Laporan Ruangan Operasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RUANGAN OPERASI



A.Definisi Ruang operasi atau kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif ataupun emergency, yang membutuhkan keadaan steril. Kamar bedah adalah ruangan dimana dilakukan tindakan sehubungan dengan pembedahan. Ruangan ini merupakan ruangan terbatas / ketat (HIPKABI,2010). B. Pembagian Daerah Ruang Bedah 1. Daerah Publik yaitu daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu, depan komplek kamar operasi. 2. Daerah Semi Publik yaitu daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Dan biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS. Dan sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam. 3. Daerah Aseptik yaitu daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan. Umumnya daerah yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: a. Daerah Aseptik 0 : Yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan. b. Daerah Aseptik 1 : Yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk / kain steril, tempat instrument dan tempat perawat instrument mengatur dan mempersiapkan alat. ( area 1 meter dari aseptic 0 )



c. Daerah aseptik 2 : Yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk, daerah sekitar ahli anesthesia dan daerah operasi. C. Persyaratan kamar bedah Kamar operasi yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Letak Letak kamar operasi berada ditengah-tengah rumah sakit berdekatan dengan unit gawat darurat (IRD), ICU dan unit radiologi.



2. Bentuk Kamar operasi tidak bersudut tajam, lantai, dinding, langit-langit berbentuk lengkung danwarna tidak mencolok. Sedangkan Lantai dan dinding harus terbuat dari bahan yang rata, kedap air, mudah dibersihkan dan tidak menampung debu.



3. Ukuran Ukuran kamar bedah bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya rumah sakit. Tetapi biasa ditetapkanminimal 5,6 m x 5,6 m (=29,1 m2), dan untuk kamar operasi khusus/besar 7,2 m x 7,8 (=56 m2).



4. Sistem ventilasi Ventilasi kamar operasi harus dapat diatur dengan alat control dan penyaringan udara dengan menggunakan filter. Idealnya menggunakan sentral AC, dan Pertukaran dan sirkulasi udara harus berbeda. Daerah tropis suhu udara antara 19º -22º C. sedangkan daerah dingin antara 20º-24º C. kelembaban antara 55%.



5. Sistem penerangan Lampu



Operasimenggunakan



lampu



khusus,



sehingga



tidak



menimbulkan panas, cahaya terang, tidak menyilaukan dan arah sinar mudah diatur posisinya. Lampu,penerangan menggunakan lampu pijar putih dan mudah dibersihkan.Pencahayaan antara 300 - 500 lux, meja operasi 10.000 20.000 lux.



6. Peralatan. Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi harus beroda dan mudah dibersihkan. Untuk alat elektrik, petunjuk penggunaaanya harus menempel pada alat tersebut agar mudah dibaca. Sistem pelistrikan dijamin aman dan dilengkapi dengan elektroda untuk memusatkan arus listrik mencegah bahaya gas anestesi.



7. Sistem instalasi gas medis Pipa (out let) dan konektor N2O dan oksigen, dibedakan warnanya, dan



dijamin



tidak



bocor



serta



dilengkapi



dengan



system



pembuangan/penghisap udara untuk mencegah penimbunan gas anestesi.



8. Pintu Pintu masuk dan keluar pasien dan petugas harus berbeda. Setiap pintu menggunakan door closer (bila memungkinkan). Dan setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat kegiatan kamar tanpa membuka pintu.



9. Pembagian area Batas tegas antara area bebas terbatas, semi ketat dan area ketat, dan ada ruangan persiapan untuk serah terima pasien dari perawat ruangan kepada perawat kamar operasi.



10. Penentuan Jumlah Kamar Operasi Setiap rumah sakit merancang kamar operasi disesuaikan dengan bentuk dan lahan yang tersedia,sehingga dikatakan bahwa rancang bangun kamar operasi setiap rumah sakit berbeda, tergantung daribesar atau tipe rumah sakit tersebut.Makin besar rumah sakit tentu membutuhkan jumlah dan luas kamar bedah yang lebih besar. Jumlahkamar operasi tergantung dari berbagai hal yaitu: a. Jumlah dan lama waktu operasi yang dilakukan. b. Jumlah dokter bedah dan macam spesialisasi serta subspesialisasi bersama fasilitas penunjang. c. Pertimbangan antara operasi berencana dan operasi segera. d. Jumlah kebutuhan waktu pemakaian kamar operasi baik jam per hari maupun perminggu. e. Sistem dan prosedur yang ditetapkan untuk arus pasien, petugas dan penyediaan peralatan.



11. Komunikasi Sistem komunikasi di kamar bedah sangat vital, komunikasi tiap ruangan menggunakan telepon parallel.



D. KONSEP PERSIAPAN OPERASI Pelaksanaan atau tata cara kerja perawat instrument merupakan tindakan yang dilakukan perawat instrument pada waktu sebelum, selama, dan sesaat sesudah dilingkungan operasi. Tugas dan tanggung jawab yang dilakukan adalah menyiapkan ruangan, pasien, personil, maupun alat instrument dan bahan kebutuhan operasi lain nya.



1. Persiapan ruangan sebelum dan selama operasi Sesaat sebelum operasi, perawat kamar operasi melakukan pengecekan terhadap kebersihan lingkungan, meja mayo, kelayakan alat, dll. 2. Persiapan pasien Sesaat setelah pasien datang diruang Persiapan, kemudian dipindahkan ke brancard dan mengganti baju khusus ruang OK hingga akhir operasi berlangsung. 3. Persiapan personil tim bedah Personil yang dimaksud adalah operator, asisten, perawat instrument, dan yang terlibat langsung dalam aseptic 0. 4. Instrument Instrument adalah alat-alat yang digunakan untuk tindakan pembadahan. Instrument terbagi menjadi 2 macam yaitu : a. Instrument dasar (basic instrument) Instrument dasar digunakan untuk pembedahan yang sifatnya sederhana dan tidak memerlukan instrument tambahan. 1) Pinset anatomis ( Tissue forceps )



: 2 buah



2) Pinset chirurgis ( Dissecting forceps )



: 2 buah



3) Gunting metzembaum ( Metzemboum scissor ) : 1 buah 4) Gunting jaringan ( Surgical scissor )



: 1 buah



5) Gunting lurus ( Surgical scissor straiht )



: 1 buah



6) Desinfeksi klem ( washing and dressing forcep ) : 1 buah 7) Doek klem ( towel klem )



: 4 buah



8) Mosquito klem ( (Baby mosquito klem pean )



: 2 buah



9) Klem pean bengkok ( Forcep pean curve )



: 3 buah



10) Klem kocher bengkok ( Forcep kocher curve ) : 10 buah 11) Alise klem ( Allies clamp )



: 2 buah



12) Haak tajam gigi 4 ( wound hook sharp )



: 2 buah



13) Langenbeck ( Rectractor US army )



: 2 buah



14) Nald volder ( Needle holder )



: 2 buah



15) Handle mess



: 1 buah



b. Instrument tambahan Instrument tambahan yang dimaksud adalah alat-alat yang dipergunakan untuk tindakan pembedahan yang sifatnya kompleks dalam macam pembedahan maupun jenis pembedahan.



c. Linen Set 1) Duk besar



: 3



2) Duk sedang



: 4



3) Duk kecil



: 4



4) Duk kombinasi



: 1



5) Duk lubang



: 1



6) Scort/baju Operasi



: 4



7) Sarung meja Mayo



: 1



8) Perlak



: 2



9) Handuk kecil



: 4



d. Bahan Habis Pakai 1) Mess



9) Kateter



2) Jarum



10) Spuit



3) Benang jahit



11) Betadine 10 %



4) Handscoun



12) NS 0,9 %



5) Underpad



13) Jelly



6) Sufratul



14) Kassa



7) Sponsngostan



15) Hepavirk



8) Urin bag



LAPORAN TENTANG RUANG KHUSUS



RUANG OPERASI



NURUL PRADITA P1908019



PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES WHS DI RSU Dr. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda