Laporan Resmi Akk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI UJI CEMARAN MIKROBA: ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK)



Disusun Oleh: Cindy Steffanie (181148201014) Cindy Yopitha (181148201015) Clara Arsita L (181148201016) Crisanta Yosia Deor (181148201018)



Dosen Pembimbing: Sister Sianturi, S. Si., M. Si



LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA TAHUN 2019



LEMBAR PENGESAHAN UJI CEMARAN MIKROBA: ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK) Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan telah menyelesaikan laporan resmi Praktikum Mikrobiologi dan parasitologi Pertemuan ke X dengan judul Uji Cemaran Mikroba: Angka Kapang Khamir (Akk), jika ditemukan adanya kesamaan isi/materi laporan dengan kelompok lain yang ditandai oleh adanya minimal 2 buah kalimat beruru tan yang sama persis, maka kami bersedia dipanggil oleh Dosen Pembimbing dan menerima kemungkinan terburuk yaitu nilai laopran diturunkan 50% dari nilai yang seharusnya diperoleh. No



Nama Anggota Kelompok



NIM



1



Cindy Steffanie



181148201014



2



Cindy Yopitha



181148201015



3



Clara Arsita L



181148201016



4



Crisanta Yosia Deor



181148201018



Tanggal Terima Laporan



Nilai



Tanda Tangan



Tanda Tangan Dosen Pembimbing



i



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................ii 1.



Tujuan................................................................................................................1



2.



Tinjauan Pustaka..............................................................................................1



3.



Alat dan Bahan.................................................................................................2



4.



Prosedur Kerja.................................................................................................2



5.



Hasil Pengamatan.............................................................................................4



6.



Pembahasan......................................................................................................4



7.



Kesimpulan........................................................................................................9



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9



ii



1. Tujuan Untuk mengetahui cara dan prinsip uji angka kapang khamir (AKK) dengan menggunakan sampel “Jamu gendong”. 2. Tinjauan Pustaka Angka kapang/khamir adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang ditumbuhkan dalam media yang sesuai selama 5 hari pada suhu 20-25 0 C dan dinyatakan dalam satuan koloni /mL (Soekarto, 2008). Uji Angka kapang/khamir (AKK) adalah pengujian yang dilaksanakan untuk menghitung jumlah kapang dan khamir yang ditumbuhkan pada media tertentu, dilakukan dengan prinsip hitung cawan, yang apabila Satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan pada media yang sesuai maka sel tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloninya dpat dilihat langsung dengan mata pada media yang digunakan setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen. Filamen merupakan ciri khams morfologi kapang yang membedakan dengan khamir. Dengan adanya filamen, penampakan koloni kapang berserabut seperti kapas. Pertumbuhan mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan membentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Khamir adalah fungi uniselular yang menepati habitat air dan lembab, termasuk getah pohon dari jaringan hewan. Khamir bereproduksi secara aseksual, dengan cara pembelahan sel sederhana atau dengan cara pelepasan sel tunas dari sel induk. Beberapa fungi dapat tumbuh sebagai sel tunggal atau sebagai miselium filament, tergantung pada ketersediaan zat-zat hara yang ada (Campbell et al, 2003). Kapang/khamir dapat mencemari obat tradisional, melalui bahan baku yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional seperti pada rimpang kunyit yang pada umumnya tumbuh di dalam tanah. Kapang khamir terdapat di dalam tanah. Bahan baku yang tumbuh di dalam tanah tersebut memiliki 1



kondisi lingkungan yang menunjang pertumbuhan fungi (kapang khamir), seperti keadaan tanah yang lembab atau basah dan kandungan air yang terdapat dalam bahan baku obat tradisional. Oleh karena itu, bahan baku yang digunakan harus dicuci bersih sebelum digunakan sehingga dapat mengurangi kontaminasi kapang khamir. Selain tumbuh di dalam tanah, kapang khamir dapat tumbuh selama proses penyimpanan bahan baku jamu, penyimpanan makanan dan minuman, serta dalam kondisi tanah yang lembab (Pratiwi, 2008). 3. Alat dan Bahan a. Media Potato Dextrrose Agar (PDA). b. Larutan pengencer Pepton Dilution Fluid (PDF). c. Sampel uji (Jamu Gendong). d. Kloramfenikol 100 mg/liter media. Pembuatan larutan kloramfenikol : 1 gram kloramfenikol dalam 100 ml air suling steril. e. Pipet volume. f. Colony counter (alat hitung koloni). 4. Prosedur Kerja a. Penyiapan Sampel Uji (sama dengan uji ALT). b. Pembuatan media PDA (Potato Dextrrose Agar) (hitung dan lihat cara pembuatan media pada kemasan). c. Homogenisasi dan pengenceran Sampel. 1) Perhitungan



Angka



Kapang



khamir



(AKK)



bertujuan



untuk



menghitung jumlah koloni kapang dan khamir yang terdapat dalam bahan. Pada prinsipnya pengujian ini menggunakan metode yang sama dengan penentuan Angka Lempeng Total (ALT). 2) Media pertumbuhan yang digunakan adalah PDA (Potato Dextrrose Agar). 3) Larutan pengencer yang digunakan adalah Pepton Dilution Fluid (PDF). 2



d. Uji AKK Dari masing-masing pengenceran dipipet 1 ml ke dalam cawan petri steril secara duplo. Media PDA yang telah dicairkan sebanyak 20 ml dituangkan ke dalam cawan petri yang sebelumnya telah ditambah dengan 1 ml larutan kloramfenikol dan digoyangkan sehingga campuran tersebut merata. Setelah agar membeku, cawan petri dibalik dan diinkubasikan pada suhu 250ºC atau pada suhu kamar selama 5 hari. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke-5. Koloni kapang dan Khamir dihitung setelah 5 hari. Uji sterilitas media dilakukan dengan menuangkan media PDA dalam cawan petri dan dibiarkan memadat. Uji Sterilitas pengencer dilakukan dengan cara menuangkan media PDA dan 1 ml pengencer (PDF) lalu biarkan memadat.



3



5. Hasil Pengamatan Kelom



Faktor



pok



Pengenceran 10-4 10-5 3 6



1



2



6



10



7



5



8



11



Jumlah koloni 10-4 4,5x10-4



10-5 8x10-5



7,5x10-4



1,6x10-5



Gambar 3 hari



4 hari



4



3



8



10



7



8



7,5x10-4



9x10-5



5



4



7



3



10,0x10-



13



6



4



4,5x10-5



6



5



6



1



1



11



11



4



10



8



8



6x10-4



6x10-4



6x10-4



9x10-5



7



6. Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan uji cemaran mikrobaa Angka Kapang Khamir (AKK). Adapun tujuan dari praktikum ini ialah agar dapat melakukan perhitungan bakteri / kapang dan khamir secara tidak langsung dan menetapkan cemaran bakteri yang terdapat dalam sediaan jamu gendong. 8



Angka Kapang Khamir merupakan perhitungan dengan metode cawan yang dapat dilihat apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan pada medium yang sesuai ,maka sel tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloninya,dapat dilihat langsung dengan mata pada media yang digunakan setelah diinkubasi pada suhu 25-30˚c selama 3 hari. Perhitungan dilakukan pada cawan petri dengan jumlah koloni 10-150 koloni. Pada percobaan ini meggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA), penggunaan media-media ini bertujuan agar memudahkan pengamatan pada sampel yang akan dilakukan karena bentuk sediaan adalah Nutrient Agar.sehingga apabila sampel tersebut mengandung jamur akan terlihat jelas dibandingkan dengan media yang bersifat cair,PDA yang digunakan dicampur dengan kloramfenikol agar media tidak ditumbuhi oleh bakteri. PDA mengandung 20 % karbohidrat dan 2 % gula sehingga ada beberapa bakteri menfermentasikan karbohidrat menjadi energi sehingga memungkinkan media ditumbuh oleh bakteri,oleh karena itu ditambahkan kloramfenikol. Sampel yang digunakan pada percobaan ini dibuat dalam berbagai tingkat pengenceran bertingkat yaitu pengenceran 1 sampai 5, dan dengan tujuan memperkecil konsentrasi pengawet yang digunakan oleh sediaan tersebut dan untuk memudahkan perhitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh. Semakin tinggi tingkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang tumbuh dalam media (Prakasa,2014). Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah dengan menyiapkan sampel uji dan pembuatan media PDA dengan dilarutkan dengan aquadest dan dipanaskan sampai mendidih, kemudian masing-masing pengenceran dimasukan ke dalam cawan petri steril sebanyak 1 ml secara duplo. Lalu ditambahkan klorampenikol ke dalam cawan petri 1 ml, kemudian dimasukan Media PDA yang telah dicairkan sebanyak 20 ml dituangkan ke dalam cawan petri dan digoyangkan sehingga campuran tersebut merata, setelah agak membeku dibalik dan diinkubasikan pada suhu 25º C atau pada suhu kamar selama 5 hari. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada kelompok pertama didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah 4,5 x10-4 dan pada 9



pengenceran 10-5 adalah 8x10-5. Pada kelompok kedua didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah 7,5x10-4 dan pada pengenceran 10-5 adalah 8x10-5. pada kelompok ketiga didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah 7,5x10-4 dan pada pengenceran 10-5 adalah 9x10-5. Pada kelompok keempat didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah 10,0x10-4 dan pada pengenceran 10-5 adalah 4,5x10-5. pada kelompok kelima didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah 6x10-4 dan pada pengenceran 10-5 adalah 6x10-4. Pada kelompok keenam didapatkan AKK pada pengenceran 10-4 adalah



6x10-4 dan pada



pengenceran 10-5 adalah 9x10-5. Dari hasil pengamatan AKK dipilih salah satu cawan petri dari pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 10-150 koloni, yaitu kelompok 4 pada pengenceran 10-4 didaptkan 10,0x10-4 .



7. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 



Angka Kapang Khamir merupakan perhitungan dengan metode cawan yang dapat dilihat apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan pada medium yang sesuai ,maka sel tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloninya.







PDA yang digunakan dicampur dengan kloramfenikol agar media tidak ditumbuhi oleh bakteri.







Dari hasil pengamatan AKK dipilih salah satu cawan petri dari pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 10-150 koloni, yaitu kelompok 4 pada pengenceran 10-4 didaptkan 10,0x10-4 .



DAFTAR PUSTAKA Prakasa, Yudi.2014.Diktat Mikrobiologi.Bogor.SMK AK NUSA BANGSA. Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga. 10



Soekarto, 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bharata Karya Aksara, Jakarta



11