21 0 1 MB
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Sekilas tentang Puskesmas 1.1.1
Data Umum Nama Puskesmas
: Sungai Jingah
Alamat Puskesmas : Jalan Jahri Saleh Rt. 19 No. 111
1.1.2
Desa / Kelurahan
: Surgi Mufti
Nomor telepon
: (0511) 4315223
Visi dan Misi ”Terwujudnya masyarakat Sungai Jingah, Surgi Mufti dan Sungai andai yang sehat, mandiri dan berkeadilan”. Misi 1.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberdayakan peran masyarakat, serta masyarakat yang mandiri
2.
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang paripurna, bermutu dan berkeadilan
1.1.3
3.
Mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
4.
Menciptakan administrasi puskesmas yang baik dan akuntabilitas
Moto Puskesmas Adapun sebagai unit pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat maka Puskesmas Sungai Jingah memiliki motto dalam bekerja sekaligus sebagai motivator kerja yaitu ; “SEHAT” bersama Puskesmas Sungai Jingah S
=
SANTUN
E
=
EMPATI
H
=
HARMONIS
A
=
ADIL
T
=
TERTIB
1
1.2
Sejarah berdirinya Puskesmas Puskesmas sungai Jingah didirikan pada tahun 1970, dulu puskesmas sungai jingah ini merupakan puskesmas pembantu dari puskesmas S Parman. Seiring dengan perkembangan zaman dan jumlah penduduk yang semakin banyak, maka pemerintah Kota mendirikan sebuah gedung Puskesmas Sungai Jingah yang baru pada tahun 2012 di wilayah kelurahan Surgi mufti Jalan Jahri Saleh Rt. 19 nomor 111 tepatnya di depan taman Satwa Banjarmasin.
1.3
Wilayah Kerja Puskesmas Saat ini wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah meliputi tiga Kelurahan yaitu Sungai Jingah, Surgi Mufti dan Sungai Andai.
1.4
Karakteristik Geografis Dan Sosial Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas 1.4.1Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah adalah : Puskesmas Sungai Jingah terletak di Jalan Jahri Saleh Rt. 19 No. 111 Telp. (0511) 4315223 Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara didirikan sejak tahun 1970. Saat ini wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah meliputi tiga Kelurahan yaitu Sungai Jingah, Surgi Mufti dan Sungai Andai. Luas wilayah kerja seluruhnya 6,54 Km2 yang dibatasi oleh : 1.
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Sungai Gampa
2.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Sungai Jingah
3.
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Sungai Martapura
4.
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Sungai Antasan Kecil
Iklim yang berpengaruh terhadap Puskesmas Sungai Jingah adalah iklim tropis. Suhu rata-rata antara 25 sampai 38 derajat, curah hujan rata-rata 277,9 mm perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu tahun. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah pada waktu air pasang sebagian wilayah terendam air (pasang surut), karena memang sesuai kondisi wilayah yg memiliki banyak anak sungai. Wilayah kerja dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4, disamping itu terdapat wilayah yang hanya dapat dijangkau dengan kelotok dan roda 2 (bila tidak hujan) yaitu Poskesdes Sungai Gampa wilayah Kelurahan Sungai Jingah. 2
1.4.2
Sosial Masyarakat a. Sosial budaya Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah sebagian besar memeluk agama Islam.Penduduknya beragam suku dari suku Banjar merupakan penduduk asli,Jawa,Madura,Bugis dan lainya.Tiap tahun jumlah penduduk bertambah di karenakan banyak di buka lahan perumahan terutama di wilayah kelurahan Sungai Andai.
b. Pendidikan Jumlah sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Jumlah Sekolah No
1.
Kelurahan
Sungai
PA
T
UD
K
1
8
2
1
SD
Guru UKS
Dokter
SMU/
Panti
MTs
MA
Asuhan
8
3
2
1
22
3
30 / 30
4
3
4
3
30
4
30 / 30
4
3
1
1
20
2
60 / 60
16
9
7
5
72
72
120 /120
/M I
Ada
Dita
Kecil/ SMP/
Remaja
tar
Jingah
2.
Surgi Mufti
4 Sungai Andai 3.
3 4
Jumlah
6
1 3
3
BAB II ISI
2.1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SUNGAI JINGAH
KEPALA PUSKESMAS KASUBBAG TU
DATA & INFORMASI
PERC. & PENILAIAN
UPAYA KES.PERORANGAN
PROG. PENGOBATAN UMUM
PROG. PENGOBATAN GIGI
PROG. KIA / KB
UMUM & KEPEGAWAIAN
KEUANGAN
UPAYA KES. MASYARAKAT
LAB
APOTIK
PROGRAM. PROMKES
PROGRAM KESLING
PROGRAM GIZI
PROG.UKGS UKGMD
PROGRAM P2PL
PROG. UPAYA KES. & PENGEMBANGAN
PROGRAM SERVEILAN
PROG. PHN
PROG. SERTA MASYARAKAT ( PSN )
JARINGAN LAYANAN
POSTU SUNGAI ANDAI
POSLING
POSKESDES SEI. JINGAH
POSKESDES SUNGAI ANDAI
POSKESDES SURGIMUFTI
4
2.2
Tugas dan Peran Petugas dalam Struktur Organisasi Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Adapun Tugas Pokok Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Jingah : Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungn administrasidan pelayanan umum puskesmas. Susunan Organisasi Puskesmas, terdiri atas : 1.
Kepala Puskesmas a.
membantu Kepala Dinas dalam perencanaan dan pelaksanaan bidang pengelolaan puskesmas;
b.
memimpin, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan Puskesmas;
c.
membuat rencana kerja Puskesmas dalam rangka pelaksanaan tugas;
d.
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan umum, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pemeriksaan dan pengobatan gigi, pelayanan immunisasi, Keluarga Berencana (KB), khitanan, keuring, pelayanan persalinan, pelayanan laboratorium dan penunjang lainnya;
e.
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, dan program kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan;
f.
membina dan memotivasi seluruh pegawai di lingkungan kerjanya dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja;
g.
mengadakan koordinasi/kerja sama dengan dinas/instansi/ lembaga terkait lainnya untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
h.
memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Dinas di bidang pengelolaan puskesmas;
i.
mempertanggungjawabkan tugas Puskesmas secara operasional kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas;
5
j.
mempertanggungjawabkan tugas
Puskesmas secara administratif
kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang pada Dinas sesuai bidang tugasnya; dan k.
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.
Kepala Sub bagian Tata Usaha Sub bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala dalam hal: a.
pelaksanaan pengelolaan pelayanan urusan umum, kepegawaian, dan keuangan;
b.
penyiapan bahan penyusunan rencana kerja di lingkungan Puskesmas;
c.
penyiapan bahan rekomendasi bidang pelayanan puskesmas;
d.
penyiapan bahan usulan tarif dan pengelolaan retribusi pelayanan kesehatan;
e.
pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana puskesmas;
f.
pengelolaan kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan Puskesmas;
g.
penyusunan bahan laporan kegiatan Puskesmas; dan
h.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.
Upaya kesehatan ibu dan anak a.
Pemeliharaan kesehataan ibu hamil, dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
b.
Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, kekurangan serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral
c.
Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya
d.
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3X, Polio dan campak IX pada bayi
e.
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA 6
f.
Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
g.
Pengobatan bagi ibu, bayi , anak balita dan anak yang prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan.
4.
Upaya keluarga berencana a.
Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
b.
Mengadakan pembicaran tentang keluarga berencana kapan saja ada kesempatan, baik puskesmas maupun sewaktu mengadakan kunjungan rumah
c.
Memasang IUD , cara-cara pengunaan pit, kondam dann cara lain dengan memberikan sarannya
d.
Melanjutkan atau mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan
5.
Upaya perbaikan gizi a.
Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b.
Mempelajari keadaan gizi masyarakat kesehatan dan mengembangkan program perbaikan gizi.
c.
Memberikan
pendidikan
gizi
kepada
masyarakat
yang secara
perorangan kepada mereka yang membutuhkan terutama dalam rangka program KIA d.
melaksanakan
program-program
pembangunan masyarakat
perbaikan
melalui
gizi
keluarga
suatu
kelompok penimbangan pos
pelayanan terpadu, memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori yang cukup dengan anak-anak di bawah umur 5 tahun dan ibu mengusui dan serta memberikan vitamin A kepada anakanak. 6.
Upaya kesehatan lingkugan a.
Penyehatan air bersih
b.
penyehatan pembuangan kotoran
c.
Penyehatan lingkungan perumahan
d.
Penyehatan air buangan atau limbah
e.
Pengawasan sanitasi tempat umum 7
7.
f.
Penyehatan makan dan minuman
g.
Pelaksanaan peraturan perundagan
Upaya pengobatan Melaksanakan dignosa sedini mungkin untuk mendapatkan riwayat penyakit, mengadakan pemeriksaan fisik, mengadakan pemeriksaan laboratorium dan membuat diagnosa dan pelaksanaan tindakan pengobatan dengan melakukan upaya rujukan bila di pandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa diagnostik, pengobatan atau rehabilitas.
8.
Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat Merupakan bagian yang tak terpisahkn dari setiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan di lakukan setiap hari oleh petugas, yang selalu di lakukan di klinik, rumah, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri dalam mengembangkan teknik dan penyuluhan di puskesmas.
9.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat Asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagai tingkat umum, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin. Asuhan keperawatan dapat di arahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat (keluarga binaan). Pelayana keperawatan dalam kelompok di antaranya ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
10. Upaya peningkatan kesehatan kerja a.
Identivikasi masalah pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk beberapa kerja dapat di lakuakan pemeriksaan kasus terhadap pekerjaan yang datang berobat ke puskesmas peninjauan tempat kerja yang menentukan bahaya tempat kerja.
b.
Pencegahan kecelakaan akibat kerja dan dapat meliputi penyuluhan kesehatan, kegiatan ergonomoik yaitu kegiatan yang mencapai kesesuain kerja, pemakaian alat pelindung
c.
Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja dan kerja yanag menyebabkan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerjaan yang sakit
8
11. Upaya kesehatan jiwa Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kesehatan pokok puskesmas yang dapat menangani pasien dengan gangguan jiwa, kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat dan pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembagan peran masyarakat dalam pelayanan melalui kesehatan jiwa 12. Upaya kesehatan mata Upaya kesehatan mata pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok lainnya , melalui anamnesa pemeriksaan fisik dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air mata, dan tes lapang pandang, indus kopi serta melakukan pemeriksaan laboratorium. Dan dapat di anjurkan melalui pengobatan dan pemberian kaca mata.
2.3
Unit/Bagian Di Puskesmas Loket Ruangan Farmasi Poli Umum Ruangan Tindakan Poli Anak Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi Poli Lansia Tata Usaha Laboratorium Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut Ruang PKPR
2.4
Tanggung-Jawab Per- Unit/ Bagian Di Puskesmas Loket
: Pendaftaran
Ruangan Farmasi
: Menyediakan dan mengawasi distribusi obat
Poli Umum
: Melayani pasien dewasa
Ruangan Tindakan
: Melaksanakan tindakan langsung
Poli Anak
: Melayani pasien dewasa
Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi : Melayani Ibu hamil dan anak
9
Poli Lansia
: Melayani pasien lansia
Tata Usaha
: Mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan
Laboratorium
: Cek sampel darah dll
Ruangan Kesehatan Gigi
: Melayani pasien dengan keluhan pada mulut dan Mulut
Ruang PKPR
: Melayani kesehatan remaja
2.5 Program Kegiatan/Kerja puskesmas 2.5.1 Kunjungan Ibu Hamil K4 Jumlah ibu hamil K4 pada tahun 2013 848 orang, 2014 918 orang, 2015 850 orang. Kunjungan ibu hamil dilakukan pada trimester I satu kali, trimester II satu kali dan trimester III dua kali dengan catatan apabila ibu hamil tidak datang ke pelayanan kesehatan petugas puskesmas terutama bidan sudah melakukan jemput bola dengan cara kunjungan rumah 2.5.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga kesehatan Pencapaian cakupan untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2015 90,7 % , tahun 2016 93,0%, dan tahun 2017 95,5% terjadi peningkatan menandakan bahwa masyarakat sudah mulai mengerti pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan para petugas di puskesmas Sungai Jingah sudah bekerja secara maksimal ditandai dengan adanya kelas ibu hamil artinya setiap ibu hamil sudah diberi pengetahuan tentang pentingnya persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. 2.5.3 Pelayanan Nifas Pada tahun 2015 90,0%, tahun 2016 93,1%, dan tahun 2017 94,7% yang menunjukkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan di masa nifas.D 2.5.4 Pelayanan Imunisasi TT Ibu Hamil ( Pada tahun 2017 cakupan imunisasi TT1 pada ibu hamil 87,3% dari jumlah ibu hamil yang ada, yaitu sebesar 1191 orang. Sedangkan untuk imunisasi TT2 pada ibu hamil 71,3%, yaitu sebesar 849 orang. 2.5.5 Pemberian Vitamin A (DATANYA PD TABEL 44) Cakupan pemberian vitamin A pada tahun 2017 pada bayi sebesar 92,27% dari 466 bayi, pada anak balita sebesar 91,38% dari 3.867 anak balita dan pada balita sebesar
10
83,46% dari 3921 balita yang ada. Pemberian vitamin A pada ibu nifas sebesar 89,9% dari 876 ibu nifas yang ada. 2.5.6 Keluarga Berencana (KB) Tahun 2017 ini, peserta KB aktif 6662 orang (100%) dan peserta KB baru 1972 (103%). Peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi MKJP : IUD 0,2 %, MOP 0%, MOW 0%, implant 0,3% dan non MKJP : suntik 46,6%%, pil 51,4%, kondom 1,6% obat vagina 0% dan lain-lain 0%. Peserta KB Baru menurut jenis Kontrasepsi MKJP : IUD 0,8%,MOP 0%,MOW 0%, Implant 2,5% dan non MKJP : Kondom 3,9%,suntik 51,9% ,Pil 43,9%,Obat vagina 0% dan lain-lain 0%. 2.5.7 Kunjungan Neonatus Pada tahun 2016 cakupan kunjungan neonatus 1 kali (KN1) sebesar 93,7% dari 870 neonatus dan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) sebesar 92,1% dari 855 neonatus. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, yaitu cakupan kunjungan neonatus 1 kali (KN1) sebesar 99,9% dari 880 neonatus dan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) sebesar 99,9% dari 880. 2.5.8 Pelayanan Kesehatan pada Bayi Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan sesuai standar pada bayi sebesar 55,3%. Pada tahun 2017 Terjadi peningkatan jumlah kunjungan Bayi sebesar77,9%. 2.5.9 Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI) Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Jingah terdiri dari 3 Kelurahan yang ≥80% dari jumlah bayi yang ada di kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap.Tahun 2017 cakupan Desa/Kelurahan UCI Sungai jingah 97,3%,Sungai Andai 98,6%,dan Surgi Mufti 90.9%.Semua kelurahan pada Puskesmas Sungai Jingah Sudah Mencapai target Kelurahan UCI. 2.5.10 Cakupan Imunisasi Bayi Cakupan imunisasi bayi pada tahun 2017 yaitu : DPT, HB dan Hib3 96,4% imunisasi Campak 101,2% dari 1068 bayi. Sedangkan cakupan imunisasi BCG 78.9% dari 1083 bayi, dan Polio3 96,4%. 2.5.11 Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif (TABEL 39) Pada tahun 2017 cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 62,6%, yaitu sebanyak 6.958 bayi dari 11.108 bayi yang ada. 2.5.12 Balita Ditimbang Pada tahun 2017 balita yang ditimbang (%D/S) mencapai 81,8% balita dan balita dengan BGM 9,7% 11
2.5.13 Balita Gizi Buruk Cakupan balita dengan gizi buruk mendapatkan perawatan pada tahun 2017 sebesar 100% dari 1 balita gizi buruk. Dari semua gizi buruk tersebut setelah dilakukkan penyelidikan epidemiologi, sebagian besar tidak terdapat dalam catatan kunjungan di posyandu, karena tidak terdapat dalam catatan kunjungan posyandu sehingga tidak terpantau status gizinya. 2.5.14 Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 12-59 bulan minimal 8 kali memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada tahun 2016 sebesar 49,6% dan pada tahun 2017 terjadi peningkatan pelayanan sebesar 66,5% dari 4232 balita yang ada. 2.5.15 Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun 2017 sebesar 98,9% dari 12.751 siswa SD. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat sebesar 100%. 2.5.16 Pelayanan Kesehatan Usila (lansia) Pelayanan kesehatan kepada lansia pada tahun 2012 sebanyak 24.932 lansia dari 54.137 lansia yang ada. Pada tahun 2013, pelayanan kesehatan pada lansia sebanyak 20.031 lansia dari 68.802 lansia yang ada. Pada tahun 2014, pelayanan kesehatan pada lansia sebanyak (54,34%) 43.894 lansia dari 80.781 lansia yang ada. Pada tahun 2015, pelayanan kesehatan pada lansia sebanyak (68,06%) 18.041 lansia dari 26.506 lansia yang ada. Pada tahun 2016, pelayanan kesehatan pada lansia sebanyak (77,10%) 28.119 lansia dari 36.469 lansia yang ada 2.5.17 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat pada tahun 2017 sebesar 69,8% dari 18.496 anak yang perlu mendapatkan perawatan gigi. a. Jenis dan Jadwal Pelayanan/Kegiatan Puskesmas sungai jingah No
Jenis pelayanan/kegiatan
Hari
Tempat
1.
Loket dan rekam medik
Senin - Sabtu
Loket
2
Poli Dewasa
Senin - Sabtu
Poli Dewasa
12
3
Poli KIA/KB
Senin - Sabtu
Poli KIA/KB
4
Poli Anak
Senin - Sabtu
Poli Anak
5
Poli Lansia
Senin - Sabtu
Poli Lansia
6
Poli Gigi
Senin - Sabtu
Poli Gigi
7
Konseling Gizi
Senin - Sabtu
Konseling Gizi
8
Konseling
PKPR
(Pelayanan Senin - Sabtu
Konseling PKPR
Kesehatan Peduli Remaja) 9
Konseling
Kesling
(Kesehatan Senin - Sabtu
Lingkungan)
PUSTU, Sekolah, Rumah Warga
10
Ruang tindakan Layanan
Senin - Sabtu
Ruang Tindakan
11
Pelayanan TB
Senin - Sabtu
Poli Dewasa
12
Laboratorium
Senin - Sabtu
Laboratorium
13
Farmasi
Senin - Sabtu
Apotek
14
Imunisasi
Selasa
Poli KIA/KB
15
Pelayanan Administtratif
Senin – Sabtu Loket
b. Fasilitas Puskesmas No
Fasilitas
1
Lahan Parkir
2
Ruang Tunggu
3
Aula
4
Apotek
5
Laboratorium
6
Mushola
13
7
TV
8
Kipas Angin
9
Kursi Tunggu
14
2.6 Karakteristik Pengunjung Puskesmas 2.6.1 Jumlah pengunjung
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS SUMGAI JINGAH TAHUN 2015 No
JENIS
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
KUNJUNGAN
AU
SEP
OCT NO
G
1.
ASKES
22
2.
UMUM
3
ANAK
37
84
47
DES
JLH
145
1015
V
65
77
96
78
72
171
121
2213 2705
2718
2804
3008
2840 2398
2935 2939 3236 2852 2476 33.124
89
111
145
114
96
46
49
95
147
167
135
86
1280
835
946
880
885
1030
915
807
994
941
783
852
805
10.673
3808
3880
4230
3879 3338
SEKOLAH 4
BPJS
5
JUMLAH
3159 3799
4071 4099 4357 3960 3512 46.092
15
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS SUMGAI JINGAH TAHUN 2016
NO
JENIS
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT NOV DES
JLH
136
106
1594
KUNJUNGAN 1.
ASKES
171
173
155
141
141
139
125
118
113
76
2.
UMUM
3079
3122
3262
3360
3108
2808
2411
3531 3239 3330 3346 2190 36.736
3.
ANAK
104
239
269
216
96
42
62
158
162
262
211
97
1918
750
914
990
729
10.903
SEKOLAH 4.
BPJS
939
1020
1052
1052
931
802
751
976
5.
JUMLAH
4292
4554
4735
4769
4276
3795
3349
4783 4287 4612 4660 3088 51.201
16
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS SUNGAI JINGAH TAHUN 2017 NO
JENIS
JAN
FEF
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
OCT NOV
DES
JLH
KUNJUNGAN 1.
ASKES
35
159
125
109
146
81
125
132
118
2.
UMUM
3533
3249
3085
3176
3411
2299
3230
3075
2795
3.
ANAK
188
269
280
242
95
30
68
151
173
SEKOLAH 4.
BPJS
1085
905
836
890
896
676
888
906
726
5.
JUMLAH
4841
4582
4226
4417
4548
3086
3411
4264
3812
17
2.6.2 Penyakit terbanyak Gambaran dua puluh penyakit terbanyak Puskesmas Sungai Jingah tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini : No
Penyakit
Jumlah
1
Hipertensi Essensial (primer)
4023
2
Gastritis dan duodenitis
1858
3
Dermatitis
1385
4
Diabetes Melitus
1339
5
ISPA
1302
6
Influenza krn virus yg tidak teridentifikasi
1249
7
Batuk
1234
8
Penyakit Pulpa dan jaringan periapical
1203
9
Penyakit lain-lain
882
10
Demam yang sebab tidak diketahui
852
11
Diare dan Gastroenenteritis
727
12
Cephalgia
596
13
Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt
586
14
Artrithis lainnya
583
15
Pneumonia yang tertentu
555
16
Myalgia
505
17
Neuralgia/Neuritis
481
18
Ginggivitis dan periodontal
464
19
Dispepsia
454
20
Gangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnya
417
Dari 20 penyakit terbanyak yang ada di Puskesmas Sungai Jingah, penyakit tidak menular Hipertensi Esensial dan Diabetes Melitus yang paling banyak diderita.sedangkan penyakit menular ISPA dan Diare yang paling banyak di derita.Penyakit gigi yang banyak diderita adalah penyakit Pulpa dan Periapikal, gangguan gigi dan jaringan penunjang lainnya dan Karies Gigi. Tabel 3.2 Trend 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Sungai Jingah dari tahun 2012 s/d 2017 18
No
Nama Penyakit
Trend 2013
2014
2015
2016
2017
1
ISPA
1
1
1
1
2
2
Hipertensi Esensial (Primer)
2
2
2
2
1
3
Gastritis dan Duodentis
3
3
3
4
5
4
Artritis Lainnya
4
4
4
3
3
5
Ggg.Gigi
5
7
7
7
8
&
Jaringan
Penunjang Lain 6
Batuk
6
6
6
6
7
7
Pulpa dan Periapikal
7
5
5
5
4
8
Dyspepsia
8
10
10
11
6
9
Sakit Kepala
11
8
8
8
9
10
Demam
9
13
13
12
10
yg
Sebab
Tak
Diketahui
Tabel 3.2 diatas menggambarkan bahwa untuk penyakit menular ISPA dari tahun 2010 tetap menduduki penyakit terbanyak sedangkan penyakit tidak menular seperti penyakit hipertensi lima tahun terakhir menjadi penyakit terbanyak nomor 2 (dua). a. Angka Kesakitan Penyakit Menular Angka kesakitan penyakit menular potensial KLB di Kota Banjarmasin dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Jumlah Kasus KLB di Kota Banjarmasin Tahun 2010 s/d 2014 No
Nama Penyakit
Kasus 2013
2014
2015
2016
2017
1
Tetanus Neonatorum
1
1
2
-
-
2
AFP
2
2
-
5
4
3
Keracunan makanan
1
1
-
-
-
4
Cikungunya
-
-
-
-
-
5
Rubella
-
-
-
-
-
6
Suspek H1N1
1
-
-
-
-
7
Filariasis
-
1
-
-
-
19
8
KIPI
-
1
2
-
-
9
Campak
-
-
6
2
-
10
Diare
-
-
2
-
-
11
HFMD
-
-
-
1
-
b. Jumlah Kasus Penyakit-Penyakit Menonjol 1. Tuberculosis (TB Paru) Program pemberantasan TB Paru diarahkan untuk menanggulangi semua kasus TB. Paru secara radikal dengan menggunakan MDT ( Multi Drug Treatment). Keberhasilan Program TB Paru tidak terlepas dari digunakannya metode DOTS ( Directly Observed Treatment Short Course ) yaitu Pengawasan Minum Obat Secara Langsung oleh keluarga terdekat atau tokoh masyarakat. Supaya Program P2 TB. Paru ini berhasil, baik cakupan program, dosis minum obat minimal dan kesembuhan yang tinggi, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.1 Memanfaatkan unit pelayanan kesehatan yang ada mulai dari Poskesdes, Puskesmas pembantu maupun Puskesmas dalam rangka penemuan penderita. 1.2 Meningkatkan pemeriksaan Laboratorium khususnya specimen sputum kepada penderita tersangka TB. Paru. 1.3 Mengadakan pertemuan dengan penderita dan mengawasi penderita minum obat dalam rangka pembinaan. 1.4 Lebih meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral Angka kejadian penyakit TB Paru berdasarkan jenis/ tipe penyakit dari tahun 2012 s.d 2016 cukup bervariasi dan pada tahun 2014 kasus baru TB Paru BTA (+) menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan tahun 2013.Indikator program TB Paru, yang belum mencapai target adalah angka CDR (Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA (+) ), yang selama 5 (lima) tahun masih dibawah target nasional yaitu minimal 70 %, sedangkan angka konversi, kesembuhan dan sukses rate sudah diatas target nasional ( konversi > 80 %, kesembuhan dan sukses rate > 85 % ). Belum tercapainya angka penemuan kasus baru TB Paru BTA (+) ini diperkirakan pasien TB berobat di UPK Non DOTS yang tidak terlaporkan
20
Hasil kegiatan penanggulangan TB Paru di Kota Banjarmasin selama Tahun 2010 s.d Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Grafik 3.5 Kejadian TB Paru Tahun 2013- 2017
TB PARU 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
2013
2014
2015
2016
2017
BTA(+)
651
697
764
665
682
BTA Neg, RO(+)
141
174
141
232
149
Extra Paru
7
2
12
26
21
Kambuh/Gagal/DO
18
17
8
8
12
Jml Kasus
817
890
925
931
864
Grafik diatas menunjukkan angka kejadian penyakit TB Paru berdasarkan jenis/ tipe penyakit dari tahun 2010 s.d 2014 cukup bervariasi dan pada tahun 2014 kasus baru TB Paru BTA (+) menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan tahun 2015
TB PARU 600
500
400 2014 2015
300
2016 2017
200
100
0 Sups
CDR
Konversi
Kesembuhan
Sukses Rate
21
Grafik diatas menunjukkan dari 5 (lima) indikator program TB Paru, yang belum mencapai target adalah angka CDR (Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA (+) ), yang selama 5 (lima) tahun masih dibawah target nasional yaitu minimal 70 %, sedangkan angka konversi, kesembuhan dan sukses rate sudah diatas target nasional ( konversi > 80 %, kesembuhan dan sukses rate > 85 % ). Belum tercapainya angka penemuan kasus baru TB Paru BTA (+) ini diperkirakan pasien TB berobat di UPK Non DOTS yang tidak terlaporkan. 2. Pnemonia Balita Dalam pelaksanaan program P2 Ispa penemuan penderita dilaksanakan pada sarana kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, puskesmas pembantu, unit rawat jalan rumah sakit dan pelayanan kesehatan desa atau posyandu. Pada seksi P2 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, kegiatan pengendalian penyakit Ispa (Pneumonia) yang dilaksanakan meliputi : 2.1 Penemuan Kasus 2.2 Penatalaksanaan kasus, 2.3 Penatalaksanaan kasus ini di lakukan di sarana kesehatan dan di rumah tangga melalui kegiatan care seeking. 2.4 Pengelolaan logistik (ketersediaan obat yang digunakan dalam program, ARI Sound Timer, Oksigen konsentrator, Masker dan buku pedoman P2 ISPA). 2.5 Pembagian Masker ke 26 Puskesmas di Kota Banjarmasin yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sebagai tindakan antisipasi terjadinya kabut asap. 2.6 Sosialisasi Penyakit ISPA/pneumonia tk kelurahan. 2.7 Sosialisasi / penyebarluasan informasi kepada masyarakat bekerjasama dengan program promosi. 2.8 Bimbingan teknis/Supervisi. 2.9 Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan dilakukan dari unit pelayanan di lapangan dari pengelola P2 ISPA Puskesmas ke Diskes Kota yang selanjutnya diteruskan ke pengelola P2 ISPA Propinsi.
Hasil kegiatan penanggulangan Pneumonia Balita di Kota Banjarmasin selama Tahun 2010 s.d Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 22
CAPAIAN PNEUMONIA 560 540 520 500 480 460 2015
2016 TARGET
2017 CAPAIAN
Grafik diatas menunjukkan angka pencapaian pneumonia pada Puskesmas Sungai Jingah tahun 2016 dan 2017 menunjukan peningkatan yang di tandai dengan pencapaian diatas target sasaran. 3. HIV/AIDS Penyebaran HIV-AIDS saat ini sebagian besar masih terkonsentrasi pada populasi kunci dimana penularan terjadi melalui perilaku yang berisiko seperti penggunaan jarum suntik yang tidak steril pada kelompok pengguna narkoba suntik (penasun) dan perilaku seks yang tidak aman baik pada heteroseksual maupun homoseksual. Jika tidak ditangani dengan cepat maka tidak mustahil penularan HIV akan menyebar secara luas kepada masyarakat. Puskesmas Sungai Jingah melalui program Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS, yaitu ; 3.1 Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi informasi terhadap sasaran masyarakat umum, SMU/sederajat, SMP/sederajat, populasi kunci (berisiko tinggi) yaitu pekerja hiburan, pekerja salon, waria, lelaki suka lelaki, pada Wilayah kerja Puskesmas. 3.2 Sosialisasi HIV Bagi Usia 15-24 Tahun dilaksanakan dalam rangka pencapaian salah satu tujuan P2 HIV yaitu minimal 70% populasi pada usia tersebut mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV, oleh karena itu keberhasilan sosialisasi dinilai menggunakan metode pre dan post test untuk menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan sasaran antara sebelum dan sesudah diberikan informasi melalui kegiatan sosialisasi. 23
3.3 Penyuluhan tentang HIV/AIDS pada sekolah- sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas melalui Progam UKS dan PKPR . 3.4 Pertemuan Evaluasi dan Rapat Koordinasi dengan lintas program, lintas sektor terkait, LSM/ organisasi perkumpulan masyarakat. 4. Diare Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan salah satu permasalahan kesehatan bagi masyarakat, baik di kota maupun pedesaan. Disamping Endemis, penyakit diare juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa ( KLB ) dan bahkan sering menyebabkan kematian. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, untuk mencapai hal tersebut di upayakan untuk melibatkan semua unsur yang ada di masyarakat. Upaya Kegiatan : 4.1 Melakukan penyuluhan yang terus-menerus baik di masyarakat, sekolah, unit pelayanan kesehatan. 4.2 Kerjasama lintas program terutama program Kesehatan Lingkungan dalam melakukan pemeriksaan kualitas air bersih. Serta memotivasi masyarakat untuk mendirikan jamban keluarga di desa-desa yang masih mempunyai kebiasaan BAB di sungai. 4.3 Mendirikan “Pojok Oralit“ di Puskesmas. 4.4 Pembinaan administrasi untuk akurasi data dan percatatan dan pelaporan.
24
Hasil kegiatan penanggulangan Diare di Kota Banjarmasin selama Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Jumlah Kasus Diare 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jumlah Kasus
2014 850
2015 653
2016 697
2017 727
Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah per tahun cukup bervariasi dan masih dibawah perkiraann target nasional yaitu 26.928 Kasus. 5. Kusta Kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae yang menyerang syaraf dan kulit. Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah tidak saja dari aspek medis tetapi juga dari segi sosial ekonomi, budaya dan juga aspek psikolgis. Penyakit kusta hingga saat ini masih ditakuti oleh keluarga dan masyarakat dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang keliru terhadap penyakit kusta dan akibat yang ditimbulkan. Dengan adanya Eliminasi Kusta di Tahun 2000, maka pengobatan dan penemuan penderita secara dini sangat penting. Secara klinis kusta dibedakan atas PB ( Pauci Bacillary ) atau kusta kering dan MB ( Multi Bacillery ) atau kusta basah. Dan pengobatannya, type PB selama 6 bulan dan MB selama 12 bulan.
Tujuan pemberantasan penyakit Kusta adalah sebagai berikut: 25
5.1 Menurunkan pravalensi penyakit kusta. 5.2 Memutuskan rantai penularan dengan pemberian pengobatan teratur. Kegiatan yang dilakukan : a. Case finding ( Penemuan kasus/penderita baru ) secara aktif maupun pasif b. Case survey ( Pemeriksaan Kasus / penderita meliputi : Penyuluhan dan pemeriksaan keluarga penderita ( kontak ). Penyuluhan dan pemeriksaan anak sekolah dan guru. Penyuluhan dan pemeriksaan kepada masyarakat sekitar penderita. c. Pengobatan pada penderita serta pengobatan reaksi kusta. d. Case Holding (Pembinaan pengobatan) untuk memperkecil DO. e. Mencegah kecacatan pada semua penderita baru yang
ditemukan melalui
pengobatan dan perawatan yang benar. f. Menghilangkan stigma sosial dalam masyarakat dengan mengubah paham masyarakat terhadap penyakit kusta melalui penyuluhan secara intensif.
Hasil kegiatan penanggulangan Kusta di Kota Banjarmasin selama Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
14 12
Kasus Kusta
10 8 6 4 2 0 Series 2
1 12
2 0
3 14
4 1
26
Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian dan pengobatan penyakit kusta di Kota Banjarmasin per tahun cukup bervariasi dan pada tahun 2014 jumlah kasus baru kusta semuanya jenis MB.
6. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegifti. Karakteristik kasus DBD meningkat pada musim hujan dimana pada musim tersebut banyak terdapat genangan air yang merupakan tempat yang baik untuk vektor dari DBD. Sampai saat ini pengobatan yang dilakukan hanya bersifat simtomatis. Untuk memutus rantai penularan penyakit ini dilakukan dengan meningkatkan kebersihan lingkungan antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk. Upaya Kegiatan : 6.1 Penyebarluasan informasi DBD kepada masyarakat 6.2 Mengaktifkan “Gerakan Jum’at Bersih” 6.3 Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor 6.4 Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pengendalian penyakit demam berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah, antara lain kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan mulai Tingkat Kelurahan sampai tingkat RT, selain itu juga dilaksanakan penyuluhan siaran keliling(kerjasama dengan seksi promosi). Kegiatan ini terutama dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas lingkungan yang sehat serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian Vektor terutama PSN dengan Gerakan 3M. Upaya pengendalian vektor ini juga dilakukan dengan kegiatan Larvasidasi (pembagian bubuk abate), serta pemberantasan nyamuk dewasa melalui fogging. Kegiatan fogging dilaksanakan meliputi foging sebelum masa penularan dan fogging fokus pada kasus DBD yang ditemukan. Angka insiden rate kasus DBD per 100.000 penduduk di Kota Banjarmasin dari tahun 2010 s.d 2015 masih dibawah perkiraan target nasional yaitu 52/100.000 penduduk. Hasil kegiatan penanggulangan DBD di Kota Banjarmasin selama Tahun 2013 s.d Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
27
JUMLAH
KASUS DBD 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
2013
2014
2015
2016
2017
DD
384
119
319
379
99
DBD
63
25
67
33
11
Jumlah
447
144
386
412
110
Dari grafik di atas menunjukkan angka kejadian kasus DBD dan DD dari tahun ke tahun cukup bervariasi. Peningkatan kasus DBD ini dipengaruhi oleh kondisi musim di daerah tropis dimana sedang terjadi musin hujan. Curah hujan yang tinggi akan menunjang perkembangan populasi nyamuk yang merupakan vektor penyakit DBD. Angka Insiden Rate Kasus DBD Tahun 2013 - 2017
IR DBD 12 10 8 6 4
2 0
IR DBD
2013
2014
2015
2016
2017
9.9
3.9
10.5
5.1
1.7
28
7. Malaria Penyakit malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan tingkat endemisitas yang berbeda-beda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah P.vivax dan P.falciparum. Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Sporozoit. Pengobatan kasus malaria yang ditemukan secara PCD (Pasif Case Detection) di Puskesmas dengan konfirmasi laboratorium positif malaria mengunakan obat ACT (Artemisinin Combination Therapy). Hal ini tidak terlepas dari kuantitas maupun kualitas dokter, perawat yang sudah dilatih, serta alat dan bahan laboratorium malaria. Hasil kegiatan penanggulangan Malaria di Puskesmas Sungai Jingah selama Tahun 2012 s.d Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
171
180 155
160 140 120
102
100
100
84
82
80 53
60 40
40 24
31
20 0 2013
2014
2015 Diperiksa
2016
2017
Positif
Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian malaria di Kota Banjarmasin selama lima tahun terakhir cukup bervariasi dan Kasus yang terjadi merupakan kasus impor dari daerah di luar Kota Banjarmasin atau datang dari daerah endemis malaria. 8. Filaria Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Terdapat tiga spesies cacing penyebab Filariasis yaitu: Wuchereria bancrofti; Brugia malayi; Brugia timori (1). Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis di 29
Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi (2). Cacing tersebut hidup di kelenjar dan saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang dapat menimbulkan gejala akut dan kronis. Gejala akut berupa peradangan kelenjar dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan ketiak tapi dapat pula di daerah lain. Gejala kronis terjadi akibat penyumbatan aliran limfe terutama di daerah yang sama dengan terjadinya peradangan dan menimbulkan gejala seperti kaki gajah (elephantiasis), dan hidrokel. Untuk mencapai eliminasi, di Indonesia ditetapkan dua pilar yang akan dilaksanakan yaitu: a. Memutuskan rantai penularan dengan pemberian obat massal pencegahan filariasis (POMP filariasis) di daerah endemis b. Mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis. Hasil kegiatan penanggulangan Filaria di Puskesmas Sungai Jingah selama Tahun 2012 s.d Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
FILARIA 2.5 2 1.5 FILARIA
1 0.5 0 2013
2014
2015
2016
2017
Dari grafik diatas menunjukkan, tidak ditemukan kejadian penyakit filariasis di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah pada tahun 2012-2015.hal ini disebabkan karena Kota Banjarmasin merupakan daerah Non Endemis.
30
BAB III KATA PENUTUP
3.1 Kata Penutup Demikian Laporan Puskesmas Sungai Jingah Kota Banjarmasin Tahun 2017 ini dibuat, besar harapan kami Laporan Puskesmas ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang memerlukan, termasuk dalam pelaksanaan Tugas RLE IV kelompok
yang berdinas di
puskesmas Sungai Jingah.
31
3.2 Lampiran
DENAH PUSKESMAS SUNGAI JINGAH Toilet Wanita
Toilet Pria
Ruang TB J a l u r
Mushola Poli KIA KB
E v a k u a s i
Ruang Imunisasi Ruang PKPR
Ruang Laboratorium Poli Gigi Ruang Kepala Puskesmas Ruang Tata Usaha Pintu Utama Loket Apotek
Poli Anak Jalur Evakuasi Ruang Laktasi
J a l u r
Jalur Evakuasi
Aula Ruang Konseling Poli Gizi
Ruang Tindakan
Poli Umum
Poli Lansia 32
Gudang
Dapur
Foto-foto Kegiatan
Penyuluhan kesehatan Pendidikan Kesehatan DBD (Demam Berdarah Dengue) Hari/Tanggal
: 15 November 2017
Waktu
: 08.30 WITA – 08.50 WITA
Tempat
: Puskesmas Sungai Jingah
1. Ketua : Siprianus Salmon Seda 2. Moderator : Sepri Ardila 3. Pemateri : Septalia Lely 4. Fasilitator : Selpi Yanti
33
Pendataan kerumah warga dan melakukan pendataan keluarga sehat Hari/Tanggal
: 6 - 10November 2017
Waktu
: 08.30 WITA – 12.00 WITA
Tempat
: Sungai Andai .
1. Siprianus Salmon Seda 2. Sepri Ardila 3. Septalia Lely 4. Selpi Yanti
34
Pengkajian kepada masyarakat Sungai Andai Hari/Tanggal
: 12 November 2017
Waktu
: 08.30 WITA – 12.00 WITA
Tempat
: Sungai Andai .
1. Siprianus Salmon Seda 2. Sepri Ardila 3. Septalia Lely 4. Selpi Yanti
Pengkajian kepada masyarakat Sungai Andai Hari/Tanggal
: 15 November 2017
Waktu
: 09.00 WITA – 10.30 WITA
Tempat
: SMA 11 BANJAR MASIN
1. Sepri Ardila 2. Septalia Lely 3. Siprianus Salmon Seda 4. Selpi Yanti 35
36
37
38
39