Makalah Agama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS MUHAMAD DINA S Pd.I



Kelas / Jurusan



:



XII DKV 3 Nama Kelompok



:



FAJAR RAMADHAN CANDA SABILAH PUTRA M. FAUZI RAMADHAN SADDAM INDRA RAHMAN VITO JULIO PRATAMA YUSUF TARUNA MULYANA



i



KATA PENGANTAR Pertama-tama



perkenankanlah



kami



selaku



penyusun



makalah



ini



mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik – baiknya dan sebenar – benarnya Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memahami aspek pendidikan agama islam terutama untuk semangat beribadah kepada Allah SWT. Dan RasulNya. Dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa mampu menjadi islam yang sesungguhnya, saleh, beriman kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat. Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk menyusun makalah ini. Kami



selaku



penyusun



telah



berusaha



sebaik



mungkin



untuk



menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………........................................................



i



KATA PENGANTAR……………………........................................................ ii DAFTAR ISI….……………………........................................................



iii



BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................



1



1.1. Latar Belakang ....................................................................



1



1.3. Tujuan Penulisan makalah ........................................................ 1 BAB II. ISI MAKALAH…………………........................................................ 2 2.1. Perintah Berpikir Kritis ...............................................................2 2.1.1. Q.S Ali – Imran ayat 153 .......................................... 2 2.1.1. Q.S Ali – Imran ayat 190 - 191 .................................. 3 2.2. Asbabul Nuzul………….............................................................. 4 2.3. Hakekat Berpikir Kritis ............................................................... 4 2.4. Manfaat dan Kekurangan Berpikir Kritis ................................... 5 BAB III PENUTUP ................................................................................



6



3.1. Kesimpulan………. .................................................................... 6 3.2. Saran……………… .................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Islam berpikir kritis didasari pada sumber iman, ilmu pengetahuan Islam dan sebagainya. Al Qur’an adalah salah satu sumber yang mengajak umat islam untuk giat dalam mencari berbagai konteks kehidupan salah satu nya yaitu berpikir kritis. Dalam Al Qur’an istilah ajakan untuk berpikir kritis diantaranya tafakur (contemplation), taddabur (reflection), dan tafakuh (understanding). Epistemologi Islam tidak kaku, tetapi sintesis dan komplementer. Islam memberi perhatian khusus mengenai berpikir dan sebab akibat sehingga pada satu waktu meletakkan wahyu pada tempat yang tertinggi. Kemampuan berpikir diberikan kepada semua manusia agar mereka dapat berpikir secara rasional ataupun kritis dalam menemukan kebijakan ataupun hal – hal yang berkaitan dengan segala macam aspek kehidupan. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah - Mencari tahu tentang hadist berpikir kritis - Mencari sebab/akibat atau asbabul nuzul dari berpikir kritis - Mengetahui apa dampak positif dan negatif dengan berpikir kritis



1



BAB II ISI MAKALAH 2.1 Perintah Berpikir Kritis 2.1.1 Q.S Ali Imran [3] :159 ًّ َ‫ظ ف‬ َ ‫ب َغ ِلي‬ ِ َ َ‫ظا ُك ْنتَ َولَ ْو لَ ُه ْم ِل ْنت‬ ‫ّللا ِمنَ َرحْ َمة فَبِ َما‬ ِ ‫ال ْنفَضُّوا ْالقَ ْل‬ ‫ْف َح ْولِكَ ِم ْن‬ ُ ‫َوشَا ِو ْر ُه ْم لَ ُه ْم َوا ْست َ ْغ ِف ْر َع ْن ُه ْم فَاع‬ ِ َ ‫ّللا ِإ َن‬ ‫ّللا َعلَى فَت ََو َك ْل َعزَ ْمتَ فَإِذَا األ ْم ِر فِي‬ َ َ ُّ‫ْال ُمت ََو ِ ِّكلِينَ ي ُِحب‬ (١٥٩) Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)[3] Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut : 1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar. 2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam. 3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi Muhammad saw.



2



Selain dalam surat Q.S Ali – Imran Ayat 159, dalam surat Ali - Imran pun ada juga yang membahas tentang berpikir kritis yaitu Q.S Ali – Imran ayat 190 – 191. Berikut suratnya sebagai berikut : 2.1.2 Q.S Ali Imran [3] 190-191 ْ ‫ض َو‬ ‫ودا َو َعلَ َٰى‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َّ ‫ق ٱل‬ ِ َ‫ٱختِ َٰل‬ ًۭ ُ‫ٱَّللَ قِ َٰيَ ًۭما َوقُع‬ َّ َ‫ ٱلَّذِينَ يَ ْذ ُك ُرون‬۱۹‫ب ە‬ ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ ِ َ‫ار َل َءا َٰيَ ٍۢت ِْل ُ ۟و ِلى ْٱْل َ ْل َٰب‬ ِ ‫ف ٱلَّ ْي ِل َوٱلنَّ َه‬ ِ ‫ِإ َّن فِى خ َْل‬ ۱۹۱ ‫ار‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َّ ‫ق ٱل‬ ُ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ َٰ َهذَا َٰبَ ِط ًًۭل‬ ِ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ َ ‫س ْب َٰ َحنَكَ فَ ِقنَا َع َذ‬ ِ َّ‫اب ٱلن‬ ِ ‫ُجنُو ِب ِه ْم َويَت َ َف َّك ُرونَ فِى خ َْل‬ Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” Isi kandungan suratnya sebagai berikut : Dalam Q.S Ali Imran ayat 190 – 191 didalamnya memiliki kandungan hukum yaitu Allah SWT mewajibkkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan memerintahkan untuk mempergunakan pikiran kita untuk merenungkan alam, langit, bumi (memahami kebesaran sang pencipta), serta pergantian siang dan malam. Yang demikian ini menjadi tanda- tanda bagi orang yang berpikir, bahwa semua ini tidaklah terjadi dengan sendirinya. Kemudian dari hasil berpikir tersebut, manusia hendaknya merenungkan dan menganalisa semua yang ada di alam semesta ini, sehingga akan tercipta ilmu pengetahuan. Adapun dari ayat diatas dapat diambil aspek terbawinya yaitu sebagai berikut : 1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim 2. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki pelajaran dalam segala perkara 3. Hendaknya manusia mempercayai bahwa semua penciptaan Allah SWT tidak ada yang sia – sia



3



2.2 Asbabul Nuzul Setelah melihat perintah Allah SWT. Dalam surat-Nya sekarang kita akan membahas asbabul nuzul. Dalam asbabul nuzul kali ini kita akan membahas Q.S Ali – Imran 190 – 191, berikut penjelasannya : At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orangorang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya”. Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S. ²li 'Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintangbintang, bulan,dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohonpohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya. 2.3 Hakekat berpikir Kritis Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a dari Nabi saw. Beliau bersabda; “orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintropeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong”(HR At-Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis Hassan). Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Bersegeralah kalian beamal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu: Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau dajjal, maka ia adalah seburuk-buruknya makhluk yang dinantikan ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang tebesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?”(HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata: Hadis Hasan). 4



2.4 Manfaat & Kekurangan Dalam Berpikir Kritis Setelah kita melihat perintah, asbabul nuzul, dan hakekat dalam kaidah berpikir kritis, berikut ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dari kita berpikir kritis : 



Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah SWT.







Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia







Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian)







Dapat



mengambil



inspirasi



dari



semua



ciptaan



Allah



Swt.



dalam



mengembangkan IPTEKS 



Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan







Dan lainnya Manfaat berpikir kritis yang ada diatas adalah sebagian kecil dari banyak nya



maanfaat dalam kita berpikir kritis. Sehingga kita tidak perlu takut dalam berpikir kritis asal dengan kaidah yang benar. Namun dibalik adanya manfaat pastinya ada beberapa kekurangan ataupun bisa disebut dampak negatif dalam berpikir kritis tetapi, jangan karena hal itu mengurangi rasa percaya diri kita agar kita lebih aktif dan berpikiran kritis ataupun dalam keseharian lainnya. Berikut beberapa kekurangan yang ada jika kita berpikir kritis dengan kaidah yang tidak sesuai norma maupun agama, yaitu : 



Selalu berpikiran negatif jika hal yang dilakukannya akan berdampak buruk pada orang sekitarnya







Kurang nya rasa percaya diri







Mudah terpengaruh oleh orang lain







Selalu merasa tidak puas dan takut dengan apa yang dilakukannya akan mengalami kegagalan







Mudah menyerah



5



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bahwa setiap manusia wajib memiliki kemampuan berpikir kritis, karena itu akan sangat berguna dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun mengenal lebih dekat dengan Allah SWT. Oleh sebab itu marilah kita mulai mencoba berpikir kritis dari hal – hal kecil dalam kehidupan, dengan hal - hal kecil tersebut kita dapat sedikit demi sedikit memahami konteks cara dalam berpikir kritis. 3.2 Saran Sebagai umat manusia seharusnya kita lebih koperatif dalam bersosialisasi dengan begitu kita dapat lebih mudah bermasyarakat. Berpikir kritis juga salah satu hal yang dapat membuat kita lebih mudah dalam bermasyarakat, karena dalam berpikir kritis kita bisa lebih memahami orang lain, ataupun hal – hal yang bisa membuat kita menyatu dengan masyarakat, tetapi sesuai dengan kaidah yang benar mengikuti dalil maupun hakekat yang ada pada Al – Qur’an.



6



DAFTAR PUSTAKA Via Internet : Http://rizkywara.blogspot.com/2017/09/berpikir-kritis-makalah-bab-3.html?m=1 Http://www.synaoo.com/berpikir-kritis-materi-agama-islam-kelas-xii-semester-1 Http://sriwahyunii528.blogspot.com/2018/07/menghidupkan-nurani.html?m=1