22 0 234 KB
LAPORAN PENDAHULUAN GASTROESOFAGEAL REFLUX DISEASE DI RUANG INAP WALET BAWAH RSU ANUTAPURA PALU
MUHLIS R MIU, S.Kep 2019032054
CI LAHAN
CI INSTITUSI
Dian Adi Widia Benda, S.Kep., Ns Nip. 199311202019082001
Ismawati, S.Kep., Ns., M.Sc Nik. 20110901018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2020 A. Konsep Teoritis
1. Definisi GERD (Gastroesofageal Reflux Disease) adalah suatu penyakit yang jarang terdiagnosis oleh dokter di Indonesia karena bila belum menimbulkan keluhan yang berat seperti refluks esofagitis dokter belum bisa mendiagnosa.Refluks gastroesofagus adalah masuknya isi lambung ke dalam esofagus yang terjadi secara intermiten pada orang, terutama setelah makan (Asroel, 2014). Penyakit
refluks
gastroesofageal
(Gastroesophageal
Reflux
Disease/GERD) didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu (troublesome) di esofagus maupun ekstra esofagus dan atau komplikasi (Susanto, 2013). Pada orang normal, refluks ini terjadi pada posisi tegak sewaktu habis makan.Karena sikap posisi tegak tadi dibantu oleh adanya kontraksi peristaltik primer, isi lambung yang mengalir masuk ke esofagus segera dikembalikan ke lambung.Refluks sejenak ini tidak merusak mukosa esofagus dan tidak menimbulkan keluhan atau gejala. Oleh karena itu, dinamakan refluks fisiologis. Keadaan ini baru dikatakan patologis, bila refluks terjadi berulangulang yang menyebabkan esofagus distal terkena pengaruh isi lambung untuk waktu yang lama.Istilah esofagitis refluks berarti kerusakan esofagus akibat refluks cairan lambung, seperti erosi dan ulserasi epitel skuamosa esofagus. Jadi, GERD merupakan suatu keadaan patologis akibat maksuknya isi lambung ke esofagus yang biasa terjadi setelah makan dan dapat terjadi pada posisi tegak oleh adanya konstraksi peristaltik primer lambung. (Susanto, 2013).
2. Anatomi Fisiologi
a. Esofagus Bagiansaluran pencernaan ini merupakan tabung otot yang berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung.Esofagus diselaputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Padalapisan submukosa terdapat kelompokan kelenjar-kelenjar esofagea yang mensekresikan mukus.Pada bagian ujung distalesofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-sel ototpolos, pada bagian tengah,campuran sel-sel otot lurik dan polos, dan pada ujung proksimal, hanya sel-sel otot lurik.
b. Lambung
Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan, mengubahnya menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus (chyme).Permukaan lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang dinamakan rugae. Invaginasi epitel pembatas lipatan-lipatan tersebut menembus lamina propria, membentuk alurmikroskopik yang dinamakan gastric pits atau foveolae gastricae.Sejumlah kelenjarkelenjar kecil, yang terletak di dalam lamina propria, bermuara ke dalam dasar gastric pits ini. Epitel pembatas ketiga bagian ini terdiri dari sel-sel toraks yang mensekresi mukus. Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, korpus, fundus, dan pylorus. (Yusuf, 2015) 3. Etiologi Beberapa penyebab terjadinya GERD meliputi: a.
Menurunnya tonus LES (Lower Esophageal Sphincter)
b.
Bersihan asam dari lumen esofagus menurun
c.
Ketahanan epitel esofagus menurun
d.
Bahan refluksat mengenai dinding esofagus yaitu Ph