Laporan Praktikum Dena (2) Print Out [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI BPPIB TSP BUNIKASIH CIANJUR



Oleh : Dena mulyadi (0045985635)



AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PETERNAKAN NEGERI LEMBANG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2021-2022



LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI BALAI PEMBIBITAN DAN PENGEMBANGAN INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI PERAH BUNIKASIH (BPPIB-TSP) CIANJUR



Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing,



Luthfi zakaria s.pt



Diketahui oleh : Kepala Sekolah SMK Peternakan Negeri Lembang



Dr EDI GUNAWAN.,S.Pd.,M.Pd NIP. 197209282005011004



i



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan karunia nya kepada kita semua, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan dengan tepat waktu, laporan tersebut penulis memberi judul “Laporan Praktik Kerja Lapangan di BPPIB-TSP Bunikasih.’ Tujuan dari penyusunan laporan ini guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL), didalam pengerjaan laporan ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal oleh sebab itu, penulis sampaikan ucapan terimakasih sedalamdalamnya kepada : 1. Bapak Edi Gunawan.,S.pd.,M.pd sebagai Kepala Sekolah SMK Peternakan Negeri Lembang. 2. Bapak Asep Dany Rachman S.Pt., S.Pd selaku ketua pelaksana Praktik Kerja Lapangani. 3. Bapak Muhamad Luthfi Zakaria s.pt sebagai pembimbing internal yang telah membimbing penulis dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan sampai selesai. 4. Bapak drh. Lukman Dwi Ariyanto selaku kepala balai BPPIB-TSP Bunikasih 5. Ibu Mesa selaku pembimbing eksternal dalam Praktik kerja lapangan di BPPIB-TSP Bunikasih 6. Seluruh staf dan karyawan BPPIB-TSP Bunikasih 7. Seluruh tenaga kependidikan SMK Peternakan Negeri Lembang. Demikian laporan ini penulis buat, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar penulis dapat memperbaiki di masa depan. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Lembang, 10 Maret Penulis



ii



DAFTAR ISI Lembar pengesahan Kata pengantar.......................................................................................................i Daftar isi................................................................................................................ii Daftar tabel............................................................................................................iii Daftar gambar........................................................................................................iv Pendahuluan..........................................................................................................1 Bab I. Pra Pelaksanaan A. Persiapan...............................................................................................3 B. Rencana kegiatan prakerin....................................................................4 C. Tujuan pelaksanaan...............................................................................6 Bab II Pelaksanaan A. Waktu dan lokasi...................................................................................7 B. Profil singkat balai................................................................................7 C. Potensi wilayah.....................................................................................8 D. Kegiatan – kegiatan...............................................................................10 E. Permasalahan pelaksaan........................................................................28 F. Pemecahan pelaksanaan........................................................................28 Bab III Simpulan dan saran A. Simpulan...............................................................................................30 B. Saran.....................................................................................................30



iii



DAFTAR TABEL



Tabel 1. Populasi pada bulan februari...................................................................10 Tabel 2. Populasi pada bulan maret.......................................................................10 Tabel 3. Dinamika populasi...................................................................................10



iv



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Kantor BPPIB – TSP BUNIKASIH....................................................7 Gambar 2. Sanitasi kandang dan ternak................................................................11 Gambar 3. Pemberian pakan..................................................................................12 Gambar 4. Proses pemerahan menggunakan mesin MILKING PARLOUR........13 Gambar 5. Pemanenan rumput..............................................................................14 Gambar 6. Pemanenan indigofera.........................................................................15 Gambar 7. Pemotongan tanduk.............................................................................17 Gambar 8. Pemotongan kuku................................................................................19 Gambar 9. Perawatan pedet...................................................................................20 Gambar 10. Palpasi rektal......................................................................................22 Gambar 11. Exercice.............................................................................................25



v



PENDAHULUAN



Latar Belakang Pembangunan



peternakan



di



Indonesia



ditujukan



kepada



upaya



peningkatan produksi peternakan yang sekaligus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Salah satu bentuk usaha peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah ternak sapi perah, karena kebutuhan susu di Indonesia selama ini belum terpenuhi, sehingga peternakan mempunyai peluang besar untuk dikembangkan. Dalam usaha peningkatan sumber daya manusia yang profesional terutama dibidang peternakan, maka perlu dikembangkan sistem pendidikan yang mengarah ke bidang yang ada dalam lingkup kegiatan peternakan, sehingga dihasilkan lulusan atau tenaga profesional dibidang peternakan dengan kemampuan yang baik dan berwawasan luas. Salah satu wadah pendidikan untuk membina jiwa peternak adalah SMK Peternakan Negeri Lembang. Adapun program dari sekolah yang harus diikuti oleh siswa/siswi ditingkat tiga, yaitu melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). PKLmerupakan bagian dari program pengajaran yang dilaksanakan di luar sekolah secara perorangan ataupun secara berkelompok dengan bimbingan sekolah dan mitra usaha. Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan belajar siswa dalam situasi nyata di lapangan untuk memperoleh pengalaman dibidang peternakan. Dasar hukum mengenai pelaksanaan PKL di SMK Peternakan Negeri Lembang adalah sebagai berikut : 1. Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/U/1997 tentang penyelenggaraan Prakerin SMK 2. SK Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Pertanian Nomor DI.210/191/V/2001, tentang Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Usaha di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP). Tujuan dari pelaksanaan PKL adalah mengetahui cara pemeliharaan sapi perah yang baik, sehingga dapat menumbuhkan jiwa dan semangat berwirausaha, maka penulis memilih melaksanakan Prakerin diunit ternak komoditi Sapi Perah di 1



UPTD BPPIBTSP Sapi Perah Bunikasih. Seperti yang telah disebutkan di atas sapi perah memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan



2



BAB I PRAPELAKSANAAN A. Persiapan : 1. Mengajukan komoditas ternak/jenis usaha yang diminati 2. Menentukan kelompok, yaitu dengan memilih teman yang mempunyai minat yang sama untuk melaksanakan Prakerin di UPTD BPPIBTSP Bunikasih 3. Kelompok terdiri dari 5 orang siswa, yang merupakan gabungan dari kelas XII Ruminansia A, B, dan C. 4. Mengikuti pembekalan umum tentang Prakerin di sekolah yang dilaksanakan selama 3 hari. 5. Melakukan



bimbingan



dan



Pembekalan



Teknis



komoditi



dengan



pembimbing internal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah 6. Mempersiapkan peralatan kelompok dan peralatan pribadi. 7. Menyiapkan akomodasi berupa mobil untuk pemberangkatan ke lokasi prakerin. 8. Pemberangkatan PKL pada hari rabu 24 agustus 2022.



3



B. Rencana Kegiatan Prakerin 1. Orientasi tugas di unit usaha sesuai dengan petunjuk 2. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan sesuai dengan kegiatan balai atau perusahaan 3. Melakukan kegiatan KP (Kerja Pengalaman) sesuai dengan rencana : a. Teknik Produksi 1) Dinamika populasi 2) Sanitasi ternak, kandang dan lingkungan 3) Pemberian pakan 4) Pemerahan susu 5) System perkandangan 6) Kebun rumput 7) Carrying Capacity (CC). 8) Perawatan dan pemotongan kuku dan tanduk 9) Perawatan pedet 10) Pengawetan rumput 11) Palpasi rektal 12) Pemeriksaan kebuntingan (PKB) 13) Proses kelahiran 14) Interval kelahiran 15) Exercise 16) Pengobatan Ternak b. Teknik penguasaan/Pengolahan Hasil Ternak 1) Persiapan peralatan pemerahan 2) Pengujian air susu 3) Test berat jenis 4) Test lemak 5) Pengumpulan dan penakaran air susu 6) Hasil olahan produk 7) Pencatatan disribusi air susu



4



c. Teknik Pemasaran Hasil Ternak 1) Harga susu 2) Konsumen / tempat penjualan 3) Distribusi produksi air susu 4) Analisis tata niaga 4. Melakukan Diskusi kelompok bersama dengan pembimbing eksternal dengan membahas : a. Kesesuaian dan perbedaan antara hasil pengalaman dalam situasi nyata dengan pengalaman belajar di sekolah. b. Membahas penyebab terjadinya perbedaan. c. Membuat ulasan hasil analisis berdasarkan bahan bacaan serta membuat simpulan hasil diskusi. 5. Menyusun Laporan kegaiatan harian/mingguan Kerja Pengalaman (KP) dan kegiatan diskusi secara rinci serta disampaikan kepada pembimbing eksternal untuk dinilai dan ditandatangani.



5



C. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 1. Mengetahui manajemen budidaya ternak sampai pemasaran hasil, sehingga siswa memiliki jiwa dan semangat berwirausaha dan mampu mengelola suatu



usaha



di



bidang



peternakan



secara



profesional



dengan



memperhatikan situasi, kondisi, dan potensi wilayah. 2. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam usaha peternakan yang berorientasi pada agribisnis dengan dilandasi sikap mental, disiplin, kerja sama, bertanggung jawab. 3. Melatih siswa menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan masyarakat dan dunia industri peternakan agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi peternakan.



6



BAB II PELAKSANAAN A. waktu dan lokasi 1. Waktu pelaksanaan



: 24 agustus 2022 s.d 24 oktober 2022



2. Lokasi prakerin



: UPTD



Balai



Perbibitan



dan



Pengembangan



Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Buni Kasih 3. Alamat Balai



: Jl. Padalengsar RT. 001. RW. 009 Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur 43261 E-mail : [email protected] [email protected] Telp/Fax : (0263 ) 2283108 .bppibtspbunikasih.com



www



B. Profil singkat Balai Gambar 1. Kantor BPPIB-TSP Bunikasih



7



Pada awalnya balai ini bernama Taman Ternak Ciseureuh, berdiri tahun 1952 atas prakarsa Drh. Soedjino Koesoemawardjo (Kepala Jawatan Kehewanan Priangan Jawa Barat). Lokasi Taman ternak Ciseureuh tersebut adalah Kampung Ciseureuh Desa Palasari Kecamatan pacet Kabupaten Cianjur. Kegiatan utamanya adalah budidaya sapi perah, domba, kelinci, dan unggas. Sejak tahun 1964 seluruh tanggung jawab diserahkan kepada Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Pada tahun 1983 statusnya menjadi UPTD Balai pengembangan Ternak dan Hijauan Makanan ternak (BPT-HMT) Ciseureuh. Pada tahun 1995 dilaksanakan ruislag (tukar guling). Seluruh lokasi farm dan lahan runput BPTHMT Ciseureuh dipindahkan ke Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur. Hanya kantor BPT-HMT Ciseureuh saja yang tidak ikut ditukar guling yang sekarang menjadi tempat peristirahatan atau Villa Ciseureuh. Tahun 1999 dilakukan perubahan nama menjadi UPTD BPT-HMT Ternak Sapi Perah Bunikasih. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2002, namnya dirubah menjadi UPTD Balai pengembangan dan Pembibitan ternak Sapi Perah (BPPT-SP) Bunikasih. Selanjutnya keputusan Gubernur Nomor 113 tahun 2009 nama bali dirubah menjadi UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan ternak Sapi Perah (BPPIB TSP) Bunikasih. C. Potensi wilayah 1. Batas wilayah :  Barat



: Gunung gede



 Utara : Cugenang  Timur : Tegallega  Selatan : Padalangser 2. Curah hujan  Bulan basah : 266 mm  Bulan kering : 51 mm 3. Ketinggian tempat : 900 MDPL 4. Jenis tanah : Tanah merah dan berpasir 5. Temperatur : 18-22 C 8



6. Kelembaban : 85% 7. Potensi ekonomi daerah :  Petani padi  Peternak sapi perah  Peternak sapi potong  Ternak ayam broiler



9



1. Kerja Pengalaman Tekhnik produksi a. Populasi Tabel 1. Populasi ternak pada bulan september No 1



Bangsa FH Total ST



Dewasa J B 1 71 72 72



Dara J B 7 44 51 38,25



Muda J B 12 8 20 10



Tabel. 2. Populasi ternak pada bulan oktober No Bangsa Dewasa Dara Muda J B J B J B 1 FH 1 98 15 44 11 13 Total 99 59 24 ST 99 44,25 12



10



Anak J B 18 30 48 12



Anak J B 10 31 41 10,25



Jumlah J B 38 153 191 132,25



Jumlah J B 37 186 223 165.5



b. Sanitasi kandang dan ternak Sanitasi kandang dan ternak dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi pukul 06.30 dan siang pukul 13.00. Gambar 2. Sanitasi kandang dan ternak



Sanitasi kandang meliputi : 1)



Membersihkan tempat pakan dan minum.



2)



Membersihkan lantai kandang dari feses.



3)



Menyapu gangway, dinding kandang dan lingkungan kendang.



Sanitasi ternak meliputi : 1) Menyemprotkan air ke tubuh ternak yang kotor. 2) Menyikat tubuh ternak menggunakan sikat plastic.



11



c. Pemberian pakan Gambar 3. Pemberian Pakan



a) Hijauan Hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan pakan yang berasal dari tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong maupun yang sudah dipotong dari lahan dalam keadaan segar. b) Konsentrat atau makanan penguat lainnya Pakan konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dicampur sebagai suplemen atau pakan lengkap. Untuk pemberian pakan di BPPIB TSP BUNIKASIH diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari pada pukul 09.00 dan pukul 14.00. Jumlah pemberian pakan yang diberikan :



Hijauan 10% X Bobot Badan (BB) = total hijauan /ekor/hari Konsentrat 2% X Bobot Badan (BB) = total konsentrak/ekor/hari



12



d. Pemerahan Gambar 4. Proses Pemerahan menggunakan mesin MILKING PARLOUR



Sistem pemerahan ada dua cara untuk dikandang laktasi sistem pemerahan menggunakan mesin MILKING PARLOUR dan untuk dikandang melahirkan atau tepat nya baru saja melahirkan dengan cara manual. e. Perkandangan  Kandang pedet Tipe individu head to head (close house) dan ber alaskan karpet  Kandang lepas sapih Ada dua macam type kandang yang digunakan yaitu tipe stall ganda tail to tail dan tipe koloni lantai karpet  Kandang dara Tipe koloni free stall kandang terbuka ber alaskan karpet  Kandang melahirkan Tipe kandang stall ganda tail to tail yang diberi jarak sekitar 1,5 meter tiap ternak untuk memudahkan dalam proses kelahiran dan diberikan alas karpet  Kandang laktasi 13



Ada dua macam yaitu kandang stall ganda yang sekarang tidak digunakan dan kandang koloni free stall yaitu kandang A1 dan A2 ber alaskan karpet  Kandang apkir Tipe koloni free stall namun ternak tersebut di ikat dan ber alaskan karpet  Kandang karantina Tipe individu namun kandang tersebut tidak pernah dipakai dan terbengkalai f. Hijauan Makan Ternak (HMT) Kebun rumput yang dimiliki balai ini seluas 10 Ha, laahan yang produktif hanya 6 Ha, untuk hijauannya yang ditanami antara lain, rumput gajah, mulato, setaria, star grass, alfalfa, indigofera, kaliandra, rumput odot.  Pemanenan rumput Gambar 5. Pemanenan rumput



14



 Pemanenan indigofera Gambar 6. Pemanenan Indigofera



g. Carrying Capacity (CC) Carrying capacity adalah kemampuan daya tampung suatu lahan terhadap banyaknya ternak. Di BPPIB terdapat 6 Ha lahan hijauan yang produktif. 1. Rumput yang ditanam



:



Rumput



Gajah



(Penissetum



purpureum). 2. Luas lahan



:



10 Ha (6 Ha lahan produktif, dan 3 Ha lahan mengalami kekeringan)



3. Produksi rumput gajah :



70 ton/ha/6 bulan atau 70.000 kg/ha/6 Bulan



:



Produksi 10 Ha: 6 × = 420 ton atau 70 ton



420.000 kg



4. Populasi FH Dewasa



:



99 ekor = 132 ST



5. Konsumsi



:



FH = 99 ekor × 45kg = 4,455



6. Konsumsi/ST



= 4,455 kg × 180 hari



= 801,900 kg



= 4,455/ 99 ekor



= 45 kg/ ST



15



45 ST × 180 hari



=8.100 ST/tahun



7. Carrying Capacity



= 420.000



Kg/8.100 = 51,85 ST/6



ST



bulan



h. Pengawetan rumput Pengawetan rumput yang dilakukan dibalai ini ada 2 yaitu silase dan hay. 1) Silase Silase adalah pengawetan hijauan dengan cara menambahkan stater agar terjadi fermentasi dan difermentasi dengan cara anaerob (kedap urdara). Bahan yang diperlukan : - Air - Em4 - Molases - Rumput yang sudah dicacah - Drum/wadah besar untuk penyimpanan Langkah-langkah : - Campurkan air sebanyak 10L dengan 1 ml Em4 - Semprotkan pada rumput yang sudah dicacah hingga merata - Cipratkan molasses secukupnya pada rumput - Pastikan semuanya merata, lalu masukan kedalam drum/wadah, padatkan lalu tutp sampai rapat - Kemudian balikkan drum/wadah tersebut agar tidak ada udaya yang masuk - Tunggu selama minimal 1 minggu 2) Hay Hay adalah hijauan yang diturunkan kadar airnya dengan cara diangin-angin atau dioven.



16



i. Perawatan ternak a) Pemotongan tanduk Gambar 7. Pemotongan tanduk



Tujuan pemotongan tanduk adalah untuk menghambat protein keratin yang masuk kedalam tanduk dan meminimalisir terjadinya kecelakaan terhadap ternak lain maupun kepada petugas. Pemotongan tanduk dilakukan pada pedet yang berumur 1 bulan dan dewasa. Alat yang digunakan terdiri dari : - Electric dehorner - Tali brongsong dan tambang - Lidocaine 5ml - Gusanex - Limoxyn 25 spray - Kapas - Gunting - Dehorner Langkah-langkah : - Persiapkan ternak dan peralatan terlebih dahulu. - Pasangkan brongsong ke ternak yang akan didehorning.



17



- Ikatkan ternak ke besi yang aman didalam kandang pedet. - Potong bulu – bulu yang tumbuh sekitaran tanduk lalu kumpulkan bulu tersebut. - Suntikan cairan Lidocaine disekitaran tanduk. - Setelah cukup panas electric dehorner nya lalu potong tanduk tersebut dengan memutarnya supaya ke akarnya dan tanduk tersebut tidak tumbuh lagi. - Setelah tanduknya lepas panaskan bekas tanduk supaya tidak keluar cairan atau darah dan menghindari terjadinya infeksi. - Lalu panaskan kembali bulu yang sudah dipotong tadi untuk menyamarkan lalat dan karena bulu dan tanduk terbuat dari keratin protein. - Setelah itu semprotkan Limoxyn spray dan Gusanex.



18



b) Pemotongan kuku Gambar 8. Pemotongan Kuku



Tujuan pemotongan kuku yaitu untuk mencegah penyakit kuku dan mencegah pembengkokan tulang punggung. Alat yang digunakan terdiri dari : - Kandang jepit - Tali - Rennet - Gerinda - Pahat Langkah – langkah - Masukan ternak ke kandang jepit. - Ikat badan sapi terlebih dahulu supaya sapi tersebut tidak jatuh saat melakukan potong kuku. - Ikat kaki yang akan terlebih dahulu dipotong. - Setelah aman dan siap potong kuku bagian bawah menggunakan rennet atau gerinda. - Potong kuku sampai mendekati batas white line (batas kuku). - Dan potong kuku dengan hati – hati sampai semuanya selesai.



19



c) Perawatan pedet Gambar 9. Perawatan Pedet



Pedet yang baru lahir dibersihkan dari lendir yang berada di dalam rongga hideung dan mulut, setelah iu dilakukan pemotongan tali pusar dan dicelupkan kedalam cairan antiseptic dan pedet dimasukan ka kandang khusus pedet dan diberikan alas badding jerami selama seminggu, setelah semua proses dilakukan pemerahan untuk diambil kolostrum dari induknya, pemberian kolostrum pada pedet minimal 4 liter untuk satu kali pemberian selama satu minggu dan setelah satu minggu pedet mulai diperkenalkan dengan rumput hay dan calf starter. d) Pencegahan penyakit  Mastitis Ada penyakit radang ambing yang disebabkan bakteri yang masuk ke dalam puting, pencegahannya setelah selesai pemerahan dilakukan celup puting dan menggunakam vaksin Mativac dan untuk pengobatan menggunakan Bovaclox DC dengan cara intra mamary  Kembung dan mencret Biasanya penyakit ini sering menyerang pedet disebabkan oleh faktor pakan atau perubahan pola pakan, suhu, iklim tetapi juga bisa



20



disebabkan oleh bakteri ciri penyakit kembung biasanya perut bagian kiri agak kebawah disebabkan oleh pakan yang tidak tercerna dengan baik, untuk ciri penyakit mencret bisa dilihat dari feses yang cair untuk mencegah biasanya diberikan rumput hay supaya pedet terbiasa, bila disebabkan oleh bakteri diberikan obat antibiotik atau pun obat timpanol  Cacingan Penyakit ini biasanya sering menyerah ke ternak pedet maupun dewasa ciri ternak yang terkena cacingan bisa dilihan dari nafsu makan yang menurun berat badan juga ikut menurun dan sapi terlihat lesu, cacingan biasanya disebabkan oleh rumput yang sudah terkontaminasi oleh larva cacing, untuk pencegahan nya diberikan obat cacing Albendazole dengan dosis 5ml/50kg BB oral dan setelah seminggu ternak dicek kembali dengan dilihat dari feses nya apakah masih terdapat telur cacing  Pemberian Vitamin ADE Untuk di BPPIB TSP Bunikasih diberikan secara berkala sejak pedet berumur 7 hari dan diulah setiap 3 bulan sekali j. Reproduksi Untuk di BPPIB TSP Bunikasih dilakukan perkawinan dengan cara Inseminasi Buatan (IB), untuk kawin pertama ternak harus terlebih dahulu dewasa tubuh maupun kelamin untuk umur 14 bulan dan berat badan minimal 280kg dan dilihat dari faktor kesiapan tubuh maupun organ reproduksi diantaranya Ciri - ciri estrus :  Vulva membengkak  Keluar lendir dari vulva  Vulva memerah  Menaiki ternak lainnya  Terlihat resah  Bila didekati ataupun dinaiki ternak itu selalu diam 21



Gambar10.palpasi rektal 1). Pemeriksaan kebuntingan (PKB) Dilakukan setelan 2 bulan dilakukan inseminasi buatan dengan cara palpasi rektal Ciri – ciri kebuntingan : 



Hasil positif dari palpasi rektal







Tidak menunjukan estrus lagi pada siklus estrus







Pembesaran abdomen kanan







Pembesaran kelenjar susu







Palpasi dilakukan kembali pada saat menjelang kelahiran



22



3) Kelahiran Proses kelahiran di UPTD BPPIB TSP Bunikasih umumnya berjalan lancar. Dengan rata-rata lama kebuntingan 9 bulan tetapi apabila ada sapi yang mengalam kesulitan melahirkan atau abnormal (distokia), pada saat proses kelahiran akan dibantu dengan cara ditarik menggunakan tambang sesuai dengan ketika rejangan ternak atau membentulkan posisi sapi yang akan dibetulkan. Tanda-tanda sapi yang akan melahirkan : 



Gelisah







Vulva membengkak







Ambing membesr dan turun







Sering mengepak ngepakan ekor Setelah pedet lahir pedet dibersihkan dari lender terlebih



dahulu dibagian hidung dan mulut agar lendir tidak menyumbat pernafasan pedet. Setelah itu pedet dibiarkan ke induknya supaya di jilati tubuh pedet oleh induknya ±5-10 menit. Kemudian setelah itu pedet disuci hamakan menggunakan desinfektan (gusanex) agar tidak ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh pedet lewat tali pusar. Dengan cara menyemprotkan desinfektan kebagian lubang tali pusar lalu di jepit menggunakan penjepit tali pusar. Beri pedet kolostrum yang telah di perah dari induknya sebanyak 10% dari berat lahir pedet, dan minimal pemberian kolostrum pertama adalah 4 liter, Setelah diberi kolostrum pedet di pasangkan ear tag supaya pedet mempunyai identitas, lalu pedet dipindahkan ke kandang yang sudah diberi beding jerami.



23



4) Interval kelahiran Interval kelahiran (calving interval) adalah jarak antara dari kelahiran ke kelahiran berikutnya. Interval kelahiran di UPTD BPPIB TSP Bunikasih berkisar antara 12-13 bulan, interval kelahiran meliputi partus, infolusi uterus (3 bulan), kawin dan kebuntingan (9 bulan). 5) Exercise Gambar 11. Excercise



Exercise dilakukan hanya untuk sapi pedet dan pedet lepas sapih dan rutin seminggu 2 kali dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00 untuk mencegah pedet stres dan berpengaruh pada kesehatan pedet tersebut. Tekhnik penguasaan a. Persiapan peralatan pemerahan - Memakai SOP pemerahan - Membersihkan peralatan pemerahan dengan air hangat - Menggiring ternak ke tempat pemerahan (milking parlour) - Bersihkan puting ternak dengan handuk dan air hangat (stimulasi) - Melakukan stripping - Pasangkan alat pemerahan ke puting ternak



24



- Siapkan larutan iodine povidon untuk melakukan celup puting setelah melakukan pemerahan b. Uji kualitas susu Pengujan susu dilakukan untuk melihat/mengetahui susu tersebut baik atau tidak untuk dikonsumsi atau dipasarkan pengujian susu dilakukan dalam kurun waktu seminggu 1 kali dengan menggunakan alat khusus Lactoscan Milk Analizer. Langkah pengujian : - Siapkan susu sekitar 5ml/ekor sapi - Masukan selang ke plastik yang berisi susu tersebut - Tunggu 1 menit dan akan di dapatkan angka – angka hasil pengujian susu tersebut - Setelah selesai bilas kembali alat Lactoscan dengan air bersih Hasil dari pengujian susu dengan alat Lactoscan : - Lemak (F) - Solid - Berat jenis (D) - Protein (P) - Laktosa (L) - Tempratur (T) - Garam - Air - Titik beku c. Pengumpulan dan penakaran air susu untuk pengumpulan air susu, seelah pemerahan susu disaring terlebih dahulu dan diletakkan didalam milk can. Setelah semua sudah terkumpul dalam milk can susu akan diawetkan didalam cooling untuk anntinya dijual di sore hari.



25



d. Hasil pasca panen Dari hasil panen di balai ini, hasilnya langsung dijual mentah tanpa diolah yaitu sebagai susu murni. e. Pencatatan distribusi air susu  Rata-rata produksi/ekor/hari : 15 liter/hari/ekor  Untuk pedet : 60 liter/hari  Dijual : 510 liter/hari  Rusak atau pecah : Tehnik pemasaran hasil a. Informasi tentang harga susu yaitu Rp. 6500,-/liter b. Konsumen susu :



BPPIB TSP BuniKasih



Susu



Pembeli



Agen



c. Penjualan produksi air susu Penjualan susu secara murni tidak diolah terlebih dahulu. Integrasi dan Partisipasi Masyarakat Selain melaksanakan PKL di UPTD BPPTSP Bunikasih, penulis juga melaksanakan kegiatan Integrasi dan Partisipasi dengan Masyarakat (IPM)



26



yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat . Kegiatan-kegiatan Integrasi dan Partisipasi dengan Masyarakat (IPM) adalah sebagai berikut : a. Mengikuti kegiatan pengajian setiap malam Rabu di Mushola milik Balai BPPIBTSP Bunikasih. b. Ikut serta dalam Kerja bakti membersihkan akses jalan menuju kandang dan membongkar kandang C2. Diskusi hasil Kerja Pengalaman (KP) 1. Permasalahan yang dihadapi : a. Akses jalan Untuk akses masuk ke balai jalan yang berlubang menyulitkan para pekerja yang keluar masuk balai dan untuk akses jalan ke kandang jalan yang sudah mulai rusak membuat mobil yang memabwa pakan sering terhambat. b. Penurunan produksi susu Penurunan produksi susu terjadi pada laktasi pertama padahal pakan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhannya serta kondisi kandang yang baik, seharusnya jika dilihat dari kondisi ternak produksi tersebut harus tinggi apalagi pada laktasi pertama. 2. Pemecahan masalah Karena kandang laktasi berada dekat dengan pemukiman warga sekitar, bisa saja sapi tersebut stres dikarenakan kebisingan dari pemukiman warga. Adanya perlakuan yang kasar dari para pegawai terhadap ternak, serta banyaknya siswa yang melakukan pkl dalam jangka waktu tertentu sehingga membuat sapi stres dengan banyaknya orang asing yang masuk kedalam kandang nya 3. Solusi a. Pindahkan kandang ke tempat yang lebih tenang dan tidak terlalu ramai, serta kurangi lalu lintas didalam kandang dan perlakukan ternak dengan baik agar tidak menimbulkan stres yang mempengaruhi pada produksi susu.



27



b. Anggaran yang diberikan oleh pemerintah sebaiknya digunakan untuk memperbaiki



fasilitas-fasilitas



umum



mempermudah dalam kegiatan di lapangan.



28



seperti



jalan



sehingga



BAB III SIMPULAN DAN SARAN



A. Simpulan 1. Pada umumnya sebagian pekerja yang ada di balai, terutama pekerja di kandang tidak mempunyai dasar pendidikan dalam bidang peternakan sehingga dalam manajemen pemeliharaan masih menggunakan pola tradisional. 2. Pemenuhan bibit sapi perah yang dilakukan balai sudah memenuhi program yang ditentukan oleh Pemerintah Dinas Peternakan. 3. Penerapan Bio Security sudah sesuai standar oprasional. 4. Sarana dan prasarana sudah sesuai standar operasional. B. Saran 1. Melakukan pemilihan atau seleksi untuk karyawan yang mempunyai ilmu di bidang peternakan. 2. Melakukan perawatan ternak sesuai standar operasional.



29