Laporan Praktikum Uji Sensitivitas Antibiotik Elisananda (b1d119186) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERCOBAAAN 1 LAPORAN UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK



DISUSUN OLEH : NAMA



: ELISANANDA



NIM



: B1D119186



KELAS



: 2019D ATLM



PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS LAB MIKROBIOLOGI UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Teknik Optik yang berjudul (Laporan tentang uji sensitivitas antibiotik) dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penulis memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini dan penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.



Makassar, 21 ,agustus ,( 2021)



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................2 DAFTAR TABEL .....................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2 1.1



Latar Belakang............................................................................................................2



1.2



Tujuan Praktikum..................................................................................................... 2



1.3



Manfaat praktikum.....................................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3 2.1



IS K..............................................................................................................................3



2.2



2 E- Coli......................................................................................................................6



2.3



Antibiotik.....................................................................................................................7



2.4



Metode uji sensitivitas................................................................................................8



BAB III METODE PRAKTIKUM..........................................................................................11 3.1



Waktu Dan Tempat...................................................................................................12



3.2



Alat Dan Bahan ......................................................................................................13



3.3



Prosedur Kerja ..........................................................................................................14



3.3 1. Pembuatan Media ..................................................................................................15 - Media MHA .......................................................................................................16 - Media NA ............................................................................................................17 3.3 2. Subkultur Bakteri Uji ...........................................................................................18



3. 3 3. Membuat Suspensi Bakteri .....................................................................................19 3.3 4. Uji Sensitivitas .......................................................................................................20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................4 IV. 1. HASIL PENGAMATAN.............................................................................................5 IV. 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................................6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................7 V. 1



Kesimpulan..................................................................................................................1



V. 2



saran



............................................................................................................ 1



DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................1



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1.1 MEDIA MHA



Gambar 1.2 Hasil dari uji Pembuatan media



Gambar 1.3 pengoresan pada cawan petri



Gambar 1.4 penambahan ampicillin steril



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri yang hidup di usus manusia dan hewan. Pada umumnya bakteri ini tidak berbahaya dan merupakan bagian penting di saluran usus manusia yang sehat. Namun, beberapa E. coli bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan penyakit saluran usus lainnya. Jenis-jenis E. coli yang dapat menyebabkan diare dapat ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan hewan atau orang (Oksfriani, 2018). Uji Sensitivitas Antibiotik merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri (antibiotik) dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu uji sensitivitas dengan metode uji difusi Kirby Bauer dan uji pengenceran (Dilusi). Seorang ilmuwan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri (books, 2021) Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif. (books,2021).



Infeksi luka operasi merupakan bagian dari infeksi nosokomial. Salah satu bakteri penyebab tertinggi infeksi luka operasi adalah Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pseudomonas aeruginosa pada sampel pus infeksi luka operasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dan untuk mengetahui pola sensitivitasnya terhadap beberapa antibiotic (Rizal, 2017). Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang telah diisolasi dari sampel pada media Pseudomonas Selective Agar lalu dilakukan pengecatan Gram dan uji biokimia, kemudian dilakukan uji sensitivitas terhadap beberapa antibiotik yaitu: siprofloksasin, seftriakson, meropenem, sefotaksim, gentamisin, dan tobramisin dengan metode difusi Kirby Bauer. Hasil diameter zona hambat pada uji sensitivitas dibandingkan dengan standar diameter zona hambat menurut Clinical Laboratory Standard Institute (Rizal, 2017).



1.2 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui teknik uji sensitivitas 2. Untuk mengukur zona hambat pada masing-masing antibiotik terhadap bakteri E-Coli 3. Untuk mengetahui tingkat sensitivitas, intermediet dalam resistensi antibioticteri terhadap bakteri S.aureus dan E-Coli 1.3 MANFAAT PRAKTIKUM Agar kita lebih mudah mengerti dan pahami tentang apa itu tekniik sensitivitas dan apa itu pengukuran zona hambat dan untuk mengetahui tingkat sensitivitas seseorang itu bagaimana?



BAB II TINJAUAN PUSTAKA ii.1 Pegertian ISK Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi di bagian traktus urinarius yang membutuhkan terapi suportif dan antibiotik yang adekuat terutama pada penggunaan



antibiotik



empiris.Penggunaan



antibiotik



empiris



harus



berdasarkan pola sensitivitas bakteri penyebab ISK. Dampak ketidaksesuaian antibiotik dengan bakteri penyebab ISK dapat meningkatkan resistensi.Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik penting diketahui secara berkalakarena kepekaan bakteri mengalami perubahan dari waktu ke waktu (Angelia, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sensitivitas bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik di RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang periode Januari-Desember 2018.Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data jumlah sampel sebanyak 60 secara retrospektif dari catatan hasil kultur urin dan uji sensitivitas yang didapatkan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang.Pola sensitivitas ditampilkan sebagai persentase sensitivitas bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik (Angelia, 2018). Hasil penelitian menunjukkan bakteri terbanyak penyebab ISK adalah Escherechia coli.Antibiotik yang sensitif terhadap Escherichia coli ialah Meropenem (100%),Amikasin (100%), dan Chlorampenicol (83%) dan antibiotik yang resisten terhadap Escherichia coli ialah Penicillin G (100%), Chepalotin (100%) dan Tetrasiklin (83%).Pola sensitivitas antibiotik menunjukkan



antibiotik



yang



paling



sensitif



adalah



Vancomicin



(100%),Tetrasiklin (100%) dan Meropenem (94%)dan antibiotik yang paling



resisten adalah Clindamycin (86%),Eritomicin (83%) dan Ampicillin (73%) terhadap semua jenis bakteri hasil kultur urin pasien ISK (Angelia,2018). Penyakit infeksi saluran kemih masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Di antara bakteri patogen, Escherichia coli merupakan bakteri paling umum menjadi penyebab infeksi saluran kemih pada pasien rawat jalan maupun rawat inap ( Soekarjo, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis bakteri penyebab serta pola bakteri dan tingkat sensitivitas antibiotik terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK) pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Penelitian ini menggunakan dua jenis antibiotik yaitu asam pipemidat dan cefixime. Uji yang dilakukan meliputi uji hemosis, identifikasi bakteri secara biokimia, dan uji sensitivitas antibotik dengan metode difusi agar. ( Soekarjo, 2019). Hasil uji identifikasi biokimia menunjukkan bahwa uji indol dan methyl red positif sedangkan uji Voges Proskauer (VP) dan sitrat hasilnya negatif. E. coli menurut Bergey manual menunjukkan hasil positif untuk uji indol dan methyl red sedangkan uji VP dan sitrat negatif. Diduga bakteri penyebab ISK pada penelitian ini adalah E. coli. ( Soekarjo, 2019).



ii. 2 Pengertian E-Coli Infeksi E. coli disebabkan oleh makanan dan air minum yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan seseorang yang sakit atau dengan hewan yang membawa bakteri. Infeksi dapat disebabkan oleh daging sapi yang tidak dimasak dengan benar, buah-buahan mentah dan sayuran mentah, air minum yang tidak sehat, susu yang dipasteurisasi dan produknya dan kontak langsung



dengan hewan di kebun binatang petting atau peternakan. Infeksi E. coli juga dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang (Oksfriani, 2018). E. coli merupakan salah satu mikroorganisme penyebab diare. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sensitivitas antibiotik terhadap E. coli penyebab diare di Kota Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0.1 ppm semua antibiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Resistensi mulai terjadi pada konsentrasi antibiotik sebesar 0.001 ppm. Kesimpulan penelitian



ini



yaitu



E.



coli



memiliki



kemampuan



resisten



terhadap



Chlorampenicol, Ampicillin, Amoxicillin, dan Tetracyclin. Sebaliknya pada Ciprofloxacin belum ditemukan adanya resistensi (Oksfriani, 2018). E. coli diperoleh dari kultur sedian bakteri Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Bahan penelitian yang digunakan yaitu Sterille water for irrigation, Etanol 95% dan 96%, Nutrient Agar, Nutrient Broth, Eosin Methylene Blue (EMB) Agar. Antibiotik yang digunakan yaitu Chlorampenicol, Ciproflaxacin, Ampicillin, Amoxicillin dan Tetracyclin. Alat penelitian yang digunakan yaitu Erlenmeyer 50 ml, 100 ml, 125 ml, 250 ml dan 500 ml, gelas ukur 5 ml, 50 ml, 100 ml dan 1000 ml, pipet 5 ml, pipet 10 ml, micro pipet, oven, petri dish, tabung hach, timbangan analitik (0.01), autoclave, inkubator, magnetic stirrer, pH meter, lampu spritus, jarum ose, vortex dan kompor listrik. Pengujian sensitivitas antibiotik dilakukan dengan memasukkan sebanyak 50 µl antibiotik menggunakan mikropipet pada setiap sumur yang telah dibuat pada media Nutrien Agar (NA) (Oksfriani,2018).



ii. 3. Pengertian Antibiotik Antibiotik merupakan Salah satu strategi pengobatan pada kasus infeksi  bakteri dari genus Corynebacterium baik yang berpotensi patogen



atau tidak patogen pada manusia adalah dengan cara pemberian antibiotik. Pemantauan antibiotik harus terus dilakukan dengan melakukan uji kepekaan antibiotik secara invitro untuk mengetahui apakah antibiotik yang selama ini digunakan untuk pengobatan masih efektif atau sudah mengalami penurunan aktifitasnya (Kambang, Masri, 2019). Permasalahan dalam uji kepekaan antibiotik di laboratorium terhadap Corynebacterium spp termasuk C.diphtheriae adalah pada pemilihan metode , jenis antibiotik,  dan penentuan breakpoints . Kajian ini bertujuan untuk menentukan pemilihan metode uji kepekaan antibiotik terhadap Corynebacterium spp dan C.diphtheriae, sehingga metode tersebut dapat diterapkan di laboratorium. Penelusuran pustaka menunjukkan Metode MIC (minimum inhibitory concentration ) dilusi agar cair  merupakan baku standar dalam uji kepekaan antibiotik. Metode ini jika dilakukan secara konvensional memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit serta tingkat kesalahannya yang tinggi. Jika dilakukan secara otomatis, walaupun cukup baik, namun biayanya cukup mahal (Kambang, Masri, 2019)  Hasil yang didapat  dalam membandingkan metode agar dilusi cair, agar difusi strips E-test dan agar difusi disk menunjukkan kesesuian diatas 94%, sementara metode agar difusi strips E-test dan agar difusi disk mempunyai kesesuain 95,1%, sedangkan dengan metode agar dilusi cair didapatkan kesesuaian sebesar 95,2%. Dengan tingkat kesesuaian yang cukup baik ini, maka penggunaan metode difusi agar dengan disk dan strip (E-Test) menjadi alternative yang lebih mudah dan murah dilakukan di laboratorium (Kambang, Masri, 2019).



ii. 4. Metode uji Sensitivitas uji sensitivitas terhadap Escherichia coli merupakan bakteri flora normal intestinal yang paling sering menyebabkan ISK dan infeksi nosokomial. Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotik telah banyak dilaporkan, sehingga menimbulkan kesulitan dilakukannya terapi pada penderita ISK. Penelitian ini bertujuan untuk memengetahui sensitivitas E. coli pada urin pasien ISK terhadap beberapa antibiotik (Debi,2017). Antibiotik



yang



digunakan



adalah



ciprofloxacin,



gentamicin,



ampicillin, dan cefixime. Sampel bakteri diperoleh dari hasil isolasi terhadap pasien penderita ISK dengan menggunakan media selektif ENDo Agar, E. coli yang tumbuh kemudian dilakukan uji sensitivitas dengan metode difusi pada media Mueller Hinton Agar pada suhu 37 0C selama 24 jam untuk diamati dan diukur zona hambat yang terbentuk. Penelitian ini merupakan deskriptif laboratorik dengan rancangan acak lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan uji kruskal-wallis dan dilanjutkan dengan post (Debi,2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian ISK terbanyak pada perempuan yaitu 60%, sedangkan laki-laki sebesar 40%. E. coli yang diujikan diperoleh hasil bahwa antibiotik yang sensitif terhadap E. coli adalah gentamicin sebesar 100%, dan ciprofloxacin sebesar 60%. Sedangkan pada antibiotik ampicillin dan cefixime bersifat resisten. Uji sensitivitas antibiotik membuktikan bahwa uji ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik, tetapi juga dapat sebagai tambahan informasi dalam mengevaluasi hasil dari pengobatan (Debi,2017).



BAB 111 METODE PRAKTIKUM iii.



1 WAKTU DAN TEMPAT a. Hari/tanggal : kamis, 29, juli,2021 b. Tempat : lab mikrobiologi lt.1



iii.



2 ALAT DAN BAHAN - Bunsen - Cawan petri - Handsprayer - Ose loop - Rak tabung - Swab steril - Tabung reaksi - Inkubator - Autoklaf - Akuades - Timbangan - Bakteri Escherichia coli - Disk antibiotik Ampisilin, Basitrasin, Gentamisin, Kanamisin, Amoksilin.



III.3. PROSEDUR KERJA 1. Pembuatan Suspensi Bakteri : - Mengambil satu ose koloni bakteri dari media subkultur, kemudian suspensikan ke dalam tabung berisi NaCl 0.85 % sampai kekeruhan sama dengan standar McFarland 0.5 - Menggunakan swab steril, celupkan ke dalam suspensi bakteri yang sudah sesuai standar, kemudian angkat swab sambil menekankan pada dinding tabung bagian dalam dan gores ke media MHA5 2. Penanaman pada Media MHA : - Goreskan swab pada permukaan cawan MHA sampai seluruh permukaan tertutup rapat dengan goresan-goresan - Goresan dilalukan menyeluruh ke semua permukaan cawan sampai 3x goresan dengan memutar cawan 90° setiap kali menggores dengan posisi swab dibolak balik - Biarkan cawan MHA di atas meja selama 5 -15 menit agar suspensi meresap ke dalam agar 3. Penempelan Disk antibiotik : - Ambil masing-masing cakram antibiotik (disk) satu per satu dengan pinset dengan jarak cakram tidak lebih dari 15 mm - Cakram antibiotik yang telah ditempelkan ke agar ditekan sedikit sehingga melekat dengan baik antara cakram antibiotik dengan agar 4. Inkubasi pada suhu 37°C selama 24 hingga 48 jam.



III.



3.1 Pembuatan Media -



Media MHA a. Timbang 38 gram media, tambahkan 1 liter aquadest. b. Panskan sampai mendidih untuk melarutkan media. c. Sterilkan dengan autoclave pda suhu 121ᵒc selama 15 menit d. Tunggu suhu sampai hangat hangat kuku (45ᵒc-5-ᵒc). e. Tuang ke dalam cawan petri steril f. Simpan pada suhu 2-8ᵒc.



-



Media NA a. Di siapkan alat dan bahan b. Di tibang media NA Sebanyak 20 gram c. Di masukkan media ke da;am erlenmayer dan di tambhkan aquadest dengan Ph 7 sebanyak 100ml. d. Di panaskan di atas sambil di aduk hingga larut e. Di masukkan media ke da;am autoclave dengan suhu 121ᵒc selama 15 menit. f. Di dinginkan media lalu di masukkan kedalam cawan petri lalu d masukkan ke dalam kullkas.



111.



3.2 Subkultur bakteri Uji 1. Mengetahui Apakah bakteri tubuh/ tidak 2. Mengetahui media mengandung enzim katalaze 3. Mengetahui jenis bakteri yang ada pada media bakteri uji.



111.



3.3 Membuat Suspensi Bakteri 1. Pembuatan Suspensi Bakteri : - Mengambil satu ose koloni bakteri dari media subkultur, kemudian suspensikan ke dalam tabung berisi NaCl 0.85 % sampai kekeruhan sama dengan standar McFarland 0.5 - Menggunakan swab steril, celupkan ke dalam suspensi bakteri yang sudah sesuai standar, kemudian angkat swab sambil menekankan pada dinding tabung bagian dalam dan gores ke media MHA.



11.



3.4 Uji Sensitivitas 1. Di siapkan media agar (NA) 2. Di suspensikann bakteri uji ke media NA secara merata kemudian di diamkan di atas meja 3. Di letakkang masing-masing 1 disk antibiotic dan di atur jarak pada saat penempelan 4. Di inkubasi selama 24 jam 5. Di amati zona jernih dan di ukur diameter zona jernih yang terbentuk di sekitar disk dengan penggaris.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



Iv



1. Tabel Pegamatan



Antibiotik Ampisilin gentamisin amoksilin konamisin basitrasin siprolaksin



iv.



Kandungan



Diameter zona hambatan (mm)



cakram



Resisten



intermediet



sensitif



10 mcg 10 mcg 20/10 mcg 30 mcg 10 mcg 5 mcg



13/ kurang 12/ kurang 13/kurang 13/ kurang 8/ kurang 15/ kurang



14-16 13-14 14-17 14-17 9-12 16-20



17/ lebih 15/ lebih 18/ lebih 18/ lebih 13/ lebih 21/ lebih



2. Pembahasan Pada praktiikum kali ini yang berjudul tentang uji sensitivitas antibiotic yang di lakukan pada lab mikrobiologi 1 lt. dasar.pada hari kamis, 29, juli,2021.



Yang bertujuan untuk mengetahui teknik sensitivitas pada



media dan untuk mengukur zonna hambat serta untuk mengetahui tingkat sensitivitas suatu antibiotic.kali ini saya akan membahas pengertian dari EColi merupakan salah satu mikroorganisme penyebab diare. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sensitivitas antibiotik terhadap E. coli penyebab diare di Kota Manado. Hasil pengujian aktivitas antibiotik terhadap E. coli menunjukkan bahwa seluruh antibiotik menunjukkan sensitivitas terhadap bakteri uji. Aktivitas antibakteri dari Chlorampenicol, Amoxicillin dan Tetracyclin hanya



pada konsentrasi 0.1 g/mL dan 0.01 g/mL. Ampicillin menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada konsentrasi 0.001 g/mL. Aktivitas antibakteri terbaik diperoleh dari Ciprofloxacin yang menunjukkan aktivitas antibakteri sampai pada konsentrasi 0.00001 g/mL. Secara umum, Ciprofloxacin merupakan antibakteri yang paling baik digunakan untuk E. coli. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi di bagian traktus urinarius yang membutuhkan terapi suportif dan antibiotik yang adekuat terutama pada penggunaan



antibiotik



empiris.Penggunaan



antibiotik



empiris



harus



berdasarkan pola sensitivitas bakteri penyebab ISK. Dampak ketidaksesuaian antibiotik dengan bakteri penyebab ISK dapat meningkatkan resistensi.Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik penting diketahui secara berkalakarena kepekaan bakteri mengalami perubahan dari waktu ke waktu Alat dan bahan pada pembuatan media MHA = 1. 200ML Pada saat ingin di larutkan 2. sedangkan pada pengujian bakteri uji yang terdapat pada E-Coli = NA (Natrium agar) sama dengan waktu untuk mendapatkan hasilnya selama 18=24 jam. 3.



Sedangkan pada Disk antibiotic terdapat 6 DISK normalnya pada suspense bakteri yang terdapat pada natibiotik.



4. Sedangkan pada Nacl 0,85 % pada normalnya NA Di masukkan 5. Pada pembuatan media mc farland sebanyak 0,5 paling standard dan paling kecil. 6. BAcl2 H2 SO4 7. DAN swab steril BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



V.



1. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat saya simpulkan pada uji sensitivitas antibiotic ini,dapat di simpulkan bahwa pada teknik uji sensitivitas terdapat hasil pengujian yang normal sedangkan pada pengujian antibiotic pada bakteri E-Coli hasil praktikum yang di dapatkan saat 18-24 jam ketika ingin di di dapatkan hasillnya pada NA, Sedangkan pada tingkat sensitivitas intermediet resistensi antibiotic pada bakteri S.Aureus dan E-Coli hasil yang di dapatkan pada pengujian 6,5 pada nilai standarnya.



v.



2. SARAN Sebelum membuat makalah ini sebaiknya di pahami, dan di teliti dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi kesalapahan dalam menulis, dan perlu di tingkatkan lagi sebelumnya.



DAFTAR PUSTAKA



(Rizal, 2017) journal Tentang Identifikasi Pseudomonas Aeroginosa Dan Uji Sensitivitas Sampel Pus Inveksi 2017. (vol.10.no 02.september). universitas setia budi. (oksfriani,2018 ) journal tentang uji sensitivitas antibiotic terhadap bakteri E-Coli penyebab diare balita 2018. ( vol 2.no 1. September, 2018). (Angelia, 2018) journal tentang Pola Sensitivitas Bakteri Terhadap Antibiotic Pada Pasien ISK (Infeksi Saluran Kemih). 2018. ( poltekes kemenkes kupang). ( kambang, masri, 2019) journal tentang Uji Kepekaan Antibiotic Pada Corynebacterium Diphtheria 2017. (Vol. 8, no 2.). (Soekarjo,2019) jurnal tentang Uji Sensitivitas Terhadap Bakteri Penyebab Inveksi Saluran Kem ih 2019. (Universitas muhammmadiyah purwakerto). (Debi, 2017) jurnal tentang Uji Sensitivitas Antibiotic Terhadap Eschrichia Coli 2017. (Jurnal ilmu kedokteran dan kesehatan).