Laporan Study Tour Ke Bali [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STUDY TOUR DI BALI



Disusun Oleh: WINDIANI PURANINGRUM (024)



MAN 3 SAGEN 2018/2019



HALAMAN PENGESAHAN



Laporan STUDY TOUR ini telah disetujui dan disahkan pada: Hari



:Sabtu-Rabu



Tanggal



:17-21 November 2018 Disetujui oleh:



Wali kelas XI IIK



Guru Mapel Pelajaran



Lilis tri fariyah S.Ag



Lilis Handayani



Mengetahui Kepala MAN 3SRAGEN



Drs.Sugiyono, M.PD



ii



KATA PENGANTAR Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerahNya kepada kita semua. Terima kasih kita sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru, teman-teman, dan semua pihak yang telah membantu melancarkan pembuatan laporan study tour ini.                Pembuatan laporan merupakan salah satu tugas siswa setelah melaksanakan suatu kegiatan. Laporan ini dibuat setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah (outdoor activity). Kegiatan tersebut dilaksanakan di pulau bali. Banyak hal yang kami peroleh setelah melaksanakan kegiatan tersebut. Hal-hal yang kami peroleh tersebut dapat kami jadikan bahan dalam menyusun laporan ini. Jadi laporan ini didasarkan atas pengalaman dan hal-hal yang kami alami selama melakukan outdoor activity di Pulau Bali.                Dibutuhkan kerjasama untuk menyusun laporan ini. Kerjasama juga dibutuhkan dalam menentukan kelancaran suatu kegiatan. Oleh karena itu kami berusaha menggalang kerjasama dengan semua pihak untuk kelancaran dan keberhasilan pembuatan laporan ini. Selain itu, kami juga mendapat beberapa kendala saat berada di objek maupun pada waktu penyusunan laporan. Tetapi kami terus berusaha untuk menghadapi segala rintangan dan kendala yang ada.                Selain itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat kami jadikan koreksi dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik mungkin sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan sesuai keinginan.



iii



DAFTAR ISI



HALAMANPENGESAHAN………………………………………………................................2 KATA PENGANTAR…………………………………………........................………….……....3 DAFTAR ISI………………………………………………………............................………..…..4 BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang…………………………………….....................………………………5 B.Rumusan Masalah...........................................................................................................5 C.Tujuan kegiatan…………………………………......................…………...…..…..5 D.Manfaat kegiatan…………………………………......................………………...…….5 BAB II PEMBAHASAN A.PULAU BALI………………………………………...................…………………...… B.KEBUDAYAAN BALI………………………….................……………………….... C. OBJEK WISATA YANG ADA DIBALI..................................................................... BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN.............................................................................................................. B.SARAN………………………………….................................................……….....… DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... LAMPIRAN(JADWAL DAN FOTO)………………………..........................…………….......



iv



BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak tempat pariwisata menarik dan unik yang pantas untuk di kunjungi. Ragamnya keindahan alam dan budaya di Indonesia bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun lokal. Salah satu tujuan wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya yang ada di Indonesia adalah Bali. Bali merupakan tujuan wisata favorit tidak saja di Indonesia, tapi seluruh dunia. Sebagai daerah tujuan wisata, Bali konsisten menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan. Pengembangan industri pariwisata di Bali secara umum menerapkan konsep Pariwisata Budaya, yang secara implisit memasukkan misi menumbuh suburkan kebudayaan Bali dalam setiap kegiatan pengembangannya. Di lain pihak, kepariwisataan telah menjadi salah satu industri yang memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian Bali. Seperti tercermin dalam komposisi penyumbang pertumbuhan perekonomian Bali, sektor perdagangan, hotel, dan restoran selalu menjadi sektor andalan Provinsi Bali. Sehingga tidaklah salah untuk dikatakan bahwa tingkat perekonomian Bali sangat bergantung pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. B.  RUMUSAN MASALAH 1.      Mendefinisikan Pulau bali? 2.      Apa yang menjadi daya tarik tempat wisata di Bali? C.   TUJUAN 1.      Untuk mengetahui sejarah Pulau Bali. 2.      Untuk mengetahui Objek Wisata Menarik yang ada di Bali. D.   MANFAAT 1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. 2.Melatih diri untuk bekerjasama khususnya saling menukar informasi antar siswa dalam kelompok maupun di luar kelompok. 3.Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas yang diberikan. 4.  Disiplin waktu dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas. 5. Berlatih menerima hal-hal baru.



BAB II PEMBAHASAN A.   PULAU BALI Bali adalah sebuah provinsi dari Republik Indonesia yang terletak diantara pulau Jawa dan pulau Lombok, pulau Bali juga terkenal dengan sebutan PULAU DEWATA, PULAU SERIBU PURA dan BALI DWIPA. Bali juga mempunyai beberapa pulau kecil yang termasuk dalam wilayah provinsi Bali, diantaranya adalah pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, Pulau Ceningan, pulau Serangan, dan pulau Menjangan. Ibukota dari provinsi Bali adalah Denpasar yang terletak di sebelah selatan dari pulau Bali, Bali sangat terkenal diseluruh Indonesia dan bahkan di seluruh dunia sebagai daerah atau tujuan wisata dunia dengan seni dan kebudayaannya yang unik disertai dengan pemandangan alam dan laut yang indah. Pulau dewata adalah tempat yang sangat baik untuk liburan keluarga ataupun untuk berbulan madu yang dilengkapi dengan fasilitas ataupun akomodasi tingkat dunia (world class), dan juga Bali memiliki banyak objek wisata yang terkenal di dunia yang menarik untuk dikunjungi. Sejarah Bali Bali telah dihuni oleh bangsa Austronesia sekitar tahun 2000 sebelum Masehi yang bermigrasi dan berasal dari Taiwan melalui Maritime Asia Tenggara. Budaya dan bahasa dari orang Bali demikian erat kaitannya dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Oseania. Alat-alat batu yang berasal dari saat itu telah ditemukan di dekat desa Cekik di sebelah barat pulau Bali. Pada masa Bali kuno, terdapat sembilan sekte Hindu yaitu Pasupata, Bhairawa, Siwa Shidanta, Waisnawa, Bodha, Brahma, Resi, Sora dan Ganapatya. Setiap sekte menghormati dewa tertentu sebagai Ketuhanan pribadinya. Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh budaya India, Cina, dan khususnya Hindu, mulai sekitar abad 1 Masehi. Nama Bali Dwipa ("pulau Bali") telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 Masehi yang menyebutkan "Walidwipa". Pada masa itu sistem irigasi Subak yang kompleks sudah dikembangkan untuk menanam padi. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya masih ada sampai saat ini dan dapat ditelusuri kembali pada masa itu. Kerajaan Hindu Majapahit (1293-1520 Masehi) di Jawa Timur mendirikan sebuah koloni di Bali pada tahun 1343. Ketika masa kejayaan sudah menurun, ada eksodus besar-besaran dari intelektual, seniman, pendeta, dan musisi dari Jawa ke Bali pada abad ke-15.



Kontak dari bangsa Eropa pertama kali dengan Bali diperkirakan telah terjadi pada tahun 1585 ketika sebuah kapal Portugis kandas di lepas Semenanjung Bukit dan meninggalkan beberapa orang Portugis dalam pelayanan Dewa Agung. Pada tahun 1597 penjelajah Belanda yang bernama Cornelis de Houtman tiba di Bali dan dengan pembentukan Perusahaan India Timur Belanda pada tahun 1602, sebuah tempat didirikan untuk mengontrol kolonial dan dua setengah abad kemudian ketika pengontrolan dari pihak Belanda diperluas di seluruh Indonesia, kontrol politik dan ekonomi Belanda atas Bali dimulai pada tahun 1840-an di pantai utara pulau Bali, ketika itu Belanda mengadu domba antara kerajaan-kerajaan di Bali agar tidak percaya terhadap satu sama lain dan pada akhir 1890-an, perjuangan antara kerajaan Bali di selatan pulau Bali itu dimanfaatkan oleh Belanda untuk meningkatkan kendali mereka. Belanda melakukan serangan angkatan laut dan darat besar-besaran di wilayah Sanur pada tahun 1906 dan bertemu dengan ribuan anggota keluarga kerajaan dan para pengikut mereka yang berjuang melawan pasukan Belanda dengan serangan defensif bunuh diri (puputan) yang dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan dan ribuan pengikut mereka daripada menghadapi penghinaan menyerah dari Belanda. Sekitar lebih dari 1.000 orang Bali meninggal pada saat itu melawan penjajah. Dalam intervensi Belanda di Bali pada tahun 1908, pembantaian serupa terjadi dalam menghadapi serangan Belanda di Klungkung. Setelah itu gubernur Belanda mampu melakukan kontrol administratif atas pulau Bali, tetapi kontrol lokal atas agama dan budaya umumnya tetap utuh. Pada tahun 1930-an, antropolog Margaret Mead dan Gregory Bateson, dan seniman Miguel Covarrubias dan Walter Spies, dan musikolog Colin McPhee menciptakan citra barat tentang Bali sebagai "tanah terpesona yang damai dengan diri mereka sendiri dan alam", dan pariwisata Barat pertama kali dikembangkan di pulau Bali pada saat itu. Imperial Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II. Pulau Bali awalnya bukan target dalam Kampanye Hindia Belanda mereka, tetapi karena lapangan terbang di Kalimantan yang tidak beroperasi karena hujan lebat tentara Kekaisaran Jepang memutuskan untuk menduduki Bali, yang tidak memiliki cuaca yang sebanding seperti Kalimantan. Pulau Bali pada saat itu tidak memiliki tentara Royal Netherlands East Indies Army (KNIL), yang ada hanyalah Native Auxiliary Corps Prajoda (Korps Prajoda) yang terdiri dari sekitar 600



tentara asli dan beberapa petugas Belanda KNIL di bawah komando Letkol KNIL WP Roodenburg. Pada tanggal 19 Februari 1942 pasukan Jepang mendarat di dekat Sanur. Pulau Bali cepat dikuasai oleh Jepang, selama pendudukan Jepang perwira militer Bali I Gusti Ngurah Rai, membentuk Bali 'bebas tentara'. Kurangnya perubahan kelembagaan dari waktu pemerintahan Belanda dan kerasnya permintaan resmi perang membuat pemerintahan Jepang sedikit lebih baik dari Belanda. Setelah Jepang menyerah di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda kembali ke Indonesia termasuk Bali dan segera ingin mengembalikan administrasi sebelum perang kolonial mereka. Hal ini ditentang oleh para pemberontak Bali yang pada saat itu sudah menggunakan senjata dari Jepang. Pada tanggal 20 November 1946, Pertempuran terjadi di Marga Tabanan di Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, saat itu berusia 29 tahun, akhirnya membawa pasukannya ke Marga Rana, di mana mereka membuat serangan bunuh diri ke pihak Belanda yang bersenjata. Pasukan batalion Bali seluruhnya dihapus oleh Belanda, menghancurkan perlawanan terakhir dari perlawanan militer Bali. Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah administratif dari negara bagian yang baru diproklamasikan oleh Indonesia Timur, lawan dari negara Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dipimpin oleh Soekarno dan Hatta. Bali masuk dalam "Republik Indonesia" ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Letak Geografis Pulau Bali Pulau Bali terletak kira-kira 3.2 km di sebelah timur pulau Jawa, dan kira-kira 8 derajat sebelah selatan khatulistiwa. Pulau Bali dan Jawa dipisahkan oleh Selat Bali. Dari timur ke barat memiliki panjang sekitar 153 km dan mempunyai lebar dari utara ke selatan sekitar 112 km, total luas pulau Bali adalah 5,632 km². Pegunungan yang ada di bagian tengah pulau Bali memiliki beberapa puncak yang memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter dari permukaan laut. puncak yang tertinggi adalah Gunung Agung (3.142 meter), yang dikenal sebagai "gunung ibu" yang merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif. Alam vulkanik Bali telah memberikan kontribusi untuk kesuburan yang luar biasa dan pegunungan tinggi yang menyediakan curah hujan tinggi yang mendukung sektor pertanian yang



sangat produktif. Di sebelah selatan area pegunungan adalah daerah yang sangat luas, dari lereng pegunungan terus turun sampai daerah pantai di mana sebagian besar tanaman padi tumbuh dan berkembang besar di Bali. Di sisi utara lereng pegunungan memiliki daerah yang lebih curam ke laut dan merupakan daerah penghasil kopi utama di Bali dan juga sayur-sayuran ataupun ternak. Sungai terpanjang di Bali adalah sungai Ayung, mengalir ke laut sekitar 75 km. Pulau Dewata dikelilingi oleh laut yang banyak terdapat terumbu karang. Pantai di selatan cenderung memiliki pasir putih sementara yang di utara dan barat memiliki pasir hitam. Bali tidak memiliki saluran air besar, meskipun sungai Ho dilewati oleh kapal dengan sampan kecil. Pantai yang ber-pasir hitam antara pantai Pasut dan pantai Klatingdukuh sedang dikembangkan oleh pemerintah Bali untuk pariwisata, tetapi selain dari pura yang ada di pantai Tanah Lot, pantai-pantai yang ber-pasir hitam lainnya belum digunakan untuk pariwisata secara signifikan. Kota terbesar yang ada di Bali dan sekaligus merupakan ibukota provinsi Bali adalah Kota Denpasar, dekat dengan daerah pantai selatan. Populasinya adalah sekitar 491.500 jiwa (2002). Kota terbesar kedua di Bali adalah ibu kota kolonial tua yaitu Singaraja, yang terletak di pantai utara dan memiliki penduduk sekitar 100.000 orang. Kota/Daerah penting lainnya yang termasuk resor pantai adalah Kuta, yang bisa dibilang bagian dari kawasan perkotaan Denpasar, dan Ubud yang terletak di utara Denpasar yang merupakan pusat budaya di pulau Bali. Tiga pulau-pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Klungkung yaitu pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan dan pulau Nusa Ceningan. Pulau-pulau tersebut terpisahkan dari pulau Bali oleh Selat Badung. Di sebelah timur terdapat Selat Lombok yang memisahkan Bali dari Lombok dan menandai divisi biogeografis antara fauna dari ecozone Indomalayan dan fauna khas yang berbeda dari Australasia. Transisi ini dikenal sebagai Garis Wallace (Wallace Line), yang diambil dari nama Alfred Russel Wallace yang pertama kali mengusulkan zona transisi antara dua bioma utama ini. Ketika permukaan air laut turun selama zaman es Pleistosen, Bali terhubung dengan Jawa dan Sumatra dan daratan utama Asia dan membagikan fauna Asia, tapi air yang dalam dari Selat Lombok terus menjaga Lombok dan daerah Sunda Nusantara yang lebih rendah terisolasi.



B. KEBUDAYAAN BALI



Pulau Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal hingga penghujung dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian dari Kepulauan Sunda Kecil ini beribukota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada  8° LS dan 115° BT . Daerah ini pun memiliki iklim yang teropis seperti daerah Indonesia lainnya. Secara geografis provinsi Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan Selat Bali di sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Selat Lombok di bagian sebelah timur. Tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi selain kota Denpasar sendiri yaitu Ubud sebagai pusat seni yang terletak di Kabupaten Gianyar yang merupakan dataran tinggi di pulau ini. Sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tempat tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun hanya tempat untuk para wisatawan beristirahat. Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali terbagi menjadi dua yaitu suku Bali Aga yang merupakan penduduk asli Bali, kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Trunyan. Kemudian Suku Bali Mojopahit yang merupakan Bali Hindu atau Bali keturunan dari kerajaan Mojopahit. Kebudayaan Bali dapat dikatakan masih khas atau asli karena masyarakatnya sangat memegang teguh budaya dari nenek moyang mereka dan belum terpengaruh oleh budaya lain. Unsur-Unsur Budaya a. Agama Sebagian penduduk Bali menganut agama Hindu lebih kurang 95% dari jumlah keseluruhan penduduk yang terdapat di Bali, sedangkan 5% nya menganut agama Islam, Kristen, Katolik dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup dari ajaran Hindu yaitu untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup, lahir dan batin. Orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah orang Hindu yang banyak ditemui di Bali disebut Pura, Pura sangat banyak dijumpai di rumah-rumah masyarakat Hindu Bali dalam berbagai bentuk



tergantung dari kondisi ekonomi masyrakat tersebut. Sedangkan tempat-tempat untuk  pemujaan leluhur  disebut Sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India. Masyarakat Hindu Bali yang meninggal dunia akan diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat yang sudah sangat lazim ditemui di Bali. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya Galungan, Kuningan, Saras Wati, Tumpek Landep, Tumpek Uduh, dan Siwa Ratri. Kebanyakan dari wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing berkunjung ke Bali untuk melihat atau bahkan terlibat dalam upacara-upacara keagamaan pada hari raya umat Hindu di Bali. b. Organisasi Sosial • Perkawinan Penarikan garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah mengarah pada patrilineal. Sistem kasta yang sangat mempengaruhi proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya lebih tinggi apabila menikah dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak dibenarkan karena akan terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita. Kemudian di beberapa daerah Bali, diberlakukan pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), namun saat ini terutama pada keluarga orang-orang yang  terpelajar, budaya ini sudah tidak diberlakukan lagi. • Kemasyarakatan Terdapat suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat Bali yang mencakup 2 pengertian Desa yaitu : Desa Adat dan Desa Dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu kesatuan wilayah namun desa adat  berhubungan dengan keagamaan atau pun adat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat pada bidang upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas terpusat pada bidang administrasi, pemerintahan dan pembangunan. • Kekerabatan Adat bagi yang menetap di Bali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat menetap yang sering berlaku diBali yaitu adat virilokal yaitu adat yang membenarkan pengantin baru menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat



suami,dan adat neolokal yaitu adat yang menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Penduduk Bali, memiliki rukun warga yang disebut Banjar yang masingmasing memiliki kepala Banjar dengan sebutan Kelihan. Banjar dikepalai oleh klian banjar yang bertugas dengan segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan, namun terkadang banjar juga harus memecahkan soal-soal permasalahan yang mencakup hukum adat tanah, dan hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan. c. Bahasa Sebagian besar masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia,bahkan sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing lainnya merupakan utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar yang biasanya di pakai oleh kaum Sudra, dan bahasa Bali Mojopahit yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus yang dipakai oleh kaum Brahmana, kaum Ksatrian dan kaum Waisya. d. Kesenian Bali tidak dapat dipisahkan dengan berbagai kesenian yang dimilikinya. Bahkan sebagian dari masyarakat Bali bermata pencaharian di bidang kesenian, seperti seni pahat, seni lukis, seni drama dan tari dan seni musik. Seni kebudayaan tari  di Bali pada umumnya di bagi menjadi tiga kategori, diantaranya adalah wali atau seni tari yang hanya pertunjukan dalam acara sakral, bebali atau seni tari pertunjukan yang biasanya untuk upacara dan juga sering di tampilkan untuk menyambut pengunjung yang datang ke Bali serta balih-balihan atau seni tari yang sifatnya untuk hiburan. Salah satu jenis seni tarian yang ada di Bali dan sangat populer bagi para wisatawan adalah Tari Kecak dan Barong. Jenis musik tradisional Bali sebetulnya memiliki kesamaan dengan musik tradisional yang ada di banyak daerah lain di Indonesia. Namun terdapat beberapa ciri khas dalam teknik memainkan dan gubahannya yaitu dalam bentuk kecak. Seni kecak adalah nyanyian yang konon menirukan suara kera. Alat musik tradisional di Bali adalah, Gamelan, Jegog, serta Genggong. e. Makanan Khas Begitu banyak makanan khas yang terdapat di Bali, biasanya makanan-makanan asli Bali menggunakan berbagai macam rempah-rempah untuk memasaknya, sehingga rasa campuran dari rempah tersebut sangat terasa apabila kita mencicipi makanan asli Bali tersebut. Tiap kabupaten



di Bali memiliki makanan khas contoh nyamakanan tradisional Badung, terdapat ayam jejeruk, sate lilit ayam, lawar kuwir, dan jukut ares. Untuk daerah Denpasar sendiri banyak ditemui ayam betutu, nasi campur Bali dan masih banyak yang lainnya. f. Rumah Adat Bali Rumah Adat Bali merupakan sebuah penerapan dari filosofi yang ada pada masyarakat Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek pawongan (manusia sebagai penghuni rumah), pelemahan ( lokasi atau lingkungan) dan parahyangan. Mereka menganggap kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tersebut. Untuk itu pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional Bali selalu dipenuhi dengan pernak-pernik yang berfungsi untuk hiasan, seperti ukiran dengan warna-warna yang kontras dan alami. Selain sebagai hiasan mereka juga mengartikan dan maknai tertentu sebagai ungkapan terimakasih kepada sang pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patung. Umumnya Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan bangunan tidak lagi terpisah-pisah. Bali memiliki ciri khas arsitektur yang timbul dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali itu sendiri yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada. Seperti rumah, pura sebagai tempat suci umat Hindu, Banjar atau balai pertemuan dan lain-lain. C. OBJEK WISATA YANG ADA DI BALI 1. Pantai Sanur Awal perkembangan pariwisata di Bali selatan dimulai dari objek wisata Sanur. Sanur merupakan tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi, karena sangat disukai wisatawan Indonesia yang menginginkan tempat wisata yang lebih tenang dan tidak ramai. Obyek wisata Sanur Bali juga menawarkan pantai pasir putih, tetapi anda tidak akan dapat melihat matahari terbenam di objek wisata Sanur. Melainkan matahari terbit yang akan anda dapat lihat disini.



Air laut yang tenang dan pemandangan bawah laut yang masih alami, membuat pantai Sanur favorit wisatawan Indonesia untuk melakukan aktivitas yang disebut dengan nama seawalker Sanur.. 2. Pantai Pandhawa Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta selatan , Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan dan Pura Uluwatu untuk menuju kawasan ini saat ini masih dalam perbaikan akses jalan menuju Pantai pandawa karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan. selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini. Saat memasuki kawasan Pantai Pandawa kita akan disuguhkan oleh tebing kapur di sisi kanan dan kiri jalan. Hal ini tentu membuat pengunjung terkagum-kagum dan terpesona akan keindahan alamnya. Pantai dengan pasir putih yang masih bersih ini cukup banyak pengunjungnya, terlebih wisatawan asing yang sedang berjemur. Akses menuju Pantai Pandawa : Dari Denpasar : Arahkan kendaraan menuju Uluwatu. Sampai ketemu perempatan yang di kanan jalan ada supermarket Nirmala anda bisa belok kiri ke arah Nusa Dua. Kurang lebih 2 KM ada pertigaan, belok kiri lagi  ke arah Nusa Dua. Kurang lebih 1 KM pas jalan tanjakan ada papan penunjuk jalan Pantai Pandawa belok kanan dan ikutin jalan itu sampai ketemu jalan beraspal mulus di kanan kiri ada tebing yang dikeruk. Anda akan dikenakan restribusi masuk sebesar Rp. 2000,-. Untuk sepeda motor. Ikuti jalan itu hingga ketemu tebing yang ada patung pandawa terus hingga ketemu jalan menurun menuju Pantai Pandawa. 3. Pantai Kuta



Mendengar nama tempat wisata Kuta Bali, tentunya anda pasti tahu tentang objek wisata di Bali ini. Salah satu tempat wisata Bali yang paling terkenal dan populer dikalangan wisatawan Indonesia, yang sangat jarang di lewatkan oleh wisatawan, disaat berlibur ke pulau dewata. Pantai Kuta Bali, menawarkan pantai pasir putih bersih, yang terbentang sepanjang 7 kilometer. Banyak hal yang dapat anda lakukan di objek wisata kuta Bali, seperti, bermain di pantai pasir putih, melihat matahari terbenam di sore hari. Jika anda menyukai pertunjukan seni, anda dapat berkunjung ke Kuta Theater. Bagi anda yang sedang berlibur dengan anak-anak, tentunya mengunjungi Waterbom Bali, akan membuat anak-anak sangat senang. 4. Pertunjukan Tari Barong Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan. Oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.    Bicara tentang tari barong maka kita tidak akan lepas pada sosok Rangda. Lakon yang satu ini merupakan tokoh antagonis yang berperang melawan Barong. Menurut cerita, peperangan diantara keduanya tidak pernah ada yang menang ataupun kalah. Menurut etimologinya, kata Rangda yang kita kenal di Bali berasal dari Bahasa Jawa Kuno yaitu dari kata Randa yang berarti janda (L. Mardiwarsito, 1986:463). Rangda adalah sebutan janda dari golongan Tri Wangsa yaitu, Weisya, Ksatria dan Brahmana. Sedangkan dari golongan Sudra disebut Balu. Kata Balu dalam bahasa Bali alusnya adalah Rangda. Perkembangan selanjutnya istilah Rangda untuk janda semakin jarang kita dengar,



karena dikhawatirkan menimbulkan kesan tidak enak mengingat wujud Rangda yang seram dan menakutkan serta identik dengan orang yang mempunyai ilmu kiri (hitam). Rangda juga memiliki bermacam-macam jenis yang berbeda antara lain: 1. Bentuk Nyinga Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai singa dan sedikit menonjol ke depan. Sifat dari Rangda ini adalah galak dan buas. 2.Bentuk Nyeleme Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai wajah manusia dan sedikit melebar. Bentuk Rangda seperti ini, menunjukkan sifat yang berwibawa dan angker 3.Bentuk Raksasa Apabila bentuk muka Rangda ini menyerupai wujud raksasa seperti yang umum kita lihat Rangda pada umumnya. Biasanya Rangda ini menyeramkan.



5. Cening Bagus Cening Bagus berdiri pada tanggal 27 April 2009, berdiri di tanah milik desa yang berada di Jln. Raya Batu bulan 100X, Sukowati, Gianyar, Bali. Cening Bagus berdiri atas gagasan untuk mambantu pengrajin kecil di Gianyar bali. Perusahaan ini berdiri dari nol/usaha kecil, setiap dua bulan sekali Cening Bagus melakukan evaluasi untuk pengembangan selanjutnya. Dalam pendirian Cening Bagus terdapat visi dan misi cening bagus, visi dari Cening Bagus adalah “Membantu pengrajin kecil (home industri) menuju kesejahteraan”, sedangkan misi dari cening bagus adalah “Pariwisata Bali makin lama makin berkembang seiring dengan himbauan pemerintah Bali khususnya bidang pariwisata untuk ikutan dildalam memajukan pariwisata di Bali”, yang membuat Cening Bagus dapat dkembangkan seperti saat ini. Cening Bagus sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan penjualan produk oleh-oleh khas Bali. Cening Bagus juga mempunyai peranan penting dalam kebangkitan perkembangan wisata di Bali, khususnya paska ledakan bom (dikenal dengan Bom Bali I dan II) dimana Cening Bagus menjual pelayanan jasa/memandu kepada wisatawan dalam menjalajahi pariwisata di Bali. Selain itu Cening Bagus juga berperan penting dalam pengembangan industri, khususnya industri-industri kerajinan perumahan, dimana Cening Bagus merekomendasikan para wisatawan yang menggunakan jasanya untuk berkunjung kegalerinya yang berisi berbagai produk khas Bali dan luar Bali. Cening Bagus juga bekerja sama dengan pemerintah dalam



upaya memajukan pariwisata di bali. Di Cening Bagus pula, kami rombongan dari Smansa Mewah melakukan makan siang dan sholat dzuhur. Setelah selesai, kami pun segera kembali ke bus masing-masing kemudian melanjutkan perjalanan kembali. 6. Joger Joger, dikenal dengan pabrik kata-kata yang berlokasi di kawasan jalan raya Kuta dan di Desa Luwus Bedugul Bali. Untuk yang ada di Kuta tempatnya sangat strategis dan hanya memerlukan waktu 10 menit dari bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya,alamat Joger Bali berada di Jalan Raya Kuta. Nama Joger diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan oleh Gerard sebesar US $ 20.000 sebagai modal dari usahanya. Awalnya dibuka di alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak tanggal 7 Juli 1987 toko ini pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya Kuta sebelah supermarket Supernova. Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh Joger ini akan disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker sebagai tanda masuk VIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada ruangan yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti mug, sandal, gantungan kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga ruangan yang unik bagi anda yang ingin mencari T-Shirt anak-anak karena anda diharuskan masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter saja. Tentu bisa dimengerti karena memang untuk anak-anak. Joger Bali hanya satu-satunya tempat di Indonesia yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger Bali. Ada juga ruangan di pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan pernak-pernik lainnya. Dari segi harga tentunya relatif murah dan tentunya pula kualitas barang yang ada di Joger ini sangat bagus. Cocok untuk anda yang menginginkan oleh-oleh yang unik dan memiliki ciri khas. Selain di jalan raya Kuta, Joger kini telah membuka cabangnya di jalan raya menuju ke Bedugul yang disebut Temannya Joger. 7. Danau Bedugul



Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini adalah danau beratan yang paling dangkal, di daerah danau Bedugul ini banyak terdapat hasil pertanian. Hasil pertanian disini yang paling banyak dijumpai adalah buah buahan dan sayuran. Banyak jenis buah-buahan disini diantaranya adalah buah markisa, buah anggur, dan buah manila. Danau Bedugul terletak di Kabupaten Tabanan. Danau Bedugul ini merupakan tempat wisata pilihan di Bali, Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya.. Kawasan wisata Bedugul, yang terletak di kabupaten Tabanan, menawarkan suasana perbukitan yang menyejukkan dan keindahan danau Tamablingan. Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius plus danau yang begitu indah. Untuk menikmati keindahan danau di sini, cukup dengan menyewa speed boat anda dapat berkeliling danau. Dekat dengan danau ini juga anda dapat menikmati hidangan santap siang di restoran lokal dengan menu masakan Indonesia maupun juga internasional. Bedugul terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km atau sekitar 1 jam 14 menit dari Bandara International Ngurah Rai dan 40 km dari Kota Singaraja lewat perjalanan darat. Tempat wisata di Bali ini menawarkan, keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Terletak pada ketinggian 1.240 meter dari permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 18 Celcius pada malam hari dan 24 Celcius pada siang hari. Tempatnya yang tinggi membuat obyek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut. 8. Tanah Lot Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban.Pulau Bali sering disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, sekitar 3,2 km dari pulau Jawa. Secara Astronomi, Bali terletak di 8º 25’ 23’’ LS dan 115º 14’ 55” LT yang membuatnya beriklim tropis seperti Indonesia yang lainnya. Luas wilayah Provinsi Bali adalah ± 5.623,86 km atau 0,29% luas wilayah Indonesia. Secara Administrasi Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten, 55 kecamatan dan 701 desa atau kelurahan. Ibukota Bali adalah Denpasar. Batas-batas wilayah Bali :



a) Utara



: Laut Bali.



b) Selatan



: Samudra Indonesia.



c) Barat



: Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.



d) Timur



: Provinsi Nusa Tenggara Timur.



Bali juga terkenal dengan wisata pantainya,salah satu pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yaitu pantai pura tanah lot. Tanah Lot merupakan sebuah batu karang yang berada di pantai, terletak di Desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan di barat daya pulau Bali, sekitar 33 km di sebelah barat kota Denpasar atau berjarak sekitar 11 km di sebelah selatan kota Tabanan. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewadewa penjaga laut . Diatas batu karang itu dibangun sebuah pura yang luasnya kurang lebih 3 are. Di sebelahnya terdapat satu pura lagi yang terletak diatas tebing yang menjorok ke laut. Berdasarkan asal-usulnya pura ini memiliki arti sebagai "tanah laut" atau "tanah di laut". Kata Tanah Lot mempunyai makna dari kata "Tanah" yang diartikan sebagai batu karang yang menyerupai gili atau pulau kecil, sedangkan kata "Lot atau Lod" mempunyai arti laut. Sehingga nama Tanah Lot diartikan sebagai pulau kecil yang terapung di tengah lautan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu. Pantai Pura Tanah Lot terletak di kabupaten Banjar berada di Lintang Selatan 20 49’55”- 30 43’ 38” dan Bujur Timur 1140 30 20” – 1150 35’ 37” . batas – batas wilayah Pantai Pura Tanah Lot: 1)   Sebelah Utara



: Kabupaten Tapin



2)   Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Lot dan Kota Banjar. 3)   Sebelah Timur



: Kabupaten Kota Baru.



4)   Sebelah Barat



: Kabupaten Barito Kuala dan Kota



Banjarmasin. Sejarah Pantai Pura Tanah Lot. Menurut legenda, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang bernama Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau Danghyang



Dwijendra pada abad ke 16.  Beliau datang dari Blambangan, Jawa Timur, ke Bali untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu. Beliau mengadakan perjalanan suci (dharmayatra) dengan berjalan menyusuri pantai selatan pulau Bali mulai dari daerah barat sampai ke daerah timur. Dalam perjalanan tersebut, akhirnya beliau sampai pada sebuah pantai di daerah Tabanan, yang tidak jauh dari desa Baraban. Di tempat ini Danghyang Nirartha membangun pura dan menyebarkan agama Hindu. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Di kawasan Pantai Pura Tanah Lot juga terdapat Ular Suci dan Air Suci. Menurut legenda masyarakat setempat, Ular Suci berawal dari Saci Dewi yang turun ke bumi hendak berbelanja di pasar dekat alas kendung (saat ini dekat dengan pura pakendungan) pada saat itu Saci Dewi dalam keadaan mengandung. Setelah berbelanja di pasar tiba – tiba beliau merasa perutnya sakit dan berusaha beristirahat di suatu tempat. Sementara itu ada seseorang yang bernama Kaki Tua yang memperhatikan beliau dan merasa kasihan melihat seorang gadis sedang yang kesakitan. Kaki Tua menghampiri Saci Dewi dan membantunya dengan penuh keprihatinan. Selang beberapa waktu akhirnya gadis itu melahirkan dua anak buncing. Bayi yang lahir pertama adalah perempuan dan yang kedua adalah laki- laki yang di beri nama Rare Cili Roro yang kemudian dititipkan kepada Kaki Tua tersebut. Kemudian di suatu hari anaknya itu meminta hadiah rumah kepada ibunya dan akhirnya dibangunlah sebuah pura alas kedung untuk Rare Cili Roro laki dan Pura Tanah Lot untuk Rare Cili Roro perempuan. Dan Ular Suciyang berada di Tanah Lot berasal dari potongan – potongan sabuk stagen yang merupakan hadiah dari Saci Dewi untuk Rare Cili Roro perempuan, ular tersebut bertugas untuk menjaga dan melindungi Rare Cili Roro perempuan. Sedangkan Air Suci memiliki kedalaman sampai lima meter dengan pemandangan di sekitarnya yang sungguh luar biasa.Disebut Goa Air Suci karena menurut masyarakat sekitar goa ini bisa mengalirkan air suci yang berasal dari tengah laut. Di dalam goa ini terdapat sebuah patung dengan tinggi lebih kurang setengah meter berwujud Ida



Pedanda Danghyang Dwijendra. Sosok ini merupakan seorang pendeta yang tengah melakukan pemujaan di lokasi ini.



    Budaya dan Tradisi masyarakat sekitar Tanah Lot. Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha. Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri. Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara  ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja.Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll. Keseluruhan upacara di bali dapat di kelompokan sebagai berikut : 1)      Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa 2)      Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh 3)      Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran 4)      Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat



Masih banyak tradisi dan budaya yang dimiliki masyarakat sekitar tanah lot seperti adanya upacara sembahyang umat hindu sekaligus sebagai penanda bahwa pantai pura tanah lotmentransformasi 3 Dimensi yaitu : Dimensi Naturalisme, Humanisme dan Teosentrisme. Dimensi Naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai pura tanah lot adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan beraneka ragam. Dimensi Humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk memanjakan diri,tenggelam dan euforia yang ditandai dengan proyk imajiner seperti mengambil foto dengan moment istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi. Dan Teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi persembahan pada tuhan, dan menandai proses komunikatif metafisika orang – orang Bali sekitar Pantai Pura Tanah Lot. Dan ada juga tradisi Sakramen. Masyarakat sekitar tanah lot juga masih menggunakan adat penamaan orang bali, nama orang bali umumnya diawali dengan sebutan yang mencerminkan kasta (wangsa) dan urutan kelahiran. Biasanya nama depan orang bali di imbuhi nama keluarga (semacam marga) dan urutan kelahiran. Jadi, pada umumnya orang bali bisa diketahui dia anak berapa dari nama depannya. Menurut “sastra kanda pat sari” nama – nama depan khas bali itu sejatinya tidak lebih sebagai semacam penanda urutan kelahiran sang anak, dari pertama hingga keempat ,adalah sebagai berikut : 1.    Anak pertama biasanya di beri awalan “wayan” diambil dari kata wayahan yang berarti tertua/ lebih tua. Selain wayan ada juga “putu” dan “gede”, dua nama ini biasanya digunakan oleh orang bali belahan utara dan barat. Sedangkan di bali timur dan selatan cenderung memilih nama wayan. Kata “putu” itu sendiri berarti cucu, sedangkan “gede” artinya besar/ lebih besar. Dan untuk anak perempuan kadang di beri kata tambahan “luh”. 2.    ‘ Made” diambi dari kata madya yang berarti tengah sehingga digunakan sebagai nama depan anak kedua. Ada juga “nengah”, “kadek” merupakan serapan dari kata adi yang kemudian menjadi adek. 3.    Anak ketiga biasanya diberinama depan “nyoman” atau “komang” yang konon diambil dari kata nyeman (lebih tawar) .



4.    Anak keempat diawali dengan sebutan “ketut” yanag merupakan serapan “ke + tuut” ngetut yang berarti mengikuti. Selain menggunakan ketentuan dalam penamaan bali, masayarakat sekitar tanah lot juga menggunakan pakaian adat pada saat melakukan sembahyang pakaian adat bali pria adalah ikat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja. Pura Tanah Lot juga memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap 210 hari sekali, yaitu setiap “Buda Cemeng Langkir”, berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan. Pada saat odalan, seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang, begitu juga wisatawan akan banyak yang datang untuk menyaksikan upacara dan keindahan Tanah Lot, akan tetapi wisatawan tidak diijinkan untuk memasuki bagian utama (”Utama Mandala”) pura Tanah Lot, kecuali yang masuk untuk bersembahyang. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian pura Tanah Lot.     Pantai Pura Tanah Lot sebagai Tujuan Wisata Bali memiliki tempat wisata yang cukup banyak, mulai dari tempat berbelanja, tempat rekreasi dan yang paling terkenal yaitu wisata pantainya. Namun dari sekian banyak pantai yang ada di bali, ada satu pantai yang paling banyak dikunjungi oleh wiasatawan domestik maupun mancanegara yaitu Pantai Pura Tanah Lot. Kebanyakan dari wisatwan beralasan untuk memilih Tanah Lot karena keindahan yag dimilikinya juga keunikan yang ada. Fasilitas yang mendukung juga menjadi faktor wisatawan memilih Tanah Lot sebagai tujuan wisata.Sejumlah fasilitas penunjang pariwisata tersedia di sana. Mulai tempat parkir sampai  pasar seni yang menjual aneka produk kerajinan lokal, seperti kaos atau baju Bali, juga kedai minuman dan makanan. Tanah Lot merupakan tujuan wisata favorit di Pulau Bali. Hampir setiap wisatawan yang berlibur ke Bali, menyempatkan diri untuk mengunjungi obyek wisata ini. Tanah Lot terkenal dengan sebuah pura yang letaknya terpisah dari daratan, namun masih bisa dijangkau ketika air laut surut tanpa harus menggunakan perahu, pura tersebut dikenal sebagai Pura Tanah Lot. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam, wisatawan biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan matahari terbenam di sini.Juga ada beberapa alternatif tempat penginapan di area Tanah Lot ini. Alternatif tersebut antara lain Le Meridien Golf and



Spa resort, yang terdiri dari suite dan villa atau pengunjung juga dapat memilih Dewi Sinta Restaurant dan Villa. Pilihan vila lain adalah Sacred River Retreat. Dan dari tempat parkir menuju ke area pura, Anda akan banyak menjumpai art shop yang menawarkan berbagai macam kerajinan tangan yang dapat Anda jadikan untuk benda kenangan. Serta banyak terdapat warungwarung makan dan kedai minuman.Pemandangan yang sangat indah dan tak terlupakan dapat Anda jumpai di Tanah Lot ini. Dengan pemandangan laut lepas, barisan buih putih pecahan ombak, deru angin, terjangan ombak yang indah, serta karang-karang membuat suasana di Tanah Lot semakin indah untuk diabadikan. Tanah Lot terkenal dengan pemandangannya yang indah. Bila cuaca cerah, kita dapat melihat matahari tenggelam (sunset) yang sangat indah, yang dapat membuat mata berhenti berkedip. Dijalan menuju pantai Tanah Lot banyak dijumpai penunjang pariwisata seperti hotel, restaurant, art shop, dan lainnya. Waktu yang baik untuk berkunjung kesana adalah pukul 16:00, jadi kita dapat melihat-lihat pemandangan dengan tebing yang curam, pura Tanah Lot yang mengagumkan, dan pemandangan pantai sambil menunggu sunset. Pulau Bali bisa dkatakan pulau yang sudut-sudutnya sangat mudah dijangkau. Restoran- Restoran berskala Nasional hingga Internasional semuanya ada di pulau ini. Makanan- Makanan khas Bali seperti sate lilit, bebek betutu, ayam pelalah, ketan waluh, serta bubuh injin juga dapat wisatawan nikmati di pulau ini. 9. krisna Pusat oleh-oleh khas Bali ini didirikan di atas lahan seluas 20 are. Lahan ini dikontrak Anom selama 15 tahun dengan nilai kontrak senilai Rp 1 milyar. “Saya buka pusat oleh-oleh pada bulan Mei dengan pertimbangan pada bulan Juni bertepatan dengan musim liburan sekolah dan momen Pesta Kesenian Bali. Dibuka pada bulan itu dengan harapan akan banyak pembeli yang datang berbelanja oleh-oleh.” Di hari pertama, respon konsumen terhadap pusat oleh-oleh khas Bali Krisna di Jalan Nusa Indah ini cukup Bagus. Omzet penjualan oleh-oleh di hari pertama mencapai Rp 4 juta. Setelah membuka pusat oleh-oleh pertama ini, Anom mulai berpikir, bagaimana cara untuk mempromosikan usahanya secara efektif dan efisien. Akhirnya ia memutuskan untuk berpromosi lewat brosur. 50 Gusti Ngurah Anom Anom kemudian mulai mempromosikan pusat oleholeh Krisna di Pelabuhan Gilimanuk Jembrana.  Selama 2 bulan ia tinggal indekos di daerah Pelabuhan Gilimanuk. “Selama 24 jam saya bekerja mengedarkan brosur promosi pusat oleh-oleh Krisna. Waktu itu saya turun tangan sendiri menyebarkan brosur promosi kepada setiap wisatawan yang baru datang ke Bali dengan menggunakan bus pariwisata. Bentuk promosi sederhana ini berhasil. Pusat oleholeh Krisna berkembang pesat. Omzet penjualannya semakin meningkat.” 16 Mei 2008, Pusat Oleh-Oleh Krisna II dibuka. Pusat oleholeh ini berlokasi di Jalan Nusa Kambangan Denpasar, berdiri di atas lahan seluas 35 are. Sama dengan pusat oleh-oleh pertama di Nusa Indah, kunjungan ke pusat oleh-oleh Krisna di Jalan Nusa Kambangan ini pun selalu ramai. Jika sedang ramai kunjungan,



Jalan Nusa Kambangan yang sempit dipastikan akan macet dipenuhi kendaraan para pengunjung yang akan berbelanja oleh-oleh.  Karena tidak mau mengganggu orang dengan kemacetan lalu lintas khususnya di Jalan Nusa Kambangan, Anom mulai berpikir untuk melakukan ekspansi membuka pusat oleh-oleh di wilayah lainnya. 16 Mei 2009, Pusat Oleh-Oleh Krisna III diresmikan, berlokasi di Sunset Road Kuta. Pusat oleh-oleh terbesar di Bali ini didirikan di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Dalam waktu 1 tahun, Pusat Oleh-Oleh Krisna III di Sunset Road Kuta ini berkembang pesat sehingga menempati lahan seluas 1,4 hektar. Pada 1 November 2010, pusat oleh-oleh Krisna III di Sunset Road ini diresmikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebagai pusat oleholeh terbesar di Bali. Raja Oleh-Oleh Khas Bali 51 Pusat oleh-oleh Krisna mulai I sampai III buka mulai pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam. Di atas pukul 10 malam, wisatawan sudah mulai kebingungan untuk mencari oleh-oleh. “Akhirnya saya membuka pusat oleh-oleh Krisna IV yang buka selama 24 jam pada 1 November 2010. Pusat oleholeh seluas 45 are yang berlokasi di daerah Tuban Kuta ini saya beri nama pusat oleh-oleh Rama Krisna.  Namanya saya ambil dari nama anak ke-4, sementara nama Krisna saya ambil dari nama anak ke-3 saya,” jelasnya. Saat ini seluruh usaha milik Gusti Ngurah Anom mempekerjakan sekitar 1.000 orang karyawan, mulai karyawan di Cok Konfeksi hingga karyawan di beberapa outlet pusat oleholeh khas Bali ‘Krisna’. Pusat oleh-oleh Krisna saat ini menjual sekitar 8.000 item atau jenis produk oleh-oleh. Semua jenis oleh-oleh tersebut diambil dari 425 supplier atau pengrajin dan Usaha Kecil Menengah yang tersebar di seluruh Bali. BAB III PENUTUP A.      SIMPULAN



1.    Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour. 2.    Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan pesertaStudy Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah. 3.    Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia. 4.    Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya. B.      SARAN 1.    Bagi sekolah



       Sekolah



diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal



perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tourdengan teratur.        Sekolah



sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu



atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.        Sekolah



diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk mengerjakan karya



tulis. 2.    Bagi guru pendamping        Sebaiknya



lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan



berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal.        Diharapkan



lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat membawa diri untuk



bersikap dalam bergaul.        Lebih



memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama



perjalanan.        Diharapkan



dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama Study Toursehingga



dapat lebih akrab. 



       Sebaiknya



lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan



mencemarkan nama baik sekolah.        Diharapkan



lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat



mengganggu program Study Tour. 3.    Bagi siswa        Siswa diharapkan



tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun



juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.        Siswa diharapkan



tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.



       Siswa diharapkan



dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua



perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.        Siswa diharapkan



dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar



tidak membebani guru pembimbing.        Siswa diharapkan



dikunjungi.



ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang



       Siswa dianjurkan



tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu



bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara



DAFTAR PUSTAKA http://www.id.baliglory.com/2015/06/bali-pulau-dewata.html http://gemalapritarr.blogspot.co.id/2012/06/artikel-kebudayaan-pulau-dewata-bali.html http://www.water-sport-bali.com/pantai-pantai-bali.html http://www.calyawisata.com/2015/05/tentang-pulau-bali-dan-potensi-wisatanya.html http://www.rentalmobilbali.net/tempat-wisata-di-bali-yang-wajib-dikunjungi.html



JADWAL KEGIATAN



HARI/TANGGAL



KEGIATAN



Sabtu 17,November 2018



Berangakat dari MAN pukul 08.00 WIB Istirahat ke-1 di RM Nganjuk(sholat dhuhur, asar, dan makn siang) Istirahat ke-2 di RM Purbolinggo(makan malam, sholat maghrib, dan isya’)



Minggu 18 November 2018



Pagi hari sampai langsung menuju tanah lot, pantai pandawa,pantai kuta,pusat oleh-oleh krisna, lalu menuju hotel Nirmala(MAKAN.MANDI,SHOLAT,ISTIRAHAT)



Senin 19 November 2018



Mandi dan makan pagi dilanjutkan ke: Danau Bedugul,joger,cening bagus,pantai sanur,lalu kembali ke hotel



Selasa 20 November 2018



Mandidan makan pagi di hotel, sekalian berkemaskemas dilanjutkan ke:Tari barong Dilanjutkan perjalalanan untuk pulang



Rabu 21 November 2018



Pagi hari sampai di MAN



Lampiran