LP DHF Keperawatan Vokasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN “DENGUE HAEMORRAGIC FEVER”



DOSEN PEMBIMBING: M. SYAMSUL HIDAYAT S. Kep., Ns., M. Kep. DISUSUN OLEH : NAMA



: DIAN RIANI



NIM



: 151811913073



KELAS



: LA-5A



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020



LAPORAN PENDAHULUAN 1.



KONSEP DASAR PENYAKIT A.



Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang berbahaya. Penyakit ini dapat menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian dalam waktu yang siingkat. DBD pertama kali ditemukan di Manila (Filipina) pada tahun 1953. Di Indonesia penyakit DBD ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan DKI Jakarta. Kini semua provinsi sudah terjangkit penyakit ini (Meilany, 2010). Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit  yang disebabkan oleh virus Dengue (arbo virus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegypti. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (Aplikasi NANDA NIC NOC jilid 1, 2013). Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi dan biasanya memburuk setelah 2 hari pertama (Meilany, 2010).



B.



Etiologi Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF) adalah virus dengue. Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus (arbovirus) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3 merupakan serotipe yang menjadi penyebab terbanyak. Di Thailand dilaporkan bahwa serotipe DEN-2 adalah dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan adalah DEN-3 tapi akhirakhir ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah oleh nyamuk yang membawa virus, maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari sampai gejala demam Dengue muncul. (Meilany, 2010).



Menurut (Warsidi, E.2009) Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah antara lain : 1.



Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih.



2.



Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti: hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat kaleng bekas  yang menampung air hujan.



3.



Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah betina, sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada  tumbu-tumbuhan.



4.



Nyamuk Aedes aegypti  menggigit pada siang atau sore hari dengan peningkatan aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan untuk bertelur.



C.



Klasifikasi DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi 4 Derajat (Menurut WHO, 1986) yaitu : 1.



Derajat I (ringan): Demam mendadak 2-7 hari disertai gejala klinis lain dan manifestasi perdarahan ringan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. tourniquet positif.



2.



Derajat II (sedang): Ditemukan pula perdarahan kulit dan manifestasi perdarahan lain.



3.



Derajat III: Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan daerah rendah (hipotensi), gelisah, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari (tanda-tanda dini renjatan).



4.



Derajat IV: Ditemukan dengue shock syndrome dengan tensi dan nadi yang tak terukur.



D.



Manifestasi Klinis Bentuk ringan demam dengue menyerang semua golongan umur dan bermanivestasi lebih berat pada orang dewasa. Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan yang disertai dengan timbulnya ruam makulopapular. Pada anak besar dan dewasa, penyakit ini dikenal dengan sindrom triase dengue yang berupa demam tinggi dan mendadak yang dapat



mencapai 40°C atau lebih dan terkadang disertai dengan kejang demam, sakit kepala, anoreksia, muntah-muntah (vomiting), epigastrik discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan perdarahan, terutama perdarahan kulit, walaupun hanya berupa uji tourniguet positif. Selain itu, perdarahan kulit dapat berwujud memar atau juga berupa perdarahan spontan mulai dari petechiae (muncul pada hari-hari pertama demam dan berlangsung selama 3-6 hari) pada ekstremitas, tubuh, dan muka, sampai epistaksis dan perdarahan gusi, sementara perdarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi dan biasanya terjadi pada kasus syok yang berkepanjangan. Pada masa konvalesens seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan dan kaki dan hepatomegali. Nyeri tekan sering kali ditemukan tanpa ikterus maupun kegagalan peredaran darah. Patokan World Health Organization (WHO, 1975) untuk menegaskan diagnosa Dengue Haemorragic Fever (DHF) adalah sebagai berikut : 1.



Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari.



2.



Manifestasi perdarahan, termasuk paling tidak uji tourniguet positif dan bentuk lain perdarahan/perdarahan spontan (Patechia, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi) dan hematemesis melena. Rumpel leed test dengan tekhnik : a.



Klien diukur tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya.



b.



Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua.



c.



Hasil digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa tensimeter.



d.



Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan sampai 5 menit.



e.



Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan.



f.



Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah.      Kriteria normal Rumple leede yaitu 20%).



2.



Trombosite (