Laporan Praktikum Berat Jenis Aspal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN BERAT JENIS ASPAL untuk memenuhi tugas matakuliah Teori dan Workshop Perkerasan Jalan yang dibina oleh Bapak Bambang Supriyanto



Oleh .



S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG OKTOBER 2019



PENGUJIAN BERAT JENIS PADA ASPAL A. DASAR TEORI Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal tampak padat pada suhu ruang padahal aspal merupakan cairan yang sangat kental. Sifat material aspal terhadap temperatur memiliki bentuk spectrum yang beragam. Tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunannya. Berat jenis bitumen atau aspal adalah perbandingan antara berat bitumen terhadap berat air suling denga nisi yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen dalam wadah yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi berat jenis air sama dengan satu). Berat jenis dari bitumen sangat tergantung pada nilai penetrasi dan suhu bitumen itu sendiri. Berat jenis merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam desain perencanaan campuranaspal dan agregat. Penentuan berat jenis suattu material sebenarnya bias dilakukan dengan secara kualitatif dengan visualisasi, yaitu dengan cara membandingkannya dengan berat jenis air. Berat jenis air material yang lebih kecil dari satu biasanya mengapung, berat jenis material yang sama dengan satu akan melayang di dalam air dan berat jenis material yang lebih dari satu akan tenggelam di dalam air. Tetapi cara ini hanya bias dilakukan dengan material yang suka air (hidrophillic). Akan halnya material septerti ini, harus dicari media lain sebagai pembanding, misalnya minyak tanah.



B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memahami prosedur pelaksanaaan pengujian berat jenis pada aspal.



2. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan pengujian berat jenis pada aspal. 3. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja alat praktik perkerasan jalan. 4. Mahasiswa mampu menguji berat jenis pada aspal. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengatasi kesulitan yang timbul saat pengujian berat jenis pada aspal. 6. Mahasiswa mampu mengetahui secara teori dan pengerjaan mengenai pengujian berat jenis pada aspal 7. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat berat jenis aspal yang baik. C. WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan



: Pengujian Berat Jenis Aspal



Hari



: Selasa, 08 Oktober 2019



Tempat



: Laboratorium Workshop Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang



Oleh



: Kelompok 3



D. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah pakaian praktikum. 2. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang di butuhkan 3. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya denga teratur dan rapi. 4. Berhati-hatilah dalam bekerja, konsentrasikan perhatian pada pekerjaan dan hindari bekerja sambil bergurau. E. TINDAKAN PENCEGAHAN K3 : 1. Curahkan perhatian pada pekerjaan 2. Pakailah selalu pakaian kerja, helm safety, sepatu dan sarung tangan 3. Hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan 4. Hati-hati dalam menyimpan alat-alat bahan.



F. ALAT DAN BAHAN



No (1)



Nama Alat (2)



Alat Dan Bahan Alat (3)



Fungsi (4)



1.



Termometer



Termometer merupakan alat ukur suhu pada saat pengujian berat jenis



2.



Piknometer



Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis aspal



3.



Timbangan digital



Timbangan digunakan untuk mengukur berat benda uji



4.



Bak perendam (Beaker Glass)



Wadah untuk mengatur suhu pada benda uji



5.



Aspal



Sebagai benda uji dalam pengujian berat jenis aspal



6.



Air Bersih



Air digunakan untuk mengukur berat jenis aspal



G. LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Prosedur pengujian berdasarkan ASTM C 131-76 / AASHTO T 96-B2. Diperuntukkan agregat kasar dengan ukuran lebih kecil dari 37,5 mm. 1. Benda uji contoh adalah aspal padat sebanyak ± 100 gr 2. Panaskan contoh bitumen keras sampai menjadi cair dan aduklah untuk mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada 56⁰C diatas titik lembek 3. Tuangkan contoh tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian. 4. Biarkan piknometer sampai dingin, waktu tidak kurang dari 40 menit dan timbanglah dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C). 5. Isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa ditekan, diamkan agar gelembung – gelembung udara keluar. 6. Timbang piknometer yang telah terisi oleh aspal dan air.



H. PERHITUNGAN Proses Pengambilan Data: No Kegiatan 1. Pembuatan Benda Uji 2.



Mendinginkan Benda Uji



3.



Mencapai Suhu Pemeriksaan



Uraian Benda uji dipanaskan Mulai Jam = 14.50 Selesai Jam = 15.05 Didiamkan pada suhu ruang Mulai Jam = 15.15 Selesai Jam = 16.00 Direndam pada suhu 25oC Mulai Jam = 16.00 Selesai Jam = 17.30



Pembacaan suhu = 70oC Pembacaan suhu = 25oC Pembacaan suhu = 25oC



Proses Olah Data: Berat Piknometer + Air Berat Piknometer Berat Air / Isi Piknometer



= = =



55,70 22,45 33,25



Gram Gram Gram



Berat Piknometer + Contoh Berat Piknometer Berat Contoh



= = =



52,90 22,45 30,45



gram gram gram



Berat Piknometer + Air + Contoh Berat Piknometer + Contoh Berat Air Isi Bitumen



= = = =



59,65 52,90 6,75 26,5



gram gram gram gram



Berat Jenis



Berat Contoh Isi Bitumen 30,45 = g/cm3 26,5 = 1,149 g/cm3 =



I. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian yang telah di lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berat jenis aspal atau bitumen adalah lebih dari berat jenis air sehingga, aspal akan tenggelam. 2. Faktor yang mempengaruhi tingkat keakuratan uji berat jenis aspal adalah suhu aspal cair, benda uji harus sesuai berat yang ditentukan, untuk memenuhi syarat yang diminta. 3. Apabila piknometer mengalami kelonggaran oleh udara maka, tidak diperoleh berat jenis yang sesuai dengan tujuan praktek.



J. LAMPIRAN



Gambar 1. Proses Penimbangan Piknometer dan Piknometer berisi Air



Gambar 2. Proses Memanaskan Aspal Hingga Temperatur Rencana



Gambar 3. Proses Memasukkan Bitumen Cair ke dalam Piknometer dengan Tambahan Air



Gambar 4. Penimbangan Piknometer beserta Benda Uji Keseluruhan