18 0 129 KB
LAPORAN KASUS “Asuhan Keperawatan Persalinan dengan Distosia Bahu”
Disusun Oleh : AZIZAH NURAINI 2030282008 Dosen Pembimbing : Ns. Yessi Andriani, M.Kep, Sp.Kep.Mat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA 2020
1
LAPORAN KASUS Kasus : Seorang ibu multipara G2P1A0 datang ke rumah sakit dengan keluhan merasa kenceng-kenceng, dari hasil pengkajian perawat didapatkan data sebagai berikut : TD 140/100 mmHg, Nadi 80x/menit, pembukaan 3 cm, klien sudah tampak keletihan, kurang energi, fase laten memanjang 14 jam, kontraksi setiap 7 menit, serviks kaku. 1. PENGKAJIAN Identitas Klien Nama
: Ny A
Umur
: 34 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Minang
Pendidikan
: SMA
Alamat
: gulai bancah, Bukittinggi
Pekerjaan
: Guru
2. RIWAYAT KESEHATAN a. Kehamilan saat ini Ibu multipara G2P1A0 dengan usia gestasi 37 minggu, mengalami distosia, mengeluh kenceng-kenceng, pembukaan 3 cm, klien sudah tampak keletihan, kurang energi, fase laten memanjang 14 jam, kontraksi setiap 7 menit, serviks kaku, HPHT : 6 Oktober 2020, dan HPL : 13 Agustus 2021 b. Kehamilan dahulu Klien mengatakan saat ini adalah kehamilan yang kedua, klien belum pernah mengalami abortus. c. Keluhan utama Klien mengeluh kenceng-kenceng di abdomennya. d. Riwayat Ginekologi Menarche
: 12 th
2
Siklus Haid
: 28 hari
Teratur/ tidak teratur : Teratur Sifat darah
: Encer
Banyak
: 3x ganti pembalut
Lamanya
: 7 hari
Keluhan
:Klien
mengatakan
bahwa
ia
mengalami
dismenorhoe e. Riwayat Medis Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti HIV, diabetes, kanker, ginjal, jantung. f. Riwayat Medis Keluarga Saudara kandung klien pernah mengalami kesulitan melahirkan karena kelainan HIS g. Riwayat Pekerjaan Klien merupakan wanita karir yang bekerja sebagai guru dan harus menjaga toko setelah pulang bekerja. 3. PEMERIKSAAN FISIK a. Umum 1) Tinggi badan
: 155 cm
2) Berat badan
: Sebelum : 48 Kg, Sekarang : 58 Kg
3) TTV
:
a) TD : 140/100
Nadi : 80x/ menit
b) RR : 26x/ menit
Suhu : 36,5 C
b. Kepala 1) Bentuk kepala Mesochepal, kepala teampak kurang bersih, tidak terdapat cloasma gravidarum, dan atau benjolan. 2) Pemeriksaan leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar tioroid. 3) Pemeriksaan mata tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva anemis, selaput mata pucat (anemia) karena proses persalinan yang mengalami perdarahan, sklera kuning. 4) Telinga simetris, telinga tampak bersih dan tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
3
5) Pemeriksatidak terdapat polip pada hidung. c. Kulit 1) Telapak kaki dan tangan tampak kemerahan 2) Jumlah keringat meningkat 3) Kulit berminyak dan berjerawat 4) Terdapat gars-garis putih pada kulit (striae gravidarum) d. Wajah 1) Pucat 2) Bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada pipi dan dahi (Chloasma gravidarum). 3) Tidak terlihat adanya oedema e. Jantung Murmur jantung sistolik (90% pd wanita hamil) 1/6 atau 2/6 adalah ringan. Bila murmur sistolik 2/6< harus dilakukan pemeriksaan lanjutan. f. Dada 1) Letak payudara simetris 2) Hyperpigmentasi areola mamae 3) Puting susu menonjol 4) Terdapat colostrum 5) Bunyi nafas vesikuler, jenis pernapasan thoracoabdominal g. Abdomen 1) Inspeksi a) Tidak terdapat bekas luka operasi b) Terdapat Linea nigra di garis tengah perut c) Terjadi M. Rectus abdominis terbelah kiri-kanan pada trisemester ketiga kehamilan d) Terdapat Striae Gravidarum e) Bising usus berkurang 2) Palpasi a) Tonus meningkat dan terdapat nyeri tekan b) Terdapat strie gravidarum (garis yang terlihat pada kulit perut wanita hamil).
4
c) Leopold I
:-
d) Leopold II
: Sering dijumpai kesalahan letak
e) Leopold III
: Bagian terbawah janin belum turun, letak
kepala biasanya kepala masih goyang atau terapung(floating) atau mengolak diatas pintu atas panggul. f) Leopold IV
: Kepala janin belum masuk pintu atas
panggul 3) Perkusi
:Reflek lutut +/+
h. Genitalia 1) Tidak terdapat kelainan genetalia, terdapat pengeluaran air ketuban, adanya kelainan letak anak.
2) Pengkajian
genitalia
eksterna:warna
kemerahan
dan
peningkatan
vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda Chandwick ). 3) Pengkajian vagina dan serviks: tidak adanya rabas vagina, servisitis mukopurulen dan lesi. i.
Dengan inersia sekunder 1)
Subjektif : Pada keluhan utama : perut mules bagian bawah dan menjalar sampai kepinggang disertai pengeluaran lendir campur darah dari alat kelamin ibu
2)
Objektif : perut
kenceng-kenceng
bagian
bawah
dan
menjalar
kepinggang serta his tidak teratur dengan frekuensi 1 x dalam 7 menit dengan lama 32 detik 3)
4)
Anemia ringan a)
Subjektif : ibu mengeluh pusing dan badan lemas
b)
Objektif : konjungtiva pucat, kuku agak pucat
c)
Penunjang : Hb 9,5 gr%
Janin tunggal hasil pemeriksaan leopold 1 – IV : teraba 1 bokong, 1 bagian besar di bagian kanan di bagian kanan dan 1 kepala
5)
Janin hidup : hasil pemeriksaan DJJ + : 150 x/ menit
6)
Presentasi kepala hasil pemeriksaan Leopold I – IV : bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan melenting
j. Anus Tidak terdapat oedema dan nyeri, tidak ada haemoroid pada rectum. 5
4. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA a. Aktivitas/istrahat
b.
1)
Melaporkan keletihan, kurang energi
2)
Letargi, penurunan penampilan Sirkulasi
1) Tekanan darah dapat meningkat 2) Mungkin menerima magnesium sulfat untuk hipertensi karena kehamilan
c. Eliminasi Distensi usus atau kandung kemih
d. Integritas ego Sangat cemas dan ketakutan
e. Nyeri/ketidaknyamanan 1) Klien menunjukan persalinan palsu di rumah 2) Kontraksi jarang, dengan intensitas ringan sampai sedang (kontraksi setiap
7 menit sekali) 3) Dapat terjadi sebelum awitan persalinan (diasfungsi fase laten primer) atau setelah persalinan terjadi (disfungsi fase aktif sekunder) 4) Fase laten persalinan dapat memanjang : pembukaan 3 dalam 14 jam 5) Tonus istrahat miometrial mungkin 8 mm Hg atau kurang dan kontraksi dapat terukur kurang dari 30 mm Hg atau dapat terjadi masing-masing lebih dari 5 menit. Sedangkan, tonus istrahat dapat lebih besar dari 15 mm Hg, pada peningkatan kontraksi 50 sampai 85 mm Hg dengan peningkatan frekuensi dan penurunan intensitas.
f. Keamanan 1) Dapat mengalami versi eksternal setelah gestasi 34 minggu dalam upaya untuk mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala. 2) Penurunan janin mungkin kurang dari 1 cm/jam pada nulipara atau kurang dari 2 cm/jam pada multipara (penurunan dengan durasi yang lebih lama (protracted). Tidak ada kemajuan yang terjadi dalam 1 jam atau lebih untuk nulipara atau dalam 30 menit pada multipara (penghentian penurunan) 3) Serviks kaku/tidak siap. 4) Dilatasikurang dari 1,2 cm/jam pada primipara atau kurang dari 1,5 cm/jam untuk multipara, pada (fase aktif protraksi)
g. Seksualitas 1) Dapat primigravida atau grand multipara 6
2) Uterus mungkin distensi berlebihan karena hidramnion, gestasi multipel, janin besar, atau grand multriparitis. 3) Dapat mengalami tumor uterus tidak teridentifikasi.
h. Nutrisi dan cairan Klien mengalami penurunan nafsu makan (1 kali/ hari), frekuensi minum klien juga mengalami penurunan (3 gelas/ 8 jam). Klien mengalami pengeluaran air ketuban yang banyak. i. Nyeri Gangguan ketidaknyamanan dan nyeri pada daerah pinggang karena kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit. Skala nyeri klien adalah 9, durasi dan awitan nyeri yang dialami klien setiap 7 menit sekali saat kontraksi dan berakhir setelah kontraksi. j. Personal Hygiene Klien mandi 1x/ hari, sikat gigi 2x/ hari k. Seksualitas Biasanya terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat karena keterbatasan gerak ibu hamil, menurunan libido. 5. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut 2. Resiko cederapada ibu 3. Resiko cedera pada janin 4. Keletihan 5. Ansietas 6.
ANALISA DATA
N
Data
Etiologi
O 1.
Ds : klien mengatakan nyeri
Partus lama
pada bagian pinggang
↓ Penekanan pd jalan lahir
7
Masalah Nyeri Akut
Do :
↓
P : kontraksi intermiten
Menekan syaraf
sampai regular
↓
Q : tertusuk-tusuk
Respon hipotalamus
R : pinggang
↓
S :9
Pengeluaran mediator
T : setiap 7 menit sekali saat kontraksi
dan
nyeri
berakhir
↓
setelah kontraksi.
Nyeri Akut
-pasien tampak gelisah 2.
Kesulitan persalinan meneyebabkan distosia
Resiko
cedera
pada ibu
↓ Partus lama ↓ Penurunan tonus otot ↓ Obstruksi mekanis pada penurunan janin ↓ 3.
Resiko cedera pada ibu Janin kesulitan melewati Resiko cedera paa PAP ↓ Distosia ↓ Partus lama ↓ Penekanan kepala janin pada panggul ↓ Resiko cedera pada janin
8
janin
4.
Ds :
Kurang pengetahuan
Px mengeluh lelah
Keletihan
tentang cara mengejan dengan benar
Do :
↓
-pasien tampak keletihan
Kontraksi tidak sinkron
dan kurang energi
dengan tenaga
-pasien tampak lesu
↓ Tenaga cepat habis ↓
5.
Keletihan Partus lama
Ds : px
mengatakan
khawatir
terhadap kondisinya
Ansietas
↓ Rencana tindakan SC ↓
Do :
Krisis situasi
- pasien tampak cemas dan ketakutan
↓ Ketokolamin meningkat
- RR : 26x/menit
↓ Stress ↓ Ansietas
7. INTERVENSI N O 1.
SDKI
SLKI
SIKI
Nyeri akut
Tingkat nyeri menurun
Manajemen nyeri :
Pengertian :
dengan kriteria hasil :
Observasi
pengalaman
-
sesorik/emosional yang berkaitan
-
dengan kerusakan jaringan
-
Keluhan nyeri
-
Identifikasi lokasi,
menurun
karakteristik, durasi,
Sikap protektif
frekuensi, kualitas,
menurun
intensitas nyeri
Gelisah menurun
9
-
Identofokasi skala
actual/fungsional,
-
dengan onset mendadak/lambt
menurun -
dan berintensitas ringan hingga berat
-
yang berlagsung kurang dari 3
Kesulitan tidur
bulan (D.0077)
-
Identifikasi factor yang
Ketegangan otot
memperberat dan
menurun
memperingan nyeri
Perineum terasa tertekan menurun
-
nyeri
Terapeutik -
Berikan teknik
Pola tidur
nonfarmakologis untuk
membaik
mengurangi rasa nyeri -
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
-
Pertimbankan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi -
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
-
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaboasi Kolaborasi pemberian 2.
Resiko cedera pada Tingkat cidera menurun
analgetik, jika perlu Pencegahan cidera :
ibu
Observasi
Pengertian :
dengan kriteria hasil : -
Bersiko mengalami
-
bahaya/kerusakan fisik pada ibu selama masa
-
Ketegangan otot
-
Identifikasi area
menurun
lingkungan yang
Ekspresi wajah
berpotensi
kesakitan menurun
menyebabkan cedera
Perdarahan menurun 10
-
Identifikasi obat yang berpotensi
kehamilan sampai
-
dengan proses persalinan (D.0137)
Frekuensi nafas membaik
-
Pola istirahat/tidur
menyebabkan cedera Terapeutik -
membaik
Sediakan pencahayaan yang memadai
-
Sediakan pispot untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
-
Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
-
Pastikan roda tempat tidur terkunci
-
Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
-
Diskusikan mengenal latihan dan terapi fisik yang digunakan
Edukasi -
Njurkan bearganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri
3.
resiko cedera pada
Tingkat cidera
janin Pengertian : beresiko mengalami bahay/kerusakan 11
fisik pada janin selama proses kehamilan dan persalinan (D.0138) 4. 6.
Ansietas
Tingkat ansietas
Reduksi ansietas :
Pengertian :
menurun dengan
Observasi
kondisi emosi dan
kriteria hasil :
pengalaman
-
-
Verbalisasi
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
subyektif individu
kebingungan
terhadap objek
menurun
ansietas (verbal dan
Verbaslisasi
nonverbal)
yang tidak jelas
-
-
Monitor tanda-tanda
dan spesifik akibat
khawatir akibat
antisipasi bahaya
kondisi yang
yang
dihadapi menurun
terapeutik untuk
Perilaku gelisah
menumbuhkan
menurun
kepercayaan
memngkinkan
-
individu melakukan
-
tindakan untuk menghadapi
-
ancaman (D.0080) -
Perilaku tegang
Terapeutik -
-
Ciptakan suasana
Temani pasien untuk
menurun
mengurangi
Pola tidur
kecemasan, jika
membaik
memunginkan
Pola berkemih
-
membaik
Gunakan pendekatan ynag tenang dan meyakinkan
-
Motivasi menidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi -
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
12
-
Anjurkan keluaga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
-
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
-
Latihh kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
-
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat antiansietas,, jika perlu
13