10 0 173 KB
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : HIPERTERMI Keperawatan Dasar Profesi di Ruang Ahmad Dahlan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten
DISUSUN OLEH : Ragil Hartono Saputro P27220019296
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS 2019
A. Konsep Gangguan Kebutuhan Dasar 1. Definisi Hipertermi merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh 37oC 2) Takikardia 3) Mukosa bibir kering
2. Diagnosa Keperawatan a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi oleh virus yang ditandai dengan suhu tubuh pasien >37oC, akral hangat/ panas, takikardia, dan nafas cepat. b. Hipertermi berhubungan dengan ketidakefektifan regulasi suhu sekunder terhadap usia yang ditandai dengan pasien mengeluh panas, lemas, dan pusing. c. Hipertermi berhubungan dengan ketidakcukupan hidrasi untuk aktivitas yang berat yang ditandai dengan pasien mengeluh haus, badan pasien panas, dehidrasi dan mukosa bibir kering.
3. Rencana Keperawatan Perencanaan keperawatan adalah suatu pemikiran tentang perumusan tujuan , tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien berdasarkan analisa pengkajian agar dapat teratasi masalah kesehatan/ keperawatannya (Azis, 2014). Tahap awal perencanaan adalah prioritas masalah. Prioritas masalah berdasarkan mengancam jiwa pasien, tahap kedua yaitu rencana prioritas.
a. Prioritas masalah 1) Hipertermi b. Tujuan Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan diharapkan masalah hipertermi teratasi. c. Kriteria hasil 1) Menunjukkan penurunan suhu tubuh 2) Akral pasien tidak teraba hangat/ panas 3) Pasien tampak tidak lemas 4) Mukosa bibir lembab d. Rencana Tindakan NO 1
INTERVENSI Observasi keadaan umum pasien
NO 1
RASIONAL Mengetahui perkembangan keadaan umum dari pasien
2
Observasi tanda-tanda vital pasien
2
Mengetahui perubahan tanda-tanda vital pasien
3
Anjurkan pasien untuk banyak minum
3
Mencegah terjadinya dehidrasi sewaktu panas
4
Anjurkan pasien untuk banyak istirahat
4
Meminimalisir produksi panas yang diproduksi oleh tubuh
5
Anjurkan pasien untuk memakai pakaian
5
yang tipis 6
Beri kompres hangat di beberapa bagian
panas 6
tubuh 7
Beri Health Education ke pasien dan
Membantu mempermudah penguapan
Mempercepat dalam penurunan produksi panas
7
Meningkatkan pengetahuan dan
keluarganya mengenai pengertian,
pemahaman dari pasien dan
penanganan, dan terapi yang diberikan
keluarganya
tentang penyakitnya 8
Kolaborasi/ delegatif dalam pemberian obat sesuai indikasi, contohnya : paracetamol
8
Membantu dalam penurunan panas
4. Evaluasi Keperawatan Evaluasi tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, yaitu : a. Mampu menunjukkan penurunan suhu tubuh ke batas normal (36,5-37,4oC) b. Akral pasien tidak teraba hangat/ panas c. Pasien tampak tidak lemas d. Mukosa bibir lembab
DAFTAR PUSTAKA Herlman, T. Heather. (2012). NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC. Potter, P. A. & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.3. Jakarta : EGC. SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi dan indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPPPNI