Laporan Praktikum Invigorasi Benih Dengan PEG 6000 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Invigorasi Benih dengan PEG 6000



Tanggal : 29 Oktober 2019



TUJUAN Tujuan dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui konsentrasi dan lama perendaman dalam PEG (Polyethylene Glycol) 6000 tertentu terhadap viabilitas benih beberapa komoditas meliputi daya berkecambah, keserempakan tumbuh, panjang kecambah dan kadar air kecambah.



METODE PRAKTIKUM Cara Kerja : 



Kelompok kami mendapatkan benih kacang tanah varietas Tala 1







Memasukan masing-masing 40 benih kacang tanah ke dalam 4 toples kaca







Masing-masing toples ditambahkan air dengan konsentrasi PEG 6000 yaitu K0 (0%), K1 (5%), K2 (10%), K3 (15%)







Melakukan perendaman selama 30 menit







Benih dikecambahkan di atas kertas merang.







Parameter yang diamati adalah daya berkecambah, keserempakan tumbuh, panjang kecambah dan bobot kering kecambah.



HASIL Data pengamatan benih kacang tanah dengan PEG : FDC (Senin, 4 November 2019) 1. Perlakuan K0 (0%)  Benih hidup



: 35



 Benih mati



:5



2. Perlakuan K1 (5%)  Benih hidup



: 27



 Benih mati



: 13



3. Perlakuan K2 (10%)  Benih hidup



: 14



 Benih mati



: 26



4. Perlakuan K3 (15%)  Benih hidup



: 28



 Benih mati



: 12



PEMBAHASAN Penyimpanan benih jagung pada suhu ruang untuk menunggu musim tanam berikutnya menyebabkan turunnya persentase perkecambahan. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkecambahan dan vigor benih ialah invigorasi osmoconditioning yang merupakan suatu metode yang mengimbibisikan benih dalam suatu larutan osmotic pada konsentrasi tertentu untuk memperbaiki sifat fisik, fisiologis dan biokimia benih yang berhubungan dengan kecepatan dan keserempakan perkecambahan serta perbaikan dan peningkatan potensial perkecambahan. Prinsip osmoconditioning ialah mengimbibisikan benih dalam larutan osmotik rendah sehingga penyerapan air dapat terkendali. Larutan osmotikum yang efektif digunakan adalah senyawa berbobot molekul tinggi seperti Polyethylene glycol (PEG). Penggunaan larutan NaCl dan KNO3 menyebabkan embrio mengalami keracunan akibat larutan garam dapat menerobos masuk hingga ke embrio. Penggunaan PEG relatif aman bagi tanaman karena mencegah penetrasi air ke dalam jaringan biji dan mencegah toksisitas pada embrio. Efek positif invigorasi bahkan mampu meningkatkan hasil produksi, Osmoconditioning juga berperan untuk meningkatkan perkecambahan benih yang telah mengalami deteriorasi. Dalam praktikum ini, yang menjadi larutan osmotic dalam metode osmoconditioning adalah PEG 6000. PEG 6000 sendiri memiliki peran dalam membantu imbibisi



air oleh benih karena sifatnya yang tidak meracuni benih karena berat molekul yang besar, sehingga tidak meresap ke dalam jaringan benih. Larutan ini juga dapat membentuk lapisan yang membatasi jumlah air yang diabsorbsi oleh benih (innert water layer) sehingga tidak memungkinkan benih berkecambah selama osmoconditioning Untuk pengaplikasiannya terhadap produksi benih, osmoconditioning ini berperan untuk mengatasi permasalahan kemunduran mutu benih baik yang diakibatkan oleh faktor penyimpanan maupun oleh faktor kesalahan dalam penanganan benih, perlu dilakukan dengan metode priming (Basu dan Rudrapal, 1982 dalam Susanti 2011). Priming merupakan metode mempercepat dan menyeragamkan perkecambahan,melalui pengontrolan penyerapan air sehingga perkecambahan dapat terjadi. Selama priming keragaman dalam tingkat penyerapan awal dapat dikontrol. Berdasarkan hasil praktikum di atas, benih kacang tanah varietas Tala 1 yang telah direndam menggunakan PEG 6000 dengan konsentrasi yang berbeda-beda memiliki hasil daya berkecambah dan keserempakan berkecambah yang berbeda-beda. Namun hasil menunjukan bahwa benih kacang tanah yang direndam menggunakan PEG 6000 konsentrasi 0% memiliki daya berkecambah yang paling besar dengan jumlah benih yang tumbuh sebanyak 35 benih. Sedangkan benih kacang tanah yang direndam menggunakan PEG 6000 konsentrasi 10% memiliki daya berkecambah yang paling kecil dengan jumlah benih yang tumbuh sebanyak 14 benih dan sisanya mati karena banyaknya jamur yang tumbuh di sekitar benih. Dilihat dari hasil pengamatan, hasil ini bertolak belakang dengan teori yang ada, karena seharusnya semakin tinggi konsentrasi PEG 6000 nya maka semakin tinggi pula daya berkecambah benih tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang mendukung, ditandai dengan banyaknya jamur atau cendawan di sekitar bagian benihnya atau kurang lembabnya tempat benih tersebut tumbuh.



DAFTAR PUSTAKA 



Susanti, E. (2011) . Pengaruh Osmoconditioning dengan PEG (Polyethylene Glycol) 6000 Terhadap Viabilitas Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.). Malang : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim.



 Aisyah, D. N., Kendarini, N., & Ashari, S. (2018). EFEKTIVITAS PEG-6000 SEBAGAI MEDIA OSMOCONDITIONINGDALAM PENINGKATAN MUTU BENIH DAN



PRODUKSI KEDELAI (Glycine maxL. Merr.). Jurnal Produksi TanamanVol. 6 No. 7, 1344–1353.