Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR 1066/PER/RSI-SA/I/2020



1



PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR 1066/PER/RSI-SA/I/2020



2



PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 1066/PER/RSI-SA/I/2020 TENTANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG Menimbang



:



a. bahwa membangun kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum; b. bahwa kesehatan sebagai hak asasi insani harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat; c. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan bermutu sesuai dengan yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf (a) huruf (b), dan huruf (c), perlu dtetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Tentang Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang;



Mengingat



:



1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan; 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 107/DSNMUI/IX/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah; 4. Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Nomor 12/SK/YBW-SA/II/2018 Tentang Pengangkatan Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes Sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung Masa sBakti 2018-2022;



3



Menetapkan



:



MEMUTUSKAN PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG TENTANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.



BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 PENGERTIAN Lingkup pelayanan rumah sakit adalah kemampuan yang dimiliki rumah sakit untuk membuat dan mengoperasikan layanan sesuai dengan visi misi dan tujuan Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Rumah Sakit Islam Sultan Agung memiliki center pelayanan antara lain : Cardiac center, Eye center, Lasik center, Oncology center, Fertility center, ENT center, Diabetic center, Haemodialisa, Rehabilitation center, Stroke center, Urology Center, Intregated Clinic of specialist, Pain Center, Skin Center ditambah layanan penunjang lainnya. Pasal 2 TUJUAN



1. Sebagai panduan dalam memberikan informasi jenis pelayanan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. 2. Sebagai acuan dalam memberikan sosialisasi terkait lingkup pelayanan yang dapat diberikan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung kepada masyarakat. Pasal 3 Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang Tanggal : 13 Jumadil Awal 1441 H 9 Januari 2020 M DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



Dr. H. MASYHUDI AM.,M.Kes.



LAMPIRAN 4



PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR 1066/PER/RSI-SA/I/2020 TENTANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG 1. INSTALASI GAWAT DARURAT Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Sultan Agung meliputi : 1. Pelayanan Triase. 2. Pelayanan kegawatdaruratan Trauma. 3. Pelayanan kegawatdaruratan Jantung dan Kardiovaskuler. 4. Pelayanan kegawatdaruratan Paru. 5. Pelayanan kegawatdaruratan Anak. 6. Pelayanan kegawatdaruratan Kebidanan dan Kandungan 7. Pelayanan Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. 8. Pelayanan Kegawatdaruratan Bedah 9. Pelayanan kegawatdaruratan Syaraf 10. Pelayanan Kegawatdaruratan Jiwa. 11. Pelayanan kegawatdaruratan Mata. 12. Pelayanan kegawatdaruratan Telinga Hidung dan Tenggorok. 13. Pelayanan kegawatdaruratan Kulit dan Kelamin. 14. Pelayanan kegawatdaruratan Gigi dan Mulut. 2. PELAYANAN RAWAT JALAN Ruang lingkup pelayanan Rawat Jalan : 1. Rawat Jalan Spesialis, terdiri dari ; a. Spesialis Penyakit Dalam Menangani pasien dewasa dan lansia meliputi penyakit non bedah mencakup hampir seluru bagian tubuh manusia. b. Spesialis Psikiatri Pengelolaan pasien meliputi emosi,sosial dan perilaku manusia dengan melibatkan pemahaman, penilaian, diagnosis perawatan serta pencegahan gangguan jiwa. c. Spesialis Saraf Menangani kelainan pada sistem saraf tubuh meliputi otak dan sumsum tulang serta saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. d. Spesialis Bedah 1) Bedah Umum Pelayanan bedah yang mempunyai cakupan luas yang meliputi beberapa penyakit di antaranya usus buntu,tumor jinak,peritonitis,abses hati,hernia,luka bakar,cedera dll. 5



2)



Bedah Urologi Menangani kondisi pasien terkait saluran kemih.baik dengan pemberian obat maupun prosedue operasi. 3) Bedah Orthopedi Pelayanan pembedahan pada muskuloskeletal yang mempengaruhi tulang, sendi, otot, tendon dan ligamen yang disebabkan oleh kecelakaan, trauma, cidera dan kondiSi yang lainnya. 4) Bedah Onkologi Pengobatan medis yang dibutuhkan untuk menangani pasien karena adanya pertumbuhan kanker. Baik pengobatan dengan pemberian obat,pembedahan maupun kemotherapi. 5) Bedah Anak Menangani berbagai kondisi yang memerlukan pembedahan pada janin,bayi,anak – anak-remaja. Kasus ini meliputi cidera, infeksi, kanker atau tumor, kelainan degeneratif (turunan) serta kelainan kongenital. 6) Bedah Digestiv Pelayanan pembedahan terhadap permasalahan kompleks pada saluran pencernaa yaitu saluran pencernaan atas (gastro intestinal), hepato pancreato Billier (hati, liver, pancreas, empedu) dan saluran pencernaan bawah (colorectal). 7) Bedah Plastik Penanganan dalan Perbaikan jaringan tubuh atau kulit yang rusak atau cacat akibat kondisi tertentu,contohnya uka bakar,tumor,kecelakaan,penyakit bawaan sejak lahir serta untuk kebutuhan estetika. 8) Bedah Saraf Menangani gangguan pada sistem saraf.termasuk sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) serta saraf tepi yang berada di seluruh bagian tubuh. 9) Bedah Vaskuler Pelayanan sub bidang pembeda yang menangani sistem vaskuler, arteri atau vena. e. Spesialis THT Melayani pasien dengan gangguan : 1) Telinga : Gangguan pendengaran, keseimbangan, telinga berdengung, infeksi, tumor maupun kanker. 2) Hidung : Alergi, sinusitis, kesulitan mencium aroma, cidera hidung, hidung tersumbat, tumor serta kanker. 3) Gangguan tenggorokan : Sulit menelen, suara terganggu, gangguan Kelenjar adenoid, laringitis dan tonsilitis. 4) Gangguan tidur : apneu tidur obstruktif, mendengkur, penyempitan saluran pernafasan. f. Spesialis Kulit dan Kelamin Menangani beragam masalah kesehatan kulit dan kelamin baik pria maupun wanita. g. Spesialis Gigi 1) Spesialis Pedodontis(Sp.KGA) Spesialis dokter gigi anak, melakukan pencegahan dan perawatan semua kelainan dan penyakit gigi dan mulut anak. 6



2)



Spesialis Orthodentis (Sp.Ort) Menangani pasien yang ingin mendapatkan bentuk gigi yang lebih sempurna. 3) Spesialis Endodontis (Sp.KG) Dokter spesialis konversi memberikan pencegahan dan penangguangan karies, restorasi, kosmetik gigi, perawatan endondontik konvensional bahkan melakukan bedah. 4) Spesialis Periodontis (Sp.Perio) Melakukan perawatan penyakit atau kelainan gusi dan jaringan penyangga pada gigi lainnya. 5) Spesialis Bedah Mulut (Sp.BM) Menangani pencabutan gigi dan operasi sumbing. 6) Spesialis Oral Medicine (Sp.PM) Perawatan penyakit mulut karena bakteri dan jamur, halitosis dan perawatan sendi dan rahang. h. Spesialis Gizi Menangani masalah kesehatan pasien terkait gizi serta memberikan terapi medis gizi pasien sesuai kondisi dan berorientasi pada riwayat penyakit dan keadaan umum pasien. 2.



TB DOT’s Memberikan pelayanan dan tatalaksana pasien tuberkulosis dengan menggunakan strategi DOTS di Rumah Sakit dapat berjalan dengan baik, termasuk didalamnya: a. Memberikan pelayanan yang komprehensif terhadap pasien dengan tuberkulosis. b. Pemantauan pengobatan pasien dengan tuberkulosis. c. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas tuberkulosis. d. Mendukung pelaksanaan program pemberantasan tuberkulosis pemerintah.



3.



Fertility Center & KIA a. Fertility Center terdiri dari : 1) Poliklinik Andrologi Menangani pasien dengan masalah sistim reproduksi pria dan masalah seksologi pada pria dan wanita. 2) Poliklinik Obygin ( FER) Menangani pasien wanita dengan program hamil, gangguan hormon,gangguan menstruasi. b. Klinik Obygin Menangani pasien sistim reproduksi wanita dari kehamilan,persalinan,nifas dan gangguan pada sistim reproduksi wanita. c. Klinik Anak Menanggani pasien anak meliputi penyakit non bedah, imunisasi dan penanganan tumbuh kembang anak. d. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Memberi pelayanan dan konsultasi ibu dan anak oleh bidan. 3. INSTALASI BEDAH SENTRAL 7



Pelayanan jenis tindakan operasi berdasarkan spesialisasi yaitu : 1. Operasi Bedah Umum. 2. Operasi Bedah Digestif. 3. Operasi Bedah Onkologi. 4. Operasi Bedah Urologi. 5. Operasi Bedah Anak. 6. Operasi Bedah Obstetri Dan Genikologi. 7. Operasi Bedah Ortopedi. 8. Operasi Bedah Syaraf. 9. Operasi Bedah Plastik. 10.Operasi Bedah Gigi Dan Mulut. 11.Operasi Bedah Mata. 12.Operasi Bedah THT. 13.Operasi Bedah Thorak Dan Vaskuler. Daftar Jenis Tindakan di Isntalasi Bedah Sentral



Endoscopy



Extractie IUD



Nefrektomy Sinistra



Enukleasi Extractie Massa Ostectomy dengan Endoscopy Nefro Ureterectomy Guiding Endoscopy



Extractie Corpal



Nefrolithotomy+ dj stent



Reposisi Nasal, FESS reposisi antebrachii



aff reposisi manus



laparotomy Functional Endoscopic Splenectomy Sinus Surgery (FESS) Nefrolitotomy Bivalve



terbuka



terbuka



digiti



Reposisi Terbuka Pelvis



Adenectomy



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Dengan Tension Band Nefrolitotomy Wiring Dekstra



Reposisi Terbuka Phalank



Adenoidektomy



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Caldwel – Luc Nefrolitotomy



Reposisi Tertutup



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Nefrolitotomy Adenomymectomy Konka Reduksi Sinistra



Adesiolisis



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Konka Reduksi, Sinus Reduksi Nefroplikasi 8



Reposisi Tertutup (Gips)



Reposisi Wiring



Adrenalectomy



Aff Catheter



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Naso antral Window (NAW) Nefrostomy



Functional Endoscopic Dower Sinus Surgery (FESS) Nefro Sinus Reduction Ureterolitotomy



Reposisi WSD



Reseksi Kista Costa



Aff Double Lumen



Fistulectomy



Neo Implantasi Reseksi Ureter Sinistra Urethra



Anastomosis



Aff Drain/ DC



Fixasi dengan Wire



Neosalpingektoty



reseksi hepar



Aff FE Externa



Fixasi Interna



Odontektomy



Reseksi Konka Bulosa



fiksasi



Aff Gips



Flap dengan Thicknes Skin (STSG)



Skin Graff Odontektomy,Repair OAF



Reseksi Mandibula



Aff Hecting Fisioterapi dalam anestesi Flexor



Oovarektomy



Reseksi Sigmoid



Aff implant



Frenectomy



Open Cholesistectomy



Reseksi Thorax



Aff IUD



Frosen Section



Open Colesistektomy dan Explorasi Central Business District (CBD) Rethorakotomy Explorasi



Af Packing



Frenuloplasty



Open Colesystektomy



Everse Hartman



Aff Plat Scrue



Re Trakheostomy



Open Defect



Reverve Sural Flap.



Aff Ripail



Gastrectomy



Open Nefrostomy



Revisi Colostomy



Aff Tampon



Gastro Yeyunostomy



Open Uretro



Rhinoplasty



Aff Wire



Gastroscopy



ORCHIDECTOMY RADIKAL



Rhinoplasty Lateral



Aff WSD



Gastrectomy



Orchidektomy Dektra



Radical Neck Desectie



Alveolectomy



Ganti Balut



Orchidektomy Duplek



Rozerplasty



Amputasi



Gingivectomy prenectomy



dan Orchidektomy Sinistra 9



Section Caesaria



Amputasi Knee



Bellow Gips



Orchidopeksi Dekstra



Section Kistektomy



Caesaria,



Aneurismografi dengan Graft



Graff Vena



Orchidopeksi Duplek



Section Caesaria,MOW



Angkat Graft



Granual reposisi



Orchidopeksi Sinistra



SA, Prostatektomy



Anoplasty dengan Businasi Groin Desection



OREF (Open Reduksi Eksternal Fiksasi) Sachze



Anroating Kista



GroinFlap



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Sachze + TURP



Heacting



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) SACHZE K/P Acetabulum CYSTOSTOMY



Heller



ORIF (Ganti Sendi Panggul) Salpingectomy+ FS



Hemi Artro Plasti Hip



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Ankle



Hemi Laminektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Antebrachii Salpingo Ooverectomy



Hemi Maxilektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Carpal Scrotum Plasty



Hemi Plasty



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Carsal Sectio Alta ( SA)



Arteriograft



Hemicolektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Clavikula Sekunder Heating



Aspirasi



Hemicolektomy ORIF (Open Reduksi Anatomosis End To Internal Fiksasi) End Electif Septumplasty



Anterior Reseksi



Anuoplasty



Anuerismoraphy



Anurismektomy



Anuscopy



Appendiktomy



salpingo ooverektomi



Adenoid Tonsilectomy



Hemiglosektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Septumplasty, elektif Konkaplasty



Atroplasty



Hemoroidektomy



ORIF (Open Reduksi SHINGTEROTOMY 10



OPEN



Internal Fiksasi) Femur Dexstra



AV – Shunt



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Femur Sinistra SIALOLITIASIS



Hemoroidektomy Stapler



AV – Shunt dengan Double Lumen Hernia Incisional



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Fibula SIGMOIDEKTOMY



Breast Conserving Surgery Hernioraphy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Humerus Sigmoidostomy



Bielo Digestive Hernioraphy Shunting eksplorasi



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Manus sigmoidostomy



Biopsi



Herniorapy Dekstra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Maxila SIMPATEKTOMY



Herniorapy Duplek



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Metacarpal SINEKIOTOMY



Herniorapy Sinistra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Metacarsal SINOVEKTOMY



Bipolar Hemiartoplasti



Herniotomy Dekstra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Patela/Genu sirklase



Bone Cement



Herniotomy Sinistra



ORIF PEDIS



Herniotomy Bilateral



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Pelvic sistrank



Biopsi Pankreas



Biopsi Urether



Bone Graft



Sirkumsisi



Bone Graft dengan Orif Hidrokelektomy



Orif (Open Reduksi Internal Fiksasi) Radius SKIN FLAP



Histerectomy Froszen Section



Orif (Open Reduksi Dan Internal Fiksasi) Bilateral Skin Graff



Businasi



11



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Radius Ulna SKYNTEROTOMY



Caruncula



Histerektomy



Cateter Epidural



Histerektomy SOU



dan ORIF Laparatomy dan



Cauterisasi



Histerektomy, Ovorektomy



Chole cysto Nuostomy



ORIF THR



Yeye



Cholecistectomy Lapratomy Explorasi CDB



SOB



Histeroscopy



Histerotomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Tibia Fibula SOU + FS



Hysterectomy Sob



ORIF (Open Reduksi Supra Internal Fiksasi ) TKR (Sendi Lutut) Spermatokolektomy Bso/ ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi ) Ulna Sphincterotomy ORIF (Open Reduksi Sub Internal Fiksasi) dan Osteotomy splenectomy



Closed Reduction



Hysterektomy Totalis



colektomi parsial



Hysterektomy Totalis



Colesistektomy



SOAVE BOLLEY



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi ) Tibia SOU



Cistoscopy Eliq + Hystektomy TUR Vagina Citoreductif Nefectomy



Radius,



Hysterktomy Radikal



Colesistektomy Eksplorasi dengan Interv CBD (IDW)



Dental



Osteoplasty



SPOEL DC



Osteotomy



squesterektomy, debridemen



Packing Pedical



SR (Septum Reseksi/Septum Rekonstruksi)



Palatoplasty



Sternotomy



Palomo Duplex



STRANG



Wire



Colonoscopy



Ileustomy



Colonoscopy Biopsy



Inter Mental (IMW )



Colostomy



Incisi Marsupialisasi



Palomo Sinistra



Strumectomy



Colporapy



Inguinal Desection



Parotidectomy



STSE



Cordektomy



Inplantasi sinistra



partial maxilectomy



STSG



Cordektomy



+ insici



Wire



ureter



biopsi, Partial Penektomy 12



stump plasty



Ureteroplasty



debridement



Couter



Insisi



Pasang Cateter



sub mukosa reseksi



Craniectomy



insisi biopsi



Pasang IUD



Sub Total Tyroidektomy



Cranioplasty



insisi drainase



Penektomy Partial



Surgical Exposure



Craniotomy



insisi silicon



Pericardial Window



surgikal stage



insisi vistulectomy



Pericardial Sintesis



SURGIKAL STAGE + FS



Cros femuro femoral by pass Ismolobektomy



Perineoraphy



Systoscopy RPG Sinistra



Ismolobektomy Dekstra



Periniostomy



Tah (Total Abdominal Histerectomy)



Cross Over Graff Ismolobektomy Arteri Sinistra



Periosteal Graff



TAPT



Curetage



Perkutanius drainage abses Tonsilectomy



Craniotomy Hole



Bor



Cros ofer graf vena



Johancen



Curetage pasang ICU



Kistectomy



Pleurodisis



THORACAL SYMPATECTOMY+ WSD



Curetage Bertingkat



Kistektomy Dekstra



Polipedikel



Thorachotomy



Curetage



Kistektomy Test Tuba



Polipektomy



THORACIC SYMPATECTOMY



Curetage Mola



Kistektomy Sinistra



Polipektomy



Thorakotomi angkat tumor



Caddwell (CWL)



dan







Patensi



explorasi



Luc Kompartementektomy Posterior Rectio Plesi



Thorakotomy ,WSD



Cystectomy



Konka Reduksi



thorakotomy angkat plat



Cystoscopy



Konka Reduksi dan Posterior Caddwell – Luc ( CWL ) Vaginoplasty



posterior rectopexcy



Cystoscopy Duplex



RPG Konka Reduksi Tosilectomy



Cystoscopy Biopsi Buli



dan



Cystoscopy



dan Konka Reduksi, Sinus potong pedical



Konka Reduksi,



dan Potong Stump



Thorakotomy Dekortikasi Thorakotomy Fiksasi



Potong Flap dan TKR (TOTAL Rekontruksi Penis REPOSISION)



13



TMA



Internal



KNEE



Reduction, Naso Antral Window (NAW)



Sache



Cystoscopy Aff Dj Stein Konkaplasty



Potong Pedical Insepting Flap Total Colectomy



Cystoscopy Eliq ( Eliq Evakuasi ) Labioplasty



Potong Pedical,Rekontruksi Hidung



Cystoscopy Pasang Dj Stein Laminaria



Potong Septum Rectum/ Stapler TOTAL HIP REPLACEMENT



Cystoscopy RPG



Primary Aligmen



Cystoscopy Sinistra



Laminektomy



RPG Laminektomy Internal Fiksasi Pro Buka Cincin



TOTAL GASTREKTOMY



Total Tyroidektomy



Trakeostomy



Cystoscopy ,Collin Knife Laparascopy



Prone Tahap 1



Trans Anal Pull Trought



Cystostomy



Prosedur Oseda



TRIPLE BY PASS



Laparascopy drainase



Cytoscopy Dan Laparascopy Enroving visicolithotomy Kista Hepar Prostatektomy



Trombektomy



Cytostomy



laparascopy hematomegali



PSARP (Paska Posterior Sagittal Anorektoplasti) TUNNELING URETRA



Cytostomy Partial



Laparascopy Kistektomy



Pull Through



TUR Bledder



Debridemen Disartikulasi



laparascopy patensi tuba



Punksi



TUR BNI



Pushback Uretra



TUR BT



Pyelolitotomy



Turbinectomy



test



Debridemen Drainage Sinistra



Laparascopy Hip Undrofing Kista Ginjal Dextra



Debridemen Eksplorasi



Laparatomi Cystogastronomi



Debridemen STSG



Laparatomy



Pyeloplasty



turbinectomy konka bulos



Debridemen, fiksasi gips



Laparatomy Adesiyolisis



Radikal Glosektomy



turbinectomy +exici konka bulos+endoscopy



Debridemen,



Laparatomy



Radikal Hysterectomy



TURP



14



+



exici



Open Reduction Adhesiolysis Interna Fixation Repair (ORIF) Abdomen



Dan Dinding



Debridemen dan Multiple Laparatomy Bilio Pencabutan Gigi Digestive Shunting Radikal Nefrektomy



Debridemen Flap



Laparatomy Colesistektomy dan Explorasi Central Re Laparatomy dan Business District (CBD) Colostomy TURP, Litotripsi Laparatomy Ascenden



Debridemen Debridemen Evakuasi hematome Debridemen Crusta



turp dan aff dj steint



Colon Re Laparotomy



TUTUP AV SHUNT



Rectoscopy



Tutup Colostomy



dan Laparatomy Drainage



laparatomy Exici kista Dan Rekontruksi bilier Reduksi Masa



Debridemen Vunction Toraco Laparatomy Vertebra Tumor



Tutup defek dengan Flap



Exici Refraktomy



tutup fistel



Debridement, Amputasi



Laparatomy Explorati Dan Reseksi Anastomosis Refrakturing



tutup ileustomy



Debridement, Repair



Laparatomy Exploratie Cbd( Bilier)& Biliodigestif Shunting Refrakturisasi



Tutup Stoma



Debulking



Laparatomy kistectomy



Reheacting



Tympanoplasty



Re-heacting



Tyroidektomy



Depalma Operation (Cross Overgravt ) Vien laparatomy To Vien kistektomy



Dexesi Axila



Laparatomy Heatal



Dibridement, dan Laparatomy Born Graft Hernia



Repair Reheacting, Aspirasi Acites ULTRA LAR Repair Rekonstruksi, IMW 15



Orif Umbilikoplasty



Dilatasi



Laparatomy Repair,Rextopexy



Rekonstruksi dengan Flap uretero kalikostomi



Rekonstruksi Elbow



URETERO NEFROLITOTOMY



Divertykulektomy



Laparatomy Reseksi



Double Lumen



Laparatomy Reseksi Colon (Expended Hemicolektomy Rekontruksi Fraktur Sinistra) Wajah Komplek Uretero Sitoscopy Rekontruksi Mandibula



Drainage



Laparatomy Ultra



Ureterolitotomy Dektra



Drainage Acites



Laparatomy Dengan Tutup Ileustomy Rekontruksi Nasal



URETEROLITOTOMY PARTIAL



Drainage Vertebra



Laparoscopy Dengan Choleducolithotomy Rekontruksi Palpebra



URETEROLITOTOMY PROXIMAL



Drainase Abses



Laparoscopy Adesyolisis



Ureterolitotomy Sinistra



Rekontruksi Penis



Drilling Test Laparoscopy Patensi Tuba Apendektomy



Rekontruksi Referse Sural Flap dan STSG Ureteroplasty



Duhamel



Laparoscopy Biopsi



Rekonstruksi Tendon



Eksisi drainase



Laparoscopy Colesystektomy



Rekontruksi Wajah, URETROSCOPY IMW, IDW, ORIF DILATASI URETRA



Eksplorasi



Laparotomy Oovorektomy Sinistra



Rekontruksi



URETROSCOPY + SACHZE



Eksplorasi Biopsi Nasofaring dgn Laparotomy Endoscopy Apendektomy



rekontruksi femur



URETROSCOPY + SAHHE K/P GLAND CYSTOSTOMY



Eksplorasi Ureter



Laparotomy Biopsi



rekontruksi wajah



URS



Ekstended Pyelolitotomy



Laparotomy Bypass



Rekonturing



Eksterpasi



Laparotomy cholesistectomy dan choleducolitotomy Rekonstruksi CTEF



16



URETROSCOPY



ftraktur



URS , Aff DJ Stein



URS , Implantasi Uretra



&



Eksterpasi Endoscopy



Laparotomy Colesistektomy



Relapratomy Packing



Aff



Ekstrasi Gigi



Laparotomy Colostomy



Relaparatomy Appendictomy



URS Pasang Dj Stein



Ekterpasi Alienium



Laparotomy Curetage



Relapratomy Cole



UVULECTOMY



Ekterpasi Servix



Laparotomy Eksplorasi



Relaparatomy dan Repair Colostomy. Vaginoclisis



Embolektomy



Laparotomy Eksplorasi Central Business District (CBD), By Pass Release



En Block Resection



Release Laparotomy Ephiserasi Femoralis, Tumor Simpatik



Endoscopy



Laparotomy Explorasi



release dequarfaine



Vasectomy



Endoscopy biobsi



Laparotomy Kehamilan Ektopik



Release Kontraktur



Vasiotomy



Enukleasi



Laparotomy Oovorektomy Dekstra



Release Tenosynofitis



vaso vasostomi



Epidural Blood



Laparotomy Reseksi



Release Thumbs



Vena Seksi



Eskarectomy



Laparotomy Reseksi REMOVAL EXTERNAL dan Colostomy FIXASI Vesicolitotomy



Edmoidectomy



Laparotomy, Reseksi, dan Anastomose REMOVAL IMPLANT



Vistulektomy,debridemen



Evacuasi Hematoma



Laringoscopy dan Biopsi



Visurectomy



Evacuasi Hematothorax



Laringoscopy Direx dan Exterpasi Nodul Repair



VP Shunting



Lepas Sinekia



Repair Amputatum



VP Shunting Hydrosepalus)



Evakuasi Skibala & Stimulasi Anus Ligasi



Repair Aneurisamoraphy



Vulvektomy



Evaluasi anu rektal



Repair Arteri



Wide Eksisi



URS Duplek



Corpus



Evacuasi Scibala



Ligasi arteri



varicocelectomy Arteri Lumbal Varisectomy



Trigger



Direx Renotomy



17



(Sunting



External Ventriculo Drainage (EVD)



Limpadenectomy dan Flap Repair AV Shunt



Windows Regional



Excisi Rekontruksi Polydactily Limpadenektomy



Repair Colostomy



WSD



Excisi Rekontruksi Tumor Parietal Litotripsi



Repair Abdomen



Dinding Reposisi Nasal



Excisi Granulasi Endoscopy Lobektomy



Repair Lument



Double Nefrektomy Dekstra



Excisi Kista uretra



Peri Low Anterior Reseksi (LAR) Repair Finger Tip



Excisi Polip Recti



Lumbal sympatectomy,release arteri



Extractie Corpus Alineum



Repair Fistule Vesico Umbilicalis Reposisi



Excisi silico Dan Rekonstruksi Penis Mandibulektomy



Repair Fistula Entero Metode Operatif Wanita Vesika (MOW)



Excisi Recontruksi Malformasi Vaskuler manual placenta



Exploratie Reposisi dan Repair Fistule Recto Pasang Plate Vesika



Excisi



Repair fistula vesiko Repaire Rectocale kutan



Marsupialisasi



Excisi Anterior Marsupialisasi Vena Malformasi Bartolini



Excisi Biopsi



Kista Repair Neprocutan



Marsupialisasi Ginjal



Fistule Miles Prosedure (reseksi rectum dan anus)



Kista



Exploratie Peritoneal Incisi Drainage Abses



Repair graf



Repair Hernia Diafragmatica Repair WSD



Excisi Businasi CAE



Mastektomy



Excisi Sialolitiasis



Mastektomy (MRM)



Excisi Tumor



Mastoidektomy



Excisi granulasi



Mastoidektomy , dan Tympanoplasty repair musculer



Excisi granulasi



Maxilektomy



Radikal Repair Hernia Dinding Abdomen Repair Umbilikal



Repair 18



Oro



Miektomy Rectum



&



Biopsi



Hernia Exploratie Ginjal



Repair Fistula



Vesico



Enteral



Antral Mid Facial Deglofing



Fistula



Excisi Multiple



Mayo



Repair Prolap



Exploratie Relese Tendon Bisef



Explorasi RetroperitoneaI



Meatolitotomy



Repair Stump



Repair Vena



Explorasi Sinus Dengan Endoscopy Meatotomy



Repair Tendo



Meningokelectomny



Explorasi Testis



Repair Vagina



Exploratie



Meatotomy Curuncula



4. INSTALASI ICU Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di Instalasi Intensive Care Unit adalah sebagai berikut: 1. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari. 2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar. 3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik. 4. memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat tergantung pada alat/mesin dan orang lain. 5. INSTALASI HEMODIALISA Kegiatan pelayanan hemodialisis meliputi kegiatan pelayanan dan pengelolaan perbekalan instalasi hemodialisis di rumah sakit 6. INSTALASI PERISTI Ruang lingkup pelayanan di Instalasi perinatal risiko tinggi meliputi : 1. Pelayanan di Kamar Bersalin : a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal 1) Pelayanan Persalinan Normal. 2) Pelayanan persalinan patologik (persalinan dengan vakum ekstraksi,persalinan dengan forcep). 3) Pelayanan inpartu partus prematur. 4) Pelayanan kegawadaruratan obsgyn. 5) Pelayanan pencegahan infeksi. 6) Pelayanan tranfusi darah dan infus cairan. 7) Pelayanan anestesi dan analgesi. 8) Pelayanan terhadap syok. 9) Pelayanan perdarahan masa kehamilan. 10) Pelayanan perdarahan Post Partum. 11) Pelayanan hipertensi, preeklamsi . 19



2.



12) Persalinan lama. 13) Malpresentasi dan malposisi. 14) Distosia Bahu. 15) Persalinan dengan distensi uterus. 16) Persalinan dengan parut uterus. 17) Gawat janin dalam persalinan. 18) Prolapsus tali pusat. 19) Demam dalam kehamilan, persalinan dan paska persalinan. 20) Nyeri perut pada kehamilan. 21) Gangguan pernafasan. 22) Gerak janin tidak dirasakan. 23) Ketuban pecah dini. 24) Asuhan bayi lahir bermasalah. 25) Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). 26) Induksi dan akselerasi persalinan. 27) Episiotomi. 28) Reposisi Inersio Uteri. 29) Resusitasi bayi baru lahir. 30) Imunisasi bayi baru lahir. Pelayanan di Kamar Bayi Lingkup pelayanan neonatal sebagai berikut : a. Pelayanan neonatal tingkat I Merupakan pelayanan pada neonatus normal meliputi : 1) Neonatus normal, stabil, cukup bulan, berat dengan badan ≥ 2,5 kg. 2) Neonatus hampir cukup bulan ( masa kehamilan 35 – 37 minggu). Pelayanan neonatus pada tingkat I, difokuskan pada : 1) Resusitasi neonates. 2) Asuhan dan perawatan neonatus. 3) Asuhan evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat. 4) Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 – 37 minggu. yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis. 5) Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu atau sakit sampai neonatus sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesifik. 6) Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatus spesialistik. 7) Pemantauan pertumbuhan bayi. 8) Pengelolaan neonatus dengan hiperbilirubinemia (fototerapi /tranfusi tukar). b. Pelayanan neonatal tingkat II Pelayanan neonatus pada tingkat II dibagi dalam 2 kategori, yaitu IIA dan IIB yang ditentukan berdasarkan kemampuan memberikan ventilasi dengan alat bantu termasuk CPAP ( Continous Positive Airway Pressure ). 20



1) Pelayanan neonatus tingkat IIA (a) Bayi prematur dan atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi sebelum dipindahkan ke fasilitas tempat intensif neonatus. (b) Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir ≥ 1500 gram yang tidak memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apnea, prematuritas, ketidakmampuan menerima asupan oral atau menderita sakit yang tidak diantisipasi sebelumnya. (c) Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen (d) Bayi yang memerlukan infus intra vena perifer dan mungkin nutrisi parenteral untuk jangka waktu terbatas. (e) Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif. 2) Pelayanan neonatus tingkat IIB (a) Pelayanan neonatus pada tingkat IIB sama dengan pelayanan neonatus tingkat IIA. (b) Pelayanan pada bayi dengan penggunaan ventilasi mekanik selama jangka waktu yang singkat (< 24 jam). (c) Pengelolaan jalan nafas non invasif : high flow, CPAP (Continous Positive Airway Pressure). (d) Manajemen gangguan oksigenasi pada neonatus 1) Asfiksia. 1) Sindroma Aspirasi Mekonium (SAM). 2) Distres Pernapasan ( Sindrom Gawat Nafas Neonatus /SGNN). 3) Transient Tachipnea of New Born (TTN). 4) Neonatal Pneumonia. (e) Pelayanan pada bayi dengan infus intra vena, nutrisi parenteral total dan mungkin memakai jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena percutan. (f) Manajemen infeksi pada neonatus (pencegahan hingga preventif). 1) Hiperbilirubinemia. 2) Sepsis neonatal. 3) Bayi dari ibu dengan infeksi sifilis kongenital. 4) Bayi dari ibu dengan tuberkulosis. 5) Bayi dari ibu dengan HIV. (a) Pelayanan gangguan hematologi. 1) Anemia. 2) Trombositopeni. 3) Polisetemia. (g) Pelayanan gangguan neurologis pada neonatus. 1) Kejang neonatal. 1) Erb paralisis. 2) Hipoksik Iskemik Ensepalophati (HIE). (h) Pelayanan gangguan metabolik dan elektrolit pada neonatus. 1) Hipoglikemia. 21



(i)



1) Renjatan (syok). 2) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pelayanan gangguan kongenital bayi baru lahir dan trauma lahir. 1) Bibir sumbing dan langitan sumbing. 2) Obstruksi usus. 3) Defek dinding abdomen. 4) Hirsprung Disease. 5) Kaput suksedaneum. 6) Sefalhematoma. 7) Perdarahan intrakranial atau fraktur tengkorak. 8) Perdarahan sub dural.



7. INSTALASI RADIOLOGI Ruang lingkup pelayanan Radiologi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang meliputi: 1. Pelayanan Radiodiagnostik. a) Radiografi Konvensional Dengan Kontras 1) Oesophagography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainan sepanjang kerongkongan/oesophagus. 2) Maag Duodenography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainankelainan dari lambung sampai usus 12 jari. 3) Barium Enema/Colon Inloop adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainan dari rectum sampai caecum. 4) FPA-UIV/BNO-IVP ( Buich Neir Oversich Intra Vena Pyelografi ) adalah pemeriksan dengan penyuntikan kontras iodium ke dalam pembuluh darah untuk melihat fungsi ginjal dan salurannya. 5) Urethrocystography adalah pemeriksaan untuk mengetahui kelainan kandung kencing dan saluran urethtra. 6) Retrograde Pyelography (RPG) adalah Pemeriksaan saluran kemih dengan memasukkan media kontras secara retrograde melalui selang ureter kateter yang telah terpasang pada pada pasien. 7) Antegrade Pyelography (APG) adalah Pemeriksaan saluran kemih dengan memasukkan media kontras secara antegrade melalui selang yang telah terpasang pada pasien. 8) HSG (Hystero Salpingografi) adalah pemeriksaan kandungan dan saluran telur dengan memasukan kontras ke dalam kandungan. 9) Fistulography adalah Pemeriksaan untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada organorgan tubuh yang mengalami terbentuknya saluran yang abnormal dengan cara memasukkan media kontras langsung ke dalam lubang saluran abnormal tersebut. b) Radiografi Konvensional Tanpa Kontras 1) Foto Kepala. 2) Foto Vertebrae. 3) Foto Thorax. 22



4) 5) 6) 7)



Foto Abdomen. Foto Pelvis. Foto Extremitas Atas. Foto Extremitas Bawah.



c) Pelayanan Pemeriksaan CT SCAN Semua pemeriksaan dilakukan melalui perjanjian terlebih dahulu, kecuali untuk pasien dengan kasus cito. Pelayanan CT-Scan di RSI SA dapat dilakukan dengan alat MSCT OPTIMA 660. Jenis pemeriksaan CT – Scan : 1) Pemeriksaan CT Scan Tanpa Kontras. (a) CT Scan Brain /Kepala/Otak. (b) CT Scan Telinga, Os Petrusum, Dan Os Mastoid. (c) CT Scan Orbita. (d) CT Scan Nasopharing. (e) CT Scan Sinus Paranasalis. (f) CT Scan Thorax. (g) CT Scan Abdomen / Stonography. (h) CT Scan Spine / 3D. (i) CT Scan Extremitas Atas / Bawah. 1) Pemeriksaan CT Scan dengan Kontras (a) CT Scan Angiography Brain / Kepala / Otak. (a) CT Scan Telinga, Os Petrusum, Dan Os Mastoid. (b) CT Scan Orbita. (c) CT Scan Nasopharing. (d) CT Scan Sinus Paranasalis. (e) CT Scan Thorax . (f) CT Scan Upper Abdomen. (g) CT Scan Lower Abdomen. (h) CT Scan Whole Abdomen. (i) CT Scan Abdomen (Urography). (j) CT Scan Angiography Run Off Extremitas Atas / Bawah. (k) CT Scan Angiography Coronary. (l) CT Scan Perfusi. (m) CT Scan Colonography. (n) CT Scan Calsium Scoring Cardiac. d) Pelayanan Pemeriksaan Panoramik Dan Chepalometri. 1) Foto Panoramik . 1) Foto Cephalometri. 2) Foto Os.Mandibula. 3) Foto Os.Nasal . e) Pelayanan Imejing Diagnostik



23



Pelayanan imajing diagnostik dengan menggunakan Ultrasonografi (USG) diantaranya meliputi ; 1) USG 2 Dimensi terdiri dari : a) USG Upper & Lower Abdomen. b) USG Traktus Urinarius. c) USG Mamae. d) USG Appendiks. e) USG Hepatobilier. f) USG Uterus. g) USG Thyroid. h) USG superficial mass. i) USG Pelvis. j) USG Biopsi. 2) USG Color Doppler Terdiri dari : a) USG Testis. b) USG arteri/vena ekstremitas. c) USG carotis. d) USG aorta/arteri iliaka. e) USG kepala bayi. 3) USG 4 Dimensi terdiri dari ; a) USG ObsGyn / Kandungan. 8. INSTALASI LABORATORIUM Ruang lingkup pelayanan instalasi laboratorium pedi rumah sakit terdiri dari : 1. Administrasi Mengatur tertib administrasi dan pelayanan pasien yang memerlukan pemeriksaan Laboratorium di RSI Sultan Agung Semarang meliputi pasien: umum, dan pasien dengan jaminan kesehatan . 2. Laboratorium Patologi Klinik sebagai berikut : a. Hematologi klinik. b. Kimia klinik. c. Immunologi klinik. d. Urinalisa. e. Feces. f. Cairan Otak. g. Transudat Eksudat. h. Cairan tubuh lain. 3. Bank Darah a. Melayani permintaan darah. b. Menyimpan persediaan darah. c. Uji Cocok Serasi (cross match). d. Pemeriksaan Serologi Gol.Darah (blood typing). 24



e. Uji Saring (blood screening). 4. Laboratorium Patologi Anatomi a. b. c. d.



Sitopatologi. Histopatologi. FS (Potong Beku). Imunohistokimia (IHC).



5. Laboratorium Mikrobiologi a. Pelayanan permintaan pemeriksaan mikrobiologi b. Pengecatan Mikrobiologi c. Pemeriksaan Kultur dan Sensitivitas Antibiotik



9. INSTALASI REHABILITASI MEDIK Pelayanan Rehabilitasi Medik di rumah sakit tidak terlepas dari upaya kesehatan pada umumnya, yaitu : 1. Upaya Promotif Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit. 2. Upaya Preventif Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit / penyakit untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau resiko kecacatan. 3. Upaya Kuratif Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik,dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit / kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fisik. 4. Upaya Rehabilitatif Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko–sosio-edukasi-okupasi-vokasional untuk mengatasi penyakit / kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan peran serta / partisipasi di masyarakat. 10. INSTALASI GIZI Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari : 1. Pelayanan gizi rawat jalan Mekanisme kegiatan: a. Konseling Gizi oleh Dietisien/Nutrisionis. b. Penyuluhan Gizi oleh Dietisien/Nutrisionis. 2. Pelayanan gizi rawat inap Mekanisme pelayanan : 25



a. Skrining Gizi. b. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan oleh Dietisien/Nutrisionis dengan langkah kegiatan : 1) Asessmen Gizi. 2) Diagnosis Gizi. 3) Intervensi Gizi. 4) Monitoring dan Evaluasi Gizi. 3. Penyelenggaraan Makanan Bentuk penyelenggaraan makanan dengan Sistem Swakelola. Menyediakan makanan untuk pasien dan pelanggan Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan Standar Makanan Biasa (Non Diit) dan Standar Makanan Khusus (Diit Khusus sesuai dengan kondisi kesehatannya). 4. Penelitian dan Pengembangan Gizi Mekanisme kegiatan penelitian : a. Menyusun proposal penelitian. b. Melaksanakan penelitian. c. Menyusun laporan penelitian. Ruang lingkup penelitian adalah pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan serta kerjasama dengan unit lain dan instansi terkait, baik di dalam maupun di luar pelayanan Instalasi Gizi dan luar rumah sakit. 11. INSTALASI REKAM MEDIK 1. Falsafah Rekam Medis Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan yang dilakukan setelah pemeriksaan tindakan, pengobatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun perjalanan penyakit, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis lainnya yang akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.. Jadi falsafah Rekam Medis mencantumkan nilai Administrasi, Legal, Finansial, Riset, Edukasi, Dokumen, Akurat, Informatif dan dapat dipertanggungjawabkan (ALFRED AIR). 2. Pengertian Rekam Medis Rekam medis disini diartikan sebagai “keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”. Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien. 3. Tujuan Rekam Medis a. Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan menunjang tercapainya rumah sakit pendidikan. b. Mantapnya sistem administrasi, manajemen dan organisasi rekam medis di rumah sakit. c. Meningkatkan kualitas SDI rekam medis dalam memberikan pelayanan data dan informasi 26



kesehatan. d. Menyediakan data secara cepat, tepat, akurat dan up to date baik secara intern maupun ekstern. e. Mengoptimalkan fungsi dan kegunaan rekam medis di rumah sakit. 4. Kegunaan Rekam Medis Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : a. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.



c. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. d. Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggungjawabkan. e. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. f. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi di bidang profesi si pemakai. g. Aspek Dokumentasi. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. 12. INSTALASI RAWAT INAP Ruang lingkup pelayanan Rawat Inap : 1. Pelayanan Rawat Inap Medikal. 1. Pelayanan Rawat Inap Bedah. 27



2. 3. 4. 5. 6.



Pelayanan Rawat Inap Anak. Pelayanan Rawat Inap Maternitas. Pelayanan Rawat Inap Kemoterapi. Pelayanan Rawat Inap Stroke. Pelayanan Rawat Inap Psikiatri.



13. INSTALASI FARMASI 1. Pelayanan Farmasi: a. Satelit Logistik Farmasi . 1) bagian pengadaan. 2) bagian pelayanan logistik farmasi. 3) satelit farmasi IBS (Instalasi Bedah Sentral). b. Farmasi Rawat Inap. 1) satelit farmasi rawat inap. 2) satelit farmasi sitostatika. 3) pelayanan pencampuran iv admixture. c. Farmasi Rawat Jalan. 1) satelit farmasi rawat jalan. 2) satelit farmasi SEC. 3) satelit farmasi IGD. 4) satelit farmasi MCEB jalan. 5) administrasi farmasi. 2. Farmasi Klinik Dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab Pasien (APJP) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung. 14. INSTLASI SEC (SEMARANG EYE CENTER) 1. Poli Mata a. Pelayanan rawat jalan Sultan Agung Eye Center berdasarkan sub divisinya : 1) Kornea & Bedah Refraktif. 2) Infeksi & Imunologi. 3) Vitreoretina. 4) Glaucoma. 5) Pediatrik Ofthalmologi. 6) Refraktif. 7) Rekontruksi dan oculoplasty. 8) Onkologi mata. b. Pelanyanan pemeriksaan diagnostik mata : 1) Biometri. 2) Tonometri Non Kontak. 3) Keratometri. 4) Aotorefraktometer. 28



5) Slit Lamp. 6) Opthalmoscope Indirek. 7) Ultasonografi mata. 8) Yag Laser (untuk membersihkan Posterior Capsule Opacification). 9) Laser Argon. 10) Foto Fundus Angiography. 11) Yellow Laser Retina. 12) Campimeter. 13) Optical Coherence Tomography (OCT). 14) Fundus Fotografi. 15) Tes buta warna. 2. Pelayanan Bedah Mata Pelayanan perioperatif berdasarkan sub spesialisasinya yaitu : a. Operasi bedah katarak. b. Operasi bedah Retina. c. Operasi glaucoma. d. Operasi bedah rekontruksi dan Oculoplasty. e. Pediatri Opthalmologi. f. Infeksi Mata dan Immunologi. 3. Pelayanan Lasik (Laser Assisted in situ keratomileusis) Pelayanan bedah refraktif menggunakan alat MEL 90 dan Vizumax dengan teknologi terbaru : a. Pemeriksaan skrining lasik (Pra Lasik). a. Operasi Lasik dengan menggunakan blade. b. Lasek/ PRK ( Photoreactive Keratectomy). c. Femto Lasik. d. Relex Smile Lasik. 4. Pelayanan Low Vision Pelayanan untuk penderita yang hanya kehilangan sebagian dari penglihatannya untuk merencanakan atau melakukan suatu pekerjaan. Jenis pelayanannya adalah: a. Asesmen klinis. b. Asesmen fungsional. c. Pelayanan alat bantu penderita low vision. 15. INSTALASI KARDIOVASKULER (CARDIAC CENTER) 1. Pelayanan Rawat jalan Jantung a. Elektrocardiografi adalah pemeriksaan terhadap aktivitas elektrik atau listrik jantung. b. Pemeriksaan Ultrasonografi adalah suatu teknik pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang ultrasound. 1) Echocardiography adalah pemeriksaan diagnostic non invasive untuk mengetahui gambaran ruang dan katub jantung. 2) Transesophageal Echocardiography (TEE) adalah pemeriksaan dengan menggunakan tranduser ultrasound yang dimasukkan kedalam esophagus pasien melalui rongga mulut. Biasanya digunakan untuk penunjang mendapatkan gambaran ruang jantung dan katup secara lebih jelas yang tidak didapatkan melalui transthorakal ekokardiografi. 3) Doppler Vascular and Carotid adalah pemeriksaan ultrasonografi untuk mengetahui anatomi pembuluh darah perifer dan karotis. 29



4) Dobutamine Stress Echocardiography adalah pemeriksaan seperti ekokardiologi dengan menggunakan dopamine yang berfungsi untuk mengevaluasi kontraktilitas miokardial secara non invasif. c. Treadmill Test adalah test diagnostikkardiovaskuler untuk skrining adanya penyakit jantung iskemik risiko rendah sampai sedang dan untuk melihat seberapa besar threshold iskemik. d. Holter Konvensional adalah tindakan diagnostik untuk skrining pasien yang dicurigai adanya gangguan aritmia atau listrik jantung. 2. Pelayanan Kateterisasi Jantung meliputi pelayanan diagnostic invasive dan intervensi non bedah. a. Diagnostik Invasif 1) Pemeriksaan Angiografi Koroner adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat gambaran pembuluh darah koroner khususnya untuk melihat adanya penyempitan di pembuluh darah koroner. Terlihatnya penyempitan tersebut merupakan tanda pasti untuk diagnostik penyakit jantung koroner. 2) Pemeriksaan Arteriografi dan Venografi adalah pemeriksaan untuk melihat gambaran pembuluh darah vaskuler baik di arteri maupun divena untuk mengetahui adanya penyempitan dan adakah kelainan dalam anatomi pembuluh darah vaskuler tersebut dengan menggunakan digital Subtract Angiography (DSA). 3) Perikardial taping / perikardiosintesis adalah Perikardial taping / perikardiosintesis merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan yang berlebih diruang jantung untuk kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap cairan tersebut.kateter yang digunakan akan ditinggalkan didalam tubuh yang dihubungkan dengan pericardial drainase untuk mengeringkan ruang pericardial selama beberapa hari dan membantu mencegah akumulasi cairan yang berulang. 4) Penyadapan Jantung adalah kateterisasi jantung untuk mengetahui tekanan dan kandungan oksigen (saturasi) di berbagai ruang jantung. 5) Studi Elektrofisiologi adalah suatu tindakan invasif diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui atau mencari penyebab adanya gangguan listrik jantung / aritmia. b. Intervensi Invasif Non Bedah Intervensi Non Bedah adalah tindakan intervensi yang sesuai indikasi untuk dilakukan terhadap pasien setelah ditemukan diagnosis yang tepat,dilakukan secara perkutan melalui pembuluh darah tanpa pembedahan. Intervensi invasive non bedah yang dapat dilakukan adalah : 1) Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau Percutaneous Transluminal Coronary Artery (PTCA) suatu tindakan intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit dengan mengembangkan ballon atau stent pada pembuluh darah koroner yang menyempit melalui kateter yang dimasukan ke dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit. 2) Percutaneous Coronary Interventiondengan Rotablator (PCI Rotablator) adalah tindakan PCI dengan menggunakan suatu alat yang bekerja sebagai aterektomi untuk melebarkan lumen pembuluh koroner dengan cara mengikis atau membuang plak arterosklerosis yang menyumbat sebelum pemasangan stent. 3) Percuraneous Transluminal Angioplasty (PTA) adalah adalah tindakan teknik revaskularisasi pembuluh darah perifer yang mengalami penyempitan atau penyumbatan tanpa pembedahan dengan menggunakan ballon, stent, penyedot trombus dan/atau gabungan diantaranya (tindakan prinsip seperti Percutaneous Coronary Intervention tetapi di pada area vaskular perifer). 4) Pemasangan Pacu Jantung atau Temporary Pace Maker (TPM) adalah pemasangan pacu jantung yang bersifat sementara pada pasien dengan irama jantung lambat. Dilakukan dengan cara memasukan kateter lektroda ke dalam jantung, bagian luar dari elektroda 30



5)



6)



7)



8)



disambungkan dengan generator yang mengatur irama jantung yang terdapat diluar tubuh pasien. Permanent Pace Maker (PPM) adalah pemasangan Pacu Jantung yang bersifat permanen pada pasien dengan irama jantung lambat. Dilakukan dengan cara yang sama seperti TPM hanya generatornya ditanam di bawah kulit bagian dada/ perut gengan menggunakan bius lokal. Ablasi adalah suatu tindakan operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang di masukkan ke dalam ruang dalam jantung, dan kateter dihubungkan dengan mesin khusus yang memberikan energy listrik untuk memutus/ membakar jalur konduksi tambahan ataupun fokus-fokus aritmia yang menyebabkan ketidaknormalan irama jantung. Atrial Septal Defect (ASD), Ventricular Septal Defect (VSD), Patent DuctusArteriosus (PDA) Closure dengan Device adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menutup sekat jantung akibat kelainan kongenital dengan menggunakan Device yang bersifat invasive non bedah. Ballon Mitral Valvuloplasty (BMV) adalah suatu tindakan minimal invasive untuk memperlebar penyempitan katub mitral dengan melakukan dilatasi terhadap katub mitral dengan menggunakan balon.



16. INSTALASI MEDICAL CHEK UP (MCU) 1. Medikal Check Up. a. Jenis Medikal Check Up. 1) MCU Perorangan. 2) MCU Perusahaan. 3) MCU Mahasiswa. 4) MCU Karyawan. b. Pelayanan Medikal Check Up. 1) Administrasi. 2) Pendampingan Pelanggan/Pasien. 3) Pemeriksaan Fisik. 4) Rekap Hasil. 5) Penyerahan Hasil. 2. Vaksinasi Internasional a. Jenis Vaksin 1) Vaksinasi Meningitis. 2) Vaksinasi Yellow Fever. 3) Vaksinasi Polio (IPV). 4) Vaksinasi Typhoid. 5) Vaksinasi Influenza. 6) Vaksinasi Hepatitis B. b. Pelayanan Vaksin 1) Administrasi. 2) Edukasi Pelanggan. 3) Vaksinasi. 4) Pembilingan. 5) Pencetakan ICV. 31



6) Penyerahan ICV. 17. INSTALASI CSSD Ruang lingkup pelayanan CSSD meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi, pendidikan dan pelatihan sampai dengan penanganan limbahnya. Disamping itu, dilakukan monitoring, audit dan supervisi lainya secara berkala dengan koordinasi dengan PPI. Dalam pelaksanaannya di Rumah Sakit, wajib menerapkan seluruh program PPI. 18. INSTALASI PAIN CENTER Lingkup layanan pain center : 1. Medial Branch Ablasi Lumbal dengan C-arm, USG dan RF. 2. Sympathetic Chain Block Lumbal dan thorakal dengan C-arm dan RF. 3. Transforaminal Dorsal Root Ganglion (DRG) Lumbal dan thoracal dengan C-arm dan RF. 4. Medial Branch Block cervical, Thoracal dan lumbal dengan C-arm, USG dan RF. 5. Ganglion Impar Block dengan C-arm dan RF. 6. Splancnik Ganglion Ablasi/Neurolisis. 7. Hipogastrik ganglion Ablasi. 8. Pulsed Radio Frequency (PRF) Ganglion Gaseri , Ganglion Spinopalatina da Ganglion Stelata (Carm + RF). 9. Sacro illiaca Joint Injection C-arm. 10. Injection Intra Articular (USG). 11. Trigger Point Injection Musculus Besar dan kecil (USG). 12. Geniculatum Block dengan C-arm , USG dan RF. 13. Great Occipital Nerve Block dengan C-arm, USG dan RF.



DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



Dr. H. MASYHUDI AM.,M.Kes. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG Menimbang



:



e. bahwa membangun kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum; f. bahwa kesehatan sebagai hak asasi insani harus diwujudkan dalam bentuk 32



pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat; g. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan bermutu sesuai dengan yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; h. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf (a) huruf (b), dan huruf (c), perlu dtetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Tentang Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang; Mengingat



Menetapkan



:



:



5. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan; 7. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 107/DSNMUI/IX/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah; 8. Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Nomor 12/SK/YBW-SA/II/2018 Tentang Pengangkatan Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes Sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung Masa sBakti 2018-2022;



MEMUTUSKAN PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG TENTANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.



BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 PENGERTIAN Lingkup pelayanan rumah sakit adalah kemampuan yang dimiliki rumah sakit untuk membuat dan mengoperasikan layanan sesuai dengan visi misi dan tujuan Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Rumah Sakit Islam Sultan Agung memiliki center pelayanan antara lain : Cardiac center, Eye center, Lasik center, 33



Oncology center, Fertility center, ENT center, Diabetic center, Haemodialisa, Rehabilitation center, Stroke center, Urology Center, Intregated Clinic of specialist, Pain Center, Skin Center ditambah layanan penunjang lainnya. Pasal 2 TUJUAN



3. Sebagai panduan dalam memberikan informasi jenis pelayanan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. 4. Sebagai acuan dalam memberikan sosialisasi terkait lingkup pelayanan yang dapat diberikan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung kepada masyarakat. Pasal 3 Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang Tanggal : 13 Jumadil Awal 1441 H 9 Januari 2020 M DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



Dr. H. MASYHUDI AM.,M.Kes.



LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR 1066/PER/RSI-SA/I/2020 TENTANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG 2. INSTALASI GAWAT DARURAT Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Sultan Agung meliputi : 15. Pelayanan Triase. 16. Pelayanan kegawatdaruratan Trauma. 17. Pelayanan kegawatdaruratan Jantung dan Kardiovaskuler. 34



18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.



Pelayanan kegawatdaruratan Paru. Pelayanan kegawatdaruratan Anak. Pelayanan kegawatdaruratan Kebidanan dan Kandungan Pelayanan Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Pelayanan Kegawatdaruratan Bedah Pelayanan kegawatdaruratan Syaraf Pelayanan Kegawatdaruratan Jiwa. Pelayanan kegawatdaruratan Mata. Pelayanan kegawatdaruratan Telinga Hidung dan Tenggorok. Pelayanan kegawatdaruratan Kulit dan Kelamin. Pelayanan kegawatdaruratan Gigi dan Mulut.



20. PELAYANAN RAWAT JALAN Ruang lingkup pelayanan Rawat Jalan : 3. Rawat Jalan Spesialis, terdiri dari ; a. Spesialis Penyakit Dalam Menangani pasien dewasa dan lansia meliputi penyakit non bedah mencakup hampir seluru bagian tubuh manusia. b. Spesialis Psikiatri Pengelolaan pasien meliputi emosi,sosial dan perilaku manusia dengan melibatkan pemahaman, penilaian, diagnosis perawatan serta pencegahan gangguan jiwa. c. Spesialis Saraf Menangani kelainan pada sistem saraf tubuh meliputi otak dan sumsum tulang serta saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. d. Spesialis Bedah 10) Bedah Umum Pelayanan bedah yang mempunyai cakupan luas yang meliputi beberapa penyakit di antaranya usus buntu,tumor jinak,peritonitis,abses hati,hernia,luka bakar,cedera dll. 11) Bedah Urologi Menangani kondisi pasien terkait saluran kemih.baik dengan pemberian obat maupun prosedue operasi. 12) Bedah Orthopedi Pelayanan pembedahan pada muskuloskeletal yang mempengaruhi tulang, sendi, otot, tendon dan ligamen yang disebabkan oleh kecelakaan, trauma, cidera dan kondiSi yang lainnya. 13) Bedah Onkologi Pengobatan medis yang dibutuhkan untuk menangani pasien karena adanya pertumbuhan kanker. Baik pengobatan dengan pemberian obat,pembedahan maupun kemotherapi. 14) Bedah Anak Menangani berbagai kondisi yang memerlukan pembedahan pada janin,bayi,anak – anak-remaja. Kasus ini meliputi cidera, infeksi, kanker atau tumor, kelainan degeneratif (turunan) serta kelainan kongenital. 35



15) Bedah Digestiv Pelayanan pembedahan terhadap permasalahan kompleks pada saluran pencernaa yaitu saluran pencernaan atas (gastro intestinal), hepato pancreato Billier (hati, liver, pancreas, empedu) dan saluran pencernaan bawah (colorectal). 16) Bedah Plastik Penanganan dalan Perbaikan jaringan tubuh atau kulit yang rusak atau cacat akibat kondisi tertentu,contohnya uka bakar,tumor,kecelakaan,penyakit bawaan sejak lahir serta untuk kebutuhan estetika. 17) Bedah Saraf Menangani gangguan pada sistem saraf.termasuk sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) serta saraf tepi yang berada di seluruh bagian tubuh. 18) Bedah Vaskuler Pelayanan sub bidang pembeda yang menangani sistem vaskuler, arteri atau vena. e. Spesialis THT Melayani pasien dengan gangguan : 5) Telinga : Gangguan pendengaran, keseimbangan, telinga berdengung, infeksi, tumor maupun kanker. 6) Hidung : Alergi, sinusitis, kesulitan mencium aroma, cidera hidung, hidung tersumbat, tumor serta kanker. 7) Gangguan tenggorokan : Sulit menelen, suara terganggu, gangguan Kelenjar adenoid, laringitis dan tonsilitis. 8) Gangguan tidur : apneu tidur obstruktif, mendengkur, penyempitan saluran pernafasan. f. Spesialis Kulit dan Kelamin Menangani beragam masalah kesehatan kulit dan kelamin baik pria maupun wanita. g. Spesialis Gigi 7) Spesialis Pedodontis(Sp.KGA) Spesialis dokter gigi anak, melakukan pencegahan dan perawatan semua kelainan dan penyakit gigi dan mulut anak. 8) Spesialis Orthodentis (Sp.Ort) Menangani pasien yang ingin mendapatkan bentuk gigi yang lebih sempurna. 9) Spesialis Endodontis (Sp.KG) Dokter spesialis konversi memberikan pencegahan dan penangguangan karies, restorasi, kosmetik gigi, perawatan endondontik konvensional bahkan melakukan bedah. 10) Spesialis Periodontis (Sp.Perio) Melakukan perawatan penyakit atau kelainan gusi dan jaringan penyangga pada gigi lainnya. 11) Spesialis Bedah Mulut (Sp.BM) Menangani pencabutan gigi dan operasi sumbing. 12) Spesialis Oral Medicine (Sp.PM) Perawatan penyakit mulut karena bakteri dan jamur, halitosis dan perawatan sendi dan rahang. h. Spesialis Gizi 36



Menangani masalah kesehatan pasien terkait gizi serta memberikan terapi medis gizi pasien sesuai kondisi dan berorientasi pada riwayat penyakit dan keadaan umum pasien. 4.



TB DOT’s Memberikan pelayanan dan tatalaksana pasien tuberkulosis dengan menggunakan strategi DOTS di Rumah Sakit dapat berjalan dengan baik, termasuk didalamnya: a. Memberikan pelayanan yang komprehensif terhadap pasien dengan tuberkulosis. b. Pemantauan pengobatan pasien dengan tuberkulosis. c. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas tuberkulosis. d. Mendukung pelaksanaan program pemberantasan tuberkulosis pemerintah.



3.



Fertility Center & KIA e. Fertility Center terdiri dari : 1) Poliklinik Andrologi Menangani pasien dengan masalah sistim reproduksi pria dan masalah seksologi pada pria dan wanita. 2) Poliklinik Obygin ( FER) Menangani pasien wanita dengan program hamil, gangguan hormon,gangguan menstruasi. f. Klinik Obygin Menangani pasien sistim reproduksi wanita dari kehamilan,persalinan,nifas dan gangguan pada sistim reproduksi wanita. g. Klinik Anak Menanggani pasien anak meliputi penyakit non bedah, imunisasi dan penanganan tumbuh kembang anak. h. Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Memberi pelayanan dan konsultasi ibu dan anak oleh bidan. 21. INSTALASI BEDAH SENTRAL Pelayanan jenis tindakan operasi berdasarkan spesialisasi yaitu : 14.Operasi Bedah Umum. 15.Operasi Bedah Digestif. 16.Operasi Bedah Onkologi. 17.Operasi Bedah Urologi. 18.Operasi Bedah Anak. 19.Operasi Bedah Obstetri Dan Genikologi. 20.Operasi Bedah Ortopedi. 21.Operasi Bedah Syaraf. 22.Operasi Bedah Plastik. 23.Operasi Bedah Gigi Dan Mulut. 24.Operasi Bedah Mata. 25.Operasi Bedah THT. 26.Operasi Bedah Thorak Dan Vaskuler.



37



Daftar Jenis Tindakan di Isntalasi Bedah Sentral



Endoscopy



Extractie IUD



Nefrektomy Sinistra



Enukleasi Extractie Massa Ostectomy dengan Endoscopy Nefro Ureterectomy Guiding Endoscopy



Extractie Corpal



Nefrolithotomy+ dj stent



Reposisi Nasal, FESS reposisi antebrachii



aff reposisi manus



laparotomy Functional Endoscopic Splenectomy Sinus Surgery (FESS) Nefrolitotomy Bivalve



terbuka



terbuka



digiti



Reposisi Terbuka Pelvis



Adenectomy



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Dengan Tension Band Nefrolitotomy Wiring Dekstra



Reposisi Terbuka Phalank



Adenoidektomy



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Caldwel – Luc Nefrolitotomy



Reposisi Tertutup



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Nefrolitotomy Adenomymectomy Konka Reduksi Sinistra



Reposisi Tertutup (Gips)



Adesiolisis



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Konka Reduksi, Sinus Reduksi Nefroplikasi



Reposisi Wiring



Adrenalectomy



Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) Naso antral Window (NAW) Nefrostomy



Reposisi WSD



Aff Catheter



Functional Endoscopic Dower Sinus Surgery (FESS) Nefro Sinus Reduction Ureterolitotomy



Reseksi Kista Costa



Aff Double Lumen



Fistulectomy



Neo Implantasi Reseksi Ureter Sinistra Urethra



Anastomosis



Aff Drain/ DC



Fixasi dengan Wire



Neosalpingektoty



reseksi hepar



Aff FE Externa



Fixasi Interna



Odontektomy



Reseksi Konka Bulosa



fiksasi



38



Flap dengan Thicknes Skin (STSG)



Aff Gips



Skin Graff Odontektomy,Repair OAF



Reseksi Mandibula



Aff Hecting Fisioterapi dalam anestesi Flexor



Oovarektomy



Reseksi Sigmoid



Aff implant



Frenectomy



Open Cholesistectomy



Reseksi Thorax



Aff IUD



Frosen Section



Open Colesistektomy dan Explorasi Central Business District (CBD) Rethorakotomy Explorasi



Af Packing



Frenuloplasty



Open Colesystektomy



Everse Hartman



Aff Plat Scrue



Re Trakheostomy



Open Defect



Reverve Sural Flap.



Aff Ripail



Gastrectomy



Open Nefrostomy



Revisi Colostomy



Aff Tampon



Gastro Yeyunostomy



Open Uretro



Rhinoplasty



Aff Wire



Gastroscopy



ORCHIDECTOMY RADIKAL



Rhinoplasty Lateral



Aff WSD



Gastrectomy



Orchidektomy Dektra



Radical Neck Desectie



Alveolectomy



Ganti Balut



Orchidektomy Duplek



Rozerplasty



Amputasi



Gingivectomy prenectomy



Amputasi Knee



dan Orchidektomy Sinistra



Bellow



Section Caesaria



Gips



Orchidopeksi Dekstra



Section Kistektomy



Aneurismografi dengan Graft



Graff Vena



Orchidopeksi Duplek



Section Caesaria,MOW



Angkat Graft



Granual reposisi



Orchidopeksi Sinistra



SA, Prostatektomy



Anoplasty dengan Businasi Groin Desection



OREF (Open Reduksi Eksternal Fiksasi) Sachze



Anroating Kista



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Sachze + TURP



GroinFlap



39



Caesaria,



Anterior Reseksi



Heacting



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) SACHZE K/P Acetabulum CYSTOSTOMY



Anuoplasty



Heller



ORIF (Ganti Sendi Panggul) Salpingectomy+ FS



Hemi Artro Plasti Hip



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Ankle



Hemi Laminektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Antebrachii Salpingo Ooverectomy



Hemi Maxilektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Carpal Scrotum Plasty



Hemi Plasty



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Carsal Sectio Alta ( SA)



Arteriograft



Hemicolektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Clavikula Sekunder Heating



Aspirasi



Hemicolektomy ORIF (Open Reduksi Anatomosis End To Internal Fiksasi) End Electif Septumplasty



Anuerismoraphy



Anurismektomy



Anuscopy



Appendiktomy



Adenoid Tonsilectomy



Atroplasty



AV – Shunt



salpingo ooverektomi



Hemiglosektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Septumplasty, elektif Konkaplasty



Hemoroidektomy



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Femur Dexstra SHINGTEROTOMY



Hemoroidektomy Stapler



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Femur Sinistra SIALOLITIASIS



AV – Shunt dengan Double Lumen Hernia Incisional



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Fibula SIGMOIDEKTOMY



Breast Conserving Hernioraphy Surgery



ORIF (Open Reduksi Sigmoidostomy Internal Fiksasi) 40



OPEN



Humerus



Bielo Digestive Hernioraphy Shunting eksplorasi



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Manus sigmoidostomy



Biopsi



Herniorapy Dekstra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Maxila SIMPATEKTOMY



Herniorapy Duplek



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Metacarpal SINEKIOTOMY



Herniorapy Sinistra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Metacarsal SINOVEKTOMY



Bipolar Hemiartoplasti



Herniotomy Dekstra



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Patela/Genu sirklase



Bone Cement



Herniotomy Sinistra



ORIF PEDIS



Herniotomy Bilateral



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Pelvic sistrank



Biopsi Pankreas



Biopsi Urether



Bone Graft



Sirkumsisi



Bone Graft dengan Orif Hidrokelektomy



Orif (Open Reduksi Internal Fiksasi) Radius SKIN FLAP



Histerectomy Froszen Section



Orif (Open Reduksi Dan Internal Fiksasi) Bilateral Skin Graff



Businasi



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Radius Ulna SKYNTEROTOMY



Caruncula



Histerektomy



Cateter Epidural



Histerektomy SOU



dan ORIF Laparatomy dan



Cauterisasi



Histerektomy, Ovorektomy



Chole cysto Nuostomy



Yeye Histeroscopy



ORIF THR



Radius, SOAVE BOLLEY



SOB



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi ) Tibia SOU 41



Cholecistectomy Lapratomy Explorasi CDB



ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi) Tibia Fibula SOU + FS



Histerotomy



Cistoscopy Eliq + Hystektomy TUR Vagina Citoreductif Nefectomy



Hysterectomy Sob



ORIF (Open Reduksi Supra Internal Fiksasi ) TKR (Sendi Lutut) Spermatokolektomy Bso/ ORIF (Open Reduksi Internal Fiksasi ) Ulna Sphincterotomy ORIF (Open Reduksi Sub Internal Fiksasi) dan Osteotomy splenectomy



Closed Reduction



Hysterektomy Totalis



colektomi parsial



Hysterektomy Totalis



Colesistektomy



Hysterktomy Radikal



Colesistektomy Eksplorasi dengan Interv CBD (IDW)



Dental



Osteoplasty



SPOEL DC



Osteotomy



squesterektomy, debridemen



Packing Pedical



SR (Septum Reseksi/Septum Rekonstruksi)



Palatoplasty



Sternotomy



Palomo Duplex



STRANG



Wire



Colonoscopy



Ileustomy



Colonoscopy Biopsy



Inter Mental (IMW )



Colostomy



Incisi Marsupialisasi



Palomo Sinistra



Strumectomy



Colporapy



Inguinal Desection



Parotidectomy



STSE



ureter



Cordektomy



Inplantasi sinistra



partial maxilectomy



STSG



+ insici debridement



biopsi, Partial Penektomy



stump plasty



Cordektomy Ureteroplasty



Wire



Couter



Insisi



Pasang Cateter



sub mukosa reseksi



Craniectomy



insisi biopsi



Pasang IUD



Sub Total Tyroidektomy



Cranioplasty



insisi drainase



Penektomy Partial



Surgical Exposure



Craniotomy



insisi silicon



Pericardial Window



surgikal stage



insisi vistulectomy



Pericardial Sintesis



SURGIKAL STAGE + FS



Perineoraphy



Systoscopy RPG Sinistra



Craniotomy Hole Cros



Bor



femuro Ismolobektomy



42



femoral by pass



Periniostomy



Tah (Total Abdominal Histerectomy)



Cross Over Graff Ismolobektomy Arteri Sinistra



Periosteal Graff



TAPT



Curetage



Perkutanius drainage abses Tonsilectomy



Cros ofer graf vena



Ismolobektomy Dekstra



Johancen



Curetage pasang ICU



dan Kistectomy



Pleurodisis



THORACAL SYMPATECTOMY+ WSD



Curetage Bertingkat



Kistektomy Dekstra



Polipedikel



Thorachotomy



Curetage



Kistektomy Test Tuba



Polipektomy



THORACIC SYMPATECTOMY



Polipektomy



Thorakotomi angkat tumor



Curetage Mola Caddwell (CWL)







Patensi



Kistektomy Sinistra



explorasi



Luc Kompartementektomy Posterior Rectio Plesi



Thorakotomy ,WSD



Cystectomy



Konka Reduksi



thorakotomy angkat plat



Cystoscopy



Konka Reduksi dan Posterior Caddwell – Luc ( CWL ) Vaginoplasty



Cystoscopy Duplex



RPG Konka Reduksi Tosilectomy



Cystoscopy Biopsi Buli



dan



Cystoscopy Sache



Konka Reduksi,



posterior rectopexcy



dan Potong Stump



Thorakotomy Dekortikasi Thorakotomy Fiksasi



Potong Flap dan TKR (TOTAL Rekontruksi Penis REPOSISION)



Konka Reduksi, Sinus dan Reduction, Naso Antral Window (NAW) potong pedical



Internal



KNEE



TMA



Cystoscopy Aff Dj Stein Konkaplasty



Potong Pedical Insepting Flap Total Colectomy



Cystoscopy Eliq ( Eliq Evakuasi ) Labioplasty



Potong Pedical,Rekontruksi Hidung



Cystoscopy Pasang Dj Stein Laminaria



Potong Septum Rectum/ Stapler TOTAL HIP REPLACEMENT 43



TOTAL GASTREKTOMY



Cystoscopy RPG Cystoscopy Sinistra



Laminektomy



Primary Aligmen



RPG Laminektomy Internal Fiksasi Pro Buka Cincin



Total Tyroidektomy



Trakeostomy



Cystoscopy ,Collin Knife Laparascopy



Prone Tahap 1



Trans Anal Pull Trought



Cystostomy



Prosedur Oseda



TRIPLE BY PASS



Laparascopy drainase



Cytoscopy Dan Laparascopy Enroving visicolithotomy Kista Hepar Prostatektomy



Trombektomy



Cytostomy



laparascopy hematomegali



PSARP (Paska Posterior Sagittal Anorektoplasti) TUNNELING URETRA



Cytostomy Partial



Laparascopy Kistektomy



Pull Through



TUR Bledder



Debridemen Disartikulasi



laparascopy patensi tuba



Punksi



TUR BNI



Pushback Uretra



TUR BT



Pyelolitotomy



Turbinectomy



Pyeloplasty



turbinectomy konka bulos



Radikal Glosektomy



turbinectomy +exici konka bulos+endoscopy



Radikal Hysterectomy



TURP



test



Debridemen Drainage Sinistra



Laparascopy Hip Undrofing Kista Ginjal Dextra



Debridemen Eksplorasi



Laparatomi Cystogastronomi



Debridemen STSG



Laparatomy



Debridemen, fiksasi gips



Laparatomy Adesiyolisis



Debridemen, Open Reduction Interna Fixation (ORIF)



Laparatomy Adhesiolysis Repair Abdomen



Dan Dinding



Debridemen dan Multiple Laparatomy Bilio Pencabutan Gigi Digestive Shunting Radikal Nefrektomy



Debridemen Flap



+



turp dan aff dj steint



Laparatomy Colesistektomy dan Explorasi Central Re Laparatomy dan Business District (CBD) Colostomy TURP, Litotripsi 44



exici



Laparatomy Ascenden



Debridemen Debridemen Evakuasi hematome



Colon Re Laparotomy



TUTUP AV SHUNT



Rectoscopy



Tutup Colostomy



dan



Debridemen Crusta



Laparatomy Drainage



laparatomy Exici kista Dan Rekontruksi bilier Reduksi Masa



Debridemen Vunction Toraco Laparatomy Vertebra Tumor



Tutup defek dengan Flap



Exici Refraktomy



tutup fistel



Debridement, Amputasi



Laparatomy Explorati Dan Reseksi Anastomosis Refrakturing



tutup ileustomy



Debridement, Repair



Laparatomy Exploratie Cbd( Bilier)& Biliodigestif Shunting Refrakturisasi



Tutup Stoma



Debulking



Laparatomy kistectomy



Reheacting



Tympanoplasty



Re-heacting



Tyroidektomy



Depalma Operation (Cross Overgravt ) Vien laparatomy To Vien kistektomy



Dexesi Axila



Laparatomy Heatal



Dibridement, dan Laparatomy Born Graft Hernia



Dilatasi



Repair Reheacting, Aspirasi Acites ULTRA LAR Repair Rekonstruksi, IMW



Laparatomy Repair,Rextopexy



Orif Umbilikoplasty



Rekonstruksi dengan Flap uretero kalikostomi



Rekonstruksi Elbow



URETERO NEFROLITOTOMY



Divertykulektomy



Laparatomy Reseksi



Double Lumen



Laparatomy Reseksi Colon (Expended Hemicolektomy Rekontruksi Fraktur Sinistra) Wajah Komplek Uretero Sitoscopy



Drainage



Laparatomy Ultra



Rekontruksi 45



Ureterolitotomy Dektra



Mandibula



Drainage Acites



Laparatomy Dengan Tutup Ileustomy Rekontruksi Nasal



URETEROLITOTOMY PARTIAL



Drainage Vertebra



Laparoscopy Dengan Choleducolithotomy Rekontruksi Palpebra



URETEROLITOTOMY PROXIMAL



Drainase Abses



Laparoscopy Adesyolisis



Ureterolitotomy Sinistra



Rekontruksi Penis



Drilling Test Laparoscopy Patensi Tuba Apendektomy



Rekontruksi Referse Sural Flap dan STSG Ureteroplasty



Duhamel



Laparoscopy Biopsi



Rekonstruksi Tendon



Eksisi drainase



Laparoscopy Colesystektomy



Rekontruksi Wajah, URETROSCOPY IMW, IDW, ORIF DILATASI URETRA



Eksplorasi



Laparotomy Oovorektomy Sinistra



Rekontruksi



URETROSCOPY + SACHZE



Eksplorasi Biopsi Nasofaring dgn Laparotomy Endoscopy Apendektomy



rekontruksi femur



URETROSCOPY + SAHHE K/P GLAND CYSTOSTOMY



Eksplorasi Ureter



Laparotomy Biopsi



rekontruksi wajah



URS



Ekstended Pyelolitotomy



Laparotomy Bypass



Rekonturing



Eksterpasi



Laparotomy cholesistectomy dan choleducolitotomy Rekonstruksi CTEF



Eksterpasi Endoscopy



Laparotomy Colesistektomy



Relapratomy Packing



Ekstrasi Gigi



Laparotomy Colostomy



Relaparatomy Appendictomy



URS Pasang Dj Stein



Ekterpasi Alienium



Laparotomy Curetage



Relapratomy Cole



UVULECTOMY



Ekterpasi Servix



Laparotomy Eksplorasi



Relaparatomy dan Repair Colostomy. Vaginoclisis



Embolektomy



Laparotomy Eksplorasi Release Central Business



URETROSCOPY



ftraktur



URS , Aff DJ Stein



URS , Implantasi Uretra Aff URS Duplek



Corpus



46



varicocelectomy



&



District (CBD), By Pass



En Block Resection



Release Laparotomy Ephiserasi Femoralis, Tumor Simpatik



Arteri Lumbal



Endoscopy



Laparotomy Explorasi



release dequarfaine



Vasectomy



Endoscopy biobsi



Laparotomy Kehamilan Ektopik



Release Kontraktur



Vasiotomy



Enukleasi



Laparotomy Oovorektomy Dekstra



Release Tenosynofitis



vaso vasostomi



Epidural Blood



Laparotomy Reseksi



Release Thumbs



Vena Seksi



Eskarectomy



Laparotomy Reseksi REMOVAL EXTERNAL dan Colostomy FIXASI Vesicolitotomy



Edmoidectomy



Laparotomy, Reseksi, dan Anastomose REMOVAL IMPLANT



Vistulektomy,debridemen



Evacuasi Hematoma



Laringoscopy dan Biopsi



Visurectomy



Evacuasi Hematothorax



Laringoscopy Direx dan Exterpasi Nodul Repair



VP Shunting



Evacuasi Scibala



Lepas Sinekia



Repair Amputatum



VP Shunting Hydrosepalus)



Evakuasi Skibala & Stimulasi Anus Ligasi



Repair Aneurisamoraphy



Vulvektomy



Evaluasi anu rektal



Ligasi arteri



Repair Arteri



Wide Eksisi



External Ventriculo Drainage (EVD)



Limpadenectomy dan Flap Repair AV Shunt



Varisectomy



Trigger



Direx Renotomy



(Sunting



Windows Regional



Excisi Rekontruksi Polydactily Limpadenektomy



Repair Colostomy



WSD



Excisi Rekontruksi Tumor Parietal Litotripsi



Repair Abdomen



Dinding Reposisi Nasal



Excisi Granulasi Endoscopy Lobektomy



Repair Lument



Double Nefrektomy Dekstra



Excisi Kista



Peri Low Anterior Reseksi Repair Finger Tip 47



Extractie Corpus Alineum



uretra



(LAR)



Excisi Polip Recti



Lumbal sympatectomy,release arteri



Repair Fistule Vesico Umbilicalis Reposisi



Excisi silico Dan Rekonstruksi Penis Mandibulektomy



Repair Fistula Entero Metode Operatif Wanita Vesika (MOW)



Excisi Recontruksi Malformasi Vaskuler manual placenta



Exploratie Reposisi dan Repair Fistule Recto Pasang Plate Vesika



Excisi



Repair fistula vesiko Repaire Rectocale kutan



Marsupialisasi



Excisi Anterior Marsupialisasi Vena Malformasi Bartolini



Excisi Biopsi



Kista Repair Neprocutan



Marsupialisasi Ginjal



Excisi Businasi CAE



Mastektomy



Excisi Sialolitiasis



Mastektomy (MRM)



Fistule Miles Prosedure (reseksi rectum dan anus)



Kista



Exploratie Peritoneal Incisi Drainage Abses



Repair graf



Repair Hernia Diafragmatica Repair WSD Radikal Repair Hernia Dinding Abdomen Repair Umbilikal



Mastoidektomy



Excisi granulasi



Mastoidektomy , dan Tympanoplasty repair musculer



Excisi granulasi



Maxilektomy



Oro



&



Biopsi



Hernia Exploratie Ginjal



Excisi Tumor



Repair Fistula



Miektomy Rectum



Repair Fistula



Vesico



Enteral



Antral Mid Facial Deglofing



Excisi Multiple



Mayo



Repair Prolap



Exploratie Relese Tendon Bisef



Explorasi RetroperitoneaI



Meatolitotomy



Repair Stump



Repair Vena



Explorasi Sinus Dengan Endoscopy Meatotomy



Repair Tendo



Meningokelectomny



Explorasi Testis



Repair Vagina



Exploratie



Meatotomy Curuncula



22. INSTALASI ICU 48



Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di Instalasi Intensive Care Unit adalah sebagai berikut: 5. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari. 6. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar. 7. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik. 8. memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat tergantung pada alat/mesin dan orang lain. 23. INSTALASI HEMODIALISA Kegiatan pelayanan hemodialisis meliputi kegiatan pelayanan dan pengelolaan perbekalan instalasi hemodialisis di rumah sakit 24. INSTALASI PERISTI Ruang lingkup pelayanan di Instalasi perinatal risiko tinggi meliputi : 3. Pelayanan di Kamar Bersalin : b. Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal 31) Pelayanan Persalinan Normal. 32) Pelayanan persalinan patologik (persalinan dengan vakum ekstraksi,persalinan dengan forcep). 33) Pelayanan inpartu partus prematur. 34) Pelayanan kegawadaruratan obsgyn. 35) Pelayanan pencegahan infeksi. 36) Pelayanan tranfusi darah dan infus cairan. 37) Pelayanan anestesi dan analgesi. 38) Pelayanan terhadap syok. 39) Pelayanan perdarahan masa kehamilan. 40) Pelayanan perdarahan Post Partum. 41) Pelayanan hipertensi, preeklamsi . 42) Persalinan lama. 43) Malpresentasi dan malposisi. 44) Distosia Bahu. 45) Persalinan dengan distensi uterus. 46) Persalinan dengan parut uterus. 47) Gawat janin dalam persalinan. 48) Prolapsus tali pusat. 49) Demam dalam kehamilan, persalinan dan paska persalinan. 50) Nyeri perut pada kehamilan. 51) Gangguan pernafasan. 52) Gerak janin tidak dirasakan. 53) Ketuban pecah dini. 54) Asuhan bayi lahir bermasalah. 49



4.



55) Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). 56) Induksi dan akselerasi persalinan. 57) Episiotomi. 58) Reposisi Inersio Uteri. 59) Resusitasi bayi baru lahir. 60) Imunisasi bayi baru lahir. Pelayanan di Kamar Bayi Lingkup pelayanan neonatal sebagai berikut : c. Pelayanan neonatal tingkat I Merupakan pelayanan pada neonatus normal meliputi : 3) Neonatus normal, stabil, cukup bulan, berat dengan badan ≥ 2,5 kg. 4) Neonatus hampir cukup bulan ( masa kehamilan 35 – 37 minggu). Pelayanan neonatus pada tingkat I, difokuskan pada : 9) Resusitasi neonates. 10) Asuhan dan perawatan neonatus. 11) Asuhan evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat. 12) Stabilisasi dan pemberian asuhan untuk bayi yang lahir pada usia 35 – 37 minggu. yang tetap dalam keadaan stabil secara fisiologis. 13) Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu atau sakit sampai neonatus sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatal spesifik. 14) Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang menyediakan asuhan neonatus spesialistik. 15) Pemantauan pertumbuhan bayi. 16) Pengelolaan neonatus dengan hiperbilirubinemia (fototerapi /tranfusi tukar). d. Pelayanan neonatal tingkat II Pelayanan neonatus pada tingkat II dibagi dalam 2 kategori, yaitu IIA dan IIB yang ditentukan berdasarkan kemampuan memberikan ventilasi dengan alat bantu termasuk CPAP ( Continous Positive Airway Pressure ). 3) Pelayanan neonatus tingkat IIA (f) Bayi prematur dan atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi sebelum dipindahkan ke fasilitas tempat intensif neonatus. (g) Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir ≥ 1500 gram yang tidak memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apnea, prematuritas, ketidakmampuan menerima asupan oral atau menderita sakit yang tidak diantisipasi sebelumnya. (h) Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen (i) Bayi yang memerlukan infus intra vena perifer dan mungkin nutrisi parenteral untuk jangka waktu terbatas. (j) Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif. 4) Pelayanan neonatus tingkat IIB 50



(j) (k) (l) (m)



(n)



(o)



(p)



(q)



(r)



(s)



Pelayanan neonatus pada tingkat IIB sama dengan pelayanan neonatus tingkat IIA. Pelayanan pada bayi dengan penggunaan ventilasi mekanik selama jangka waktu yang singkat (< 24 jam). Pengelolaan jalan nafas non invasif : high flow, CPAP (Continous Positive Airway Pressure). Manajemen gangguan oksigenasi pada neonatus 5) Asfiksia. 6) Sindroma Aspirasi Mekonium (SAM). 7) Distres Pernapasan ( Sindrom Gawat Nafas Neonatus /SGNN). 8) Transient Tachipnea of New Born (TTN). 9) Neonatal Pneumonia. Pelayanan pada bayi dengan infus intra vena, nutrisi parenteral total dan mungkin memakai jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui intravena percutan. Manajemen infeksi pada neonatus (pencegahan hingga preventif). 6) Hiperbilirubinemia. 7) Sepsis neonatal. 8) Bayi dari ibu dengan infeksi sifilis kongenital. 9) Bayi dari ibu dengan tuberkulosis. 10) Bayi dari ibu dengan HIV. Pelayanan gangguan hematologi. 4) Anemia. 5) Trombositopeni. 6) Polisetemia. Pelayanan gangguan neurologis pada neonatus. 3) Kejang neonatal. 4) Erb paralisis. 5) Hipoksik Iskemik Ensepalophati (HIE). Pelayanan gangguan metabolik dan elektrolit pada neonatus. 3) Hipoglikemia. 4) Renjatan (syok). 5) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pelayanan gangguan kongenital bayi baru lahir dan trauma lahir. 9) Bibir sumbing dan langitan sumbing. 10) Obstruksi usus. 11) Defek dinding abdomen. 12) Hirsprung Disease. 13) Kaput suksedaneum. 14) Sefalhematoma. 15) Perdarahan intrakranial atau fraktur tengkorak. 16) Perdarahan sub dural.



51



25. INSTALASI RADIOLOGI Ruang lingkup pelayanan Radiologi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang meliputi: 2. Pelayanan Radiodiagnostik. f) Radiografi Konvensional Dengan Kontras 10) Oesophagography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainan sepanjang kerongkongan/oesophagus. 11) Maag Duodenography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainankelainan dari lambung sampai usus 12 jari. 12) Barium Enema/Colon Inloop adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainan dari rectum sampai caecum. 13) FPA-UIV/BNO-IVP ( Buich Neir Oversich Intra Vena Pyelografi ) adalah pemeriksan dengan penyuntikan kontras iodium ke dalam pembuluh darah untuk melihat fungsi ginjal dan salurannya. 14) Urethrocystography adalah pemeriksaan untuk mengetahui kelainan kandung kencing dan saluran urethtra. 15) Retrograde Pyelography (RPG) adalah Pemeriksaan saluran kemih dengan memasukkan media kontras secara retrograde melalui selang ureter kateter yang telah terpasang pada pada pasien. 16) Antegrade Pyelography (APG) adalah Pemeriksaan saluran kemih dengan memasukkan media kontras secara antegrade melalui selang yang telah terpasang pada pasien. 17) HSG (Hystero Salpingografi) adalah pemeriksaan kandungan dan saluran telur dengan memasukan kontras ke dalam kandungan. 18) Fistulography adalah Pemeriksaan untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada organorgan tubuh yang mengalami terbentuknya saluran yang abnormal dengan cara memasukkan media kontras langsung ke dalam lubang saluran abnormal tersebut. g) Radiografi Konvensional Tanpa Kontras 8) Foto Kepala. 9) Foto Vertebrae. 10) Foto Thorax. 11) Foto Abdomen. 12) Foto Pelvis. 13) Foto Extremitas Atas. 14) Foto Extremitas Bawah. h) Pelayanan Pemeriksaan CT SCAN Semua pemeriksaan dilakukan melalui perjanjian terlebih dahulu, kecuali untuk pasien dengan kasus cito. Pelayanan CT-Scan di RSI SA dapat dilakukan dengan alat MSCT OPTIMA 660. Jenis pemeriksaan CT – Scan : 2) Pemeriksaan CT Scan Tanpa Kontras. (j) CT Scan Brain /Kepala/Otak. (k) CT Scan Telinga, Os Petrusum, Dan Os Mastoid. 52



(l) CT Scan Orbita. (m) CT Scan Nasopharing. (n) CT Scan Sinus Paranasalis. (o) CT Scan Thorax. (p) CT Scan Abdomen / Stonography. (q) CT Scan Spine / 3D. (r) CT Scan Extremitas Atas / Bawah. 3) Pemeriksaan CT Scan dengan Kontras (o) CT Scan Angiography Brain / Kepala / Otak. (p) CT Scan Telinga, Os Petrusum, Dan Os Mastoid. (q) CT Scan Orbita. (r) CT Scan Nasopharing. (s) CT Scan Sinus Paranasalis. (t) CT Scan Thorax . (u) CT Scan Upper Abdomen. (v) CT Scan Lower Abdomen. (w) CT Scan Whole Abdomen. (x) CT Scan Abdomen (Urography). (y) CT Scan Angiography Run Off Extremitas Atas / Bawah. (z) CT Scan Angiography Coronary. (aa) CT Scan Perfusi. (bb) CT Scan Colonography. (cc) CT Scan Calsium Scoring Cardiac. i) Pelayanan Pemeriksaan Panoramik Dan Chepalometri. 4) Foto Panoramik . 5) Foto Cephalometri. 6) Foto Os.Mandibula. 7) Foto Os.Nasal . j) Pelayanan Imejing Diagnostik Pelayanan imajing diagnostik dengan menggunakan Ultrasonografi (USG) diantaranya meliputi ; 4) USG 2 Dimensi terdiri dari : k) USG Upper & Lower Abdomen. l) USG Traktus Urinarius. m) USG Mamae. n) USG Appendiks. o) USG Hepatobilier. p) USG Uterus. q) USG Thyroid. r) USG superficial mass. s) USG Pelvis. t) USG Biopsi. 53



5) USG Color Doppler Terdiri dari : f) USG Testis. g) USG arteri/vena ekstremitas. h) USG carotis. i) USG aorta/arteri iliaka. j) USG kepala bayi. 6) USG 4 Dimensi terdiri dari ; b) USG ObsGyn / Kandungan. 26. INSTALASI LABORATORIUM Ruang lingkup pelayanan instalasi laboratorium pedi rumah sakit terdiri dari : 6. Administrasi Mengatur tertib administrasi dan pelayanan pasien yang memerlukan pemeriksaan Laboratorium di RSI Sultan Agung Semarang meliputi pasien: umum, dan pasien dengan jaminan kesehatan . 7. Laboratorium Patologi Klinik sebagai berikut : i. Hematologi klinik. j. Kimia klinik. k. Immunologi klinik. l. Urinalisa. m. Feces. n. Cairan Otak. o. Transudat Eksudat. p. Cairan tubuh lain. 8. Bank Darah f. Melayani permintaan darah. g. Menyimpan persediaan darah. h. Uji Cocok Serasi (cross match). i. Pemeriksaan Serologi Gol.Darah (blood typing). j. Uji Saring (blood screening). 9. Laboratorium Patologi Anatomi e. f. g. h.



Sitopatologi. Histopatologi. FS (Potong Beku). Imunohistokimia (IHC).



10.Laboratorium Mikrobiologi d. Pelayanan permintaan pemeriksaan mikrobiologi e. Pengecatan Mikrobiologi f. Pemeriksaan Kultur dan Sensitivitas Antibiotik 54



27. INSTALASI REHABILITASI MEDIK Pelayanan Rehabilitasi Medik di rumah sakit tidak terlepas dari upaya kesehatan pada umumnya, yaitu : 5. Upaya Promotif Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit. 6. Upaya Preventif Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit / penyakit untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau resiko kecacatan. 7. Upaya Kuratif Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik,dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit / kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fisik. 8. Upaya Rehabilitatif Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko–sosio-edukasi-okupasi-vokasional untuk mengatasi penyakit / kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan peran serta / partisipasi di masyarakat. 28. INSTALASI GIZI Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari : 5. Pelayanan gizi rawat jalan Mekanisme kegiatan: c. Konseling Gizi oleh Dietisien/Nutrisionis. d. Penyuluhan Gizi oleh Dietisien/Nutrisionis. 6. Pelayanan gizi rawat inap Mekanisme pelayanan : c. Skrining Gizi. d. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan oleh Dietisien/Nutrisionis dengan langkah kegiatan : 5) Asessmen Gizi. 6) Diagnosis Gizi. 7) Intervensi Gizi. 8) Monitoring dan Evaluasi Gizi. 7. Penyelenggaraan Makanan Bentuk penyelenggaraan makanan dengan Sistem Swakelola. Menyediakan makanan untuk pasien dan pelanggan Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan Standar Makanan Biasa (Non Diit) dan Standar Makanan Khusus (Diit Khusus sesuai dengan kondisi kesehatannya). 8. Penelitian dan Pengembangan Gizi 55



Mekanisme kegiatan penelitian : d. Menyusun proposal penelitian. e. Melaksanakan penelitian. f. Menyusun laporan penelitian. Ruang lingkup penelitian adalah pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan serta kerjasama dengan unit lain dan instansi terkait, baik di dalam maupun di luar pelayanan Instalasi Gizi dan luar rumah sakit. 29. INSTALASI REKAM MEDIK 1. Falsafah Rekam Medis Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan yang dilakukan setelah pemeriksaan tindakan, pengobatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun perjalanan penyakit, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis lainnya yang akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.. Jadi falsafah Rekam Medis mencantumkan nilai Administrasi, Legal, Finansial, Riset, Edukasi, Dokumen, Akurat, Informatif dan dapat dipertanggungjawabkan (ALFRED AIR). 2. Pengertian Rekam Medis Rekam medis disini diartikan sebagai “keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”. Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien. 3. Tujuan Rekam Medis f. Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan menunjang tercapainya rumah sakit pendidikan. g. Mantapnya sistem administrasi, manajemen dan organisasi rekam medis di rumah sakit. h. Meningkatkan kualitas SDI rekam medis dalam memberikan pelayanan data dan informasi kesehatan. i. Menyediakan data secara cepat, tepat, akurat dan up to date baik secara intern maupun ekstern. j. Mengoptimalkan fungsi dan kegunaan rekam medis di rumah sakit. 4. Kegunaan Rekam Medis Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : h. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. i. Aspek Medis



56



Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.



j.



Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. k. Aspek Keuangan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggungjawabkan. l. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. m. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi di bidang profesi si pemakai. n. Aspek Dokumentasi. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. 30. INSTALASI RAWAT INAP Ruang lingkup pelayanan Rawat Inap : 7. Pelayanan Rawat Inap Medikal. 8. Pelayanan Rawat Inap Bedah. 9. Pelayanan Rawat Inap Anak. 10. Pelayanan Rawat Inap Maternitas. 11. Pelayanan Rawat Inap Kemoterapi. 12. Pelayanan Rawat Inap Stroke. 13. Pelayanan Rawat Inap Psikiatri. 31. INSTALASI FARMASI 3. Pelayanan Farmasi: d. Satelit Logistik Farmasi . 4) bagian pengadaan. 5) bagian pelayanan logistik farmasi. 57



6) satelit farmasi IBS (Instalasi Bedah Sentral). e. Farmasi Rawat Inap. 4) satelit farmasi rawat inap. 5) satelit farmasi sitostatika. 6) pelayanan pencampuran iv admixture. f.



Farmasi Rawat Jalan. 6) satelit farmasi rawat jalan. 7) satelit farmasi SEC. 8) satelit farmasi IGD. 9) satelit farmasi MCEB jalan. 10) administrasi farmasi.



4. Farmasi Klinik Dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab Pasien (APJP) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung. 32. INSTLASI SEC (SEMARANG EYE CENTER) 5. Poli Mata c. Pelayanan rawat jalan Sultan Agung Eye Center berdasarkan sub divisinya : 9) Kornea & Bedah Refraktif. 10) Infeksi & Imunologi. 11) Vitreoretina. 12) Glaucoma. 13) Pediatrik Ofthalmologi. 14) Refraktif. 15) Rekontruksi dan oculoplasty. 16) Onkologi mata. d. Pelanyanan pemeriksaan diagnostik mata : 16) Biometri. 17) Tonometri Non Kontak. 18) Keratometri. 19) Aotorefraktometer. 20) Slit Lamp. 21) Opthalmoscope Indirek. 22) Ultasonografi mata. 23) Yag Laser (untuk membersihkan Posterior Capsule Opacification). 24) Laser Argon. 25) Foto Fundus Angiography. 26) Yellow Laser Retina. 27) Campimeter. 28) Optical Coherence Tomography (OCT). 29) Fundus Fotografi. 30) Tes buta warna. 58



6.



Pelayanan Bedah Mata Pelayanan perioperatif berdasarkan sub spesialisasinya yaitu : g. Operasi bedah katarak. h. Operasi bedah Retina. i. Operasi glaucoma. j. Operasi bedah rekontruksi dan Oculoplasty. k. Pediatri Opthalmologi. l. Infeksi Mata dan Immunologi. 7. Pelayanan Lasik (Laser Assisted in situ keratomileusis) Pelayanan bedah refraktif menggunakan alat MEL 90 dan Vizumax dengan teknologi terbaru : e. Pemeriksaan skrining lasik (Pra Lasik). f. Operasi Lasik dengan menggunakan blade. g. Lasek/ PRK ( Photoreactive Keratectomy). h. Femto Lasik. i. Relex Smile Lasik. 8. Pelayanan Low Vision Pelayanan untuk penderita yang hanya kehilangan sebagian dari penglihatannya untuk merencanakan atau melakukan suatu pekerjaan. Jenis pelayanannya adalah: d. Asesmen klinis. e. Asesmen fungsional. f. Pelayanan alat bantu penderita low vision. 33. INSTALASI KARDIOVASKULER (CARDIAC CENTER) 3. Pelayanan Rawat jalan Jantung e. Elektrocardiografi adalah pemeriksaan terhadap aktivitas elektrik atau listrik jantung. f. Pemeriksaan Ultrasonografi adalah suatu teknik pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang ultrasound. 1) Echocardiography adalah pemeriksaan diagnostic non invasive untuk mengetahui gambaran ruang dan katub jantung. 2) Transesophageal Echocardiography (TEE) adalah pemeriksaan dengan menggunakan tranduser ultrasound yang dimasukkan kedalam esophagus pasien melalui rongga mulut. Biasanya digunakan untuk penunjang mendapatkan gambaran ruang jantung dan katup secara lebih jelas yang tidak didapatkan melalui transthorakal ekokardiografi. 3) Doppler Vascular and Carotid adalah pemeriksaan ultrasonografi untuk mengetahui anatomi pembuluh darah perifer dan karotis. 4) Dobutamine Stress Echocardiography adalah pemeriksaan seperti ekokardiologi dengan menggunakan dopamine yang berfungsi untuk mengevaluasi kontraktilitas miokardial secara non invasif. g. Treadmill Test adalah test diagnostikkardiovaskuler untuk skrining adanya penyakit jantung iskemik risiko rendah sampai sedang dan untuk melihat seberapa besar threshold iskemik. h. Holter Konvensional adalah tindakan diagnostik untuk skrining pasien yang dicurigai adanya gangguan aritmia atau listrik jantung. 4. Pelayanan Kateterisasi Jantung meliputi pelayanan diagnostic invasive dan intervensi non bedah. c. Diagnostik Invasif 6) Pemeriksaan Angiografi Koroner adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat gambaran pembuluh darah koroner khususnya untuk melihat adanya penyempitan di pembuluh darah koroner. Terlihatnya penyempitan tersebut merupakan tanda pasti untuk diagnostik penyakit jantung koroner. 59



7) Pemeriksaan Arteriografi dan Venografi adalah pemeriksaan untuk melihat gambaran pembuluh darah vaskuler baik di arteri maupun divena untuk mengetahui adanya penyempitan dan adakah kelainan dalam anatomi pembuluh darah vaskuler tersebut dengan menggunakan digital Subtract Angiography (DSA). 8) Perikardial taping / perikardiosintesis adalah Perikardial taping / perikardiosintesis merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengeluarkan cairan yang berlebih diruang jantung untuk kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap cairan tersebut.kateter yang digunakan akan ditinggalkan didalam tubuh yang dihubungkan dengan pericardial drainase untuk mengeringkan ruang pericardial selama beberapa hari dan membantu mencegah akumulasi cairan yang berulang. 9) Penyadapan Jantung adalah kateterisasi jantung untuk mengetahui tekanan dan kandungan oksigen (saturasi) di berbagai ruang jantung. 10) Studi Elektrofisiologi adalah suatu tindakan invasif diagnostik yang bertujuan untuk mengetahui atau mencari penyebab adanya gangguan listrik jantung / aritmia. d. Intervensi Invasif Non Bedah Intervensi Non Bedah adalah tindakan intervensi yang sesuai indikasi untuk dilakukan terhadap pasien setelah ditemukan diagnosis yang tepat,dilakukan secara perkutan melalui pembuluh darah tanpa pembedahan. Intervensi invasive non bedah yang dapat dilakukan adalah : 9) Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau Percutaneous Transluminal Coronary Artery (PTCA) suatu tindakan intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit dengan mengembangkan ballon atau stent pada pembuluh darah koroner yang menyempit melalui kateter yang dimasukan ke dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit. 10) Percutaneous Coronary Interventiondengan Rotablator (PCI Rotablator) adalah tindakan PCI dengan menggunakan suatu alat yang bekerja sebagai aterektomi untuk melebarkan lumen pembuluh koroner dengan cara mengikis atau membuang plak arterosklerosis yang menyumbat sebelum pemasangan stent. 11) Percuraneous Transluminal Angioplasty (PTA) adalah adalah tindakan teknik revaskularisasi pembuluh darah perifer yang mengalami penyempitan atau penyumbatan tanpa pembedahan dengan menggunakan ballon, stent, penyedot trombus dan/atau gabungan diantaranya (tindakan prinsip seperti Percutaneous Coronary Intervention tetapi di pada area vaskular perifer). 12) Pemasangan Pacu Jantung atau Temporary Pace Maker (TPM) adalah pemasangan pacu jantung yang bersifat sementara pada pasien dengan irama jantung lambat. Dilakukan dengan cara memasukan kateter lektroda ke dalam jantung, bagian luar dari elektroda disambungkan dengan generator yang mengatur irama jantung yang terdapat diluar tubuh pasien. 13) Permanent Pace Maker (PPM) adalah pemasangan Pacu Jantung yang bersifat permanen pada pasien dengan irama jantung lambat. Dilakukan dengan cara yang sama seperti TPM hanya generatornya ditanam di bawah kulit bagian dada/ perut gengan menggunakan bius lokal. 14) Ablasi adalah suatu tindakan operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang di masukkan ke dalam ruang dalam jantung, dan kateter dihubungkan dengan mesin khusus yang memberikan energy listrik untuk memutus/ membakar jalur konduksi tambahan ataupun fokus-fokus aritmia yang menyebabkan ketidaknormalan irama jantung. 15) Atrial Septal Defect (ASD), Ventricular Septal Defect (VSD), Patent DuctusArteriosus (PDA) Closure dengan Device adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menutup sekat 60



jantung akibat kelainan kongenital dengan menggunakan Device yang bersifat invasive non bedah. 16) Ballon Mitral Valvuloplasty (BMV) adalah suatu tindakan minimal invasive untuk memperlebar penyempitan katub mitral dengan melakukan dilatasi terhadap katub mitral dengan menggunakan balon. 34. INSTALASI MEDICAL CHEK UP (MCU) 3. Medikal Check Up. c. Jenis Medikal Check Up. 5) MCU Perorangan. 6) MCU Perusahaan. 7) MCU Mahasiswa. 8) MCU Karyawan. d. Pelayanan Medikal Check Up. 6) Administrasi. 7) Pendampingan Pelanggan/Pasien. 8) Pemeriksaan Fisik. 9) Rekap Hasil. 10) Penyerahan Hasil. 4. Vaksinasi Internasional c. Jenis Vaksin 7) Vaksinasi Meningitis. 8) Vaksinasi Yellow Fever. 9) Vaksinasi Polio (IPV). 10) Vaksinasi Typhoid. 11) Vaksinasi Influenza. 12) Vaksinasi Hepatitis B. d. Pelayanan Vaksin 7) Administrasi. 8) Edukasi Pelanggan. 9) Vaksinasi. 10) Pembilingan. 11) Pencetakan ICV. 12) Penyerahan ICV. 35. INSTALASI CSSD Ruang lingkup pelayanan CSSD meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi, pendidikan dan pelatihan sampai dengan penanganan limbahnya. Disamping itu, dilakukan monitoring, audit dan supervisi lainya secara berkala dengan koordinasi dengan PPI. Dalam pelaksanaannya di Rumah Sakit, wajib menerapkan seluruh program PPI. 36. INSTALASI PAIN CENTER Lingkup layanan pain center : 61



14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.



Medial Branch Ablasi Lumbal dengan C-arm, USG dan RF. Sympathetic Chain Block Lumbal dan thorakal dengan C-arm dan RF. Transforaminal Dorsal Root Ganglion (DRG) Lumbal dan thoracal dengan C-arm dan RF. Medial Branch Block cervical, Thoracal dan lumbal dengan C-arm, USG dan RF. Ganglion Impar Block dengan C-arm dan RF. Splancnik Ganglion Ablasi/Neurolisis. Hipogastrik ganglion Ablasi. Pulsed Radio Frequency (PRF) Ganglion Gaseri , Ganglion Spinopalatina da Ganglion Stelata (Carm + RF). Sacro illiaca Joint Injection C-arm. Injection Intra Articular (USG). Trigger Point Injection Musculus Besar dan kecil (USG). Geniculatum Block dengan C-arm , USG dan RF. Great Occipital Nerve Block dengan C-arm, USG dan RF.



DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG



Dr. H. MASYHUDI AM.,M.Kes.



62