LP Rubella [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN RUBELLA RUANG PERAWATAN INFECTION CENTER (IC) LANTAI 3 RSUP.DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR



HERIANI R014192010 Kelompok 2 PRESEPTOR LAHAN



Ns.HASNIAR, S.Kep



PRESEPTOR INSTITUSI



SYAHRUL NINGRAT, S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.KMB



PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020



BAB 1 Konsep Medis A. Definisi Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat (wikipedia). Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Rubella dalam dunia kedokteran indonesia biasa diartikan sebagai campak jerman, penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Rubella. Mesti secara klinis mirip dengan campak biasa, namun sebenarnya penyakit ini sangat berbeda, bila penyakit campak biasa tergolong penyakit infeksi saluran napas, dimana virus ini measles hanya menyerang saluran pernapasan, walau terkadang manifestasinya juga bisa menyerang bagian saraf, justru campak rubella dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa. Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella (virus yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan B. Etiologi Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus rubivirus, family Togaviridae.virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Secar fisikokimia virus ini sama dengan anggota virus lain dari family tersebut, tetapi virus rubela secara serologic berbeda. Pada waktu terdapat gejal klinis virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin. Virus rubella hanya menjangkiti manusia saja. Virus rubella adalah virus RNA beruntai tunggal, dari keluarga paramyxovirus, dari genus morbilivirus. Virus campak hanya hanya menginfeksi manusia, dimana virus cmpak



ini tidak aktif oleh panas, PH asam, eter dan tripsin (enzim). Ini memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di udara, atau pada benda dan permukaan. Virus rubella ditularkan melaui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang penularan virus rubella adalah melalui udara dengan tempat masuk awal melallui nasofaring dan orofaring setelah masuk akan mengalami masa inkubasi antara 11-14 hari samapi timbulnya gejala. Hampir 60% pasien akan timbul ruam. Penyebaran virus rubella pada hasil konsepsi terutama secara hematogen infeksi kongenital biasanya terdiri dari 2 bagian : viremia maternal dan viremia vetal. Viremia maternal terjadi pada saat replikasi virus harus terjadi dalam sel endotel janin. Viremia vetal dapat menyebabkan kelainan organ secara luas. Bayi-bayi yang dilahirkan dengan rubella kongenital 90% dapat menularkan virus yang infeksius melalui cairan tubuh selama berbulan-bulan. Dalam 6 bulan sebanyak 30-50a%, dan dalam satu tahun sebanyak kurang dari 10%. Dengan demikian bayi-bayi tersebut merupakan ancaman bagi bayi-bayi lain, disamping bagi orang dewasa yang rentan dan berhubungan dengan bayi. C. Pofisiologi Infeksi terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Replikasi virus mula-mula mungkin terjadi dalam saluran pernapasan, diikuti dengan perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal. Viremia timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya ruam, hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit. Setelah timbulnya ruam, virus hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring, dimana virus dapat menetap selama beberapa minggu. Pada sekitar 25% kasus, infeksi primer bersifat subklinik. Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret rasofaring, virus rubela telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal. AS1, cairan sinovial dan paru-paru. Penularan terjadi melalui oral droplet, dan nasofaring, atau rate pernafasan Selanjutnya virus rubela memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit belum diketahui patogenesisnya. Penularan dapat terjadi biasanya dari 7 hari sebelum



hingga 5 hari sesudah timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi, kemudian menurun dengan cepat, dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi. Ruam pada rubella biasanya bertahan selama 3 hari. Kelenjar getah bening akan tetap bengkak selama 1 minggu atau lebih dan nyeri sendi dapat bertahan lebih dari 2 minggu. Waktu inkubasi rubella adalah 14-23 hari dengan rata-rata 16-18 hari, artinya mungkin seseorang anak yang terinfeksi rubella baru menunjukkan gejalanya setelah 2-3 minggu kemudian. D. Manifestasi klinis Keluhan yang dirasakan biasanya lebih ringan dari penyakit campak. Bercakbercak mungkin juga akan timbul tapi warnanya lebih muda dari campak biasa. Biasanya, bercak timbul pertama kali di muka dan leher, berupa titik-titik kecil berwarna merah muda. Dalam waktu 24 jam, bercak tersebut menyebar ke badan, lengan, tungkai, dan warnanya menjadi lebih gelap. Bercak-bercak ini biasanya hilang dalam waktu 1 sampai 4 hari. Masa inkubasi adalah 14-21 hari. Tanda yang paling khas adalah adenopati retroaurikuler, servikal posterior, dan di belakang oksipital. Enantem mungkin muncul tepat sebelum mulainya ruam kulit. Ruam ini terdiri dari bintik-bintik merah tersendiri pada palatum molle yang dapat menyatu menjadi warna kemerahan jelas pada sekitar 24jam sebelum ruam. Eksantemnya lebih bervariasi daripada eksantem rubeola. Eksantem pada muka dan menyebar dengan cepat. Evolusinya begitu cepat sehingga dapat menghilang pada muka pada saat ruam lanjutannya muncul pada badan. Makulopapula tersendiri ada pada sejumlah kasus; ada juga daerah kemerahan yang luas yang menyebar dengan cepat ke seluruh badan, biasanya dalam 24 jam. Ruam dapat menyatu, terutama pada muka. Selama hari kedua ruam dapat mempunyai gambaran sebesar ujung jarum, terutama di seluruh tubuh, menyerupai ruam demam scarlet. Dapat terjadi gatal ringan. Erupsi biasanya jelas pada hari ke 3. Mukosa faring dan konjungtiva sedikit meradang. Berbeda dengan rubeola, tidak ada fotofobia. Demam ringan atau tidak selama ruam dan menetap selama 1, 2 atau kadang-kadang 3 hari. Suhu jarang melebihi 38oC (101oF). Anoreksia, nyeri kepala, dan malaise tidak biasa. Limpa. sering sedikit membesar. Angka sel darah putih normal atau sedikit menurun, trombositopeni jarang, dengan atau tanpa purpura.



Terutama pada wanita yang lebih tua dan wanita dewasa, poliartritis dapat terjadi dengan artralgia, pembengkakan, nyeri dan efusi tetapi biasanya tanpa sisa apapun. Setiap sendi dapat terlibat, tetapi sendi-sendi kecil tangan paling sering terkena. Lamanya biasanya beberapa hari; jarang artritis ini menetap selama berbulan-bulan. Parestesia juga telah dilaporkan. Pada satu epidemi orkidalgia dilaporkan pada sekitar 8% orang laki-laki usia perguruan tinggi yang terinfeksi. Masa inkubasi Masa inkubasi berkisar antara 14-21 hari. Dalam beberapa laporan lain waktu inkubasi minimum 12 hari dan maksimum 17-21 hari. Masa prodromal pada anak biasanya erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya, jarang disertai gejala dan tanda pada masa prodromal. Namun pada remaja dan dewasa muda masa prodromal berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam ringan, sakit kepala dan nyeri tenggorokan, kemerahan konjungtiva, rinitis, batuk,dan limfodenopati. Gejala ini sering menghilang pada waktu erupsi timbul. Gejala dan prodromal biasanya mendahului erupsi dikulit 1-5 hari sebelumnya. Masa eksantema sepert pada rubela, eksentema mulai muncul pada muka dan dengan cepat meluas kebagian lain dari dari tubuh. Mula-mula berupa makula yang berbatas tegas dan kadang-kadang dengan cepat meluas dan menyatu, memberikan bentuk morbilliform. Pada hari kedua ekstensema di muka menghilang, diikuti hari ketigadi tubuh dan hari keempat di anggota gerak. Limfedenopati merupakan gejalan klinis yang penting pada rubella. Biasanya pembengkakan kelenjar getah bening itu berlangsung selama 5-8 hari. Sebagian kecil penderita masing terganggu dengan nyeri kepala, sakit kepala, rasa gatal selama 7-10 hari. Pada remaja dan dewasa dapat terjadi artiritis dan artralgia dari sendi kecil tangan,kaki, lutut, dan bahu yang berupa pembengkakan dan nyeri. Khususnya artralgia pada tangan timbul setelah erupsi pada penderita dewasa. Rubella Kongenital Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menimbulkan infeksi pda janin dengan kelainan teratogenesis yang bergantung dari umur kehamilan. Pada waktu mengalami infeksi Rubella ibu hamil tidak menunjukkan gejala atau tanda klinis. Meskipun demikian virus dapat menimbulkan infeksi pada plasenta dan diteruskan ke janin, yang mana virus itu itu banyak menyerang ke organ dan jaringan. Bayi yang lahir dari ibu hamil menderita infeksi Rubella pada trimester pertama bisa terkena sindrom rubella kongenital, yaitu trias anomali kongenital pada mata (katarak, mikroftalmia,



glaukoma, retinopati), telinga (ketulian), dandefek jantung (stenosis arteri pulmonalis, patent ductus arteriosus, ventrikal septaldefect). Kerusakan jantung dan mata terjadi karena infeksi embrio yang berumur kurang dari 6 minggu, sedangkan ketulian defek mental terjadi pada semua embrio yang berumur kira-kira 16 minggu. E. Pemeriksaan Penunjang Dibandingkan dengan pemeriksaan bakteri, pemeriksaan virus Rubella lebih sulit. Cara yang agak mudah mendeteksi dengan teknik Fluorescent. Pemeriksaan terhadap penderita infeksi Rubella dilakukan dengan cara tes darah serologi antigen Rubella, pemeriksaan ELISA. Kepastian infeksi dinyatakan pada konversi dari IgM negatif menjadi positif dan meningkatnya IgG secara bermakna. Kadar IgM ini dapat pula dibuktikan dalam darah tali pusat. F. Penatalaksanaan Jika tidak terjadi komplikasi bakteri, pengobatan adalah simptomatis. Adamantanamin hidroklorida (amantadin) telah dilaporkan efektif in vitro dalam menghambat stadium awal infeksi rubella pada sel yang dibiakkan. Upaya untuk mengobati anak yang sedang menderita rubella congenital dengan obat ini tidak berhasil. Karena amantadin tidak dianjurkan pada wanita hamil, penggunaannya amat terbatas. Interferon dan isoprinosin telah digunakan dengan hasil yang terbatas.



BAB II KONSEP KEPERAWATAN A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai 2 kegiatan pokok yaitu : 1.



Pengumpulan Data a.



Anamnese 1) Identitas penderita Meliputi nama anak, umur dengan status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi, jenis kelamin (L dan P pervalensinya sama), suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis. 2) Keluhan utama Pasien masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah, badan panas, enantema (titik merah) dipalatum durum dan palatum mole. 3) Riwayat kesehatan sekarang Pasien yang terinfeksi virus campak jerman biasanya ditanyakan pada orang tua atau anak tentang kapan timbulnya panas, konjungtivitis, koriza, bercak koplik dan enantema serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. 4) Riwayat kesehatan dahulu Pasien belum pernah mendapatkan vaksinasi dan pernah kontak dengan pasien campak. 5) Riwayat kesehatan keluarga Apakah pasien belum mendapatkan vaksinasi rubella 6) Riwayat imunisasi Imunisasi apa saja yang sudah didapatkan misalnya BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak. 7) Riwayat nutrisi Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90 kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur 1-6 tahun 900-1300 kalori/hari. Untuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n.



Status Gizi  Klasifikasinya sebagai berikut :  Gizi buruk kurang dari 60%  Gizi kurang 60 % -