Makalah Analisis Kependudukan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANALISIS KEPENDUDUKAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 20112015 UAS ANALISIS KEPENDUDUKAN



Disusun Oleh : Muhammad Khalifah Fahima ( 12020119140120 ) KELAS B JURUSAN ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMIKA & BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 0



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada dosen,karena sudah memberika ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat sehingga saya bisa menyelesaikan makalah analisis ini. Saya berharap, semoga makalah analisis ini dapat menambah pengetahuan untuk para pembaca. Saya berharap pula agar makalah analisis ini dapat diterima dan dibaca dengan baik sekaligus memberi informasi yang sangat penting. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah analisis ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah analisis ini, serta pengembangan saya. Akhir kata, terima kasih. Tangerang Selatan, 18 Desember 2020



  Muhammad Khalifah Fahima



1



DAFTAR ISI



BAB 1..............................................................................................................................................2 1.1.



Latar Belakang..................................................................................................................3



1.2.



Rumusan Masalah.............................................................................................................4



1.3.



Tujuan...............................................................................................................................5



1.4.



Manfaat.............................................................................................................................5



BAB 2..............................................................................................................................................5 2.1



Kependudukan & Pertumbuhan Penduduk.......................................................................6



2.2



Masalah Demografis dan Non-Demografis Kota Tangerang Selatan...............................6



2.3 Analisis Data Masalah Demografi : Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Selatan 2011-2015....................................................................................................................................8 2.4 Analisis Data Masalah Non-Demografi : Tingkat Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2011-2015...........................................................................................12 BAB 3............................................................................................................................................14 3.1



Kesimpulan..................................................................................................................14



3.2



Implikasi Kebijakan....................................................................................................14



3.3



Saran ……………………………………………………………..………………… 14



Tinjauan Pustaka............................................................................................................................15



2



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang



Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Kajian tentang penduduk dipelajari dalam disiplin ilmu demografi dan ilmu kependudukan. Demografi adalah ilmu yang mempelajari analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, komposisi penduduk, dan komponen perubahannya. Pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terusmenerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan memengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah. Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan masalah sosial ekonomis dengan segaka pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan sebagainya. Hal itu tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya. Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor kualitas hidup yang mencerminkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Peningkatan bidang kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena bidang ini sangat erat kaitannya dengan pembangunan, khususnya pembangunan yang menyangkut sumber daya manusia. Tanpa adanya kondisi yang sehat maka kualitas sumber daya manusia yang tinggi sulit untuk tercapai. Usaha3



usaha meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia lebih banyak dikerahkan pada pelayanan kesehatan yang merupakan penanganan orang sakit, atau lebih tepat disebut sebagai pengobatan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan lembaga pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau penghitungan cacah, survei, serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan digunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu penulis membuat makalah yang berisi analisis pertumbuhan penduduk yang berlebih serta tingkat Kesehatan yang kurang di Kota Tangerang Selatan. Dengan tujuan agar penulis tahu sebesar apa pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian mengetahui tingkat layanan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan. 1.2.



Rumusan Masalah



1. Apa definsi dari kependudukan dan pertumbuhan penduduk? 2. Apa masalah demografis dan non-demografis Kota Tangerang Selatan? 3. Bagaimana data statistic dari masalah demografis dan non-demografis Kota Tangerang Selatan?



4



4. Apa solusi untuk menyelesaikan permasalahan kependudukan Kota Tangerang Selatan?



1.3.



Tujuan



1. Mengetahui definisi dari kependudukan dan pertumbuhan penduduk. 2. Mengetahui masalah demografis dan non-demografis di Kota Tangerang Selatan. 3. Mengetahui data-data pertumbuhan penduduk dan tingkat pelayanan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan. 4. Mengetahui solusi-solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalah kependudukan demografis dan non-demografis di Kota Tangerang Selatan.



1.4.



Manfaat



Memberikan informasi mengenai masalah kependudukan demografis dan non-demografis serta data-data dari tahun ke tahun. Dan memberikan informasi tentang solusi untuk menyelesaikan masalah kependudukan di Kota Tangerang Selatan.



5



BAB 2 PEMBAHASAN 2



Kependudukan & Pertumbuhan Penduduk Kependudukan merupakan perihal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, usia, tipe kelamin, agama, kelahiran, pernikahan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas serta mutu serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, serta budaya. Pengelolaan kependudukan serta pembangunan keluarga adalah upaya terencana buat memusatkan pertumbuhan kependudukan dan pembangunan keluarga buat mewujudkan penduduk berkembang seimbang serta meningkatkan mutu penduduk pada segala dimensi penduduk. Pertumbuhan kependudukan merupakan keadaan yang berhubungan dengan pergantian kondisi kependudukan yang dapat mempengaruhi serta dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkepanjangan. Demografi berasal dari kata Yunani demos ( penduduk ) dan Grafien– ( tulisan ) ataupun bisa dimaksud tulisan tentang kependudukan merupakan riset ilmiah tentang jumlah, persebaran serta komposisi kependudukan dan gimana ketiga aspek tersebut berganti dari waktu ke waktu. Ilmu demografi pula terdapat yang bertabiat kuantitatif dan yang bertabiat kualitatif. Demografi yang bertabiat kuantitatif( kadang-kadang diucap Demography Resmi) lebih banyak memakai hitungan- hitungan statistik serta matematik. Tetapi Demografi yang bertabiat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik. Pertumbuhan penduduk merupakan sesuatu kondisi pergantian yang terjalin pada sewaktu -waktu dan bisa dihitung bagaikan pergantian jumlah orang pada sesuatu populasi memakai per waktu unit dalam pengukurannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu, factor kelahiran (fertilitas), factor kematian (mortalitas), factor penduduk yang dating (imigrasi), factor penduduk yang pergi (emigrasi).



6



3



Masalah Demografis dan Non-Demografis Kota Tangerang Selatan Masalah demografi yang terjadi di Kota Tangerang Selatan yaitu kepadatan penduduk yang terlalu berlebih atau diatas rata-rata. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain sebagainya. Jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk dapat sebagai potensi maupun menjadi beban bagi suatu daerah atau kota, akan menjadi potensi apabila jumlah penduduk seimbang dengan sumber daya yang lain. Sebaliknya, menjadi beban apabila jumlah penduduk dan pertumbuhannya melampaui kapasitas wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan ledakan penduduk, dan akan menimbulkan suatu kondisi lingkungan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dikarenakan pertambahan jumlah penduduk tidak diikuti dengan penambahan jumlah luas wilayah ataupun distribusi penduduk yang merata di seluruh kecamatan, maka akan terjadi suatu ledakan penduduk di kecamatan-kecamatan tertentu terutama di kecamatan yang mempunyai daya tarik yang cukup kuat, baik daya tarik ekonomi, fasilitas sosial yang memadai, jaminan keamanan, kondisi geografis yang bagus, maupun dari aspek sosial. Dalam kenyataannya, kapadatan penduduklah yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, sebab adanya kepadatan penduduk yang tinggi akan banyak menimbulkan berbagai masalah yang berhubungan dengan masalah kependudukan misalnya kemiskinan, perumahan, lapangan pekerjaan dan lain-lain. Adanya permasalahan yang timbul tersebut akan membawa dampak pada penurunan kualitas hidup masyarakat. Masalah Non-Demografi yang terjadi di Kota Tangerang Selatan yaitu aspek Kesehatan.. Kesehatan menurut Undang-undang No 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis. Akses terhadap pelayanan kesehatan merupakan tanggungjawab yang harus diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakatnya. Kesehatan merupakan standar hidup minimun yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat. Kesehatan masyarakat yang cenderung baik akan berdampak pada produktivitas dan etos kerja yang meningkat pula. Perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai masyarakat 7



yang sejahtera (welfare society). Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Adanya ilmu demografi maka pemecahan masalah penduduk yang berhubungan dengan kesehatan dapat diketahui melalui data demografi agar tepat sasaran sehingga penyaluran kesehatan dapat merata keseluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menandakan bahwa perkembangan penduduk sedikit banyak akan mempengaruhi lingkungan hidup baik fisik maupun non fisik. Kepadatan penduduk akan mulai menimbulkan masalah yang menyebar keaspek lain seperti kesehatan, ketersediaan lahan, kondisi lingkungan dan lain halnya sehingga akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Seperti di Kota Tangerang Selatan hampir diseluruh wilayahnya mengalami kepadatan penduduk yang disebabkan oleh angka fertilitas dan migrasi yang tidak berimbang dengan luasan wilayahnya. Sehingga berdampak juga di aspek Kesehatan atau pelayanan kesehatannya.



4



Analisis Data Masalah Demografi : Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Selatan 2011-2015



Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 20112015



8



Secara absolut jumlah penduduk di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2011 sebanyak 1.355.926 jiwa, hingga tahun 2015 mencapai angka 1.543.209 jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk tersebut menyebabkan kepadatan penduduk semakin meningkat pula, pada tahun 2011 sebanyak 9.212 jiwa/km2 menjadi 10.484 jiwa/km2 pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan rata-rata penduduk sekaligus pertumbuhan penduduk yang baik,Kota Tangerang Selatan memiliki rata-rata lebih dari yang baik,yang berarti Kota Tangerang Selatan memiliki tingkat penduduk dan pertumbuhan penduduknya yang tinggi. Hal ini berdampak negative salah satu nya dibidang Kesehatan atau pelayanan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan. Tingkat Pelayanan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan dari tahun 2011-2015 itu mengalami peningkatan,tetapi masih dibawah rata-rata tingkat Kesehatan atau pelayanan Kesehatan. Sehingga tingkat Kesehatan dan pelayanan Kesehatan kota Tangerang Selatan masih belum bisa dikatakan baik. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2015



Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,72% pertahunnya. Walaupun secara absolut mengalami peningkatan, namun pertumbuhannya mengalami kecenderungan penurunan. Pada tahun 2011, pertumbuhan penduduk mencapai 3,63%, kemudian turun pada level 3,36% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penduduk kota di Indonesia,Kota Tangerang Selatan masih diatas rata-rata tersebut,sehingga kota Tangerang Selatan mengalami kondisi over population,yang memiliki dampak negatif yang sangat banyak. Salah satu nya di aspek Kesehatan. Aspek 9



Kesehatan ini sangat berhubungan dengan Angka Harapan Hidup (AHH). Angka harapan hidup dijadikan suatu indikator untuk mengukur kesehatan individu di suatu daerah. Angka harapan hidup adalah ratarata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh seseorang selama hidup. Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevalusi kinerja pemerintah dalam meningkatkaan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk program kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Angka Harapan Hidup Kota Tangerang Selatan cenderung rendah dibandingkan dengan kota-kota yang memiliki angka harapan hidup yang baik. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015



Jika dilihat menurut jenis kelamin yang dilihat dari jumlah penduduk tahun 2015, penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan. Pada Tahun 2015, dari total penduduk 1.543.209 jiwa, sebanyak 777.713 jiwa adalah laki-laki, dan perempuan sebanyak 765.496 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,60.



10



Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015



Berdasarkan piramida penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin Kota Tangerang Selatan berdasarkan sensus 2015 diatas kita dapat menganalisis bahwa kelompok umur pada Kota Tangerang Selatan didominasi oleh kelompok umur 30-34 tahun. Dan kelompok umur terendah laki-laki yaitu pada kelompok umur 75+ tahun, sedangkan untuk yang perempuan di kelompok umur 70-74 tahun. Di kota Tangerang Selatan memiliki lebih banyak penduduk pada kelompok umur dewasa yaitu dikelompok umur 25-44,yang merupakan penduduk yang berumur produktif,sehingga Kota Tangerang Selatan didominasi oleh penduduk dan kelompok umur yang berada ditingkat produktif. Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2015



11



Selanjutnya jika dilihat dari kepadatan penduduk per kecamatan, pada tahun 2015 kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur, yaitu 13.116 jiwa/km 2 sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu, yaitu 5.460 jiwa/km2 . Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti di data di dua halaman sebelum nya,kota Tangerang Selatan dan seluruh kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan,dikarenakan pertumbuhan fertilitas dan migrasi. 5



Analisis Data Masalah Non-Demografi : Tingkat Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Kota Tangerang Selatan 2011-2015



12



Pelayanan kesehatan yang maksimal merupakan prasyarat mutlak bagi pembangunan sebuah daerah. Dari indikator bidang kesehatan yang dicapai pada tahun 2011-2015 masih terdapat beberapa indikator yang mengalami penurunan dan indikator tetap (tidak mengalami penurunan/peningkatan). Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu terus untuk mengoptimalkan capaian bidang kesehatan, agar derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat sehingga dapat berimplikasi pada meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Jika dilihat dari tabel diatas,tingkat pencapaian indicator Kesehatan Kota Tangerang Selatan masih tergolong rendah,tetapi setiap tahun nya selalu mengalami peningkatan,yang merupakan hal baik dalam pembangunan dalam tingkat Kesehatan. Angka Harapan Hidup Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2015



Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan salah satu indikator keberhasilan bidang kesehatan. AHH Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya mengalami peningkatan, dari 72,07 pada tahun 2011, meningkat menjadi 72,09 pada tahun 2012, meningkat menjadi 72,10 pada tahun 2013, meningkat menjadi 72,11 pada tahun 2014 dan kemudian pada tahun 2015 kembali mengalami peningkatan menjadi 72,12. Meningkatnya AHH berkat partisipasi dan kesadaran dari masyarakat akan arti pentingnya menjaga pola hidup sehat serta upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan sarana dan prasarana dibidang kesehatan sehingga usia hidup penduduk semakin bertambah panjang.



13



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Masalah Demografis dan Non-Demografis Kota Tangerang SelatanMasalah demografi yang terjadi di Kota Tangerang Selatan yaitu kepadatan penduduk yang terlalu berlebih atau diatas rata-rata serta tingkat pelayanan Kesehatan yang cenderung rendah. Pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan yang tinggi menyebabkan ledakan penduduk. Dikarenakan pertambahan jumlah penduduk tidak diikuti dengan penambahan jumlah luas wilayah ataupun distribusi penduduk yang merata di seluruh kecamatan, maka akan terjadi suatu ledakan penduduk di kecamatan-kecamatan tertentu. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan lembaga pelayanan kesehatan lainnya. 3.2 Implikasi Kebijakan 1. Menekan pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana. 2. Membuat undang-undang yang menetapkan usia minimal menikah. 3. Memberlakukan tarif tinggi terhadap imigran. 4. Meratakan lapangan pekerjaan. 5. Meningkatkan pelayanan Pendidikan dan Kesehatan. 6. Meningkatkan sarana dan prasarana Kesehatan. 7. Memberikan Pendidikan tentang Kesehatan. 3.3 Saran Demikianlah makalah yang saya buat. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik,silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada kesalahan kata dan ada aspek-aspek yang dianggap kurang,mohon agar dapat dimaafkan dan dimaklumi. Karena saya hanya hamba Allah SWT. Yang tidak luput dari kesalahan dan lupa. Terima Kasih. 14



Tinjauan Pustaka Bappeda Tangerang Selatan.2016.Gambaran Umum Kondisi Daerah. https://bappeda.tangerangselatankota.go.id/uploads/perwal/3.pdf BPS Tangerang Selatan.2017. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan 2010-2019. https://tangselkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/09/49/jumlah-penduduk-kotatangerang-selatan-2010-2017.html Nuraini, S.ST. , Yogo Aryo Jatmiko, S.ST..2020. Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Tahun 2010-2020 Provinsi Banten. https://media.neliti.com/media/publications/48747-ID-proyeksi-pendudukkabupatenkota-provinsi-banten-2010-2020.pdf Wika Mayasari.2020. Pengaruh Tingkat Kesehatan, Jumlah Penduduk Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Tanggamus Dalam Perspektif Ekonomi Islam Tahun 2009-2018. http://repository.radenintan.ac.id/9417/1/SKRIPSI %202.pdf D Triyastuti.2019.Masalah Kependudukan. http://eprints.ums.ac.id/79812/3/BAB %20I.pdf



15