LK Anak Sehat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT



Disusun Oleh: Marwah Azizah NIM. P07224218019



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR 2019



KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Balita Sehat” Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan komprehensif ini sehingga laporan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan penulisan yang tersusun berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan dan juga menggunakan katakata yang mudah di pahami yang tujuannya agar mudah dipahami isi yang disampaikan yaitu mengenai “Asuhan Kebidanan Balita Sehat” Dalam pembuatan laporan ini pula kami tak luput dari kesalahan, maka dari itu penulis mohon maaf dan sekiranya kami menerima kritikan dan saran, agar kedepannya kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi.



Samarinda, 12 Oktober 2019 Mahasiswa



Marwah Azizah NIM. P07224218019



ii



DAFTAR ISI Lembar Pengesahan............................................................................................................i Kata Pengantar ...................................................................................................................ii Daftar Isi ...........................................................................................................................iii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ...........................................................................................................1 B. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2 1. Tujuan Umum .........................................................................................................2 2. Tujuan Khusus ........................................................................................................2 Bab II Tinjauan Pustaka A. Konsep Dasar Teori ....................................................................................................3 Bab III Tinjauan Kasus Tinjauan Kasus................................................................................................................19 Daftar Pustaka ..................................................................................................................23



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Masa ini tidak terulang sehingga disebut window of opportunity untuk menciptakan anak sehat dan cerdas. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan balita sangat berguna untuk mengetahui apakah balita tumbuh dan berkembang secara normal atau tidak. Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000). Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. 1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit. 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak. Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan



1i



anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden ege) dan pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan. Istilah ini sudah sering di dengar dan di pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, tapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, karena mereka merasa pertumbuhan anak adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya tanpa dengan interprestasi orang tua atau siapapun. Salah satu contoh faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan balita adalah gizi balita. Intervensi kesehatan dan gizi harus diberikan secara optimal pada masa balita ini untuk menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak. Salah satu indikator gizi yang paling sensitif adalah kenaikan berat badan. Seorang anak dapat dikatakan memiliki gizi baik dan pertumbuhan normal apabila pertambahan umur diikuti dengan pertambahan berat badan sesuai standar (Sedyaningsih, 2011). Diperkirakan masih terdapat sekitar 1,7 juta balita terancam gizi buruk yang keberadaannya tersebar di pelosok-pelosok Indonesia. Jumlah balita di Indonesia menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tahun 2007 mencapai 17,2% dengan laju pertumbuhan penduduk 2,7% per tahun. United Nations Children’s Fund (UNICEF) melaporkan Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk negara dengan jumlah anak



2i



yang terhambat pertumbuhannya paling besar dengan perkiraan sebanyak 7,7 juta balita (Depkes RI, 2007). Di beberapa provinsi seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama Bulan Januari hingga Oktober 2009 tercatat lebih dari 600 kasus gizi buruk yang pada umumnya menimpa balita dan 31 kasus di antaranya mengakibatkan kematian pada balita (Rio, 2009). Berdasarkan uraian diatas, sudah menjadi salah satu tugas penting bagi tenaga kesehatan untuk mengurangi kasus gizi buruk yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita yang bahkan dapat menyebabkan kematian apabila semakin parah. Sehingga tenaga kesehatan diharapkan agar dapat menciptakan balita-balita Indonesia yang sehat untuk dipersiapkan dalam tahapan tumbuh kembang selanjutnya. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan asuhan kebidanan pada balita sehat yang menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP. 2. Tujuan Khusus a. Menjelaskan konsep dasar teori balita sehat b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada balita sehat c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sehat dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari : 1) Melakukan pengkajian pada klien 2) Menginterprestasikan data dasar 3) Mengidentifikasi diagnosa/ masalah potensial 4) Mengidentifikasi kebutuhan segera 5) Merencanakan asuhan kebidanan 6) Melaksanakan asuhan tindakan pada klien 7) Mengevaluasi hasil dari suatu tindakan pada klien



3i



B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Balita Sehat I. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian / Jam : Tempat Pengkajian



:



Nama Pengkaji



:



A. Data Subyektif 1. Identitas Biodata Anak Nama



:



Umur /tgl lahir



: 0-5 tahun (depkes RI,2009) Neonatal 1 – 28 hari. Bayi 1 bulan – 1tahun. Balita 1 – 3 tahun, pra sekolah 4 – 6 tahun. Usia sekolah 6 – 12 tahun, Remaja 12 – 20tahun. Remaja muda 20 – 40 tahun. (Wong Donna L. 2003)



Jenis kelamin



:



No Status Register



:



Biodata Orangtua Nama Ibu Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat



: : : : : :



Nama Ayah Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan



: : : : : :



7i



2. Riwayat Kesehatan klien a. Riwayat kesehatan sekarang Alasan kunjungan



:



Riwayat perjalanan penyakit dan upaya untuk mengatasi b. Riwayat Kesehatan yang lalu Riwayat kehamilan dan kelahiran



:



1) Periode prenatal Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-bahan tosik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatian gerakkan janin. (Soetjiningsih, 2012) 2) Periode postnatal Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak. (Soetjiningsih, 2012) Riwayat imunisasi



:



Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbditas dan mortalitas penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisas (Soetjiningsih, 2012) 1) Riwayat Alergi



:



2) Riwayat penyakit yang pernah diderita



:



3) Riwayat operasi/pembedahan



:



4) Riwayat tumbuh kembang



:



8i



Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi



dan



menentukan



perkembangan



anak



selanjutnya. (Soetjiningsih, 2012) 3. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Riwayat penyakit menular



:



b. Riwayat penyakit menurun



: Salah satu penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom adalah



sindrom



down,



sindrom turner, dan lainlain. (Soetjiningsih, 2012) c. Riwayat penyakit menahun



:



4. Pola Fungsional Kesehatan Kebutuhan dasar Pola nutrisi



Nutrisi



yang



memungkinkan



Keterangan baik pada



masa



kesehatan



yang



bayi baik,



pertumbuhan dan perkembangan yang optimal selanjutnya. (Shannon E Perry, 2005). Asi



dapat



menurunkan



mortalitas anak,karena Asi



morbilitas



dan



disamping nilai



gizinya tinggi juga mengandung berbagai Pola eleminasi



macam infeksi (Soetjiningsih, 2012) Kelebihan kalsium, toilet training yang terlalu kaku, masukkan makanan rendah serat dan cairan



yang



tidak



adekuat



akan



dapat



mengalami konstipasi dan defisiensi niasin, kelebihan vitamin C, konsumsi tinggi buah segar dapat menyebabkan diare (Wong, Donna Pola istirahat



L, 2003) Anak yang mulai besar akan mulai berkurang



9i



waktu



tidurnya



karena



kegiatan



fisiknya



meningkat terutama saat bermain pada anak umur 6-12tahun (Soetjiningsih, 2012) persoal Menjaga kulit anak dari kelembapan yang



Pola hygiene



berlebihan (Wong, Donna L, 2003)



Pola aktifitas



Tampat aktif, gesit dan gembira (Soetjiningsih, 2012)



5. Riwayat Psikososiokultural Spiritual a. Komposisi, fungsi dan hubungan keluarga (genogram) 1) Stimulasi, motivasi belajar, ganjaran / hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, tekanan, cinta dan kasih sayang, kuantitas interaksi anak dengan orang tua mempengaruhi perkembangan anak (Soetjiningsih, 2012 ) 2) Pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan ayah / ibu, jumlah saudara, jenis kelamin, stabilitas rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2012) 3) Faktor genetika merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi genetika yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi,



dapat



ditentukan



kualitas



dan



kuantitas



pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan,



derajat



sensitivitas



jaringan



terhadap



rangsangan umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang (Soetjiningsih, 2012) b. Keadaan lingkungan rumah dan sekitar 1) Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidak potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya peotensi bawaan, sedangkan



yang



kurang



baik



akan



menghambatnya



(Soetjiningsih, 2012)



10i



c. Kultur dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan 1) Asuhan dan kebiasaan dari suatu masyarakat dapat mempengaruhi



pertumbuhan



dan



perkembangan



(Soetjiningsih, 2012) 2) Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2012)



B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Kesadaran



: composmentis



Tanda Vital



:



Tekanan darah: Tekanan darah normal yaitu tekanan sistolik dan diastolik kurang dari presentil ke-90 untuk usia dan jenis kelamin. Kelompok Usia Rerata BBL 1 – 3 hari 65/41 (50) 1bulan sampai 2 tahun 2 sampai tahun



Presentil ke-90 75/49 (59)



Presentil ke- 95 78/52 (62)



106/68 (83)



106/68 (83)



110/72(86)



112/66 (82)



112/66 (82)



115/68 (85)



(



Nadi



: Apikal 120 sampai 140 denyut/menit( Wong, Donna L.2003



11i



Pernafasan



: 30 – 60 kali/menit (Wong Donna L, 2003)



Suhu



: 30 – 60 kali/menit (Wong Donna L, 2003)



Antropometri



USIA



Tinggi Badan



: Pada anak umur lebih dari 2 tahun pengukuran pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur telentang dan pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri (Soetjiningsih, 2012)



Berat Badan



: Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak (Meadow roy, 2003)



RATA-RATA Lila BERAT



3 hari 10 hari 3 bulan 6 bulan 9 bulan



3.0 3.2 5,4 7.3 Lingkar 8.6 Kepala



: Laju tumbuh lambat dari 11cm pada saat lahir menjadi 16cm pada umur 1 tahun selanjutnya tidak banyak berubah 1 sampai 3 tahun (Soetjiningsih, 2012) : Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan peratama,yaitu dari 34 pada waktu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan sedangkan pada umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm,dewasa 54 cm (Soetjiningsih, 2012)



12i



2. Pemeriksaan Fisik Inspeksi Kulit Kepala Wajah Mata



Telinga Hidung Mulut Leher



: Tidak ada oedema, tidak ada kelainan. : Kulit kepala bersih, kontruksi rambut kuat, distribusi rambut merata. : Mata segaris denga telinga; hidung digaris tengah (varney,2007) : Sklera jenih, konjungtiva jernih, iris berwarna merata dan blateral, pupil bilateral dan reaktif terhadap cahaya, kornea jernih, retina transparan.klopak mata tanpa ptosis dan edeme. (varney, 2007). : Posisi telinga garis lurus terhadap mata (Varney, 2007) : Tidak ada sumbatan jalan nafas Posisinya garis tengah; nares ada di kedua sisi, (Varney, 2007). : Lembab, simteris, mukosa mulut basah, tidak ada labio schizis. - Tonsil : Tidak ada peradangan -



Faring



: Tidak ada peradangan



-



Vena Jugularis : Tidak ada bendungan



-



Kel.Tiroid



: Tidak ada pembesaran



- Kel.Getah Bening: Tidak ada pembesaran dan : Elips, tidak ada retraksi dinding dada Ekskursi dikedua sisi sama, tulang iga simetris payudara puting payudara jaraknya sejajar tanpa ada puting tambahan, areola tegag dan tidak ada rabas. (Varney, 2007) Abdomen : Tidak ada pembesaran. Genetalia eksterna : Pada perempuan: Labia mayora menutupi labia minora, labia minora terbentuk sempurna, terdapat klitoris, meatus uretra ada di depan vagina, genetalia dapat dibedakan antara pria dan wanita, perineum halus. (Varney, 2007) Pada laki-laki : penis lurus, meatus urnarius ditengah dan diujung glans, testis dan skrotum penuh dan banyak ruage, pigmentasi gelap. (Varney, 2007) Dada



Anus Ekstremitas



: Tidak ada hemoroid, ada lubang anus di tengah. (Varney, 2007) : panjang proporsional terhadap satu sama lain, ekstermitas bawah dan tubuh simetris, jari 10 13i



dengan jarak yang sama satu sama yang lain (Varney, 2007). Palpasi Kepala



: Tidak ada massa atau area yang lunak ditulang



Wajah Mata Telinga Hidung Leher



tengkorak (varney, 2007 : Tidak ada odeme. : Tidak ada odeme. : Struktur elastis. : Tidak ada fraktur pada tulang hidung : Tiroid terdapat di garis tengah, nodus limfe tidak



Dada



dapat dipalpasi, tidak ada massa.(varney, 2007) : Posesus xifoideus ada, tulang iga tanpa masa atau krepitus, jaringan payudara 1 cm (Varney,



Abdomen



2007). : Abdomen lunak dan tidak nyeru teken dan



Genetalia



massa. (Varney, 2007) : Tidak ada pembengkakan



eksterna Anus Ekstremitas



: Terdapat lubang anus : Klavikula tanpa fraktur; humerus, radius dan ulna ada



Auskultasi Contoh



:



1) Suara tracheal



: pada daerah trachea, intensitas tinggi, ICS 2 1:1



2) suara bronchial



: pada percabangan bronchus, pada saat udara masuk intensitas keras pada ICS 4-5 1:3,



3) Suara broncho vesikuler



: pada bronchus sebelum alveolus, Intensitas sedang ICS 5.



4) suara vesikuler



: pada seluruh bagian lateral paru, intensitas rendah 3:1



14i



5) Wheezing terdengar pada saat inspirasi dan rales pada saat ekspirasi Perkusi Contoh



: Perkusi pada daerah jantung, hati adalah pekak, , perkusi pada daerah lambung adalah timpani.



3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks Pada balita, pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain



:



Refleks moro



:



Refleks tonic neck



:



Refleks rooting



:Reflek menoleh saat ada yang didekatkan ke mulut (+)



Refleks sucking



Reflek menghisap bayi (+)



Refleks graps (plantar & : palmer grasp) Refleks babynski



:



Refleks terjun



: Positif (kedua lengan bayi diluruskan dan



(parachute)



jari-jari kedua tangannya dikembangkan seolah-olah hendak mendarat di atas meja periksa dengan kedua tangannya.)



4. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium



:



Pemeriksaan USG



:



Pemeriksaan diagnostik lainnya



:



15i



II. INTERPRESTASI DATA DASAR Data dasar yang sudah dikumpulakan diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Diagnosis



:



Masalah



:



Kebutuhan



:



III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi. Diagnosis Potensial : tidak ada



IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi / darurat yang harus dilakukan. Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan. kebutuhan tindakan segera : tidak ada



V. INTERVENSI Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasikan. 1. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga agar tetap memberikan stimulasi mental kepada anak untuk tumbuh kembang anak. Rasional : Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan latihan pada anak balita, mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan,



16i



kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya (Soetjiningsih, 2012: 14) 2. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga tetap memberikan kebutuhan fisik secara biomedis. Rasional :Kebutuhan fisik biomedis merupakan kebutuhan dasar ; imunisasi, pemberian ASI, penimbangan berat badan secara teratur, pengobatan jika sakit, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi,



yang



dibutuhkan



dalam



pertumbuhan



dan



perkembangan (Soetjiningsih, 2012) 3. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga untuk memberikan kebutuhan sosial/kasih sayang. Rasional : Kebutuhan sosial/kasih sayang atau hubungan yang erat dan mesra antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, m1aupun psikososial. (Soetjiningsih, 2012) 4. Berikan KIE kepada ibu dan/keluarga untuk selalu antisipasi keamanan & keselamatan atau risiko cidera pada balita. Rasional :Antisipasi keamanan dan keselamatan demi menghindari balita dari hal-hal yang tidak diinginkan, orangtua harus memperhatikan hal-hal seperti mengunci pintu, letak bendabenda tajam di tempat aman dll. (Dra. Suharmiati, Msi., Apt. & dr. Lestari Handayani, M.Med (PH)) 5. Beri KIE kepada ibu dan/atau untuk memberi kesempatan balita bermain dan mencoba sesuatu yang baru, mengenali hobinya yang positif dan selalu awasi balita. (Depkes RI, 2003 : 35) Rasional :mengenali hobi anak sejak dini merupakan langkah yang bagus untuk mengetahui potensi balita. hal ini juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan para orang tua, sehingga bisa segera memberikan berbagai fasilitas yang berfungsi untuk mendukung apa yang menjadi hobi balita. (Soetjiningsih, 2012)



17i



VI. IMPLEMENTASI Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. VII.EVALUASI Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.



18i



DAFTAR PUSTAKA



Berhrman, Kliegman, & Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta: EGC Varney, Helen 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : ECG Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika. Kriteria Hasil NOC. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Muscari, Mary.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Wong, D.L,dkk. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC



19i