awam sangat terbantu tentunya. Peran UMKM dalam ikut serta membangun perekonomian negeri sangat lah besar. Usaha mikro ataupun usaha kecil-kecilan lebih bisa di jangkau oleh masyarakat. Tentunya ini bisa untuk memutar roda perekonomian di lingkup kecil, dengan lingkup kecil yang dilakukan oleh semua masyarakat maka akan menjadi besar dan berimbas secara bertahap pada perekonomian negara. Peran pembangunan UMKM ini juga di sertai dengan pemberdayaan masyarakat, agar mereka bisa lebih sadar lagi tentang pentingnya untuk berekonomi atau berusaha demi ikut serta membangun perekonomia Indonesia. Peran UMKM Weeka Wedang uwuh juga menjadi salah satu contoh dari sekian banyak UMKM yang menjadi tonggak negara. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar, Weeka Wedang uwuh membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan dalam tingkat selanjutnya akan membantu negara dalam mengatasi masalah kemiskinan maupun menekan angka pengangguran. B. Saran Setelah penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan atau kurang lebih empat minggu. Tentunya banyak pengalaman, pelajaran, dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja. Pada kesempatan 21



ini penulis ingin memberikan sedikit saran bagi para pembaca. Dengan harapan bisa menjadi masukan ataupun wawasan agar dalam melaksanakan kegiatan apapun bisa berjalan lebih baik dimasa yang akan datang: 1. Pelaksanaan kegiatan PKL di masa pandemi tentunya banyak rintangan dan kendala yang menghadang, seperti kantor yang tidak menerima mahasiswa PKL, letak desa UMKMnya berada pada zona merah, ataupun usaha yang akan dijadikan tempat PKL sedang tidak menerima mahasiswa karena kebangkrutan yang dialami. Karena alasan-alasan tadi, sebaiknya untuk mencari tempat PKL harus dipikirkan lebih matang dan jangan terlalu berobsesi untuk melaksanakan PKL di instansi perkantoran. Karena ilmu pengetahuan bisa didapatkan dimanapun bagi mereka yang mau. 2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL khususnya di tempat UMKM lebih baik mengatur dan menjadwalkan seluruh kegiatan selama satu periode kegiatan terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kebingungan ataupun kegiatan yang dilakukann tidak mengambang hanya menunggu perintah dari pihak UMKM. 3. Lebih memacu kreatifitas dan intensifnya komunikasi. Agar seluruh anggota kelompok bisa saling mengetahui atas informasi yang ada ataupun gagasan yang muncul. Pengkoordinasian ini juga agar seluruh anggota kelompok bisa aktif daan tidak hanya mengikut teman.



22



DAFTAR PUSTAKA



Mardikanto, T. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Persepektif kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Pradnya Paramita Hapsari, A. H. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu). Wacana. Putra, A. H. (2016). Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Blora. Analisa Sosiologi. Siahan, S., Purba, E., & Simanggusong, R. (2001). Pengantar Ekonomi Pembangunan. Medan: Universitas HKBP Nommensen. Sulistyastuti, D. R. (2004). DINAMIKA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001. Jurnal Ekonomi Pembangunan.



23



LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Dokumentasi Kegiatan PKL



Kegiatan evaluasi bersama di kantor Weeka Wedang Uwuh



Kegiatan melakukan take foto produk Weeka untuk katalog foto produk di media sosial



Kegiatan pengemasan produk Weeka Wedang uwuh



24



B. Hasil dari hunting foto untuk iklan di media sosial



Pemotretan model konten wedang uwuh di Lapangan Karang Kotagede



Pemotretan model untuk konten wedang uwuh di sekitar Stadion Mandala Krida



Pemotretan model untuk konten wedang uwuh di Taman Mrican Giwangan



25



Pemotretan model untuk konten wedang uwuh di area persawahan Imogiri Barat



Pemotretan model untuk konten wedang uwuh di Lapangan Karang Kotagede



26



C. Sebagian hasil dari konten untuk iklan di media sosial



27